Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rofiiah Darajat Nurfadhilah
"Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini secara tidak langsung telah memberi dampak pada kehidupan manusia untuk bisa bertahan hidup berdampingan dengan hal tersebut, hal ini menyebabkan manusia perlu beradaptasi dengan pola hidup yang baru, salah satunya adalah pola konsumsi makan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola makan pada masyarakat dewasa DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19 berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, anggota rumah tangga, dan pendapatan menggunakan kuesioner online. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan crosssectional dengan subjek pada penelitian ini masyarakat dewasa di DKI Jakarta yang berusia 20-45 tahun dengan menggunakan teknik purposive dan snowballing sampling. Hasil menunjukkan sebagian besar masyarakat dewasa di DKI Jakarta memiliki perubahan pola makan menjadi tidak sehat selama pandemi COVID-19 (41,8%). Terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan energi, karbohidrat, dan air minum masyarakat dewasa di DKI Jakarta sebelum dan selama pandemi COVID-19 (p=0,023; p=0,014; p=0,020). Hasil analisis juga menunjukkan perbedaan signifikan pada pola makan masyarakat dewasa di DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 berdasarkan usia (p<0,001). Diperlukan peningkatan pemahaman mengenai pola hidup, khususnya pola makan yang sehat dan gizi seimbang selama pandemi COVID-19 kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dalam memerangi COVID-19.

The current COVID-19 pandemic has indirectly impacted human life to survive side by side with it, this causes humans needs to adapt to new lifestyles, one of which is dietary patterns. This study was conducted to determine the differences in diet among adults in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic compared to before the COVID-19 pandemic based on age, gender, education, occupation, household members, and income using an online questionnaire. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are adults in DKI Jakarta aged 20-45 years using purposive and snowballing sampling techniques. The results show that most of the adult people in DKI Jakarta have changed their diet to become unhealthy during the COVID-19 pandemic (41.8%). There were significant differences in the intake of energy, carbohydrates, and water of adults in DKI Jakarta before and during the COVID-19 pandemic (p=0.023; p=0.014; p=0.020). The analysis showed a significant difference in the dietary patterns of adults in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic based on age (p<0.001). It is necessary to increase the understanding of healthy diet and balanced nutrition during the COVID-19 pandemic to public to maintain health and endurance in the fight against COVID-19.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rizka Ameliah
"Pola konsumsi merupakan susunan atau kombinasi makanan yang umum dikonsumsi oleh individu dalam jangka waktu tertentu. Pola konsumsi yang tidak sehat dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang mengarah pada kegemukan atau obesitas dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Namun, proporsi konsumsi makanan yang tidak sehat pada anak-anak di Indonesia masih tergolong tinggi dan penelitian di beberapa negara telah menunjukkan bahwa kondisi pandemi COVID-19 memberikan pengaruh pada perubahan pola konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi anak usia 3-12 tahun di DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan lingkungan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional yang melibatkan 163 ibu sebagai responden yang dipilih menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami perubahan pola konsumsi yang tidak sehat selama pandemi COVID-19 (50,9%). Berdasarkan hasil analisis statistik ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada konsumsi air antara sebelum dan selama pandemi COVID-19 (p-value = 0,004), dan terdapat perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi selama pandemi COVID-19 berdasarkan pendapatan orang tua (p-value = 0,050).

Consumption pattern is the composition or combination of foods that are generally consumed by individuals in a certain period of time. Unhealthy consumption patterns can cause weight gain that leads to overweight or obesity and increases the risk of various diseases. However, the proportion of unhealthy food consumption among children in Indonesia is still relatively high and studies in several countries have shown that the COVID-19 pandemic has an influence on changes in consumption patterns. This study aims to determine differences in consumption patterns of children aged 3-12 years in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic based on individual and environmental factors. The research was conducted using a cross sectional study design involving 163 mothers as respondents who were selected using the snowball sampling technique. The results showed that most children experienced changes in unhealthy consumption patterns during the COVID-19 pandemic (50,9%). Based on the results of statistical analysis, it was found that there was a significant difference in water consumption between before and during the COVID-19 pandemic (p-value = 0,004), and there was a significant difference in consumption patterns during the COVID-19 pandemic based on parents' income (p-value = 0,050)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fitriani Nugraha
"Pola konsumsi merupakan kumpulan makanan yang terdiri dari jenis dan jumlah makanan per orang per hari dalam jangka waktu tertentu. Penelitian secara lokal dan internasional menunjukkan bahwa pola konsumsi tidak sehat yang dilakukan saat remaja akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola konsumsi pada remaja terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, pendapatan orang tua dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada 165 remaja di DKI Jakarta Tahun 2021 berdasarkan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan desain studi cross-sectional serta metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja tidak mengalami perubahan pola konsumsi selama pandemi COVID-19 (37,6%). Berdasarkan analisis uji chi-square, ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada remaja di DKI berdasarkan jenis kelamin (P-value = 0,037) dan pendapatan orang tua (P-value = 0,023).

A consumption pattern is a collection of food consisting of the type and amount of food per person per day in a certain period. Local and international research shows that unhealthy consumption patterns during adolescence will increase the risk of non-communicable diseases in adulthood. The factors that can affect consumption patterns in adolescents consist of age, gender, mother's education, number of family members, parents' income, and others. This study aims to determine the difference in the proportion of consumption patterns during the COVID-19 pandemic in 165 adolescents in DKI Jakarta in 2021 based on these factors by using a cross-sectional study design and snowball sampling method. The results showed that most teenagers did not experience changes in consumption patterns during the COVID-19 pandemic (37.6%). Based on the chi-square test analysis, it was found that there was a significant difference between consumption patterns during the COVID-19 pandemic among adolescents in DKI Jakarta based on gender (P-value = 0.037) and parents' income (P-value = 0.014)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Yasmina Ananda
"Menjaga pola konsumsi yang sehat, yaitu bergizi seimbang, selama pandemi COVID-19 merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan guna menjaga daya tahan tubuh, sehingga menurunkan risiko terinfeksi COVID-19. Kelompok pra lansia dan lansia menjadi salah satu kelompok yang terdampak pandemi COVID-19, baik secara sosial dan ekonomi, sehingga dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya perubahan pola konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada kelompok pra lansia dan lansia, serta faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang berlangsung pada bulan Maret sampai dengan Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan secara daring dan metode sampling yang digunakan, yaitu snowball sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 152 orang yang berusia ≥46 tahun dan bertempat tinggal di DKI Jakarta. Pengkategorian pola konsumsi selama pandemi COVID-19 dilakukan dengan menggunakan algoritma k-mean. Uji T dependen, uji Wilcoxon, dan uji Chi-Square dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi sebelum dan selama pandemi, serta perbedaan pola konsumsi berdasarkan variabel independen. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat penurunan konsumsi sayur, buah, lauk pauk, dan air minum selama pandemi, serta adanya peningkat konsumsi minyak (p-value < 0,05). Diketahui bahwa sebanyak 57,2% responden mengalami perubahan pola konsumsi, baik perubahan ke arah sehat (30,9%) maupun ke arah tidak sehat (26,3%). Diketahui tidak ada perbedaan yang signifikan antara pola konsumsi selama pandemi dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, situasi pekerjaan, pendapatan, dan status tinggal.

Maintain a healthy diet, which is a balanced diet, during the COVID-19 pandemic, is one thing to be considered because it helps strengthen our immune system and reduces the risk of being infected by COVID-19. Pre elderly and elderly are one of the vulnerable groups affected by the COVID-19 pandemic, both socially and economically, and consequently it affects the possibility change in dietary pattern. This study aimed to describe the dietary pattern during the COVID-19 pandemic in pre-elderly and elderly group, also determine related factors. This research used cross sectional study and was conducted between March to June 2021 through an online survey. This study was used snowball sampling to recruit participants. The number of respondents was 152 people aged 46 years or older and residing in DKI Jakarta. The k-mean algorithm was used to determine dietary pattern during pandemic. Dependent t-test, Wilcoxon t-test, and Chi Square test were conducted to determine differences in dietary pattern before and during COVID-19 pandemic, as well as differences dietary pattern during pandemic based on independent variables. The result of this study showed that decline consumption of vegetables, fruit, protein sources, and water during COVID-19 pandemic (p-value <0,05)., and there was an increase in oil or fat consumption (p-value <0,05). This study also showed that a half of the respondent, 57,2%, experienced changes in dietary pattern, both towards healthy diet (30,9%) and unhealthy diet (26,3%). There were no significant differences between dietary pattern during COVID-19 pandemic with age, gender, educational level, work situation, income, and living arrangement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Puspitaningsih
"Obesitas sentral menjadi masalah utama kesehatan masyarakat yang dapat menjadi faktor risiko dari beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bagi banyak populasi di dunia, baik di negara maju maupun berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan proporsi kejadian obesitas sentral berdasarkan faktor perilaku konsumsi dan faktor lainnya pada penduduk dewasa (usia 20-45 tahun) di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan data Riskesdas 2018. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat (chi-square). Data penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2018 dengan jumlah sampel sebesar 19.757 responden dewasa usia 20-45 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada penduduk dewasa usia 20-45 tahun di Sumatera Utara pada tahun 2018, yaitu sebesar 31,4%. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat perbedaan proporsi obesitas sentral yang signifikan ditemukan pada variabel usia, variabel jenis kelamin, varianel pendidikan terakhir, variabel status perkawinan, variabel status pekerjaan, variabel tipe wilayah tempat tinggal, variabel konsumsi makanan berlemak, variabel konsumsi makanan manis, variabel konsumsi minuman manis, variabel konsumsi alkohol, variabel aktivitas fisik, variabel riwayat merokok, variabel kondisi mental emosional (p value<0,05). Optimalisasi kegiatan skrinning obesitas sentral dengan menggunakan metode pengukuran lingkar perut ataupun RLPP dan kegiatan olahraga bersama di Posbindu PTM serta pelaksanaan pola hidup sehat oleh masyarakat seperti makan sesuai anjuran gizi seimbang dan aktif untuk meningkatkan waktu dan frekuensi aktivitas fisik dapat membantu pencegahan obesitas pada penduduk dewasa di Sumatera Utara.

Central obesity is now considered as a mayor public health problem that can be a risk factor of some chronic and non communicable disease that can cause a mortality and morbidity both in developed and developing countries. This study aims to figure out the proportion of central obesity between consumption facktor and the other factors among adult aged 20-45 years old in North Sumatera Province based on Data of Riskesdas 2018. This study used secondary data of Riskesdas 2018 with total sample of 19.757 adults aged 20-45 years old with cross sectional design. Data analysis used chi-square test. The prevalence of central obesity among adults aged 20-45 years old in North Sumatera Province was 31,4%. The result showed that theres a significant difference in proportion of central obesity between variable age, sex, education level, marital status, job type, residence type, fat intake, sweet food intake, sweet beverages intake, alcohol intake, physical activity, smoking status, and mental disorder (p value<0,05). Optimalization of central obesity screening program with waist circumference and RLPP measurement also held sharing physical exercise program in Posbindu PTM along with the society implementing a healthy life such as a balanced nutritional diet and increasing time and frequency for doing physical activity can help to prevent central obesity among adults in North Sumatera Province."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Zakiyah Fahiroh
"Skripsi ini meneliti tingkat literasi gizi fungsional, interaktif dan kritikal yang dapat menggambarkan tingkatan kemampuan individu untuk memperoleh, menerima dan membuat keputusan gizi yang sesuai pada ibu siswa sekolah dasar. Faktor-faktor yang duji beda proporsinya adalah usia ibu, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, dan paritas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner dengan metode self administered pada 108 responden yang bersedia berpartisipasi dan tidak mengalami kesulitan membaca dan menulis. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang signifikan adalah tingkat literasi gizi fungsional dengan usia p value = 0,012 dan tingkat pendapatan keluarga p value = 0,02, literasi gizi interaktif dengan usia p value = 0,024 dan pendidikan p value = 0,035.

This thesis examines the level of functional, interactive and crticical nutrition literacy that can describe the level of individual ability to obtain, receive, anda make appropriate nutritional decisions on tthe mother of elementary school students. Factors analyzed for different proportions were mother's age, education level, family income and parity. This research is a quantitative research with cross sectional study design. Data were colected using quetionnaires with self administered method on 108 respondents who were willing to participate and had no troubling reading and writing. The variables that have significant difference of the proportion are the functional literacy with age p value 0,012, and family income p value 0,02, the interactive nutritional literacy with age p value 0,024 and education p value 0,035. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabrielle Agustin Ternadi
"Individu dalam usia dewasa muda mulai mengembangkan gaya hidup mandiri, termasuk mengatur makanan yang dikonsumsi. Perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan gaya hidup, termasuk pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan sosioekonomi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia tahun 2023. Proses pengambilan data dalam penelitian dilakukan secara daring pada bulan April-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel mahasiswa UI yang didapatkan berdasarkan metode purposive sampling hingga mencapai 218 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian mengalami perubahan pola konsumsi setelah pandemi COVID-19 (71,1%), khususnya perubahan ke pola konsumsi sehat (37,2%). Analisis asupan zat gizi dengan uji Wilcoxon menyatakan asupan zat gizi yang terbukti secara signifikan berbeda hanya konsumsi air putih (p-value = < 0,001). Hasil uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel dan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan status tinggal setelah pandemi (p-value = 0,012), perubahan tingkat stres (p-value = 0,002), dan tingkat pengetahuan gizi (p-value = < 0,001).

Young adults start to adopt an independent lifestyle, including controlling the food consumed. Changes caused by the COVID-19 pandemic have led to lifestyle changes, including consumption patterns. Consumption patterns that are against with Pedoman Gizi Seimbang can increase the risk of developing non-communicable diseases. This study aims to determine differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on individual and socioeconomic factors among undergraduate students at Universitas Indonesia in 2023. The data collection was conducted online in April-June 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of UI students based on purposive sampling method up to 218 respondents. The results showed that most of the respondents experienced changes in their consumption patterns after the COVID-19 pandemic (71.1%), especially the change to healthy consumption patterns (37.2%). Analysis of nutrient intake using the Wilcoxon test revealed that water intake was significantly different (p-value = < 0.001). Chi-square test findings were used to determine the association between variables and show significant differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on living arrangements after the pandemic (p-value = 0.012), changes in stress levels (p-value = 0.002), and level of nutrition knowledge (p-value = < 0.001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Javelin
"Para diabetisi cenderung lebih berisiko untuk mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki kadar gula normal. Kejadian diabetes dan hipertensi merupakan suatu kondisi komordibitas yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan menurunkan kualitas hidup diabetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian hipertensi berdasarkan faktor sosial demografi, faktor status gizi dan kesehatan, serta faktor perilaku dan gaya hidup pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 133 orang diabetisi berusia 25-64 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara adalah 52,6. Hubungan yang bermakna ditemukan pada obesitas, asupan natrium, asupan lemak, dan konsumsi sayur terhadap kejadian hipertensi pada diabetisi. Adanya penyuluhan dan konseling oleh pihak puskesmas agar para diabetisi dapat melakukan modifikasi gaya hidup, seperti perilaku makan dan menjaga berat badan para diabetisi menjadi penting untuk mengontrol tekanan darah pada diabetisi, dan mencegah terjadinya komordibitas.

Diabetic patients are more at risk to have high blood pressure rather than those who have normal blood sugar level. Diabetes and hypertension are a comorbid condition which can lead to complication and associated with lower quality of life among diabetic patients. The aim of this study was to determine the differences of hypertension occurrences based on sociodemographic, nutritional and health status, and also behavior and lifestyle factor in diabetic patients at Jatinegara Community Health Clinic, East Jakarta. This study was conducted by using a cross sectional design study and purposive sampling technique, involved by 133 diabetic subjects aged 25 64 years old.
The proportion of hypertension among diabetic subjects was 52,6. These findings also showed that obesity, sodium intake, fat intake, and vegetable consumption were significantly associated with hypertension in diabetics. Providing information through community or individual counseling is crucial to modify diabetic rsquo s lifestyle such as eating behavior and body weight monitoring which are expected to control blood pressure and moreover to prevent comorbidity in diabetics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Twiva Rhamadanty
"Situasi pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada kesehatan mental seseorang. Dampak pada kesehatan mental tersebut juga dirasakan oleh mahasiswa saat pandemi COVID-19, salah satunya adalah Kecemasan sebagai salah satu gejala kecenderungan Depresi. Menurut Riskesdas DKI Jakarta tahun 2018, prevalensi depresi kelompok dewasa muda merupakan yang tertinggi daripada kelompok lainnya yaitu 7,08%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan sebagai salah satu gejala kecenderungan depresi pada mahasiswa S1 di DKI Jakarta saat pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan instrumen DASS-21 dan pengumpulan datanya menggunakan kuesioner online melalui Google Form. Terdapat 460 mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang mengalami kecemasan sebesar 48,5%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, tekanan finansial, dan aktivitas fisik berhubungan dengan kecemasan sebagai salah satu gejala kecenderungan depresi pada mahasiswa. Diharapkan pemerintah dan universitas dapat meningkatkan upaya promotif seperti sosialisasi terkait kesehatan mental terutama kecemasan dan depresi, juga melakukan deteksi dini pada kelompok dewasa muda atau mahasiswa.

The COVID-19 pandemic situation does not only have impact on physical health, but also on one’s mental health. The impact on mental health was also felt by undergraduate students during the COVID-19 pandemic, especially anxiety as one of the symptoms of depression tendencies. According to Riskesdas DKI Jakarta in 2018, the prevalence of depression in the young adult is the highest compared to other age (7.08%). The purpose of this study was to identify the factors associated with anxiety as one of symptoms of depression tendencies among undergraduate students in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic. This type of research is quantitative with a cross-sectional study design. This study used the DASS-21 instrument and e-questionnaire was generated using Google Form. There were 460 students who participated in this study. The results showed that the proportion of students who experienced anxiety was 48.5%. The results also showed that the variables of gender, financial pressure, and physical activity were associated with anxiety as a symptom of depression in undergraduate students. It is expected that the government and universities can increase promotive intervention such as socialization related to mental health, especially anxiety and depression and conducting early detection in groups of young adults or college students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melya Rozana
"Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling terdampak oleh virus ini dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2021 sejumlah 96.785 kasus. Oleh karena itu, pada tahun 2021 silam, diberlakukan kebijakan PPKM untuk menekan pola persebaran virus Covid-19 tersebut. Pada penelitian ini, akan dikaji bagaimana persebaran Covid-19 di DKI Jakarta pada periode PPKM Mikro yang berlangsung dari tanggal 9 Februari 2021 hingga 25 Juli 2021 terhadap faktor lingkungan, yaitu kualitas udara serta faktor sosial, yaitu kepadatan penduduk, keberadaan transportasi umum, dan sirkulasi penduduk (penduduk keluar masuk). Selama periode ini, nantinya pola persebaran virus Covid-19 akan dianalisa menggunakan bantuan GIS atau Geographic Information System dengan metode hot spot analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penderita Covid-19 di DKI Jakarta pada periode PPKM Mikro lebih banyak berdomisili di kecamatan yang terletak di pinggiran Jakarta atau yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan kecamatan yang terletak di bagian tengah Jakarta, persebarannya cenderung terkendali. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Covid-19 seperti faktor lingkungan alam dan sosial, diketahui tidak memiliki pengaruh dan signifikansi yang kuat terhadap tiap faktor yang diduga mempengaruhi persebaran Covid-19 di DKI Jakarta.

Corona Virus Disease 2019, commonly abbreviated as Covid-19, is an infectious disease caused by SARS-CoV-2. DKI Jakarta Province is one of the provinces in Indonesia most affected by this virus, with the highest number of cases in 2021 totaling 96,785 cases. Therefore, in 2021, the PPKM policy was implemented to suppress the pattern of the spread of the Covid-19 virus. In this study, it will be studied how the spread of Covid-19 in DKI Jakarta occurred during the Micro PPKM period, which took place from February 9th, 2021, to July 25th, 2021,regarding environmental factors, namely air quality, and social factors, namely population density, availability of public transportation, and circulation residents (population in and out). During this period, the pattern of the spread of the Covid-19 virus will be analyzed with the help of GIS, or Geographic Information System, using the hot spot analysis method. The results of this study indicate that more sufferers of Covid-19 in DKI Jakarta during the Micro-PPKM period lived in sub-districts located on the outskirts of Jakarta or directly adjacent to West Java Province. While the sub-districts are located in the central part of Jakarta, their distribution tends to be controlled. The factors that influence the spread of Covid-19, such as natural and social environmental factors, are known to have no strong influence or significance for each factor that is suspected of influencing the spread of Covid-19 in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>