Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zatalini Zahra Irawan
"Halusinasi adalah salah satu gejala umum yang dialami pasien dengan skizofrenia. Gejala ini dapat membahayakan karena bila tidak segera tertangani dapat mengendalikan pikiran pasien untuk melukai diri sendiri mapun orang lain. Selain halusinasi, kemampuan kognitif yang menurun juga merupakan salah satu gejala yang timbul pada pasien skizofrenia. Kemampuan kognitif yang terganggu menyebabkan insight pasien menurun. Insight merupakan kemampuan pasien untuk memahami dan menerima penyakit yang sedang pasien alami. Insight yang buruk dapat menghambat pasien untuk patuh dalam program perawatan sehingga dapat mempengaruhi hasil perawatan yang buruk. Standar asuhan keperawatan jiwa ners disusun untuk dapat menurunkan gejala halusinasi serta meningkatkan insight pasien skizofrenia dengan halusinasi pada seorang pasien di Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzuki Mahdi Bogor. Pasien adalah seorang wanita berusia 43 tahun yang didiagnosa dengan Skizofrenia paranoid dan telah memiliki riwayat gangguan jiwa selama lebih dari 10 tahun. Intervensi dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners FIK UI selama 7 kali pertemuan. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan tanda gejala halusinasi dan peningkatan insight pasien yang ditunjukkan dengan hasil evaluasi menggunakan Hallucination Rating Scale dan Beck Cognitive Insight Scale yang dilakukan pada awal intervensi dan pada akhir intervensi.

Hallucination is one of the most common symptom seen in patients with schizophrenia. This symptom could threatened the safety of patients and others if left untreated as it could overpower patient’s mind to hurt themselves or other. Besides hallucination, decreased in cognitive function is also seen in schizophrenic patients. Decrease in cognitive function can result in poor insight of patient. Insight is the ability of patient to understand and accept their current illness. Poor insight of patient’s illness could result in poor adherence and outcome of treatment. Standardized psychiatrict nursing care plan is made to decreased the symptoms of hallucination and increase insight of one of a schizofrenic patient with hallucination at Marzuki Mahdi Hospital Bogor that was treated in Sadewa Room. The patient was a 43 years old patient that was diagnozed with paranoid schizophrenia and has had mental disorder for more than 10 years. The intervention was done by a student residency student in 7 sessions. The result of this intervention is a decrease of hallucination symptoms and increase of insight in patient evidenced by evalution result using the Hallucination Rating Scale and the Beck Cognitive Insight Scale done before and after the intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaifina Dini Ghassani Rizki
"Praktik klinik online merupakan alternatif dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa selama pandemi COVID-19. Praktik klinik online bermanfaat dalam pencegahan kekambuhan yang berisiko terjadi selama pandemi pada orang dengan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia. Salah satu gejala kekambuhan skizofrenia yaitu perubahan perilaku yang terdistorsi hingga mengakibatkan risiko perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan merupakan respons maladaptif yang ditunjukkan dengan mencederai diri, orang lain, atau lingkungan. Kemampuan klien untuk mengontrol perilaku kekerasan dapat digunakan sebagai cara mencegah perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan ners berdasarkan standar asuhan keperawatan (SAK) jiwa dilakukan untuk mencegah atau mengontrol perilaku kekerasan pada klien. Tujuan dari pemberian asuhan keperawatan ini untuk mengurangi tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan. Metode penelitian menggunakan analisis studi kasus. Instrumen yang digunakan yaitu lembar evaluasi tanda gejala dan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan. Promosi dan prevensi masalah kesehatan pada klien dengan risiko perilaku kekerasan dapat dilakukan dengan menerapkan tindakan keperawatan ners berdasarkan standar asuhan keperawatan (SAK) jiwa secara online, serta berkolaborasi dengan perawat spesialis serta komunitas terkait.

Online clinical practice is an alternative in providing mental health services during the COVID-19 pandemic. Online clinical practice is useful in preventing relapse that is at risk of occurring during a pandemic in people with serious mental disorders such as schizophrenia. One of the schizophrenia relapse symptoms is a change in behavior that is distorted so that it creates a risk of violent behavior. Violence is a maladaptive response indicated by injuring oneself, others, or the environment. The patients ability to control violent behavior can be used as a means of preventing violent behavior. Nursing interventions based on mental health nursing care standards are carried out to prevent or control violent behavior in patient. The purpose of providing nursing care is to reduce symptoms and increase the patients ability to control violent behavior. The research method used case study analysis. The instrument used was an evaluation sheet of symptoms and the ability to control violent behavior. The final evaluation of the nursing care provided showed a decrease in symptoms and an increase in patients ability to control violent behavior. Promotion and prevention of health problems in patient with a risk of violent behavior can be done by implementing online nursing care based on mental health nursing care standards, as well as collaborating with clinical nurse specialist and related communities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fabrila Hasti Endah Ramadani
"ABSTRAK
Perilaku mencederai diri merupakan salah satu gejala yang dapat mengancam keselamatan klien Skizofrenia. Perilaku tersebut dapat terjadi karena kurangnya insight klien terhadap penyakit Skizofrenia. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa dalam menurunkan perilaku mencederai diri dan meningkatkan insight pasien Skizofrenia. Intervensi keperawatan yang dilakukan diantaranya melatih membuat daftar aspek positif diri sendiri, keluarga dan lingkungan, mendiskusikan harapan dan masa depan serta cara mencapainya, dan melatih kegiatan untuk mencapai masa depan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan perilaku mencederai diri dari skor 13 menjadi 5, serta peningkatan insight dari skor refleksi diri 13 dan kepastian diri 7 menjadi skor refleksi diri 16 dan skor kepastian diri 5. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi dasar penerapan standar asuhan keperawatan secara daring pada klien dengan perilaku mencederai diri dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa kepada klien.

ABSTRACT
Self-harm is one of the symptoms that can threaten the safety of clients with Schizophrenia. Such behavior can occur due to a lack of client insight into Schizophrenia. The research aims to analyze the effectiveness of the implementation of mental nursing care standards in reducing self-injuring behavior and increasing insight in patients with Schizophrenia. Nursing interventions include training to make a list of positive aspects of yourself, family and the environment, discussing hopes and the future and how to achieve them, and training activities to achieve the future. The results showed that the client experienced a decrease in self-injury behavior from a score of 13 to 5, as well as an increase in insight from a self-reflection score of 13 and self-certainty 7 to a self-reflection score of 16 and a self-certainty score of 5. This research is expected to be the basis for applying nursing care standards as a standard online to clients with self-injury behavior in order to improve the quality of mental nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Almalia Rahmadini
"Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami penyimpangan pada pikiran, persepsi, emosi, dan perilaku. Gejala paling umum yang dialami oleh penderita skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah persepsi yang diterima panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan intervensi generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar pada pasien dengan masalah halusinasi. Pasien bernama Ny. A berusia 64 tahun diantar oleh tetangga ke rumah sakit karena marah-marah dirumah, membakar kasur di rumah, tampak gelisah dan berbicara sendiri. Selama di rumah sakit, pasien mengalami halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi hingga evaluasi. Seluruh proses asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari sejak tanggal 02 April – 13 April 2024 di ruangan Saraswati Rumah Sakit Dr H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. A dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan generalis untuk setiap diagnosis keperawatan yang muncul serta dikombinasikan dengan terapi seni menggambar sebagai kegiatan alternatif untuk mendistraksi pasien dari pikiran yang terpusat pada halusinasi yang muncul pada pasien. Penerapan intervensi keperawatan generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar terhadap pasien Ny. A dengan masalah keperawatan halusinasi terbukti efektif dalam mengurangi tanda dan gejala halusinasi serta dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi.

Schizophrenia is a mental disorder that can cause sufferers to experience deviations in thoughts, perceptions, emotions and behavior. The most common symptom experienced by people with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are perceptions received by the five senses without any external stimulus. The aim of this scientific work is to provide an overview of the application of generalist intervention with drawing art therapy in patients with hallucinatory problems. The patient named Mrs. 64 year old A was taken by a neighbor to the hospital because he was angry at home, burned the mattress at home, seemed restless and was talking to himself. While in the hospital, the patient experienced auditory hallucinations. Nursing care starts from assessment, data analysis, planning, implementation to evaluation. The entire nursing care process was carried out for 10 days from April 2 – April 13 2024 in the Saraswati room at Dr H. Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM) Bogor. The intervention given to Mrs. A is carried out according to generalist nursing care standards for each nursing diagnosis that arises and is combined with drawing art therapy as an alternative activity to distract the patient from thoughts focused on the hallucinations that appear in the patient. Implementation of generalist nursing intervention with a drawing art therapy approach to the patient Mrs. A with the problem of hallucination nursing has proven to be effective in reducing the signs and symptoms of hallucinations and can increase the ability to control hallucinations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sulastri
"Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan terganggunya pikiran, persepsi dan perilaku penderita. Pasien Skizofrenia memiliki risiko melakukan perilaku kekerasan. Ibu NS adalah wanita berusia 59 tahun. Pasien dibawa keluarga ke RSMM dengan keluhan marah-marah saat dirumah, memukul anak, merusak alat-alat rumah tangga, merusak motor, berbicara dan tertawa sendiri, sulit tidur dan nafsu makan menurun. Faktor predisposisi pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, pernah menjadi korban kekerasan verbal dan non verbal dari suaminya. Faktor presipitasi adalah akibat pasien putus obat selama 10 hari. Selain itu pasien juga memiliki faktor herediter. Penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis dalam menurunkan gejala perilaku kekerasan yang diberikan penulis adalah membantu pasien mengidentifikasi gejala risiko perilaku kekerasan, melatih teknik napas dalam, pukul bantal, melakukan kegiatan atau hobi, latihan asertif dan spiritual. Hasilnya, setelah mendapatkan asuhan keperawatan generalis pasien menunjukkan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang ditandai dengan penurunan skor dari 47 poin pada saat pengkajian awal, menjadi 9 poin setelah dilakukan standar asuhan keperawatan generalis. Penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis pada pasien risiko perilaku kekerasan mampu menurunkan gejala risiko perilaku kekerasan pada Ibu NS. Bagi peneliti lain adalah agar dapat melakukan studi eksperimental untuk mengetahui tindakan keperawatan generalis yang memiliki pengaruh paling bermakna dalam menurunkan gejala risiko perilaku kekerasan dengan sampel yang lebih besar.

Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by disturbance of the mind, perception and behavior of the patient. Schizophrenic patients has violence risk behavior. Ms. NS is a 59 year old woman. The patient was taken by the family to RSMM with angry complaints when at home, hitting children, damaging household appliances, damaging motorbikes, talking and laughing to herself, having difficulty sleeping and eating were not adequate. Predisposing factors are patient have experienced mental disorders in the past, have been victims of verbal and non-verbal violence from her husband. The precipitation factor is dropping out of medicine for 10 days. In addition, patient also have genetic factors. The application of generalist mental nursing care standards in reducing symptoms of violent behavior given by the author is to help patients identify symptoms of the risk of violent behavior, practice deep breathing, cushioning, doing activity, assertive and spiritual techniques. As a result, after gaining generalist nursing care, patient showed a reduction in the risk violent behavior score. From 47 score in the first assesment to 9 points. The application of generalist mental nursing care standards can reduce the violence behavior symptoms in Ms. NS. For other researchers to be able to conduct experimental studies of nursing care that have the most influence on decreasing violence behavior symptoms with a larger sample.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Nur Fadilla
"Halusinasi adalah salah satu gejala positif yang dapat muncul pada klien dengan skizofrenia. Nn. K (30 tahun) dengan masalah keperawatan halusinasi dan diagnosis medis skizofrenia mendapatkan intervensi keperawatan generalis berupa menghardik, mengabaikan halusinasi, melakukan distraksi dengan bercakap-cakap dan berkegiatan, serta patuh minum obat dengan prinsip 5 benar obat. Selain intervensi generalis, klien juga diberikan intervensi inovasi berupa expressive writing sebagai bentuk distraksi dari halusinasi. Penilaian tanda dan gejala dilakukan dengan menggunakan 3 instrumen yaitu instrumen tanda dan gejala halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, dan PSYRATS. Expressive writing telah terbukti dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi setelah dilakukan dalam 4 sesi. Diharapkan expressive writing dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan distraksi.

Hallucination is one of the symptoms that may arise from schizophrenia. Ms. K (30 years) with hallucinations and a medical diagnosis of schizophrenia received general intervention for hallucination by shouting, ignoring hallucinations, providing distraction with conversations and activities, and complying with taking medication according to the principles of the 5 correct medications. Apart from generalist intervention, clients are also given innovative interventions with expressive writing as a form of distraction from hallucinations. Evaluating signs and symptoms of hallucinations using 3 instruments, they are instrument for signs and symptoms of hallucinations, the instrument for the ability to control hallucinations, and PSYRATS. Expressive writing has been proven to reduce signs and symptoms of hallucinations after 4 sessions. It is hoped that expressive writing can be an alternative distraction activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firhan Nurfalah
"Skizofrenia merupakan masalah kesehatan yang menjadi beban penyakit (burden of disease) di dunia, termasuk di Indonesia dengan kasus penderita yang semakin meningkat. Skizofrenia sangat identik dengan insight yang buruk dan 70% diantaranya mengalami halusinasi. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi terhadap insight yang dimiliki.
Metode yang digunakan adalah dengan analisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien Tn. K (36 tahun) yang dirawat ke-4 kalinya di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan diagnosis utama keperawatan halusinasi pendengaran dan penglihatan.
Hasil dari pemberian terapi generalis selama 12 hari perawatan, klien mengalami peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi sebesar 50% yang diikuti dengan peningkatan nilai insight sebesar 33,33%. Kesimpulannya peningkatan kemampuan klien mengontrol halusinasi berpengaruh terhadap perubahan insight klien.

Schizophrenia is a burden of disease in the world, including in Indonesia, with cases of patients increasing. Schizophrenia is very synonymous with bad insight and 70% of them experience hallucinations. This scientific paper aims to determine the effect of increasing the ability of clients to control the hallucinations of the insights they have.
The method used is by analyzing the case in the provision of nursing care to the client Mr. K (36 years) who was treated for the fourth time at Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, with the main diagnosis of nursing hearing and vision hallucinations.
The results of giving generalist therapy for 12 days of care, the client experienced an increase in the ability to control hallucinations by 50% followed by an increase in insight value of 33.33%. In conclusion, increasing the clients ability to control hallucinations influences clients insight changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Fajrullah Said Aldam
"Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain.

Kasus: Klien wanita berusia 30 tahun masuk rumah sakit dengan alasan klien keluyuran dan pulang diantar oleh warga. Bila keinginan tidak terpenuhi klien marah-marah, tampak sering berbicara sendiri, kurang tidur, aktivitas di rumah hanya tiduran, tidak mau makan dan mandi. Klien mengatakan bahwa dirinya sering mendengar suara-suara. Suara-suara tersebut mengatakan dirinya bodoh, tidak berguna, pelacur, yang membuat dirinya menjadi cemas. Klien mengatakan bahwa halusinasinya datang lebih dari 8x/hari dan tidak menentu waktunya. Situasi yang menyebabkan halusinasi yaitu saat dirinya sedang bengong, melamun, atau sendiri. Klien juga mengatakan bahwa saat halusinasi datang dirinya menjadi cemas, marah-marah, dan bingung. Klien mengatakan bahwa saat dirumah, suara tersebut sering muncul saat ingin tidur yang membuat dirinya menjadi susah untuk tidur. Implementasi keperawatan berfokus pada standar asukan keperawatan jiwa generalis gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran seperti mengenal halusinasi, menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan, dan patuh obat. Implementasi yang dilakukan mampu untuk menurunkan gejala halusinasi. Hal ini dapat terlihat dari respon kognitif, afektif, perilaku, dan sosial yang dialami klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Kesimpulan: standar asuhan keperawatan jiwa generalis dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran dapat menurunkan gejala halusinasi.


Hallucinations are perceptions received by the five senses without an external stimulus. Clients with hallucinations often feel the conditions / conditions that can only be felt by them but cannot be felt by others.

Case: A client of a 30-year-old woman is admitted to the hospital on the grounds that the client wanders and goes home by the residents. If the desire is not fulfilled the client is angry, seems often to speak to himself, lack of sleep, activities at home just lie down, do not want to eat and bathe. The client said that he often heard voices. The voices said he was stupid, useless, a prostitute, which made him anxious. The client said that the hallucinations came more than 8 times a day and were not timed. The situation that causes hallucinations is when he is dazed, daydreaming, or alone. The client also said that when hallucinations came he became anxious, angry, and confused. The client said that at home, the voice often appears when he wants to sleep which makes him difficult to sleep.

Discussion: Nursing implementation focuses on the standard of generalist mental nursing sensory impairment of the perception of auditory hallucinations such as knowing hallucinations, rebuking, conversations, activities, and drug adherence. The implementation carried out is able to reduce the symptoms of hallucinations. This can be seen from the cognitive, affective, behavioral, and social responses experienced by the client after nursing actions.

Conclusion: generalist mental nursing care standards with sensory disorders perception of auditory hallucinations can reduce hallucinatory symptoms."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Rosa Fariska Alexandra
"Halusinasi merupakan pengalaman persepsi atau sensori yang salah terhadap sumber yang tidak nyata. Halusinasi bersifat menyulitkan dan melemahkan, sehingga berdampak pada penurunan kualitas hidup dan kesejahteraan akibat gangguan pada aktivitas sehari-hari. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis dengan teknik distraksi aktivitas terjadwal menjahit pada klien dengan masalah keperawatan halusinasi. Klien Tn. T (32 tahun) dibawa ke RSMM dengan diagnosis medis skizofrenia paranoid dan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Implementasi diberikan selama 11 hari dengan memberikan asuhan keperawatan jiwa generalis yang dikombinasikan dengan kegiatan menjahit sebagai strategi koping yang pilih klien ke dalam jadwal kegiatan klien. Perkembangan kondisi klien dievaluasi menggunakan tiga instrumen; Auditory Vocal Hallucination Rating ScaleQuestionnaire, evaluasi tanda gejala, dan evaluasi kemampuan mengontrol halusinasi. Hasil studi menujukkan terdapat penurunan tingkat keparahan dan tanda gejala setelah intervensi diberikan. Rekomendasi bagi perawat untuk memberikan teknik distraksi berdasarkan kemampuan dan minat klien. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya membandingkan keefektifan hasil antara klien yang diberikan intervensi keperawatan jiwa generalis dengan teknik distraksi aktivitas terjadwal menjahit dengan klien yang hanya diberi intervensi keperawatan jiwa generalis.

Hallucinations are perceptual or sensory experiences that are false to sources that are not real. Hallucinations are burdensome and debilitating, which can decrease quality of life and wellbeing due to disruption in daily activities. This case study aims to analyse the effectiveness of applying generalist psychiatric nursing care with distraction technique using sewing as scheduled activity on patients with hallucinations. Mr. T (32 years old) was admitted to RSMM with a medical diagnosis of schizophrenia paranoid and nursing diagnosis of auditory hallucination. Intervention was carried out for 11 days by providing generalist psychiatric nursing care combined with adding sewing as coping strategy chosen by the client into scheduled activity. The progress of client’s condition was evaluated using three instruments; Auditory Vocal Hallucination Rating Scale-Questionnaire (AVHRS-Q), evaluation of sign and symptoms, and evaluation of client’s ability to control hallucination. Result showed a decrease in the severity and sign of hallucination after intervention was given. Recommendations for nurses to provide distraction techniques based on client's abilities and preferences. Recommendations for future research is to compare the effectiveness of the results between clients who are given generalist psychiatric nursing interventions with sewing scheduled activity distraction techniques with clients who are only given generalist mental nursing interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aghniya Cascara Ahmad
"Skizofrenia adalah gangguan psikis yang ditandai dengan penyimpangan kognitif, realitas, disorientasi persepsi, serta penarikan diri dari hubungan sosial. Penderita skizofrenia mengalami kemunduran dalam kemampuan berpikir dan berperilaku sebagai akibat dari penurunan kognitif, sehingga berpotensi melakukan perilaku kekerasan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Perilaku kekerasan merupakan perilaku yang melibatkan kekuatan fisik yang bertujuan untuk menyakiti, merusak, dan menghancurkan sesuatu. Tujuan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran terkait penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan melalui terapi musik bernyanyi. Intervensi keperawatan yang diberikan selama 9 hari perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan generalis yang telah ditetapkan disertai terapi musik sebagai intervensi tambahan. Hasil penerapan terapi musik yang dilakukan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 31 menjadi skor 2 dan kemampuan mengendalikan perilaku kekerasan meningkat dari skor 3 menjadi skor 6. Melalui studi kasus ini diharapkan dapat menjadikan terapi musik sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by cognitive distortions, reality distortions, disorientation of perception, and withdrawal from social relationships. Patients with schizophrenia experience a decline in their cognitive and behavioral abilities due to cognitive decline, which may lead them to engage in violent behavior that poses a risk to themselves, others, and their surroundings. Violent behavior involves physical force aimed at causing harm, destruction, or devastation. The purpose of this scientific study is to provide an overview of the application of nursing care for patients at risk of violent behavior through singing therapy. Nursing interventions provided during a 9-day hospital stay were in line with established general nursing standards, accompanied by music therapy as an additional intervention. The results of the music therapy application showed a decrease in symptoms of violent behavior from a score of 31 to a score of 2 and an increase in the ability to control violent behavior from a score of 3 to a score of 6. Through this case study, it is hoped that music therapy can be established as an innovative nursing practice for controlling violent behavior in hospital care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>