Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia Ayu Salsabila
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pemasaran produk eco-fashion di Indonesia dengan menggunakan metode hybrid SEM-VIKOR. Penelitian ini fokus pada konsumen Generasi Y dan Z, yang merupakan segmen pasar potensial dalam industri fashion. Penelitian ini diawali dengan analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk eco-fashion. Hasil SEM menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan, citra merek, dan kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap konsumen dan niat beli produk eco-fashion. Namun, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara Generasi Y dan Z dalam hal preferensi terhadap produk eco-fashion, berdasarkan hasil Multi-Group Analysis (MGA). Setelah itu, metode VIKOR digunakan untuk merancang strategi pemasaran yang dapat meningkatkan minat beli produk eco-fashion di kalangan konsumen dewasa muda. Berdasarkan hasil VIKOR, penulis merekomendasikan beberapa strategi, termasuk penguatan citra merek eco-fashion, peningkatan kesadaran akan keberlanjutan, serta penggunaan media sosial sebagai saluran pemasaran utama. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk produk eco-fashion di Indonesia, serta membuka peluang penelitian lebih lanjut terkait dengan pengaruh faktor eksternal seperti media dan tren fashion global terhadap keputusan pembelian konsumen.

This research aims to design a marketing strategy for eco-fashion products in Indonesia using a hybrid SEM-VIKOR approach. The study focuses on Generation Y and Z consumers, who are a potential market segment in the fashion industry. The research begins with an analysis using Structural Equation Modeling (SEM) to identify factors influencing consumer preferences for eco-fashion products. The SEM results show that environmental awareness, brand image, and product quality significantly influence consumer attitudes and purchase intentions for eco-fashion products. However, no significant differences were found between Generation Y and Z regarding their preferences for eco-fashion products, based on the results of the Multi-Group Analysis (MGA). Subsequently, the VIKOR method is employed to design a marketing strategy aimed at enhancing purchase intention among young adult consumers. Based on the VIKOR results, the study recommends several strategies, including strengthening the eco-fashion brand image, increasing sustainability awareness, and utilizing social media as the main marketing channel. This research contributes to the development of more effective marketing strategies for eco-fashion products in Indonesia and opens opportunities for further research on the impact of external factors such as media and global fashion trends on consumer purchase decisions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Rahmah
"Pertumbuhan penjualan pasar barang mewah Indonesia saat ini mencapai 6,6% per tahun. Di Indonesia, terjadi perubahan kelompok usia pembeli barang mewah ke yang lebih muda, dari Generasi X dan Y ke Generasi Z. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, pertumbuhan penjualan barang mewah pun semakin pesat. Hal ini bertentangan dengan nilai Islam yang diajarkan dalam hidup untuk tidak materialistis. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to pay a premium Generasi X, Y dan Z untuk membeli barang fashion mewah. Metodologi purposive sampling yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan 490 responden yang pernah membeli barang mewah di level masstige selama tiga tahun terakhir. Dengan model Theory of Reasoned Action dan pendekatan kuantitatif melalui metode Partial Least Square, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude towards behavior, subjective norms memiliki pengaruh positif signifikan terhadap purchase intention, sementara pengaruh religiosity ditemukan tidak signifikan. Religiosity memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap attitude towards behavior, subjective norms, dan willingness to pay a premium. Brand value dan purchase intention memiliki pengaruh positif signifikan terhadap willingness to pay a premium.

Indonesia's luxury goods market sales growth currently reaches 6.6% per year. In Indonesia, there has been a change in the age group of buyers of luxury goods to younger ones, from Generations X and Y to Generation Z. Considering that Indonesia is a country with the largest Muslim population in the world, sales of luxury goods are growing rapidly. This is contrary to Islamic values which are taught in life not to be materialistic. Therefore, the purpose of this research is to analyze the factors that influence the willingness to pay a premium of Generations X, Y and Z to buy luxury fashion goods. The purposive sampling methodology used in this study involved 490 respondents who had purchased luxury goods at the masstige level in the last three years. With the Theory of Reasoned Action model and a quantitative approach through the Partial Least Square method, the results of this study indicate that attitude towards behavior, subjective norms have a significant positive effect on purchase intention, while the effect of religiosity is found to be insignificant. Religiosity has a significant negative effect on attitude towards behavior, subjective norms, and willingness to pay a premium. Brand value and purchase intention have a significant positive effect on willingness to pay a premium."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kobayashi, Dewi Sella Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar lebih untuk produk hijau bagi Generasi Z dan Generasi Y di Indonesia melalui analisis mengenai Environmental Concerns, Green Future Estimation, Green Perceived Benefits, dan Green Perceived Quality berdasarkan teori Signalling. Sampel penelitian terdiri dari konsumen produk hijau yang telah membeli produk hijau dalam 6 bulan terakhir, tinggal di Indonesia, dan berusia antara 18 hingga 42 tahun. Kuesioner disebar secara daring. Jumlah responden yang terkumpul dalam penelitian ini sebanyak 164. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan perangkat lunak PLS-SEM. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dua faktor, yaitu Environmental Concerns dan Green Perceived Benefits, memiliki pengaruh positif terhadap kemauan konsumen Generasi Z dan Y untuk membayar lebih untuk produk hijau. Namun, faktor Green Future Estimation dan Green Perceived Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan mereka untuk membayar lebih. Temuan ini memberikan wawasan berharga mengenai faktor-faktor yang membentuk perilaku pembelian konsumen yang peduli lingkungan di pasar Indonesia. Pemasar yang menargetkan demografi ini dalam industri produk ramah lingkungan dapat memanfaatkan temuan ini untuk menginformasikan strategi mereka secara efektif.

This research aims to investigate the factors that influence willingness to pay more for green products of Indonesian Generation Z & Generation Y through the analysis of Environmental Concerns, Green Future Estimation, Green Perceived Benefits, and Green Perceived Quality based on the Signalling theory. The sample consists of green products consumers who have purchased green products in the last 6 months, reside in Indonesia, and are aged between 18 to 42 years old. The questionnaire is distributed online. The total number of respondents collected in this study was 164. The collected data was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method using PLS-SEM software. The findings of this study demonstrate that two factors, namely Environmental Concerns and Green Perceived Benefits, have a positive influence on the willingness of Generation Z and Y consumers to pay more for green products. However, the factors of Green Future Estimation and Green Perceived Quality do not significantly impact their willingness to pay more. These results offer valuable insights into the factors that shape the purchasing behavior of environmentally conscious consumers in Indonesia's market. Marketers targeting this demographic in the eco-friendly products industry can leverage these findings to inform their strategies effectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fanny Mailan Sari
"Pertumbuhan bisnis e-commerce yang sukses dan terus mengalami peningkatan di negara-negara maju dan berkembang juga telah memberikan pengaruh pada kegiatan pengiriman barang menjadi bisnis yang potensial. Berkembangnya bisnis e-commerce yang semakin pesat telah menyebabkan penggunaan kendaraan barang sebagai sarana angkut pengiriman barang di daerah perkotaan meningkat khususnya layanan last mile delivery. Disisi lain, jejak karbon yang dihasilkan pada sektor transportasi barang menyumbang sebanyak 30% emisi gas CO2 dari sektor transportasi atau 7% emisi gas CO2 secara global. Polusi udara yang dihasilkan dari kegiatan tersebut dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan masyarakat yang tidak menggunakan jasa LMD yang dikenal juga sebagai eksternalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa besarnya nilai willingness to pay (WTP) pengguna jasa layanan last mile delivery (LMD) terhadap dampak eksternalitas negatif. Untuk memvaluasi nilai ekternalitas negatif adalah menggunakan teknik survei stated preference dan Contingent Valuation Method (CVM) dengan pendekatan kuesioner survei kepada kelompok responden terkait sehingga didapatkan jumlah nilai kesediaan membayar (Willingness to Pay) dari dampak eksternalitas yang timbul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya nilai willingness to pay (WTP) pengguna jasa layanan last mile delivery (LMD) terhadap dampak eksternalitas negatif secara keseluruhan adalah Rp. 11.493 per paket. Besarnya nilai willingness to pay (WTP) untuk kategori pendidikan SMA dan lebih rendah adalah Rp. 9.570 per paket, kategori pendidikan diploma Rp. 11.250 per paket dan kategori pendidikan S1/S2/lebih tinggi Rp. 12.035. Besarnya nilai willingness to pay (WTP) untuk kategori penghasilan <1jt – 5jt adalah Rp. 10.693 per paket, kategori penghasilan 5.1jt – 20jt Rp. 10.734 per paket dan kategori penghasilan >20jt adalah Rp. 12.348. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan penghasilan, maka semakin tinggi besaran biaya eksternal yang bersedia dibayarkan.

The successful growth of the e-commerce business and continues to increase in developed and developing countries has also had an impact on the activity of shipping goods into a potential business. The rapid development of the e-commerce business has caused the use of goods vehicles as a means of transporting goods in urban areas to increase, especially last mile delivery services. On the other hand, the carbon footprint generated in the goods transportation sector accounts for 30% of CO2 gas emissions from the transportation sector or 7% of global CO2 emissions. Air pollution resulting from these activities can increase the risk of public health problems that do not use LMD services which are also known as externalities. The purpose of this study is to analyse the value of the willingness to pay (WTP) of last mile delivery (LMD) service users on the impact of negative externalities. To evaluate the value of negative externalities, a stated preference survey technique and a Contingent Valuation Method (CVM) with a survey questionnaire approach to the relevant respondent groups are used so that the total value of willingness to pay is obtained from the impact of externalities that arise. The results showed that the value of the willingness to pay (WTP) of last mile delivery (LMD) service users on the overall impact of negative externalities was Rp. 11,493 per package. The value of willingness to pay (WTP) for the category of high school education and lower is Rp. 9,570 per package, diploma education category Rp. 11,250 per package and education category S1/S2/higher Rp. 12,035. The value of willingness to pay (WTP) for the category of income <1 million – 5 million is Rp. 10,693 per package, income category 5.1 million – 20 million Rp. 10,734 per package and income category >20 million is Rp. 12,348. The higher the level of education and income, the higher of external costs that are willing to be paid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Metalia
"Studi kasus ini menunjukkan trangkain survei penilaian yang dapat diselenggarakan di kota-kota di negara-negara berkembang terhadap layanan-layanan publik seperti air minuet, dan informasi yang layak dipercaya tersebut dapat diperoleh melalui beberapa tuntutan rumah tangga terhadap teknologi-teknologi air rninum yang berbeda.
Mengingat air bersih merupakan barang Iingkungan yang merupakan kebutuhan hidup yang pokok untuk masyarakat, maka penilaian ekonomi Atas kuantitas dan kualitas pasokan air bersih dari PDAM oleh pelanggan yang akan menjadi konsurnen menjadi panting. Indikator penilaianlprobabilitas willingness to pay (WTP) pelanggan tersebut. Dengan melihat kenyataan dimana proses penentuan tarif oleh PDAM masih bias dalam menaksir kemampuan pelanggan, maka upaya mengestimasi WTP pelanggan ini menjadi panting dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini antara lain ingin mengestunasi besarnya nilai WTP pelanggan rumah tangga berikut dengan probabilitasnya di kota Bandar Lampung, sebagai respon alas pelayanan pasokan air bersih yang berasal dari PDAM Bandar Lampung, Berta menganalisis faktor-faktor atau variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhinya. Penelilian ini juga mencoba menganalisis apakah trdapat perbedaan yang signifikan dari pengaruh pelanggan yang memiliki sumur dengan pelanggan yang tidak memiliki sumur terhadap besarnya WTP pelanggan dan probabilitasnya, juga melihat implikasi kebijakan pemerintah daerah terutama PDAM dalam menentukan besarnya tarif/harga air yang dikenakan pada pelanggan rumah tangga. Penelitian ini mengaplikasikan survei Contingent Valuation (CV) dengan mengambil sampel 200 rumah tangga dari target population sebanyak 400 di seluruh wilayah kecamatan di kola Bandar Lampung. Teknik sampling yang clipakai adalah kombinasi antara area sampling dan proportionate random sampling, sedangkan slat analisisnya digunakan ekonometrika dengan model probit bertingkat (ordered probit models).
Hasil analisa menunjukkan bahwa probabilitas pelanggan rumah tangga akan mempunyai keinginan untuk membayar (WTP) maksimum per bulan berturut-turut, dibawah Rp 15.000,00 adalah 24%; antara lip 15.000,00 hingga kurang dari Rp 20.000,00 adalah 58,6%; antara Rp 20.000,00 hingga kurang dari Rp 25.000,00 adalah 11,2%; antara Rp 25.000,00 hingga kurang dari Rp 30.000,00 adalah slam 4,5% dan di atas Rp 30.000,00 adalah 1,7%. Terdapat delapan variabel yang secara signifikan mempengaruhi nilai dart probabilitas WTP, yakni lama tinggal, tingkat pendidikan formal, jumlah anggota keluarga, total pendapatan keluarga per bulan, sesuai tidaknya biaya pemasangan akan dibayar, cara pembayaran yang akan dilakukan, tahu tidaknya pelanggan tentang informasi air PDAM, serta jarak rumah dengan sambungan instalasi terdekat. Hasil ird dapat membantu PDAM dalam menemukan keseimbangan tarif air bersih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Paramita
"Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengembangkan berbagai solusi dan alternatif untuk menjawab permasalahan transportasi, diantaranya melalui penyediaan transportasi publik berupa Bus Trans Anggrek Circle Line. Pada Tahun 2016, Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan menghapus subsidi sehingga tarif bus yang awalnya gratis menjadi tidak gratis lagi.
Tesis ini bertujuan untuk menduga Willingness to Pay (WTP) dan faktor-faktor yang mempengaruhi WTP pengguna Bus Trans Anggrek Circle Line di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan Contigent Valuation Method (CVM). Data primer diperoleh dengan wawancara terhadap responden melalui daftar pertanyaan kuesioner sedangkan data sekunder bersumber dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan dokumen kebijakan pemerintah serta sumber lain maupun literatur pendukung lainnya. Teknik analisa regresi bertingkat digunakan dalam menganalisa WTP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 (enam belas) variabel yang diteliti terdapat 4 (empat) variabel yang signifikan secara bersama berpengaruh terhadap kesediaan membayar pengguna Bus Trans Anggrek Circle Line di Kota Tangerang Selatan yaitu alokasi biaya transportasi, dummy pendidikan perguruan tinggi, jumlah anggota keluarga dan keselamatan.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu mempertimbangkan kesediaan membayar pengguna sebagai salah satu bahan pertimbangan penetapan tarif Bus Trans Anggrek Circle Line di Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2016, disamping itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu meningkatkan fasilitas Bus Trans Anggrek Circle Line.

South Tangerang City Government to develop a variety of solutions and alternatives to address the problems of transport, including through the provision of public transport such as Bus Trans Anggrek Circle Line. In the Year 2016, South Tangerang City Government will remove the subsidies so the bus fare that were initially free becomes not free.
The objective of this study is to analyze Willingness to Pay (WTP) users of Bus Trans Anggrek Circle Line in South Tangerang City and factors which influence that. The study located in South Tangerang City, and uses Contigent Valuation Method (CVM). Primary data were collected by interviews with respondents through a questionnaire. While secondary data obtained from South Tangerang City Government and government policy documents and other sources as well as other supporting literature. Ordered regression technique is used to analyze the WTP.
The results show that of 16 (sixteen) variables only 4 (four) variables are having collectively significant effect on users? willingness to pay in Bus Trans Anggrek Circle Line. They are allocation of cost transportation, level of education (dummy university), family size and safety.
According to this study recommends that the Government of South Tangerang City needs to consider willingness to pay and those variables that significantly affect users'WTP as one of the basis in determining the services tariffs of Bus Trans Anggrek Circle Line. Furthermore South Tangerang City Government needs to improve the facilities of Bus Trans Anggrek Circle Line.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, John Avista
"Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan hal yang menarik perhatian dan menjadi masalah serius di seluruh dunia. Dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan, khususnya di Indonesia, perlu adanya pertimbangan aspek ekonomi sehingga nilai keselamatan bisa digantikan dengan nilai investasi, salah satu perhitungan yang digunakan untuk menggantikan nilai keselamatan tersebut menjadi nilai investasi adalah dengan melakukan perhitungan besaran Willingness to Pay. Penelitian ini mengkhususkan perhitungan nilai WTP dan nilai statistik hidup manusia berdasarkan tarif tol Jakarta-Bandung untuk pengurangan risiko kecelakaan dan fatalitas di tempat tersebut pada perspektif mahasiswa teknik sipil Universitas Indonesia.

Motor vehicle accidents are the things that become the serious worldwide problem. In order to improve the road traffic safety especially in Indonesia, we need considerating the economic aspect so the value of safety can be replaced with an investment, one type of the calculation is willingness to pay method which is replace the safety value into infest value. This research focusing on calculating WTP value and VoSL (Value of Statistical human Life) based on Jakarta-Bandung toll rates for the reducting the risk of accidents and fatalities at the observed area by the perspective of civil enginerring students in Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Floresiana Yasmin Indriasti
"Penelitian ini menelaah pengaruh tipe manfaat produk serta preferensi terhadap
willingness to pay untuk produk etikal. Model juga mencakup variabel sikap,
kriteria evaluasio produk, dan faktor demografis. Penelitian yang dilakukan terdiri
dari dua studi.Studi pertama dilakukan untuk meneliti hubungan kausal antara tipe
manfaat produk dan preferensi.Studi kedua dilakukan untuk mempelajadi
bagaimana tipe manfaat produk dan preferensi mempengaruhi model willingness
to pay.Hasil penelitian gagal menemukan pengaruh signifikan tipe manfaat
produk terhadap preferensi namun berhasil membuktikan pentingnya peranan
preferensi dalam model willingness to pay.

The research examines the influence of product type benefit and preference on
willingness to pay for ethical product. The model also includes attitudinal
variables, product evaluation criterion, and demographic factors. The research
consists of two studies. The first is to study the causal relationship between
product type benefit and preference. The second is to investigate how product
type benefit and preference affect willingness to pay model.The results failed to
find significant effect of product type benefit on preference but succeed to show
the important role of preference in the willingness to pay model.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2103
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryanco Andro Fandhytio
"Penelitian ini berfokus pada analisis kesediaan membayar (WTP) kompensasi karbon (carbon offset) oleh mahasiswa Universitas Indonesia, dalam konteks pertumbuhan ekonomi dan sektor transportasi di Indonesia yang berdampak pada emisi gas rumah kaca. Studi ini menemukan bahwa 73,46% (274 individu dari total sampel sebanyak 373 individu) sampel menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam program carbon offset, dengan rata-rata WTP carbon offset sebesar Rp113.128,4/tCO2eq, nilai yang 92,39% lebih tinggi dibandingkan harga karbon di IDX Carbon. Analisis regresi OLS menunjukkan bahwa pendapatan berdampak positif terhadap WTP carbon offset, sementara pengetahuan lingkungan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sikap terhadap isu lingkungan dan perilaku pro-lingkungan terbukti meningkatkan WTP carbon offset. Faktor demografis seperti jenis kelamin dan disiplin ilmu tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap WTP carbon offset. Studi ini juga menemukan hubungan negatif antara total karbon dan WTP carbon offset, menunjukkan bahwa biaya tambahan akibat jarak tempuh yang lebih jauh dapat menurunkan WTP carbon offset. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya sikap dan perilaku pro-lingkungan dalam meningkatkan dukungan terhadap kompensasi karbon.

This research focuses on the analysis of the willingness to pay (WTP) for carbon offset by students of the University of Indonesia, in the context of economic growth and the transportation sector in Indonesia that impacts greenhouse gas emissions. The study found that 73.46% (274 out of 373 individuals) of the research sample expressed their willingness to participate in the carbon offset program, with an average WTP carbon offset of Rp113.128,4/tCO2eq, a value that is 92,39% higher than the carbon price at IDX Carbon (Rp58.800/tCO2eq). OLS regression analysis shows that income has a positive impact on WTP carbon offset, while environmental knowledge does not show a significant influence. Attitudes towards environmental issues and pro-environmental behavior have been proven to increase WTP carbon offset. Demographic factors such as gender and discipline do not show a significant influence on WTP carbon offset. This study also found a negative relationship between total carbon and WTP carbon offset, indicating that additional costs due to longer travel distances can reduce WTP carbon offset. The results of this study highlight the importance of attitudes and pro-environmental behavior in increasing support for carbon compensation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>