Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Meningkatnya prevalensi obesitas anak-anak belum didukung dengan kebijakan pencegahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis untuk pembuatan kebijakan pencegahan obesitas anak-anak sebagai dasar dalam rancangan kebijakan pencegahan obesitas anak-anak. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan data sekunder dari telaah dokumen berupa peraturan, naskah akademik, jurnal ilmiah, data hasil riset, buku, dan media elektronik lainnya, serta dilengkapi dengan data primer melalui wawancara mendalam pada informan terpilih. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 dokumen peraturan, namun belum mengarah pada upaya pencegahan obesitas anak-anak secara nyata dan tegas. Pengaturan baru sebatas hak dan kewajiban pemerintah sedangkan bentuk implementasinya belum terlihat, karena belum menjadi kegiatan prioritas. Para stakeholder mendukung untuk adanya kebijakan pencegahan obesitas anak-anak. Usulan rekomendasi mengacu strategi WHO dengan menggabungkan usulan dari stakeholder, peraturan yang ada dan literatur, dan menyusunnya dengan bahasa hukum. Rekomendasi yang dihasilkan menurut penulis layak untuk dilanjutkan menjadi rancangan undang undang, hanya untuk pengaturan pajak dan subsidi perlu pengkajian lebih lanjut dengan pihak terkait, dan perlu diusulkan dalam Prolegnas.

ABSTRACT
The increasing prevalence of childhood obesity prevention has not been supported by policy. This study aims to analyze for making policy childhood obesity prevention as a basic for policy design prevention of childhood obesity. This study use qualitative research design. This study use of regulatory documents, academic papers, scientific journals, research data, books, other electronic media and in-depth interviews from selected informants. This study showed 18 regulatory documents, but has not lead to the prevention of childhood obesity. The setting is merely the rights and obligations of the government, while the form of implementation has not seen, because it has not been a priority activity. The stakeholders support for the policy of prevention of childhood obesity. Proposed WHO recommendation refers strategy by combining proposals from stakeholders, existing legislation and literature, and arranged with the legal language. The resulting recommendations feasible to continue into draft Act. Tax and subsidy arrangements need further assessment with stakeholders, and should proposed in Prolegnas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawati
"Organisasi umumnya mencari cara untuk mencapai kinerja yang tinggi dari pegawai tetapi terkadang mengabaikan peran penting keterlibatan kerja. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pegawai, khususnya pegawai negeri sipil. Kami mengumpulkan data dengan mensurvei 321 pegawai negeri sipil yang melakukan flexible working arrangements di tempat kerja mereka. Kemudian, kami mengeksplorasi dampak dari work engagement, khususnya pada bagaimana work engagement bertindak sebagai mediator antara faktor-faktor yang diperiksa sebelumnya terhadap employee performance dengan menggunakan pendekatan covariance-based structural equation modelling (CB-SEM). Temuan kami menunjukkan bahwa flexible working arrangements dan perceived supervisor support berpengaruh positif dan signifikan terhadap work engagement. Selanjutnya, work engagement juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap employee performance. Studi ini memberikan kontribusi investigasi terhadap prediktor-prediktor yang memengaruhi employee performance mengingat sedikitnya penelitian tentang employee performance di sektor publik Indonesia khususnya setelah terjadi perubahan pola kerja pasca Covid-19.
......Organizations generally look for ways to achieve high performance from employees but sometimes leave out the vital role of work engagement. The main purpose of this study is to determine the factors that affect employee performance, with a specific focus on civil servants. Initially, we collect data by surveying 321 civil servants experiencing flexible working arrangements in their workplace. Then, we explore the impact of work engagement, specifically on how it acts as a mediator between the previously examined factors and employee performance using covariance-based structural equation modelling (CB-SEM). Our findings show that flexible working arrangements and perceived supervisor support have a positive and significant effect on work engagement. Furthermore, work engagement has a positive and significant impact on employee performance. This study contributes to the predictors that affect employee performance, considering that there is a few research on employee performance in the Indonesian public sector especially working methods change during post Covid-19."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwi Rahmawati
"Setelah penyebarannya di dunia, perusahaan multinasional Jepang tetap menggunakan sistem manajemen yang terbukti efektif di Jepang untuk digunakan di perusahaan cabang di Iuar Jepang. Mereka juga mempekerjakan staf lokal sebagai manajer dimana mereka tidak terbiasa dengan sistem tersebut. Salah satu contohnya adalah sistem pengambilan keputusan (ringi-sei) yang inti dari sistem tersebut tidak mengalami perubahan, hanya mengalami penyesuaian. Masalah dalam skripsi ini adalah peran manajer lokal dalam sistem pengambilan keputusan di perusahaan multinasional Jepang. Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk mengetahui peran manajer lokal dalam ringi-sei dan penyesuaian yang terjadi dalam proses tersebut. Manajer lokal tersebut dipekerjakan untuk mendukung internasionalisasi perusahaan-perusahaan Jepang. Mereka mempunyai peran sebagai (I) Pembantu manajer Jepang dalam mengelola perusahaan, (2) Perantara ketika berurusan dengan klien-klien di negara setempat, (3) Pemberi informasi yang dibutuhkan kepada manajer Jepang untuk menjalankan perusahaan cabang dan untuk membuat keputusan, (4) Perantara. antara manajer Jepang dengan karyawan lokal lainnya di perusahaan untuk menyampaikan hasil keputusan, (5) Pengawas pelaksanaan hasil keputusan yang telah dibuat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Dwi Rahmawati
"Seiring dengan perkembangan jaman dan tingginya jumlah penduduk, maka akan disertai meningkatnya sarana dan prasarana transportasi. Karet banyak digunakan dalam bidang transportasi, sebagai contoh digunakan untuk bahan baku ban kendaraan. Limbah karet banyak menumpuk dipembuangan dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Sisa limbah karet bekas yang melimpah akan menjadi sia-sia dan menjadi sampah lingkungan. Oleh sebab itu pengolahan ban bekas menjadi isu penting untuk diangkat sebagai cara untuk mengurangi limbah karet bekas. Crumb Rubber merupakan salah satu hasil pengolahan (parutan) limbah ban bekas. Crumb Rubber sebagai bahan tambah aspal pengikat yang nantinya digunakan sebagai bahan pengikat aggregat perkerasan. Aspal dengan campuran partikel karet merupakan cara yang efektif untuk menggunakan kembali produk karet bekas dan dapat meningkatkan mutu aspal. Penelitian ini, crumb rubber yang digunakan pada campuran aspal merupakan crumb rubber berukuran nano yang selanjutnya disebut Aspal Nano Crumb Rubber (ANCR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat ANCR dari uji fisik dasar dan uji meknistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer (DSR) serta pengaruhnya terhadap campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Langkah yang dilakukan yaitu diawali dengan pembuatan aspal modifikasi dengan kadar additive ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, dan 40% yang berturut-turut dinamai ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, dan ANCR 40. Selanjutnya dilakukan mix design dengan menggunakan campuran AC-WC dan kemudian didapatkan campuran pada kadar aspal optimum (KAO). Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak kadar nano crumb rubber pada suatu campuran akan mempunyai viskositas yang semakin tinggi. KAO pada campuran ANCR 5 berada pada 6,5% dan KAO pada campuran ANCR 10 berada pada 7%.
......Along with the changing times and high population, it will accompanied by increased transportation facilities and infrastructure. Rubber is widely used in transportation for example, it is used as raw material for vehicle tires. Many rubber wastes accumulate in the disposal, and only a small portion is utilized. The abundant waste of used rubber waste will become useless and become an environmental waste. Therefore, the processing of used tires is an important issue to be appointed as a way to reduce the waste of used rubber. Crumb Rubber is one of the results of processing (grated) waste of used tires. Crumb Rubber as an asphalt binder added material that will be used as a pavement aggregate binder. Asphalt with a mixture of rubber particles is an effective way to reuse used rubber products and can improve the quality of asphalt. In this study, crumb rubber used in asphalt mixes is nano-sized crumb rubber, from now on referred to as Asphalt Nano Crumb Rubber (ANCR).
This study aims to determine the nature of ANCR from basic physical and mechanistic tests with a Dynamic Shear Rheometer (DSR) tool and its effect on the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) mixture. The steps taken are starting with the making of modified asphalt with additive levels of ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, and 40%, respectively named ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, and ANCR 40.  Furthermore, a mix design carried out using a mixture of AC-WC, and then the mixture was obtained at optimum asphalt content (KAO). The results showed that the more levels of nano crumb rubber in a mixture, the higher the viscosity. KAO in the ANCR 5 mixture was at 6.5%, and KAO in the ANCR 10 mixture was at 7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis unsur intrinsik dan b_a_d_ī cerpen Ḥu_b_ _w_a_ _I_n_t_i_q_ām_ _Najwā Khālid Muminah Tujuan analisis unsur intrinsik adalah untuk mengungkapkan keterkaitan antar unsur intrinsik yang membangun cerpen tersebut Sementara itu tujuan analisis unsur b_a_d_i_ _yaitu untuk mengungkapkan dekorasi ucapan dan makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis struktural dan stilistika.Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen tersebut lebih menonjolkan konflik kerena terdapat lebih dari tiga tegangan konflik. Selain itu, kehadiran unsur b_a_d_i_ _dalam cerpen tersebut membuat kata-kata dalam cerpen tersebut semakin menarik untuk dibaca

ABSTRACT
This thesis analyzes the intrinsic elements and b_a_d_ī short story Ḥu_b_ _w_a_ _I_n_t_i_q_ām_ _Najwā Khālid Muminah The purpose of intrinsic element analysis is to reveal the inter-intrinsic elements that build the short story. The method used in this research is structural and stylistic analysis methods. The methodology used in this study is the method of literature. The results of the study indicate that the short story emphasizes conflict more because there are more than three conflict voltages. In addition, the presence of the element b_a_d_i_ _ in the short story makes the words in the short story more interesting to read."
2015
S65583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazila Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kesiapan karyawan untuk berubah melalui knowledge sharing sebagai variabel mediasi di Kantor Pusat PT Iwan Tirta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan non-manajerial Kantor Pusat PT Iwan Tirta yang berjumlah 39 karyawan. Analisis hasil penelitian dilakukan melalui analisis deskriptif melalui visualisasi nilai mean dan frekuensi serta menggunakan tabulasi silang terhadap karakteristik responden dan masing-masing variabel penelitian. Selain itu, analisis inferensial juga dilakukan untuk melihat pengaruh dan menguji hipotesis penelitian melalui uji regresi linier sederhana dan berganda serta uji mediasi melalui tahapan uji kausal dan sobel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kesiapan untuk berubah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa knowledge sharing secara parsial memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap kesiapan untuk berubah.
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of organizational culture on employee readiness to change through knowledge sharing as a mediating variable at the Head Office of PT Iwan Tirta. This study uses a quantitative approach with data collection methods through surveys using questionnaires distributed to non-managerial employees of PT Iwan Tirta Head Office, totaling 39 employees. The analysis of the research results was carried out through descriptive analysis through visualizing the mean and frequency values ​​and using cross tabulation on the characteristics of respondents and each research variable. In addition, inferential analysis was also carried out to see the effect and test the research hypotheses through simple and multiple linear regression tests and mediation tests through causal and sobel test stages. The results of this study indicate that organizational culture has a significant effect on readiness to change. This study also shows that knowledge sharing partially mediates the influence of organizational culture on readiness to change."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiyana Dwi Rahmawati
"Latar Belakang: Distribusi penderita urolitiasis di Jakarta mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 2016-2019, namun distribusi komposisi batu pada penderita urolithiasis tersebut belum diketahui. Selain itu, belum diketahui hubungan distribusi komposisi batu ginjal tersebut dengan jenis kelamin dan usia.
Tujuan: Untuk mengetahui distribusi karakteristik komposisi  batu ginjal yang ada di wilayah Jakarta dan mengetahui hubungan batu ginjal dengan jenis kelamin dan usia.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross-secsional yang menggunakan 160 sampel dari data hasil analisis komposisi batu ginjal di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI. Data dianalisis dengan sistem SPPS tipe 20, setelah itu dilakukan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan usia terhadap komposisi batu ginjal. Kemudian dilakukan uji Mann Whitney pada data yang tidak memenuhi syarat untuk uji chisquare.
Hasil: Batu ginjal terbanyak ditemukan pada laki – laki dibandingkan perempuan dengan perbandingan (3:1) dan batu ginjal paling banyak terjadi pada kelompok usia 45-64 tahun (49,4%). Komposisi unsur batu ginjal terbanyak adalah oksalat (89,4%) dan komposisi jenis batu ginjal terbanyak adalah jenis campuran kalsium, oksalat, karbonat, amonia (25%). Terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap komposisi batu ginjal yang menunjukan hasil signifikan (p<0,05) untuk komposisi kalsium, amonia dan magnesium. Tidak terdapat hubungan antara usia terhadap komposisi batu ginjal 
Kesimpulan: Komposisi batu ginjal terbanyak adalah oksalat. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin terhadap komposisi batu ginjal. Tidak terdapat hubungan antara usia terhadap komposisi batu ginjal. 
......Background: There is no research on distribution of kidney Stones in Jakarta since 2016-2019, while the incidence has increased. No research has been conducted on relation between the compositions with gender and age.
Objective: This research was done to distribute the kidney stones in Jakarta and relation of the compositions with gender and age.
Methods: This research is a cross-sectional, which used stored 160 samples from results of data analysis in Departemen of medical biochemistry and molecular biology of Universitas Indonesia. The analysis by SPSS type 20. Its using chi square test to know about relation of the compositions with gender and age. The end of data which not qualify were using mann whitney test.
Results: Kidney stone mostly do form in men than women, the disease are three more likely to form stones in men than women. Which at the most in the age group between 45-64 years (49,4%). The most composition has found is oksalat (89,4%) and types of stones have found are kalsium, oksalat, karbonat and amonia (25%). The relation of the compositions with gender has indicate significant results (p<0,05) which are calcium, amonia and magnesium. The relation of the compositions with age has indicate not significant results (p>0,05).
Conclusion: the most composition of kidney stones is oksalat. that has significant results about relation of compositions with gender and has not significant results about relation of compositions whit age."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfianda Dwi Rahmawati
"Ion logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) merupakan salah satu jenis logam berat dengan efek toksisitas dan racun yang tinggi terhadap mahluk hidup yang banyak ditemukan dalam limbah industri cat dan pipa timbal. Penumpukan timbal dapat menyebabkan gangguan ginjal, tekanan darah tinggi maupun kerusakan otak dan penumpukan tembaga menyebabkan kerusakan pada hati dan menyebabkan kanker. Ion logam tersebut dapat dideteksi menggunakan Screen Printed Electrode (SPE.) Metode ini tergolong sederhana, ukurannya yang kecil, sampel sedikit, murah, efektif dan banyak digunakan dengan batas deteksi yang rendah. Elektroda kerja pada SPE dimodifikasi menggunakan nanopartikel Au-TA-DNS dengan metode dropping untuk mendeteksi keberadaan ion logam berat timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Adanya atom N dengan elektron bebas pada Dansylhydrazine (DNS) dapat digunakan untuk berikatan dengan ion logam. Pengukuran dilakukan dengan metode Anodic Stripping Voltammetry (ASV) pada rentang potensial - 1,3 V s/d + 0,4 V. Hasil pengukuran menggunakan metode ASV memperlihatkan puncak oksidasi. Respon arus terhadap larutan logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada elektroda kerja termodifikasi nanopartikel Au-TA-DNS menunjukkan linearitas yang baik dimana nilai linearitas masing – masing logam 0,9467 dan 0,967 pada rentang kosentrasi 1 – 100ppb. Hal ini menunjukkan bahwa elektroda kerja yang dimodifikasi nanopartikel Au- TA-DNS dapat digunakan sebagai elektroda kerja menggantikan elektroda karbo pada SPE dengan meningkatkan sensitivitas.
......Lead (Pb) and copper (Cu) metal ions are a type of heavy metal with high toxicity and toxic effects on living creatures which are often found in lead paint and pipe industrial waste. A buildup of lead can cause kidney problems, high blood pressure or brain damage and a buildup of copper causes damage to the liver and causes cancer. These metal ions can be detected using a Screen Print Electrode (SPE). This method is relatively simple, small in size, small in sample, cheap, effective and widely used with a low detection limit. The working electrode on the SPE was modified using Au-TA-DNS nanoparticles with a drop-casting method to detect the presence of heavy metal ions lead (Pb) and copper (Cu). The presence of an N atom with free electrons in Dansylhydrazine (DNS) can be used to bind with metal ions. Measurements were carried out using the Anodic Stripping Voltammetry (ASV) method at a potential range of - 1.3 V to + 0.4 V. The results of measurements using the ASV method show oxidation peaks. The current response to the metal solution of lead (Pb) and copper (Cu) on the Au-TA-DNS nanoparticle modified working electrode shows good linearity where the linearity value for each metal is 0.9467 and 0.967 in the concentration range 1 – 100ppb. This shows that the Au-TA-DNS nanoparticle modified working electrode can be used as a working electrode to replace the carbon electrode in SPE by increasing sensitivity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanti Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Remaja putri beresiko tinggi menderita anemia gizi besi, karena pada masa ini
terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat pertumbuhan dan haid. Anemia gizi
besi pada remaja putri akan berdampak pada gangguan tumbuh kembang, kognitif,
penurunan fungsi otot, aktifitas fisik dan daya tahan tubuh menurun sehingga
meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat gambaran hubungan antara faktor umur, pengetahuan, konsumsi gizi
(energi, protein, vitamin C dan zat besi), kebiasaan minum teh, kebiasaan sarapan,
status gizi, pola haid dan pendidikan ibu terhadap kejadian anemia gizi besi pada
remaja putri di SMAN 2 Kota Bandar Lampung Tahun 2011. Desain penelitian
cross sectional, jumlah sampel 102 dipilih secara proportional random sampling dari
seluruh kelas X dan XI yang memenuhi kriteria inklusi. Instrument yang digunakan
adalah kuesioner, food recall, pengukur hemoglobin dengan digital Amperometric
Enzym Electrode Nesco, timbangan berat badan dan microtoa untuk mengukur
tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan kejadian anemia gizi besi sebesar
43,1%. Kejadian anemia gizi besi berhubungan dengan konsumsi energi (nilai p =
0.0001), protein (nilai p = 0,0001), vitamin C (nilai p = 0,018) dan zat besi (nilai p =
0,0001). Kejadian anemia gizi besi di SMAN 2 Kota Bandar Lampung merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang berat . Penanganan yang penting adalah
meningkatkan konsumsi gizi seimbang dan bervariasi pada remaja putri melalui
KIE , pengadaan skrining anemia gizi dengan pemeriksaan hemoglobin saat awal
tahun ajaran.

ABSTRACT
Adolescent girl have a high risk of iron deficiency anemia, because of their of iron
needs increasing for their growth and menstruation. Iron deficiency anemia in
adolescent girls will have an impact on growth and development disorders,
cognitive decline in muscle function, physical activity and decreased immune
system thereby increasing the risk of infection. The purpose of this study was to see
a picture of the relationship between the factors age, knowledge, nutrition
consumption (energy, protein, vitamin C and iron), drinking tea, breakfast habits,
nutritional status, menstrual patterns and maternal education on the incidence of
iron deficiency anemia in adolescent girl at SMAN 2 Bandar Lampung in 2011.
Cross-sectional study design, sample size of 102 selected by proportional random
sampling of all classes X and XI that meet the inclusion criteria. Instruments used
were questionnaires, food recall, measuring hemoglobin with digital Amperometric
Electrode Enzym NESCO, weight scales and microtoa to measure height. The
results showed the incidence of iron deficiency anemia 43.1% . Incidence of iron
deficiency anemia associated with iron nutritional energy consumption (p-value =
0.0001), protein (p-value = 0.0001), vitamin C (p-value = 0.018) and iron (p-value =
0.0001). Incidence of iron deficiency anemia in SMAN 2 Bandar Lampung is a
serious public health problem. Handling is important is to improve the nutritional
intake of balanced and varied diet in adolescent girls through the IEC, the provision
of screening of iron deficiency anemia with hemoglobin at the beginning of the
school year."
2011
S-FDF
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawati
"Pencegahan dan pemberantasan penyakit, merupakan prioritas pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini tidak hanya terbatas pada upaya pengobatan, melainkan juga pencegahan terhadap kematian dan kecacatan. Menurut WHO, polio merupakan salah satu penyakit penyebab kecacatan. Pada tahun 1992, diperkirakan adanya 140.000 kasus baru kelumpuhan akibat poliomyelitis diseluruh dunia, dimana jumlah anak-anak yang menderita lumpuh sebesar 10 sampai 20 juta orang. Sedangkan jumlah kasus AFP (Accute Placcid Paralysis yaitu kasus lumpuh layuh yang belum tentu polio) yang ditemukan sampai dengan tanggal 15 Desember 2005 adalah 1.351 anak di bawah usia 15 tahun.
Polio adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio, dan dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. Walaupun penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok umur yang paling rentan adalah umur < 3 tahun (50-70% dari semua kasus polio). Pelaksanaan surveilans AFP tahun 2005?2006 menemukan 305 kasus polio yang tersebar di 47 Kabupaten/Kota pada 10 Provinsi. Surveilans AFP dilakukan melalui tata laksanan kasus AFP dan penegakan diagnosis oleh laboratorium. Sampai sejauh ini belum diketahui bagaimana validitas penapisan AFP untuk diagnosis polio.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas penapisan AFP untuk diagnosis polio di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder Surveilans AFP Depkes tahun 2005. Populasi penelitian ini adalah semua anak usia kurang dari 15 tahun yang mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba dan terjaring oleh petugas surveilans daerah yang mendapatkan pemeriksaan spesimen di laboratorium untuk menegakkan diagnosis polio yaitu sebanyak 1.601 pasien. Sedangkan, sampel penelitian adalah anak usia kurang dari 15 tahun yang mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba dan terjaring oleh tenaga surveilans daerah (n = 1.601).
Gejala penapisan AFP berupa layuh, akut, dan kelumpuhan mempunyai sensitivitas 98,5%, gejala demam mempunyai sensitivitas 91,7%, sedangkan gejala gangguan rasa raba mempunyai sensitivitas 21,9%. Nilai Prediksi Positif (NPP) yang paling tinggi terdapat pada gejala demam (29,4%), kemudian diikuti dengan gejala gangguan rasa raba. Nilai ini menunjukkan sebanyak 29,4% pasien penapisan AFP dengan gejala demam yang ternyata menunjukkan polio positif.
Nilai Prediksi Negatif (NPP) tertinggi terdapat pada gejala gangguan rasa raba (75%) dan yang paling rendah adalah gejala kelumpuhan dan demam (60%). NPP menunjukkan bahwa 75% pasien penapisan AFP diagnosis polio negatif tidak memiliki gejala gangguan rasa raba. Dari gejala yang ada, yang mempunyai likelihood rasio positif (LR+) tertinggi adalah gejala demam (1,205) artinya gejala demam 1,205 kali lebih banyak ditemukan pada pasien penapisan AFP diagnosis polio positif. Persentase diagnosis polio pada penapisan AFP ini sebesar 0,256.
Tujuan surveilans AFP adalah untuk menjaring sebanyak-banyaknya penderita AFP, sehingga yang perlu diperhatikan adalah nilai sensitivitas gejala penapisan AFP untuk diagnosis polio.Dari penelitian ini disimpulkan bahwa empat gejala (flaccid, akut, kelumpuhan, dan demam) cukup sensitif untuk diagnosis polio positif pada penapisan AFP. Sedangkan gejala gangguan rasa raba kurang sensitif untuk diagnosis polio positif pada penapisan AFP. Peningkatan sensitivitas pada gejala gangguan rasa raba dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas data gejala gangguan rasa raba. Peningkatan keahlian tenaga kesehatan dalam diagnosis gejala klinis penderita AFP dapat melalui pendidikan dan pelatihan mengenai anamnesis penyakit."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>