Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadilla
"Skripsi ini membahas mengenai hibah yang diberikan oleh orang tua kepada anak angkatnya. Menurut Hukum Islam, anak angkat tidak dapat menerima warisan karena kewarisan Islam baru dapat timbul dengan adanya hubungan darah dan hubungan semenda. Sehingga apabila orang tua ingin memberikan sesuatu kepada anak angkatnya sewaktu hidup pemberian tersebut dinamakan hibah dan pemberian ketika orang tua angkatnya telah meninggal dinamakan wasiat. Menurut para Fuqaha, hibah dibatasi 1/3 dari harta si pemberi hibah berdasarkan analogi ketentuan dalam wasiat. Akan tetapi dalam kasus yang penulis temukan, orang tua memberikan seluruh harta kepada anak angkatnya. Permasalahan yang timbul dalam kasus ini adalah bagaimanakah ketentuan pemberian hibah dalam hukum Islam serta analisis Putusan Mahkamah Syar?iyah Banda Aceh Nomor 117/Pdt.G/2011/MS-Bna dan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 244 K/AG/2012. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwa dalam syari?at Islam tidak mengatur mengenai hibah. Akan tetapi, menurut para Fuqaha dan Pasal 210 ayat (2) KHI, pemberian hibah tersebut dibatasi 1/3 dari harta si pemberi hibah. Maka 2/3 dari hibah tersebut harus dikembalikan kepada ahli waris yang berhak mendapatkannya demi melindungi kepentingan ahli waris si pemberi hibah tersebut. Putusan Mahkamah Syar?iyah Banda Aceh Nomor 117/Pdt.G/2011/Ms-Bna telah tepat. Akan tetapi, Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 244 K/AG/2012 kurang tepat karena tidak sesuai dengan ketentuan dari para Fuqaha dan KHI.

This thesis discusses the grants given by the adoptive parents to children. According to Islamic law, an adopted child can?t inherit the new Islamic inheritance arises because the presence of blood relations and relations by marriage. So if parents want to give something to adopted child during the administration of life and the provision is called grant and when the adoptive parents have died is called probate. According to the Fuqaha, grant limited third of the estate of the grantor on the analogy of the provisions in the will. However, in the case that the writer found, the parents give the entire property to their adopted child. The problems that arise in this case is how the terms of the grants in Islamic law as well as the analysis of The Decision Banda Aceh Shariah Court Number 117/Pdt.G/2011/MS-Bna and The Decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 244 K/AG/2012. This study uses a normative analytical descriptive. From the research that author did, it was found that in Islamic law doesn?t regulate the grant. However, according to the Fuqaha and Article 210 paragraph (2) KHI, the grant of the restricted third of the estate of the grantor. Then two thirds of the grant must be returned to the heirs who deserve it in order to protect the interests of the heirs of the grantor. The Decision of Banda Aceh Shariah Number 117/Pdt.G/2011/MS-Bna was right. However, The Decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 244 K/AG/2012 less accurate because it doesn?t suitable with Fuqaha?s rule and KHI.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla
"Tesis ini bertujuan untuk mengukur kecepatan broadband yang optimal terhadap PDB per Kapita di negara negara pendapatan tinggi, menengah, dan rendah. Indikator ekonomi makro yang dikumpulkan pada peneltian ini berasal dari database Worldbank dan International Telecommunication Union ITU, kecuali data kecepatan broadband terukur yang dikumpulkan daari Ookla, sebuah perusahaan yang menyediakan pengujian broadband dan data aplikasi diagnostic jaringan berbasis web setiap hari. Data yang digunakan adalah data panel dari 84 negara pendapatan tinggi, menengah, dan rendah selama periode 20102017. Penelitian ini menemukan bahwa 10% kecepatan broadband meningkatkan PDB per kapita di negara pendapatan tinggi, menengah, dan rendah masing masing sebesar 0.260, 0.364, dan 0.307 persen. Lebih lanjut, kecepatan broadband dalam meningkatkan PDB per Kapita tidak memiliki titik optimal/titik jenuh. Peningkatan kecepatan broadband secara terus menerus akan menghasilkan pertambahan (imbal hasil) PDB per kapita dengan skala yang semakin meningkat (increasing rate of return to scale). Tingkat kecepatan broadband optimal tidak stabil, sehingga tidak dapat ditemukan. Titik optimal kecepatan broadband merupakan tingkat kecepatan broadband dimana PDB per kapita suatu negara berada pada titik maksimum

This thesis aims to find the optimal broadband speed that maximize GDP per capita in high, middle and low income countries. The macroeconomic indicators collected in this research come from the Worldbank and International Telecommunication Union (ITU) databases, except measurable broadband speed data collected from Ookla, a company that provides web-based broadband testing and diagnostic network application data every day. The data used are panel data from 84 high, middle and low income countries during the period of 2010 - 2017. This study found that 10% broadband speed positively affects GDP per capita in high, middle and low income countries of 0.260, 0.364, dan 0.307 percent. Furthermore, there are not found the optimal broadband speed that creates the maximum GDP per capita, or there are not found an optimal point/saturation point. In other words, a continuous increase in broadband speed will have an impact on an increasing of GDP per capita or an increasing rate return to scale.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla
"Pengangkatan anak idealnya dilakukan oleh orang tua yang utuh karena dianggap mampu memberikan kesejahteraan dan perlindungan demi perkembangan anak yang lebih baik. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi orang tua tunggal untuk melakukan pengangkatan anak, terutama apabila seseorang mampu secara finansial dan sosial dalam mengurus, mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang demi kepentingan terbaik anak dan kesejahteraan anak di masa depan. Pengangkatan anak oleh orang tua tunggal memiliki akibat hukum terhadap perwalian dan hak mewaris. Namun, akibat hukum terhadap perwalian dan hak mewaris memiliki akibat yang berbeda-beda antara hukum adat, hukum perdata barat, dan hukum Islam. Orang tua tunggal yang hendak melakukan pengangkatan anak harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Menteri Sosial, untuk kemudian mendapatkan penetapan pengadilan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang mencakup bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dengan menghasilkan data deskriptif analitis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa peraturan mengenai pengangkatan anak, khususnya pengangkatan anak oleh orang tua tunggal di Indonesia masih tersebar dalam beberapa peraturan. Peraturan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal secara implisit diatur dalam Staatsblad Nomor 129 Tahun 1917 yang hanya berlaku bagi golongan tionghoa. Kemudian, hukum nasional yang mengatur mengenai kebolehan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal diatur dalam SEMA Nomor 6 Tahun 1983, dan peraturan lebih rinci terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 110/Huk/2009. Selain itu, praktik pengangkatan anak oleh orang tua tunggal dalam peradilan Indonesia masih belum memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal ini sangat berdampak pada kesejahteraan dan juga perlindungan terhadap anak. Pembuat undang-undang seharusnya melakukan unifikasi hukum agar dapat memberikan kepastian hukum kepada Hakim maupun masyarakat, serta meminimalisir terjadinya permasalahan-permasalahan dalam proses pengangkatan anak oleh orang tua tunggal.

Adoption of children is ideally carried out by parents who are intact because they are considered capable of providing welfare and protection for the better development of children. However, it is possible for single parents to adopt children, especially if a person is financially and socially capable of fostering, nurturing, educating, and providing affection for the best interests of the child and the child's welfare in the future. Adoption by a single parent also has legal implications for guardianship and inheritance rights. However, the legal consequences for guardianship and inheritance rights vary between customary, civil, and Islamic law. Single parents who want to adopt a child must first obtain permission from the Minister of Social Affairs, and then obtain a court order. The research method used in this study is normative juridical using secondary data which includes primary legal materials and secondary legal materials. The analytical method used in this study is a qualitative analysis method by producing analytical descriptive data. Based on the research conducted, it is known that regulations regarding child adoption, especially adoption by single parents in Indonesia are still scattered in several regulations. Regulations for adopting children by single parents are implicitly regulated in Staatsblad Number 129 of 1917, which only applies to the Chinese group. Then, the national law governing the permissibility of adopting children by single parents is regulated in SEMA Number 6 of 1983, and more detailed regulations are contained in Regulation of Government of The Republic of Indonesia Number 54 of 2007 and Minister of Social Regulations Number 110/Huk/2009. In addition, the practice of adopting children by single parents in Indonesian courts still does not comply with statutory provisions, so legislators should carry out unification of law to provide legal certainty to judges and the public, as well as minimize the occurrence of problems in the process of adoption by single parents."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Nur Fadilla
"Halusinasi adalah salah satu gejala positif yang dapat muncul pada klien dengan skizofrenia. Nn. K (30 tahun) dengan masalah keperawatan halusinasi dan diagnosis medis skizofrenia mendapatkan intervensi keperawatan generalis berupa menghardik, mengabaikan halusinasi, melakukan distraksi dengan bercakap-cakap dan berkegiatan, serta patuh minum obat dengan prinsip 5 benar obat. Selain intervensi generalis, klien juga diberikan intervensi inovasi berupa expressive writing sebagai bentuk distraksi dari halusinasi. Penilaian tanda dan gejala dilakukan dengan menggunakan 3 instrumen yaitu instrumen tanda dan gejala halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, dan PSYRATS. Expressive writing telah terbukti dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi setelah dilakukan dalam 4 sesi. Diharapkan expressive writing dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan distraksi.

Hallucination is one of the symptoms that may arise from schizophrenia. Ms. K (30 years) with hallucinations and a medical diagnosis of schizophrenia received general intervention for hallucination by shouting, ignoring hallucinations, providing distraction with conversations and activities, and complying with taking medication according to the principles of the 5 correct medications. Apart from generalist intervention, clients are also given innovative interventions with expressive writing as a form of distraction from hallucinations. Evaluating signs and symptoms of hallucinations using 3 instruments, they are instrument for signs and symptoms of hallucinations, the instrument for the ability to control hallucinations, and PSYRATS. Expressive writing has been proven to reduce signs and symptoms of hallucinations after 4 sessions. It is hoped that expressive writing can be an alternative distraction activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nur Fadilla
" ABSTRAK
Isu dan krisis yang terjadi di suatu perusahaan yang mengakibatkan pemberitaan negatif di media online menuntut PR melakukan strategi kehumasan guna memulihkan citra dan reputasi Peran dan fungsi Humas dalam memulihkan citra terkait pemberitaan juga dirasakan PT Unilever Indonesia ketika brand Wall rsquo s melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR di Taman Bungkul Surabaya pada Minggu 11 Mei 2014 Acara Wall rsquo s Ice Cream Days ini berhasil menarik ratusan massa namun mengakibatkan rusaknya sejumlah tanaman di Taman Bungkul karena terinjak injak Hal ini memicu amarah Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan diberitakan di banyak media online Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi isu dan krisis yang dilakukan Humas PT Unilever Indonesia dalam menangani dan menyikapi pemberitaan di media online terkait kegiatan CSR Wall rsquo s Ice Cream Days tersebut Selain itu penelitian ini menggali lebih dalam apakah strategi komunikasi Humas PT Unilever Indonesia sudah sesuai sehingga dapat meredam pemberitaan negatif di media online

ABSTRACTIssue and crisis that happen in a company which can caused negative coverage in online media forced PR practicioner to make strategic PR planning to restore company rsquo s image and reputation The role and function of PR in restoring company rsquo s image and reputations also felt by PT Unilever Indonesia when Wall rsquo s brand conduct Corporate Social Responsibility CSR in Taman Bungkul Surabaya on Sunday 11th May 2014 This event has successfully attracted hundreds of people in Surabaya but it caused damage a lot of plants in Taman Bungkul because being trempled It made The Mayor of Surabaya rsquo s mad and this accident directly reported in every online media This study is to identify how PT Unilever Indonesia rsquo s PR planned strategical communication of issue and crisis in handling and responding issue and crisis related to online media coverage of Wall rsquo s Ice Cream Days activities In addition this study is determine whether the communication strategy of Public Relations of PT Unilever Indonesia was appropriate in order to cover the negative news in the online media Humas Strategi Komunikasi Manajemen Isu dan Krisis Media Online Media Relations dan Pemberitaan Media "
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ikfa Nur Fadilla
"Modifikasi selulosa dengan asam akrilat menggunakan pengikat silang Trimethallyl Isocianurate (TMAIC) dengan teknik kopolimerisasi cangkok pra-iradiasi telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu material bersifat adsorben. Pengikat silang TMAIC digunakan untuk meningkatkan ketahanan kimia dan termal dari selulosa-g-AA. Kondisi optimum reaksi pencangkokan diperoleh pada dosis radiasi 60 kGy, konsentrasi TMAIC 0,5 % (w/v), konsentrasi monomer 10 % (v/v), suhu pencangkokan 90°C dan waktu pencangkokan 6 jam, dengan persen pencangkokan rata-rata sebesar 65,27 % dan pengembangan dalam air sebesar 922,26%. Hasil sintesis kopolimer selulosa-TMAIC-g-AA telah berhasil dikarakterisasi dengan FTIR, TGA dan SEM. Selulosa terikat silang dapat digunakan sebagai adsorben ion logam Pb2+, dengan kapasitas adsorpsi sebesar 2,5954 mg/g pada waktu kontak 2 jam dan pH 5 (konsentrasi awal Pb2+ 10 mg/L). Isoterm adsorpsi yang sesuai dengan adsorpsi Pb(II) dengan kopolimer adalah isoterm adsorpsi Langmuir dengan linearitas 0,9868.

Modification of cellulose with acrylic acid monomers using Trimethallyl Isocianurate ( TMAIC ) as crosslinker by mean of preirradiation graft copolymerization technique have been successfully carried out. This research aims to produce a material which has adsorbent properties. TMAIC as crosslinking agent can be used to improve the chemical and thermal resistance of cellulose-g-AA. The optimum condition for graft copolymerization is obtained at 60 kGy radiation dose, 0,5 % (w/v) TMAIC, 10 % (v/v) monomer, 90°C grafting temperature and 6 hours reaction time, with 65,27 % grafting average and 922,26 % swelling in water. Synthesized copolymers cellulose-TMAIC-g-AA was successfully characterized by FTIR, TGA and SEM. Crosslinked cellulose-TMAIC-g-AA can be used as Pb2+ metal adsorbent, having adsorption capacity of 2,5954 mg/g at 2 hours contact time and pH 5 (initial concentration of Pb2+ 10 mg/L). Adsorption isotherms in accordance with the adsorption of Pb ( II ) by copolymer is Langmuir adsorption isotherm with linearity 0.9868."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S61752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nur Fadilla
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kegiatan Business Coaching yang dilakukan kepada PT Anugrah Bersama Sejahtera yang merupakan UMKM yang bergerak di bidang plastik komponen, metal komponen, dan autolathe bubutan . UMKM yang berlokasi di Depok ini memiliki produk unggulannya yakni tongkat pentungan. Strategi promosi dari tongkat pentungan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan hanya bergantung pada pemesanan dari dua distributor rekanan serta mengandalkan media komunikasi seperti company profile, brosur, dan materi presentasi saja. Hal ini menjadikan perusahaan tidak dapat memaksimalkan kegiatan penjualan tongkat pentungan. Maka, tujuan dari kegiatan Business Coaching dan penulisan tesis ini adalah untuk membantu mengimplementasikan strategi promosi baru pada PT Anugrah Bersama Sejahtera agar dapat meningkatkan penjualan dari produk tongkat pentungan.

ABSTRACT
This thesis discusses about Business Coaching process at PT Anugrah Bersama Sejahtera, an Micro Small Medium Enterprise in manufacturing plastic component, metal component, and autolathe. The company that located in Depok has the best selling product which is security stick baton . Promotional strategy from security stick baton that has been done by the company only rely on orders from two distributor partner as well as relying on company profile, brochures, and presentation materials. This makes the company cannot maximize sales activities of the product. Thus, the purpose of the Business Coaching activities and the writing of this thesis is to help PT Anugrah Bersama Sejahtera implement the new promotion strategy in order to maximize the sales of security stick baton products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rizky Fadilla
"ABSTRAK
Nongkrong sebagai aktifitas untuk memanfaatkan waktu luang menjadi fenomena bagi masyarakat ibukota, khususnya para remaja. Skripsi ini membahas tentang nongkrong sebagai gaya hidup remaja di Jakarta dengan studi kasus pada beberapa remaja yang nongkrong di 7-Eleven atau Starbucks Coffee. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses terciptanya gaya hidup nongkrong pada remaja, melihat hal yang menjadi alasan remaja untuk melakukan gaya hidup nongkrong, dan menganalisis dengan teori tindakan sosial.Berawal dari mencoba mengunjungi tempat nongkrong yang dianggap ramai, mudah dijangkau, dan ternama lalu lama kelamaan intensitas berkunjung untuk nongkrong menjadi sering dan kemudian menjadi gaya hidup para remaja. Teman sebaya adalah aktor yang berperan besar dalam terbentuknya gaya hidup nongkrong pada remaja. Para remaja memaknai nongkrong sebagai kegiatan santai mengisi waktu luang sambil berinteraksi bersama teman. Dari sisi alasan, remaja yang nongkrong di 7-Eleven ingin memperluas pergaulan. Alasan lain terlihat pada remaja yang nongkrong di Starbucks Coffee yang memperhatikan aspek tempat dan konsumsi barang untuk menunjukkan posisi mereka yang berbeda dengan remaja yang nongkrong di tempat lain. Namun, tindakan sosial mereka semua masuk ke dalam tindakan sosial rasional berbasis nilai.

ABSTRACT
Nongkrong or so called hangout is a leisure activity that comes as a phenomenon in Jakarta, especially for teenagers. This thesis is trying to describe nongkrong as the teenagers rsquo lifestyle in Jakarta with case studies on some teens that hanging out at 7 Eleven or Starbucks Coffee. This study is intended to see the process of creating hangouts lifestyle in adolescents, see the teenage reason to do lifestyle hangout, and analysis with social action theory.Starting from trying a crowded and famous hangout place that easy to reach and nongkrong become a habit and then become the lifestyle of teenagers. Peers are actors who play a major role in the formation of lifestyle hanging out in adolescents. The teenagers interpreted nongkrong as a relaxed leisure time while interacting with friends. Teenagers who hangout at 7 Eleven want to widen their social circle. Another reason is seen in teenagers who nongkrong at Starbucks Coffee who pay attention to the aspect of place and consumption of goods to show their different position with teenagers who hang out elsewhere. So, we can see the things that matters to the teenagers to do nongkrong and identify nongkrong as a lifestyle based on social action theory. Peer group have a big impact on creating nongkrong as teenagers rsquo lifestyle. Based on Weber rsquo s four type of social action, their social action is counted as value rational action because they have their own value to do nongkrong as their lifestyle."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fadilla
"ABSTRAK
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain membawa dampak positif bagi masyarakat yaitu sebagai tempat dilakukannya tindakan medis kepada pasien, rumah sakit juga membawa dampak negatif berupa pencemaran dari suatu proses kegiatan, yaitu bila limbah medis dan limbah non medis yang dihasilkan tidak dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Skripsi ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan dan tanggung jawab hukum rumah sakit dalam pengelolaan limbah medisnya. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah yuridis-normatif dengan menggunakan bahan pustaka sebagai bahan utama dan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Dalam Putusan No. 163/Pid-B/2013/PN-Lgs., terdapat suatu permasalahan mengenai pengelolaan limbah medis oleh Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Langsa yang tidak sesuai ketentuan perundangan-undangan sehingga membahayakan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan ketentuan pengelolaan limbah medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

ABSTRACT
Hospital is health care institution that provides full scale personal health services that provide inpatient, outpatient, and emergency care services. In addition to bringing a positive impact for the community as a place of medical action to the patient, the hospital also has a negative impact of pollution from a process of activity, that is, if medical waste and non medical waste generated are not managed in accordance with legislation. This thesis will discuss about how the arrangements and responsibilities of hospital law in the management of medical waste. The research method used by the author is juridical normative by using the literature as the main ingredients and conducting interviews with several speakers. In 163 Pid B 2013 PN Lgs., there is a problem of medical waste management by RSUD Langsa which is not in accordance with the provisions of legislation that endangers the health of the environment and the community. Therefore, every hospital must manage the provision of medical waste management in accordance with the laws and regulations."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Nadya Fadilla
"ABSTRAK
Hingga saat ini, terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum yang menelan banyak korban luka atau meninggal dunia selalu dinilai sebagai kesalahan sopir terlepas dari laik atau tidak laiknya kendaraan yang dikemudikan. Ketidaklaikan kendaraan seharusnya dapat memberikan bayangan akan suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dengan menggunakan metode kualitatif dan menganalisis pertanggungjawaban pidana korporasi dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, peraturan-peraturan lain yang terkait, serta doktrin-doktrin pertanggungjawaban pidana korporasi, penelitian ini membuahkan hasil bahwa korporasi yang dalam hal ini adalah perusahaan angkutan umum, secara teoretis perusahaan angkutan umum dapat dibebani pertanggungjawaban pidana atas terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum karena tidak laiknya kendaraan dan perbuatan pembiaran atas ketidaklaikan kendaraan yang dapat menimbulkan kecelakaan adalah suatu bentuk kesengajaan berkeinsyafan kemungkinan dolus eventualis . Akan tetapi sampai saat ini belum pernah ada korporasi yang dijadikan sebagai subjek tindak pidana lalu lintas dikarenakan sulitnya proses pembuktian unsur di dalam persidangan dan tidak ada keinginan untuk itu. Perlu sebuah dorongan dan kemauan untuk menjadikan perusahaan angkutan umum sebagai subjek tindak pidana lalu lintas agar tidak selalu sopir yang menjadi subjek tindak pidana lalu lintas meskipun sebenarnya tindak pidana lalu lintas terjadi karena tidak laiknya kendaraan.

ABSTRACT
Up until now, the occurrence of traffic accident involving public transportation which claimed many injured or died has always been regarded as a driver error regardless of the worthiness of the vehicle. Unworthy vehicle should be able to give an idea of a possible traffic accident. By using qualitative method and analyzing corporate criminal liability in the Law of the Republic of Indonesia Number 22 Year 2009, other related regulations, as well as doctrines of corporate criminal liability, this research led to the conclusion that corporation in this case is a public transportation company, theoretically, may criminally be liable for traffic accident involving public transportation because of the unworthy vehicle, and neglecting the unworthiness of the vehicle that could lead to accident is an intent in the form of dolus eventualis. However, until now, there has never been a corporation as a subject of a traffic crime due to the difficulty of proofing elements in the trial and there is no desire for it. It needs encouragement and willingness to make public transportation company as the subject of traffic crime so that it is not always the driver who will be the subject even though the traffic crime occurs due to the unworthiness of the vehicle."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>