Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kristanti Rianti
"Pada umumnya perusahaan publik dikendalikan oleh pemegang saham pengendali. Untuk itulah Komisaris Independen memiliki peranan penting, yaitu untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.
Fungsi Komisaris Independen dimaksudkan untuk mendorong dan menciptakan iklim yang lebih independen dan obeyektif bagi perusahaan publik. Sesuai dengan namanya, Komisaris Independen hares bersifat independen dalam arti bahwa komisaris tersebut tidak terlibat pengelolaan perusahaan dan diharapkan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pihak yang independen, dan melakukan tugasnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan dan terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang dapat berbenturan dengan pihak lain.
Dapat dikatakan bahwa Dewan Komisaris menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengawasi tindakan Direksi, serta memberi nasehat pada Direksi bila diperlukan. Demikianlah pula halnya dengan Komisaris Independen karena Kornisaris Independen merupakan bagian dari Dewan Komisaris itu sendiri.
Peranan Komisaris Independen sangatlah panting dalam usaha menciptakan fairness (prinsip kesetaraan) di Pasar Modal. Terlebih lagi scat ini banyak perusahaan publik yang masih dikendalikan oleh pemegang saham pengendali. Hal ini tentulah tidak menguntungkan bagi pemegang saham minoritas, dalam arti bahwa kepentingan pemegang saham minoritas terabaikan karena perusahaan publik yang masih dikendalikan oleh pemegang saham pengendali itu tentu akan cenderung menguntungkan pemegang saham pengendali. Hal ini tentulah tidak menciptakan iklim yang Independen.
Dalam rangka implementasi Good Corporate Governance ("GCG") , salah satu langkah yang bermanfaat adalah melihat prinsip-prinsip yang diberlakukan oleh Organization Economic Cooperation and Development (OECD) dan dipergunakan oleh anggota dart' OECD itu sendiri.3 Prinsip-prinsip GCG yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktek GCG adalah Transparansi (Transparancy), Keadilan (Fairness), Akuntabilitas (Accountability) dan Responsibilitas (Responsibility) .4 Dalam penjabaran lebih lanjut, OECD menyusun prinsip-prinsip pokok tersebut ke dalam kategori hak-hak pemegang saham (The Rights of Shareholders), perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham (The Equitable Treatment of Shareholders), peranan stakeholders dalam GCG (The Role of Stakeholders in GCG), pengungkapkan dan transparansi (Disclosure and Transparancy), tanggung jawab Direksi dan Komisaris (The Responsibility of the Board).
Implementasi GCG di Indonesia sangat vital, karena dapat membantu perusahaan keluar dari krisis ekonomi 5 dan bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang harus menghadapi era globalisasi, mengikuti perkembangan ekonomi global dan pasar dunia yang kompentitif. Oleh karena itu, Komite Nasional Kebijakan GCG telah menyusun pedoman, yang merupakan rekomendasi kebijakan nasional tentang GCG bagi pelaku usaha, yang dalam rangka pengurusan PT memberikan pedoman kepada 3 (tiga) organ perseroan, agar organ-organ perseroan tersebut dapat menjalankan sistem manajemen dan mengelola perseroan dengan baik. Selain itu, pads saat GCG diimplementasikan harus diperhatikan hubungan, peranan, pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab antara pihak-pihak yang berperan, hak-hak pemegang saham, dan prosedur Rapat Umum Pemegang Saham serta tanggung jawab pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap para pemegang saham, termasuk Pemegang Saham Minoritas.
Aturan mengenai Komisaris Independen tidak terdapat dalam UUPT maupun Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (U JPM). UUPT hanya menngatur mengenai Dewan Komisaris pada umumnya dan tidak secara rinci mengatur mengenai Komisaris Independen. Banyak pihak menempatkan Komisaris Independen sebagai bagian dari Dewan Komisaris. Jadi untuk pembetukan Komisaris Independen, UUPT yang mengatur mengenai Dewan Komisaris tetap dipakai sebagai acuan.
Pembentukan Komisaris Independen sesuai dengan prinsi-prinsip GCG adalah mereka yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang saham pengendali, Direksi dan Komisaris lain. Serra juga tidak bekerja rangkap sebagai Direktur di perusahan lain yang terafiliasi, memahami peraturan di bidang Pasar Modal dan dipilih oleh pemegang saham bukan pengendali."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T18935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Rianti
"ABSTRAK
A laboratory experimental study conducted on antimicrobial effects of Coleus amboinicus. Lour concentrate towards Candida albicans on acrylic resin. Samples of this study are 10x10x1 mm heat cured acrylic plates immersed in 15%, 12.5%, 10%, 7.5% of Coleus amboinicus. Lour concentrate solution. Sterilized aquadest was used as control. 16 samples were used for each exercise. Statistical analyses used are One-way Anova and LSD with 5% significance degree. The results showed that increasing Coleus amboinicus. Lour concentrate solution i.c. 7.5%, 10%, 12.5%, 15% will increased the antimicrobial effects towards Candida Albicans. The most effective concentrate solution in reducing Candida albicans colonies is 15%."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emy Rianti
"Pneumonia adalah infeksi akut jaringan paru-paru yang terjadi akibat menurunnya sistem imunitas tubuh dan biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari sampai dengan 14 hari. Sampai saat ini pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kematian pada bayi dan balita di Indonesia.
Dari data kunjungan rawat inap rumah sakit di kota Depok, kasus pneumonia menempati urutan ketiga pada balita yaitu sebesar 11,45% dan mempunyai kontribusi sebesar 7,78% penyebab kematian (urutan kelima). Sedangkan dari data kunjungan rawat jalan di Puskesmas Sawangan, prevalen pneumonia pada balita adalah sebesar 9,45%, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian pneumonia. Penilaian status gizi diukur berdasarkan indeks Tinggi Badan menurut umur dengan standar baku nasional di Indonesia (Keputusan Menkes RI No: 920/Menkes/SK/ VIII/2002). Variabel kovariat adalah jenis kelamin balita, umur balita, pemberian ASI eksklusif, status imunisasi, pemberian vitamin A dosis tinggi dan pendidikan ibu.
Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol. Kasus adalah balita umur 6 - 59 bulan yang datang berobat ke puskesmas dan dinyatakan menderita pneumonia oleh dokter dan atau petugas puskesmas terlatih, melalui peniiaian dan klasifikasi MTBS sejak Februari sampai dengan Juni 2006. Kontrol adalah semua balita yang dinyatakan tidak menderita pneumonia dan tidak menderita ISPA oleh petugas yang sama kemudian dilakukan SRS. Dengan menggunakan beberapa variabel penelitian terkait, dari hasil perhitungan rumus diperoleh besar sampel 120 dengan perbandingan kasus dan kontrol = 1 : 1, sehingga total sampei adalah 240. Data dipcroleh dari hasil wawancara, observasi dan pengukuran. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada balita setelah dikontrol oleh pemberian ASI secara eksklusif dan dapat disimpulkan bahwa balita dengan status gizi baik dan mendapat ASI secara eksklusif akan terlindungi sebesar 68% dari penyakit pneumonia dibandingkan dengan balita yang status gizi kurang dan tidak mendapat ASI eksklusif. Disarankan bahwa upaya untuk menurunkan angka kematian pada balita karena penyakit pneumonia adalah dimulai dengan menurunkan angka kesakitan pneumonia, salah satu cara menurunkan angka kesakitan adalah dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan meningkatkan cakupan pemberian ASI secara eksklusif."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Rianti
"Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis literatur yang digunakan dalam tesis ekonomi syariah UI (selanjutnya disebut UI) dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (selanjutnya disebut UIN) tahun 2003-2007; (2) menganalisis subyek yang dikaji oleh UI dan UIN melalui analisis co-classificatlorr, (3) mengidentifikasi keterkaitan subyek pada tesis UI dan UIN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis bibliometrika. Hasilnya adalah: (1) Jenis literatur yang paling banyak disitir baik pada tesis UI maupun UIN adalah buku; (2) Bahasa literatur yang disitir, baik pada tesis UI maupun UIN sebagian besar adalah bahasa Indonesia (3) Tempat terbit literatur yang disitir, baik pada tesis UI dan UIN sebagian besar berasal dari Indonesia; (4) Pengarang yang paling banyak disitir dalam tesis UI adalah Adiwarman Azwar Karim, sedangkan UIN Murasa Sarkaniputra; (5) Jurnal yang paling banyak disitir dalam tesis UI adalah International Journal of Islamic Financial Serivces, sedangkan UIN Jurnal Ulumul Qur'an; (6) Judul buku yang paling banyak disitir dalam tesis UI adalah “Bank syariah dari teori ke praktik” sedangkan pada tesis UIN adalah "Al Fiqh al Islam wa adillatuhu”-, (7) Rata-rata umur literatur yang disitir dalam tesis UI adalah 6 tahun, sedangkan UIN 11,5 tahun; (8) Paro hidup literatur yang disitir dalam tesis UI adalah 16,2 tahun, sedangkan UIN 19,4 tahun. Pada tahap analisis co-classification diketahui bahwa subyek tesis UI berjumlah 25 subyek, sedangkan UIN 17 subyek. Dalam tesis UI maupun UIN, subyek yang paling diminati adalah perbankan syariah. Terdapat persamaan subyek antara UI dan UIN yaitu perbankan syariah, pegadaian syariah, moneter (uang) dalam perspektif syariah, saham syariah, obligasi syriah, asuransi syariah, zakat, perilaku konsumen, serta perilaku, preferensi dan reaksi konsumen dari perspektif syariah.

The objectives of this research are : (1) to identify the characteistic of the literature used in sharia economic theses of UI and UIN from 2003-2007; (2) to identify the theses subjects of sharia economic-field of UI and UIN; (3) identify the relation of sharia economic-field between UI and UIN. This research is a quantitavive using the bibliometric analysis. The results are: (1) books are the most frequently cited literature form which is used in the UI and UIN theses; (2) the majority of literatur cited in UI and UIN theses are in Bahasa Indonesia; (3) the majority of literatur cited in UI and UIN theses are from Indonesia; (4) the most frequently cited authors in UI theses is Adiwarman Azwar Karim, while in UIN is Murasa Sarkaniputra; (5) the most frequently cited journal in UI theses is International Journal of Islamic Financial Serivces, while in UIN is Jurnal Ulumul Qur'an, (6) the most frequently cited book in UI theses is”Bank syariah dari teori ke praktik”, while in UIN is “/1/ Fiqh al Islam wa adillatuhu"', (7) the average age of the cited literature in UI theses is 6 years, and UIN is 11,5 years; (8) the half-life of cited literature in UI theses is 16,2 years, and UIN is 19,4 years. The result of the co-classification analysis is there are 24 subjects of sharia-economic field in UI theses, and 17 in UIN theses, and there is a similarity of sharia economic-field between UI and UIN."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26010
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rianti
"Kepemilikan dan analisis yang tepat pada informasi penting untuk dilakukan investor agar mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi. Investor dihadapkan dengan berbagai macam informasi di pasar modal. Data historis seperti volume transaksi dan imbal hasil dapat menjadi informasi yang signifikan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan menggunakan data perdagangan saham intrahari untuk periode 10 Agustus hingga 28 Desember 2007 dari Bursa Efek Indonesia, penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana pengaruh volatilitas imbal hasil saham terhadap volume transaksi dan sebaliknya pada 14 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian membuktikan bahwa volatilitas imbal hasil dan volume perdagangan memiliki korelasi yang positif. Korelasi ini menunjukkan bahwa ketika volatilitas imbal hasil atau resiko karena variabilitas tingkat pengembalian tinggi, volume perdagangan yang terjadi juga tinggi. Hal ini merupakan indikasi bahwa tipe investor pada 14 saham teraktif di BEI merupakan risk taker. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara volatilitas imbal hasil dan volume perdagangan. Hal ini berarti menunjukkan bahwa volatilitas imbal hasil tidak dapat digunakan untuk memprediksi volume perdagangan dan sebaliknya. Hubungan yang terjadi pada 14 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia merupakan aplikasi dari Mixture Distribution Hypothesis.

Ownership and analysis of information are important for investor in order to make profit from investing. Investors face many types of information at stock market. Historical data for example trading volume and return are also has a possibility to become significant information to exploit profit. By using intraday stocks transaction data for period August, 10 until December 28, 2007, this research try to figure out how return volatility influence trading volume and vice versa on Indonesia Stock Exchange?s 14 most active stocks. The concluding remark proved that return volatility and trading volume has positive correlation. The correlation shows at the time volatility or risk from variability to get return high, trading volume also high. This result indicates that profile of investor in 14 most active stocks are risk taker. However, research can not found causality relationship between return volatility and trading volume. This result show that return volatility can not be used to predict trading volume and vice versa. The relationship between return volatility and trading volume on Indonesia Stock Exchange?s 14 most active stocks are the application of Mixture Distribution Hypothesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6564
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rianti
"Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia telah menggunakan sistem peminjaman berautomasi sejak tahun 1988 dengan menggunakan perangkat lunak dBase III Plus tanpa pemograman dan perangkat keras yang dipakai adalah komputer PC/XT. Sistem peminjaman berautomasi di Perpustakaan FSUI tidak sepenuhnya menggunakan komputer. Kegiatan yang dilakukan dengan komputer hanya kegiatan pemasukan dan penelusuran data peminjaman saja, sedangkan kegiatan sirkulasi lainnya seperti pembuatan statistik peminjaman, pemesanan buku yang sedang dipinjam, dan pembuatan surat peringatan keterlambatan masih dilakukan secara manual. Nadi sistem peminjaman berautomasi yang dipakai di Perpustakaan FSUI kurang efektif.
Pada skripsi ini, penulis mencoba untuk mengevaluasi keefektifan biaya pada sistem peminjaman berautomasi yang sedang dioperasikan, dengan menggunakan metode Analisis Keefektifan Biaya. Metode ini mengukur sejauh mana keefektifan sistem dikaitkan dengan biayanya. Keefektifan yang diukur meliputi kinerja pegawai sirkulasi, keefektifan sistem peminjaman (perangkat lunak) yang dipakai, dan biaya-biaya yang terkait pada sistem tersebut.
Pada penelitian ini, pengukuran waktu kegiatan sirkulasi dilakukan terhadap tujuh kegiatan dasar sirkulasi, yaitu kegiatan peminjaman, pengembalian, perpanjangan, pemesanan, perhitungan denda, pembuatan surat peringatan keterlambatan, dan pemberian jawaban atas pertanyaan pemakai. Pengukuran waktu kegiatan sirkulasi tersebut kemudian diubah menjadi bentuk uang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya transaksi sirkulasi buku per unit adalah Rp 164,69, sedangkan biaya total sistem peminjaman berautomasi adalah Rp 5.088.716,74 per tahun. Biaya transaksi sirkulasi buku per unit dapat menjadi lebih murah jika perpustakaan meningkatkan keefektifan sistem dengan memperbaiki/menambah fasilitas pada perangkat lunak yang dipakai, meningkatkan kinerja pegawai sirkulasi, dan menaikan volume sirkulasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Rianti
"Penelitian survei mengenai koleksi dokumen paten yang ada di Perpustakaan PDII-LIPI telah dilakukan pada bulan Juni 2003. Tujuannya adalah: (1) mengetahui sejauh mana pemakai Perpustakaan PDII-LIPI mengetahui tentang koleksi dokumen paten yang dimiliki Perpustakaan PDII-LIPI, (2) mengetahui pendapat pemakai tentang koleksi dokumen paten di Perpustakaan PDII-LIPI, (3) mengetahui sejauh mana pemakai Perpustakaan PDII-LIPI mengetahui tentang hak paten secara umum. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan (accidental sampling). Sampel yang diambil berjumlah 60 orang pemakai dengan kategori selain pelajar yang berkunjung ke Perpustakaan PDII-LIPI pada saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pemakai Perpustakaan PDII-L.IPI yang belum mengetahui bahwa Perpustakaan PDII-LIPI memiliki koleksi dokumen paten. Hal ini disebabkan pihak perpustakaan kurang mempromosikan koleksi jenis tersebut. Promosi yang selama ini dilakukan belumlah cukup. Kurangnya promosi mengenai koleksi jenis ini, menyebabkan pemakai potensial yang mungkin saja akan memanfaatkan koleksi dan layanan tersebut, menjadi tidak memanfaatkannya karena ketidaktahuan mereka. Pemakai yang pernah menggunakan koleksi dokumen paten yang ada di Perpustakaan PDII-LIPI memberikan pendapat bahwa untuk memperoleh salinan dokumen tersebut memakan waktu yang lama, koleksi dokumen paten yang kurang lengkap dan belum memenuhi kebutuhan informasi mereka. Pendapat pemakai ini tidak mewakili pendapat seluruh pemakai yang pernah menggunakan koleksi dokumen paten di Perpustakaan PDII-LIPI. Pemakai Perpustakaan PDII-LIPI sebagian besar sudah mengetahui tentang hak paten secara umum, tetapi masih banyak juga yang belum mengetahui. Padahal bidang yang mereka geluti dan tingkat pendidikan mereka berkaitan dengan penelitian, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan PDII-LIPI hendaknya mengevaluasi kembali mengenai usaha-_usahanya dalam memperkenalkan koleksi dokumen paten yang dimilikinya kepada pemakai, agar dapat menjaring lebih banyak pemakai potensial dokumen paten. Untuk mengetahui pendapat pemakai mengenai koleksi dokumen paten di Perpustakaan PDII-LIP!, hendaknya dilakukan survey/penelitian kepada pemakai yang memanfaatkan layanan ini. Dari hasil survey/penelitian tersebut, dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan terhadap layanan ini di masa mendatang PDII-LIPI hendaknya juga meningkatkan usaha-usahanya dalam menyosialisasikan paten dan hal-hal yang berkaitan dengannya (misalnya: hak paten, paten sederhana, dan sistem lisensi) kepada masyarakat luas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Rianti
"Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).

Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deviana Rianti
"The aim of the project is to build a Matlab programming to calculate the inductance in a large singie iurn of coil with the current flow I. The reSLIlt from the program will be compared to the result from the laboratory experiment and the calculation by using an equation to provide an understanding of electricity and magnetism. The importance of the project is to give student a better understanding of calculating magnetic field density, flux and inductance calculation of a large conductor in a circular loop with current flow ldl. Magnetic fields, flux and inductance are non detectable by our eye, but we can calculate and measure its value. This project can help the student to understand the important principles and the implementation of inductance through the experiment from the Lab. Students can have a better conception of magnetic field intensity, flux and inductance phenomena and can give a better understanding in the related topics. The user of this program has to be able to specify the position of the conductor, the radius, and magnitude of the current flowing through it. With the ability to modify the parameters, student will be able to compare different radius and current value, test their hypotheses with the experiment in the laboratory and understand the subject."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>