Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wednesson Lawijaya
Abstrak :
Cerobong adalah struktur yang tinggi yang terdiri dari Inner Flue dan Windshield. Mekanisme penahan gempa struktur ini dapat diraih dengan memasang bantalan karet elastomer. Riset ini memperlihatkan bahwa semakin besar kapasitas leleh karet elastomer, semakin serupa responya dengan struktur berperletakkan sendi. Kapasitas leleh dan kekakuan geser yang rendah menghasilkan gaya geser dasar yang sangat rendah. Bantalan karet elastomer dapat mereduksi simpangan struktur sebesar 67.4%, Gaya geser dasar sebesar 72.16%, Tegangan elemen tulangan S22 dan S11 sebesar 75.6% dan 73.7%, tegangan elemen beton S22 dan S11 sebesar 55.7% dan 74.6%, Dengan ini tulangan baja pada struktur terhindar dari kelelehan dan mereduksi tegangan akibat gempa yang terkonsentrasi pada daerah bawah dan 1/3 dari ketinggian struktur. ......Chimney is a tall tubular structure consisting inner flue and windshield. Its earthquake resistance mechanism can be achieved by installing rubber isolator, such as, the elastomeric rubber bearing. This research shows the higher the yield capacity of the rubber isolator the more resemblance its response with pin supported structure. Lower yield capacity and shear stiffness produces the lowest base shear. Elastomeric rubber bearing can reduce structure drift up to 67.4%, base shear up to 72.16%, bar element S22 and S11 stresses up to 75.6% and 73.7%, concrete element S22 and S11 stresses up to 55.7% and 74.6% respectively. Thus, preventing reinforcing bar from yielding and reduces the overall earthquake induced stresses that is concentrated around the bottom and 1/3 of its elevation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uraifah
Abstrak :
ABSTRAK

Proses desain pada pelaksanaan proyek konstruksi mempunyai peranan penting dalam pencapaian sasaran dan tujuan proyek yang telah ditetapkan sebelumnya. Proyek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Indonesia melibatkan beberapa kelompok orang dalam pelaksanaannya, cenderung mengalami perubahan terhadap konsep originalnya sehingga diperlukan pengelolaan atas perubahan yang terjadi agar tidak melewati batas waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif tindakan koreksi dan rekomendasi prosedur pengelolaan perubahan lingkup berbasis risiko berdasarkan identifikasi risiko penyebab penyimpangan yang terjadi. Dihasilkan 4 faktor penting yang perlu diperhatikan dan dikelola dalam pelaksanaan proyek, yaitu pembuat keputusan, manajer proyek, tim proyek, serta proses desain itu sendiri.


ABSTRACT


Design process in the implementation of construction project has an important role on the project goals and target achievement that has been set at the beginning. Teaching hospital project at University of Indonesia involved several groups of people, tend to changed from the original concept so that a change management is required in order to maintain the implementation period. The research aims to determine alternative corrective actions and recommendations of scope change management procedure based on the identified risk from the occurance deviation. The research resulted 4 important factors that has to be considered and managed, that is decision maker, project management, project team, and design process.

2011
T54232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Muhammad Nicodemus
Abstrak :
Infrastruktur merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan suatu negara. Perkembangan infrastruktur di Indonesia saat ini terbilang sangat masif. Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak proyek-proyek yang telah maupun tengah dibangun terutama pada bidang salah satunya flyover. Dengan kompleksitas dan risiko yang tinggi tersebut, pekerjaan infrastruktur flyover harus mendapatkan perhatian lebih khususnya pada aspek safety. Pada pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia secara umum jumlah kecelekaan kerja juga meningkat. Tingginya angka kecelakaan kerja yaitu total kecelakaan kerja pada 2018 sebanyak 173 ribu kasus dengan 32% diantaranya didominasi oleh sektor konstruksi. Angka ini meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan dampak pasca insiden tersebut, pada awal 2018 Pemerintah pun akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh pekerjaan konstruksi layang di Indonesia. Terjadinya kecelakaan ini memberikan dampak yang negatif terhadap proyek seperti korban jiwa, material, waktu, biaya dan lain-lain. Masalah K3 secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan ini adalah kurangnya anggaran K3 dalam proyek ataupun tidak pernah dialokasikan secara spesifik dalam kontrak, tetapi tergabung dalam kategori biaya umum sehingga implementasi K3 menjadi kurang maksimal. Salah satu aspek yang diyakini dapat memperbaiki kondisi keselamatan kerja adalah dengan tersedianya anggaran yang layak dan secara khusus dialokasikan untuk pelaksanaan SMK3 di proyek konstruksi. Perencanaan biaya K3 dapat dilakukan secara akurat apabila aktivitas pada proyek dapat terdefinisi dengan baik. Salah satu cara untuk menurunkan aktivitas pada proyek secara detail adalah dengan melakukan penyusunan Work Breakdown Structure (WBS). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi paket pekerjaan, metode dan aktivitas pekerjaan pada Proyek Infrastruktur flyover berdasarkan standar WBS penelitian terdahulu, mengidentifikasi potensi bahaya dan pengendalian risiko, mengidentifikasi sasaran dan program K3, mengidentifikasi komponen biaya K3 dan menganalisis besaran K3 yang digunakan pada proyek Infrastruktur flyover. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Data Primer didapatkan dengan melakukan survey kepada pakar dan responden. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Girder jatuh karena sling putus / crane terguling merupakan potensi bahaya dengan nilai risiko tertinggi pada proyek Infrastruktur Flyover. Pengendalian yang dilakukan adalah dengan pengendalian administratif, penggunaan APD serta APK dengan Komponen Biaya K3 Umum dan Khusus. Dari hasil perhitungan biaya K3 berbasis WBS pada 2 proyek, diperoleh rata-rata sebesar 1.42% dimana persentase tersebut masih sesuai dengan kebijakan beberapa BUMN Konstruksi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi khususnya di Kementerian PUPR dengan tujuan pencegahan kecelakaan kerja atau menurunkan tingkat kecelakaan, serta diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menghitung besaran biaya K3 pada saat penawaran proyek bagi badan usaha jasa konstruksi khususnya di Indonesia. ......Infrastructure is an important element in the development of a country. In recent years in Indonesia, numerous projects have been built and quite a lot is also being built especially flyover infrastructure. Possess high complexity and risk, flyover infrastructure work requires huge attention, especially its safety aspect. In 2018, 32% of 173.000 work accident cases in Indonesia were from the construction sector, and still increasing. These accidents led to a loss of life, material, time, cost, etc. Meanwhile, the OHS issues in Indonesia are still often overlooked, indicated by the high number of working accidents. The poor allocation of the OHS budget is one of the causes of the high number of work accidents, it can be overcome by thoroughly defining the activities on the project, such as preparing a Work Breakdown Structure. This study aims to identify various elements, such as work packages, methods, work activities, potential hazards, risk control, OHS targets and its cost component, also analyze the OHS amount used in Flyover Infrastructure project, by using qualitative approach and descriptive analysis.The study found that Girder falls due to broken slings/rolled cranes is a potential hazard with the highest risk value in the Flyover Infrastructure project. Controlling is proceeded by administrative control, the use of PPE as well as GER with General and Particular OHS Cost Components. From the calculation of WBS-based OHS costs in 2 projects, an average of 1.42% was obtained where the percentage is still compliant with the policies of several Construction SOEs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusnal Azany
Abstrak :
Change Orders adalah perintah perintah dari Owner atau wakilnya dan lazimnya berasal dari negosiasi dengan kontraktor, yang dapat mengubah persyaratan dan kondisi kontrak, misalnya menambah pekerjaan, mernbatalkan pekerjaan, mengubah standar pekerjaan dan sebagainva, Change Orders merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari pada proyek konstruksi. Munculnya Change Orders dapat berasal dari Owner, kontraktor atau pihak-pihak laid di luar Owner dan kontraktor. Pada kontrak Fixed Price atau Lumpsum, pekerjaan Change Orders umumnya diklaim oleh kontraktor berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak. Syarat-syarat kontrak pada AV 41, FIDIC dan lainnya jelas tercantum bahwa pihak kontraktor menanggung resiko atas kerugian atau keuntungan yang didapatkannya pada pekerjaan Change Orders. Menurut penelitian beberapa pakar konstruksi di luar negeri pekerjaan Change Orders ternyata sangat berpengaruh pada produktivitas pekerja, yang tentu saja akan berdampak pada kinerja biaya kontraktor khususnya pada penurunan prosentase keuntungannya. Penelitian ini mencoba untuk mencari variabel-variabel apa saja yang secara signifikan mempengaruhi keuntungan kontraktor dalam pekerjaan Change Orders. Data dari proyek-proyek gedung bertingkat di area JABOTABEK didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan atau wawancara langsung pada Project Manager, Site Manager atau staff yang bekerja pada perusahaan kontraktor. Analisa korelasi dibuat untuk mendapatkan variabel-variabel penentu yang dipakai sebagai model rearesi yang menjelaskan pengaruh dari variabel-variabel pekerjaan Change Orders terhadap prosentase keuntungan kontraktor. Analisa statistik termasuk uji validasi dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya model yang telah dibuat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reka Akmar
Abstrak :
Pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan yang terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan dinding bata (DB) pada portal. DB dapat merubah respon struktur secara drastis, karena dengan penambahan DB kekakuan struktur meningkat sehingga perioda getar struktur menjadi lebih kecil. Fenomena ini bisa menguntungkan atau malah membahayakan struktur. Tesis ini akan menganalisis sejauh mana pengaruh pemasangan DB pada portal beton dengan memodelisasikan DB sebagai strut diagonal. Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan DB, besarnya massa dan posisi dinding bata pada portal. Hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa keruntuhan pertama DB adalah DB yang berada pada lantai paling atas, hal ini disebabkan lendutan yang terjadi pada bagian atas struktur lebih besar. Pemasangan DB pada Tn/Tg<1 (Tn/Tg<1 merepresentasikan bangunan rendah) akan memberi keuntungan pada struktur, sehingga pengabaikan kontribusi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah angka keamanan bagi struktur (over design), dan jika kontribusi kekakuan DB diperhitungkan dalam desain maka akan diperoleh efesiensi dari dimensi struktur. Hal sebaliknya terjadi pada Tn/Tg>1 (Tn/Tg>1 merepresentasikan bangunan tinggi) dan Tn/.Tg=l, dimana DB akan menyumbangkan kekakuan terhadap struktur dalam merespon gempa, tapi pada saat bata hancur, respon struktur berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan oleh portal beton akan meningkat, jika hal ini tidak diperhitungkan pada tahap disain, maka tentunya akan membahayakan struktur (under design).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Andayani
Abstrak :
Produktifitas suatu proyek sedikit banyaknya dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia. Pada beberapa penelitian terakhir, banyak ditemukan bahwa tindakan kolektif dari mereka yang terlibat dalam proyek amat sangat menentukan keberhasilan ataupun kegagalan dari sebuah proyek. Project teams adalah suatu kumpulan manusia yang spesifik karena terbentuk secara temporer untuk kurun waktu tertentu. Karena spesifik tersebut , tentunya menuntut adanya kerjasama antara individu yang terlibat untuk mendapatkan produktifitas yang meningkat. Jelasnya efektifitas dari tim proyek menentukan kesuksesan proyek. Dengan demikian kesuksesan proyek yang dalam tulisan ini diukur Bari sudut pandang kesuksesan dari project teams, melihat pada upaya dari project teams untuk mencapai hal tersebut. Dalam studi kasus mi dicari faktor-faktor project teams effectiveness yang paling banyak mempengaruhi effektifitas tim proyek. Ada 10 faktor yang berkaitan dengan project teams effectiveness yaitu project strategy, communication, personal commitment, interpersonal relationship, project management skills, team management skills, sponsorship, group meetings, conflict management serta distributive collaborative technology. Dari hasil penelitian didapat bahwa project management skills, project strategy, personal commitment serta conflict management merupakan faktor-faktor signifikan yang berpengaruh terhadap project teams effectiveness baik dari besarnya pengaruh, banyaknya korelasi dengan faktor lain serta kuatnya faktor ini berkorelasi dengan faktor lain. Pengaruh efektifitas ini dapat meningkatkan kesuksesan proyek yang dalam hal ini melihat dari performance waktu yang dihasilkan. Diharapkan dari penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengambilan keputusan yang menyangkut sumberdaya manusia dan pengembangan sumberdaya manusia.
Collective action has received a lot of attention and success may depend on the nature of collective task. The workplace today is different from the workplace yesterday. From the last results researches, there are found that success of the project due to their project teams effectiveness. Project teams are usually project specific. Projects rely on teamwork. They exist only temporarily to perform an assignment that is typically non routine. That's why attitude, goal and teamwork can make a significant difference in the success of project. Issue regarding project teams includes how effective they are in workplace affects the project success. Literature review about team effectiveness identified the following key factors consideration: project strategy, communication, personal commitment, interpersonal relationship, project management skills, team management skills, sponsorship, group meetings, conflict management skills and collaborative technology. If these key factors facilitate activities of project teams, these factors will affect project success. From the result of the research, it was found that the relative importance of these facilitating factors came from management skills, project strategy, personal commitment and conflict management. These factors are relative significant in making project success from the success of time indicators. Hopefully from this research, will give an input to the organization for measuring performance of human resources especially for project teams.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betty Ariana
Abstrak :
Pada tahun-tahun terakhir ini, banyak perusahaan telah memberi perhatian pada Quality Management, karena pelanggan lebih menyukai barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. Salah satu aspek dari quality management tersebut adalah Cost Of Quality, yang terdiri dari empat kategori yaitu prevention cost, dan appraisal cost sebagai biaya yang berkaitan dengan usaha menghasilkan kualitas baik serta internal failure cost dan external failure cost sebagai biaya akibat kualitas yang tidak baik. Sementara dalam literatur dapat diperoleh data-data tentang cost of quality dari perusahaan industri manufaktur, Minn ini akan menyajikan sistem perhitungan serta hasil perhitungan berupa nilai cost of quality dari proyek konstruksi. Tujuan dari penulisan ini antara lain adalah untuk mengetahui nilai cost of quality pada kegiatan proyek konstruksi, yang selanjutnya akan dianalisis dan disimpulkan, sehingga dapat memberi kontribusi bagi kalangan akademis berupa sumbangan informasi tentang praktek manajemen kualitas serta bermanfaat bagi praictisi jasa konstruksi dalam usaha membangun dan mengembangkan sistem cost of quality khususnya pada proyek konstruksi. Untuk maksud tersebut, penulis telah melakukan studi kasus pada dua puluh dua proyek bangunan gedung yang telah diselesaikan oleh kontraktor pads kurun waktu satu tahun terakhir. Metodologi yang diterapkan adalah dimulai dengan pengembangan teori, pemilihan kasus, kemudian membuat desain penelitian, selanjutnya pelaksanaan studi kasus sampai menghasilkan nilai cost of quality yang dilengkapi dengan analisis dan kesimpulan. Kesimpulan dari studi kasus ini antara lain adalah : - Sistem cost of quality dapat diterapkan pada proyek konstruksi - Total cost of quality dan proyek-proyek yang diamati adalah sebesar 2.19% dari total biaya penjualan atau sebesar 1.92% dari total penjualan. - Internal failure dan external failure cost merupakan kategori cost of quality yang dominan.
In recent years organizations have been focusing much attention on quality management, because the customers are prefer products or services with a high quality and reasonable price. One aspect of quality management is cost of quality, which are divided into four categories: prevention cost and appraisal cost are costs associated with improving quality, while internal failure cost and external failure cost result from poor quality. Meanwhile from the literature we could get the data of cost of quality from manufacture industry, the study will provide a calculation system and resulting in the form of construction project's cost of quality. The main purpose of this study is to know whether the cost of quality system could be apply in the construction project as well as to calculate the value of cost of quality, with than will be analyzed, and concluded, so that it could give contribution for the academic society in form of information about practical quality management as well as it will be useful to construction industry practitioner, in their pursuit of developing cost of quality system in construction project. For that reason, author has conducted a ease study on 22 construction projects which have been completed by the contractor in the last one year. The methodology that was used referred to theory written by Robert K. Yin , starting with theory development, selecting the case, designing data collection, conducting case study until it result in the value of cost of quality, including the analyses and conclusion. The conclusion of the case study can be summarized as follows: 1. The cost of quality system can be implemented in construction project. 2. The total cost of quality is 2.19% from sales cost or 1.92% from total sales. 3. Internal failure and external failure cost are two dominant categories cost of quality.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Adiwibowo
Abstrak :
Kualitas seorang manajer proyek, sebagai wakil dan perusahaan kontraktor yang memimpin tim kerja di lapangan, mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang dihasilkan oleh tim proyeknya. Kegagalan dari produk yang dihasilkan dapat menimbulkan pekerjaan perbaikan ulang sebagai konsekuensinya. Hal ini dapat saja teijadi bila pemberi kerja, setelah memeriksa sebagian atau secara keseluruhan, merasa tidak puas atas mutu basil kerja kontraktor kemudian menolaknya dan diikuti dengan perintah kerja perbaikan ulang. Salah satu usaha untuk mengurangi tingkat kegagalan produksi, adalah dengan cara meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajer proyek merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (quality management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan, yang merupakan bagian dari standar prosedur mum ISO 9000. Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi bangunan prasarana perhubungan, seperti : jalan, rel kereta api, jembatan, pelabuhan laut darat pelabuhan udara, di wilayah Indonesia. Dari hasil survey diketahui bahwa pada tingkat biaya kerja ulang pada bangunan jenis ini antara 0% sampai 1%. Dari hasil penelitian statistik dengan program SPSS diketahui bahwa ada hubungan antar kualitas manajer proyek dan kerja ulang. Dari beberapa kriteria manajer proyek yang berkualitas, diketahui bahwa kemampuan manajer proyek di bidang pembinaan hubungan informal dengan konsultan dan tingkat perhatiannya terhadap masalah kesehatan dan keselamatan pemakai bangunan nantinya menjadi variabel penentu terhadap variasi prosentase biaya kerja ulang yang terjadi di proyeknya. Faktor pertama tadi didukung pula oleh pendapat dari para manajer proyek itu sendiri yang menunjukkan bahwa kemampuan membina hubungan antar manusia mendapat peringkat tertinggi sebagai kriteria penilaian bagi manajer proyek yang akan berkinerja baik. Dari penelitian ini diperoleh gambaran bahwa seorang manajer proyek perlu dididik dan dikembangkan kemampuannya di bidang sacioiechnical system_ Yaitu suatu sistem yang mencakup sistem manajemen proyek, yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi, serta sistem sosial, yaitu masalah hubungan antar manusia. Berangkat dari. sistem inilah kiranya masalah standarisasi kualifikasi manajer proyek dapat dimulai sehingga nantinya diperoleh manajer proyek yang mampu berkinerja baik dan menghasilkan produk yang bermutu.
The Affection of Project Manager Quality to ReworkA project manager's qualification, as a representative of a contractor company on site, has relation with quality of the product,, which is produced by his project team. The failure of product can make the contractor to do rework as the consequence. This could be happen if the owner, after check each parts or general of works, feel no satisfied for the quality of contractor's work. Then, it can be followed by rework order. One of the efforts to reduce the failures of product, is improving the worker's quality, project manager it means, as the leader of project team who has major influence to get project's success. The improvement of project manager's quality is part of quality management improvement and it can be given by training and education program, as an element of quality procedure standard ISO 9000. The result of this observation base on observation data on communication infrastructure projects (e.g.: road, bridge, harbour, airport and rail track), in Indonesia. From survey data, known that the value of rework for that kind of project is between 0% and 1%. It is smaller than in building project. From the statistic observation by SPSS software program, known that there is a relation between project manager quality and rework From some criteria of project manager quality, known that the capability of project manager in informal human relation between project manager and consultant as well as his concern to health and safety of user, e.g. : the owner or public, are two main variables those affect the rework variation. The first criteria is supported by project manager opinion, they put the human relation as the top criteria for a good manager. From this observation also known that project managers need training and education in sociotechnical system to improve their ability. This system consist of project management system and social system. The project management system consists of organizational, technical and management skill. The social system is human relationship skill.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovy Dwi Ananto
Abstrak :
The construction project have the phase that include the sub-structure and upper structure. In sub structure, it is essential that the sub structure construction, particularly in basement construction close with the earth moving operational with the specific job site conditional. The excavation in basement construction involve in big resource in equipment and labor where the resources mainly was effected in an environmental of the project. In the environmental job site will a rises the risk factors considered in the operational. The risk factors can be the internal and external, so that the earth moving operational with hydrolic excavator and dump trucks need decision in good consideration however because of the complexity in activity properly in equipment utilization. Learning development process to equipment productivity in earth moving and excavation operational resulting in the specific identification in consider the risk who is very unique and different from a constructing to another. The qualified identification of risk factors can be necessary in the early progress because leads in construction. Progress of excavation phase in order to get the lowest equipment cost and higher productivity can be reached. This research describe the main risk factors effected the equipment productivity. From this step, however the actual activities in order to risk analyze is needed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Astawa
Abstrak :
Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategik, mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, sosial dan budaya, sehingga diperlukan adanya penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengendalian pelaksanaan proyek. Klaim merupakan salah satu permasalahan yang sering muncul dalam proses konstruksi berlangsung, apabila tidak ditangani secara cerdas dan sungguh-sungguh bisa berdampak terganggunya kinerja waktu proyek atau bahkan mungkin dapat menggagalkan proyek yang sedang dilaksanakan. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik terhadap sampel proyek dalam bentuk kuesioner memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa adanya klaim dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai tingkat kesesuaian sebesar 81,20 % terhadap variabel kinerja waktu proyek dengan model persamaan linier dengan 3 variabel penentunya adalah, klaim terhadap kelancaran pembayaran kepada sub kontraktor tata udara, klaim terhadap kelancaran pembayaran kepada sub kontraktor arsitektur dan klaim terhadap kelancaran pembayaran kepada sub kontraktor interior. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas klaim akan menurunkan kinerja waktu proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>