Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Riyastika
"Setahun masa jabatan Jokowi (Joko Widodo) dan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta diwarnai inovasi-inovasi program yang menarik perhatian masyarakat salah satunya adalah penggunaan media baru untuk berkomunikasi dengan publiknya melalui Youtube sebagai sarana transparansi berkomunikasi. Penggunaan media Youtube diharapkan dapat menjadi penyambung antara pemprov DKI Jakarta dengan masyarakat dan dapat mendukung program good governance yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi usaha pemprov DKI Jakarta dalam menggunakan media baru Youtube dari sudut pandang Political Public Relations (PPR). Penelitian ini menggunakan metode analisis isi terhadap posting pada 7 (Tujuh) video Youtube milik Pemprov DKI Jakarta dengan tema pengunggahan rapat Pemprov DKI Jakarta milik Ahok yang diambil pada periode waktu 11 Juni 2013-16 Desember 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Youtube oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai sarana transparansi berkomunikasi didukung oleh publik dan mampu mendukung kegiatan good governance.

Jokowi (Joko Widodo) and Ahok (Tjahaja Basuki Purnama) has served as governor and deputy governor of Jakarta and made some program innovations that draw people's attention because of the use of new media Youtube as one of effort to docommunication transparency to its public. Youtube media usage is expected to be a connector between the government and society can support good governance programs undertaken by the city government. This study was conducted to identify the government's efforts to the use new media to support considered good governance from a Political Public Relations (PPR) standpoint. This study uses a content analysis of postings on the 7 (Seven) Youtube video belongs to Jakarta Provincial Government with the theme of the meeting uploading Jakarta government -owned Ahok taken in the time period June 11th ,2013 – December 16th, 2013. The results of this study indicate that the use of Youtube by the Jakarta government transparency as a means of communication supported by the public and able to support good governance program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Nabila
"Keberadaan cyber media telah memungkinkan praktisi kehumasan untuk menyampaikan pesan dengan cepat, terutama pada saat isu atau krisis yang menimpa organisasi. Menggunakan analisis konten dan desktop research sebagai metode penelitian, paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana brand dapat mempengaruhi opini konsumennya melalui social media release (SMR) ketika isu menimpa brand tersebut. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan studi kasus terhadap Danone Dumex Singapore terkait isu kontaminasi yang menimpanya pada Agustus 2013 lalu. Hasil penelitian diharapkan dapat dieksplorasi lebih jauh pada penelitian-penelitian selanjutnya guna meningkatkan performa brand dalam manajemen isu pada praktik kehumasan di masa yang akan datang.

Cyber media has made it possible for Public Relations practitioners to deliver messages to public in a timely manner, especially at times of issue and/or crisis. Using content analysis and desktop research in methodology, this review paper aims to bring together key findings on how brands can influence its consumer's opinion during its difficult times through social media release (SMR). This paper involves a case study of Danone Dumex Singapore issue management during its bacterial contamination issue on August 2013. Possible threats and opportunities in the key findings could be explored to improve brand's performance on issue management for future Public Relations practice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Bonara
"Twitter menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan berbagai hal, mulai dari opini, kritik hingga gosip. Perbincangan mengenai program acara televisi kini marak dilakukan oleh pengguna Twitter karena 40% orang juga mengunjungi situs jejaring sosial ketika sedang menonton televisi (news.yahoo.com, 2011). Twitter kerap menjadi media yang ramai saat ada topik hangat tengah berlangsung.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan Twitter yang dilakukan oleh program acara televisi terhadap peningkatan Rating dan Share. Penelitian ini mengambil studi kasus pada salah satu industri televisi nasional yang berkantor pusat di DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan analisis statistik inferensial dan teknik analisis regresi linier. Variabel penelitian didapat dari studi literatur mengenai metrik media sosial dan Rating Share setiap program acara televisi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan Twitter pada program acara di televisi memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap peningkatan Rating dan Share dengan nilai koefisien korelasi 0,760 dan 0.769, dimana Follower, Mention, Rasio Followers To Following dan Hashtag(#) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Rating dan Share. Namun hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa akun Twitter program acara televisi gagal membangun engagement yang seharusnya dilakukan di media sosial Twitter.
Terbatasnya cakupan penelitian, kurangnya beberapa data serta tidak adanya hubungan sebab-akibat antara pengaruh penggunaan Twitter terhadap peningkatan Rating dan Share pada program acara televisi menjadi saran bagi penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini.

Twitter has become a massive platform to deliver variety of things such as opinion, criticism and gossip. The discourse about television program are now commonplace by Twitter’s user as 40% people also visiting social media networking while watching television (news.yahoo.com, 2011). Twitter is often became a crowded media when there is a hot topic discussed in real world.
This research aimed to see whether the usage of Twitter applied by television program affect the enhanced Rating and Share. This research took a case study on one of the national television industry headquartered in Jakarta.
This research use quantitative methodology with inferential statistical analysis and regression linier analysis technic. Variables are obtained from study literature of Social Media Metrics and television program Rating and Share.
The results prove that Twitter have a strong correlation to the enhanced Rating and Share television program with coefficient correlation 0,760 and 0.769, where Follower, Mention, Rasio Followers To Following and Hashtag(#) have significant effect. However, these results also indicate that the Twitter account of television programs failed to build engagement that supposed to do in social media.
Although Twitter prove to have an impact to the enhanced Rating and Share television program, but the limited scope of study, the lack of some data and the absence of causal relationship between Twitter and Rating and Share television program are become the next suggestion for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pujangga Putra Kartono
"Dengan maraknya perkembangan penggunaan media sosial, banyak perusahaan-perusahaan nasional maupun multi nasional yang mulai aktif menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang paling banyak digunakan saat ini adalah Twitter. Keberadaan Twitter membuat perusahaan mampu berhubungan dengan konsumen mereka secara cepat tanpa adanya hambatan waktu. Adapun dipilihnya PT. Daihatsu Indonesia dalam penelitian ini adalah karena mereka merupakan salah satu perusahaan pabrikan mobil yang paling diminati di Indonesia. Banyaknya jumlah konsumen Daihatsu Indonesia membuat peneliti tertarik untuk mengamati tindakan apa yang dilakukan PT. Daihatsu Indonesia dalam menjaga hubungan mereka dengan konsumennya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan model komunikasi apa yang digunakan oleh Daihatsu dan bagaimana relasi mereka dengan konsumen mereka melalui twitter. Analisa dilakukan secara langsung dengan memperhatikan secara langsung aktifitas yang mereka lakukan di media twitter. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa PT. Daihatsu Indonesia menggunakan perangkat media sosial mereka untuk menciptakan hubungan dua arah dengan konsumen mereka.

With the current development of social media, many of the existing corporation whether local or multinational corporation has started their activity in social media. One of many social media that are oftenly used by users are Twitter. Twitter has made it possible for every corporation to interact with their customers in instant, real time, and with no delay. PT. Daihatsu Indonesia, one of the most popular cars product in Indonesia surely has the need to keep in touch with their customers, and that is why PT. Daihatsu Indonesia has been picked to be analyzed.
This research has the mean to see what communication model that are used by Daihatsu and how good their relations are with their customers. This research will be focused on PT. Daihatsu Indonesia activity on Twitter and how they engage their customers. The indicators of their success will be based on how frequent they post a tweet and replies their followers tweets. Results found in this research shows that PT. Daihatsu Indonesia has used their twitter to establish a two way communication with their customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Rendy Willyanto
"Teknologi telah berkembang pesat. Hal ini dapat dibuktikan oleh perkembangan internet dalam beberapa dekade terakhir. Internet kini dapat memfasilitasi kebutuhan manusia akan komunikasi, contohnya adalah melalui media sosial twitter. Kesederhanaan konsep dalam twitter menjadi kelebihan yang membuat media sosial ini ramai digunakan oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia. Twitter sangat efektif untuk menyampaikan informasi dan menjalin hubungan dengan publik. Kelebihan tersebut kini dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan guna meningkatkan kinerja mereka dalam dunia bisnis, khususnya dalam menjalin hubungan dengan customer.
Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan terhadap akun twitter resmi klub sepakbola Arsenal selama periode 15 hari. Analisis yang dilakukan akan mengacu pada model praktik humas dari Grunig dan tahapan proses customer engagement dari Dave Evans. Dilihat dari model praktik humas Grunig Arsenal masih dominan menggunakan model press agentry yang merupakan model komunikasi satu arah. Sementara dilihat dari pertahapan customer engagement Dave Evans, tweet-tweet Arsenal masih dominan berada pada tahapan consumption yang merupakan tahapan paling rendah. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa klub ini belum melakukan customer engagement dengan baik.

Technology has been growing rapidly. It can be seen from the development of internet itself for the las few decades. By using internet, people can connect with each other, Twitter for example. It is nowadays used by almost every body in this world. Twitter is so effective to spread news and make relationship with public. Many companies use Twitter to maintain their business progress, especially to communicate with customers.
In this research, Arsenal FC official Twitter had been observed for 15 days. The analyse will be referred to PR practice model from Grunic and customer engagement level from Dave Evans. Arsenal's account tweets are still dominant in consumption level, which is the lowest. Those two things show that this football club hasn't done the customer engagement well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Bestari
"Fokus dari penulisan karya tulis ini adalah untuk melihat motif seseorang dalam kegiatan mengunggah foto makanan sebagai lifestyle dan kemudian pengaruh media sosial dalam penyebarannya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data studi literatur dengan mengumpulkan dan menganalisa sejumlah jurnal serta buku yang berhubungan dengan fenomena mengunggah foto makanan pada media sosial. Persepsi individu mengenai suatu makanan mengalami perubahan dari hanya sebagai pemenuhan kebutuhan utama, sekarang sebagai salah satu bentuk pesan non verbal. Hal tersebut didukung oleh faktor personal dan situasional yang memotifasi individu dalam kegiatan mengunggah foto makanan pada media sosial.

The focus of the writing of this paper is to look at the motives of a person in the activities uploading photos of food as a lifestyle and then the influence of social media in spreading. This study uses data collection study of literature by collecting and analyzing a number of journals and books related to the phenomenon uploading pictures of food on social media. Individual perceptions about a food has change from only as the fulfillment of primary needs, now as a form of non-verbal messages. This is supported by personal and situational factors that motivate individuals to upload photos of food activities on social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Purworini
"Adanya emansipasi perempuan membuat perempuan menyadari untuk dapat setara dengan laki-laki. Oleh karena itu banyak profesi laki-laki yang sudah dijalankan oleh perempuan. Misalnya, menjadi pengojek perempuan yang merupakan sebuah pekerjaan yang lebih banyak digeluti oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Namun hal ini berbanding terbalik dengan opini yang berkembang di masyarakat. Opini yang berkembang di masyarakat terutama dalam benak laki-laki bahwa perempuan seharusnya tetap berkiprah di ranah domestik, sedangkan laki- laki yang berada di ranah publik. Kondisi ini memunculkan adanya bias gender. Bias gender dapat menimbulkan ketidakadilan bagi perempuan yang dibentuk oleh konstruksi budaya patriarki. Terkait dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat artikel di tribunnews.com mengenai pengojek perempuan. Untuk itu penulis ingin melihat sejauh mana opini masyarakat yang bersifat bias gender berkembang di media sosial terutama Twitter. Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan data sekunder melalui pengamatan terhadap isi tweet pengguna Twitter secara aktif yang bersifat bias gender terhadap profesi pengojek perempuan. Dari 8 tweet yang telah diamati ditemukan ada 4 tweet dari pihak perempuan yang pro dan 4 tweet yang kontra justru berasal dari laki-laki. Hal ini menunjukan, ternyata budaya patriarki masih mendominasi pendapat para netizen yang bersifat bias gender.

Emancipation has led to female acknowledging that they deserve equal rights as compared to men. It's not an uncommon sight nowadays that several professions, previously dominated by men, are also done by female, ojek cabs are one amongst many examples. This however, is opposite to what the society actually believed, that female are supposed to be in charge of domestic affairs, while men would sought for money, thus this creates some sort of a gender bias. Concerning this issue, I would like to discuss an article from tribunnews.com about female ojek cabs. Also, with this in mind, the writer would like to address the extent of gender bias that exists in the society, especially from social medias such as Twitter. In collecting data, I use secondary data from Twitter for further research about gender bias towards female ojek cabs. From 8 tweets that has been observed, I found 4 tweets from woman's side who pro to the issue, while the men's was in the qontrary. This things shows that patriarchal culture still dominate the opinions of netizen that characterize as gender bias."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinta Mentari
"Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin pesat, ditandai dengan munculnya internet pada tahun 1960-an, hingga kini menjadi salah satu tools penting bagi perkembangan ekonomi dan bisnis, termasuk di dalamnya manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM). Salah satu cara guna mengefektifkan CRM organisasi adalah dengan membangun customers engagment melalui social media atau jejaring sosial. Hal tersebut merupakan inisiatif Public Relations (PR) yang menggunakan media internet sebagai media penghubung organisasi dengan stakeholder, hubungan tersebut terjadi dua arah baik secara langsung maupun tidak langsung. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas customer relationship management (CRM) yang dilakukan khususnya tahapan customer engagement yang berusaha dibangun oleh salah satu perusahaan online bussiness dengan komoditas berupa wedges/ sepatu berhak tinggi untuk wanita melalui jejaring sosial twitter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysist twitter @iwearUP selama lima belas hari berturut-turut. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa jejaring sosial twitter terbukti ampuh dalam membangun customer engagement dengan cara menjaga komunikasi dua arah dan memperhatikan aspek personal touch antara perusahaan dengan pelanggannya.

The development of Information and Communication Technology is rapidly increasing, marked by the emergence of the Internet in the 1960s until now as one of the important tools for economic development and business, include customer relationship management (CRM). One way to streamline the CRM organization is to build customers engagement through social media. This is a Public Relations (PR) initiative that uses the internet as a media liaison with stakeholder organizations, two way relationship, either directly or indirectly. This paper aims to understand the activity of customer relationship management (CRM) especially about the customer engagement building process by one company which is an online bussiness with commodities such as wedges / high heels for women through social networking twitter. The method used in this research is content analysist on twitter @iwearUP for fifteen consecutive days. Through this research result that social networking twitter proven effective in building customer engagement by maintaining two-way communication and doing personal touch between the company and its customers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budiharjo
"Pelanggan merupakan hal yang penting dalam bisnis. Untuk menjaga pelanggan tetap setia pada produk atau pun perusahaan kita, diperlukan suatu keterlibatan pelanggan (Customer Engagement). Keterlibatan Pelanggan bukan hanya perlu dilakukan oleh suatu produk atau perusahaan, tetapi juga dilakukan oleh politisi, selebritis, atau pun tokoh masyarakat. Dengan adanya teknologi digital, saat ini keterlibatan pelanggan bukan hanya bisa dilakukan melalui kegiatan yang harus bertatap muka. Untuk menjaga keterlibatan pelanggan bisa dilakukan melalui media sosial Twitter. Raditya Dika merupakan seorang penulis, sutradara, dan juga aktor. Raditya Dika sebagai figur publik pun harus bisa menjalankan keterlibatan pelanggan melalui twitter. Saat ini Raditya Dika sangat aktif di sosial media twitter. Dengan aktifnya Raditya Dika, Bukan berarti keterlibatan pelanggan yang dilakukan Raditya Dika sudah baik. Makalah ini bertujuan menganalisis keterlibatan pelanggan dan juga manajemen hubungan pelanggan yang dilakukan oleh Raditya Dika melalui akun twitternya. Keterlibatan pelanggan dianalisis menggunakan metode observasi. Observasi dilakukan selama dua pekan terhadap akun raditya dika dan mention yang ditujukan untuk akun twitter raditya dika. Dari hasil analisis tersebut, Raditya Dika telah memiliki keterlibatan pelanggan yang baik.

Customer is an important thing in the bussiness. To keep the loyalty of our customer to our product or company, we need Customer Engagement. Customer Engagement does not only for a product or company, but also for politician, celebrity, and public figure. With Digital Technology, you can engage the customer engagement without face to face activity. You can do it via twitter. Raditya Dika is a writter, Director, and Actor. As a public figure, he need engage his customer via twitter. He is very active in social media twitter, but it does not means he do the Customer Engagement in a good way. This Paper will analyze the way of Customer Engagement from Raditya Dika's Twitter account. Customer engagement were analyzed by observation. Two weeks observation is taken to abserve raditya dika's twitter account and mention to raditya dika's twitter account. The result of the analysis is Raditya Dika have keep the Customer Engagement and Customer Relationship Management in a good way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library