Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Imaduddin
Abstrak :
ABSTRAK
Iklan merupakan salah satu alat dari komunikasi pemasaran yang paling sering digunakan oleh pemasar dalam berkomunikasi dengan konsumen. Namun membuat konsumen menyukai merek yang diiklankan dan bahkan membuat konsumen tertarik/ pay attention terhadap iklan itu sendiri merupakan hal yang cukup sulit.

Humor seringkali digunakan dalam eksekusi iklan dimana penggunaan tersebut dimaksudkan untuk dapat menarik perhatian kosnumen dan kemudian menyukai iklannya dan menyukai merek yang diiklankan/ positive Attitude Toward The Brand. Namun kemudian timbul pertanyaan apakah penggunaan unsur humor tersebut memang efektif dalam membangun Attitude Toward The Brand/AAB yang positif. Dan kemudian timbul pertanyaan lagi apakah unsur humor dalam iklan tersebut efektif dalam membangun AAB untuk semua kategori produk baik itu high ivolvement product maupun low involvement product.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran yang mendekati mengenai pengaruh unsur humor dalam iklan terhadap Attitude Toward The Ad dan Attitude Toward The Brand untuk kategori produk yang berbeda. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen degan menggunakan 94 orang mahasiswa MMUI kelas pagi sebagai responden. Sebagai independent variable adalah unsur humor dan unsur non humor dalam iklan untuk kategori produk high involvement dan low involvement sementara dependent variables adalah Attitude Toward The Ad dan Attitude Toward The Brand. Sementara untuk kategori produk high involvement digunakan produk hand phone dan untuk kategori produk low involvement digunakan shampoo. Dan jenis iklan yang digunakan adalah iklan media cetak/ print ad.

Dengan menggunakan ANOVA sebagai salah satu metode analisa maka didapatkan hasil bahwa penggunaan unsur humor dalam iklan memang cenderung untuk mempunyai AAD dan AAB yang lebih positif dibandingkan dengan penggunaan unsur non humor ( tanpa melihat kategori produk ). Namun jika melihat kategori produk maka penggunaan unsur humor dalam iklan akan menciptakan AAD dan AAB yang lebih positif untuk kategori produk low involvement.

Hal tersebut dipengaruhi oleh karakteristik produk low involvement dimana konsumen hanya mempunyai informasi yang mmtm untuk membanding - bandingkannya dengan merk lain sehingga peranan iklan yang menarik membuat konsumen tertarik dan menyukai iklannya menjadi hal yang sangat penting ( Low involvemnt purchase process ).

Sementara itu untuk produk high involvement, penggunaan unsur humor dalam iklan tidak serta merta terbukti dapat membentuk AAD dan AAB yang lebih positif dibandingkan dengan pengunaan unsur non humor. Untuk high involvement product berlaku standard learning hierarchy dimana konsumen akan mencari informasi sebanyak - banyaknya tentang sebuah produk/ merek sehingga komunikasi feature lebih dominan dibandingan dengan message approach-nya.

Kemudian ditemukan hal lain yaitu peranan AAD sebagai mediator atas pengaruh unsur humor dalam iklan terhadap AAB dimana unsur humor tersebut tidak mempengaruhi AAB secara langsung tetapi melalui AAD. Hal ini diperoleh dengan melakukan analisa regresi.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Indah Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel ekonomi makro,return pasar dan Export Import terhadap kinerja return saham farmasi,kosmetik dan peralatan rumah tangga di bursa efek Jakarta.Variabel ekonomi makro yang digunakan meliputi perubahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah ,tingkat suku bunga sertifikat bank Indonesia (SBI) untuk satu bulan jumlah uang beredar (M2) dan perubahan tingkat inflasi. Sedangkan variabel pasar diwakili oleh IHSG BEJ. Sementara Export dan Import sebagai variabel yang mewakili industry. Analisa mengggunakan model regresi berganda yang dilakukan melalui empat tahapan,yaitu pertama regresi untuk melihat pengaruh pasar ,kedua regresi untuk melihat pengaruh pasar dengan variabel ekonomi makro. Ketiga regresi untuk melihat pengaruh pasar, dan Export Import saham farmasi, peralatan rumah tangga, dan kosmetik,dan keempat regresi untuk melihat pengaruh bersama-sama variabel ekonomi makro,pasar dan Export Import. Tehnik pengambilan sample ini dilakukan dengan menggunakan 15 saham Farmasi, Kosmetik, dan Peralatan Rumah Tangga. Kelima belas saham itu adalah Dankos Laboratiries (DNKS), Bristolmyers Squibb Indonesia (SQBI), Bayer Indonesia (BYSP), Darya Laboratoria (DVLA), Bayer Indonesia (BYSB), Scering Plough Indonesia (SCPI), Tempo Scan Pasific (TSPC), Merck (MERK), Kalbe Farma (KLBF), Kedawung Setia Industrial (KOSI), Kedaung Indah Can (KICI), Langgeng Makmur Plasic 1 (LMPI), Mandom Indonesia (TCID), Unilever Indonesia (UNVR), Mustika Ratu (MRA T). Berdasarkan basil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel-variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang beragam terhadap kinerja saham Farmasi,Kosmetik, dan Peralatan Rumah Tangga. Dimana sebagian ada yang membawa pengaruh positif, ada pula yang negatif.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martono
Abstrak :
ABSTRAK
PT Asuransi AIU Indonesia telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1970. dan telah menawarkan berbagai macam perlindungan asuransi kerugian untuk masyarakat Indonesia. Untuk memasarkan produk-produknya, AIU Indonesia membentuk suatu keagenan dimana agen disini bertindak sebagai penghubung yang mewakili AIU dalam memasarkan produk asuransi.

Untuk lebih meningkatkan kontribusi dari keagenan (terutama untuk produk produk individual), maka pada tahun 1998 dibentuklah suatu keagenan yang baru dimana AIU Indonesia bisa memberikan kontrol terhadap keagenan yaitu dengan keagenan yang ekslusif.

Rencana implementasi keagenan yang baru ini diambil dari implementasi keagenan yang telah dijalankan di beberapa Negara terutama di Asia dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia pada saat itu (tahun 1995). Rencana implementasi ini diberi nama "AIU Indonesia Agency Implementation Plan".

Pada pelaksanaannya diindikasikan bahwa keagenan ini tidak sesuai dengan rencana implementasinya, sehingga hasil yang dicapai jauh di bawah rencana. Dari kondisi yang seperti itu dilihatlah hal-hal apakah yang menyebabkan hasil implementasi tidak sesuai dengan rencana implementasinya. Kemudian dicari hal-hal apakah yang diperlukan untuk memperbaiki keagenan AIU Indonesia ini.

Tujuan utama dari dibentuk suatu keagenan yang baru ini (disebut sebagai "Career Agency") adalah untuk mengembangkan keagenan yang profesional yang akan bertumbuh dengan sangat cepat dan akan memberikan kontribusi yang siknifikan bagi perolehan premi AIU Indonesia.

Ada beberapa hal yang menyebabkan hasil implementasi tidak sesuai dengan rencana implementasinya, yaitu antara lain adalah adanya faktor ekstemal yang mempengaruhi keagenan ini yaitu teijadinya krisis moneter pada saat keagenan ini mulai diimplementasikan; juga dengan banyaknya pesaing sesama asuransi kerugian di Indonesia. Hal yang lain yang bisa dimasukkan dalam faktor internal antara lain adalah terjadinya kegagalan dalam pelaksanaan secara penuh sistem keagenan AIU Indonesia, ini disebabkan banyak hal antara lain struktur organisasi keagenan tidak sesuai dengan rencana implementasi, kurangnya tingkat. kontrol aktivitas para agen, dan tidak dilakukannya pekerjaan administrasi yang mendukung aktivitas para agen.

Rekomendasi yang dikemukakan adalah dengan menggunakan sumber daya manusia yang sesuai dengan rencana implementasi, menempatkan tenaga ahli dalam bidang keagenar.. yang memiliki pengalaman keberhasilan penanganan keagenan, lebih mengefektifkan penggunaan alat kontrol, diberikannya insentif yang dikaitkan dengan aktivitas administrasi yang mendukung kegiatan keagenan dan proses penjualan, dan tidak lupa didukung pula dengan adanya produk-produk yang inovatif untuk memenangi persaingan yang sangat ketat.

Keterbatasan yang ada dalam tulisan ini adalah belum adanya persepsi dari para agen mengenai keagenan ini. Hal ini dapat menjadi saran untuk penelitian lanjutan dimana di dalam penelitian melibatkan persepsi dari para agen sehingga akan didapatkan suatu tulisan yang lebih mendalam mengenai keagenan ini.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Isradi Zainal
Abstrak :
Depuis que PT. BKI applique l'ISO 9001:2000 dans 2003, toutes les conditions ont ete remplies, telles que decreer une politique de qualite, de definit des objectifs de qualite, des procedures de qualite, et des instructions de travail. Des problemes demeurent encore aujourd'hui notamment dans jusqu'a present le non-conformite des quelques secteurs et surtout dans le champ de 1'inspection de bateaux. Des problemes trouves dans ces activites sont, les retards de !'execution des rapport d'inspection, les retards dans l'examen des rapport d'inspection, la nombre de rappels d'inspecteur et les retards dans !'emission de certificats permanents. Ces problemes peuvent cause la plainte de clients et peuvent affecter la production. Portant des problemes ci-dessus mentionnes, l'ecrivains' est attache a rechercher les cause pour resoudre les problemes. La recherche est de !'evaluation du management de la qualite dans l'activite inspection de bateaux et le voies d'amelioration. L'objectif de recherche est d'identifier les non conformes ( les services et produit non qualite ) , analyser la performance du management de la qualite, diminuer les services et produit non qualite (les retards de livraison du raport d'inspection au division de !'inspection , les retards de l'examan du rapport d'inspection,les retards d'emission du certificat permanent , les rappels d'inspecteur, etc), suggere permettant d'ameliorer le systeme management de la qualite (la rapidite de livraison du raport de inspection a division de 1'inspection ' la rapidite d'examan du rapport d'inspection, la rapidite d'emission du certificat permanent, etc) dans l'activite inspection de bateaux. Cette recherche a ete dirigee a l'unite d'assurance de qualite & Division d'inspection de PT. Biro Klasifikasi Indonesie de 16 juin a 15 septembre 2004 et la recherche etait le focalisee sur les activites d'inspection de Janvier a Juin 2004 . La methode utilisee pour faire cette recherche consist a mesurer et evaluer directement !'execution des procedes d'inspection et a l'aide de la methode des Why-why et des diagramme de Pareto. De !'evaluation et des !'analyses ci-dessus mentionnees, nous savons que la cause de nonĀ­ conformite (les retards de livraison du raport d'inspection au division de !'inspection, les retard de l'examen du rapport d'inspection,les retards d'mission du certificat permanent, !'emission de rappel d'inspecteurs, etc) sont les retards dans d'execution de rapports d'inspection et plus precisement de la font des inspecteurs confrontes a des inspections qui a necessitent beaucoup de formulaires de documents inspection de reference. Pour minimiser des problemes, il est recommende aux inspecteurs de succursale d'execution le rapport d'inspection a l'heure, de remplir le rapport d'inspection avant qu'ils determiner l'activite d'inspection, et faire un rapport d'inspection regularite et complete avec tousles documents necessaire et d'envoyer de rapidement rappels d'inspection. la methode consiste a applique les technologie de !'information dans l'activte inspection de bateaux qui changera automatiquement les procedure manuelles.
Since PT. BKI applied ISO 9001:2000 in 2003 as quality management system, all of the requirements have been fulfilled such as the creating of quality policy, quality objectives , quality procedures, and work instructions. The problems are that until now, it is still found the non conformities in some areas especially in the field of ships classification . Some problems found in this activities are the late of the survey report execution, the late of survey report examination , the amount of surveyors reminders and the late of permanent certificate issuance. This condition will cause the customers complaint and can affect to the decrease of production. Based on the above statement of problem, the writer is interested to do research to solve it. The research is about the quality management evaluation and improvement analysis in the field of ships inspection activities. The aim of these research are : to identiy the non conformities ( Non quality service and product ) , to analyse the performance of quality management, to decrease non quality service and product ( the late of the sending of survey report to survey division , the late of survey report examination, the late of the issuance of permanent certoificate , surveyors reminder, etc), to suggest the method to improve quality management system ( the velocity of the sending of survey report to the survey division , the velocity of survey report examination, the velocity of the issuance of permanent certificate ,etc) ship survey activities. This research was conducted at the Quality Assurance Unit & Survey Division PT. Biro Klasifikasi Indonesia from 16 june to 15 september 2004 and the research was focus on the inspection activities from January to June 2004. The methode used to do this research are by measuring and evaluating directly the performance of inspection process and then analyzed using the Why-why and the Pareto diagram methodes. From the above evaluation and analysis, we know that the cause of the non conformance (the late of the sending of survey report to survey division , the late of survey report examination, the late of the issuance of permanent certoificate , surveyors reminder, etc ) are the late of survey report execution and the non accurately of the surveyor especially for the kind of survey which need many forms and supporting ducument. To minimise the problems, it is recommended to the branch office surveyors to make the survey report on time, to fill in the survey report concept before closing it, to make the right survey report and equipped with the complet document, and try to respond the surveyor reminder soon after receiving them. Another methodes is the application of information technology in the ship survey activities which automatically will change the quality manual.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam rangka mewujudkan Tujuan Nasional sebagaimana tertera dalam pembukaan Undang--Undang Dasar 1945, pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara seperti dituangkan dalam rencana-rencana pembangunan lima tahun telah menggerakkan proses industrialisasi yang hingga kini telah menghasil_kan ratusan industri baru maupun perluasan atau modernisasi dari industri yang sudah ada, Perubahan-perubahan nyata ini dengan sendirinya mempengaruhi dunia usaha Indonesia, kebutuhan dan tatalaku para konsumen serta cara-cara pemasaran barang-barang.Struktur pasar yang berubah dari sellers 'menjadi buyers_ market dan perubahan tatalaku konsumen telah menghadapkan para ind.ustriawan nasional pada situasi pasaran yang sejauh ini belum banyak dikenal. Keadaan pasar baru itu menyaratkan secara mutlak peninjauan kembali dari orientasi usaha dan pemasaran perusahaan (business and marketing orientation). Pemakaian konsep dan tehnik-tehnik pemasaran yang lebih up-to-date maupun dinamis kini menjadi sangat penting, dan diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup ser_ta pertumbuhan perusahaan ( = industri ). Kelangsungan hidup dan pertumbuhan industri-industri itu uihari_-_hari mendatang menyaratkan pula usaha-usaha perluasan daerab pemasarannya (geo_graphical market coverage) dan cara pemasaran yang lebih terarah atau selek_tip (selective marketing). Pemasaran selektip itu adalah penting untuk pe-rumusan strategi pemasaran perusahaan, agar sesuai dan tepat Mengenai sasaran_nya (target market). Karena dalam kenyataan pasar suatu barang adalah tidak
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
D1587
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Panglaykim, 1922-1986
Jakarta: Yayasan Proklamasi, 1974
381.095 JUS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Panglaykim, 1922-1986
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1974
658.8 JUS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pratjihno
Jakarta: Djambatan, 1985
658.8 PRA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Adi Purwaninghari
Abstrak :
Bunga potong/tanaman hias merupakan komoditas hortikultura yang permintaannya dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf hidup dan tingkat pendapatan masyarakat. Konsumen bunga potong terutama banyak terdapat di kota-kota besar karena di dalamnya terdapat banyak rumah tangga, perkantoran, hotel, dan florists. Permintaan bunga potong terbesar adalah DKI Jakarta, yaitu sebesar 855,5 ribu tangkai setiap minggu nya (Asbindo, 2002). DKI Jakarta tidak memiliki lahan produksi yang cukup luas karena keterbatasan Iahannya, namun mempunyai pasar yang cukup besar. Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga/Tanaman Hias Rawabelong adalah satusatunya pusat promosi bunga/tanaman hias terbesar di DKI Jakarta dan merupakan UPT Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta yang dikenal sebagai Pasar Bunga Rawabelong. Melalui pasar ini kebutuhan konsumen akan bunga/tanaman hias dipasok dari berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Batam, Sumatera Utara, dan tentunya dari DKI Jakarta sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif-alternatif kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis lingkungan serta menentukan prioritas kebijakan pengelolaan pasar yang penting untuk dilaksanakan dalam rangka mengembangkan usaha untuk mencukupi kebutuhan masyarakat DKI dan sekitarnya akan bunga potong. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada 16 responden yang ditunjuk secara purposive. Data sekunder diperoleh dari laporan, literatur dan bahan-bahan lain yang relevan. Data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis internal eksternal untuk merumuskan alternatif-alternatif kebijakan dan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process untuk menentukan prioritas kebijakan yang harus dilaksanakan. Analisis dengan matrik ekstemal internal diperoleh basil bahwa posisi pasar bunga Rawabelong berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal ada pada sel ke 5 yang berarti organisasi ini berada pada posisi growth/stability. Kemudian analisis dengan AHP, menghasilkan bahwa kebijakan yang diprioritaskan untuk dilaksanakan berdasarkan bobotnya adalah peningkatan dan pengembangan kerjasama, pembangunan data base dan jaringan informasi, peningkatan sarana dan prasarana fisik, optimalisasi lingkungan pasar, peningkatan penelitian kualitas bunga, peningkatan kualitas SDM Pembina dan pedagang dan peningkatan alokasi anggaran pemerintah. Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta selaku pengelola agar tetap melestarikan kawasan pasar bunga Rawabelong sebagai pusat promosi dan pemasaran bungaltanaman hias di DKI Jakarta sekaligus sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau Budidaya Pertanian. Kebijakan peningkatan dan pengembangan kerjasama Serta pembangunan data base dan jaringan informasi agar benar-benar diprioritaskan untuk dilaksanakan karena keduanya merupakan faktor penentu khususnya untuk kontinuitas pasokan, kualitas dan harga bunga.
Cut flowers is a horticulture product which the demand keeps on rising in every year in a line with the increasing of society income. Cut flowers consumers mostly living in the big cities where there are many household, offices, hotels, and florists. DKI Jakarta is the city with highest demand of cut flowers, that is almost 855,5 thousand stems in everyweek (Asbindo, 2002). DKI Jakarta doesn't have enough land to product cut flowers but it has big enough potential market for distributing them. The flower's promotion and distribution center is in Rawabelong and it is a part of Agriculture and Forestry Department, Government of DKI Jakarta Province. Cut flowers which distributed in this market comes from many ragion, such as Sukabumi (west Java), Magelang, Ambarawa (Central Java), Malang, Surabaya (East Java), Kaliurang (Jogjakarta), Batam, and also DKI Jakarta. The objectives of this research are to formulate the policy alternatives based on environmental scanning and to definite the most important policy based on priority to manage the market in order to adequate the needed of cut flowers in DKI Jakarta. The research method is descriptive and it describes qualitative and quantitative. Data which is obtained are prime and seconder. Prime data is obtained from questioner which has been given to 16 purposive respondences. Seconder data is got from report, journal and the others which have connection to solve the problem. Then, those data has analyzed by internal and external matrix to formulate policy alternatives and by AHP method to definite which is the priority policy to apply. Analyzing with external internal matrix gave results that organization potion is in fifth cell. It means that the policy strategy organization is to grow or stability. The results from AHP which showed the priority policy are increasing and developing cooperation; developing data base and system information, increasing physic facilities; optimalizing market environment, increasing research of flower quality; increasing human resources quality and increasing allocation of government budget. Department of Agricultural and forestry, Government of Jakarta Province as the manager is fully hoped for keeping the Rawabelong area as a greeny area and as a center of promotion and distribution cut flowers in DKI Jakarta. Besides that, increasing and developing cooperation and developing data base and system information policies should be realized in order to guarantee the continuity and stability the products price.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jemmy Jouhary
Abstrak :
ABSTRAK
Menjadi bank sekarang ini tidak semudah seperti keadaan 10 tahun yang lalu, dimana tuntutan akan layanan perbankan masih belum tinggi. Sekarang ini sudah mulai timbul tuntutan akan layanan yang makin tersegmentasi sesuai kebutuhan nasabah tersebut.

Walau masuk ke dalam pengelolaan BPPN pada masa krisis, BCA kini telah menjadi leader dalam transaction banking. T etapi seiring dengan ketatnya persaingan antar bank, di mana bank-bank lebih agresif untuk meniru hal-hal yang selama ini dianggap sebagai keunggulan BCA.

Salah satu cara untuk mengerem persaingan ini adalah dengan meningkatkan kemampuan dari merek BCA, walau fitur yang ditawarkan sama tetapi jika konsumen lebih memilih BCA tentunya akan sangat menguntungkan BCA dalam mengatasi persaingan ini. Chematony (2002) mengutip perkataan Doyle (2000) bahwa "business success is due, in no insignificant part, to brand performance".

Apa yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel apa sajakah yang secara signiftkan berperan membentuk basil yang positif dari Brand Equity (Branding Benefit) dari Bank Central Asia dan berapa besar hubungan dari variabel-variabel tersebut dalam membangun hasil dari ekuitas merek itu.

Penelitian ini menggunakan model Customer Based Brand Equity yang dikemukakan Keller. Dalam model tersebut, "Brand-building Tools and Objectives" membentuk "Consumer Knowledge Effects" yang lalu membentuk "Branding Benefit". Sementara pengetahuan konsumen terhadap merek (brand knowledge) dibangun dari tiga faktor utama, yaitu: pemilihan elemen merek (choosing brand element), membangun program pemasaran (developing marketing program) dan daya ungkit dari asosiasi sekunder (leverage of secondary association). Lalu dua faktor utama dari pengetahuan pelanggan (Customer Knowledge Effect), yaitu: kesadaran terhadap merek (brand awareness) dan gambaran tentang merek (brand image). Hubungan antara keenam variabel ini lalu diterjemahkan menjadi 8 hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini.

Untuk mencapai tujuan yang didasarkan atas definisi di atas, penelitian dilakukan dengan menggunakan dua metode riset, yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif yang menggunakan sumber data primer melalui metode sample survey dengan instrument utama berupa kuesioner. Riset eksploratori dilakukan melalui studi pustaka dan kuesioner open ended question yang dibimbing langsung oleh penulis. Lalu variabel-variabel yang diperoleh dalam riset eksploratori ini akan menjadi dasar pertanyaan dalam riset deskriptif Riset deskriptif sendiri dilakukan melalui kuesioner dengan skala Likert. Untuk menguji reliabilitas metode pengukuran, dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas melalui factor loadings dan nilai T serta uji reliabilitas melalui composite / construct reliability, dan variance extrancted measure. Setelah itu variable yang tersisa akan dimasukkan ke dalam persamaan Stuctural Equation Modelling dan melalui tahapan uji kecocokan keseluruhan model dan uji kecocokan model struktural.

Dalam uji kecocokan keseluruhan model, diperoleh basil bahwa model memiliki goodness of fit yang tinggi baik dalam uji absolute fit, incremental maupun parsimonious fit measures. Tetapi dalam uji kecocokan model struktural masih terdapat beberapa hubungan yang tidak lolos dalam uji, sehingga langkah berikutnya adalah memodifikasi model dengan mengurangi jalur hubungan dimulai dari yang paling lemah hingga tersisa hubungan yang signifikan.

Setelah melalui beberapa tahapan diperoleh hasil bahwa variabel "Marketing Program" signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Image" dan variabel "Secondary Association" signifikan mempengaruhi variabel "Brand Awareness" yang lalu mempengaruhi variabel "Branding Benefit". Dan masing-masing hubungan itu merupakan hubungan yang positif.

Dari hasil temuan dalam penelitian disimpulkan bahwa dari delapan hipotesis yang diungkapkan pada awal penelitian ternyata hanya tiga hipotesis yang terbukti yaitu: Hipotesis 3 bahwa variabel "Leverage of Secondary Association" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Awareness" dalam hubungan yang positif; Hipotesis 5 bahwa variabel "Developing Marketing Program" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Image" dalam hubungan yang positif; lalu Hipotesis 7 bahwa variable ''Brand Awareness" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Branding Benefits" dalam hubungan yang positif

Kemudian beberapa saran dapat diangkat yaitu langkah yang perlu diambil BCA untuk meningkatkan performa bisnis yang diambil melalui peningkatan kinerja brand dengan cara memaksimalkan branding benefit adalah dengan meningkatkan Brand Awareness melalui upaya untuk mensosialisasikan Faktor yang membentuk Secondary Leverage yang berdasarkan penelitian memberikan pengaruh paling besar dan signiftkan bagi peningkatan Branding Benefit. Selain itu disarankan penelitian lanjutan dalam skala yang lebih luas dan dalam industri yang berbeda selain pada industri yang pernah diteliti selama ini.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>