Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nelly Olifa Ilyas
Abstrak :
Kemajuan yang dicapai di bidang kesehatan berdampak terhadap peningkatan usia harapan hidup wanita Indonesia. Pada tahun 1980 usia harapan hidup wanita Indonesia 50,9 tahun dan pada 1995 meningkat menjadi 62,7 tahun. Diperkirakan tahun 2010 menjadi 70 tahun. Peningkatan usia harapan hidup sangat sering tidak selalu diikuti oleh keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi. Akibatnya terjadi penyakit degeneratif dan kelebihan berat badan pada usia menjelang menopause. Keadaan ini mempercepat menopause dan membebani wanita dengan syndrom pasca menopause. Hal ini menarik untuk diteliti, apakah menopause dini (early menopause) dan syndrom pasca menopause dapat dihindari/ dikurangi dengan mengkonsumsi makanan sumber phytoestrogen dan protein hewani dalam jumlah yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi hubungan konsumsi Phytoestrogen dan protein hewani terhadap usia menopause di kelurahan Cibabat, setelah dikontrol oleh faktor-faktor yang diduga berpengaruh yaitu BBLR, olah raga, frekuensi kehamilan, jenis kontrasepsi, tingkat pendidikan dan daerah asal. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus-kontrol dengan jumlah sampel 365 orang. Data frekuensi konsumsi makanan sumber protein hewani dan phytoestrogen, serta faktor modifikasi seperti BBLR, olahraga, frekuensi kehamilan, kontrasepsi hormonal, serta faktor konfonding seperti pendidikan, daerah asal diolah dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 7.5. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan frekuensi dan jumlah konsumsi sumber phytostrogen, protein hewani dengan usia menopause. Perbedaan hasil uji bermakna bila nilai p < O,O5. Analisis multivariat dilakukan dengan memakai regresi logistik. Diperoleh hasil, ibu menopause dari kelompok menopause cepat (kasus) tidak cukup mengkonsumsi kacang-kacangan dan protein hewani dibandingkan dengan ibu menopause lambat. Hasil analisis bivariat, menunjukkan hampir semua bahan makanan yang diteliti, kecuali ikan kering mempunyai hubungan yang bermakna dengan usia menopause. Ibu yang kurang mengkonsumsi ikan kering kemungkinan lebih cepat menopause 1,23 kali dibandingkan dengan ibu yang mengkonsumsi ikan kering cukup. Kripik tempe merupakan sumber phytoestrogen yang paling besar Odds Ratio yaitu 2,7. Ibu yang mengkonsumsi kripik tempe cukup menopause lebih lambat 2,7 kali dibandingkan dengan ibu yang frekuensi konsumsi kripik tempe kurang. BBLR, frekuensi kehamilan, daerah asal, dan pendidikan tidak mempengaruhi usia menopause. Olah raga dan kelompok umur ibu, serta konsumsi kripik tempe berkaitan erat dengan usia menopause setelah dikontrol oleh variabel lain. Ibu berolahraga secara rutin dan jenis olahraga yang dipilih cocok dengan umur ibu dapat memperlambat usia menopause sebesar 5 kali dibandingkan dengan ibu yang berolahraga kurang. Penyuluhan gizi kepada ibu menopause sebaiknya diarahkan kepada makanan seimbang seusai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Dengan cara mengkonsumsi jenis bahan makanan yang beranekaragam. Direkomendasikan perlunya dipromosikan kembali makanan yang berasal dari kacang-kacangan seperti kedele (terutama tempe), kacang merah, dan kacang hijau. Semua kacang-kacangan merupakan sumber phytoestrogen dan harganya dapat terjangkau oleh masyarakat. ...... Life expectancy among women in Indonesia increases steadily, it was 50.0 years in 1980 and was 62.3 years in 1995. It was assumed that better living condition was the main factor. In addition, it has been predicted that in the year 2010 Indonesian women life expectancy will be 70.0 years. It should be taken seriously that higher life expectancy without a balanced diet will have a negative at old women health status. Studies have shown that generative diseases and over weight among this age group are inclining. These conditions can cause the women having early menopause and the post menopause syndrome and consumption of phytoestrogen and animal protein food sources. The goals of this study is to get the information about correlation between phytoestrogen and animal protein consumption and age of menopause at Kelurahan Cibabat after controlling for confounding variables such as, low birth weight, exercise, frequency of pregnancy, contraceptive of hormone used, level of education, ethnic group and age group. The design of this study is case control with 365 subjects. The data of food frequency consumption phytoestrogen and animal protein food sources including other confounding variables were analyzed using SPSS for Windows version 7.5. Bivariate analysis with 95% confidence interval (p<0,05) was employed for testing correlation between frequency consumption phytoestrogen and animal protein food sources, and at menopause. Furthermore, logistic regression was employed to estimate the associate between early menopause and consumption phytoestrogen and animal protein food sources. The main finding of this study is early menopause related to the level of tempe chips consumption. Women who were experiencing early menopause tended to consume lower amount of tempe chip. Tempe Chips which is source of phytoestrogen has high dose response for age menopause, women who consume enough tempe chips are significantly have age of menopause later 2.7 times higher compare to women with low tempe chips consumption. This study found that early menopause was not related to Iow birth weight, frequency of pregnancy, ethic group and education. After adjusting some confounding variables, exercise, age and tempeh chips has a good relationship to incidence of menopause age. Women who regularly do appropriate exercise according to their age is likely experiencing late menopause 5 times higher compared to women who didn't exercise in appropriate manner. Based on the results on this study it is recommended during premenopause even earlier, women should consume phytoestrogen and animal protein food sources. The dietary guidelines should be translated in appropriate manner to educated premenopause women to consume phytoestrogen food sources. One of phytoestrogen sources is tempe made of soybeans. It is recommended that promotion of soybean is increased since this kind of phytoestrogen source is relatively in expensive and is well known in the community.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Warsino
Abstrak :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia(1990) memperkirakan bahwa pada tahun 2010 terdapat 6 juta wanita yang mengalami usia menopause. Peristiwa menopause merupakan peristiwa yang fisiologis, namun tidak semua wanita dapat beradaptasi dengan menopause tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah karakteristik individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan adaptasi menopause diklinik menopause departeman Obstetri Gynekologi RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 2004. Sebagai variabel independen adalah karakteristik individu (Umur menopause, Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaan, Jumlah perkawinan dan Paritas). Sedangkan sebagai variabel dependen adalah adaptasi terhadap- menopause. Penelitian ini dilakukan diklinik menopause Departemen Obstetri Gynekologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta mulai 10 Juni - 10 Juli 2004. Disain studi adalah cross. sectional dengan menggunakan data primer. Sampel penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah menopause dan saat menopause masih bersuami yang datang berobat di klinik menopause, maupun yang tercatat sebagai pasien selama lima bulan terakhir. Besar sampel dihitung dengan menggunakan metode survei dengan proporsi mutlak serta menggunakan presisi 10% dan jumlah sampel 96 orang ditambah 10% menjadi 106 orang. Dilakukan analisis univariat, bivariat dan multi variat dengan regresi logistik sederhana. Kejadian adaptasi menopause 45.7 %. Dari analisis bivariat, karakteristik individu yang berhubungan dengan adapatsi menopause adalah pengetahuan (OR.6.83), paritas (OR.3.30) dan umur menopause (OR.3.48), pendidikan (OR. 2.22). Dan analisis multivariate, karakteristik individu yang berhubungan dengan adaptasi menopause adalah pengetahuan, paritas dan umur menopause. Perlu adanya suatu upaya mensosialisasikan tanda dan gejala menopause pada masyarakat luas, dan dikembangkan dan diperbanyak klinik menopause dan konseling menopause dan rumah sakit pusat sampai rumah sakit tingkat daerah dan puskesmas-puskesmas. Perlu dipersiapkan tenaga yang handal untuk menunjang pelaksanaan klinik menopause dan konseling menopause tersebut. ...... Individual Characteristic Relation with the Adaptation Menopause in Clinic of Menopause Hospital Center the Army of Gatot Soebroto Jakarta Year 2004Health Department ( 1990) predicted in the year 2010 there 6 million natural woman in menopause age. Event Menopause represent the physiological event, but do not all woman can adapt by menopause. This matter can be happened caused by some factor, one of them have individual characteristic. This research aim to know the relation of between individual characteristics to adaptation of menopause of clinic of menopause department Obstetric Gynecology RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 2004. As independent variable is individual characteristic ( Old age the menopause, Education, Knowledge, Work, Amount of marriage and Parity). While as variable of dependent adaptation to menopause. This research is conducted by Departmental clinic menopause of Obstetric Gynecology Hospital Center The Army of Gatot Soebroto Jakarta start 10 June - 10 July 2004. Design the study cross sectional by using primary data. this Sampel Research mother of menopause and moment of menopause still have incoming husband to medicines the clinic menopause, and also noted by as patient of during last five month moon. Sample by using method survey by proportion absolute and use the preition 10% and sum up the sample 106 people. Analysis univariate, bivariate and multi variat by regression simple logistics. occurrence of Adaptation menopause 45.7 %. From bivariate analysis, individual characteristic related to adaptation menopause is knowledge (OR.6.83), parity (OR.3.30) And age menopause (OR.3.48), education (OR. 2.22). From analysis multivariate, individual characteristic related to adaptation menopause is knowledge, parity and age menopause. Need the existence of an effort socialize the sign and symptom menopause wide of society, and developed and multiplied clinic of menopause and counselling menopause from home pain center until hospital mount the area and puskesmaspuskesmas. Require to be drawn up a reliable energy to support the execution of clinic of menopause and the counselling menopause.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wagiyo
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah mitos Sudaya yang tcrjadi di Jawa Tengah, masyarakat beranggapan bahwa wanita yang telah memasuki masa menopause tidak membutuhkan kebutuhan seksual sehingga setiap orang tua yang ditinggal mati oleh salah satu pasangannya bila hendak menikah lagi selalu mendapat rintangan dari anak - anaknya. Penelitian ini bertujuan mencari tahu tentang gambaran perilaku wanita Jawa dalam menjalani masa menopause termasuk di dalamnya perilaku seksual. Penelitian ini didesain dengan metode kualitatif etnografi, metode pengambilan partisipan atau sampel dengan metode purposif sampling tehnik pengambilan data dengan cara wawancara mendalam dan observasi sedangkan analisis data dengan menggunakan metode toksonomi, hasil penelitian ini bahwa wanita Jawa belum memahami apa itu menopause dan perubahan yang terjadi. Perilaku atau kegiatan seharii-hari wanita Jawa adalah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, upaya perawatan diri dan kesehatan reproduksi dilakukan dengan minum jamu Jawa sedangkan untuk aktifitas seksual, semua partisipan masih aktif melakukan hubungan seksual, meskipun frekuensinya menurun. Intake nutrisi yang dilakukan wanita Jawa selama masa menopause mengalami penurunan terutama porsi makan.
This study was triggered by a cultural myth which is believed among the people in Central Java that the needs of sexual activity of women who are in the menopause period is not longer necessary. Consequently, there are always barriers especially from the children of any menopause widows of death husband to remarry. The purpose of this study is to explore Central Javanese women's behaviors as well as their sexual behaviors in dealing with menopause period. A qualitative ethnographic method was applied to this study. The participants were selected using purposive sampling methods. The data was obtained from an in depth interview and observations. Taxonomy methods were performed to analyze data. The results of this study suggested that the Central Javanese women had little understanding on the nature of menopause and the possibly changes occurred at that period. The main activity of those women were doing household activities including cooking, taking Javanese traditional herbs (jamu) to maintain reproductive health, and all the participants remained active sexually even though the frequency of the activities decreased. There was also reducing in the nutritional intake during menopause period among Central Javanese women.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
Abstrak :
Menopause merupakan berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan hilangnya fungsi folikel-folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang menyebabkan wanita mengalami keluhan-keluhan atau gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidupnya. Penggunaan kontrasepsi pil memiliki keterkaitan dengan penundaan usia dan keluhan menopause. Penelitian ini meneliti hubungan antara penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah wanita menopause di Posbindu Kota Depok. Sampel pada penelitian ini adalah wanita menopause yang berusia 45 sampai 60 tahun. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model. Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum maupun sesudah dikontrol variabel kovariat yaitu tingkat pendidikan. Namun demikian masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause. ...... Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can lead to early death. A woman entering menopause period often experiences declined estrogen hormone that causes her to have complaints or disturbances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life. However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the postponing of menopause age and complaints. The primary purpose of this study was to examine the relation of oral contraceptive use and age at menopause. This was an observational study with cross-sectional study design. Population in this study was all menopausal women in Posbindu, Depok. The sample was menopausal women among 45-60 years old. Sample was 407 menopausal women taken Purposive Sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age at menopause before and after adjusted for confounding variable (education). However, another similar studies was still needed with prospective kohort study design to know temporality causal of longer use of oral contraceptive and age at menopause.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meisty Andini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui apakah Intimacy in Reluiionship (PAIR) yang telah diterjemahkan kc dalam Bahasa Indonesia merupakan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengetahui tingkat intimacy pada wanita menopause. Selain itu, dengan memasukkan variabel menopause, peneliti juga bcrkeinginan untuk mengetahui gamharan keadaan responden secara umum selama menopause. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 44 rcsponden. Subjek dipilih dengan kriteria telah mengalami menopause selama satu tahun, berusia antara 50 sarnpai dengan 55 tahun dan masih mcmiliki pasangan hidup. Selain itu, untuk memudahkan penyebaran alat dan mengurangi pengaruh budaya dilakukan pembatasan domisili subjek, yaitu terbatas pada subjek yang berdomisili di Jabodetabek. Uji validitas menunjukkan bahwa dari 36 item daIam,skala PAIR, 32 item dinyatakan valid, sedangkan 4 item dinyatakan tidak valid dengan nilai korelasi bcrgerak zmtara 0.335 sampai dcngan 0.796. Semcntara tji reliabilitns pada sctiap aspek intimacy setelah dikurangi item-item tidak valid menghasilkan nilai 0,455 sampai dengan 0.723. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa keluhan psikis lebih sedikit dialami oleh responden dan tidak dirasakan mengganggu dibandingkan dengan keluhan fisik. Sebanyak 35 responden (79.5%) merasakan keadaan yang baik selama menopause. Ditinjau dari segi usia dan pendidikan, secara umum jumlah subjek pada setiap tahap yang mengalami keadaan baik lebih banyak daripada yang merasakan keadaan buruk.
ABSTRACT
The focus of this stutbr is to see whether Personal Assessment of Intimacy in Relationship (PAIR) which alreath-' translated to Indonesian is a valid and reliable test measurenzent lo see level of intimacy for menopause women. The purpose of this stuclv, which include menopause variable, is to know the responden 's view in general during menopause. This study is quantitative with data collectedjrom 44 respondens. Subjects are women who already experience menopause for I year, age ranging _hom 50 to 55 and still have living spouses. To simplifv the spreading of test measurement and minimizing culture influences, there ?s a limit on subject domicile (Jabotabek area only). Validity lest show that from 36 items on PA IR scale, 32 are valid -'t invalid with correlation values ranging from 0.335 to 0. 796. Reliability test on its aspect of intimacy resulted on values of 0. 45.5 to 0. 723. The result/7'om the .statistical test shows that psychological problems experienced by res/Jondens are slim or none at all. compare to physical problems. 35 resyzondens (79.5%) felt a _/air condition during menopause. l~)-om age and educational point Q/` view, subjects who experienced better condition are a lot more than subjects with worse conditioKey word: intimacy, menopause, PAIR.
2007
T34059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Menopause adalah masa setelah 1 tahun wanita tidak lagi mengalami menstruasi amenore . Menopause merupakan salah satu fase dari kehidupan normal seorang wanita. Di Indonesia rata-rata usia menopause adalah 50 tahun. Etiologi dan patogenesis menopause berhubungan erat dengan kadar estrogen yang hilang pada menopause. Keluhan-keluhan yang timbul pada menopause ini dikenal sebagai sindrom klimaterik mencakup gejala vasomotor hot flashes, keringat malam , gejala psikologis depresi, cemas dan gejala genitourinarius infeksi saluran kencing, nyeri waktu buang air kecil . Salah satu terapi yang biasa digunakan pada pasien menopause adalah Hormone Replacement Therapy HRT tetapi HRT ini harganya relatif mahal dan banyak efek samping seperti kanker endometrium, kanker payudara dan lainnya. World Health Organization WHO mengakui bahwa akupunktur dapat mengobati lebih dari lima puluh penyakit termasuk menurunkan gejala menopause sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup Quality of Life/QoL pasien menopause. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa akupunktur telinga dapat membantu menurunkan gejala menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas press needle dibandingkan dengan sham terhadap kadar estradiol dan Quality of Life QoL pasien menopause yang dinilai dengan pemeriksaan kadar estradiol dan skor Climateric Greene Scale CGS . Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol yang merekrut 40 pasien yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok yaitu 20 subyek kelompok kasus dan 20 subyek kelompok kontrol. Subjek pada grup kasus diberikan press needle di titik telinga sekali dalam seminggu selama 4 minggu, sedangkan subjek pada grup kontrol diberikan terapi sham yaitu hanya penempelan plaster tanpa press needle di titik telinga dan waktu yang sama dengan grup kasus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada skor CGS akhir antara grup akupunktur dan grup kontrol p=0,000 sedangkan pada kadar estradiol tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik p=0,959 . ABSTRACT
Menopause is the period after 1 year a woman no longer had menstruation amenorrhea . Menopause is one of phases of woman normal life. In Indonesia, menopause average age is 50 years old. Etiology and phatogenesis menopause related closely with estrogen rate lost in menopause. The symptoms in menopause known as climacteric syndrome consists of vasomotor symptoms hot flashes, night sweat , psychological symtoms depression,anxietas and genitourinarius symtoms urinary tract infection, pain urination . One of treatments commonly used in menopause is Hormone Replacement Therapy HRT but expensive and thera are a lot of side effects such as endometrium cancer, breast cancer and etc. World Health Organization admitted that acupuncture can treat more than fifty diseases included decrease menopause symptoms so that increase quality of life qol menopause patients. Acupuncture using ear points has been reported in several studies can decrease menopause symptoms. This study aims to determine the effect of press needle compare to sham on estradiol rates and quality of life in menopause patients as measured with estradiol rates and Climateric Greene Scale CGS .This study The current study is a single blind, randomized control study aiming to recruit 40 patients, divided into two groups that is a twenty case group and a twenty control group. Subjects in the case group were given press needle at the ear points once a week for four weeks, while the control group subjects were given sham treatment consisting of bandage only without press needle did the same time and ear points like case group. We found a trend for improvements in the final CGS, means there rsquo s statistically significant difference between case group and control group p 0,000 but there rsquo s no statistically significant difference on estradiol rates p 0,959 .
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sudarmiati
Abstrak :
ABSTRAK
Menopause merupakan suatu fenomena komplek dalam kontek sosial budaya. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan konsep mengenai pengaruh sosial budaya Karawang pada respon dan koping wanita yang mengalami menopause. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Grounded Theory. Delapan partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara theoretical sampling. Proses analisa data menggunakan tematik analisis. Meskipun terdapat budaya yang kurang mendukung, wanita dapat menerima menopause dan melakukan koping adaptif yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan bahwa pengalaman menopause sangat individual. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan sampel yang lebih besar dan karakteristik partisipan yang heterogen.
ABSTRACT
Menopause is a complex phenomenon experienced within a sociocultural contex. The purpose of this study is to develop concept about the influences of sociocultural on responses and coping toward menopausal women. A qualitative research design (grounded theory) was use to analyze the experiences of midlife women move through the transition of the perimenopause. Eight participants were selected by theoretical sampling. Data was analyzed used by thematic analysis.Women accept menopause although there is negative cultural in Karawang. Internal and eksternal factor can influences respons and coping. This results give a knowledge to nursing that menopause experiences are individualize. It requires same study with higher sample and more heterogeneous participants characteristic.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Nursanti
Abstrak :
[ABSTRAK
Bertambahnya populasi usia lanjut memberikan tantangan baru bagi tenaga kesehatan dan pemberi layanan kesehatan, agar proses aging yang dialami tidak memberikan dampak pada kerentanan status kesehatan. Tujuan penelitian mengembangkan ?Paket Kemilau Senja? dan pengaruhnya terhadap pemahaman serta kemampuan mengatasi permasalahan perempuan menopause di Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Besar sampel kuantitatif 291 responden, yang terdiri dari 158 kelompok intervensi dan 133 kelompok kontrol serta 10 orang partisipan. Hasil tahap I diperoleh pengembangan ?Paket Kemilau Senja? untuk perempuan menopause. Hasil tahap II pada kelompok intervensi terdapat perbedaan kemampuan mengatasi permasalahan masa menopause sebelum dan sesudah diberikan ?Paket Kemilau Senja? dalam permasalahan: fisik (p=0,002), seksual (p=0,036 ) dan psikologis (p=0,004), selanjutnya pada kelompok intervensi dan kontrol terdapat perbedaan kemampuan mengatasi permasalahan: fisik (p=0,041), seksual (p=0,001) dan psikologis (p=0,000). Data kuantitatif tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan tentang adanya penurunan terhadap permasalahan fisik, seksual dan psikologis setelah diberikan intervensi ?Paket Kemilau Senja?. Rekomendasi ?Paket Kemilau Senja? agar didesiminasikan kepada petugas kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perempuan menopause;
ABSTRACT
The growing size of elderly population has brought new challenges to health care personnel in general and specifically in order to keep the process of aging toward the fragility of their health status. The aim of this study was to develop the ?Kemilau Senja Package? or the ?Serenade Package? and its effect on nursing comprehension and ability to overcome problems of women who experience menopause in East Jakarta. Data was collected through quantitative and qualitative methods. The quantitative sample size was 291 respondents that consisted of 158 subjects in the intervention group and 133 subjects in the control group whereas for qualitative methods was participated by 10 participants. The product of the 1st stage of the study was a ?Kemilau Senja Package? for women who experience menopause, while the results of the 2nd stage of study demonstrated that there is a different ability to overcome problems between before and after receiving the ?Kemilau Senja Package?, on problems: physical (p= 0.000), sexual (p=0.001) and psychological (p=0.000). Further, there is different ability between the intervention and control group in overcoming problems: physical (p=0.000), sexual (p=0.000) and psychological (p=0.000). The quantitative finding was also supported with the statement of participants on the presence of reduced physical, sexual and psychological problems after receiving the intervention of the ?Kemilau Senja Package?. Based on the finding, it?s strong recommendation to disseminate the ?Kemilau Senja Package? to Health Care providers and the community in regard to improving the quality of life of women who experience menopause;The growing size of elderly population has brought new challenges to health care personnel in general and specifically in order to keep the process of aging toward the fragility of their health status. The aim of this study was to develop the ?Kemilau Senja Package? or the ?Serenade Package? and its effect on nursing comprehension and ability to overcome problems of women who experience menopause in East Jakarta. Data was collected through quantitative and qualitative methods. The quantitative sample size was 291 respondents that consisted of 158 subjects in the intervention group and 133 subjects in the control group whereas for qualitative methods was participated by 10 participants. The product of the 1st stage of the study was a ?Kemilau Senja Package? for women who experience menopause, while the results of the 2nd stage of study demonstrated that there is a different ability to overcome problems between before and after receiving the ?Kemilau Senja Package?, on problems: physical (p= 0.000), sexual (p=0.001) and psychological (p=0.000). Further, there is different ability between the intervention and control group in overcoming problems: physical (p=0.000), sexual (p=0.000) and psychological (p=0.000). The quantitative finding was also supported with the statement of participants on the presence of reduced physical, sexual and psychological problems after receiving the intervention of the ?Kemilau Senja Package?. Based on the finding, it?s strong recommendation to disseminate the ?Kemilau Senja Package? to Health Care providers and the community in regard to improving the quality of life of women who experience menopause, The growing size of elderly population has brought new challenges to health care personnel in general and specifically in order to keep the process of aging toward the fragility of their health status. The aim of this study was to develop the “Kemilau Senja Package” or the “Serenade Package” and its effect on nursing comprehension and ability to overcome problems of women who experience menopause in East Jakarta. Data was collected through quantitative and qualitative methods. The quantitative sample size was 291 respondents that consisted of 158 subjects in the intervention group and 133 subjects in the control group whereas for qualitative methods was participated by 10 participants. The product of the 1st stage of the study was a “Kemilau Senja Package” for women who experience menopause, while the results of the 2nd stage of study demonstrated that there is a different ability to overcome problems between before and after receiving the “Kemilau Senja Package”, on problems: physical (p= 0.000), sexual (p=0.001) and psychological (p=0.000). Further, there is different ability between the intervention and control group in overcoming problems: physical (p=0.000), sexual (p=0.000) and psychological (p=0.000). The quantitative finding was also supported with the statement of participants on the presence of reduced physical, sexual and psychological problems after receiving the intervention of the “Kemilau Senja Package”. Based on the finding, it’s strong recommendation to disseminate the “Kemilau Senja Package” to Health Care providers and the community in regard to improving the quality of life of women who experience menopause]
2015
D2089
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Rizat Hanani
Abstrak :
Menopause merupakan salah satu titik dalam rangkaian tahapan kehidupan bagi wanita dan menandai berakhirnya masa reproduksi. Secara anatomi dan fungsi akan terjadi perubahan yang berpengaruh pada fungsi seksual pada perempuan menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fungsi seksual perempuan menopause dan hubungan karakteritik dengan fungsi seksual di Kelurahan Bedahan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain  penelitian deskriptif menggunakan pendekatan study cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index. Jumlah responden sebanyak 122, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 74.59 % memiliki resiko disfungsi seksual dan 25.41% memiliki fungsi seksual yang normal. Hasil penelitian ini menggunakan Chi- Square dan Spearman Rank Correlation Coefficient menunjukan hubungan antara usia nilai p-value 0,047 dan tingkat pendidikan nilai p-value 0,041 dengan fungsi seksual pada perempuan menopause. Penyuluhan dan adanya konseling pada masalah seksual perlu dilakukan sebagai salah satu upaya memberikan pengetahuan dan pendidikan kesehatan bagi perempuan usia menopause maupun yang belum memasuki usia menopause agar memahami masalah seksual yang terjadi.

 

Kata Kunci : Female Sexual Function Index (FSFI), fungsi seksual, perempuan menopause. ......Menopause is a point in a series of life stages for women and marks the end of their reproductive period.  Anatomically and functionally there will be changes that affect sexual function in menopausal women.  This study aims to describe the sexual function of postmenopausal women in Bedahan Village using a descriptive survey method with a cross-sectional method the instrument to be used in this study uses the Female Sexual Function Index (FSFI). With a total sample of 122 respondents.   The results of the study showed that 74.59% % had risk of sexual dysfunction and 25.41% had normal sexual function. The results of this study use analysis Chi- Square and Spearman Rank Correlation Coefficient is results that there is a relationship between age showed p-value 0.047 and  the level of education sexual which showed p-value 0.041. Counseling and discussions on sexual issues need to be carried out as an effort to provide knowledge and health education for women of menopausal age and those who have not yet entered menopause in order to understand sexual problems that occur.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiry Arie Yanti
Abstrak :
Klimakterium adalah suatu masa peralihan dari masa reproduktif ke masa non reproduktif. Klimakterium terdiri dari tiga fase yaitu pramenopause, menopause, dan pascamenopause. Pengetahuan tentang masa klimakterium penting untuk kesiapan wanita dalam menghadapi keluhan masa klimakterium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perempuan tentang masa klimakterium di RW 06 Kelurahan PondokPetir Bojongsari Depok. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan tanggal 11 Juni-18 Juni 2012. Sampel berjumlah 149 orang dengan tekhnik random sampling dan analisis data dengan menggunakan software statistik. Hasil penelitian menunjukkan 51.1% responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pramenopause, sebanyak 38.3% responden memiliki tingkat pengetahuan rata-rata terhadap menopause dan 43.0% responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pasca menopause. Adapun tingkat pengetahuan pramenopause, menopause, dan pasca menopause berdasarkan karakteristik responden tidak jauh berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ternyata tingkat pengetahuan tentang masa klimakterium pada sebagian besar responden cukup tinggi. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih mendalam tentang identifikasi berbagai faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan keluarga tentang masa klimakterium.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>