Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komang Yogi Triana
Abstrak :
ABSTRAK
Nyeri merupakan salah satu gejala yang paling mengganggu bagi pasien anak maupun dewasa yang mengidap kanker. Nyeri yang berkepanjangan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas hidup anak dengan kanker. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran mengenai pemenuhan kebutuhan kenyamanan untuk menurunkan nyeri kronis pada anak kanker melalui inhalasi aromaterapi dengan pendekatan Teori Kenyamanan Kolcaba. Terdapat lima kasus keganasan pada anak dengan usia 7 ndash; 15 tahun yang diberikan asuhan keperawatan menggunakan Teori Kenyamanan Kolcaba. Aplikasi Teori Kenyamanan Kolcaba dapat membantu dalam menerapkan asuhan keperawatan yang komprehensif pada anak kanker dan membantu dalam memahami bahwa pemenuhan kebutuhan kenyamanan anak dengan kanker diharapkan dapat memperhatikan aspek fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan. Intervensi inhalasi aromaterapi terbukti efektif dalam membantu pasien anak kanker dalam mengontrol nyeri kronis yang dirasakan dibandingkan dengan perawatan rutin. Perawat diharapkan dapat menerapkan intervensi inhalasi aromaterapi untuk mengoptimalkan kerja obat analgetik dalam menurunkan nyeri pada anak dengan kanker.ABSTRACT
Pain is one of the most disturbing symptoms for pediatric and adult patients with cancer. Prolonged pain can lead to decreased quality of life of children with cancer. The purpose of this paper is to provide a description of the fulfillment of comfort needs to reduce chronic pain in children with cancer through aromatherapy inhalation with Kolcaba Comfort Theory approach. There are five cases of malignancy in children aged 7 - 15 years who are given nursing care using Kolcaba Comfort Theory. Applications of Kolcaba Comfort Theory helps in applying comprehensive nursing care to children with cancer and helps in understanding that to complete the comfort needs of children with cancer, we need to pay attention to physical, psychospiritual, sociocultural and environmental aspects. Interventions of aromatherapy inhalation have been shown to be effective in helping pediatric cancer patients in controlling perceived chronic pain compared with standard care. Nurses are expected to apply inhaled aromatherapy interventions to optimize the work of analgesic drugs in reducing pain in children with cancer.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Medya Aprilia Astuti
Abstrak :
Kanker merupakan penyakit keganasan yang dapat mengancam jiwa anak-anak. Kanker memerlukan perawatan yang memadai dan efektif salah satunya dengan kemoterapi. Kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk menganalisis penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan teori kenyamanan Kolcaba dan mengintergasikan penggunaan BARF Scale sebagai instumen dalam mengukur mual dan muntah pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Penerapan asuhan keperawatan dilakukan dengan metode studi kasus yang didapatkan 5 kasus terpilih diantaranya. Lima kasus terpilih tersebut semua mengalami keluhan yang sama yaitu mual dan muntah sehingga masalah keperawatan yang sama muncul pada 5 kasus tersebut yaitu risiko/defisit cairan dan risiko/defisit nutrisi. Penggunaan BARF Scale dalam Standar Prosedur Operasional diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam mempermudah perawat untuk mengkaji mual dan muntah pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. ......Cancer is a malignancy that can threaten the lives of children. Cancer requires adequate and effective treatment, one of which is chemotherapy. Chemotherapy can cause side effects such as nausea and vomiting. This Final Scientific Work aims to analyze the application of nursing care with Kolcaba's comfort theory approach and to integrate the use of the BARF Scale as an instrument in measuring nausea and vomiting in cancerous children undergoing chemotherapy. The application of nursing care was carried out by the case study method which found 5 selected cases including The five selected cases all experienced the same complaint, namely nausea and vomiting so that the same nursing problems arose in the 5 cases, namely the risk / fluid deficit and nutritional risk / deficit. The use of the BARF Scale in Standard Operating Procedures is expected to be one of the parts in facilitating nurses to assess nausea and vomiting in cancerous children undergoing chemotherapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuni Rizka Utami
Abstrak :
Gangguan oksigenasi merupakan masalah yang sering terjadi pada anak paliatif yang dirawat di ruang PICU dan sebagian besar anak mendapatkan bantuan ventilasi mekanik sehingga Integrasi perawatan pasien paliatif di ruang PICU merupakan hal yang penting. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pasien paliatif dengan gangguan oksigenasi di ruang PICU dengan panduan intervensi perawatan pasien paliatif melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Terdapat lima kasus anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi dan diberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Aplikasi teori kenyamanan Kolcaba efektif dalam memberikan kenyamanan anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi di ruang PICU yang meliputi konteks kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Panduan intervensi perawatan pasien paliatif di ruang PICU terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat terkait perawatan pasien paliatif. Panduan intervensi ini dapat diaplikasikan oleh perawat untuk memberikan intervensi yang sesuai pada pasien paliatif di ruang PICU.Gangguan oksigenasi merupakan masalah yang sering terjadi pada anak paliatif yang dirawat di ruang PICU dan sebagian besar anak mendapatkan bantuan ventilasi mekanik sehingga Integrasi perawatan pasien paliatif di ruang PICU merupakan hal yang penting. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pasien paliatif dengan gangguan oksigenasi di ruang PICU dengan panduan intervensi perawatan pasien paliatif melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Terdapat lima kasus anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi dan diberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Aplikasi teori kenyamanan Kolcaba efektif dalam memberikan kenyamanan anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi di ruang PICU yang meliputi konteks kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Panduan intervensi perawatan pasien paliatif di ruang PICU terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat terkait perawatan pasien paliatif. Panduan intervensi ini dapat diaplikasikan oleh perawat untuk memberikan intervensi yang sesuai pada pasien paliatif di ruang PICU. ......Impaired oxygenation is a problem that often occurs in palliative children who are treated in the PICU and most children receive mechanical ventilation assistance so that integration of palliative care in the PICU is important. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of nursing care for palliative patients with impaired oxygenation in the PICU with guidance for palliative patient care interventions through the Kolcaba comfort theory approach. There were five cases of palliative children who experienced impaired oxygenation and were given nursing care through the Kolcaba comfort theory approach. The application of Kolcaba's theory of comfort is effective in providing comfort for palliative children who have impaired oxygenation in the PICU which includes the context of physical, psychospiritual, sociocultural and environmental comfort. Guidelines for palliative care interventions in the PICU room have proven to be effective in increasing nurses' knowledge and attitudes regarding palliative patient care. This intervention guide can be applied by nurses to provide appropriate interventions for palliative patients in the PICU.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wardatus Sholihah
Abstrak :
Nyeri saat pemasangan intravena kateter masih menjadi salah satu aspek yang paling membuat stres selama rawat inap pada anak. Penggunaan terapi non farmakologis membantu untuk mengurangi nyeri saat pemasangan intravena kateter pada anak sehingga dapat menurunkan tingkat nyeri pada anak, meningkatkan pelayanan diruang rawat inap. Teori kenyamanan Kolcaba membantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik melalui pengkajian fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan dengan mengevaluasi menggunakan tiga taksonomi yaitu relief, ease dan transcendence. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah memberikan gambaran mengenai aplikasi teori kenyamanan Kolcaba dalam pemenuhan kebutuhan nyeri dan kenyamanan pada anak dirawat di ruang infeksi. Berdasarkan hasil pengkajian pada lima anak dengan gangguan nyeri saat pemasangan intravena kateter didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan skoring nyeri pada anak. Penerapan quality improvement project dengan pemberian ice gel untuk menurunkan nyeri pada saat pemasngan intravena kateter terbukti efektif yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat nyeri pada anak setelah pemberian ice gel pada saat pemasangan intravena kateter (venapunture) dengan p value < 0.005 (p= 0.001). Kesimpulan aplikasi teori kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan pada anak dengan gangguan nyeri dan kenyamanan di ruang rawat infeksi. ......Pain during intravenous catheter insertion is still one of the most stressful aspects of hospitalization in children. The use of non-pharmacological therapy helps to reduce pain when installing an intravenous catheter in children so that it can reduce the level of pain in children, improve services in inpatient rooms. Kolcaba's comfort theory helps nurses to provide holistic nursing care through physical, psychospiritual, sociocultural and environmental assessments by evaluating using three taxonomies, namely relief, ease and transcendence. The aim of writing this final specialist scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in meeting the pain and comfort needs of children treated in the infection room. Based on the results of a study on five children with pain disorders during intravenous catheter, it was found that there was a decrease in pain scoring in children. The implementation of the quality improvement project by administering ice gel to reduce pain during intravenous catheter has proven to be effective, showing that there is a reduction in the level of pain in children after giving ice gel when installing an intravenous catheter (venapuncture) with a p value < 0.005 (p= 0.001). Conclusion: The application of Kolcaba's comfort theory can be applied to children with pain and comfort disorders in the infection ward.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Herya Kusmawati
Abstrak :
Demam merupakan respon tubuh terhadap adanya infeksi. Anak dengan demam dapat mengalami gangguan fisiologis, gelisah, dehidrasi, dan ketidaknyamanan. Penanganan demam dilakukan dengan menurunkan suhu tubuh secara perlahan dan memberikan kenyamanan pada anak. Salah satu penanganan demam nonfarmakologi berupa tepid water sponge yang menjadi rekomendasi jika dipadukan dengan terapi farmakologi. Pendekatan keperawatan untuk memberikan kenyamanan pada pasien didasarkan pada teori Comfort Kolcaba yang meliputi aspek kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan. Asuhan keperawatan menggunakan teori Comfort Kolcaba dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan demam. ...... Fever is the body's response to infection. Children with fever may experience physiological disorders, anxiety, dehydration, and discomfort. Handling fever is done by slowly lowering the body temperature and provide comfort to the child. One of non pharmacological treatment to fever is tepid water sponge that recommended when it combined with pharmacological therapy. The nursing approach to comforting patient is based on Kolcaba Comfort theory which includes aspects of physical comfort, psychospiritual, sociocultural, and environment. Kolcaba comfort theory can be used as a reference in the provision of nursing care in children with fever.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Made Ari Santi Tisnasari
Abstrak :
Kanker Payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah menjadi bentuk yang tidak normal dan berkembang biak secara tidak terkendali. Pengobatan pasien dengan kanker payudara dapat mempengaruhi fisik dan berbagai aspek kehidupan lainnya karena proses pengobatan yang menguras tenaga dengan efek samping jangka pendek dan jangga panjang yang dirasakan. Kanker dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa yang sering membuat pasien bertanya-tanya tentang makna hidup dan kemungkinan akan kematian. Hal ini menimbulkan distress spiritual pada pasien yang mengalami kanker payudara. Perawat memiliki peran penting dalam pemberian asuhan keperawatan untuk mengatasi distress spiritual pada pasien kanker ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kenyamanan pasien. Penerapan Teori Kenyamanan Kolcaba dirasa penting untuk diterapkan dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah distress spiritual akibat kekambuhan yang dialami pasien kanker payudara. Teori Kenyamanan Kolcaba mendefinisikan kenyamanan sebagai tujuan semua individu dan intervensi keperawatan. Kenyamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang terjadi dalam tiga keadaan (relief, ease, dan transcendence) dan empat domain (fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosiokultural). Residen juga menggunakan evidence based nursing practice (EBNP) dalam perawatan pasien kanker payudara. Penerapan intervensi Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada pasien kanker payudara dapat mengatasi masalah distress spiritual yang dialami oleh pasien terutama yang diakibatkan oleh kekambuhan yang dialami. ......Breast Cancer is a malignant tumour that attacks the breast tissue. Breast cancer causes breast cells and tissues to change into abnormal shapes and multiply uncontrollably. Treatment of patients with breast cancer can affect their physical and other aspects of life due to the draining treatment process with its short-term and long-term side effects. Cancer is considered a life-threatening disease that often makes patients wonder about the meaning of life and the possibility of death. This leads to spiritual distress in patients with breast cancer. Nurses have an important role in providing nursing care to overcome spiritual distress in cancer patients and are expected to increase the patient's comfort level. The application of Kolcaba's Comfort Theory is considered important to be applied in nursing care to overcome the problem of spiritual distress due to recurrence experienced by breast cancer patients. Kolcaba's Comfort Theory defines comfort as the goal of all individuals and nursing interventions. Comfort is a basic human need that occurs in three states (relief, ease, and transcendence) and four domains (physical, psychospiritual, environmental and sociocultural). Resident also use evidence based nursing practice (EBNP) in the care of breast cancer patients. The application of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) intervention in breast cancer patients can overcome the problem of spiritual distress experienced by patients, especially those caused by recurrence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul
Abstrak :
Prevalensi kematian yang disebabkan oleh gangguan sistem kardiovaskuler semakin meningkat. Perawat spesialis dapat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, pendidik, konsultan, dan peneliti untuk mencegah peningkatan jumlah morbiditas dan mortalitas pasien CAD. Praktik residensi spesialis keperawatan medikal bedah selama 1 tahun 2 semester bertujuan untuk menerapkan dan mendalami peran perawat spesialis dengan pendekatan Theory of Comfort Katharine Kolcaba. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan diterapkan pada 30 pasien gangguan sistem kardiovaskuler dan satu pasien kasus kelolaan utama STEMI dengan IVS ruptur yang menjalani CABG dan repair IVS rupture. Peran sebagai pendidik dijalankan dengan pembimbingan perawat sejawat dan mahasiswa keperawatan. Peran sebagai peneliti dijalankan dengan menerapkan tindakan keperawatan berbasis pembuktian ilmia evidence-based nursing yaitu tindakan guided imagery untuk menurunkan respon psikofisiologis kecemasan pasien yang menjalani kateterisasi jantung elektif. Peran sebagai inovator dijalankan dengan menerapkan format pengkajian awal, intervensi, implementasi, dan monitoring kecemasan pasien yang menjalani CABG. Hasil analisis praktik residensi menunjukkan bahwa Theory of Comfort efektif digunakan sebagai pendekatan dalam gangguan sistem kardiovaskuler pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler untuk meningkatkan tingkat kenyamanan dan terapi guided imagery efektif diterapkan untuk menurunkan respon psikofisiologis kecemasan pasien yang menjalani kateterisasi jantung elektif. Selain itu, format pengkajian awal, intervensi, implementasi, dan monitoring kecemasan dapat diterapkan untuk pasien yang menjalani CABG.
Abstract The prevalence of deaths caused by cardiovascular disorders are increasing. Specialist nurses can take the role as care provider, educator, consultant, and researcher in order to prevent an increase of morbidities and mortalities of patients with Coronary Artery Disease. Practice of medical surgical nursing residency held for 1 year 2 semesters aims to implement and explore the role of specialist nurses. Role as care providers applied to 30 patients with disorders of the cardiovascular system and the main case patients managed with IVS rupture STEMI who underwent CABG and repair IVS rupture. Role as educators is performed by coaching colleagues and nursing students. Role as researchers is performed by implementing evidence based nursing in the form of guided imagery to reduce the psychophysiological anxiety responses of patients undergoing elective cardiac catheterization. Role as an innovator is accomplished by the format of the initial assessment, intervention, implementation, and monitoring the anxiety of patients undergoing CABG. Results of the analysis showed that the residency practice using Kolcaba rsquo s Comfort Theory effectively to increase the level of comfort on patients with disorders cardiovascular system. Guided imagery therapy effectively to reduce psychophysiological anxiety response of patients undergoing elective cardiac catheterization. The format of the initial assessment, intervention, implementation, and monitoring of anxiety can be applied to patients undergoing CABG.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library