Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H. Baharuddin
Abstrak :
Konsep backhaul trips delivery dan swaps of extra capacities telah diperkenalkan secara luas dalam berbagai kesempatan baik dalam konferensi atau seminar di tingkat nasional maupun internasional [1][3]. Hingga saat ini konsep tersebut masih sebagai wacana dalam upaya meningkatkan pangsa pasar penjualan LNG, terbukti dengan belum ada satupun kontrak LNG yang menerapkan konsep tersebut. Dengan latar belakang pemahaman yang mendalam tentang kedua konsep tersebut dan potensi pasar LNG yang ada di dunia hingga saat ini, disertasi ini membahas penelitian yang dilakukan untuk menganalisa pelaksanaan konsep backhaul trips dan swaps terutama diterapkan pada setiap kemungkinan skenario yang melibatkan baik penerapan backhaul dan swaps secara murni maupun kombinasinya. Ada lima skenario yang dikembangkan dan disimulasikan. Skenario tersebut meliputi: penerapan backhaul trips secara murni (Skenario 1), penerapan swaps secara murni untuk kontrak dengan kapasitas yang sama (Skenario 2) dan kapasitas yang berbeda (Skenario 5), kombinasi backhaul trips dan swaps sebagian (Skenario 3) dan kombinasi backhaul trips dan swaps penuh (Skenario 4). Sebagai acuan, disimulasikan pula sebuah skenario yang menunjukkan bagaimana sebuah kontrak LNG yang sama apabila diterapkan menurut mekanisme penjualan yang lazim digunakan saat ini (Skenario 6 - konvensional). Simulasi dilakukan untuk studi kasus kontrak antara Qatar-Jepang dan Indonesia-India/Pakistan. Hasil Simulasi menunjukkan bahwa kapasitas tanker yang dapat digunakan dalam penerapan backhaul trips rata-rata adalah 57%. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa skenario yang paling baik ditinjau dari segi efisiensi biaya, feasibility dan analisis resiko adalah Skenario 4 yang merupakan kombinasi antara backhaul trips dan swaps penuh. Skenario tersebut memberikan penurunan biaya transportasi sebesar 44.9%. Batasan penerapan konsep backhaul trips dan swaps ini terletak pada persyaratan letak geografis, volume kontrak maksimum yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96% dari volume kontrak utama, dan jangka waktu kontrak backhaul trips yang bergantung pada jangka waktu kontrak utamanya. ......The concepts of using backhaul deliveries of LNG integrated with the swap of extra production capacity between plants have been publicly promoted in several national and international seminar and conference events [I] [3]. So far, these concepts are still considered new approaches in LNG marketing strategy, since LNG contracts, which are long term contracts, still utilize the traditional way of dedicated LNG transportation that has existed for over 30 years. There have been no LNG contracts that utilize these new strategies. The research to analyze the implementation of the back haul and swap concepts is performed in this dissertation backed by an in depth understanding of the concepts and the LNG market potential of these concepts in the current world LNG trade. Combinations of the two concepts are also explored. This research has developed five (5) scenarios and studied them in the form of operating simulations. These are: Scenario Description 1 Pure backhaul trips 2 Pure production swap for identical volumes Combination of backhaul and partial swap Combination of backhaul and full swap Pure swap for non-identical volumes The results are then compared with Scenario 6, which is the conventional production and transportation concept. Case studies used in these simulations are the contracts between Qatar-Japan and Indonesia-India/Pakistan. Results show that the average tanker capacity that can be utilized for backhaul trips is 57%. Scenario 4 is the best scenario that allows the highest cost efficiency, feasibility and lowest risk. Using the case studies, scenario 4 can reduce transportation cost by up to 44.9%. However, there are significant limitations for the implementation of the backhaul trip/swap concepts. In order to be successfully implemented, there are geographical limitations that should be considered, as well as recognizing a strong dependence on the main LNG contract in terms of the maximum volume of the contract (96%) that can be considered for backhaul, and the length of the contract.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D88
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walker, Orville C.
Boston: McGraw-Hill, 2006
658.8 MAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurtz, David L.
Chicago: The Dryden Press , 1981
658.8 KUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Busch, Paul S
Homewood, Illinois: Richard D.Irwin, 1975
658.8 BUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Widarto Rachbini
Abstrak :
Industri pemasok sarana produksi pertanian dan perkebunan merupakan industri yang berkembang seiring dengan perkembangan industri pertanian dan perkebunan di Indonesia. Persaingan di antara pemasok cukup tinggi, persaingan bisa terjadi pada tingkat produsen ataupun pada tingkat konsumen. Pemasok yang tidak memiliki keunggulan pada tiga tingkat persaingan itu, amat sulit untuk dapat memenangkan persaingan. PT. Antarniaga Nusantara yang merupakan perusahaan tunggal berskala menengah, adalah salah sate pemain dalam industri pemasok sarana produksi pertanian dan perkebunan di Indonesia. Untuk dapat mengembangkan usahanya PT. Antarniaga Nusantara bertumpu pada pengembangan tujuh kelompok produk yang diperdagangkan. Oleh karena itu untuk memasarkan produk-produknya, PT. Antarniaga Nusantara menganalisis kondisi internal dan eksternal masing-masing produk untuk kemudian menformulasikan strategi pemasaran yang paling sesuai untuk masing-masirig produk tersebut. Metoda analisis yang digunakan adalah matriks daya tarik industri, matriks daur kehidupan industri dan proses hirarki analitik. Prioritas tujuan pengembangan usaha PT. Antarniaga Nusantara adalah untuk kelangsungan hidup perusahaan dan peningkatan profit. Prioritas pasar sasaran untuk jangka pendek dan jangka panjang adalah perkebunan swasta dan asing. Sedangkan pasar sasaran perkebunan BUMN, proyek pemerintah di bidang perkebunan merupakan pasar sasaran yang potensial untuk dikembangkan di masa mendatang. Dari tujuh kelompok produk yang diperdagangkan PT. Antarniaga Nusantara, terdapat empat produk yang diprioritaskan dalam usaha pengembangan perusahaan yaitu benih PJ, pupuk RP, Kieserite dan NPK. Sedangkan tiga produk Iainnya yaitu pupuk Borate, benih CM/CP dan produk lain-lain dalam jangka panjang disarankan untuk ditinggalkan agar PT. Antarniaga Nusantara dapat meningkatkan efisiensi operasinya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutuarima, Andre S.
Abstrak :
PERTAMINA sebagai produsen aspal di Indonesia melayani sebagian besar kebutuhan aspal di dalam negeri. Dewasa ini PERTAMINA mengalami berbagai permasalahan antara lain tingkat permintaan aspal yang lebih besar dari kapasitas produksinya dimana kenaikan permintaan berkisar kurang lebih 10 % per tahun. Sebagai perusahaan negara, birokrasi dalam pengambilan keputusan sangat panjang yang memperlambat antisipasi perkembangan pasar, yang sangat berdampak terhadap strategi pemasaran dan sistem pemasaran aspal didalam negeri. Ini adalah untuk mengidentifikasi strategi dan kebijaksanaan pemasaran dan juga untuk menganalisis fokus bisnis aspal dan perubahannya serta mengungkapkan informasi tentang sikap dan perilaku konsumen, dan untuk menyajikan suatu pola pemikiran baru mengenai pemasaran aspal kepada pimpinan dan manajemen PERTAMINA. Ada beberapa konsep pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu PERTAMINA sebagai perusahaan negara, bauran pemasaran, distribusi, kebijakan harga, perencanaan strategi dan pelaksanaan pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk analisis strategi, kebijakan pemasaran, dan lingkungan perusahaan. Serta beberapa perhitungan yang bersifat kuantitatif untuk analisis pemasaran, distribusi dan biaya melalui 30 sampel yang diterapkan secara stratified random sampling. Dari hasil penelitian dan analisa data dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan pemasaran aspal PERTAMINA dan aspal impor cukup besar, dikarenakan kebutuhan aspal didalam negeri lebih besar dari produksi aspal PERTAMINA, sehingga memungkinkan perusahaan swasta mengimpor aspal dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional. Saran untuk mengatasi hal ini adalah optimalisasi kilang aspal PERTAMINA atau dengan mengadakan kerjasama dengan kilang aspal di luar negeri untuk pengadaan bahan baku aspal berupa bitumen feed stock dan penggunaan metode baru dalam pengemasan aspal agar lebih efisien.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Perkasa Temadja
Abstrak :
Dengan pemahaman bahwa kompetisi yang makin ketat dengan pesaing di industri yang sama, ditambah dengan gejala klien-klien yang menggunakan jasa headhzmrer yang semakin banyak tuntutamaya, maka sudah selayaknyalah GLC mempunyai strategi pemasaran yang lebih baik untuk mencapai objektif bisnisnya. GLC akan mampu mcmbedakan dirinya dari kompctitomya hanya pada kemampuan GLC dalam membcrikan pelayanan yang baik secara berkelanjutan. Kualitas kandidat, speed atau kecepatan dalam mcngirimkan kandidat dan kualitas hubungan dengan para klien itu sendiri menjadi sangat penting. Metadologi yang digunakan untuk dalam tesis ini adalah observasi dan wawancara. Metode ini dilakukan untuk memahami strategi pemasarnn yang dilakukan GLC. Diperlukannya pcnelitian lebih lanjut untuk memperkuat analisis dan pembahasan dari strategi pemasaran GLC ini. ......With an understanding that the competition is getting jiercer in the headhunter industry, and in addition the clients are more demanding in their necessities, it is apparent that GLC must have a better marketing strategy to achieve their business objective. GLC would be able to d@rentiate themselves from the competition by giving good services continuously. Quality of candidates, speed and the qualify of relationship with the clients are important. The methodology used in this thesis is observation and interview. This methodology is done to understand the marketing strategy of GLC. There is a need to conduct further research to strengthen the analysis and study of this marketing strategy of GLC.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ongko w. Tandyasraya
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard Edwin S.
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswandi Kulipah
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>