Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Tiara
"Performa akademik siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara jenis pemberian umpan balik sebagai faktor eksternal dan academic self-efficacy sebagai faktor internal terhadap performa akademik siswa. Penelitian eksperimen terhadap 101 siswa SMA kelas X dalam setting alamiah di kelas. Siswa diminta untuk mengerjakan soal ulangan harian pelajaran Kewarganegaraan. Selanjutnya, hasil ulangan harian akan dikoreksi dan diberikan umpan balik.
Siswa dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu sebagian mendapat umpan balik deskriptif berisi tentang informasi spesifik mengenai apa yang sudah benar dan kurang dari hasil ulangan harian yang dikerjakan dan siswa lainnya akan mendapat umpan balik evaluatif berisi tentang ringkasan mengenai seberapa baik siswa dalam mengerjakan ulangan, diberikan dalam bentuk poin nilai dan komentar singkat. Selanjutnya siswa diminta untuk merevisi hasil ulangan berdasarkan umpan balik yang diberikan. Setelah melakukan revisi, siswa diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur academic self-efficacy dari skala Academic Self-Efficacy Subscale from Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) dengan koefisien Cronbach?s Alpha sebesar α = 0.725.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis umpan balik signifikan mempengaruhi performa akademik siswa F (101)= 45.28, p < .05. Sedangkan, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari academic self-efficacy terhadap performa akademik siswa F (101)= 0.01, p > .05, begitu juga interaksi antara jenis umpan balik dan academic self-efficacy terhadap performa akademik F (101)=0.146, p>.05. Hasil analisis tambahan menunjukkan jenis kelamin, durasi belajar, nilai UAS semester lalu, dan kesukaan terhadap pelajaran kewarganegaraan berkorelasi dengan performa akademik.
......
Student's academic performance is influenced by external and internal factors. Experimental research was conducted to determine whether there is influence between the type of feedback as external factors and academic self-efficacy as an internal factor of the student's academic performance. The participants of this experiment are 101 high school students of class X conducted in a natural setting. Students were asked to do an essay test of Citizenship lessons. Furthermore, the results of tests will be corrected and given feedback.
Students were divided into two groups randomly, students who get descriptive feedback contains specific information about how to improve the answer and the others receive evaluative feedback contains a brief comment and point on each answers. Furthermore, students were asked to revise the test based on the feedback given. Once revised, students were asked to fill out questionnaires that measure academic self-efficacy on a scale of Academic Self-Efficacy subscale from Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) with Cronbach's Alpha coefficient of α = 0.725.
The results showed that the type of feedback significantly effect a student's academic performance F (101) = 45.28, p <.05. Meanwhile, there was no significant effect on academic self-efficacy on student's academic performance F (101) = 0.01, p> .05. Also, there is no significant effect interaction between the type of feedback and academic self-efficacy on academic performance F (101) = 0146, p> .05. Results of additional analyzes indicate gender, duration of study, score final exam in last semester, and interest in Citizenship lessons correlated with academic performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Eryananda
"Pemberian umpan balik dan social comparison erat kaitannya dalam menentukan performa akademik siswa di sekolah. Penelitian eksperimental di sebuah SMA Di Jakarta dilakukan untuk mengetahui jenis umpan balik, jenis social comparison mana yang paling mempengaruhi performa akademik dan apakah social comparison memoderasi efek dari perbedaan jenis umpan balik terhadap performa. Penelitian dilakukan pada anak SMA kelas X (N=102). Partisipan dibagi atas dua kondisi yaitu yang mendapat umpan balik deksriptif (berisi komentar berupa informasi tentang apa yang sudah sesuai dan belum sesuai, mengapa sudah sesuai, apa yang perlu ditambahkan agar sesuai) atau umpan balik evaluatif (komentar singkat apakah jawaban sudah atau belum tepat, serta poin dari jawaban tersebut). Siswa diminta mengerjakan ujian pelajaran kewarganegaraan dalam bentuk esai 5 soal, lalu diberikan umpan balik. Dari hasil ujian tersebut, partisipan yang mendapat nilai tinggi akan diberi tanda bintang dan melakukan downward comparison, dan yang tidak mendapat bintang akan melakukan upward comparison. Lalu, partisipan diminta merevisi ujian berdasarkan umpan balik yang diberikan.
Hasil penelitian menunjukkan partisipan yang mendapat umpan balik deskriptif memiliki performa akademik yang signifikan lebih tinggi dibanding partisipan yang mendapat umpan balik evaluatif dengan F (102) = 30,645, p"<.05, begitu juga dengan siswa yang melakukan upward comparison dengan F (102) ="11,648, p <.05. Namun, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari interaksi antara jenis umpan balik dan jenis social comparison terhadap performa akademik dengan F (102) = 0,181, p>.05. Selain itu, hasil penelitian ini menemukan bahwa jenis kelamin, rasa suka terhadap pelajaran Kewarganegaraan, dan nilai UAS di semester sebelumnya memiliki korelasi yang signifikan dengan performa akademik.

Feedback and social comparison closely related in determining student's academic performance at school. An experimental study in high school in Jakarta was conducted to determine the type of feedback, the kind of social comparison which most effect on academic performance and whether social comparison moderating the effects of different types of feedback on performance. The study was conducted on first grader (N""= 102). Participants were divided into two conditions; participants received descriptive feedback (content an information about which one is correct and incorrect, why it is correct, what needs to be added to make it correct) or evaluative feedback (comments whether the answer is correct or not, as well as the points of the answer). Participants will be asked to take an essay test about Citizenship, and given feedback. From the results of the test, participants who get high scores will be marked with a star and do downward comparison and student who did not get the star will do upward comparison. Then, participants will be asked to revise the exam based on the feedback given.
As a result, participants who receive descriptive feedback perform at a significantly higher than participants who receive evaluative feedback F (102) = 30.645, p <.05, as well as students who perform upward comparison F (102) = 11.648, p <.05. However, no significant effect interaction between the type of feedback and the kind of social comparison on academic performance F (102) = 0.181, p >.05. In addition, the results of the study found that gender, interest towards Citizenship lessons, and the results of UAS in the previous semester are significantly correlated with academic performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Adikresna Jaka Abid
"Kemajuan teknologi membuat orang tak terhindarkan dari multitasking. Perilaku multitasking tidak hanya meningkatkan kehidupan, tetapi juga dapat menciptakan masalah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan perangkat teknologi secara bersamaan dapat secara positif mempengaruhi kontrol kognitif melalui olahraga. Namun, hasil penelitian lain menunjukkan bahwa multitasking pada perangkat teknologi dapat mengurangi kapasitas berpikir siswa dan menawarkan pembelajaran yang lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara multitasking saat mengerjakan tugas akademik atau belajar, dengan prestasi akademik pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Penelitian ini menggunakan alat ukur multitasking dari Benbunan-Fich, Adler, dan Mavlanova (2009) yang telah dimodifikasi oleh Chang (2012), sedangkan kinerja akademik diukur dengan melihat IPK masing-masing partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia (N=116) dengan rentang usia 18-23 tahun dan memiliki perangkat teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara multitasking dan perangkat teknologi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Indonesia saat mengerjakan tugas akademik terhadap kinerja akademiknya (p > 0,05, r = - 0,30). Hasil ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Universitas Indonesia.
......Advances in technology make people inevitable from multitasking. Multitasking behavior not only improves life, it can also create problems. Several studies have shown that the concurrent use of technological devices can positively affect cognitive control through exercise. However, the results of other studies have shown that multitasking on technological devices can reduce students' thinking capacity and offer deeper learning. This study aims to see the relationship between multitasking while doing academic tasks or studying, with academic achievement in University of Indonesia students. This research is a correlational study using a quantitative research design with a cross sectional study approach. Data analysis was performed using the Pearson correlation test. This study uses a multitasking measuring tool from Benbunan-Fich, Adler, and Mavlanova (2009) which has been modified by Chang (2012), while academic performance is measured by looking at the GPA of each participant. The participants in this study were students from the University of Indonesia (N=116) with an age range of 18-23 years and had technological devices. The results showed that there was no significant relationship between multitasking and technological devices performed by University of Indonesia students while doing academic assignments on their academic performance (p > 0.05, r = - 0.30). These results indicate that there are other factors that affect the academic achievement of University of Indonesia students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chadijah Karima Assegaf
"Latar Belakang: Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan perilaku anak yang ditandai dengan pola masalah perhatian seperti kurangnya perhatian, hiperaktif dan tingkat yang lebih tinggi dari impulsivitas pada anak dan biasanya mendapat kesulitan dalam proses belajar yang menyebabkan menurunnya prestasi di sekolah.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara GPPH dengan prestasi antara siswa SDN Rawa Badak Utara 01, Jubilee Sekolah Jakarta dan SDN Sunter Agung 03.
Metode: Observasional analitik dengan studi desain cross-sectional dan teknik sampling berada di gaya pengambilan sampel acak sederhana yang berjarak 116 siswa dan dari penelitian ini didapatkan 18 anak GPPH dan 98 tanpa GPPH. Analisis univariat digunakan meja dengan frekuensi dan analisis bivariat menggunakan chi-square.
Hasil: Proporsi GPPH adalah 15,5%. Ada korelasi antara GPPH dan prestasi akademik sekolah (p = 0,000). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara GPPH dengan prestasi antara siswa SDN Rawa Badak Utara 01, Jubilee Sekolah Jakarta dan SDN Sunter Agung 03.
......
Background: Concentration Disorder/Hyperactivity Disorder (GPPH) is a disorder of the childs behavior characterized by patterns of attention problems such as inattention, hyperactivity and higher levels of impulsivity in children and usually have difficulty in the learning process which causes decreased achievement in school.
Objective: To find out the relationship between GPPH and achievement between Rawa SDN students North Badak 01, Jakarta School Jubilee and SDN Sunter Agung 03.
Method: Analytic observational studies with cross-sectional design and sampling techniques are in the simple random sampling style within 116 students and from this study found 18 children with GPPH and 98 without GPPH. Univariate analysis used a table with frequencies and bivariate analysis using chi-square.
Results: The proportion of GPPH is 15.5%. There is a correlation between GPPH and school academic achievement (p = 0,000). These results indicate that there is a statistically significant relationship between GPPH and achievement between students of Rawa Badak Utara Elementary School 01, Jubilee School Jakarta and SDN Sunter Agung 03."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Saraswati Kusuma
"Universitas menjadi wadah untuk dapat mengembangkan diri agar mahasiswa dapat menghasilkan performa akademik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran antara mindfulness dan academic self-efficacy terhadap performa akademik mahasiswa. Mindfulness diukur menggunakan alat ukur Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS dari Brown dan Ryan 2003 . Academic Self-Efficacy diukur menggunakan alat ukur College Academic Self-Efficacy Scale CASES dari Owen dan Froman 1988. Performa akademik diukur menggunakan skor Indeks Prestasi Kumulatif IPK pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 194 Mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil analisis perhitungan simple regression dapat disimpulkan bahwa terdapat peran yang positif dan signifikan antara mindfulness R=.160.
......
University becomes a place for college students to be able to develop themselves in order to produce good academic performance. This study aims to examine the role between mindfulness and academic self efficacy with students academic performance. Instrument used in this study are Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS from Brown and Ryan 2003 and College Academic Self Efficacy Scale CASES from Owen and Froman 1988. Academic performance is measured using the GPA Grade Point Average students score. Participants of this study amounted to 194 undergraduate students from Universitas Indonesia. Simple Regression analysis result, there is positive and significant role between mindfulness R .160."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damayanti Sekarsari
"Latar belakang: Pada proses pendidikan yang berlangsung di program pendidikan dokter spesialis (PPDS) radiologi terdapat beberapa masalah misalnya peserta didik tidak mampu menunjukkan performa akademik yang diharapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi performa akademik, salah satunya adalah faktor non kognitif. Untuk menyikapi hal itu perlu proses seleksi yang menguji faktor non kognitif yang terstruktur seperti multiple mini interview (MMI) untuk dapat memprediksi performa akademik peserta didik.
Tujuan penelitian: mengetahui korelasi MMI dengan performa akademik pada evaluasi rotasi bulanan peserta PPDS Radiologi.
Metode: Penelitian potong lintang yang dilaksanakan di Departemen Radiologi FKUI-RSCM pada bulan Agustus 2014. Subjek penelitian adalah 30 orang peserta PPDS radiologi. Dilakukan wawancara terstruktur MMI dengan 7 stasiun berdasarkan blueprint yang ditentukan oleh Departemen Radiologi FKUI-RSCM serta skenario yang diadaptasi dari Universitas Calgary yang telah diteliti reliabilitas dan validitasnya. Pada tiap stasiun dilakukan wawancara selama 7 menit. Domain yang diteliti adalah kejujuran, berpikir kritis, empati, etika, kemampuan pemecahan masalah, percaya diri dan ketelitian.
Hasil: Diperoleh 30 subjek penelitian peserta PPDS radiologi semester 2 sampai 6. Sebaran nilai faktor nonkognitif menunjukkan berpikir kritis mempunyai nilai rata- rata tertinggi (3,43) dengan standar deviasi 0,679. Nilai terendah untuk faktor nonkognitif adalah kejujuran (2,7) dengan standar deviasi 0,535. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai significancy 0,383 yang menunjukkan bahwa korelasi antara hasil MMI total dengan nilai rotasi bulanan total peserta PPDS Radiologi tidak bermakna (p>0,05). Nilai bermakna secara statistik (p 0,033), diperoleh pada korelasi antara stasiun kejujuran dengan rotasi bulanan non kognitif dengan gambaran korelasi yang negatif (r -0,391). Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh subyektifitas pada evaluasi rotasi bulanan, pengetahuan tentang MMI yang kurang pada pewawancara, nilai rotasi bulanan yang hampir homogen dan bias penilaian karena pewawancara sudah mengenali peserta didik.
Simpulan: MMI perlu dikembangkan agar dapat menjadi proses seleksi yang baik sehingga dapat menentukan performa akademik yang belum terlihat dalam penelitian ini. Faktor yang menjadi bias dalam penelitian seperti subyektifitas dan pemahaman mengenai MMI harus diperhatikan dan dihindari agar memperoleh hasil yang diharapkan.
......Background: In the educational process taking place in the education program specialist radiology, there are several problems such learners are not able to show the expected academic performance. Many factors affect academic performance, one of which is non-cognitive factors. To address this it is necessary to examine the selection process non-cognitive factors are structured as multiple mini interview (MMI) to be able to predict the academic performance of students.
Objectives: Determine MMI in the correlation with academic performance on a monthly rotation evaluation of residents radiology.
Material and method: A cross-sectional study was conducted in the Department of Radiology General Hospital National Center Cipto Mangunkusumo (RSCM) in August 2014. The subjects were 30 residents radiology. MMI as structured interviews were conducted with 7 stations based blueprint determined by the Department of Radiology Faculty of medicine-RSCM and scenarios taken from the University of Calgary who has studied the reliability and validity. At each station conducted interviews for 7 minutes. Domain studied were honesty, critical thinking, empathy, ethics, problem solving skills, confidence and accuracy.
Results: Retrieved 30 research subjects residents radiology. The distribution of the value of noncognitive factors demonstrate critical thinking has the highest average value (3.43) with a standard deviation of 0.679. The lowest value for noncognitive factor is honesty (2.7) with a standard deviation of 0.535. Results of correlation analysis values obtained significancy 0.383 which shows that the correlation between the results of MMI total monthly rotation value total participants PPDS Radiology not significant (p> 0.05). Values statistically significant (p 0.033), obtained at the correlation between the station honesty with non cognitive monthly rotation with picture negative correlation (r -0.391). It is likely influenced by subjectivity in the evaluation of a monthly rotation, knowledge of the MMI is lacking in the interviewer, the value of monthly rotation is almost homogeneous and interviewer bias because it recognizes the assessment of learners.
Conclusion: MMI need to be developed in order to be a good selection process so as to determine the academic performance that has not been seen in this study. Factors to be biased in research must be avoided in order to obtain the expected results."
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2015
T58718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marie Christabelle
"Di berbagai bagian dunia termasuk Indonesia, individu dengan berat badan berlebih dipandang memiliki performa yang lebih buruk dibandingkan individu dengan status gizi baik. Dengan adanya stigma tersebut dan tingginya prevalensi berat badan berlebih di Indonesia, timbul pertanyaan di benak peneliti mengenai hubungan dari keduanya. Walau berbagai penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara berat badan berlebih dan performa akademik, hasil dari penelitian-penelitian tersebut masih terbagi menjadi dua. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara berat badan berlebih dan performa akademik individu pada remaja 16- 18 tahun di Jakarta Selatan. Penelitian dengan metode potong lintang dilakukan pada 373 siswa dari dua sekolah di Jakarta Selatan pada bulan Desember 2017-Januari 2018. Data diperoleh dengan mengukur berat badan dan tinggi badan siswa untuk menghitung status gizi serta mencari rerata hasil Ujian Harian dan Ujian Akhir Semester semester gasal tahun ajaran 2017/2018 untuk melihat bila siswa memiliki performa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil analisis data dengan uji kai kuadrat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antar berat badan berlebih dan performa akademik (p = 0,452 untuk Bahasa Indonesia, p = 0,476 untuk Matematika) meski siswa dengan berat badan berlebih cenderung memiliki performa yang lebih baik pada beberapa komponen ujian. Pada akhirnya, disimpulkan bahwa baik berat badan berlebih maupun performa akademik merupakan kejadian yang multifaktorial sehingga sulit untuk ditentukan hubungan antar keduanya.
......In different parts of the world, Indonesia included, overweight and obese people are seen to have worse performance compared to their healthy counterparts. With that stigma and the high prevalence of overweight and obesity in Indonesia, the researcher wondered if there was a relationship between the two. Although there were research that had been done to observe the relationship between overweight, obesity, and academic performance, the results obtained were still divided into significantly and non-significantly related; thus, the researcher decided to see if there was a relationship between overweight, obesity, and academic performance in 16-18 years old teenagers. A cross-sectional study was done to 373 students from two different schools in South Jakarta on December 2017-January 2018. Data was obtained by measuring height and weight of the participant to get his/her nutritional status and the average of participant`s odd semester Continual Assessment and Semestral Assessment of Academic Year 2017/2018 to see if the result was higher or equal to the passing grade. Data analysis with chi square test shows that there is no significant relationship between overweight, obesity, and academic performance (p = 0.452 for Indonesian Language and p = 0.476 for Mathematics) although overweight and obese students tend to have better performance in some exam. In the end, it is concluded that the events that lead to overweight, obesity, and one`s academic performance are all multifactorial that the relationship between the two is difficult to be determined."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hervi Salsabila Mahkota Parentsia
"

Latar belakang: Mahasiswa fakultas kedokteran diketahui memiliki tingkat stress tinggi karena memerlukan usaha besar dalam menjalani perkuliahannya. Stress dapat menimbulkan dampak buruk bagi fisik, psikis, maupun skor nilai akademis mahasiswa. Maka dari itu dibutuhkan mekanisme koping yang efektif untuk mencegah dampak buruk tersebut. Resilience diduga menjadi hasil mekanisme koping yang baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Resilience dan Coping strategies terhadap performa akademik mahasiswa program studi Pendidikan dokter FKUI tahap pre klinik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan total sampel dari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKUI tahap preklinik pada tahun 2020. Hasil: Sejumlah 607 responden berpartisipasi dalam penelitian ini, dari angkatan 2017-2019 (tingkat respon 85.13%). Pada ketiga angkatan terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme Adaptive coping dengan tingkat Resilience (r = 0,605, p < 0,05). Sedangkan mekanisme Maladaptive coping memiliki korelasi negatif yang hubungannya tidak bermakna dengan tingkat Resilience (r = -0,053, p > 0,05). Terdapat pula hubungan yang tidak bermakna antara Resilience dengan performa akademik mahasiswa (r = 0,072, p > 0,05). Pada ketiga angkatan juga diperoleh hasil bahwa performa akademik memiliki hubungan yang bermakna dengan mekanisme Adaptive coping (r = 0,122, p < 0,05) namun tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan mekanisme Maladaptive coping (r = 0,037, p > 0,05). Kesimpulan: Performa akademik mahasiswa kedokteran tahap pre klinik merupakan sebuah hal kompleks yang ditentukan oleh berbagai faktor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme Adaptive coping memiliki korelasi yang kuat dengan Resilience dan memiliki korelasi yang lemah dengan performa akademik. Selain itu, hubungan antara Resilience dengan performa akademik menunjukan korelasi yang tidak signifikan. Penelitian ini juga menunjukan bahwa tidak terdapatnya korelasi yang signifikan antara mekanisme Maladaptive coping dengan Resilience dan performa akademik. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa mekanisme koping yang bersifat adaptif merupakan salah satu proses yang dapat mempengaruhi performa akademik mahasiswa kedokteran tahap pre klinik.

 


Background: Undergraduate medical students are often exposed with high demand and stressful events related to their study in medicine. In order to learn well and keep the study performance, students need to employ Adaptive coping mechanisms. Resilience is suggested as the result of this process. Objectives: This study aims to assess the relationships between coping mechanisms, Resilience and academic performance in undergraduate medical students, particularly in the preclinical years (year 1-3). Methods: This was a cross-sectional study with total sampling approach. The study involved year 1-3 undergraduate medical students at the Faculty of Medicine Universitas Indonesia. The respondents were asked to complete CDRISC (for Resilience) and Brief COPE (for coping mechanism). Data on cumulative GPA on the particular year were obtained from the school central administration upon consent from the respondents. The data collection was completed in January - February 2019. Results: A total of 607 students (85.13% response rate) voluntarily participated in the study. Resilience showed statistically significant, strong, and positive correlation with Adaptive coping (r = 0,605, p < 0,05) and no correlation with Maladaptive coping (r = -0,053, p > 0,05). No significant correlation was found between Resilience and students academic performance (r = 0,072, p > 0,05). Furthermore, Adaptive coping significantly correlated with academic performance (r = 0,122, p < 0,05) whereas Maladaptive coping showed no correlation (r = 0,037, p > 0,05). Conclusion: Academic performance of undergraduate medical students is a complex construct determined by various factors. This study highlights that Adaptive coping mechanism strongly correlated with Resilience and weakly correlated with academic performance. Furthermore, there was no significant correlation between Resilience and academic performance. This study also shows that there were no significant correlations between Maladaptive coping mechanism with Resilience and academic performance. Therefore, it can be concluded that Adaptive coping mechanism can be seen as one of the process that can affect undergraduate medical students academic performance.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Shiddiq
"Fenomena kecurangan akademik di tingkat perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia ternyata masih terjadi dengan data yang menunjukkan mahasiswa Universitas Indonesia melakukan kecurangan akademik. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa karena berbagai faktor, salah satunya adalah memiliki nilai/prestasi akademik yang tinggi. Dengan berubahnya situasi pembelajaran ke pembelajaran jarak jauh online, diperlukan kemampuan adaptasi akademik yang baik agar mereka dapat memiliki prestasi akademik yang baik dan terhindar dari perilaku menyontek akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh moderasi adaptasi akademik terhadap hubungan prestasi akademik dengan kecurangan akademik pada 350 mahasiswa program sarjana di 14 fakultas di Universitas Indonesia selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian ini dilakukan secara online dengan menggunakan Kuesioner Kecurangan Akademik, Indeks Prestasi Semester selama pelaksanaan PJJ (Genap TA 2019/2020), dan Kuesioner Penyesuaian Akademik. Hasil analisis Pearson Correlation dan regresi Hayes PROCESS Model 1 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dengan kecurangan akademik (r = 0,265; p < 0,01, dua sisi), dan adaptasi akademik berpengaruh signifikan dalam memperkuat hubungan antara dua variabel ( R2 = 0,0997, p = 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat umum mengenai kecurangan akademik di Universitas Indonesia dan pengembangan penelitian terkait topik pendidikan tinggi di Indonesia.
......The phenomenon of academic cheating at the university level such as the University of Indonesia is still happening with data showing University of Indonesia students committing academic fraud. This is done by students due to various factors, one of which is having high academic grades/achievements. With the change in the learning situation to online distance learning, good academic adaptability is needed so that they can have good academic achievements and avoid academic cheating behavior. This study aims to examine the moderating effect of academic adaptation on the relationship between academic achievement and academic cheating on 350 undergraduate students in 14 faculties at the University of Indonesia during the distance learning period (PJJ). This research was conducted online using the Academic Cheating Questionnaire, Semester Achievement Index during the implementation of the PJJ (Even FY 2019/2020), and the Academic Adjustment Questionnaire. The results of the Pearson Correlation and Hayes PROCESS Model 1 regression analysis showed a significant relationship between academic achievement and academic cheating (r = 0.265; p < 0.01, two-sided), and academic adaptation had a significant effect on strengthening the relationship between the two variables (R2 = 0.0997, p = 0.001). This research is expected to add insight to the general public regarding academic fraud at the University of Indonesia and the development of research related to the topic of higher education in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>