Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khopkar, S. M.
Jakarta: UI-Press, 1990
543 KHO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawanto
"ABSTARK
Kepatuhan analisis laboratorium terhadap prosedur mutu laboratorium di Rumah sakit Ketergantungan Obat Jakarta perlu di analisis sehubungan dengan adanya komplain dari pelanggan internal tentang mutu hasil pemeriksaan laboratorium. Laboratorium merupakan bagian dari mata rantai pelayanan Medik. Kepatuhan analis laboratrum terhadap prosedur mutu merupakan awal upaya meminimalkan medical error yang berarti mengingkatkan patient safety. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepatuhan analisis laboratorium terhadap prosedur mutu laboratorium di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta tahun 2015.

ABSTRACT
The compliance of laboratory analysis at the RSKO Hospital, Jakarta, to the quality assurance procedures is need to studied, as there have been some complaints from the hospital's customers for the laboratory results the received. As we know, a hospital laboratory is an integral part of a medical services chain. "
2015
T42938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Dwi Antara
"Penelitian ini membahas tentang proses penempatan dan proses ideal dalam penempatan pejabat fungsional analis kepegawaian pada Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan desain deskriptif, menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa mekanisme penempatan analis kepegawaian belum memiliki standar operasional dan prosedur penempatan pegawai yang baku, belum didasarkan pada analisis kebutuhan dan penghitungan formasi yang tepat. Penempatan analis kepegawaian juga belum didasarkan pada uji kompetensi yang handal dan belum tersertifikasi dari awal pengangkatan, serta belum berpedoman pada analisis kompetensi baik dari sisi karakteristik pekerjaan, maupun atribut-atribut yang dimiliki analis kepegawaian. Keputusan penempatan analis kepegawaian belum sepenuhnya didasarkan pada pengembangan karier dan kondisi-kondisi obyektif, dan komitmen yang tinggi dari pimpinan. Hasil penelitian ini juga menyarankan bahwa pola penempatan analis kepegawaian didasarkan pada mekanisme yang jelas, pemenuhan persyaratan sesuai tuntutan pekerjaan, dan pengambilan keputusan penempatan yang obyektif serta berkomitmen pada pengembangan karier pegawai.

This research discusses about placement process and ideal process in Civil Service Analyst placement in National Civil Service Agency Headquarter. This is a qualitative research, by means of descriptive design, which using a deep interview technique and literature study as well. Result of this research elaborates that Civil Service Analyst placement mechanism has not had a standard SOP (Standard Operating and Procedure) and has not been based on a need analysis and prompt formation calculation. Civil Service Analyst placement has not been based on competency test. It has not been certified since early appointment and has not been based on competency analysis either from job characteristic or Civil Service Analyst?s attributes. The Civil Service Analyst placement has not been fully based on carrier development, objective conditions and high leader commitment. The result of this research also suggests that Civil Service Analyst placement pattern must be based on a clear mechanism, requisite fulfillment according to job demand, objective placement decision making and commits to employee carrier development."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2016
T45792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Arsyan Rifqi Diah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengungkapan sukarela modal intelektual pada perusahaan publik yang terdaftar di Indeks Kompas 100 BEI, dan untuk menguji pengaruhnya terhadap akurasi perkiraan pendapatan analis keuangan. Dengan mengelompokkan sampel berdasarkan reratanya, hasil menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela modal intelektual, dengan mengukur indeks tingkatnya, cenderung tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang berada di industri barang konsumsi memiliki nilai yang konsisten sebagai industri yang memiliki tingkat pengungkapan tertinggi. Dengan menggunakan perhitungan regresi berganda, penelitian ini menemukan bahwa semakin besar tingkat pengungkapan sukarela modal intelektual berhubungan dengan semakin rendah kesalahan pada perkiraan pendapatan analis keuangan. Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa modal relasi berpengaruh terhadap semakin rendahnya tingkat kesalahan pada perkiraan pendapatan analis keuangan, sedangkan pada modal manusia dan modal struktural tidak ditemukan adanya asosiasi yang mempengaruhi rendahnya kesalahan pada perkiraan pendapatan analis keuangan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the level of intellectual capital voluntary disclosure by public companies listed on Indonesia Stock Exchange IDX Kompas 100 Index and to examine its effect on financial analysts rsquo earnings forecasts accuracy. By grouping samples based on its mean, the result indicates that the level of intellectual capital voluntary disclosure, measured by its extent scoring index, is relatively high. We also find that companies in consumer goods industry have a consistent score as the industry which has the highest level of disclosure. Using multiple regressions, we find evidence that the greater level of intellectual capital voluntary disclosure is associated with the lower error of financial analysts rsquo earnings forecasts. Furthermore, we also find evidence that relational capital affects to the lower error of financial analysts earnings forecasts, while both human and structural capital have no association to influence the lower error of financial analysts rsquo earnings forecasts."
2017
S68580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Rumaisha
"Industri farmasi hendaklah memproduksi obat yang sesuai dengan peruntukannya, memenuhi persyaratan izin edar, dan tidak membahayakan pasien karena keamanan, mutu, atau khasiatnya tidak memadai. Oleh karena itu, suatu kebijakan mutu yang komprehensif dan menyeluruh haruslah dibuat dan diaplikasikan dengan baik dan benar di industri tersebut. Salah satu aspek penting yang harus terdapat di suatu industri farmasi agar mutu produk yang dihasilkan terjamin adalah bagian Pengawasan Mutu atau quality control (QC). QC memiliki beberapa persyaratan dasar yang hendaknya dipenuhi dimana salah satu persyaratannya adalah memiliki personil yang terlatih dan metode analisis yang tervalidasi. Personil yang bertanggung jawab di bagian QC haruslah sudah teredukasi dan terlatih terhadap hal yang akan personil tersebut lakukan dikarenakan personil sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan pengaplikasian sistem pemastian mutu yang baik dan pembuatan obat yang benar. Sementara itu, metode analisis yang akan dilakukan oleh departemen QC haruslah sudah tervalidasi guna memastikan bahwa metode uji yang dipakai akan memberikan hasil yang dapat dipercaya. QC PT. Mahakam Beta Farma terbgi menjadi tiga bagian laboratorium yang masing-masingnya bertanggunjawab terhadap uji-uji tertentu di industri tersebut. Salah satu bidang yang terdapat di QC PT. Mahakam Beta Farma adalah laboratorium mikrobiologi. Salah satu uji yang menjadi tanggung jawab labotorium mikrobiologi adalah pemantauan lingkungan dan identifikasi mikroorganisme hasil pemantauan lingkungan. Hasil dari pemantauan lingkungan adalah dengan menghitung jumlah mikroorganisme yang tumbuh dan mengidentifikasinya. Saat itu, PT. Mahakam Beta Farma akan menggunakan test kit indetifikasi mikroba baru, jika bagian pemastian mutu PT. Mahakam Beta Farma akan menggunakan metode uji baru yang tidak tertera dalam kompendial maka personil yang akan melakukan analisis dengan metode uji tersebut haruslah sudah terkualifikasi dan metode uji tersebut juga harus sudah tervalidasi. Di lain sisi, CDOB juga mengatur bahwa standar operasional prosedur (SOP) tertulis resmi termasuk SOP yang berkaitan dengan kualifikasi personil dan validasi prosedur analisis harus ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara dengan baik
The pharmaceutical industry should produce drugs according to their designation, meet the requirements for a distribution permit, and not endanger patients because of inadequate safety, quality, or efficacy. Therefore, a comprehensive and thorough quality policy must be made and applied properly and correctly in the industry. One important aspect that must be present in the pharmaceutical industry so that the quality of the products produced is guaranteed is the Quality Control (QC) section. QC has several basic requirements that should be met where one of the requirements is having trained personnel and validated analytical methods. The personnel responsible for the QC department must be educated and trained on what these personnel will do because the personnel are very influential in the formation and application of a good quality assurance system and the correct manufacture of drugs. Meanwhile, the analytical method to be carried out by the QC department must be validated to ensure that the test method used will provide reliable results. QC PT. Mahakam Beta Farma is divided into three laboratory sections, each of which is responsible for certain tests in the industry. One of the fields contained in QC PT. Mahakam Beta Farma is a microbiology laboratory. One of the tests that is the responsibility of the microbiology laboratory is environmental monitoring and identification of microorganisms from environmental monitoring. The result of environmental monitoring is to count the number of microorganisms that grow and identify them. At that time, PT. Mahakam Beta Farma will use a new microbial identification test kit, if the quality control department of PT. Mahakam Beta Farma will use a new test method that is not listed in the compendial, the personnel who will carry out the analysis with this test method must be qualified and the test method must also be validated. On the other hand, Good Manufaturing Practices (GMPs) also stipulates that an official written standard operating procedures (SOPs), including SOPs relating to personnel qualifications and validation of analytical procedures, must be properly defined, implemented, and maintained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Bonita
"Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi berisi pesan atau penawaran berupa jasa maupun materi yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap isi pesan tersebut. Untuk menarik perhatian sasarannya, maka iklan menggunakan gaya bahasa dalam teks iklannya. Dalam skripsi ini dianalisis penggunaan gaya bahasa berdasarkan pembagian menurut Keraf, Renkema, dan Gerriitsma pada teks iklan produk kebutuhan pokok di majalah-majalah wanita, Libelle, Margriet, Elegance, Nouveau, Avantgarde, dan Cosmopolitan. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 18 gaya bahasa yang terdapat pada korpus, yaitu: antitesis, oksimoron dan paradoks; enumerasi; hipalase; hiperbola; ironi dan sarkasme; klimaks; litotes dan meiosis; metafora; metonimia; paralelisme; permainan kata; aliterasi dan asonansi..."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S15965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana Rahajeng Mintarsih
"Skripsi ini membahas representasi women 's madness dalam trilogi film X-Men melalui tokoh Jean Grey. Pada awalnya, Jean Grey merupakan superheroine yang mendapat posisi penting karcna ia merupakan mutan tcrkuat (satu-satunya mutan kelas lima). Potensi Jean inilah yang membuatnva dianggap special oleh Xavier. Meskipun begitu, ia tidak nampak menunjukkan kekuatannya yang besar pada serf pertama (X-.1/len). Ia baru bcnar-henar menunjukkan kekuatannya yang besar pada serf kedua (X-Men United). l lanva saja, ketika kekuatan Jean menjadi semakin kuat, Jean mengorhankan dirinya demi mcnyelamatkan tim X-Men. Meskipun Jean nampak mini, ia kemudian hangkit pada serf ketiga (X -Men: The Last Stand). Jean yang hangkit ini mempunyai kekuatan yang sangat besar kuat, namun kekuatannya ini tidal: membawa dampak positif padanya. Kekuatan Jean yang besar ini malah dikaitkan dengan herhagai permasalahan psikologis dan akhirnya membawa Jean Dada diagnosa madness. Dengan menggunakan kerangka berpikir feminis, penulis ienemukan bahwa diagnosa madness terhadap Jean atau women's madness bukan merupakan permasalahan psikologis. melainkan sebuah bentuk kontrol. Women's madness pada akhirnya merupakan alat yang digunakan oleh para tokoh laki-laki (Xavier. Cyclops. Wolverine, dan Magneto) untuk mengukuhkan dominasi mereka terhadap perempuan kuat seperti Jean.

This research analyzes the representation of women's madness in the movie trilogy X-Men. At the beginning, Jean Grey is a superheroine who gets an important position because she is the most powerful mutant (the only class five mutant) among other mutants. For Xavier, this potential makes her special. However, her power isn't shown in the first movie (X-A'Jen). In the second movie (X--Men United, she shows her massive power. yet at the end she has to die in order to save her teammates. Even though she seems to die, in the third movie (X-Men. The Last Stand), she raises from death and becomes very strong. This great power, however, doesn't give a good impact on her. As a result, she is diagnosed to have some psychological problems which, then. lead to a diagnosis of madness. Using feminist perspective, this study is to argue that thf5 diagnosis of' madness in women (women's madness) is not about 'psychological problems, but a control. In the end, women's madness is actually a tool used by male characters (Xavier, Cyclops, Wolverine, dan Magneto) to establish their domination on powerful woman like Jean"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13883
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ester Ro Uli
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh enforcement audit dan akuntansi terhadap hubungan adopsi IFRS dengan lingkungan informasi analis keuangan. Proksi lingkungan informasi analis keuangan yang digunakan ialah kesalahan prakiraan laba analis keuangan (Analyst Forecast Error) dan jumlah analyst following. Tingkat enforcement negara diukur dengan proksi yang merujuk pada Preiato et al. (2013) yang berfokus pada enforcement audit dan akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi IFRS tidak memiliki pengaruh negatif pada kesalahan prakiraan laba analis keuangan dan tidak memiliki pengaruh positif pada jumlah analyst following apabila tidak mempertimbangkan tingkat enforcement sebuah negara. Hal ini mengimplikasikan bahwa adopsi IFRS tidak memiliki pengaruh signifikan apabila tidak diiringi dengan adanya kegiatan enforcement sebuah negara. Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa pengaruh adopsi IFRS terhadap prakiraan laba analis dan jumlah analyst following lebih besar di negara-negara dengan tingkat enforcement yang rendah.
This study aims to investigate the effect of auditing and accounting enforcement to the relation between IFRS adoption and financial analysts’ information environment. This study uses analyst forecast error and number of analyst following as the proxies to measure the financial analysts’ information environment. For the enforcement level, this study uses the proxies that have been developed by Preaito et al. (2013). This study finds that IFRS adoption does not have any negative effect to analyst forecast error and positive effect to analyst following if the enforcement level is not being considered. This implies that without the enforcement activities, IFRS adoption does not have any significant effect to financial analysts’ information environment. This study also provides the evidence of the effect of IFRS adoption on analysts’ earnings forecasts and number of analyst following is larger in low enforcement countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Kurniawan Alfarisi
"ABSTRAK
Stres kerja merupakan psychological hazard yang terkadang tidak terlihat, dan
tidak diperhatikan oleh managemen perusahaan, padahal dampak dari bahaya
psikososial tersebut jika tidak segera direspon dalam jangka waktu tertentu dapat
menimbulkan dampak yang merugikan. Tenaga Analis Kesehatan merupakan
salah satu pekerja yang berisiko mengalami stres kerja, dikarenakan rutinitas
pekerjaannya yang monoton dan selalu berinteraksi dengan bahaya biologis
merupakan salah satu faktor penyebab stres kerja. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada
Tenaga Analis Kesehatan di laboratorium X. Dari hasil penelitian, diketahui
faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja pada tenaga Analis kesehatan di
Laboratorium X adalah beban kerja, rutinitas kerja, jadwal kerja, dan bahaya
biologis.

ABSTRACT
Work stress is psychological hazard that are sometimes not seen, and go
unnoticed by the management company, but the impact of the psychosocial
hazards if not immediately responded in a certain period of time can cause adverse
impacts. Health Analyst is one of the workers at risk of occupational stress, due to
the monotonous routine work and always interacting with biological hazards is
one of the causes of work stress. The purpose of this study was to determine the
factors associated with work stress on Health Analyst at X Laboratory. From the
research lab, the causes factors of work stress on health Analyst at X Laboratory
are the workload, work routines, work schedules, and biological hazards ."
2016
S62681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yos Wahyu Harinta
"The aim of this research is to know the influence of the flour soursop seed of the controlling pest
Callosobruchus analis at the soursop seed. This research has been implemented experimentally, consists of two
phases. The first is to know the effectivity of the flour soursop seed against mortallity of the beetle C. analis. and
the laying of eggs, while the second phases is to know the influence of the flour soursop seed against the influence
of the beetle population C. analis. This research has used RAL/CRD/ Completely Randomized Design with one
treatment factor that is : the dosege of the flour soursop seed,consiste of A) the flour soursop seed, dosege 1,50
g/100g ; B) the flour soursop seed, dosage 1,00 g/100 g ; C) the flour soursop seed, dosage 0,50 g/ 100 g; O)
Control/without treatment. Every tretment is repeated five time. The observation of the parameter is : mortality
and development of the beetle C. analis, the percentageof the seed damage and the decrease of the seed heavy.
The result of this research indicated that; the flour soursop seed influenced for the mortality and devolepment C.
analis at the soy bean seed; the flour soursop seed can reduce for damage and the decrease of the seed heavy
against attacking C. analis. The effective dosage of the flour soursop seed for controlling the beetls C. analis, is
not founded yet. From the result of this research, can be concluded that the flour soursop seed by dosage 1,50 g/
100 g seed can influence for increasing mortality and decreasing the expansion of the beetle powder C. analis at
the say been seed and can reducing the damage and the decreasing the soy bean seed heavy because of the
attacking the powder of beetle C. analis at storaging, the effective dosage of the flour soursop seed for controlling
the beetle C. analis is not founded yet.
Keywords: the flour soursop seed (Annona muricata), the powder of beatle Callosobruchus analis F.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung biji sirsak terhadap pengendalian hama
Callosobruchus analis pada biji kedelai. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen, yang terdiri dari dua tahap,
tahap pertama adalah mengetahui efektifitas tepung biji sirsak terhadap mortalitas kumbang C. analis dan
peletakan telur sedangkan tahap kedua mengetahui pengaruh tepung biji sirsak terhadap perkembangan populasi
kumbang C. analis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL/CRD) dengan 1 faktor perlakuan
yairu dosis tepung biji sirsak. Adapun dosis perlakuan adalah dosis tepung biji sirsak yang terdiri dari (A) Tepung
biji sirsak , dosis 1,50 g / 100 g; (B) Tepung biji sirsak, dosis 1,00 g / 100 g; (C) Tepung biji sirsak , dosis 0,50 g
/ 100 g; (O) Kontrol / Tanpa Perlakuan. Tiap Perlakuan diulang lima kali. Parameter pengamatan adalah ;
mortalitas dan perkembangan kumbang C. analis, persentase kerusakan biji dan penyusutan bobot biji. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tepung biji sirsak berpengaruh terhadap mortalitas dan perkembangan C. analis
pada biji kedelai ; tepung biji sirsak dapat mengurangi terhadap kerusakan dan penyusutan bobot biji kedelai
terhadap serangan C. analis; belum didapat dosis tepung biji sirsak yang efektif untuk mengendalikan kumbang
C.analis. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tepung biji sirsak dengan dosis 1,50 g / 100 g biji dapat
berpengaruh terhadap peningkatan mortalitas dan penurunan perkembangan kumbang bubuk Callosobruchus
analis F. pada biji kedelai serta dapat mengurangi kerusakan dan penyusutan bobot biji kedelai akibat serangan
kumbang bubuk Callosobruchus analis F. di penyimpanan, namun belum didapat dosis tepung biji sirsak yang
efektif untuk mengendalikan kumbang C. analis F.
Kata kunci: Tepung biji sirsak (Annona muricata), Kumbang bubuk Callosobruchus analis F."
Universitas Veteran Bangun Nusantara. Fakultas Pertanian, 2016
630 AGRIN 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>