Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaeri Marifah
Abstrak :
Hubungan Peningkatan Kualitas Hubungan Atasan-Bawahan terhadap Kesiapan Individu untuk Berubah dengan Memberikan Workshop Pembekalan Softskill Mentoring pada Atasan di Institusi X Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan peningkatan kualitas hubungan atasan-bawahan terhadap kesiapan individu untuk berubah dengan Workshop Softskill Mentoring pada Atasan di Institusi X, salah satu institusi pemerintahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian action research. Jumlah responden penelitian terdiri dari 30 orang bawahan eselon IV yang merupakan perwakilan dari masing-masing unit kerja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang diadaptasi dari LMX-MDM dari Liden Maslyn 1998 dan alat ukur kesiapan individu untuk berubah dari Holt, dkk 2007 . Hasil penghitungan uji statistik korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan sebesar r = 0.52; p.
The Relationship of Improving the Quality of Leader Member Exchange to Individual Readiness for Change with Providing Softskill Mentoring Workshop for Manager at Institution X The purpose of this research is to see the relationship of quality improvement of leader member exchange to individual readiness to change with Softskill Mentoring Workshop on Manager at Institution X, one of government institution in Indonesia. This research uses the type of action research research. The number of research respondents consisted of 30 manager level who were representatives of each work unit. The measuring tool used in this study is a questionnaire adapted from LMX MDM from Liden Maslyn 1998 and an individual readiness tool for change from Holt et al. 2007 . The result of the correlation statistic test shows that there is a significant relationship of r 0.52 p.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1984
S2132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Veronica Christy
Abstrak :
Industri kreatif merupakan salah satu sektor ekonomi yang lingkungan bisnisnya sangat dinamis dalam mengikuti perkembangan zaman Mendorong individu di dalam organisasi untuk melakukan inovasi menjadi salah satu jawaban dari permasalahan tersebut Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara komunikasi interpersonal atasan bawahan dan perilaku kerja inovatif karyawan di perusahaan X yang termasuk ke dalam industri kreatif Komunikasi interpersonal atasan bawahan diukur menggunakan Interpersonal Communication Effectivity ICE milik DeVito yang sudah diadaptasi oleh Loina 2012 dan perilaku kerja inovatif diukur menggunakan Innovative Work Behavior Scale IWB Scale yang dikembangkan oleh Janssen 2000 Hasil penelitian terhadap 397 karyawan tetap yang bekerja minimal satu tahun di perusahaan X menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal atasan bawahan tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan perilaku kerja inovatif r 050 p 05 Korelasi parsial dari aspek aspek komunikasi interpersonal atasan bawahan dan perilaku kerja inovatif menunjukkan hanya dua dari lima aspek yang memiliki korelasi secara signifikan yaitu aspek supportiveness r 137 p 05 dan equality r 174 p 05 Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari jenis kelamin pendidikan level jabatan dan departemen dalam memunculkan perilaku kerja inovatif Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan konstruk lain yang bisa menjembatani hubungan antara komunikasi interpersonal atasan bawahan dan perilaku kerja inovatif
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2015
S58974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Rahmanto
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku pemimpin yang efektif sangat diperlukan oleh organisasi. Penelitian ini berusaha menguji dua faktor penentu perilaku pemimpin yang efektif yaitu pertukaran atasan bawahan dan integritas. Responden penelitian adalah pegawai pemerintahan dari beberapa institusi pemerintahan yang berbeda dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Skala pengukuran berasal dari adaptasi skala pengukuran yang sudah ada yang memiliki nilai reliabilitas yang baik berkisar antara .86 hingga .92. Hasil penelitian ini memperlihatkan (1) pertukaran atasan bawahan berhubungan dengan perilaku pemimpin yang efektif (β = .40, p<.05) dan (2) integritas berhubungan dengan perilaku pemimpin yang efektif (β = .39, p<.05). Penelitian ini menunjukkan pentingnya integritas dan kualitas pertukaran atasan bawahan dan menyarankan penelitian lebih lanjut tentang topik ini meneliti di selain lembaga pemerintah. Keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya dibahas dalam diskusi.
ABSTRACT
Leader effectiveness behaviour is needed in organization. This study aims to investigate two factors that potentially influence leader effectiveness behaviour, which are leader member exchange and behavioral integrity. Research respondents originated from public servant in different government institutions with total respondents as much as 100 people All scales were adapted from previously used scale, and their reliability scores are ranging from .86 to .92, suggesting very good scales. The result of this study show that (1) leader member exchange influence leader effectiveness behaviour (β = .40, p<.05). (2) Behavioral integrity affects leader effectiveness behaviour (β = .39, p<.05). This research demonstrate the importance of behavioral integrity and leader member exchange (LMX) and call more research on this topic in other area than goverment institution. Limitation and suggestion for future research are being discussed.
2016
S63472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Gusnita
Abstrak :
ABSTRAK
Kinerja citizenship adalah tindakan atau perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan di luar dari domain tugas atau deskripsi kerja. Seperti bekerja sama dengan rekan kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja citizenship adalah pertukaran atasan-bawahan (LMX). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara kinerja citizenship dan pertukaran atasan-bawahan. Sampel pada penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan dengan minimal masa kerja satu tahun dengan N=115. Hasilnya menunjukkan hubungan positif yang signifikan (r=0.230, P<0.05, two-tailed) antara kinerja citizenship dan pertukaran atasan-bawahan (LMX). Dapat dikatakan jika kualitas pertukaran atasan-bawahan tinggi, maka kinerja citizenship yang ditunjukkan oleh karyawan juga tinggi. Ketika kualitas pertukaran atasan-bawahan rendah, maka kinerja citizenship yang ditunjukkan oleh karyawan juga rendah.
ABSTRACT
Citizenship performance is a behavior of an employee beyond job descriptions as cooperating with co-worker. Which factor of citizenship performance is leader-member exchange (LMX). The aim of this study is to explain the relationship between citizenship performance and leader-member exchange. Samples of this research are employees with work periodacally minimal is one year N=115. The findings show that the relationship of citizenship performance and leader-member exchange is positive and significat (r=0.230, P<0.05, two-tailed). so if leader-member exchange quality is high, then citizenship performance of the employees is high. If leader-member exchange is low, the citizenship performance of the employees is low too.
2016
S64933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Hariawan
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan penyebab utama masalah rendahnya kepuasan terhadap atasan pada karyawan Kantor Pusat PT. ABC dan mendesain sebuah rancangan intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah responden 79 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab yang secara signifikan paling mempengaruhi kepuasan karyawan Kantor Pusat PT. ABC terhadap atasannya adalah kualitas hubungan atasan-bawahan, yang secara spesifik berasal dari faktor kontribusi atasan dalam mendukung kinerja bawahan. Oleh sebab itu, maka intervensi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan akan difokuskan pada bagaimana meningkatkan kontribusi atasan terhadap pencapaian kinerja bawahan, yaitu melalui reaktivasi program coaching yang akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan komunikasi suportif. ...... The purpose of this study is to determine the cause of employee's supervision satisfaction problem in PT. ABC Head Office and design an intervention program to overcome the problem. This study used quantitative and qualitative approach with 79 employees as its respondents. Results show that supervisor-subordinate relationship quality had most significant influence to supervision satisfaction, specificaly from the supervisor?s contribution to support the subordinate performance and goal. Therefore, the intervention is focused on how to improve the contribution of supervisor in supporting their subordinate performance by reactivate the coaching program with a supportive communication approach.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardisutopo Endro Tjahjono
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh kualitas hubungan atasan-bawahan leader-member exchange, LMX dan kinerja karyawan sesuai tuntutan jabatan in-role behavior, IRB terhadap persepsi karyawan terhadap alat ukur penilaian kinerja performance measurement, PM . Hasil statistik regresi menunjukkan hanya variabel LMX yang berpengaruh signifikan t 36 = 5,38; p. ......This research investigated the impact of leader member exchange LMX and in role behavior IRB towards employees perception on performance measurement PM . Statistically, the regression analysis show that LMX is the only variable that has impact significantly t 36 5,38 p.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Suryaningtyas
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh antara penyimpangan perilaku organisasi dengan interaksi yang dilakukan karyawan, yaitu: interaksi karyawan dengan pimpinannya, interaksi karyawan dengan rekan sekerjanya yang diukur melalui kekompakan dan kohesivitas tim, serta apakah ada pengaruh dari konflik keluarga dengan pekerjaan terhadap timbulnya penyimpangan perilaku organisasi di dua Instansi Pemerintah, yaitu Kepolisian Negara RI (Polri) dan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) sebagai organisasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh dari hubungan atasan - bawahan terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Analisis juga menujukkan adanya korelasi negatif antara kohesivitas tim terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Sedangkan konflik keluarga - pekerjaan berkorelasi positif terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa untuk organisasi yang berbeda, penyimpangan perilaku organisasi yang terjadi dapat dipengaruhi oleh hal yang berbeda pula. ......This study is intended to see the influence of factors in employee interactions: interactions with leaders, measured by the leader - member exchange (LMX); interactions between employee, measured by team cohesiveness (TC); and interaction in the family, measured by family - work conflict (FWC) to organizational misbehavior (OMB), in two govemmental organization: Indonesian National Police and National Search and Rescue Agency as they has public Service orientation. The result shows that there is no influence between the leaders - member exchange to organizational misbehavior. Analysis also shows negative correlation between team cohesiveness with organizational misbehavior in National Search and Rescue Agency but shows otherwise in Indonesia National Police. There is also influence from family - work conflict to organizational misbehavior, and the correlation value is positive. Analysis also shows that for different organization, there might be different variables that influence organizational misbehavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andin Nurina
Abstrak :
Organisasi XYZ merupakan organisasi internasional yang bergerak di bidang kerjasama teknis dengan pemerintah Republik Indonesia. Menurut data tahun 2010 angka turnover untuk staf lokal yang menempati posisi program officer adalah sebesar 41% dan meningkat menjadi 57% pada tahun 2011. Dalam diagnosis awal ditemukan kepuasan kerja, hubungan atasan - bawahan, dan beban kerja merupakan faktor penyebab staf lokal meninggalkan pekerjaan mereka. Prediksi terjadinya turnover dapat dilihat dari intensi seorang karyawan untuk meninggalkan pekerjaan. Oleh karena itu, tesis ini meneliti intensi turnover staf lokal di organisasi XYZ. Penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap 4 orang staf lokal dengan posisi program officer dan 2 orang manajer organisasi XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi staf lokal untuk meninggalkan pekerjaan sangat kuat. Penyebab paling besar berasal dari hubungan antara atasan dengan bawahan. Oleh sebab itu, program intervensi yang diusulkan untuk memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan di organisasi XYZ adalah program team building. Diharapkan dengan dilakukannya team building, kualitas hubungan atasan dan bawahan di organisasi XYZ bisa semakin baik dalam berkomunikasi, bekerja sama, saling membantu, percaya dan menghargai. ......Organization XYZ is an international organization focused on technical cooperation with the government of Republic of Indonesia. Based on 2010 data, turnover figure on local staff with position as program officer was 41% and increased to 57% in 2011. On preliminary diagnosis, job satisfaction, leader member relationship and workload is the reasons why local staff leave their job. Turnover could be predicted by the intention to leave on the staff. Therefore, this thesis will investigate further about local staff of organization XYZ intention to leave. The research is conducted through interview with 4 local staff with program officer position and 2 manager of XYZ organization. The result showed intention to leave on local staff is very strong. The major reason is from the leader and member relationship. Hence, intervention program proposed to improve the relationship between leader and member in organization XYZ is team building program. Through team building it is expected that the relationship quality between leader and member in XYZ organization will be better in communicate, cooperate, trusting and respecting each other.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31382
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Loina
Abstrak :
Tesis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan efektivitas komunikasi interpersonal atasan-bawahan melalui intervensi pelatihan komunikasi interpersonal untuk supervisor di PT X. Alat ukur Kepuasan Kerja (Spector, 1997) dengan α = .897 dan Efektivitas Komunikasi Interpersonal (DeVito, 1996) dengan α = .891. Hasil uji korelasi Pearson terhadap 39 karyawan non-supervisory level, adalah terdapat hubungan signifikan antara kepuasan kerja dan efektivitas komunikasi interpersonal atasan-bawahan ( r = .451 dan signifikansi .004, p< .05). Peneliti memberikan intervensi pelatihan komunikasi interpersonal bagi supervisor untuk meningkatkan efektivitas komunikasi interpersonal antara atasan dan bawahan. Sosialisasi kepada manajemen perusahaan dilakukan untuk menggantikan program pelatihan yang direncanakan. Tanggapan menejemen terhadap program pelatihan ini ialah cukup bagus karena memaparkan secara lengkap agenda pelatihannya. Dengan demikian, pelatihan komunikasi interpersonal sesuai untuk meningkatkan efektivitas komunikasi interpersonal pada supervisor di PT.X. Walaupun demikian, manajemen perlu melakukan pelatihan yang sudah diprogramkan secara konsisten. ......The research was performed to observe relationship of job satisfaction and superior-subordinate interpersonal communication effectivity through interpersonal communication training at PT.X. The reliability of Job Satisfaction Survey (Spector, 1997) is .897 and the reliability of interpersonal communication effectivity (DeVito, 1996) is .891. The result of Pearson Correlation from 39 non-supervisory employees, there is a significant relationship between job satisfaction and superior-subordinate interpersonal communication effectivity (r = .451 and significance score of .004, p< .05). Researcher planned to intervene by interpersonal communication training for supervisor to improve communication interpersonal effectivity between superior and subordinate. Socialization to the management about the intervention was held as substitution of the training itself. Management said that the intervention program is good enough to apply because the researcher described from training stage to evaluation stage. The conclusion is interpersonal communication training for supervisor is suitable to improve superior-subordinate interpersonal communication effectivity. However, management still needs to hold the programmed training constantly.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30877
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>