Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Christovery Darmaputra
"Latar Belakang. Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang paling serius di abad ke 21 ini. Masalah ini bersifat global dan terus mempengaruhi
banyak negara baik negara dengan pendapatan rendah dan negara dengan pendapatan
menengah, terutama di daerah perkotaan termasuk di Indonesia. Banyak faktor yang
mempengaruhi obesitas pada anak termasuk keturunan, perilaku gerak pasif dan berkurangnya
aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko, persebaran dan
hubungan antara obesitas dengan nilai akademis. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan
penelition potong lintang yang mengikutsertakan murid sekolah dasar di sekolah negri di
Jakarta. Berat badan dan tinggi subjek diukur. Indeks masa tubuh dari masing masing subjek
diukur menggunakan kurva indeks masa tubuh-untuk-usia dari CDC. Subjek diklasifikasi
kedalam tiga kategori; berat badan kurang, berat badan normal dan obesitas. Hasil.
Diantaranya, 59 subjek dari 279 subjek termaasuk dalam kategori obesitas. Hubungan antara
nilai akademik dengan kelas (p=0.000) dan jenis kelamin (p =0.021) berkaitan secara
signifikan. Hubungan antara obesitas pada anak (p = 0.512) dengan nilai akademik ditemukan
tidak signifikan. Kesimpulan. Prevalensi dari obesitas pada anak didalam penelitian ini adalah
21.1%. Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan nilai akademik adalah kelas dan
jenis kelamin. Hubungan nilai akademik dengan obesitas pada anak tidak signifikan

Background. Childhood obesity is one of the most serious public health challenges of the 21st
century. The problem is global and is steadily affecting many low- and middle-income
countries, particularly in urban settings including in Indonesia. There are several risks of
childhood obesity including genetic, parent restriction, sedentary behaviour and decreased
physical activity. This study is aimed to know the risk factor, epidemiology and relation
between obesity with academic achievement. Methods. This study is conducted using crosssectional
study comprised of primary school student in a public school in Jakarta. Subjects
body weight and body height were measure. BMI of each subject were measure using BMIfor-
age curve from CDC. The subjects were classified into three weight status categories;
underweight, normal weight and obese. Results. Among which, 59 subjects from 279 subjects
found to be obese. In relationship with academic scores, grade (p = 0.000) and gender (p =
0.021) were found to be significant. Relationship between childhood obesity (p = 0.512) with
academic score were insignificant. Conclusion. Prevalence of obese in this study is 21.1%.
Variables significantly associated with academic score were grade and gender. Childhood
obesity was insignificantly associated with academic score"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soepardi Soedibyo
"Anak usia sekolah 6-12 tahun, di kota besar mempunyai aktivitas flsik yang kurang dan gaya hidup yang santai. Fast food dan soft drink yang dikonsumsi mengandung kalori dan protein tinggi berasal dari protein dan karbohidrat. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama aspek psikososial. Faktor yang turut berperan mendukung terjadinya obesitas pada anak adalah keadaan sosial ekonomi, perilaku dan gaya hidup serta pola makan. Dilakukan penelitian deskriptif analitik secara seksi silang pada murid sekolah dasar di Jakarta, utituk mengidentifikasi faktor yang berperan pada obesitas anak usia sekolah. (Med 3 Indones 2006; 15:43-54).

School-aged children of 6-12 year old in big cities have less physical activities and relax life style. Fast food and soft drink consumed contain high calorie and protein of protein and carbohydrate sources. Obesity has impact on children's growth and development especially on psychosocial aspect. The factors that play a role in supporting the obesity occurrence in children include socio-economic condition, behavior and life style and diet. A cross sectional descriptive -analytic study was conducted on elementary school students in Jakarta, to identify factors that play roles on obesity of school-aged children. (Med J Indones 2006; 15:43-54)."
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 15 (1) January-March 2006: 43-54, 2006
MJIN-15-1-JanMarch2006-43
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Chandra
"Obyektif : Untuk menilai adanya psikopatologi pada remaja obesitas digunakan instrumen Symtom Check list-90 (SCL-90), yang terdiri dari 90 pertanyaan. Merupakan pengembangan dari Hopkins Symtom Check List (HSCL) berbentuk self rating/self report, dipergunakan untuk menilai psikopatologi secara umum, mengukur derajat gejala secara kuantitatif serta menilai psikopatologi secara deskriptif. Cut off scorenya adalah 61. Skor penilaian adalah skor total (kondisi mental secara umum) atau skor dari masing-masing dimensi gejala, yaitu skala depresi, anksietas, obsesif-kompulsif, fobia, somatisasi, sensitifitas interpersonal, hostilitas, paranoid, psikotik dan skala tambahan. Sedangkan untuk menentukan obesitas digunakan Indeks masa tubuh (IMT). Dikatakan obesitas jika IMT Iebih dari 27 kg/m. Tujuan penelitian ini untuk mencari hubungan antara obesitas dengan psikopatologi pada remaja.
Metode : Subyek adalah siswa-siswa SMU obesitas dan tidak obesitas yang memenuhi kriteria inklusi di wilayah Jakarta Selatan. Untuk menentukan jumlah sekolah yang akan diikut sertakan dalam penelitian ini digunakan teknik cluster sampling dua tahap dan untuk menentukan sekolah-sekolah yang akan mewakili setiap kecamatan digunakan teknik Random. Selanjutnya untuk pemilihan siswa dilakukan dengan teknik Purposif. Kemudian data dianalisis dengan uji statistik Chi square dan uji statistik Fisher, untuk melihat apakah terdapat hubungan antara obesitas dengan psikopatologi pada remaja.
Hasil : Penelitian ini melibatkan 54 siswa (27 obesitas dan 27 tidak obesitas). Dari 27 siswa obesitas, yang memiliki psikopatologi sebanyak 15 orang (55,6%), sedangkan yang tidak memiliki psikopatologi sebanyak 12 orang (44,4%). Dari 27 siswa tidak obesitas yang memiliki psikopatologi sebanyak 17 orang (63,0%), sedangkan yang tidak memiliki psikopatologi sebanyak 10 orang (37,0%). Kemudian data tersebut dianalisis dengan uji statistik Chi square dengan nilai p=0,58, CI 95% (0,25-2,19) dan QR=0,74 (tidak bermakna).
Simpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan terjadinya psikopatologi.

Objective : Psychopathology in obese adolescents is assessed with Symptom Check List-90 (SCL-90), which contain 90 question. SCL-90 is a modification of Hopkins Symptoms Check List (HSCL). It is a self rating/self report, use to assess psychopathology in general, the degree of quantitative symptom a descriptive psychopathology. Cut off score is 61. SCL-90 has a total score, which assess a general mental condition and a score for each symptom dimension (depression, anxiety, obsessive compulsive, phobia, somatisation, interpersonal sensitivity, hostility, paranoid, psychotic and addition scale). For the measurement of obesity, we use Body Mass Index (BMI), if the BMI score is >27 we categorized the subject as having the obesity problem. The purpose of this study is to find out the relationship between obesity and the psychopathology in adolescents.
Method : This is an analytic cross sectional study. Subjects are obese and non obese high school students in South Jakarta. We use two step cluster sampling method to determine the amount of schools and we use random method to choose schools of each region, and then we use purposive method to choose the students. The data is analyzed with Chi square and Fisher statistic test to assess the relationship between obesity and psychopathology in adolescents.
Result : Of 54 students (27 students are obese and 27 students are non obese). From 27 obese students, 15 students (55.6%) showed psychopathology and 12 students (44.4%) showed no psychopathology. From 27 non obese students, 17 students (63.0%) showed psychopathology and 10 students (37.0%) showed no psychopathology. These data was analyzed with Chi square statistic test, p = 0.58, CI 95% (0.25 - 2.19) and OR = 0.74 (non significant).
Conclusion : The result of this study showed there is no relationship between obesity and psychopathology in adolescent.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seala Septiani
"Obesitas di usia dini dapat merugikan kesehatan anak sepanjang hidupnya secara permanen. Dewasa ini, asam lemak omega-3 diperkenalkan sebagai alternatif solusi obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari konseling asam lemak omega-3 selama 10 minggu terhadap pengetahuan, sikap, asupan, dan IMT/U. Penelitian ini membagi acak subjek; grup yang mendapat konseling dengan optimalisasi asam lemak omega-3 disertai rekomendasi menu harian yang spesifik (Grup intervensi, n=18); dan yang mendapat konseling dan menu standar (Grup kontrol, n=20). Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan pada grup intervensi meningkat signifikan (p<.001). Dibutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh intervensi ini terhadap keluaran lain yang diharapkan.

Obesity in early life could result in permanent heath consequences. Omega-3 fatty acids (FAs) are beneficial in obesity management, but food-based nutrition education enhancing omega-3 FAs especially in children was lacking. We investigated the effect of 10-week enhanced counseling on caregivers knowledge, attitude, as well as children's intakes and body mass index-for-age (BAZ). Children were randomly assigned to receive; enhanced counseling with specific daily menu (intervention group, n=18), or standard counseling with general menu (control group, n=20). Intervention group significantly improved knowledge (p<.001). However, its effect on other outcomes may need further investigation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Samantha Winata
"Kegemukan pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak negatif jangka panjang bagi anak. Prevalensi hipertensi pada dewasa muda juga terus meningkat dari tahun ke tahun dan terdapat kemungkinan bahwa kegemukan anak berpengaruh terhadap hipertensi saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi kegemukan saat balita (0-59 bulan) terhadap hipertensi dewasa (21-26 tahun). Penelitian cohort retrospective ini menggunakan data IFLS 1 tahun 1993 dan IFLS 5 tahun 2014 dengan total responden 596 balita setelah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penelitian ini menunjukkan terdapat 15,1% anak yang hipertensi saat dewasa dengan proporsi anak yang kegemukan dan mengalami hipertensi sebesar 17,4%. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi, yaitu jenis kelamin, status gizi obesitas dewasa, konsumsi fast food, konsumsi soft drink, dan kebiasaan merokok. Analisis multivariat ditemukan bahwa kegemukan memiliki risiko 0,83 lebih rendah untuk hipertensi dibandingkan dengan status gizi normal setelah dikontrol dengan variabel kebiasaan merokok dan status gizi dewasa, namun hubungan ini tidak bermakna secara statistik.


Kegemukan pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak negatif jangka panjang bagi anak. Prevalensi hipertensi pada dewasa muda juga terus meningkat dari tahun ke tahun dan terdapat kemungkinan bahwa kegemukan anak berpengaruh terhadap hipertensi saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi kegemukan saat balita (0-59 bulan) terhadap hipertensi dewasa (21-26 tahun). Penelitian cohort retrospective ini menggunakan data IFLS 1 tahun 1993 dan IFLS 5 tahun 2014 dengan total responden 596 balita setelah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penelitian ini menunjukkan terdapat 15,1% anak yang hipertensi saat dewasa dengan proporsi anak yang kegemukan dan mengalami hipertensi sebesar 17,4%. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi, yaitu jenis kelamin, status gizi obesitas dewasa, konsumsi fast food, konsumsi soft drink, dan kebiasaan merokok. Analisis multivariat ditemukan bahwa kegemukan memiliki risiko 0,83 lebih rendah untuk hipertensi dibandingkan dengan status gizi normal setelah dikontrol dengan variabel kebiasaan merokok dan status gizi dewasa, namun hubungan ini tidak bermakna secara statistik.


Childhood obesity is a health problem that has a long-term negative impact onchildren. The prevalence of hypertension in young adults continues to increase year by year and it is suggested that childhood obesity affects hypertension in adulthood. This study aims to determine the effect of obesity as a child under the age of five (0-59months) on adult hypertension (21-26 years). This retrospective cohort study data werefrom IFLS 1 in 1993 and IFLS 5 in 2014, with a total of 596 respondents under the age of five after meeting the inclusion and exclusion criteria. This study showed that 15,1%of the children have hypertension as adults, with the proportion of overweight children having hypertension being 17,4%. Variables significantly related to the incidence of hypertension were gender, nutritional status of obese adults, consumption of fast food, consumption of soft drinks, and smoking habits. Multivariate analysis found that childhood obesity lower the risk for hypertension by 0.83 times compared to normal nutritional status after being controlled by smoking habits and adult nutritional status variables, but this relationship was not statistically significant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Nadya Ulfa
"Obesitas anak adalah kondisi ketika Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak > 2SD yang berdampak pada status kesehatannya sekarang maupun nanti. Kejadian obesitas pada anak usia 5-15 tahun di Indonesia sebesar 8,3%, sedangkan Jawa Barat yakni 7,4% pada anak laki-laki dan 4,6% pada anak perempuan. Penelitian pre-eksperimental ini bertujuan untuk menurunkan IMT/U anak obesitas melalui peningkatan aktivitas fisik berbasis sekolah, dilakukan selama 4 minggu dengan melibatkan 25 responden yang mengalami obesitas. Analisis data menggunakan Uji T Berpasangan (paired t-test), dimana rata-rata penurunan IMT/U yang terjadi sebesar 0,20 poin dengan penurunan berat badan sebesar 0,35 kg. Pada analisis bivariat ditemukan hubungan signifikan antara penurunan IMT/U anak obesitas dengan peningkatan aktivitas fisik (p=0,000) dengan penurunan terbesar pada minggu ketiga setelah intervensi. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan meningkatan aktivitas fisik selama 4 minggu di sekolah dapat menurunkan IMT/U anak obesitas. Disarankan kepada pihak sekolah menambah durasi mata pelajaran olahraga dan membudayakan kembali senam disekolah.

Childhood obesity is a condition when a children's body mass index (BMI)-to age reached >2 in z-score, which will affect the health status, present or the future. Childhood obesity prevalence for children aged 5-15 in Indonesia is 8,3%, meanwhile in East Jawa Province are 7,4% for the boys and 4,6% for the girls. This pre-experimental research's goal is to reduce the obese child's BMI-to age by increasing the school-based physical activity program for 4-weeks with 25 obese children. The paired t-test uses to analyze the data where BMI-to age reduced for 0,20 point with 0,4 kg weight lost. The bivariate analysis shows a significant association between the BMI-to age reducement by increasing physical activity (p=0,000). It is proven that by increasing school-based physical activity for 4 weeks is able to reduce obese child's BMI-to age. Suggested for the school to give more time for physical activity education and re-using chalisthenics as the school's culture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library