Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gresty Natalia Maria Masi
"ABSTRAK
Kontrol glukosa darah dapat dipertahankan melalui perawatan mandiri. Motivasi melakukan self monitoring blood glucose (SMBG) yang baik dapat meningkatkan diabetes self management pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi melakukan SMBG dengan diabetes self management pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan crossectional, melibatkan 96 pasien. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner karakteristik responden, Treatment Self Regulation Questionare, Diabetes Self Management Questionare, Diabetes Knowledge Scale.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi melakukan SMBG dengan diabetes self management (p = 0,001). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan motivasi melakukan SMBG berhubungan dengan didabetes self management setelah dikontrol variabel pengetahuan.
Kesimpulan diperlukan perhatian khusus dari perawat untuk meningkatkan motivasi melakukan SMBG pada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam self care management.

ABSTRACT
Glycemic control could be maintained through diabetes self-management. Motivation to perform self-monitoring blood glucose (SMBG) could improve diabetes self-management in type 2 diabetes mellitus patients.
The purpose of this study was to explore the relationship between motivation to perform SMBG and diabetes self-management in patients with type 2 diabetes mellitus.
This study applied quantitative method with a cross sectional approach, involving 96 patients. The Instruments used were questionnaires for respondent characteristics, Treatment Self-Regulation Questionnaires, Diabetes Self Management Questionnaire and Diabetes Knowledge Scale.
The results show that there was a significant relationship between motivation to perform SMBG and diabetes selfmanagement (p = 0,001). Results of logistic regression analysis showes that motivation to perform SMBG is associated with diabetes self-management after controlled by knowledge variable.
In conclusion it is a necessarily for nurses to provide attention to increase motivation to perform SMBG in patients with type 2 diabetes mellitus as part of self care management.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Suryatmana
"Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar gula darah (hiperglikemi) akibat terganggunya fungsi produksi dan kerja insulin pada pangkreas. Dampak hiperglikemi yang tidak teratasi akan menyebabkan komplikasi/keparahan pada penderita diabetes. Inovasi MARI THERAPI merupakan intervensi keperawatan berupa manajemen diri diabetes yang terdiri dari edukasi, manajemen nutrisi, latihan fisik, perawatan kaki, minum obat, pemeriksaan kadar glukosa darah dan relaksasi hipnosis lima jari dengan therapi musik, yang diberikan pada dewasa dengan diabetes melitus pada keluarga maupun di komunitas. Intervensi ini diimplementasikan kepada dewasa diabetes sebanyak 31 orang selama 55-60 menit setiap sesi sebanyak 13 minggu (6 tahap=13 sesi pertemuan). Hasil implementasi di keluarga didapatkan bahwa rerata skor kepatuhan hidup sehat meningkat 29,8, dan rerata skor hiperglikemi menurun 203gr/dl setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga. Hasil implementasi di komunitas didapatkan rerata skor kepatuhan hidup sehat 15,26 dan rerata skor hiperglikemi menurun 127,74 gr/dl setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas intervensi MARI THERAPI. Hasil dependent t tes didapatkan bahwa intervensi MARI THERAPI berpengaruh untuk meningkatkan kepatuhan hidup sehat dan menurunkan hiperglikemi dewasa dengan diabetes (p<0,05). Intervensi MARI THERAPI dapat digunakan sebagai pilihan intervensi keperawatan dan direkomendasikan pada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat pada dewasa dengan diabetes melitus.
......Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by increased blood sugar levels (hyperglycemia) due to disruption of insulin production and action in the pancreas. The impact of unresolved hyperglycemia will cause complications/severity in diabetics. MARI THERAPY innovation is a nursing intervention in the form of diabetes self-management which consists of education, nutrition management, physical exercise, foot care, taking medication, checking blood glucose levels and relaxing five-finger hypnosis with music therapy, which is given to adults with diabetes mellitus in their families and families. in the community. This intervention was implemented to 31 diabetic adults for 55-60 minutes each session for 13 weeks (6 stages = 13 sessions). The results of the implementation in the family showed that the average score for healthy living increased by 29.8, and the average score for hyperglycemia decreased by 203gr/dl after being given family nursing care. The results of the implementation in the community showed that the average score for healthy living was 15.26 and the average hyperglycemia score decreased by 127.74 g/dl after being given community nursing care with the MARI THERAPY intervention. The results of the dependent t test showed that the MARI THERAPY intervention had an effect on increasing adherence to healthy living and reducing hyperglycemia in adults with diabetes (p<0.05). The MARI THERAPY intervention can be used as a nursing intervention option and is recommended for individuals, families, groups and communities in adults with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Andriani
"ABSTRAK
Penerapan pedoman gizi kedalam menu sehari-hari merupakan tantangan bagi mayoritas pasien diabetes karena memerlukan penyesuaian dan kesukarelaan dari pasien untuk mengubah pola makan yang sudah lama terbentuk dan sering menimbulkan kejenuhan dan stress disebabkan pasien diabetes harus mengikuti program diet seumur hidupnya. Aktivitas self management serta respon psikologis memiliki pengaruh yang besar pada pasien diabetes melitus dalam melakukan usaha pengontrolan diet. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, RS Fatmawati dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusomo Jakarta dengan jumlah responden 260 orang pasien diabetes melitus tipe 2. Pengukuran respon psikologis menggunakan Problem Areas In Diabetes PAID , aktivitas self management diukur menggunakan Diabetes Self Management Questionare DMSQ yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta pengukuran asupan makanan melalui kuesioner food recall 1x24 jam dan status nutrisi dinilai dengan indeks massa tubuh IMT . Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara respon psikologis dan status nutrisi p = 0,000, OR =4,944 , terdapat hubungan bermakna antara diabetes self management dengan status nutrisi p = 0,002, OR = 2,217 yang tidak dipengaruhi variabel perancu jenis OAD, asupan makanan, dan usia. Diperlukan penambahan materi konseling untuk memenuhi kebutuhan psikologis terkait diabetes serta penguatan edukasi secara berulang-ulang kepada pasien.

ABSTRACT
The application of nutritional guidelines into the daily menu is a challenge for the majority of diabetic patients because it requires adjustment and volunteering of patients to change the long established diet and often leads to saturation and stress because diabetic patients should follow a diet plan for the rest of their lives. Self management activities as well as psychological responses have a great influence on diabetes mellitus patients in doing diet control efforts. This research use cross sectional design which done in Gatot Soebroto army hospital, Fatmawati Hospital and Dr. Cipto Mangunkusomo hospital Jakarta with the number of respondents 260 people with type 2 diabetes mellitus. Measurement of psychological response using Problem Areas In Diabetes PAID , self management activity is measured using Diabetes Self Management Questionare DMSQ which has tested the validity and reliability and measurement of food intake through food recall questionnaire 1x24 hours and nutritional status assessed with body mass index BMI . The result showed that there was a significant correlation between psychological response and nutritional status p 0,000, OR 4,944 , there was a significant correlation between diabetes self management with nutritional status p 0,002, OR 2,217 unaffected by confounder type OAD, intake food, and age. Required addition of counseling material to meet the psychological needs related to diabetes as well as the strengthening of education repeatedly to the patient"
2018
T50905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipto Dwitanta
"Pasien dewasa pertengahan dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terjadinya komorbiditas. Diabetes self management merupakan hal yang esensial dilakukan untuk mengontrol gula darah. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diabetes self management pada pasien dewasa pertengahan dengan diabetes tipe 2. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross-scetional pada 91 reponden. Semua data pada penelitian ini diambil secara daring. Hasil analisis bivariat hanya dukungan keluarga (p=0,023) dan efikasi diri (p=0,0005) yang berhubungan dengan diabetes self management, sedangkan faktor lain tidak memiliki korelasi. Analisis regresi linear ditemukan bahwa efikasi diri (p=0,0005, R2=0,379) yang paling berpengaruh terhadap diabetes self management. Perawat perlu mengembangkan intervensi dan inovasi keperawatan yang mengacu pada pemberdayaan pasien dalam meningkatan kemampuan dalam perawatan diri sendiri. Fokus utama perawat pada peningkatkan efikasi diri pasien dan kemampuan diabetes self management. Diperlukannya edukasi yang berkelanjutan serta keterlibatan dari anggota keluarga pasien.
......Factors affecting diabetes self management in middle-age adult with type 2 diabetes mellitus. Middle-age adult patients with diabetes have higher risk comorbid conditions. Diabetes self management is an essential thing to control blood sugar.The aim of this study was to analyze the factors affecting with diabetes self-management in middle-age adult with type 2 diabetes. A cross-sectional approach was conducted for 91 respondents. All data in this research were collected from online survey. From the bivariate analysis, there were only family support (p = 0.023) and self-efficacy (p = 0.0005) that associated with diabetes self-management. The other variable had no correlation. Linear regression analysis found that self-efficacy (p = 0.0005, R2 = 0.379) had strongest correlation toward diabetes self-management. Nurses need to develop nursing interventions and innovations that refer to empowering patients to increase their ability to care for themselves. Nurses’ primary focus was on improving patient self-efficacy and diabetes self-management abilities. Patiens need for continuing education and involvement of the patient's family members."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumahorbo, Hotma
"Prediabetes merupakan prakondisi Diabetes dengan risiko absolut DMT2 sebesar 2-10 kali. Diabetes merupakan faktor risiko penyakit Jantung dan Stroke yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Diabetes dapat dicegah dengan memperbaiki pola makan dan pola latihan fisik penyandang Prediabetes.Penelitian bertujuan untuk memperoleh model pemberdayaan yang dapat memperbaiki pola makan dan pola latihan fisik sebagai upaya mengendalikan glukosa darah penyandang Prediabetes. Pengembangan model segitiga kerjasama (SESAMA) dilakukan dengan studi fenomenologi dan validasi Efektivitas nya dengan quasi experiment wit control group design "selama 16 minggu jumlah sampel penelitian adalah 151 penyandang Prediabetes. Hasil penelitian menunujukan penurunan % AKG sebesar 25.186 % ; risiko pola latihan fisik sebesar 29 kali dan kadar glukosa darah menurun sebesar 5,734 mg/Dl. Direkomendasikan kepada pihak terkait agar model "SESAMA" dapat digunakan sebagai salahsatu model pencegahan diabetes di masyarakat......Prediabetes constitutes a diabetic precondition with absolutely relative risk 2-10 times. Diabetes is the risk factor of heart disease and stroke as the main cause of death in Indonesia. Early handling of Prediabetes is important that take cares in the form of lifestyle shift especially improving eating and physical exercise pattern. The aim of study was to develop empowerment model in improving eating and physical exercise pattern of prediabetes patients in order to control blood glucose level. By Fenomenology study, the empowerment model of segitiga kerjasama (SESAMA) have been developed. The”SESAMA” model is validated in improving eating and physical exercise pattern as well as controlling blood glucose level of Prediabetes patients using quasi experiment with control group design. The validation model conducted for 16-week period with 151 subjects. The result of this study showed that the model could decreased % AKG in amount of 25.186 %, risk of physical exercises pattern 29 times and decreasing of blood glucose level in amount of 5.734 mg/Dl. This study recommended to related parties so that the model ”SESAMA” could be implemented in preventing diabetes patients in community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Rachmawati
"ABSTRAK
Nama : Utami RachmawatiProgram Studi : Magister Ilmu KeperawatanJudul Riset : Hubungan Karakteristik, Melek DM, dan Kesadaran Diri dengan Manajemen Diri Lansia dengan DM di Kota Depok Melek DM dan kesadaran diri merupakan aspek internal yang perlu dimiliki lansia dengan DM selama menjalani manajemen diri DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, melek DM, dan kesadaran diri dengan manajemen diri lansia dengan DM. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional menggunakan sampel lansia dengan DM di wilayah Depok sebesar 106 responden yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Analisis menggunakan uji t independen pada variabel jenis kelamin, suku, pendidikan terakhir, riwayat DM keluarga dan Pearson product moment pada variabel usia, penghasilan, melek DM dan kesadaran diri. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Karakterisik responden memiliki median usia 64 tahun, mayoritas bersuku Jawa, memiliki proporsi pendidikan rendah dan menengah yang sama, median penghasilan 2 juta, serta sebagian besar memiliki riwayat DM keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, penghasilan, melek DM, dan kesadaran diri dengan manajemen diri DM. Hasil analisis multivariat menununjukkan bahwa usia merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi manajemen diri DM lansia. Peningkatan intervensi berbasis lansia diharapkan menjadi salah satu alternatif penanggulangan DM lansia dengan memperhatikan karakteristik usia, penghasilan, dan melek DM. Pendekatan yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan intervensi edukasi kesehatan perorangan dengan media audiovisual.

ABSTRACT
Name Utami RachmawatiStudy Program Master of NursingTitle Associations between Characteristics, Diabetes Literacy, and Self Awareness with Diabetes Self Management of Community Dwelling Elderly in Depok Diabetes literacy and self awareness becomes the internal factors elderly should have to manage their diabetes routines. This research was aimed to indicate associations between characteristics, diabetes literacy and self awareness to diabetes self management of elderly with diabetes. This research used cross sectional correlation method and used 106 sampel of elderly with diabetes chosen by cluster sampling. This research took place in Depok. The datas were analyzed using bivariate with t independent test for sex, ethnicity, education, and family history also Pearson product moment for age, income, diabetes literacy, and self awareness. Logistic regression was used for multivariate analysis. Respondent median age was 64 years, mostly from Java, had an equal proportion of basic and middle range education. Median of income was 2 million and mostly had diabetes positive family history. This research showed a significant correlation between age, sex, income, diabetes literacy, and self awareness with diabetes self management. Multivariate analysis showed that age was the dominan factor affecting diabetes self management in elderly. Elderly based intervention should consider age, income, and diabetes literacy as an alternative to compete against diabetes. Individual health education using audiovisual media could be one of the way to achieve them."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Virginia Sandra Dewi
"ABSTRACT
Latar belakang: Diabetes Melitus tipe 2 tidak dapat disembuhkan. Edukasi merupakan salah satu penanganan DM tipe 2. Edukasi atau Diabetes Self Management Education (DSME) di rumah sakit tidak optimal berdampak pada lama hari rawat yang panjang. Tujuan: untuk mengetahui karakteristik pasien DM tipe 2 di RSUP NTB tahun 2012-2013, serta mengukur asosiasi sederhana DSME terhadap lama hari rawat pasien di RSUP NTB. Desain dan Metode: Tinjauan secara retrospektif terhadap 199 rekam medis pasien DM tipe 2. Hasil: DSME disampaikan oleh perawat dan ahli gizi. Akan tetapi, tidak seluruh pasien mendapat edukasi. Di RSUP NTB, yang tercatat edukasi tentang: diet (53%), aktivitas fisik (33%), tentang obat (8%), komplikasi (1%), edukasi lainnya (6%), dan 27% pasien yang tidak mendapat edukasi apapun oleh perawat. Sebanyak 43.7% pasien yang mendapat konseling gizi oleh ahli gizi. Pasien yang mendapat DSME memiliki lama hari rawat yang lebih singkat dibandingkan dengan yang tidak mendapat edukasi. Kesimpulan: berdasarkan catatan rekam medis DSME di RSUP NTB belum optimal dan DSME berperan mempersingkat lama hari rawat pasien.

ABSTRACT
Background: Type 2 Diabetes Mellitus (type 2 DM) is a disease that can not be cured. An adequate education is one of way management of type 2 DM. Diabetes Self Management Education (DSME) in hospitals not adequate and impact on length of stay. Purpose: this study to describe characteristics of patients with type 2 DM at General Hospital West Nusa Tenggara 2012-2013, and measured association of DSME to length of stay. Design and Method: Descriptive research method with retrospective design. Number of samples involved in this study is 199 medical records of patients with type 2 DM. Result: DSME delivered by nurses and nutritionists. But, not all patients get DSME. DSME recorded was about: diet (53%), exercises (33%), medicines (8%), complications of type 2 DM (1%), other education (6%), and 27% of patients do not get any DSME. Patients with DSME has shorter length of stay than patient without DSME. Conclusion: according to medical records, DSME at General Hospital West Nusa Tenggara 2012-2013 is not optimal and DSME role in length of stay of patients with type 2 Diabetes Mellitus"
2014
S54892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
"Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik pada system endokrin yang paling banyak dijumpai dipelayanan kesehatan. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dapat menggunakan berbagai metode pendekatan, salah satunya dengan model pendekatan Self Care Orem yang menggunakan pendekatan untuk memandirikan pasien diabetes melalui manajemen diabetes secara mandiri.Residensi keperawatan medikal bedah peminatan keperawatan endokrin bertujuan melakukan analisis terhadap penerapan model pendekatan Self Care Orem dalam melakukan kegiatan pemberian asuhan keperawatan. Selain itu juga dilakukan penerapan praktek berbasis bukti dengan pengkajian 3 menit kaki diabetesdi poliklinik penyakit dalam diharapkan dapat menjadi skrining terhadap pencegahan terjadinya ulkus diabetik. Selain penerapan Evidence Based Nursing Practice juga dilakukan penerapan inovasi promosi kesehatan dengan tujuan untuk memandirikan pasien dalam melakukan perawatan diri sehari-hari dalam mencegah terjadinya komplikasi diabeti yang dilakukan dipoliklinik penyakit dalam RS. Ciptomangunkusumo, Jakarta. Diharapkan dengan penerapan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Self Care Orem, serta penerapan pengkajian 3 menit kaki diabetik dan promosi kesehatan dapat menjadi acuan dalam penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terintegrasi, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kulaitas asuhan keperawatan.
......Diabetes mellitus is a chronic disease in the endocrine system of the most prevalent in health care system. Nurses in providing nursing care can use various methods for approach , one of them with models of Orem Self Care approach.
That uses approach for diabetic patients through independent diabetes management. Nursing specialist of Medical-Surgical practice for endocrine conduct an analysis of the application models of Orem Self Care approach in the provision of nursing care activities. It also made the application of evidencebased practice with an assessment of the diabetic foot in 3 minutes in outpatient
with diabetic, with the aims to be screened foot problems for prevention of diabetic ulcers.
In addition to the application of evidence -based nursing practice is also carried
out the implementation of inovation prgramme health promotion. The purpose of
this programme is promote patient ability to be independent for perform daily
self-care and prevention from diabetic complication in Cipto Mangunkusumo
Hospital at Jakarta. The cxpectation of implementation of nursing care by using Orem Self Care Approach, 3 minutes diabetic foot assessment and health promotion can be a reference in the implementation of nursing care is comprehensive and integrated , which in turn is expected to improve the quality of nursing care ."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Khaira
"Edukasi pada pasien DM merupakan salah satu bagian dari pilar DM, namun pada beberapa kondisi meskipun tenaga kesehatan telah memberikan edukasi, masih terdapat perilaku yang belum sesuai dengan manajemen diri pada diabetes. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara lebih mendalam mengenai pengalaman penyandang DM dalam penerapan manajemen diri diabetes melitus untuk menjaga kestabilan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan model purposive sampling dan metode wawancara semi-terstruktur pada 10 penyandang DM tipe 2. Hasil penelitian ini terangkum dalam lima tema yaitu gejala klinis menentukan penerapan manajemen diri diabetes, kurangnya motivasi dalam pelaksanaan manajemen diet dan aktivitas, peran keluarga dalam manajemen diet diabetes, capaian dari manajemen diri diabetes belum sesuai harapan, dan kondisi psikologis yang menghambat manajemen diri diabetes. Penerapan manajemen diri diabetes yang ada pada diri pasien perlu untuk diidentifikasi dan dievaluasi lebih lanjut dari segi fisik, psikologis, kesadaran, motivasi, dan peran keluarga, agar dapat membantu penyandang DM tipe 2 dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi terbaik untuk mencapai kestabilan kadar glukosa darah
......Education in DM patients is one part of the pillars of DM, but in some conditions even though health workers have provided education, there are still behaviors that are not in accordance with self-management in diabetes. Therefore, this study aims to explore the application of self-management in patients with diabetes mellitus to maintain stable blood glucose levels. This study uses a descriptive phenomenological approach with a purposive sampling model and semi-structured interview method on 10 people with type 2 diabetes. The results of this study are summarized in five themes, including clinical symptoms of diabetes management implementation, lack of motivation in implementing diet and activity management, family role in management diabetes diet, the achievement of diabetes self-management has not been as expected, and psychological conditions that hinder diabetes management. The application of patient diabetes self-management needs to be identified and evaluated in aspect of physical, psychological, awareness, motivation, and family roles in order to help people with type 2 to diabetes identify problems and find the best solution to achieve stable of blood glucose levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library