Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthan Rafif Athallah
"Pertengahan tahun 2020 ini, terdapat rekor baru dalam kategori video musik dengan views terbanyak dalam 24 jam pertama yang dilakukan boyband asal Korea Selatan, yaitu Bangtan Boys (BTS). Melalui penggemarnya, komunitas ARMY, mereka kerap melakukan perlindungan terhadap citra BTS. Konsep perlindungan tersebut masuk ke dalam brand evangelism. Pengukuran brand evangelism yang digunakan adalah dengan brand defense dan brand advocacy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh emotional branding terhadap brand evangelism. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunitas ARMY pencinta BTS yang ada di wilayah Jabodetabek. Analisis olah data dilakukan dengan teknik regresi sederhana. Hasil penelitian menemukan bahwa emotional branding memiliki pengaruh terhadap brand evangelism. Hasil penelitian juga menemukan bahwa hanya terdapat 30% responden yang setuju dengan pernyataan brand defense. Penelitian ini merekomendasikan penerapan konsep emotional branding dalam pemasaran karena dapat mencapai brand evangelism, khususnya brand advocacy.

In the middle of 2020, there is a new record in the music video category with the most views in the first 24 hours by a boy band from South Korea, namely Bangtan Boys (BTS). Through their fans, the ARMY community, they often protect the image of BTS. The concept of protection is included in the brand evangelism. The measurement of brand evangelism used in this study is brand defense and brand advocacy. This study aims to analyze the effect of emotional branding on brand evangelism. The study object used in this study is the ARMY BTS loving community in the Jabodetabek area. Data processing analysis was performed using simple regression techniques. The results of the study found that emotional branding has an influence on brand evangelism. The results also found that only 30% of respondents agreed with the brand defense statement. This study recommends the application of the concept of emotional branding in marketing because it can achieve brand evangelism, especially brand advocacy."
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Ratna Medina
"Di era digital, menciptakan merek dengan hanya mengandalkan harga dan kualitas yang baik tidaklah cukup. Karena saat ini, khalayak dianggap lebih berpikir dan bertindak menggunakan perasaan dalam menentukan pilihan produk atau merek. Oleh karena itu, banyak merek yang sudah mulai menggunakan pendekatan emosional dalam menciptakan mereknya, termasuk merek pakaian lokal, BajuBaik. Keberhasilan sebuah merek dalam menggunakan metode emotional branding dapat dilihat dari customer engagement yang terbentuk. Dengan menggunakan metode pengumpulan data sekunder atau desk research, makalah ini menganalisis penggunaan metode emotional branding dengan melihat dari strategi dan pendekatan yang dilakukan oleh merek dalam pembentukan customer engagement pada merek BajuBaik yang dianalisis dengan siklus serta matriks customer engagement. Hasilnya, ditemukan bahwa penggunaan metode emotional branding yang dilakukan BajuBaik memiliki keterkaitan yang positif terhadap terbentuknya customer engagement dengan pelanggannya, yang disebut dengan OrangBaik.

In this digital era, creating a brand by relying solely on good price and quality is not enough. Because at this time, the audience is considered to think and act using feelings in determining the choice of a product or brand. Therefore, many brands have started to use an emotional approach in creating their brands, including local clothing brand, BajuBaik. The success of a brand in using the emotional branding method can be seen from the customer engagement that is formed. By using the secondary data collection method or desk research, this paper analyzes the use of the emotional branding method by looking at the strategies and approaches taken by the brand in establishing customer engagement on the BajuBaik brand which is analyzed by cycles and customer engagement matrix. As a result, it was found that the use of the emotional branding method that BajuBaik uses has a positive relationship to the formation of customer engagement with its customers, which is called OrangBaik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hafiz Mugni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emotional branding terhadap loyalitas merek sepatu futsal Specs. Emotional branding adalah konsep penciptaan citra merek yang bertujuan menjalin hubungan emosi yang mendalam antara merek dan konsumen melalui pendekatan-pendekatan yang kreatif dan inovatif. Konsep dasar dari proses emotional branding didasarkan pada empat pilar penting yaitu hubungan, pengalaman panca indera, imajinasi, dan visi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 konsumen sepatu futsal Specs di Jakarta, Bekasi, dan Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emotional branding memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap loyalitas merek sepatu futsal Specs.

This research aims to explain the influence of emotional branding towards brand loyalty of Specs futsal shoes. Emotional branding is a concept about creating a brand image for creating a deep emotional relationship between brand and customer through creative and innovative approaches. There are four basic concepts of emotional branding: relationship, sensorial experience, imagination, and vision. This research used a quantitative approach. The survey was done by distributing 100 questionnaries to customers of Specs futsal shoes in Jakarta, Bekasi and Depok. The result shows that emotional branding has a strong positive influence towards brand loyalty of Specs futsal shoes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Izzati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Emotional Branding terhadap loyalitas merek Dove studi pada konsumen perempuan di Media Sosial Youtube. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalis dimensi emosional branding mana yang paling berpengaruh terhadap Brand Loyalty. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pemilihan subjek dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden dengan kriteria konsumen perempuan yang pernah menggunakan produk perawatan tubuh Dove dalam satu tahun terakhir minimal dua kali dan pernah melihat marketing campaign Dove di Youtube. Teknik pengumpulan data survei dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel emotioanal branding berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek konsumen. Secara parsial, hanya dimensi relationship, association, dan uniqueness yang berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty.

This study aims to analyze the effect of Emotional Branding on brand loyalty Dove studies on female consumers in Social Media Youtube. This study also aims to analyze the emotional dimension of branding that most influential on Brand Loyalty. This research uses quantitative approach and subject selection is done using purposive sampling technique. Respondents in this study amounted to 100 respondents with the criteria of female consumers who have used Dove body care products in the past year at least twice and have seen Dove marketing campaign on Youtube. The technique of collecting survey data using multiple regression analysis. The results of this study indicate that the variable emotional branding significant effect on consumer brand loyalty. Partially, only the dimensions of relationship, association, and uniqueness have a significant effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Dwi Suryono
"Merek yang kuat memang bisa menjadi perekat perusahaan dengan pelanggan. Merek yang memiliki identitas yang kuat biasanya memiliki hubungan emosional bahkan spiritual dengan para pelanggannya. Menyadari pentingnya merek, sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan emosi atau perasaan pelanggan di dalam mengembangkan merek produknya. Strategi ini biasa disebut dengan "emotional branding", yang terutama berakar pada pemikiran bahwa proses pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli, menggunakan atau tidak menggunakan, atau bahkan terus membeli dan menggunakan suatu produk atau suatu perusahaan adalah karena adanya suatu perasaan dari pelanggan kepada produk tersebut.
Sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang baru berdiri di Indonesia, Adam Air menyadari bahwa harga murah serta kualitas pelayanan sesuai standar yang berlaku tidak lagi menjadi pilihan utama saat konsumen mencari jasa penerbangan. Sekedar bisa terbang, bukan lagi menjadi satusatunya alasan bagi konsumen di dalam mencari jasa penerbangan. Tetapi konsumen saat ini lebih memilih perusahaan penerbangan yang dapat memberikan pelayanan lebih, apalagi bila ditambah dengan pengalaman terbang yang berbeda dari biasanya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Adam Air adalah "Value Added Airlines" atau "Boutique Airlines" yang terutama memfokuskan dirt pada pelayanan yang prima dengan pengalaman terbang yang berbeda dan menyenangkan melalui harga yang terjangkau. Penekanan strategi pemasaran dari perusahaan ini adalah "pengalaman terbang yang menyenangkan" yang akan didapat oleh para konsumen jika menggunakan pelayanan Adam Air. Salah satunya adalah melalui program "Fun in The Air", yaltu program yang menampilkan sejumlah permainan interaktif (interactive games) bagi para konsumen selama mereka terbang bersama Adam Air. Acara ini dipimpin oleh para awak pesawat, dan bagi konsumen yang beruntung, mereka akan mendapatkan hadiah, berupa barang atau souvenir khas perusahaan.
Karena itu penelitian ini diadakan terutama untuk mengetahui bagaimana pendekatan "emotional branding" yang dilakukan oleh Adam Air akan meningkatkan kepuasan pelanggan, bahkan memelihara tingkat kepuaan pelanggan tersebut menjadi loyalitas pelanggan. Penelitian dilakukan di Jakarta dengan menyebarkan angket secara purposif kepada 159 orang responden penelitian yang saat diberikan angket sedang berada di Bandara Soekarno Matta dan sudah atau sedang akan menggunakan jasa penerbangan Adam Air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peniiaian responden terhadap pelayanan jasa penerbangan Adam Air adalah masih berada pada kategori Kurang Positif. Artinya, para responden masih menganggap bahwa pelayanan yang diberikan oleh Adam Air masih dianggap belum maksimal oleh responden, sehingga belum mampu memuaskan pengguna, apalagi membuatnya menjadi pengalaman yang dapat terus diingat di benak konsumen.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Adam Air. Artinya, pengalaman terbang dengan Adam Air sudah memberikan kesan yang balk bagi mereka, walaupun masih ada sejumiah kekurangan yang dicatat oleh responden, tetapi dengan harga, bersaing yang ditawarkan ditambah pelayanan yang memuaskan, temyata jumlah responden yang merasa puas sudah cukup tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan "emotional branding" berperan di dalam memelihara kepuasan pelanggan. Untuk tingkat keeratan hubungan, merujuk pada Tabel Guilford, maka hubungan antara kedua variabel adalah Hubungan Tinggi, Kuat artinya pendekatan 'emotional branding" sangat berperan di dalam memelihara kepuasan pelanggan. Hasil uji stastistik dengan menggunakan rumus Pearson menunjukkan bahwa penelitian ini signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terutama adalah (1) faktor pelayanan yang baik, (2) faktor demografi, dan (3) faktor psikografi. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak tercakup dalam ketiga faktor di atas."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Bunawan
"Penelitian ini membahas tentang Emotional Branding yang diterapkan pada program penyiaran radio. Pengemasan program radio yang menerapkan konsep ini merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk melakukan diferensiasi dan bertahan dari persaingan. Aspek emosional itulah yang akan mengikat para pendengar dan memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka. Konsep utamanya yaitu hubungan, pengalaman pancaindera, imajinasi dan visi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan konsep emotional branding pada program radio dapat membangun loyalitas pendengar dan melihat aspek emosional apa saja yang digunakannya. Hasil penelitian, ditemukan bahwa program radio Asia Calling sudah menerapkan konsep emotional branding dan terbukti telah mampu membentuk loyalitas pendengar.
This research was about Emotional Branding which was implemented on radio programme. The packaging on the radio programme with the concept is one of the way to do differentiation and struggle from competition. Emotional aspect will bond the audience and give them satisfaction. Its main concept: relationship, the five senses experience, imagination and vision. The goal of this research was to see how the implementation of emotional branding to radio programme can build audience’s loyality and to see what kind of emotional aspect that had been used. Research found that radio programme Asia Calling has implemented emotional branding and it proved to form audience’s loyality."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25735
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Ceniza Sapphira
"Penelitian ini mcmbahas mengenai Emotional Branding yang diterapkan pada program kampanye periklanan pada media televisi dari low involvement product. Strategi kreatif periklanan dalam kampanye ini menerapkan pilar-pilar utama dalam Emotional Branding sebagai salah Satu cara yang ditempuh untuk menciptakan kesadaran merek (brand awareness) dan mclakukan penempatan posisi merek di benak konsumen (brand positioning). Aspek-aspek emosional yang tertuang dalam iklan itulah yang diharapkan dapat menciptakan kedekatan hubungan dengan merek denggn konsnmen, menggcser kggerlibgtgn produk dcngan konsumen dan menciptakan citra merek (brand image) yang positiff Konsep utamanya yaitu hubungan, pengalaman pancaindra, imajinasi, dan visi_ Penelitian ini bertujuan untuk mclihat bagaimana penerapan konsep Emotional Branding pada iklan televisi untuk produk dcngan keterlibatan rendah dapat membentuk brand image. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan menerapkan konsep Emotional Branding telah mampu membentuk brand image positifoleh konsumen.

This study discusses the Emotional Branding that was applied to the advertising campaign on television for low involvement product. Creative advertising strategy in this campaign were applied based on the main pillars in Emotional Branding as a way to create brand awareness and brand positioning in consumers. Emotional aspects that are in the ad was expected to create close relationships with the brand and the consumer, replacing the involvement of the product from low to high, and create positive brand image. The concept of the main pillars in Emotional Branding are relationship, sensoral experiences. imagination, and vision. This study aims to see how the application of the concepts of Emotional Branding in television ads for low-involvement product can establish a positive brand image. Research results reveal that by applying the concept of Emotional Branding, it has been able to establish a positive brand image by consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32093
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library