Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Adliya Rifai
Abstrak :
Isu kesehatan mental di Indonesia masih dikelilingi oleh banyak stigma negatif. Padahal angka prevalensi gangguan mental ringan cukup banyak, terutama pada kelompok usia 18-25 tahun. Oleh karena itu, penulis ingin membuat tayangan terkait kesehatan mental, yang sesuai dengan prefensi khalayak sasaran.
Mental health issues in Indonesia, up until now, are still being surrounded by some disabling stigma. While the prevalence number of the moderate mental disorder in the age group of 18-25 years old, is quite high. Therefore, the writer wants to create an audiovisual product related to mental health to help tackle this issue, which will also be adjusted to the targeted audience rsquo;s preferences.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Charles Johanes
Abstrak :
ABSTRAK
Kecemasan dapat memperburuk kualitas hidup serta kemampuan pasien kanker prostat dalam mengambil keputusan. Identifikasi dini terhadap gangguan kecemasan sangat penting dalam melakukan tatalaksana kanker prostat yang baik. Penelitian ini bertujuan menentukan tingkatan kecemasan pada pasien kanker prostat stadium awal dibandingkan dengan stadium lanjut.
ABSTRACT
Anxiety can worsen prostate cancer patients rsquo decision making and quality of life. Early identification of anxiety disorders is thus very important for excellent prostate cancer treatment. This study aimed to determine the levels of anxiety in patients with early stage prostate cancer compared with advanced stage disease.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Affandi
Abstrak :
Ketika berkomunikasi, penutur menerapkan prinsip kerja sama yang terdiri dari empat kategori, yaitu maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Adanya pelanggaran terhadap sebagian atau keseluruhan maksim tersebut akan bermasalah apabila membuat mitra tuturnya tidak atau salah memahami pesan dari penutur meskipun dalam beberapa kasus komunikasi masih dapat berjalan. Pelanggaran maksim yang menimbulkan kesalahpahaman dilakukan oleh Bocchi pada Anime Bocchi the Rock yang mengidap gangguan kecemasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis maksim yang dilanggar oleh Bocchi serta dampak dari gangguan kecemasan sosial terhadap terjadinya pelanggaran maksim tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data penelitiannya berupa percakapan antara Bocchi dengan orang-orang di sekitarnya. Data dikumpulkan dengan mengobservasi semua percakapan di dalam 12 episode Anime Bocchi the Rock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bocchi melanggar keempat jenis maksim. Terdapat sebanyak 40 data yang memiliki pelanggaran tersebut. Dari semua data ini, peneliti mengkaji lebih lanjut enam data yang dianggap menarik, mewakili keempat jenis pelanggaran maksim, dan menggambarkan karakteristik dari penderita gangguan kecemasan sosial. Pengkajian ini menyimpulkan bahwa gangguan kecemasan sosial bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran maksim yang dilakukan Bocchi. Gangguan tersebut membuat Bocchi takut berinteraksi sosial sehingga mengakibatkannya berbicara dengan gagap dan terengah-engah (melanggar maksim cara). Gangguan tersebut juga membuat Bocchi takut menyinggung perasaan orang lain dan dinilai negatif sehingga mengakibatkannya memberikan tanggapan yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan sebelumnya (melanggar maksim relevansi), memberikan informasi yang berlebihan (melanggar maksim kuantitas), dan berbohong (melanggar maksim kualitas). Gangguan tersebut juga menimbulkan kecenderungan bagi Bocchi untuk berbicara dengan sangat pelan (melanggar maksim cara) dan bersifat tertutup yang membuatnya tidak mampu memenuhi maksim relevansi. ......When communicating, speakers apply the cooperative principle which consists of four categories, maxim of quantity, quality, relevance, and manner. This violation will be problematic if it makes the hearer not understand or misunderstand the speaker’s message, although in some cases communication can still be carried out. Maxim violations that cause misunderstanding are done by Bocchi in the Anime Bocchi the Rock who suffers from social anxiety disorder. This research aims to examine the types of maxims violated by Bocchi and the impact of social anxiety disorder on the occurrence of those maxim violations. This research is qualitative research with research data in the form of conversations between Bocchi and the people around her. These data were obtained by observing all conversations in twelve episodes of the Anime Bocchi the Rock. The research findings reveal that Bocchi violates all four kinds of maxims. A total of 40 data have those violations. From all these data, the researcher further examines six data that appeal to the researcher, represent the violation of all four maxims, and depict characteristics of social anxiety disorder sufferers. The examination concluded that the disorder makes Bocchi afraid of having social interactions which causes her to stutter and speak out of breath (violates the maxim of manner). The disorder also makes her afraid of hurting others’ feelings and being judged negatively which causes her to give irrelevant responses to the previous conversation topic (violates the maxim of relevance), conveying excessive information (violates maxim of quantity), and lying (violates the maxim of quality). The disorder also causes tendencies for Bocchi to speak in a very soft voice (violates the maxim of manner) and be withdrawn which makes her unable to fulfil the maxim of relevance.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Marina Nurrahmani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemberian teknik terapi Unified Protocol (UP) dalam mengurangi gejala gangguan kecemasan pada mahasiswa. Proses screening awal sekaligus pre-test dilakukan dengan cara memberikan Penn State Worry Questionnaire, General Health Questionnaire dan melakukan wawancara singkat pada mahasiswa yang berminat mengikuti proses screening. Setelah screening,dilakukan terpilihlah tiga orang partisipan yang memenuhi kriteria partisipan penelitian dan bersedia mengikuti mengikuti sesi UP sebanyak 6 kali dan mengikuti satu kali sesi follow-up sekaligus post-test (10 – 14 hari setelah terminasi). Penelitian ini menggunakan desain one group before-after study, dimana peneliti akan melihat perubahan skor partisipan saat pre-test dan post-test. Hasil kuantitatif dan kualitatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa UP terbukti efektif dalam mengurangi worry dan meningkatkan kondisi kesehatan mental pada mahasiswa yang menunjukkan gejala gangguan kecemasan.
ABSTRACT
This study evaluated the efficacy of Unified Protocol (UP) in reducing anxiety disorder symptoms among college students. Researcher used Penn State Worry Questionnaire, General Health Questionnaire, and brief interview in screening process. Through screening process, researcher got three participants who was willing to attend six sessions of UP, followed by a follow-up session (10 – 14 days after termination). Researcher used before-after study design to find out if Unified Protocol could reduce anxiety disorder symptoms. Results suggest that UP successfully reduced worry and at the same time it enhanced current mental health state of college students showing anxiety disorder symptoms.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Maulana Akbar
Abstrak :

Persebaran gangguan kesehatan mental pada remaja Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan dimana sebanyak satu dari 20 remaja di Indonesia mengalami permasalahan ini. Gangguan kecemasan umum sebagai salah satu bagian dari gangguan kesehatan mental memiliki tingkat prevalensi paling tinggi serta memberikan dampak signifikan pada penurunan kualitas hidup seseorang. Meskipun dampak yang dihasilkan gangguan kecemasan umum cukup signifikan, belum ditemukan aplikasi spesifik yang berfokus untuk menangani gangguan kecemasan umum, terutama pada remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali masalah dan kebutuhan pengguna terhadap penanganan gangguan kecemasan umum pada remaja Indonesia serta mengembangkan dan mengevaluasi prototipe aplikasi yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode desain systemic design framework yang sejalan dengan topik penelitian ini yaitu seputar permasalahan sustainable living. Proses perancangan prototipe menghasilkan solusi atau fitur utama berupa pre-assessment generalized anxiety disorder-7 (GAD-7), konsultasi ahli, komunitas, peer counselor, dan jurnal. Keseluruhan proses perancangan prototipe aplikasi melibatkan 28 responden wawancara serta 347 responden kuesioner mulai dari fase pengumpulan kebutuhan hingga evaluasi yang terdiri dari calon pengguna yang telah divalidasi menggunakan pre-assessment GAD-7, ahli psikolog, dan ahli desain pengalaman pengguna. Rancangan akhir prototipe dievaluasi oleh calon pengguna melalui usability testing, user interview, dan system usability scale sehingga memperoleh usability score sebesar 86, SUS score sebesar 78,3, serta beberapa masukan pada kegiatan user interview yang mengindikasikan aplikasi telah memenuhi kebutuhan pengguna namun membutuhkan perbaikan minor. Penelitian ini memberikan kontribusi secara praktikal kepada Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan pengembang aplikasi kesehatan mental.dan kontribusi secara teoritis terhadap penjelasan penggunaan metode pengembangan systemic design framework. ......The prevalence of mental health disorders among Indonesian teenagers shows a significant figure, with one in 20 teenagers in Indonesia experiencing these issues. Generalized anxiety disorder, as one of the mental health disorders, has the highest prevalence rate and significantly impacts a person's quality of life. Despite the significant impact of generalized anxiety disorder, no specific application has been found that focuses on addressing this issue, especially among teenagers. Therefore, this research aims to explore the problems and user needs regarding the management of generalized anxiety disorder among Indonesian teenagers. It also aims to develop and evaluate a prototype application as a solution to these problems. This research utilizes the systemic design framework method, which aligns with the research topic of sustainable living issues. The prototype design process results in a main solution or feature, including a pre-assessment using the Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) questionnaire, expert consultations, community support, peer counseling, and journal. The entire prototype design process involves 28 interview respondents and 347 questionnaire respondents, from the needs gathering phase to evaluation, which includes validated users through the GAD-7 test, psychologists, and user experience design experts. The final prototype design is evaluated by potential users through usability testing, user interviews, and the System Usability Scale, obtaining a usability score of 86 and an SUS score of 78.3. Additionally, user interviews provide feedback indicating that the application meets user needs but requires minor improvements. This research contributes practically through a clickable prototype that can be further developed by healthcare application developers. This research provides practical contributions to the Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia) and mental health application developers. It also offers theoretical contributions in explaining the use of the systemic design framework development method.

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library