Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ode Pramoedya
Abstrak :
ABSTRAK
Generasi millennial yang mendominasi sebagian besar penduduk Indonesia saat ini menjadi subjek penelitian yang menarik bagi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku unik millennial dan melakukan segmentasi pasar dari sudut pandang bauran pemasaran, personality, dan lifestyle akan keputusan pembelian kendaraan. Metode kualitatif dan kuantitatif menggunakan In Depth Interview terhadap 8 responden dan menyebarkan kuesioner secara online dan offline kepada 300 responden lainnya dengan Snowball Sampling. Terdapat 18 faktor yang terbentuk dari hasil dari Factor Analysis yang kemudian diolah menggunakan Cluster Analysis yang menghasilkan tiga segmen untuk Honda Jazz dan empat segmen pada Toyota Yaris. Ditemukan perbedaan antar kelompok pada setiap merek dalam hal peran pengambilan keputusan, demografi, pertimbangan bauran pemasaran, personality dan lifestyle. Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan segmentasi konsumen, khususnya untuk generasi millennial di negara berkembang seperti Indonesia.
ABSTRACT
Current Indonesia rsquo s dominating generation which called millennial has attracting marketing practice. This study aims to analyse their unique behavior and perform a market segmentation from point of view 7Ps marketing mix, personality, and lifestyle on buying their car buying decision. For this purpose, research method of qualitative and quantitative were applied with In Depth Interview of 8 respondents and deeper data collecting from Snowball Sampling for 300 respondents through offline online questionnaire. Factor Analysis of the data identified 18 factors which further analysed using Cluster Snalysis. The Cluster Analysis revealed three types of millennial Honda Jazz and four types on Toyota Yaris. Significant differences were found between groups in each brands in term of decision making role, demographic, marketing mix consideration, personality and lifestyle. This study provides new insights regarding customer segmentation, especially for millennial generation in developing country such as Indonesia.
2018
T50396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Arie Wardhani
Abstrak :
Work engagement merupakan tren baru dalam positive psychology yang mulai muncul di kalangan akademisi karena psikologi dikritik lebih banyak membahas mental illness daripada mental wellness. Melihat berbagai dampak positif work engagement terutama agar perusahaan mendapatkan usaha lebih dari Generasi Y dan kebutuhan Generasi Y untuk mendapatkan feedback dan dukungan lainnya dari coach agar engaged ke pekerjaan, maka peneliti ingin meneliti hubungan antara managerial coaching dan work engagement pada karyawan Generasi Y. Sebagai penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 156 responden Generasi Y dari berbagai sektor industri di Jakarta dan sekitarnya. Hasil korelasi Pearson menunjukkan bahwa persepsi terhadap managerial coaching memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan work engagement, yaitu r (162) = 0.430, p< 0.01. Berdasarkan analisis dengan dimensi-dimensi work engagement, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara managerial coaching dengan dimensi semangat, dedikasi, dan absorpsi.
Work engagement is a new construct in positive psychology and became concern in academic researchers because psychology was criticized for mostly discussing mental illness than mental wellness. Work engagement has positive impacts, especially to help company get the most from Generation Y, and because Generation Y needs feedback, supports from coaches to make them engaged, this research examine the relationship between managerial coaching and work engagement in Generation Y employees. As a quantitative study, the methodology used in this study is questionnaire to get data from 156 Generation Y from several industries in Jakarta and cities around Jakarta. The result of Pearson correlation shows that managerial coaching has positive significant relationship with work engagement in Generation Y, r (162) = 0.430, p < 0.01. The analysis also showed that there is a positive significant relationship between managerial coaching and the dimensions of work engagement, which are vigor, dedication, and absorption.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Aaron
Abstrak :
Salah satu tantangan terbesar perusahaan untuk dapat bertahan dan terus bersaing dalam dunia korporasi adalah mengoptimalkan sumber daya manusia. Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya manusia, perusahaan dapat melakukan beberapa upaya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mengurangi turnover. Perceived organizational support (POS) merupakan konstruk yang cocok untuk menjawab tantangan pemaksimalan sumber daya manusia. POS adalah keyakinan global yang dikembangkan karyawan terkait sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka (Eisenberger, dkk, 1986). POS memiliki dampak terhadap affective commitment, kinerja, lessened withdrawal behavior, dan turnover. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan POS pada karyawan Generasi X dan karyawan Generasi Y yang saat ini mendominasi lapangan kerja sebagai sumber daya manusia. Hasil analisis menggunakan independent sample t-test pada 118 responden (Generasi X = 46; Generasi Y = 72) menunjukkan bahwa karyawan Generasi Y memiliki skor rata-rata POS yang secara signifikan lebih rendah daripada karyawan Generasi X.
One of the biggest challenges for company in order to survive and compete in the corporate world is to optimize human resources. In order to optimize human resources, company could make some effort to increase employee performance and reduce turnover. Perceived organizational support (POS) is a suitable construct to answer the challenge regarding maximize human resources. POS is global belief developed by employee concerning the extent to which the organization values their contributions and cares about their well-being (Eisenberger, et.al., 1986). POS has impact to affective commitment, performance, lessened withdrawal behavior, and turnover. The objective of this research is to examine the differences on perceived organizational support between Generation X employees and Generation Y employees. The result of the analysis using independent sample t-test on 118 respondents (Generation X = 46; Generation Y = 72) showed that Generation Y employees had significantly lower POS average than Generation X employees.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinsensia Arindita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pengembangan karir dengan komitmen organisasi pada generasi Y. Sampel penelitian ini merupakan karyawan generasi Y sejumlah 106 orang. Persepsi pengembangan karir diukur dengan Career Development Scale yang dikembangkan oleh Mahamood, Omar, dan Zulkarnain (2010). Komitmen organisasi diukur dengan alat ukur Organizational Commitment Scale dari Meyer dan Allen (1997) yang telah diadaptasi oleh peneliti. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengembangan karir memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap komitmen organisasi pada generasi Y. ......This research aimed to examine the relationship of career development perception and organizational commitment on generation Y. Participants of this research were generation Y, with the amounts of 106 participants. Career Development were measured using Career Development Perception items developed by Zulkarnain, Mahamood, and Omar (2010). Organizational Commitment was measured using modified Organizational Commitment Scale items developed by Meyer and Allen (1997). The main result of this research showed that career development perception has significant positive relationship on organizational commitment on generation Y.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Dwi Kusuma Darpita
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan motivator di antara tiga generasi Generasi Y, Generasi X, Generasi Baby Boomer . Fokus lainnya adalah untuk menemukan apabila terdapat variasi preferensi motivator pada tiga generasi ini, terutama yang berkaitan dengan setiap motivator intrinsik atau ekstrinsik pada Generasi Y yang berbeda dengan Generasi X atau Generasi Baby Boomer. Populasi yang diteliti adalah karyawan PT XYZ Indonesia yang berbasis di Jakarta. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan metode multivariat GLM pada 415 responden. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada perbedaan motivator di antara tiga generasi di PT XYZ, beberapa menunjukkan bahwa Generasi Y lebih memilih motivator intrinsik daripada motivator ekstrinsik yang bertentangan dengan asumsi modern saat ini.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze motivators rsquo differences among three generations generation Y, generation X, and generation Baby Boomer in PT XYZ. Additional focus is placed on discovering any variations motivators rsquo preferences on these three generations, particularly with regard to any intrinsic or extrinsic motivator on generation Y that differ with generation X or generation Baby Boomer. The population is the employee of PT XYZ Indonesia based in Jakarta. Data analyzed using SPSS with multivariate GLM method on 415 respondents. This study revealed that there is motivator rsquo s differences among the three generations in PT XYZ, some indicating that generation Y is more intrinsic than extrinsic motivator rsquo s preference which contrary to current popular belief.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lirmanto Pardinata
Abstrak :
Pengendalian tingkat turnover secara efektif telah lama menjadi masalah yang krusial bagi perusahaan karena besarnya biaya yang ditimbulkan oleh turnover (Bergiel, Nguyen, Clenney & Taylor, 2009). Belakangan ini, beberapa survei menunjukkan bahwa tingkat turnover karyawan lulusan baru jauh lebih tinggi daripada karyawan lain. Karyawan lulusan baru tersebut juga dikenal sebagai Generasi Y (lahir tahun 1981-2000). Peneliti tertarik untuk membandingkan Job Embeddedness antara karyawan Generasi Y dengan Generasi X (lahir tahun 1965-1980). Terdapat 260 sampel yang merupakan karyawan pada penelitian ini (167 Generasi Y, 93 Generasi X). Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua generasi tersebut pada dimensi organizational-fit (p = 0.001), community-fit (p = 0.000), community-sacrifice (p = 0.000) dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada dimensi organizational-sacrifice (p = 0.64). ...... The regulation of turnover effectively has long been a crucial problem for companies because of the enormous amount of cost caused by turnover (Bergiel, Nguyen, Clenney & Taylor, 2009). Lately, recent surveys show that the fresh-graduates workers’ level of turnover is higher compared to other workers. The fresh-graduates workers is also known as Generation Y (born of 1981-2000). The research aims to compare job embeddedness between Generation Y and Generation X (born of 1965-1980). This research uses 260 samples of workers (consist of 167 Generation Y and 93 Generation X). The data collection method used in this research is the usage of questionairre. The results shows there are significant differences between those two generations in the dimensions of organizational-fit (p = 0.001), community-fit (p = 0.000), community-sacrifice (p = 0.000) and there is no significant differences in the dimension of organizational-sacrifice (p = 0.64).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa Khairina Prima
Abstrak :
ABSTRAK

Berawal dari tingginya tingkat turnover yang tengah dihadapi oleh perusahaan saat ini, peneliti melihat adanya unsur generasi yang berperan dalam intensi untuk meninggalkan pekerjaan. Generasi Y dilaporkan memiliki tingkat turnover yang lebih tinggi dari Generasi X. Dalam diri individu, terdapat suatu hal dasar yang mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku dan mengambil keputusan yang diduga juga dapat mempengaruhi keputusan untuk menetap atau meninggalkan perusahaan, yaitu self-esteem atau lebih dikenal sebagai Organization-Based Self-Esteem pada konteks organisasi. Peneliti tertarik untuk melihat perbedaan tingkat Organization-Based Self-Esteem antara karyawan Generasi X dan Generasi Y. Peneliti berhasil mengumpulkan data dari 297 responden karyawan Generasi X dan Generasi Y. Namun demikian, hasil perbandingan independent sample t-test menunjukkan tidak ada perbedaan Organization-Based Self-Esteem yang signifikan antara karyawan Generasi X dan Generasi Y dengan t(297) =0,673, p>0.05.


ABSTRACT

Begin with the high turnover rate faced by companies today, this study noticed the role of generation in intention to leave the job. Generation Y is reported to have higher turnover rate than Generation X. There is a basic thing in ourself that can influence a person to behave and make decisions that allegedly can also influence the decision to stay or leave the company, known as self-esteem, or better known as Organization-Based Self-Esteem in the organizational context. This study aimed to see the differences of Organization-Based Self-Esteem level among Generation X and Generation Y employees. The data were collected from 297 respondents consist of Generation X and Generation Y employees. However, the comparison of independent sample t-test showed no significant differences of Organization-Based Self – Esteem level among Generation X and Generation Y employees (t(297) =0,673, p>0.05).

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hasna Annuha
Abstrak :
Saat ini wanita muslim telah melakukan revolusi gaya berpakaian dengan mengikuti tren fashion namun tetap sesuai aturan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fashion consciousness terhadap hijab fashion consumption pada hijabers Generasi X dan Y. Penelitian ini melibatkan 430 hijabers dari seluruh Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fashion consciousness secara signifikan berpengaruh terhadap hijab fashion consumption. Fashion consciousness pada Generasi X dipengaruhi oleh source of fashion knowledge dan fashion uniqueness. Fashion consciousness pada Generasi Y dipengaruhi oleh source of fashion knowledge, dressing style dan fashion uniqueness. Pada kedua generasi, fashion consciousnesss tidak dipengaruhi oleh fashion motivation. ......Muslim women have transformed themselves in the way they dress to follow fashion trends while complying Islamic rules. This study aims to analyze the effect of fashion consciousness towards hijab fashion consumption on hijabers Generation X and Y. Data for this research were 430 hijabers from around Indonesia. The result of this research shows that fashion consciousness has significant effect on hijab fashion consumption. Fashion consciousness on Generation X is significantly affected by source of fashion knowledge and fashion uniqueness. Meanwhile fashion consciousness on Generation Y is significantly affected by source of fashion knowledge, dressing style and fashion uniqueness. On both generations, fashion consciousnesss is not affected by fashion motivation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S69829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meis Winih Sosianti
Abstrak :
Zakat merupakan salah satu institusi penting dalam ekonomi islam yang bertujuan mewujudkan keadilan sosial ekonomi dan menyejahterakan umat manusia. Dalam konteks Indonesia, dana zakat yang terhimpun belum mencapai potensi yang ada sehingga lembaga zakat masih sangat perlu mengoptimalkan layanannya agar dapat menarik minat berbagai kelompok masyarakat yang potensial, seperti generasi X dan generasi Y, untuk membayar zakat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan faktor- faktor yang memengaruhi intensi generasi X dan generasi Y untuk membayar zakat secara online di Indonesia. Dalam mengembangkan framework penelitian, studi ini mengadopsi kerangka UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) yang diperkaya dengan konsep lainnya yang relevan, sehingga variabel penelitian mencakup ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi, literasi zakat, kepercayaan terhadap lembaga zakat, dan religiusitas islam. Studi ini berhasil mengumpulkan data primer dari 734 responden, yang selanjutnya diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian dengan menggunakan keseluruhan sampel menunjukkan bahwa urutan variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap intensi generasi X dan Y untuk membayar zakat secara online adalah kondisi yang memfasilitasi, ekspektasi kinerja, kepercayaan terhadap lembaga zakat, pengaruh sosial, dan literasi zakat. Sementara, variabel ekspektasi usaha dan religiusitas islam tidak signifikan dalam penelitian ini. Selanjutnya, berdasarkan analisis multigrup, studi ini menemukan perbedaan faktor yang memengaruhi intensi membayar zakat online diantara kedua generasi ini. Intensi membayar zakat online generasi X dipengaruhi oleh faktor kondisi yang memfasilitasi, ekspektasi kinerja, dan pengaruh sosial, sementara generasi Y dipengaruhi oleh faktor kepercayaan terhadap lembaga zakat, ekspektasi kinerja, kondisi yang memfasilitasi, dan pengaruh sosial. Dengan demikian, variabel kepercayaan terhadap lembaga zakat hanya signifikan memengaruhi intensi untuk membayar zakat secara online pada generasi Y saja. Berdasarkan hasil penelitian ini, lembaga zakat diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas infrastruktur zakat online, menonjolkan manfaat dari layanan zakat online, mengoptimalkan media sosial sebagai media promosi, dan menggencarkan edukasi seputar zakat. Secara khusus, lembaga zakat perlu menjaga dan meningkatkan reputasinya terutama bagi generasi Y yang menganggap faktor ini sangat penting dalam memengaruhi intensi mereka berzakat online. Hasil studi ini juga diharapkan bisa memberi masukan bagi pengelola dan otoritas zakat serta memperkaya literatur mengenai zakat khususnya zakat online di Indonesia. ......Zakat is one of the important institutions in Islamic Economics that aims to realize socio-economic justice and improve the human welfare. In the context of Indonesia, the collected zakat funds have not reached the potential so that zakat institutions still need to optimize their services in order to attract various potential community groups, such as generation X and generation Y, to pay zakat by utilizing technological advances. Therefore, this study is conducted to determine and compare the factors that influence the intention of generation X and generation Y to pay online zakat in Indonesia. In developing the research framework, this study adopts the UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) framework enrich with other relevant concepts, so that the research variables include performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, zakat literacy, trust in zakat institutions, and islamic religiosity. This study successfully collected primary data from 734 respondents, which were processed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of the study using the whole sample show that the order of variables that significantly influence the intention of generation X and Y to pay online zakat are facilitating conditions, performance expectancy, trust in zakat institutions, social influence, and zakat literacy. Meanwhile the variables of effort expectancy and islamic religiosity are not significant in this study. Furthermore, based on multigroup analysis, this study found differences in the factors that influence the intention to pay online zakat between these two generations. Generation X’s intention to pay online zakat is influenced by factors of facilitating conditions, performance expectancy, and social influence, meanwhile generation Y’s is influenced by factors of trust in zakat institutions, performance expectancy, facilitating conditions, and social influence. Thus, the variables of trust in zakat institutions only significantly affects the intention to pay online zakat in generation Y. Based on the results of this study, zakat institutions are expected to continue to improve the quality of online zakat infrastructure, highlight the benefits of online zakat services, optimize social media as a tool for promotions, and intensify education about zakat. In particular, zakat institutions need to maintain and improve their reputation, especially for generation Y who consider this factor very important in influencing their intention to pay online zakat. The results of this study are also expected to provide suggestions for zakat managers and authorities and enrich the literature on zakat, especially online zakat in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Santoso
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2017
332.024 EDW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>