Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailatus Soimah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih dari kesulitan dan merupakan sebuah karakteristik kepribadian positif seseorang yang dapat meningkatkan adaptasi individu dan meringankan efek negatif dari stres jika menghadapi takanan atau permasalahan Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Efikasi diri keputusan karier adalah tingkat kepercayaan individu bahwa ia bisa melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan keputusan membuat karier Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. Untuk melakukan pengukuran terhadap variabel resiliensi digunakan alat ukur Resilience Scale RS yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young 1993, sedangkan untuk mengukur efikasi diri keputusan karier digunakan alat ukur Career Decision Self Efficacy- Short Form CDSE-SF yang dikembangkan oleh Taylor dan Betz 1983. Partisipan dalam penelitian ini adalah 188 mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Artinya, semakin tinggi kemampuan resiliensi pada seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkatan efikasi diri keputusan keriernya. Diskusi dan keterbatasan penelitian akan dijelaskan pada bab tersendiri.

ABSTRACT
The purpose of this study is to know the relationship between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore at public university. Resilience is the ability to recover from adversity and a positive ability that can improve individual adaptation to changing and stresfull situation Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Career decision self efficacy is the level of individual confidence that he she can carry out tasks related to making career decisions Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. To measure resilience variable, researcher use Resilience Scale RS which was developed by Wagnild and Young 1993 while Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF which developed by Taylor and Betz 1983 is used for measuring career decision self efficacy variable. Participants of this study were 188 freshman and sophomore in public university. The results showed that there was a significant positive correlation between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore in public university. This means that the higher resilience level in a person, the higher career decision self efficacy in that person. Discussions and limitations of the study will be explained in separate chapters."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kurnia Pramita
"Mahasiswa yang telah memiliki keputusan karier di saat menempuh pendidikan tinggi ditemukan mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupan karier pada tahap selanjutnya karena lebih mudahnya mengenali peluang karier yang hadir setelah menyelesaikan masa studi (Ya'ar & Sunay, 2020). Terlebih lagi, era revolusi industri 4.0 memberikan tantangan karier yang semakin besar kepada para mahasiswa, dimana persaingan kini terjadi pada lingkup global dan kemampuan yang dibutuhkan dari sumber daya manusia menjadi semakin kompleks. Maka dari itu, keputusan karier sangat dibutuhkan sebagai faktor pendukung agar individu dapat bertahan di dunia karier saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh kepribadian proaktif sebagai moderator dalam hubungan antara peerrelatedness dan keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer-relatedness, Proactive Personality Scale untuk mengukur kepribadian proaktif, dan Career Decision Profile untuk mengukur keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 472 orang mahasiswa S1 pada jenjang tingkat akhir dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepribadian proaktif memiliki pengaruh yang signifikan dalam memoderasi hubungan antara peer-relatedness dan keputusan karier mahasiswa tingkat akhir (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi bagi para pembimbing akademis, dosen, maupun mahasiswa mengenai pentingnya menerapkan kepribadian proaktif pada hubungan pertemanan dengan teman sebaya selama proses perencanaan dan penentuan keputusan karier mahasiswa tingkat akhir.

Students who have made career decisions while pursuing universities found easier to live their career life at a later stage because it is easier to recognize career opportunities that come after completing the study period (Yaşar & Sunay, 2020). What's even more, the era of the industrial revolution 4.0 provides a bigger career challenge for students, where competition is now happening on a global scale and the skills needed from human capital is becoming increasingly complex. Therefore, career decidedness is needed as a main factor, so that students can survive in today's career. This research is a quantitative study that aims to see the influence of proactive personality as a moderator in the relationship between peer-relatedness and career decidedness. In this study, researchers used the Indonesian adaptation of The Youth Relatedness Scale to measure peer-relatedness, the Proactive Personality Scale to measure proactive personality, and the Career Decision Profile to measure career decidedness. The sample in this study amounted to 472 final year students from various areas in Indonesia. The results of the data analysis showed that proactive personality had a significant influence in moderating the relationship between peer-relatedness and career decidedness (p <0.05). The results of this study have implications for academic supervisors, lecturers, and students regarding the importance of applying proactive personality for peer relationships during the career planning and career decision making process of final year students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Gunawan
"Tesis ini membahas pengaruh sumber-sumber efikasi diri pengambilan keputusan karier dan efikasi diri pengambilan keputusan karier terhadap adaptabilitas karier remaja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis jalur menggunakan teknik analisis regresi dengan melibatkan 305 partisipan dari dua universitas swasta di Jakarta Barat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sumber-sumber efikasi diri memberikan pengaruh signifikan terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier, efikasi diri pengambilan keputusan karier memberikan pengaruh signifikan terhadap adaptabilitas karier remaja, sumber-sumber efikasi diri memengaruhi adaptabilitas karier melalui efikasi diri pengambilan keputusan karier. Juga ditemukan bahwa tiga dari lima sumber efikasi diri, yakni verbal and social persuasion, mastery experiences dan positive emotional arousal memengaruhi adaptabilitas karier, sementara dua sumber lainnya, yakni vicarious learning dan negative emotional arousal tidak memberikan pengaruh signifikan.

The purpose of this study is to understand the influence of sources of self-eficacy and career decision making self-efficacy to adolescence career adaptability. This is a quantitative research with a path analysis and simple regression techniques using 305 participants from two private universities in West Jakarta, Indonesia. The result showed a significant influence of sources of self-efficacy to career decision making self-efficacy, significant influence of career decision making self-efficacy to career adaptability, significant influence of self-efficacy to career adaptability through career decision making self-efficacy. The result also showed that only three among five sources of self-efficacy that have a significant influence to career adaptability : verbal and social persuasion, mastery experiences and positive emotional arousal, meanwhile two other sources: vicarious learning and negative emotional arousal did not have any significant influence. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nabillah
"Salah satu hal yang berkaitan dengan kesulitan pengambilan keputusan karier adalah keyakinan individu dalam melakukan tugas yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan karier (efikasi diri). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri pengambilan keputusan karier (Career Decision-Making Self-Efficacy) dengan kesulitan pengambilan keputusan karier (Career Decision-Making Difficulties) pada siswa SMA di Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Decision-Making Self-Efficacy Short-Form (CDMSE-SF) dan Career Decision Difficulties Questionnaire (CDDQ). Partisipan penelitian ini berjumlah 198 siswa SMA Negeri di Jabodetabek dengan proporsi 71.7% siswa perempuan, 25.8% siswa laki-laki, dan rata-rata usia 17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Career Decision-Making Self-Efficacy dengan Career Decision-Making Difficulties pada siswa SMA Negeri di Jabodetabek. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur mengenai kesulitan pengambilan keputusan karier pada siswa SMA dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya efikasi diri dalam proses pengambilan keputusan karier.

One of the factors related to career decision-making difficulties is an individual's belief in their ability to perform the tasks required in the career decision-making process (self-efficacy). This study aims to examine the relationship between Career Decision-Making Self-Efficacy and Career Decision-Making Difficulties among high school students in the Jabodetabek area. The measurement instruments used in this study are the Career Decision-Making Self-Efficacy Short-Form (CDMSE-SF) and the Career Decision Difficulties Questionnaire (CDDQ). The participants in this study were 198 students from public high schools in the Jabodetabek area, with a proportion of 71.7% female students, 25.8% male students, and an average age of 17 years. The results of the study showed a significant negative relationship between Career Decision-Making Self-Efficacy and Career Decision-Making Difficulties among high school students in the Jabodetabek area. This research is expected to serve as a literature source on career decision-making difficulties among high school students and provide an understanding of the importance of self-efficacy in the career decision-making process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Arif Rachmanputra
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gaya pengambilan keputusan karier dengan adaptabilitas karier di dunia kerja. Keputusan karier yang dimaksud dalam penelitian ini pun berfokus pada keputusan individu saat memilih pekerjaan. Penelitian ini juga ingin melihat di antara lima gaya pengambilan keputusan, yakni rational, intuitive, dependent, avoidant, dan spontaneous yang mendukung keterampilan adaptabilitas karier. Pengukuran gaya pengambilan keputusan karier menggunakan alat ukur General Decision Making Scale (GDMS). Selain itu pengukuran adaptabilitas karier menggunakan Career Adapt-Abilities Scale. Sebanyak 170 lulusan sarjana Universitas Indonesia yang sedang bekerja berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil analisa memperlihatkan semua gaya pengambilan keputusan berkorelasi secara signifikan dengan adaptabilitas karier. Lalu, hanya gaya pengambilan keputusan rational yang berkorelasi positif dan mendukung adaptabilitas karier di dunia kerja.
ABSTRACT
The purpose of this study aimed to find the correlation between career decision
making style and career adaptability in workplace. The focus of career decision in
this research is a decision when individuals choose a job. This research wants to
find between five career decision making style, that is rational, intuitive,
dependent, avoidant, and spontaneous which support career adaptability. The
measurement of career decision making style uses General Decision Making Scale
(GDMS). Besides that, the measurement of career adaptability uses Career Adapt-
Abilities Scale. 170 fresh graduates from University of Indonesia in work
participate in this research. The result shows that five career decision making style
have a significant correlation with career adaptability. Then, only rational career
decision making that have positive correlation and support career adaptability., The purpose of this study aimed to find the correlation between career decision
making style and career adaptability in workplace. The focus of career decision in
this research is a decision when individuals choose a job. This research wants to
find between five career decision making style, that is rational, intuitive,
dependent, avoidant, and spontaneous which support career adaptability. The
measurement of career decision making style uses General Decision Making Scale
(GDMS). Besides that, the measurement of career adaptability uses Career Adapt-
Abilities Scale. 170 fresh graduates from University of Indonesia in work
participate in this research. The result shows that five career decision making style
have a significant correlation with career adaptability. Then, only rational career
decision making that have positive correlation and support career adaptability.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Atika
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang dan efikasi diri pengambilan keputusan karier pada remaja di Indonesia. Neulinger (1974) mendefinisikan persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang sebagai keadaan dimana individu merasa apa yang dia lakukan dalam aktivitas waktu luangnya didasarkan oleh keinginan dan pilihannya sendiri. Kemudian, efikasi diri pengambilan keputusan karier merupakan kepercayaan individu untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas yang diperlukan dalam membuat keputusan karier dengan sukses (Taylor & Betz, 1983). Pengukuran persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang dilakukan dengan menggunakan Perceived Freedom in Leisure (Short Form) Scale yang dikembangkan oleh Witt dan Ellis (1985). Di samping itu, pengukuran efikasi diri pengambilan keputusan karier, dilakukan dengan menggunakan Career Decision-Making Self-Efficacy – Short Form (CDSE-SF) yang dikembangkan oleh Betz, Klein & Taylor (1996). Secara keseluruhan, terdapat 211 remaja (15 sampai 24 tahun) yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang (M = 72.49, SD = 7.468) dan efikasi diri pengambilan keputusan karier (M = 113.76, SD = 14.211) pada remaja di Indonesia dengan r = 0.534 dan p < 0.05.

This research conducted to examine the correlation between perceived freedom in leisure and career decision making self-efficacy among Indonesian adolescents. Neulinger (1974) define perceived freedom in leisure as a state where the individual feels that what he/she does in leisure activities based on his/her own desires and his/her own choice. Then, career decision making self-efficacy is an individual’s belief that he/she can complete various tasks required in making career decisions successfully (Taylor & Betz, 1983). Perceived freedom in leisure was measured by using Perceived Freedom in Leisure (Short Form) Scale, developed by Witt and Ellis (1985). Beside, career decision making self-efficacy was measured by using Career Decision-Making Self-Efficacy - Short Form (CDSE-SF) developed by Betz, Klein and Taylor (1996). Overall there are 211 adolescents (15 - 24 years) that include in this research. The result showed a significant positive correlation between perceived freedom in leisure (M = 72.49, SD = 7.468) and career decision making self-efficacy (M = 113.76, SD = 14.211) in Indonesian adolescents with r = 0.534 and p < 0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`adah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara keterlibatan ayah dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier pada remaja. Pengukuran keterlibatan ayah menggunakan The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales: Retrospectivemeasures for adolescent and adult yang dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004. Sementara pengukuran efikasi diri pengambilan keputusan karier menggunakan Career Decision Self-Efficacy - Short Form yang dikembangkan Betz, Klein, dan Taylor 1996 . Partisipan penelitian berjumlah 120 orang remaja SMA yang berusia 15-17 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier r = 0.206 untuk Nurturant Father Involvement dan r=0.229 untuk Reported Father Involvement; p<0.05; two-tailed).

ABSTRACT
This study examined the relationship between father involvement with career decision making self efficacy in adolescent. This study used two instruments, The Father Involvement andNurturant Fathering Scales by Finley 2004 and college adjustment is using Career Decision Self Efficacy Short Form by Betz, Klein Taylor 1996 . Respondents of this study consists of 120 adolescent aged 15 17 years old. The results showed a significant relationship between father involvement with career decision making self efficacy in adolescent r 0.206 to Nurturant Father Involvement and r 0.229 for Reported Father Involvement; p<0.05; two-tailed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Nissa
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ciri-ciri kecerdasan emosional dengan kesulitan pengambilan keputusan karir. Mahasiswa tingkat akhir sebagai individu yang berada pada tahap dewasa muda memiliki kebutuhan untuk memutuskan karir. Pengambilan keputusan karir membutuhkan pertimbangan yang kompleks. Pertimbangan yang kompleks membuat proses pengambilan keputusan karir menjadi sulit bagi beberapa mahasiswa tingkat akhir. Pengukuran kesulitan pengambilan keputusan karir menggunakan Career Decision Making Failure Questionnaire (CDDQ) yang disusun oleh Gati et al (1996) dan untuk mengukur ciri-ciri kecerdasan emosional menggunakan alat ukur Trait Emotional Intelligence Questinnaire (TEIQue) yang disusun oleh Petrides & Furnham (2003) . Penelitian ini dilakukan terhadap 123 mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia. Data penelitian diolah menggunakan teknik product moment Pearson menggunakan software SPSS edisi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara ciri kecerdasan emosional dengan kesulitan pengambilan keputusan karir. Dengan demikian, semakin baik sifat kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa tingkat akhir, maka semakin mudah atau rendah kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir, begitu pula sebaliknya.
This study aims to examine the relationship between emotional intelligence traits and career decision making difficulties. Final year students as individuals who are in the young adult stage have a need to decide on a career. Career decision making requires complex judgment. Complex considerations make the career decision-making process difficult for some final year students. Measurement of career decision making difficulties using the Career Decision Making Failure Questionnaire (CDDQ) compiled by Gati et al (1996) and to measure emotional intelligence characteristics using the Trait Emotional Intelligence Questinnaire (TEIQue) measuring instrument compiled by Petrides & Furnham (2003) . This research was conducted on 123 final year students of the University of Indonesia. The research data was processed using Pearson's product moment technique using SPSS software edition 22. The results showed that there was a significant and negative relationship between the characteristics of emotional intelligence and the difficulty of making career decisions. Thus, the better the nature of emotional intelligence possessed by final year students, the easier or lower the difficulties faced by final year students, and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Amirah Fatin
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek mediasi kepribadian proaktif dalam pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri keputusan karier siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Siswa SMK diketahui mengalami kesulitan dalam membuat keputusan karier di akhir masa studinya, padahal mereka telah menentukan kejuruan mereka sejak memasuki SMK. Salah satu penyebabnya adalah siswa kurang memiliki efikasi diri keputusan karier. Untuk menanggulangi hal tersebut, efikasi diri keputusan karier siswa perlu ditingkatkan melalui faktor lain yang memengaruhinya, seperti kecerdasan emosi. Kepribadian proaktif dipilih sebagai variabel mediator. Studi kuantitatif ini dilakukan terhadap 833 orang siswa SMK kelas 12 di sembilan sekolah wilayah Depok dan Jakarta Selatan, dengan menggunakan metode non-probability sampling jenis accidental sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF), Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF), serta Proactive Personality Scale (PPS), dengan masing-masing alat ukur memiliki reliabilitas > 0,7. Analisis mediasi dilakukan menggunakan PROCESS oleh Hayes, dengan hasil kepribadian proaktif mampu memediasi pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri keputusan karier secara partial (ab = 0,10, c' = 0,12, p<0,01). Hasil studi ini dapat digunakan pada program intervensi untuk meningkatkan efikasi diri keputusan karier siswa, dengan memperhatikan faktor kecerdasan emosi dan kepribadian proaktif pada siswa.

ABSTRACT
This study was conducted to examine proactive personality as mediator in the influence of emotional intelligence on vocational high school student's career decision self efficacy. Vocational high school students are known to have difficulty in making career decisions because they have lack on career decision self-efficacy. To overcome this, students career decision self-efficacy needs to be improved through other factors, such as emotional intelligence. Proactive personality chosen as a mediator variable. This quantitative study was conducted on 833 vocational high school students from Depok and Jakarta Selatan, and were recruited using non-probability sampling method with the type of accidental sampling. The measuring instruments are Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF), Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF), and Proactive Personality Scale (PPS), with a reliability of > 0.7. Mediation analysis was used as the data analysis technique, using PROCESS by Hayes. The results showed that proactive personality was partially mediate the effect of emotional intelligence on career decision self efficacy (ab = 0.10, c' = 0.12, p <0.01). The results of this study can be used in intervention programs to improve students career decision self-efficacy, taking into account emotional intelligence and proactive personality factors in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizki Farhana Nur
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran adaptabilitas karier dalam memediasi hubungan antara eksplorasi karier dan keyakinan terhadap keputusan karier, sehingga mampu mendukung mahasiswa sarjana tingkat akhir untuk memiliki keyakinan terhadap keputusan karier. Partisipan penelitian merupakan mahasiswa sarjana tingkat akhir yang menempuh studi di perguruan tinggi Indonesia dan sudah memiliki pengalaman eksplorasi karier dalam kurun waktu minimal enam bulan (n = 105). Metode analisis statistik yang digunakan adalah percentile bootstrapping method dengan perangkat lunak PROCESS milik Hayes. Hasil analisis menunjukkan bahwa eksplorasi karier memiliki pengaruh tidak langsung pada keyakinan terhadap keputusan karier melalui adaptabilitas karier sebagai mediator (ab = 0,189, CI = 99%, LLCI = 0,045, ULCI = 0,432). Individu yang telah melaksanakan eksplorasi karier akan memiliki kemampuan adaptabilitas karier dan mereka yang mampu menghadapi tantangan karier dapat merasa yakin pada keputusan karier yang dibuat. Limitasi dari penelitian ini adalah tidak adanya penjelasan konteks spesifik dari eksplorasi karier yang dilakukan oleh partisipan. Hasil penelitian dapat digunakan oleh otoritas perguruan tinggi dan pihak terkait untuk mengimplementasikan kegiatan eksplorasi karier bagi para mahasiswanya sejak semester awal.

Fresh graduates in Indonesia often experience negative impacts of undecidedness toward their career decisions in the last year of their study, such as job hopping and unemployment. This study aims to explain the role of career adaptability in mediating the relationship between career exploration and career decidedness. The participants of this study are Indonesian university’s undergraduates who have engaged in career exploration for six months or more (n = 105). The statistical analysis method used in this study is the percentile bootstrapping method using PROCESS founded by Hayes. The result shows that career exploration has an indirect effect on career decidedness through career adaptability as the mediator (ab = 0,189, CI = 99%, LLCI = 0,045, ULCI = 0,432). Individuals who have done career exploration will have career adaptability, and those who can adapt to their career challenges will feel decided with the career decision they have made. The limitation of this study is the absence of explanation regarding the specific context of the participants' career explorations. This study can be used by higher education institution authorities and related parties to implement career exploration programs for their students that can increase the students’ career adaptability and career decidedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>