Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Selly Maharani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5321
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Fawzia Ahmad
"Masa remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan dengan berbagai tantangan yang menyebabkan adanya risiko untuk mengalami stress dan menjadi faktor risiko suicidal behavior. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa salah satu faktor risiko suicidal behavior pada remaja adalah kerusakan hubungan interpersonal. Pada remaja, keluarga merupakan ikatan sosial terpenting dimana remaja dengan persepsi pola komunikasi keluarganya bermasalah lebih rentan untuk menunjukkan suicidal behavior. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan intervensi psikologis untuk meningkatkan kemampuan yang menunjang hubungan interpersonal dengan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Interpersonal Psychotherapy (IPT) untuk menurunkan intensitas suicidal behavior pada remaja dengan permasalahan pola komunikasi keluarga. IPT dilaksanakan selama empat sesi dengan jeda satu minggu antar sesi serta terdapat sesi follow-up. Pengukuran pola komunikasi keluarga dilakukan melalui alat ukur Revised Family Communication Pattern (RFCP) sedangkan pengukuran intensitas perilaku bunuh diri dilakukan menggunakan alat ukur Youth Risk Behavior (YRB) kluster perilaku bunuh diri. Pengukuran dilakukan sebelum intervensi, setelah intervensi (post-test), serta follow-up. Terdapat tiga partisipan yang terlibat hingga follow-up. Ketiga partisipan tersebut berjenis kelamin perempuan dengan rata-rata usia 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPT dapat menurunkan intensitas suicidal behavior pada ketiga partisipan. Hal ini terlihat dari penurunan skor intensitas perilaku bunuh diri dan wawancara kualitatif yang dilakukan.

Adolescence is one of the developmental stages with various challenges that can induce the risk of experiencing stress. It then can lead to be a risk factor for suicidal behavior. Previous research revealed that one of the risk factors for suicidal behavior in adolescents is damage in interpersonal relationships. In adolescents, family is the most important social bond. Adolescents who perceive their family communication patterns as problematic are more prone to conduct suicidal behavior. Psychological intervention is needed to improve the abilities that support interpersonal relationships with parents in order to overcome suicidal behavior. This study aims to determine the effectiveness of Interpersonal Psychotherapy (IPT) to reduce the intensity of suicidal behavior in adolescents with family communication pattern problems. IPT was carried out for four sessions with a one-week interval between sessions and a follow-up session. Family communication pattern is measured through the Revised Family Communication Pattern (RFCP) while the intensity of suicide behavior is measured by Youth Risk Behavior (YRB) cluster of suicidal behavior. Measurements were taken before (pre-test), after the intervention (post-test), and follow-up (two weeks after post-test). Three participants are involved in this research until the follow-up. The three participants are female with an average age of 18 years. The result shows the IPT can reduce the intensity of suicidal behavior. This can be seen from the decrease in the intensity of suicidal behavior and qualitative interviews conducted."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Guslim
"Interelasi para remaja dengan orang tuanya saat ini cenderung menjauh, sebaliknya hubungan remaja dengan teman sebayanya cenderung lebih dekat. Pola komunikasi yang tidak terbuka dari orang tua teridentifikasi dapat menyebabkan permasalah kesehatan mental seperti cyberbullying yang terjadi karena besarnya komunikasi yang dilakukan para remaja dengan teman sebayanya melalui internet, khususnya di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi serta menganalisis pola komunikasi orang tua selaku pengasuh terhadap anaknya yang berusia remaja sebagai korban cyberbullying di media sosial, sehingga dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari pencegahan depresi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta desain penelitian fenomenologi, penelitian ini melakukan wawancara mendalam terhadap sembilan representasi orang tua sebagai informan serta observasi mini perilaku orang tua asuh-remaja. Kesembilan representasi orang tua yang dipilih berdasarkan metode purposive recruitment dan snowball sampling berdasarkan pertimbangan konseptualisasi yang dibuat. Hasil penelitian menemukan bahwa ekplorasi dari berbagai gaya pengasuhan representasi orang tua merupakan bentuk komunikasi orang tua asuh kepada remaja yang memiliki andil dalam pembentukan sebuah pola komunikasi. Pola komunikasi yang terbuka merupakan analisis dari sebuah keterikatan yang kuat antara orang tua asuh dengan anak remajanya. Selain itu, pola komunikasi yang terbuka yang diinisiasi oleh orang tua yang berperan sebagai pengasuh juga dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari pencegahan depresi secara berkepanjangan akibat cyberbullying pada remaja.

Adolescents' interrelationships with their parents nowadays tend to be distant, whereas adolescents' relationships with their peers tend to be closer. Non-open communication patterns from parents have been identified to cause mental health problems such as depression in adolescents. One of the causes of depression is cyberbullying behavior that occurs due to the frequent of communication adolescents have with their peers through the internet, especially on social media. This study aims to explore and analyze the communication patterns of parents as caregivers towards their teenage children as victims of cyberbullying on social media, so that it can be interpreted as part of depression prevention. Using a qualitative approach and phenomenological research design, this study conducted in-depth interviews with nine representations of parents as informants as well as mini observations of the behavior of foster parents- adolescents. The nine parent representations were selected based on a purposive recruitment and snowball sampling method based on the conceptualization made. The results found that the exploration of various parenting styles of parental representation is a form of communication from foster parents to adolescents that has contributed to the formation of a communication pattern. Open communication patterns are an analysis of a strong attachment between foster parents and their adolescents. In addition, open communication patterns initiated by parents who act as caregivers can also be interpreted as part of the prevention of prolonged depression due to cyberbullying in adolescents."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Kesuma Hardani
"Anak usia prasekolah memiliki kategori tingkat kemandirian yang berbeda walaupun sedang berada pada tahapan usia yang sama. Salah satu faktor yang memengaruhi kemandirian anak adalah peran utama orangtua terutama dalam berkomunikasi pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi orangtua dan tingkat kemandirian anak prasekolah di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan melibatkan 204 sampel dari 5 TK di Jakarta Timur. Pengambilan data dilakukan secara luring dan daring. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemandirian anak paling banyak berada pada kategori sedang dan terdapat hubungan antara pola komunikasi orangtua dan tingkat kemandirian anak prasekolah di Jakarta Timur (p-value < 0,05). Peneliti merekomendasikan pelayanan keperawatan dapat mulai melakukan edukasi pada orangtua untuk menerapkan pola komunikasi yang sesuai untuk mengoptimalkan perkembangan kemandirian pada anak usia prasekolah.

Preschool children have different levels of independence even though they are at the same age stage. Parents as the child's first environment have an important role in the development of children's independence. This study sought to measure the correlations between parental communication patterns and the level of independence of preschool children in East Jakarta. This study used quantitative research design with cross sectional method. The participant was selected using cluster random sampling technique and involved 204 samples from 5 kindergartens in East Jakarta. Data collection was conducted offline and online. The results showed that most children's independence was in the moderate category and there was a correlation between parental communication patterns and the level of independence of preschool children in East Jakarta (P-value <0.05). Researchers recommend the role of nurses to educate parents to use appropriate communication patterns to optimize the development of independence in preschool-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucu Saefurohman
"ABSTRAK
Proses komunikasi, kolaborasi dan koordinasi yang baik berdampak besar
terhadap efektivitas organisasi dan merupakan elemen penting dalam pencapaian
pelayanan kesehatan yang bermutu. Tujuan penelitian ini untuk menelaah pola
komunikasi, kolaborasi dan koordinasi di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota
Bandung yang menerapkan standar mutu ISO 9001:2008 dan sebagai puskesmas
berprestasi tahun 2016 di Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif bersifat konfirmatori. Keabsahan data dijaga dengan teknik
triangulasi sumber dan metode melalui wawancara mendalam pada empat orang
narasumber, diskusi group terarah oleh enam orang staf, observasi dan telaah
dokumen. Hasil penelitian menunjukan terdapat pola komunikasi semua level dan
saluran. Pola kolaborasi spektrum luas bersifat spesialisasi, diformalisir. Pola
koordinasi bersifat penguatan dan perluasan. Tantangan yaitu pemilihan prioritas
penyampaian informasi, adanya peran ganda, kesalahpahaman, kesulitan
menselaraskan waktu kegiatan dengan instansi lain, pengulangan proses
koordinasi ketika ada pergantian pejabat seperti camat atau lurah, adanya
keterlambatan persetujuan laporan program kegiatan dari pihak kecamatan dan
kelurahan. Saran yaitu agar terus menjaga pola yang telah ada dan
meningkatkannya, perlu adanya advokasi untuk penguatan sumber daya manusia,
perlu ada nota kesepahaman dengan instansi lain, perlu mentransfer pola proses
yang telah kepada personil puskesmas secara berkesinambungan. Instansi luar
yang sejenis perlu meniru dan menerapkan pola proses yang ada dari Puskesmas
Ibrahim Adjie

ABSTRACT
The process of communication, collaboration and coordination have a major
impact on the effectiveness of the organization and an important element in the
achievement of quality health services. The purpose of this study to analyze
patterns of communication, collaboration and coordination in Puskesmas Ibrahim
Adjie - Bandung, which has implemented a quality standard ISO 9001: 2008 and
as the best health center in 2016 in West Java. The research method uses a
qualitative approach is confirmatory. To maintain the validity of the data was
performed using triangulation sources and methods of data collection is done by
in-depth interviews to four people who are important in the process, focus group
discussions by six staff, observation and study of the document. The results
showed there is a pattern of all levels and channels of communication. The
pattern of broad-spectrum collaboration is secondary. Coordination patterns are
strengthening and expansion. Barriers that often happens, the choice of priority
delivery of information, the dual role, misunderstanding, trouble harmonize time
activities with other agencies, the repetition of the process of coordination when
there is change of officials such as district or village heads, the delay in the
approval of program activity reports from the district and village. Suggestions are
to continue to maintain the existing pattern and increase, the need for advocacy
for the strengthening of human resources, the need for a MoU, it is necessary to
transfer the pattern of the process that has been ongoing basis to the health center
personnel. Outside agencies similar to apply the pattern of the existing processes"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Aulia Dewi
"Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa remaja di DKI Jakarta memiliki tingkat kecemasan yang tergolong tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pola komunikasi keluarga dan kualitas pertemanan dapat bersama-sama menjadi prediktor dari tingkat kecemasan pada remaja SMA di DKI Jakarta. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti melakukan pengambilan data kembali terhadap 584 siswa dari 5 SMA di wilayah urban provinsi DKI Jakarta, yang terlibat dalam penelitian serupa di tahun sebelumnya. Peneliti menggunakan data kecemasan tahun 2018 sebagai outcome variable serta data pola komunikasi keluarga dan kualitas pertemanan dari tahun 2017 sebagai variabel prediktor. Pada penelitian ini, pengukuran tingkat kecemasan menggunakan instrumen Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 . Untuk mengukur pola komunikasi keluarga peneliti menggunakan Revised Family Communication Pattern RFCP, dan Friendship Qualities Scale FQS untuk mengukur kualitas pertemanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kecemasan di tahun sebelumnya dan dimensi conversation orientation ayah yang dapat bersama-sama menjadi prediktor dari tingkat kecemasan pada remaja. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat pendidikan ibu dapat menjadi prediktor dari tingkat kecemasan pada remaja, terutama bagi remaja perempuan. Perbedaan terkait dengan jenis kelamin juga didiskusikan dalam penelitian ini.

Previous research showed that adolescents in DKI Jakarta have a high anxiety level. This study aimed at investigating whether family communication pattern and friendship quality will predict anxiety level among high school students in DKI Jakarta. We conducted a follow up study among 584 students from 5 high schools from five urban areas in DKI Jakarta. Those students had been participating in the same study in the previous year. We used the student rsquo s anxiety level from this year study as the outcome variable. Meanwhile, all the predictors were from 2017 data. We used the Hopkins Symptom Checklist 25 to measure anxiety level, the Revised Family Communication Pattern to measure family communication pattern, and the Friendship Qualities Scale to measure friendship quality. The result shows that the previous anxiety level and father 39 s conversation orientation can predict present anxiety level in adolescents. This study also finds that mother 39 s education level predicts anxiety level in girls, but not boys. The differences related to gender is also discussed in this study. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Evania Azmi
"Tingginya tingkat kepemilikan dan durasi penggunaan telepon pintar memunculkan fenomena adiksi telepon pintar di kalangan remaja. Penggunaan telepon pintar yang berlebihan mengurangi intensitas komunikasi remaja dan berdampak pada pola komunikasi keluarga, padahal pola komunikasi keluarga yang fungsional diperlukan agar anggota keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi hubungan adiksi telepon pintar dengan pola komunikasi keluarga pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain penelitian cross sectional, teknik pengambilan voluntary sampling, dan uji statistik chi-square. Analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara adiksi telepon pintar dengan pola komunikasi keluarga pada remaja (p = 0,04; α=0,05). Peneliti merekomendasikan penguatan program unit kesehatan sekolah (UKS) dengan pengadaan kampanye pembatasan waktu bermain telepon pintar anak dan orang tua di rumah.

The high level of ownership and duration of smartphone use has given rise to the phenomenon of smartphone addiction among teenagers. Excessive use of smartphones reduces the intensity of adolescent communication and has an impact on family communication patterns. Functional family communication patterns are needed so family members can carry out their functions and roles. The research aims to identify the relationship between smartphone addiction and family communication patterns in adolescence. This research uses quantitative methods, cross-sectional research design, voluntary sampling techniques, and chi-square statistical tests. Bivariate analysis shows that there is a significant relationship between smartphone addiction and family communication patterns in adolescence (p = 0.04; α=0,05). This research recommendation is strengthening the school health unit program by implementing a campaign to limit children's and parents' screentime on smartphones at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaula Nur Aliya
"Pengobatan tuberkulosis paru yang memakan waktu kurang lebih 6 bulan membuat klien rentan merasa stres dan bosan. Dukungan keluarga dalam bentuk emosional merupakan dukungan penting bagi klien selama menjalani pengobatan. Pola komunikasi keluarga yang fungsional merupakan salah satu indikator berfungsinya keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan dukungan emosional pada klien TB Paru. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel yaitu cluster sampling pada 96 keluarga penderita TB Paru di 10 puskesmas di Kota Depok. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan dukungan emosional (p value 0,001, α 0,05). Upaya pemberdayaan keluarga khususnya pola komunikasi keluarga oleh perawat perlu ditingkatkan agar keluarga dapat memberikan dukungan emosional sesuai kebutuhan klien.

Pulmonary tuberculosis treatment which takes approximately 6 months makes clients vulnerable to feeling stressed and bored. Family support in the form of emotional is an important support for clients during treatment. The functional family communication pattern is one indicator of family functioning. This study aims to determine the relationship between family communication patterns with emotional support for clients with pulmonary tuberculosis. The research method used was a comparative descriptive research design with cross sectional approach and the sampling technique was cluster sampling on 96 families with pulmonary tuberculosis in 10 health centers in Depok City. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between family communication patterns and emotional support (p value 0.001, α 0.05). Efforts to empower families, especially family communication patterns by nurses, need to be improved so that families can provide emotional support according to client needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Eka Riskiyanti
2007
T23988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>