Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
Rizky Nurkuswari Putri
Abstrak :
Masyarakat perkotaan memiliki gaya hidup yang kurang sehat, mulai dari padatnya daerah tempat tinggal, pola makan yang kurang baik, kebiasaan beraktivitas yang buruk, ditambah semakin meningkatnya populasi lanjut usia yang merupakan kelompok populasi rentan. Semakin meningkatnya kelompok lansia di daerah perkotaan, maka kesempatan lansia untuk menderita penyakit kronik juga semakin meningkat, salah satu nya adalah prevalensi penyakit sendi di Indonesia, yang salah satu jenisnya adalah penyakit gout arthritis. Beberapa karakteristik masyarakat perkotaan yang telah disebutkan merupakan salah satu dari banyak faktor yang dapat menyebabkan masalah gout arthritis pada lansia. Karya ilmiah ini dibuat untuk mengetahui efektifitas dari latihan fisik berupa rentang pergerakan sendi terhadap penurunan kadar asam urat. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama empat minggu, klien menunjukkan penurunan kadar asam urat sebanyak 1.6 mg/dL dari 8.1 mg/dL menjadi 6.5 mg/dL. Penerapan intervensi dapat lebih efektif jika waktu intervensi lebih lama dan dukungan keluarga terhadap klien adekuat.
......Urban communities have an unhealthy lifestyle, such as the density of living areas, poor diet, poor activity habits, thus the increasing elderly population which is a vulnerable population group. The increasing number of elderly people in urban areas makes opportunity for the elderly to suffer from chronic diseases also increases, which is the prevalence of gout arthritis. Some characteristics of urban communities that have been mentioned can cause gout problems in elderly. This scientific work was made to determine the effectiveness of physical exercise (ergonomic gymnastics and the range of motion) to decrease uric acid levels. Writer had done the nursing intervention for four weeks and the client showed a decrease in uric acid levels of 1.6 mg / dL from 8.1 mg / dL to 6.5 mg / dL. The greatest result can be obtained if the time of intervention is longer and the client has an adequate family support
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hani Martina Suminar
Abstrak :
Kehidupan masyarakat perkotaan yang semakin modern tanpa sengaja telah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk kebutuhan pangannya. Perubahan gaya makan yang dikonsumsi mengakibatkan masalah gout arthritis yang menyebabkan hambatan mobilitas fisik pada lansia. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini yaitu menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga lansia dengan hambatan mobilitas fisik. Intervensi unggulan yang dilakukan adalah latihan range of motion (ROM) pada lansia. Intervensi ini dilakukan selama 2 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi unggulan yang dilakukan dapat meningkatkan fleksibilitas sendi, kekuatan otot, dan meningkatkan mobilitas klien. Latihan ROM disarankan untuk digunakan perawat untuk membantu lansia meningkatkakan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot sehingga dapat meningkatkan mobilitas fisik di pelayanan keperawatan keluarga.
The life of urban communities that is more and more modern has accidentally changed people's lifestyles, including their food needs. Changes in the style of food consumed have resulted in the problem of gout arthritis which causes immobility physical in the elderly. The purpose of writing this final scientific paper is to describe nursing care in elderly families with immobility physical. A feature-type intervention is the Range of Motion (ROM) exercises for the elderly. This intervention was carried out for 2 weeks. The results of the evaluation showed that the intervention can improve joint flexibility, muscle strength, and increase client mobility. ROM exercises are recommended for the use of nurses to help elderly improve the flexibility of joints and muscle strength so that it can increase physical mobility in family nursing service.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tasya Salsabila Zahra
Abstrak :
Nyeri sendi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh lansia. Rasa nyeri dapat berkembang menjadi pembengkakan dan memberikan sensasi panas serta warna kemerahan pada area nyeri. Kondisi ini dapat mengganggu lansia untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis efek dari kompres jahe dan latihan Range of Motion (ROM) terhadap nyeri sendi pada lanjut usia. Hasil penerapan intervensi dilakukan 7 hari dengan menerapkan terapi kompres jahe selama 15-20 menit dan latihan ROM selama 10-15 menit setiap harinya. Terjadi penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Skala nyeri sebelum intervensi rerata 7 dan setelah dilakukan intervensi rerata 2. Penerapan terapi kompres jahe dan latihan ROM terbukti dapat menurunkan skala nyeri pada lansia. Intervensi kompres jahe dan latihan ROM dapat dikombinasikan dengan intervensi lain untuk menurunkan skala nyeri pada lansia.
......Joint pain is one of the health problems experienced by the elderly. Pain can develop into swelling and cause a sensation and redness in the area of pain. This condition can interfere with the elderly to carry out activities in daily life. This paper aims to analyze the effect of ginger compresses and Range of Motion (ROM) exercises on joint pain in the elderly. The result of the implementing the intervention were carried out for 7 days by applying ginger compress therapy for 15-20 minutes and ROM exercises for 10-15 minutes every day. There was a decrease in the pain scale before and after the intervention was carried out. The pain scale before the intervention averaged 7 and after the intervention the average was 2. The application of ginger compress therapy and ROM exercises has been proven to reduce pain scale in the elderly. Ginger compress interventions and ROM exercises can be combined with other interventions to reduce pain scale in the elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Danny Putri Sulistyaningrum
Abstrak :
Fatigue salah satunya akibat akumulasi sampah metabolik yang mengganggu sistem kerja korteks serebri dan mengakibatkan penurunan aktivitas fisik. Range of motion ROM intradialisis bermanfaat dalam meningkatkan perfusi dan pembuangan sampah metabolik. Namun belum ada penelitian yang mengkaji pengaruh ROM intradialisis untuk meningkatkan aktivitas fisik pada pasien hemodialisa yang mengalami fatigue. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh ROM intradialisis terhadap aktivitas fisik pasien hemodialisa yang mengalami fatigue.
Penelitian ini menggunakan quasi experiment, dengan pre ndash; post test with control group melibatkan total34 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Analisis statistik penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh ROM intradialisis terhadap aktivitas fisik pada pasien hemodialisa yang mengalami fatigue p = 0.000; ? = 0.05 . Rekomendasi pada penelitian ini adalah perawat hemodialisa perlu menerapkan intervensi ROM intradialisis pada asuhan keperawatan pasien hemodialisa yang mengalami fatigue untuk meningkatkan aktivitas fisik pasien hemodialisa.
......
Fatigue occurs because of accumulation of metabolic waste and disrupting work of cerebral cortex system. It effectson decreasing in physical activity. Intradialysis range of motion ROM is useful in improving perfusion and disposal of metabolic waste. However, there has been no research have reviewed the effect of intradialysis ROM to increase physical activity in hemodialysis patients who experience fatigue. This study aimed to identify the effect of intradialysis ROM to physical activity of hemodialysis patients who experience fatigue.
This study used quasi experiment, with pre post test with control group involving a total of 34 respondents selected by consecutive sampling technique. Analysis statistical this study using Mann Whitney test. The results showed there was influence of intradialysis ROM to physical activity hemodialysis patients who experience fatigue p 0.000 0.05 . Recommendation in this research is nurses should apply intradialysis ROM intervention as nursing care in patient with fatique hemodialysis to increase their physical activity.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48401
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andi Sudrajat
Abstrak :
End Stage Renal Desease (ESRD) saat ini menjadi permasalahan global sehubungan dengan prevalensinya yang semakin meningkat, merupakan suatu kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan dan tidak bisa menyaring darah seperti ginjal yang sehat sehingga mengharuskan pasien menjalani terapi ginjal salahsatunya melakukan hemodialisis . Dalam terapi hemodialisis evaluasi dalam hal ke efektifan tindakan dikenal dengan adekuasi dialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh range of motion dan taichi intradialysis terhadap adekuasi pasien ESRD yang melakukan hemodialisa pada kelompok kontrol dan perlakuan. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group dan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Perbedaan adekuasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi digunakan uji Wilcoxon tes dengan hasil (p=0,005) yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna pada adekuasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi range of motion (ROM) dan taichi. begitu juga hasil selisih adekuasi antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan menggunakan uji Mann Whitney didapatkan (p=0,045) yang menjelaskan ada perbedaan yang bermakna. Meskipun pada dasarnya baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan adekuasi meningkat namun jika dilihat dari segi jumlah yang lebih banyak peningkatan adalah kelompok perlakuan yang menjalani latihan range of motion (ROM) dan taichi intradialysis lebih efektif dalam meningkatkan adekuasi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa.
......
Currently, End Stage Renal Desease (ESRD) bacame a global problem because of its increasing prevalence, ESRD occurs related to kidneys damaged and cannot filter blood so that the patient requires kidney therapy, such as hemodialysis, adequate dialysis is a method of evaluating the effectiveness of hemodialysis. This study aims to determine the effect of range of motion (ROM) and taichi intradialysis on the adequacy of ESRD patients who undergo hemodialysis in the control and intervention groups The design of this study used a quasi experiment with a pretest-posttest control group approach and used purposive sampling method. The results showed that there were differences in adequacy before and after intervention was used Wilcoxon test (p=0,005) which showed that there was a significant effect on adequacy before and after intervention ROM and taichi. The difference betwen the control and intervention groups tested using. Mann Whitney was found to have significant diffference (p=0,045). In conclusion, ESRD patient who underwent ROM and taichi intradialysis exercise were more effective in increasing the adequacy of hemodialysis.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54083
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurmalasari
Abstrak :
Pengobatan lini pertama pada pasien kanker payudara adalah mastektomi. Efek samping dari mastektomi diantaranya nyeri, penurunan fungsi bahu, kelemahan otot, mati rasa, keterbatasan lingkup gerak sendi bahu, dan limfedema. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh latihan shoulder range of motion (ROM) pre operatif terhadap nyeri dan fungsi bahu pada pasien kanker payudara pasca mastektomi. Desain penelitian quasi experimental dengan 42 responden kanker payudara yang menjalani mastektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) pada bulan Juni – Juli 2023. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Numerical Rating Scale (NRS) dan Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna terhadap skor nyeri dan fungsi bahu di hari ke-3 dan hari ke-10 setelah mastektomi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol nilai pValue 0,000 (pValue < 0,05). Perawat dapat memberikan kombinasi latihan shoulder ROM pre operatif dan post operatif pada pasien kanker payudara yang menjalani mastektomi agar dapat menurunkan keluhan efek samping dan mencegah komplikasi dari tindakan tersebut.
......The first line of treatment for breast cancer patients is a mastectomy. Side effects of a mastectomy include pain, decreased shoulder function, muscle weakness, numbness, limited range of motion of the shoulder joint, and lymphedema. This study aims to analyze the effect of preoperative shoulder range of motion (ROM) exercises on shoulder pain and function in post-mastectomy breast cancer patients. A quasi experimental design with 42 breast cancer respondents who underwent mastectomy at the Dharmais Cancer Hospital in June - July 2023. The instruments used in this study were the Numerical Rating Scale (NRS) and Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). The results of this study indicated that there were significant differences in the scores of shoulder pain and function on day 3 and day 10 after mastectomy in the intervention group compared to the control group with a pValue of 0.000 (pValue <0.05). Nurses can provide a combination of preoperative and postoperative shoulder ROM exercises to breast cancer patients undergoing mastectomy in order to reduce complaints of side effects and prevent complications from the procedure.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lia Novita Sari
Abstrak :
Gangguan sirkulasi kaki pada penderita DM mengakibatkan proses penyembuhan ulkus diabetik tertunda. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh Ankle Range of Motion (ROM) Exercise terhadap penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 responden yang dibagi menjadi 14 responden kelompok intervensi dan 14 responden kelompok kontrol. Metode penelitan ini adalah quasi eksperimental design dengan pendekatan Pretest and Posttest With Control Group Design. Kelompok intervensi diberikan perlakuan ankle Range of Motion (ROM) exercise dan perawatan luka modern dressing, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan perawatan luka modern dressing saja. Ankle Range of Motion (ROM) exercise terdiri dari empat gerakan yaitu plantarfleksi, dorsofleksi, inversi dan eversi. Latihan ini termasuk dalam latihan tidak menahan beban dan aman dilakukan pada penderita ulkus diabetik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan rerata selisih skor penyembuhan luka antara kelompok intervensi dengan kontrol dengan p value 0,000 (< 0,05). Hasil uji variabel confounding menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat merokok terhadap skor penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetik dengan p value 0,143 (> 0,05). Ankle Range of Motion (ROM) Exercise diharapkan dapat dijadikan terapi tambahan dalam manajemen luka pada pasien ulkus diabetik untuk mempercepat proses penyembuhan luka
......Impaired foot circulation in diabetic patients causes the healing process of diabetic ulcers to be delayed. The purpose of this study was to identify the effect of Ankle Range of Motion (ROM) Exercise on wound healing in diabetic ulcer patients. The sample in this study amounted to 28 respondents who were divided into 14 respondents in the intervention group and 14 respondents in the control group. This research method is a quasi-experimental design with a Pretest and Posttest approach with Control Group Design. The intervention group was treated with ankle Range of Motion (ROM) exercise and modern wound dressings, while the control group was only given modern wound dressings. Ankle Range of Motion (ROM) exercise consists of four movements, namely plantarflexion, dorsiflexion, inversion and eversion. This exercise is included in non-weight-bearing exercises and is safe for diabetic ulcer sufferers. The results showed that there was a significant difference in the mean difference in wound healing scores between the intervention group and the control group with a p value of 0.000 (<0.05). The results of the confounding variable test showed that there was no relationship between smoking history and wound healing scores in diabetic ulcer patients with a p value of 0.143 (> 0.05). Ankle Range of Motion (ROM) Exercise is expected to be used as additional therapy in wound management in diabetic ulcer patients to accelerate the wound healing process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fanny Mustikaningtyas
Abstrak :
Stroke merupakan penyakit neurologis yang kasusnya meningkat setiap tahun di dunia dan dapat menyebabkan kematian serta kecacatan. Keluhan yang muncul pada pasien stroke adalah kelemahan ekstremitas tubuh. Masalah kelemahan ekstremitas tubuh dapat diselesaikan dengan latihan kekuatan otot seperti menggunakan latihan Range of Motion ROM. Latihan ROM merupakan sekumpulan gerakan yang dilakukan pada bagian sendi yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Latihan ROM pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 3x8 hitungan untuk masing-masing sendi dan durasi 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi dilakukan menggunakan manual muscle testing MMT dan penilaian Rentang Pergerakan Sendi RPS.
Hasil karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke yang mengalami kelemahan ekstremitas. Terjadi peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas kanan pasien dari 0 tidak terdapat kontraksi otot menjadi 2 mampu menggerakkan tanpa melawan gravitasi pada persendian jari-jari tangan, dan dari 0 menjadi 1 tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi pada persendian pergelangan tangan, siku dan bahu. Implikasi dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot pada pasien stroke penting untuk dilakukan dengan rutin pada pasien dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melatih ROM pada pasien.
......
Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. Patient with stroke generally complains about muscle weakness in extremities. Muscle weakness may be treated by muscle strength exercise such as Range of Motion ROM exercise. ROM exercise is a set of movements which is performed on part of the joint to promote muscle flexibility and strength. ROM exercises in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 3x8 moves on each joint and duration about 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using manual muscle testing MMT and assessment of Range of Joints Movement RPS.
The result indicated that ROM exercise was effective for increasing muscle strength in patient with stroke and muscle weakness in limbs. There was an increase in muscle strength in the right limb of patient from 0 no muscle contraction to 2 capable of moving without opposing gravity on the joints of the fingers, and from 0 to 1 no joint motion, but muscle contraction can be palpated on the joints of wrists, elbows and shoulders. The implication of this paper is that muscle strength training should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for ROM implementation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bambang Julianto
Abstrak :
Congestive Heart Failure (CHF) merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan tingkat mortalitas dan morbiditas tinggi di Indonesia. Pemberian asuhan keperawatan yang tepat melalui intervensi keperawatan non farmakologi memiliki peran dalam mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas yang banyak ditemui pada pasien CHF. Latihan fisik active range of motion adalah salah satu dari banyak intervensi keperawatan yang dapat diterapkan. Tujuan dari pelaksanaan latihan aktif ROM ini adalah untuk mengatasi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen tubuh. Dengan memperhatikan kondisi klien sebelum dilakukannya intervensi dan waktu pelaksanaan setelah pemberian terapi farmakologi antihipertensi, maka dapat dianalisis melalui evaluasi setelah dilakukan selama empat hari dalam waktu 20 menit setiap kali intervensi dilakukan. Hasil evaluasi tersebut secara subjektif klien tidak melaporkan adanya keluhan dan klien menunjukkan parameter tanda-tanda vital dan hemodinamik dalam batas normal sebagai bagian dari aspek penilaian dari capaian tujuan masalah keperawatan penurunan curah jantung.
Congestive Heart Failure (CHF) are progressive health problems with high mortality and morbidity in Indonesia. The provision of appropriate nursing care through non-pharmacological nursing interventions has a role in overcoming the nursing problem of activity intolerance as the major problem of CHF. Active range of motion is one of many nursing interventions that can be applied. The purpose of performing active ROM exercises is to overcome the imbalance between the bodys oxygen supply and demand. By paying attention to the clients condition before the intervention and the time of implementation after the administration of antihypertensive pharmacological therapy, evaluation of the evaluation can be carried out for four days within 20 minutes of each intervention. The results of the subjective evaluation that the client did not report complaints and the client showed vital signs and hemodynamic parameters within normal limits as part of the report on nursing goals that determine the reduction in cardiac output.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lukita Purnamasari
Abstrak :
Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Salah satu organ yang mengalami penurunan fungsi pada usia lanjut adalah muskuloskeletal. Penyakit muskuloskeletal banyak dialami oleh lansia diperkotaan yang disebabkan faktor pola makan, aktivitas dan stress. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hambatan mobilitas fisik melalui latihan range of motion di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi range of motion dilakukan terhadap lansia selama 4 minggu dengan durasi 15 sampai 30 menit dalam satu kali sesi, dan dengan gerakan 8 kali untuk setiap gerakan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa derajat rentang sendi meningkat setelah dilakukan intervensi yang diukur dengan menggunakan Goniometer, peningkatan juga terjadi pada skor Barthel indeks 75, dan Berg Balance Test dengan skor 8. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi latihan range of motion sebagai upaya dalam mengatasi masalah pada hambatan mobilitas fisik.
......The aging process can cause a decrease in the various functions of organs. One of the systems affected by the degenerative process in the elderly is musculosceletal. Many musculosceletal diseases happens in urban elderly is caused by dietary factors, activities, and stress. This paper aimed to analyze the nursing care of the elderly with physical mobility barriers trough the range of motion in Budi Mulia 1 Cipayung nursing home. The intervention of range of motion is performed on the elderly for 4 weeks with duration of 15up to 30 minutes in a single session, and with a movement of 8 times for each movement. The result showed that the degree of joint range increased after the intervention measured by goniometer, the results of barthel index increased to 75 and berg balance test score increased to 8. Care providers in the nursing home can implement range of motion exercises as an effort to address problems of physical mobility impediment.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library