Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalina
"Global Status Report on Road Safety 2019 yang dibuat oleh World Health
Organization (WHO), sebanyak 1,24 juta korban meninggal tiap tahunnya di
seluruh dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan di Indonesia rata-rata 3
orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019.
Kecelakaan lalu lintas menyebabkan trauma sehingga produktivitas seseorang
dapat menurun selain itu dapat menyebabkan kecacatan sementara hingga
permanen. Fraktur atau sering dikenal dengan patah tulang adalah hilangnya
kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang semulanya utuh. Dampak yang
ditimbulkan oleh trauma pada fraktur diantranya terbatasnya aktivitas, karena ras
anyeri akibat tregeseknya saraf motorik dan sensorik pada luka fraktur. Salah satu
tatalaksana dari fraktur adalah tindakan operasi dengan metode Open Reduction
External Fixation (OREF). Nyeri post operasi pemasangan OREF sangat
dirasakan oleh pasien. Nyeri adalah sesuatu hal yang bersifat subjektif. Rasa nyeri
menghambat pasien untuk memulai menggerakkan ekstermitas yang cedera.
Range Of Motion adalah tindakan keperawatan. ROM dapat menurunkan
intensitas nyeri karena memperlancar sirkulasi darah, dan memelihara mobilitas
persendian, mengurangi ketegangan, serta meningkatkan relaksasi (Brunner &
Suddarth, 2018).

Global Status Report on Road Safety 2019 which was made by World Health
Organization (WHO), as many as 1,24 million people die every yearof
worldwide duee to traffic accidents. While in Indonesia an average of 3 people
die every hour due to traffic accident in 2019 pada tahun 2019. The traffic
accident cause the trauma, so that the productivity's someone can decrease. In
addition it can cause temporary to permanent disability. Fractures or often
known as fractures are the loss of continuity of bone, cracks or fractures of
bones that were originally intact. The impact caused by trauma to fractures
includes limited activity, because of the pain caused by the friction of the motor
and sensory nerves in the fracture wound. One of the treatments for fractures is
surgery using the Open Reduction External Fixation (OREF) method. The
patient feels the postoperative pain of OREF installation. Pain is something that
is subjective. Pain prevents the patient start moving the injured extremity.
Range Of Motion is a nursing action. ROM can reduce pain intensity because it
facilitates blood circulation, and maintains joint mobility, reduces tension, and
increases relaxation (Brunner & Suddarth, 2018).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Purnomo
"ABSTRAK
Analisis Penerapan Range Of Motion Untuk Mengurangi Nyeri Pada Klien Post ORIF Plate And Screw e.c Close Fraktur Tibia Fibula Dextra 1/3 Distal Di Ruang Rawat Bedah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. Salah satu penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan Open Reduction Internal Fixation dimana fragmen tulang yang patah akan di stabilisasi dengan menggunakan pin dan skrup. Saat ini klien memasuki proses penyembuhan tulang dalam fase inflamasi,  dimana dalam proses inflamasi akan muncul permasalahan yang dialami oleh klien paska tindakan ORIF diantaranya yaitu nyeri. Nyeri dapat mengakibatkan masalah pada sistem muskuloskeletal seperti keram otot, berkurangnya fungsi tulang, fatigue dan keterbatasan gerak. Terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan kepada klien untuk mengurangi nyeri paska ORIF adalah dengan melakukan Range Of Motion. Manfaat melakukan gerakan Range Of Motion adalah dapat menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot, memperlancar sirkulasi darah serta dapat memperbaiki tonus otot.  Untuk itu tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis terkait Range Of Motion untuk mengurangi nyeri pada klien post ORIF plate and screw. Setelah mendapatkan implementasi terapi Range Of Motion klien mengalami penurunan skala nyeri.

ABSTRACT
Analysis of the Application  Range of Motion to Reduce Pain in Post Client ORIF Plate and Screw e.c Close Fracture Tibia Fibula Dextra 1/3 Distal in the Surgical Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo A fracture is a break in bone continuity and occurs when the bone is subjected to a stress that is greater than it can absorb. One of the treatments performed is the Open Reduction Internal Fixation in which the broken bone fragments are stabilized using pins and couplers. Currently the client enters the bone healing process in the inflammatory phase, where in the inflammatory process the problems experienced by the client after the ORIF action will arise, including pain. Pain can lead to problems in the musculoskeletal system such as muscle cramps, reduced bone function, fatigue and limited movement. Non-pharmacological therapy that can be given to clients to reduce pain after ORIF is to do Range Of Motion. The benefits of doing Range Of Motion movement are that it can determine the value of the ability of bone and muscle joints, improve blood circulation and can improve muscle tone. For this reason, the purpose of writing this scientific paper is to analyze the related Range Of Motion to reduce pain in post ORIF plate and screw clients. After getting the implementation of Range Of Motion therapy, clients experience a decrease in the pain scale."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nurkuswari Putri
"Masyarakat perkotaan memiliki gaya hidup yang kurang sehat, mulai dari padatnya daerah tempat tinggal, pola makan yang kurang baik, kebiasaan beraktivitas yang buruk, ditambah semakin meningkatnya populasi lanjut usia yang merupakan kelompok populasi rentan. Semakin meningkatnya kelompok lansia di daerah perkotaan, maka kesempatan lansia untuk menderita penyakit kronik juga semakin meningkat, salah satu nya adalah prevalensi penyakit sendi di Indonesia, yang salah satu jenisnya adalah penyakit gout arthritis. Beberapa karakteristik masyarakat perkotaan yang telah disebutkan merupakan salah satu dari banyak faktor yang dapat menyebabkan masalah gout arthritis pada lansia. Karya ilmiah ini dibuat untuk mengetahui efektifitas dari latihan fisik berupa rentang pergerakan sendi terhadap penurunan kadar asam urat. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama empat minggu, klien menunjukkan penurunan kadar asam urat sebanyak 1.6 mg/dL dari 8.1 mg/dL menjadi 6.5 mg/dL. Penerapan intervensi dapat lebih efektif jika waktu intervensi lebih lama dan dukungan keluarga terhadap klien adekuat.

Urban communities have an unhealthy lifestyle, such as the density of living areas, poor diet, poor activity habits, thus the increasing elderly population which is a vulnerable population group. The increasing number of elderly people in urban areas makes opportunity for the elderly to suffer from chronic diseases also increases, which is the prevalence of gout arthritis. Some characteristics of urban communities that have been mentioned can cause gout problems in elderly. This scientific work was made to determine the effectiveness of physical exercise (ergonomic gymnastics and the range of motion) to decrease uric acid levels. Writer had done the nursing intervention for four weeks and the client showed a decrease in uric acid levels of 1.6 mg / dL from 8.1 mg / dL to 6.5 mg / dL. The greatest result can be obtained if the time of intervention is longer and the client has an adequate family support"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Martina Suminar
"Kehidupan masyarakat perkotaan yang semakin modern tanpa sengaja telah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk kebutuhan pangannya. Perubahan gaya makan yang dikonsumsi mengakibatkan masalah gout arthritis yang menyebabkan hambatan mobilitas fisik pada lansia. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini yaitu menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga lansia dengan hambatan mobilitas fisik. Intervensi unggulan yang dilakukan adalah latihan range of motion (ROM) pada lansia. Intervensi ini dilakukan selama 2 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi unggulan yang dilakukan dapat meningkatkan fleksibilitas sendi, kekuatan otot, dan meningkatkan mobilitas klien. Latihan ROM disarankan untuk digunakan perawat untuk membantu lansia meningkatkakan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot sehingga dapat meningkatkan mobilitas fisik di pelayanan keperawatan keluarga.

The life of urban communities that is more and more modern has accidentally changed people's lifestyles, including their food needs. Changes in the style of food consumed have resulted in the problem of gout arthritis which causes immobility physical in the elderly. The purpose of writing this final scientific paper is to describe nursing care in elderly families with immobility physical. A feature-type intervention is the Range of Motion (ROM) exercises for the elderly. This intervention was carried out for 2 weeks. The results of the evaluation showed that the intervention can improve joint flexibility, muscle strength, and increase client mobility. ROM exercises are recommended for the use of nurses to help elderly improve the flexibility of joints and muscle strength so that it can increase physical mobility in family nursing service.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanti Septiana Putri
"Stroke merupakan penyebab utama kematian di daerah perkotaan. Salah satu gejala umum pada pasien stroke adalah hemiparesis. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan otot yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke iskemik dengan pengkhususan intervensi kepada latihan ROM. ROM atau Range of Motion merupakan salah satu intervensi yang dapat meningkatkan kekuatan otot dan menghindari komplikasi imobilisasi. Hasil yang didapat menunjukan adanya peningkatan kekuatan otot setelah dilakukan latihan ROM. Untuk itu diperlukan penyusunan program ROM agar ROM dapat dilaksanakan secara rutin dan sedini mungkin.

Stroke is the leading cause of mortality in urban area. One of the most frequent symptoms in stroke patient is hemiparese. This condition could lead to decreasing muscle's strength which could cause disability in doing activity of daily living. This scientific paper is aim to implementing nursing intervention on ischemic stroke patient which is specializing to ROM exercise. ROM or Range of Motion is one of nursing intervention which has ability to increase the strength of muscle and prevent from immobilization complications. The result shows that there's an increasing muscle's strength on the patient. It is suggested that there should be a a composed program so that ROM chould be done routinely and as early as possible.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Salsabila Zahra
"Nyeri sendi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh lansia. Rasa nyeri dapat berkembang menjadi pembengkakan dan memberikan sensasi panas serta warna kemerahan pada area nyeri. Kondisi ini dapat mengganggu lansia untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis efek dari kompres jahe dan latihan Range of Motion (ROM) terhadap nyeri sendi pada lanjut usia. Hasil penerapan intervensi dilakukan 7 hari dengan menerapkan terapi kompres jahe selama 15-20 menit dan latihan ROM selama 10-15 menit setiap harinya. Terjadi penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Skala nyeri sebelum intervensi rerata 7 dan setelah dilakukan intervensi rerata 2. Penerapan terapi kompres jahe dan latihan ROM terbukti dapat menurunkan skala nyeri pada lansia. Intervensi kompres jahe dan latihan ROM dapat dikombinasikan dengan intervensi lain untuk menurunkan skala nyeri pada lansia.

Joint pain is one of the health problems experienced by the elderly. Pain can develop into swelling and cause a sensation and redness in the area of pain. This condition can interfere with the elderly to carry out activities in daily life. This paper aims to analyze the effect of ginger compresses and Range of Motion (ROM) exercises on joint pain in the elderly. The result of the implementing the intervention were carried out for 7 days by applying ginger compress therapy for 15-20 minutes and ROM exercises for 10-15 minutes every day. There was a decrease in the pain scale before and after the intervention was carried out. The pain scale before the intervention averaged 7 and after the intervention the average was 2. The application of ginger compress therapy and ROM exercises has been proven to reduce pain scale in the elderly. Ginger compress interventions and ROM exercises can be combined with other interventions to reduce pain scale in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandini Rizki Nurbaiti
"Hambatan mobilitas fisik menyebabkan lansia mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang mengakibatkan pada penurunan kualitas hidup. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada Nenek S yang berusia 63 tahun dengan diagnosis keperawatan utama hambatan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan utama yang diberikan adalah latihan range of motion (ROM) yang dikombinasikan dengan mirror therapy. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan ROM dengan mirror therapy pada klien lansia post-stroke yang mengalami hemiparese. Metode yang digunakan adalah case report. Intervensi diberikan dua kali dalam sehari selama 14 hari dengan durasi 10—15 menit. Hasil dari ROM dengan mirror therapy menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot satu skala pada ekstremitas kanan atas dan bawah yang mengalami hemiparese. Adanya hasil tersebut diharapkan latihan range of motion dengan mirror therapy dapat diterapkan pada asuhan keperawatan sebagai terapi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang pergerakan sendi lansia terutama pada lansia post-stroke.

Impaired physical mobility causes the elderly to experience limitations in carrying out activities of daily living which results in a decrease in quality of life. The author provides nursing care to 63-year-old Grandma S with the main nursing diagnosis of impaired physical mobility. The main nursing interventions provided were range of motion (ROM) exercises combined with mirror therapy. This scientific work aims to provide an overview of the application of ROM and mirror therapy in post-stroke elderly clients who experience hemiparese. The method used is a case report. The intervention was given twice a day for 14 days with a duration of 10-15 minutes. The results of ROM with mirror therapy showed an increase in one-scale muscle strength in the right upper and lower extremities experiencing hemiparesis. It is hoped that range of motion exercises with mirror therapy can be applied to nursing care as an alternative therapy that can be used to increase muscle strength and range of movement of elderly joints, especially in post-stroke elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Putri Sulistyaningrum
"Fatigue salah satunya akibat akumulasi sampah metabolik yang mengganggu sistem kerja korteks serebri dan mengakibatkan penurunan aktivitas fisik. Range of motion ROM intradialisis bermanfaat dalam meningkatkan perfusi dan pembuangan sampah metabolik. Namun belum ada penelitian yang mengkaji pengaruh ROM intradialisis untuk meningkatkan aktivitas fisik pada pasien hemodialisa yang mengalami fatigue. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh ROM intradialisis terhadap aktivitas fisik pasien hemodialisa yang mengalami fatigue.
Penelitian ini menggunakan quasi experiment, dengan pre ndash; post test with control group melibatkan total34 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Analisis statistik penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh ROM intradialisis terhadap aktivitas fisik pada pasien hemodialisa yang mengalami fatigue p = 0.000; ? = 0.05 . Rekomendasi pada penelitian ini adalah perawat hemodialisa perlu menerapkan intervensi ROM intradialisis pada asuhan keperawatan pasien hemodialisa yang mengalami fatigue untuk meningkatkan aktivitas fisik pasien hemodialisa.

Fatigue occurs because of accumulation of metabolic waste and disrupting work of cerebral cortex system. It effectson decreasing in physical activity. Intradialysis range of motion ROM is useful in improving perfusion and disposal of metabolic waste. However, there has been no research have reviewed the effect of intradialysis ROM to increase physical activity in hemodialysis patients who experience fatigue. This study aimed to identify the effect of intradialysis ROM to physical activity of hemodialysis patients who experience fatigue.
This study used quasi experiment, with pre post test with control group involving a total of 34 respondents selected by consecutive sampling technique. Analysis statistical this study using Mann Whitney test. The results showed there was influence of intradialysis ROM to physical activity hemodialysis patients who experience fatigue p 0.000 0.05 . Recommendation in this research is nurses should apply intradialysis ROM intervention as nursing care in patient with fatique hemodialysis to increase their physical activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Mustikaningtyas
"Stroke merupakan penyakit neurologis yang kasusnya meningkat setiap tahun di dunia dan dapat menyebabkan kematian serta kecacatan. Keluhan yang muncul pada pasien stroke adalah kelemahan ekstremitas tubuh. Masalah kelemahan ekstremitas tubuh dapat diselesaikan dengan latihan kekuatan otot seperti menggunakan latihan Range of Motion ROM. Latihan ROM merupakan sekumpulan gerakan yang dilakukan pada bagian sendi yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Latihan ROM pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 3x8 hitungan untuk masing-masing sendi dan durasi 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi dilakukan menggunakan manual muscle testing MMT dan penilaian Rentang Pergerakan Sendi RPS.
Hasil karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke yang mengalami kelemahan ekstremitas. Terjadi peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas kanan pasien dari 0 tidak terdapat kontraksi otot menjadi 2 mampu menggerakkan tanpa melawan gravitasi pada persendian jari-jari tangan, dan dari 0 menjadi 1 tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi pada persendian pergelangan tangan, siku dan bahu. Implikasi dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot pada pasien stroke penting untuk dilakukan dengan rutin pada pasien dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melatih ROM pada pasien.

Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. Patient with stroke generally complains about muscle weakness in extremities. Muscle weakness may be treated by muscle strength exercise such as Range of Motion ROM exercise. ROM exercise is a set of movements which is performed on part of the joint to promote muscle flexibility and strength. ROM exercises in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 3x8 moves on each joint and duration about 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using manual muscle testing MMT and assessment of Range of Joints Movement RPS.
The result indicated that ROM exercise was effective for increasing muscle strength in patient with stroke and muscle weakness in limbs. There was an increase in muscle strength in the right limb of patient from 0 no muscle contraction to 2 capable of moving without opposing gravity on the joints of the fingers, and from 0 to 1 no joint motion, but muscle contraction can be palpated on the joints of wrists, elbows and shoulders. The implication of this paper is that muscle strength training should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for ROM implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sudrajat
"End Stage Renal Desease (ESRD) saat ini menjadi permasalahan global sehubungan dengan prevalensinya yang semakin meningkat, merupakan suatu kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan dan tidak bisa menyaring darah seperti ginjal yang sehat sehingga mengharuskan pasien menjalani terapi ginjal salahsatunya melakukan hemodialisis . Dalam terapi hemodialisis evaluasi dalam hal ke efektifan tindakan dikenal dengan adekuasi dialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh range of motion dan taichi intradialysis terhadap adekuasi pasien ESRD yang melakukan hemodialisa pada kelompok kontrol dan perlakuan. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group dan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Perbedaan adekuasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi digunakan uji Wilcoxon tes dengan hasil (p=0,005) yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna pada adekuasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi range of motion (ROM) dan taichi. begitu juga hasil selisih adekuasi antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan menggunakan uji Mann Whitney didapatkan (p=0,045) yang menjelaskan ada perbedaan yang bermakna. Meskipun pada dasarnya baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan adekuasi meningkat namun jika dilihat dari segi jumlah yang lebih banyak peningkatan adalah kelompok perlakuan yang menjalani latihan range of motion (ROM) dan taichi intradialysis lebih efektif dalam meningkatkan adekuasi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa.

Currently, End Stage Renal Desease (ESRD) bacame a global problem because of its increasing prevalence, ESRD occurs related to kidneys damaged and cannot filter blood so that the patient requires kidney therapy, such as hemodialysis, adequate dialysis is a method of evaluating the effectiveness of hemodialysis. This study aims to determine the effect of range of motion (ROM) and taichi intradialysis on the adequacy of ESRD patients who undergo hemodialysis in the control and intervention groups The design of this study used a quasi experiment with a pretest-posttest control group approach and used purposive sampling method. The results showed that there were differences in adequacy before and after intervention was used Wilcoxon test (p=0,005) which showed that there was a significant effect on adequacy before and after intervention ROM and taichi. The difference betwen the control and intervention groups tested using. Mann Whitney was found to have significant diffference (p=0,045). In conclusion, ESRD patient who underwent ROM and taichi intradialysis exercise were more effective in increasing the adequacy of hemodialysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>