Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Sidratul Muntaha Al Mutawakkil Alallah
"Sebagai bentuk kesadaran pentingnya manajemen pengetahuan, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan telah menerapkan manajemen pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai sistem manajemen pengetahuan. Namun, manajemen pengetahuan yang diterapkan sejauh ini belum sepenuhnya efektif. Sistem manajemen pengetahuan yang digunakan diketahui belum sepenuhnya mengakomodasi seluruh kebutuhan proses dan mekanisme manajemen pengetahuan yang dibutuhkan. Selain itu, sistem manajemen pengetahuan yang ada juga masih bersifat silo dan kurang dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan pengetahuan yang dikelola. Akibatnya, kesulitan dalam mengategorikan pengetahuan hingga kondisi hilangnya pengetahuan juga merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi. Hal ini sangat bertentangan dengan cita-cita Komnas Perempuan sebagai pusat pengetahuan perempuan di Indonesia. Masalah tersebut akan memengaruhi kecepatan dalam merespon berbagai pelanggaran HAM perempuan jika tidak diselesaikan.
Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan rancangan perbaikan sistem manajemen pengetahuan Komnas Perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan wawancara, studi dokumen, survei (kuesioner) dan focus group discussion (FGD) sebagai teknik pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan sebanyak 6 kali kepada Wakil Ketua, Koordinator Bidang Resource Center, Koordinator Sumber Daya Manusia dan Asisten Koordinator Bidang Resource Center Komnas Perempuan. Target responden kuesioner sebanyak 38 orang dari berbagai unit kerja Komnas Perempuan. Sementara FGD dilakukan sebanyak 2 kali untuk pemetaan mekanisme yang dihadiri oleh 5 orang pegawai dan validasi prototipe KMS oleh 13 orang pegawai Komnas Perempuan. Action research juga digunakan karena kebutuhan alur penelitian yang iteratif.
Dalam penelitian ini, KM Solution and Foundation dan Knowledge Audit digunakan sebagai metode dalam menentukan solusi manajemen pengetahuan yang tepat. Penilaian faktor kontingensi menunjukkan bahwa combination merupakan proses manajemen pengetahuan paling prioritas di Komnas Perempuan, disusul proses exchange, dan socialization for knowledge discovery. Prototipe KMS dan rekomendasi perbaikan sistem manajemen pengetahuan juga dihasilkan dalam penelitian ini. Prototipe KMS yang dihasilkan adalah 3 modul yang mencakup 3 proses KM yang dibutuhkan, yaitu combination yang diwakili oleh modul katalog pengetahuan dan manajemen dokumen, socialization for knowledge discovery yang diwakili modul forum, dan exchange yang diwakili oleh modul manajemen dokumen. Modul katalog pengetahuan juga sebagai solusi untuk permasalahan KMS yang masih bersifat silo dan masalah keamanan pengetahuan. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Refit Gustaroska Darfiti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan teknologi informasi berbasis web sebagai sistem pendukung dalam implementasi manajemen pengetahuan di PT X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengaplikasikan teori Technology Acceptance Model (TAM) terhadap penerimaan teknologi di PT X.
Data penelitian diperoleh melalui survei berupa kuesioner yang dilakukan pada bulan Mei 2015 kepada karyawan di PT X. Sebelum itu, pernyataan di dalam kuesioner sudah dilakukan pretest terlebih dahulu kepada 12 karyawan untuk menguji validitas dan realibilitasnya. Dari sebanyak 150 lembar kuesioner yang disebarkan, diperoleh tingkat pengembalian sebesar 91% atau sebanyak 136 lembar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan teknologi informasi di PT X membentuk perilaku karyawan untuk cenderung ingin menggunakan teknologi tersebut, namun hal tersebut tidak tercermin dalam aktual penggunaannya. Sehingga diperlukan pengembangan sistem yang lebih interaktif agar memudahkan karyawan untuk berkontribusi dalam mentransformasi pengetahuan yang dimilikinya menjadi pengetahuan.

The objective of this research is to analyze the acceptance of web based information technology, as supporting system for knowledge management implementation in PT X. Methodology that used by this research is to applying Technology Acceptance Model (TAM) theory to explain the acceptance technology in PT X.
Research data is acquire from survei questionnaire to PT X employee in May 2015. Before survei was conducted, every statement in questionnaire has been through validity and realibility by doing pretest to 12 responden. From 150 sheets of questionnaire were spread out, there were only return about 91% or 136 sheets.
Research result shows that acceptance of information technology as a system makes employee behaviour of PT X tend to use that system, but its not reflected in the actual usage. Therefore, system should be enhanced to be more interactive in order to make easier for employee to contribute by transforming their knowledge into organizational knowledge through system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Arsanti
"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soutan Salim
"Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem manajemen pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan konsultan teknologi informasi PT. Magna Solusi Indonesia PT. MSI. Perancangan sistem manajemen pengetahuan PT. MSI menggunakan dua fase evaluasi infrastruktur dan analis, perancangan dan pengembangan sistem manajemen pengetahuan dan tujuh langkah yang terdapat pada metodologi yang dikemukakan oleh Tiwana 2002. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perancangan sistem manajemen pengetahuan paling sesuai dibangun dengan menggunakan web application platform. Sistem manajemen pengetahuan, PT. MSI menekankan pada tiga proses pengetahuan yaitu menemukan pengetahuan, menggunakan pengetahuan, dan menggunakan menvalidasi kembali pengetahuan. Berdasarkan proses ini, maka fitur-fitur yang dibangun dalam sistem manajemen pengetahuan adalah document management. knowledge base, forum dan search retrieval.
Selain itu terdapat konten pencarian dalam sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari activities bagian, domain topik, type, product services, location. Prototype sistem manajemen menggunakan enam layer arsitektur manajemen pengetahuan, yaitu repository, transport layer, application layer, collaborative filtering, access and authentication layer dan interface layer.

The aim of this reseach is to design knowledge management system that fit to PT. MSI's needs as a consulting company in information technology. The design of PT. MSI's knowledge management system used two phases infrastructure evaluation and knowledge management system analysis, design and development and seven steps of Tiwana's methodology 2002 . The data was collected by using literature study and field research.
The result shows that web application platform is the most appropriate to use in designing knowledge management system. PT. MSI's knowledge management system focuses on three processes which are find knowledge, use knowledge, and reuse revalidate knowledge. The features of PT. MSI's knowledge management system is developed based on those processes. The features consist of document management. knowledge base, forum dan search retrieval.
The searching content is developed by using five attributes, which are activities department , domain topic, type, product services and location. Prototype of knowledge management system uses six layers architecture of knowledge management. The six layers are repository, transport layer, application layer, collaborative filtering, access and authentication layer dan interface layer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Sabar Maruba
"Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). BNN menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk melaksanakan tugasnya, wajib melakukan pengukuran indeks Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) sesuai dengan arahan pemerintah. Pada tahun 2023, hasil penilaian indeks SPBE BNN hanya mencapai 2,47 dari skala 5, yang menjadi masalah utama. Salah satu penyebab rendahnya nilai tersebut adalah indikator 26 terkait penerapan manajemen pengetahuan yang masih bernilai 1. Selain itu, road map SI grand desain TIK BNN untuk periode 2021-2025 belum terpenuhi karena belum diterapkannya manajemen pengetahuan di BNN. Kedua hal ini menegaskan pentingnya penerapan manajemen pengetahuan di BNN. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya BNN. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi jenis proses manajemen pengetahuan yang paling dibutuhkan saat ini dan mengembangkan sistem manajemen pengetahuan yang sesuai. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh pegawai BNN. Dari 5.686 pegawai, 410 responden mengisi kuesioner yang hasilnya digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan implementasi manajemen pengetahuan dan mengidentifikasi faktor-faktor kontingensi yang mempengaruhi kebutuhan organisasi saat ini. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai badan yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyusun pedoman manajemen pengetahuan SPBE, telah menerbitkan peraturan mengenai pedoman tersebut. Pedoman manajemen pengetahuan ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan sistem manajemen pengetahuan di BNN, terutama untuk memenuhi kebutuhan pengukuran indeks SPBE. Dari penelitian ini dihasilkan rancangan manajemen pengetahuan yang dapat digunakan oleh BNN untuk mengelola pengetahuannya, selain untuk memenuhi kebutuhan pengukuran indeks SPBE dan road map SI grand desain TIK BNN periode 2021-2025.

The National Narcotics Agency (BNN) is a government agency tasked with the Prevention and Eradication of Narcotics Abuse and Illicit Trafficking (P4GN). BNN utilizes Information and Communication Technology (ICT) to carry out its duties and is required to measure the SPBE (Electronic-Based Government System) index in accordance with government directives. In 2023, BNN's SPBE index score was only 2.47 out of 5, which is a major issue. One reason for this low score is Indicator 26 related to knowledge management implementation, which scored just 1. Additionally, the SI grand design ICT roadmap for BNN for the 2021-2025 period has not been fulfilled due to the lack of knowledge management implementation in BNN. These two factors highlight the urgent need for the implementation of knowledge management in BNN. This research aims to design a knowledge management system that aligns with the needs and culture of BNN. The research seeks to identify the types of knowledge management processes most needed currently and to develop a suitable knowledge management system. The research method used is quantitative, involving the distribution of questionnaires to all BNN employees. Out of 5,686 employees, 410 respondents completed the questionnaires. The results are used to measure the readiness level for knowledge management implementation and to identify contingency factors affecting the current organizational needs. The National Research and Innovation Agency (BRIN), tasked by the government to formulate SPBE knowledge management guidelines, has issued regulations regarding these guidelines. These knowledge management guidelines serve as a reference for developing the knowledge management system in BNN, particularly to meet the SPBE index measurement requirements. This research results in a knowledge management design that can be used by BNN to manage its knowledge, in addition to meeting the SPBE index measurement needs and the SI grand design ICT roadmap for BNN for the 2021-2025 period."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hadjar
"Seperti halnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas bumi, Air Drilling Associates (ADA) juga merasakan urgensi untuk memanfaatkan Manajemen Pengetahuan untuk memfasilitasi ketahanan dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif. Pada akhir tahun 2016 ADA memperkenalkan ADA Knowledge Base, sebuah Sistem Manajemen Pengetahuan, untuk dimanfaatkan karyawan sebagai wadah bagi untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran. Namun hingga satu tahun sejak diperkenalkan, angka partisipasi karyawan terhadap ADA Knowledge Base, masih rendah. Hal ini diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah artikel dengan jumlah proyek pengeboran sumur lahan minyak dimana Air Drilling Associates (ADA) beroperasi, sesuai instruksi CEO.
Untuk dapat menerapkan dan meraih keuntungan dari penerapan Manajemen Pengetahuan, dibutuhkan sebuah strategi Manajemen Pengetahuan. Sebuah strategi dibutuhkan untuk implementasi Sistem Manajemen Pengetahuan yang merupakan pendukung Manajemen Pengetahuan.
Disusun dengan menggunakan pendekatan Soft System Methodology dan teori Manajemen Pengetahuan, penelitian ini menghasilkan strategi implementasi Sistem Manajemen Pengetahuan untuk diterapkan di Air Drilling Accosiates.

Just as companies in the oil and gas industry, Air Drilling Associates (ADA) also feel the urgency to utilize Knowledge Management to facilitate resilience in a dynamic and competitive business environment. By the end of 2016 ADA introduces the ADA Knowledge Base, a Knowledge Management System, for employee to be utilized as a platform for sharing experiences and learning. However, up to one year since its introduction, the employee participation rate against ADA Knowledge Base is still low. This is measured by comparison between the number of articles with the number of oil field well drilling projects in which Air Drilling Associates (ADA) operate, according to the CEO's instruction.
In order to implement and benefit from the implementation of Knowledge Management, a Knowledge Management strategy is required. A strategy is required for the implementation of a Knowledge Management System that is part of support for Knowledge Management.
Compiled by using Soft System Methodology approach and Knowledge Management theory, this research resulted Knowledge Management System implementation strategy to be applied in Air Drilling Accosiates.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilatifah Nur Hidayat
"Knowledge merupakan aspek penting di dalam suatu perusahaan. Knowledge juga menjadi dasar yang dalam proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan knowledge yang buruk dapat berdampak pada kinerja perusahaan. Divisi Information Technology (DIT) merupakan salah satu divisi di Telkom yang menyadari akan pentingnya pengelolaan knowledge. Saat ini pengelolaan knowledge di DIT belum dilakukan secara merata dan terstruktur. Hal tersebut berakibat pada banyaknya pengetahuan yang hilang, sulitnya mencari dan mengakuisisi pengetahuan, tidak ada repositori pengetahuan, dan proses pembelajaran terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk merancang KMS yang sesuai dengan kebutuhan DIT Telkom. Penelitian ini menggunakan KMS design method dari Becerra Fernandez untuk mengidentifikasi KM solution. Kemudian untuk mendapatkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional KMS, penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait. Setelah requirement didapatkan, penulis merancang KMS dengan menggunakan teknik prototyping. Untuk analisis gamification, penulis menerapkan kaleidoskop gamification. Hasil rancangan KMS dievaluasi dengan menggunakan teknik PSSUQ. Penulis juga merancang arsitektur KMS dengan menerapkan seven-layer arsitektur KMS dari Tiwana. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses KM yang dibutuhkan oleh DIT Telkom adalah socialization (for knowledge discovery), direction, routines, dan combination. Kemudian elemen gamification yang dibutuhkan adalah point, reward, dan leaderboard. Hasil evaluasi rancangan KMS menunjukkan nilai PSSUQ sebesar 2,783 yang berarti rancangan dapat diterima oleh pegawai DIT.

Knowledge is a fundamental component within a corporation. Insufficient management of knowledge can adversely affect firm performance as it serves as the foundation for the decision-making process. The Information Technology Division (DIT) is a division within Telkom that recognizes the significance of knowledge management. Presently, the implementation of knowledge management in DIT lacks uniformity and organization. Consequently, there is a significant loss of knowledge, challenges in locating and obtaining knowledge, absence of a knowledge repository, and hindered learning process. In order to address this issue, a study was carried out with the objective of developing a Knowledge Management System (KMS) that is tailored to the specific requirements of DIT Telkom. This study employs Becerra Fernandez's KMS design methodology to discern appropriate Knowledge Management (KM) solutions. To obtain the functional and non-functional requirements of KMS, the author conducted interviews with relevant stakeholders. Once the requirements were acquired, the author developed the KMS utilizing prototyping methodologies. The author utilized kaleidoscopic gamification for the purpose of analyzing gamification. The outcomes of the KMS design were assessed utilizing the PSSUQ methodology. The author implemented the KMS architecture by utilizing Tiwana's seven-layer KMS architecture. The research findings indicate that the KM processes required by DIT Telkom include socialization (for knowledge discovery), directions, procedures, and combination. The necessary gamification components are points, awards, and leaderboards. The evaluation findings of the KMS design indicate a PSSUQ value of 2.783, signifying that the design is acceptable to DIT personnel."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Bimo Laksono
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesuksesan portal KM-ON yang diukur dengan menggunakan model dari Nattapol dan Laddawan (2010). Dalam model Nattapol dan Laddawan, kesuksesan KM-ON diukur dari variabel penggunaan dan kepuasan pengguna. Penggunaan dan kepuasan pengguna dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kualitas sistem, kualitas pengetahuan, kualitas layanan dan kepercayaan pengguna. Penilaian evaluasi kesuksesan KM-ON berdasarkan persepsi dari para pegawai selaku penggunanya. Penelitian ini menggunakan survei yang disebarkan langsung ke beberapa divisi di PT.PGN. Penelitian ini menyimpulkan kualitas sistem tidak memiliki hubungan positif terhadap penggunaan KM-ON, kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna, dan kepercayaan tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna. Hasil lainnya yang diperoleh, yaitu penggunaan dan kepuasan pengguna memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan KM-ON. Perubahan dan peningkatan di dalam KM-ON perlu dilakukan agar lebih memudahkan pengguna dan memberikan kenyamanan dalam pemanfaatan sehari hari

ABSTRACT
The purpose of this research is to evaluate the successfulness of KM-ON web portal which owned by PT.PGN. This research uses Knowledge Management System model from Nattapol and Laddawan (2010). In the model of Nattapol and Laddawan, the KM-ON successfulness is measured by the variables of use and user satisfaction. Both of them depend on the system quality, knowledge quality, service quality and trust. The evaluation of KM-ON is based on the perception of the employees as the users of KM-ON. This research uses questionnaire which directly distributed to the several division on PT.PGN. The results of this research are the system quality does not have positive effect to the KM-ON use, service quality also does not have positive effect to user satisfaction, and trust does not have positive effect to KM-ON use and user satisfaction. KM-ON use and user satisfaction have a positive effect on the KM-ON successfulness. The improvement of KM-ON must be done in order to make the user feels comfortable in utilizing KM-ON daily."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yasil Farabi
"Penelitian ini didasari oleh banyaknya pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DTKTE) yang akan pensiun dalam waktu dekat, penugasan pegawai yang bukan pada bidangnya saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan terhambatnya komunikasi antar pegawai akibat penerapan kerja dari rumah/work from home (WFH). Knowledge Management (KM)/manajemen pengetahuan dapat membantu mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan hilang akibat banyaknya pegawai yang akan pensiun dalam waktu dekat. KM dapat dapat menjadi solusi dalam memberikan arahan kepada pegawai bagaimana melaksanakan pekerjaannya selama masa PSBB. KM juga dapat membantu kolaborasi saat penerapan WFH. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancangan model dan sistem manajemen pengetahuan untuk diimplementasikan di DTKTE. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada pegawai di lingkungan DTKTE. Selain dari kuesioner, penentuan kebutuhan sistem juga berdasarkan kebutuhan fitur teknologi informasi yang mendukung sistem kerja jarak jauh. Wawancara semi terstruktur dengan Kepala Dinas juga dilakukan untuk mendukung data yang telah didapat dari kuesioner dan analisis dokumen. Sistem manajemen pengetahuan dirancang menggunakan teori pandangan kontingensi menurut Becerra-Fernandez, arsitektur sistem manajemen pengetahuan yang digunakan menurut Tiwana, dan model sistem manajemen pengetahuan menurut Le Dinh. Dari hasil analisis yang dilakukan, sistem manajemen pengetahuan DTKTE untuk mendukung sistem kerja jarak jauh dirancang dengan metode prototyping dengan mengintegrasikan aplikasi-aplikasi open-source menggunakan single sign on, yang terdiri dari fitur pengelolaan dokumen, alat pencarian dokumen/artikel pengetahuan, pengelolaan pengetahuan, forum diskusi, chatting/video conference, dan alat kolaborasi tim. Hasil perancangan sistem manajemen pengetahuan tersebut kemudian dilakukan uji coba kepada pegawai DTKTE menggunakan metode black box testing sehingga didapat rancangan sistem manajemen pengetahuan untuk mendukung sistem kerja jarak jauh yang teruji untuk diimplementasikan di DTKTE.


This research is based on a large number of Jakarta Capital Special Region’s Department of Manpower, Transmigration and Energy (DTKTE) employees who will retire in the near future, the assignment of tasks for employees who are not in their fields during the Large-Scale Social Restrictions (PSBB), and the limitation of communication between employees due to the implementation of work from home (WFH). Knowledge Management (KM) can help gather knowledge that will be lost due to the large number of employees who will retire in the near future. KM can be a solution in giving direction to employees on how to carry out their work during the PSBB period. KM can also help collaboration when implementing WFH. The purpose of this research is to design a model and knowledge management system (KMS) to be implemented at DTKTE. Data was collected by distributing questionnaires to employees in the DTKTE environment. Apart from the questionnaire, the determination of system requirements is also based on the needs of information technology features that support remote work systems. Semi-structured interview with the Head of Department was also conducted to support the data obtained from the questionnaire and document analysis. The KMS is designed using the theory of contingency views according to Becerra-Fernandez, the architecture of the KMS according to Tiwana, and the model of the KMS according to Le Dinh. From the results of the analysis conducted, DTKTE's KMS to support remote work systems is designed using system prototyping by integrating open-source applications using single sign-on, which consists of the document management system, document search tools/knowledge articles, experience management, forum discussion, chatting/video conference, and team collaboration tools. The results of the KMS design are then tested by DTKTE employees using the black box testing method so that the tested KMS design is obtained to support remote work systems to be implemented at DTKTE.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chipta Perdana
"Indonesia sebagai internasional telah tujuan pembangunan internasional. Agar dapat mewujudkan komitmen ini, kapasitas pembangunan internal Indonesia harus diperkuat terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan sebuah organisasi negara untuk mengelola pengetahuan yang tersebar di banyak lokasi di Indonesia dan menyebarkannya ke lokasi lain untuk direplikasi. Pada gilirannya, pengetahuan yang telah direplikasi di banyak tempat dan menjadi center of excellence Indonesia dapat dibagikan ke lingkungan internasional. Organisasi semacam ini disebut oleh Bank Dunia sebagai Country- Led Knowledge Hubs (CLKH).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat solusi, model sistem, dan prototipe manajemen pengetahuan yang dapat membantu CLKH Indonesia dalam mengelola pengetahuan pembangunan demi memperkuat kapasitas pembangunan dalam negeri dan menyebarkannya ke lingkungan internasional. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh CLKH Indonesia adalah externalization, routines, internalization, dan exchange. Selanjutnya, proses manajemen pengetahuan ini diwujudkan dalam bentuk model sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari 14 fitur utama. Prototipe dari 14 fitur ini disajikan sebagai hasil penelitian dalam bentuk screen design sistem manajemen pengetahuan CLKH Indonesia.

Indonesia as one of the countries that have actively participated in international activities has stated its commitment to taking part in realizing international development goals. In order to realize this commitment, Indonesia has to increase its internal development capacity. Therefore, the existence of a state organization that governs the knowledge from every corner of the country and disseminates it to other location to be replicated is needed. In turn, knowledge that has been replicated in many locations and has become Indonesia?s center of excellence can be disseminated to international neighborhood. This kind of organization is called by World Bank as Country-Led Knowledge Hubs.
The goal of this research is to design the knowledge management solution, knowledge management system model, and knowledge management system prototype that help Indonesia?s CLKH govern the development knowledge in order to increase internal development capacity and help disseminate the knowledge to international neighborhood. In this research, it is found that knowledge management processes needed by Indonesia?s CLKH are externalization, routines, internalization, and exchange. These processes are realized as knowledge management system model in the form of 14 main features. Prototypes of these 14 features are presented as result of the research in the form of Indonesia?s CLKH knowledge management system?s screen design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>