Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windu Astutik
Abstrak :
ABSTRAK
Remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental dan emosional. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diketahuinya hasil pemberdayaan masyarakat dalam perkembangan identitas diri remaja dengan pendekatan model Adaptasi Stres dan Health Promotion Models di komunitas. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus, sebanyak 21 remaja dibagi dalam dua kelompok intervensi, kelompok pertama diberikan tindakan keperawatan ners pada remaja dan keluarga serta terapi kelompok terapeutik, sedangkan kelompok dua diberikan tindakan keperawatan ners pada remaja dan terapi kelompok terapeutik. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan peningkatan kemampuan remaja dalam menstimulasi perkembangan dan perkembangan identitas diri lebih tinggi pada kelompok yang diberikan tindakan keperawatan ners remaja dan keluarga, serta terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat dengan melibatkan keluarga dan kader kesehatan jiwa menggunakan pendekatan kelompok untuk mencapai perkembangan remaja yang lebih optimal.
ABSTRACT
Adolescent is a period of transition from childhood to adulthood which is characterized by the acceleration of the development of physical, mental and emotional. The purpose of writing this paper is known the result of the application of group therapy as a form of therapeutic stimulation of adolescent development with Stuart models and models of health promotion approach. This study used case study method. The responden in first group of 7 adolescents given therapeutic group therapy, nurse intervention for adolescent and family and empowerment of cadres, the second group 14 adolescents given therapeutic group therapy and health education for adolescent only. The results showed a higher increase in the ability to stimulate the development and adolescent identity development in the group given therapeutic group therapy, nurse intervention for adolescent and family and empowerment cadres. Group therapeutic recommended to do at the stage of mental health services in communities with involving family and cadres mental health using a group approach to achieve a more optimal adolescent development.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Wijaya Gati
Abstrak :
Lansia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial. Diperlukan dukungan untuk membantu lansia beradaptasi melalui pendekatan keperawatan. Tujuan dari KIA ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik dan reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan model adaptasi Roy. Sejumlah 20 lansia menjalani terapi TKT, 10 yang mengalami depresi dan HDRS dilanjutkan dengan terapi reminisence. Hasil: terjadi peningkatan integritas diri lansia, penurunan tanda gejala depresi dan HDRS. Kesimpulan: pemberian TKT dapat membantu lansia beradaptasi dan mencapai integritas diri, sedangkan reminisence mampu menurunkan tanda gejala depresi dan HDRS. Diperlukan penelitian lanjut tentang faktor yang mempengaruhi pencapaian integritas diri. ......Elderly changing biologically, psychologically and socially through time. They need support to adapt changes in their lifetime. The purpose of this scientific work is to know the Therapeutic Group Therapy dan Reminisence Application to Achieve Personal Integrity in Elderly Through Stuart Stress Adaptation and Roy Adaptation Model. 20 Elderly recruited to therapeutic group therapy, and 10 depressed elderly continued with Reminiscence therapy. The Result shows there were increasing personal integrity and decreasing symptom of depression and situational low sel-esteem. Therapeutic group therapy help elderly adapt the changes, while Reminiscence decrease depression and situational low self-esteem. Need further research about factors influence personal integrity in elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Malianti
Abstrak :
Remaja merupakan fase pertumbuhan yang cukup rentan yang membutuhkan peran orang tua sebagai tempat untuk bertanya di dalam proses pencarian jati diri. Diperkirakan akhir abad kedua puluh di Amerika Serikat lebih dari empat puluh persen pernikahan akan mengalami perceraian dan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka perceraian yang tinggi di dunia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perceraian orang tua memberikan dampak negatif bagi psikologis seluruh anggota keluarga terutama remaja. Tujuan penulisan karya ilmiah ini menjelaskan hasil tindakan terapi ners, terapi kelompok terapeutik dan terapi kognitif perilaku dalam menurunkan angka prodroma pada remaja dengan orang tua yang sudah bercerai. Metode yang digunakan adalah case series. Analisis dilakukan pada enam remaja yang memiliki orang tua yang sudah bercerai. Hasil pemberian tindakan ners, terapi kelompok terapeutik remaja, dan terapi kognitif perilaku menunjukkan terjadi penurunan angka prodroma pada remaja dengan orang tua yang sudah bercerai sehingga terapi ini direkomendasikan diberikan pada remaja yang mengalami prodroma akibat dari perceraian orang tua dan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sample yang lebih banyak. Kata kunci: Remaja, Perceraian, Prodroma, Terapi Kelompok Terapeutik (TKT), Terapi Kognitif Perilaku
Teenage is a growth phase that is quite vulnerable which requires the role of parents as a place to ask in the process of finding identity. It is estimated that in the late twentieth century in the United States more than forty percent of marriages will experience divorce and Indonesia is one of the countries that has a high divorce rate in the world. Some studies show that parental divorce has a negative impact on the psychology of all family members, especially teenagers. The purpose of this scientific paper explains the results of therapeutic measures for nurses, therapeutic group therapy and cognitive behavioral therapy in reducing the rate of prodroma in adolescents with divorced parents. The method used is case series. The analysis was carried out on six teenagers who had divorced parents. The results of nurses' action, therapy of adolescent therapeutic groups, and cognitive behavioral therapy showed a decrease in prodroma rates in adolescents with divorced parents so that this therapy is recommended given to adolescents who experience prodroma as a result of parental divorce and the need for further research with samples more.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dita Wulandari
Abstrak :

Remaja merupakan tahapan usia transisi dari anak-anak ke dewasa, dimana terjadi perubahan fisik, psikologis dan perilaku yang terjadi secara substansial. Meski mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan, remaja juga menghadapi banyak tantangan hidup, seperti tekanan teman sebaya, pembentukan identitas, dan dalam mencapai kebebasan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui efektivitas hasil tindakan terapi kelompok terapeutik, health promotion pada keluarga dan program kelompok teman sebaya terhadap kesiapan peningkatan perkembangan, harga diri dan mekanisme koping remaja. Metode yang digunakan adalah laporan kasus dengan sampel lima remaja dengan diagnosa keperawatan kesiapan peningkatan perkembangan remaja. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner harga diri, kuesioner mekanime koping dan buku evaluasi terapi kelompok terapeutik pada remaja. Hasil pemberian terapi kelompok terapeutik dan health promotion pada keluarga menunjukkan adanya peningkatan tugas perkembangan remaja dari rata-rata 3 menjadi 4,5 yang  remaja sudah mencapai tugas perkembangan, peningkatan harga diri  dengan rata-rata skor 19,4 menjadi 24,2 dan peningkatan mekanisme koping remaja  dari 64,2 menjadi 68,2.Penambahan pemberian program kepemimpinan teman sebaya mampu meningkatkan kemampuan remaja dalam meningkatkan tugas perkembangan menjadi rata-rata 5, peningkatan harga diri  menjadi rata-rata 26,2 dan mekanisme koping remaja menjadi rata-rata 71,2. Pemberian terapi kelompok terapeutik, health promotion pada keluarga dan program kepemimpinan teman sebaya direkomendasikan untuk diterapkan pada remaja dengan kesiapan peningkatan perkembangan, harga diri dan mekanisme koping.

 

 

Kata kunci: remaja, terapi kelompok terapeutik, health promotion, program kepemimpinan teman sebaya


Adolescents are a stage of transition from children to adults, where physical, psychological and behavioral changes occur substantially. Despite experiencing significant physical and emotional changes, adolescents also face many challenges in life, such as peer pressure, identity formation, and achieving freedom. The purpose of this scientific paper is to determine the effectiveness of the results of therapeutic group therapy, family promotion and peer leadership programs on readiness for increased development, self-esteem and coping mechanisms in teenagers. The method used is a case report with a sample of five teenagers with nursing diagnoses prepared to increase adolescent development. The measuring instrument used in this study is a self-esteem questionnaire, coping mechanism questionnaire and therapeutic group therapy evaluation book in adolescents. The results of therapeutic group therapy and health promotion in families showed an increase in the task of adolescent development from an average of 3 to 4.5 whose adolescents had achieved developmental tasks, increased self-esteem with an average score of 19.4 to 24.2 and improved coping mechanisms from 64.2 to 68,2. Addition to the provision of peer leadership programs can improve the ability of adolescents to increase developmental tasks to an average of 5, increase self-esteem to an average of 26.2 and coping mechanisms to an average of 71,2. Providing therapeutic group therapy, family health promotion and peer leadership programs are recommended to be applied to adolescents with increased development readiness, self-esteem and coping mechanisms.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khoirul Amin
Abstrak :
Lansia akan mengalami penurunan dan perubahan pada berbagai aspek, dan ketika lansia mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan akan mencapai integritas diri namun bila tidak mampu menyesuaikan dapat menyebabkan keputusasaan hingga depresi. Terapi kelompok terapeutik (TKT) merupakan tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan tahap dan tugas perkembangan psikososial pada lansia dan psikoedukasi keluarga (FPE) merupakan terapi kepada keluarga untuk membantu dalam perawatan lansia. Tujuan karya ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga terhadap integritas diri dan depresi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan yaitu operational research dengan menggunakan TKT dan FPE untuk mencapai integritas dan mencegah depresi bagi lansia. Responden dari kegiatan ini ditentukan secara purpose sampling dan sampel kegiatan ini sejumlah 34 lansia dimana 19 mendapatkan TKT dan FPE kemudian 15 lansia mendapatkan TKT. Hasilnya setelah diberikan terapi TKT dan FPE terdapat peningkatan integritas diri tidak signifikan (p value >0,05) dan penurunan tingkat depresi lansia secara signifikan (p value <0,05). Pada kelompok dengan TKT terdapat penurunan tingkat depresi secara signifikan (p value <0,05) dan peningkatan integritas diri tidak signifikan (p value >0,05). Terdapat perbedaan tidak signifikan (p value >0,05) antara kelompok yang diberikan terapi TKT dan FPE dengan kelompok yang diberikan TKT. ......The elderly will experience a decline and change in various aspects, and when the elderly are able to adapt to changes they will achieve self-integrity, but if they are not able to adjust, they can lead to despair and depression. Therapeutic group therapy (TKT) is a therapy taken to prepare for the stages and tasks of psychosocial development in the elderly and family psychoeducation (FPE) is a therapy for families to assist in the care of the elderly. The purpose of this scientific work is to determine the effect of therapeutic group therapy and family psychoeducation on self-integrity and depression in the elderly. The research design used is operational research using TKT and FPE to achieve integrity and prevent depression for the elderly. Respondents from this activity were determined by purpose sampling and the sample of this activity was 34 elderly, of which 19 received TKT and FPE, then 15 elderly received TKT. The result, after being given TKT and FPE therapy, there was an insignificant increase in self-integrity (p value > 0.05) and a significant decrease in the level of depression in the elderly (p value < 0.05). In the group with TKT there was a significant decrease in the level of depression (p value <0.05) and an insignificant increase in self-integrity (p value> 0.05). There was no significant difference (p value > 0.05) between the group given TKT and FPE therapy and the group given TKT
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Cleodora
Abstrak :
Self-efficacy membantu anak usia sekolah mengetahui kemampuannya dalam menghadapi bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan. Intervensi yang tepat diberikan untuk meningkatkan ketahanan sebagai faktor protektif adalah terapi kelompok terapeutik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap self-efficacy anak usia sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi dan Tsunami. Desain Penelitian "Quasi experimental prepost test with control group". Sampel berjumlah 69 orang, 35 orang kelompok intervensi dan 34 orang kelompok kontrol anak kelas IV dan V Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan self-efficacy pada anak sekolah meningkat secara bermakna setelah diberikan terapi kelompok terapeutik (pvalue < 0,05), kelompok yang tidak diberikan terapi kelompok terapeutik tidak meningkat secara bermakna, (pvalue > 0,05). Penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan self-efficacy dalam menghadapi bencana dengan mengetahui konsep bencana melalui pendidikan kesehatan. ...... Self-efficacy can help children to determine their ability against disaster as preparedness. Proper intervention to increase self-efficacy as a protective factor is a therapeutic group therapy. The aim of the research is to understand the effect of therapeutic group therapy on self-efficacy of school age children against earthquake and Tsunami. Research's design is "Quasi experimental pre-post test with control group" and samples are 69 persons, 35 persons are in the intervention group and 34 persons are in the control group consisting of school children at the IV and V grades in elementary school. The result of the research showed self-efficacy of school children improved significantly after being given therapeutic group therapy (pvalue < 0,05), those who were not given therapeutic group therapy did not improve significantly (pvalue > 0,05). This research is recommended to be conducted on school age children to improve their selfefficacy against disaster with knowing disaster concept by health education.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Astutik
Abstrak :
Populasi remaja terus meningkat setiap tahun. Kesuksesan kehidupan remaja dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang bisa dikembangkan dengan pemberian pelatihan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik remaja terhadap kecerdasan emosional remaja di Depok. Menggunakan Quasi Experiment pre-post test control group dengan subjek penelitian adalah remaja usia 15-18 tahun sebanyak 85 responden (Mean = 15.75 tahun, SD = 0.72, 51.58% perempuan) secara consecutive sampling, pembagian 40 orang (intervensi) dan 45 orang (kontrol). Kelompok intervensi diberikan terapi kelompok terapeutik yaitu intervensi terapeutik yang mengeksplorasi dan menganalisa proses kelompok, konflik emosional dan lingkungan dalam pembentukan identitas diri dan mengekspresikan emosi. Data dianalisa dengan uji t test independent untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecerdasan emosional remaja pada kelompok intervensi dengan kontrol secara signifikan. Kecerdasan emosional pada kelompok intervensi meningkat secara signifikan setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik menstimulus aspek-aspek perkembangan remaja secara holistik. Direkomendasikan untuk diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada remaja dalam meningkatkan kecerdasan emosi. ......Adolescence's population continuously rises every year. The success of adolescence's life is affected by emotional intelligence that can be developed by giving training. The goal of this study was to identify the influence of adolescence therapeutic group therapy to the adolescence's emotional intelligence in Depok city. Quasy experiment pre-post test with control group was used. The subjects of research are the middle adolescences aged 15-18 years consisted of 85 respondents (mean of age = 15.75 year, SD = 0.72, 51,58% female) by consecutive sampling, divided into 40 people (intervention) and 45 people (control). The therapeutic group therapy was given to the intervention group. The purpose of therapy was to explore and to analyze the group process, emotional and environment conflicts in building self identity and expressing emotion. The data was analyzed by using independent test to know the differences of emotional intelligent betweem the two groups. The result of research showed the differences of emotional intelligent between interventions group and control group. The emotional intelligence in intervention group increased significantly after therapy. Therapeutic group therapy stimulates the aspects of the adolescence's development holistically. It is recommended to implement the therapeutic group therapy to adolescences in improving their emotional intelligent;
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Oktaviana
Abstrak :
ABSTRAK
Stunting merupakan masalah global dan nasional yang dapat dideteksi pada usia 2 tahun, sehingga sebelum usia 2 tahun harus dilakukan upaya promosi dan prevensi terhadap faktor risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang stunting, nutrisi, pola asuh dan depresi ibu serta terapi kelompok terapeutik (TKT) bayi terhadap faktor risiko stunting pada bayi di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental prepost test with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 96 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 sejumlah 48 orang diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting, nutrisi, pola asuh dan depresi ibu. Kelompok intervensi 2 sejumlah 48 diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting, nutrisi, pola asuh dan depresi ibu serta TKT bayi. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Analisis bivariat menggunakan uji dependent t-test untuk data yang berdistribusi normal sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang tentang stunting, nutrisi, pola asuh, dan depresi ibu serta TKT bayi berpengaruh secara bermakna terhadap faktor risiko stunting pada bayi: tinggi badan, berat badan, aspek perkembangan bayi, dan tugas perkembangan bayi dan berpengaruh secara bermakna terhadap faktor risiko stunting pada ibu: nutrisi (pengetahuan pola asuh nutrisi, sikap pola asuh nutrisi, perilaku pola asuh nutrisi dan produksi ASI ibu), depresi ibu, kemampuan stimulasi pada bayi baik secara kognitif maupun pasikomotor. Tindakan keperawatan TKT bayi dan pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai upaya pencegahan faktor risiko stunting pada bayi.
ABSTRACT
Stunting is a problem that become a global and national problem. Stunting can be detected at the age of 2 years, so before the age of 2 years promotion and prevention of risk factors such as preventing stunting should occur in the future. This study discusses health education about stunting, nutrition, parenting and maternal depression and infant therapeutic group therapy on risk factors for stunting in infants in Indonesia. The design used in this study was a quasi experimental pre-post test with a control group. Sampling using a purposive sampling technique with a sample size of 96 respondents divided into 2 groups. The intervention group 1 numbered 48 people given health education about stunting, nutrition, parenting and maternal depression. The intervention group 2 contributed 48 given health education about stunting, nutrition, parenting and maternal depression and infant therapeutic group therapy. Univariate analysis uses frequency distribution and central tendency. Bivariate analysis uses dependent t-test for normally distributed data while for data that is not normally distributed uses Wilcoxon test. The results showed that health education about stunting, nutrition, parenting, and maternal depression and infant therapeutic group therapy were associated with risk factors for stunting in infants: height, weight, aspects of infant development, and development of risk factors for stunting in mothers. Nursing measures for infant therapeutic group therapy and health education are recommended as efforts to prevent risk factors for stunting in infants.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayat Trihadi
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui puskesmas masih berorientasi pada gangguan jiwa belum menyentuh upaya promotif untuk kelompok yang sehat terutama anak dalam tahap perkembangan, disamping itu orang tua belum mengetahui kebutuhan perkembangan anak usia kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh Terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak di kelurahan Bubulak Bogor. Desain penelitian adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Sampel adalah cluster random sampling dengan sampel sebanyak 108 keluarga. Terapi kelompok terapeutik merupakan bentuk terapi keperawatan jiwa yang membantu mencegah masalah kesehatan, mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok dan meningkatkan kualitas antar anggota kelompok untuk mengatasi masalah kesehatan. Terapi kelompok terapeutik dilakukan pada kelompok intervensi dengan enam sesi pertemuan dimana masing-masing sesi mendiskusikan tentang bagaimana memberikan stimulasi dari aspek motorik, kognitif, emosi, psikososial dan diskusi pengalaman memberikan stimulasi perkembangan pada anaknya. Kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak diukur dengan menggunakan kuesioner dan evaluasi diri, kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor secara bermakna (p-value<0,05). Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi secara bermakna pada keluarga yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Penelitian ini menjelaskan pengaruh pelaksanaan terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi keluarga yang mempunyai anak pada tahap tumbuh kembang.
ABSTRACT
Comunity mental health service with public health care still oriented to mental illness, but hasn’t promoted yet for the health group child in growth and development, beside that the parent didn’t know about knowledge child with growth and development. Therapeutic Group Therapy is one of the nursing mental therapy to help the member prevent from health problem, educate and develop of potention and increase ability group of member to solve the health problem. Theme of this research is influence of therapeutic group therapy to family in take early stimulation for toddler in district of Bubulak, Bogor. The aimed of this research was to get comprehensive picture about of influence therapeutic group therapy to family ability in take early stimulation for toddler. Design of this research was using “Quasi experimental design with pre post test approach on intervention and control group. A sample consist of 108 responden was chosen by using cluster random sampling. Therapeutic group therapy has been done at intervention group with 6 session to discuss, sharing with member, sharing about how to give early child stimulation in motoric, cognitive, emotion and psikosocial aspect. The cognitive and psychomotor ability family to give early child stimulation are valued by using cognitive instrumen and self evaluation for psychomotor instrumen, and then the results of quetioners analyzed by using statistic method. Results of this research showed significant increase of cognitive abilty and psychomotor ability in take early child stimulation with p value < 0,05 indicated the existence of meaning difference on family abilty in take early child stimulation before and after therapeutic group therapy. This research showed significant comparation of cognitif ability and psychomotor ability in give early stimulation between group with therapeutic group therapy and neither p value < 0,05. This research explain about influence of therapeutic group therapy increase family abilty in take early child stimulation. It recommended to do regulary of therapeutic group therapy in the community based as community mental health for familiy who have child with growth and development stage.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guslinda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik lansia terhadap kemampuan adaptasi dan perkembangan integritas diri lansia di kelurahan Surau Gadang kecamatan Nanggalo Padang. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental. Jumlah sampel 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terapi kelompok terapeutik lansia meningkatkan kemampuan adaptasi lansia bermakna sebesar 78%, dan perkembangan integritas diri sebesar 61,04% (P-value < 0,05). Kemampuan adaptasi dan perkembangan integritas diri lansia yang mendapat terapi kelompok terapeutik lansia lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang tidak mendapat
Purpose of this study was to examine effect of elderly therapeutic group therapy to adaptation ability and self integrity development in elderly at Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang. Design of the study was quantitative with quasi experimental approach with control group. Each of group has 30 respondent. Study result showed that elderly therapeutic group therapy had significantly increased elderly adaptation ability until 78% and self integrity development until 61,04 % (p-value < 0,05). Adaptation ability and self integrity in elderly who got therapeutic group therapy were higher than who didn't. This study recommended to healthy elderly to increase adaptation ability and self integrity.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>