Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfiah Alatas
"Muhammad Hafiz bin Ibrahim Afnadi Fahmi (1872-1932) yang lebih populer dengan nama Muhammad Hafiz Ibrahim, dikenal secara luas oleh rnasyarakat Mesir sebagai salah seorang penyair Abad Pencerahan, yang masih berpegang beguh pada tradisi kesusasteraan Arab Klasik. Oleh karenanya beliau dikenal sebagai Penyair Neoklasik. Selain itu beliaupun mendapat julukan Penyair Rakyat, Penyair Nasional serta dikenal pula sebagai pejuang dan penyair dengan pedang dan pena (julukannya: as-Sayf wa al-Qalam / _ ) Puisi yang menyebabkan beliau terkenal dengan julukan-julukan t.ersebut di atas adalah puisi yang bertemakan Sosial Kemasyarakatan ( _ ) dan puisi Politik ( _ ). Jika kita tinjau puisi M. Hafiz Ibrahim yang bertemakan Sosial Kemasyarakatan dan puisi yang bertemakan Politik, maka akan jelas terlihat bagaimana pandai dan mahirnya Hafiz Ibrahim menjiwai ungkapan-ungkapan yang ditulisnya dalam puisi-puisinya tersebut. Hal ini karena Hafiz Ibrahim sudah cukup lama senang mengubah puisi, tidak kurang sejak beliau masih kanak-kanak atau tepatnya ketika beliau mulai merasakan kesusahan hidupnya sebagai seorang anak yatim. Untuk menghilangkan kesusahan hidupnya inilah beliau sering menyendiri dan membaca buku-buku sastra, sampai akhirnya beliaupun mampu menggubah puisi dan menjadi seorang penyair yang terkenal. Faktor lain yang menyebabkan M. Hafiz Ibrahim menjadi seorang penyair yang terkenal adalah karena kepeduliannya yang sangat besar terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang terjadi dalam masyarakat di sekitarnya, serta perasaan kasihnya yang mendalam terhadap sesama manusia."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dradjad S.
"Sebagai sarana ekspresi dari pikiran, perasaan dan pengalaman rohani manusia, Puisi menjelmakan dirinya dalam bahasa emosional, berirama dan artistik. Karya sastra puisi yang menekankan isi dalam warna yang lain adalah aliran mistikisme, yaitu suatu puisi yang mengungkapkan suatu keadaan jiwa yang merasakan kedekatan wujud ke-Ilahian sebagai pelukisan pengalaman dalam mencari dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian. Salah satu bentuk puisi Persia yang cukup tua adalah Ruba'i (jamaknya. Ruba'iyat), yang terdiri dan empat baris satu baitnya dan tiap baris mengandung tiga sampai empat suku kata. Karena terbatasnya jumlah suku kata maka pikiran yang dinyatakan singkat dan padat. Penyair sufi terpelajar yang berbicara dalam bahasa puisi bertemakan Teologis-Fiiosofis dan moral kemasyarakatan adalah Omar Khayyam. Ia menjalinkan kato-kata dalam Rubai'yatnya selain mempermasalahkan perenungan diri dalam mencari Tuhannya juga masalah sosial, etika dan tingkah laku manusia sehari_-hari ke dalam bentuk silogis-silogis religius. Pendekatan kontekstual dan retoris dilakukan untuk mencoba memahami dan menafsirkan teks Ruba'iyat sabagai usaha memperoleh kepastian sebanyak mungkin mengenai arti yang sesungguhnya dari puisi-puisi Omar Khayyam."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S13318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surtiningsih
"Pada masa 'Abbasiyyah, kesusasteraan mengalami perkembangan yang pesat, di samping ilmu pengetahuan lainnya. Kemajuan itu dicapai karena kehidupan sosial pada masa itu mencapai kemakmuran melebihi masa-masa sebelumnya. Kemakmuran dan kemewahan itu mencapai puncaknya selama pemerintahan Harun ar-Rasyid. Kemewahan ini mengakibatkan timbulnya kebiasaan-kebiasaan buruk bagi sebagian masyarakat 'Abbasiyyah pada masa itu. Mereka gemar hidup berfoya-foya, sering ke klub-klub malam untuk minum khamr,tenggelam dalam kehidupan hawa nafsu dengan wanita-wanita.Kemakmuran pada masa itu mempengaruhi perkembangan kesusasteraan,khususnya puisi Arab. Banyak puisi dibuat oleh para penyair untuk dipersembahkan kepada para pembesar istana, karena para pembesar istana sangat menyukai puisi. Hal ini dilakukan agar para penyair tersebut memperoleh hadiah dan imbalan dart, para pembesar atas puisi-puisi mereka. Puisi pada masa..."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarofi
"Abu Abdillah Muhammad bin Idris asy-Syafi' (767-820M / 150-204H) yang lebih popular dengan nama Imam Syafi'i, dikenal secara luas oleh ummat Islam, terutama di Indonesia, sebagai seorang ahli ilmu fiqih, yaitu ilmu tentang hukum syari'at Islam. Sementara skripsi ini justru akan membahas sisi keahliannya yang lain, yaitu sebagai seorang penyair. Sesungguhnya pendalaman Imam Syafi'i terhadap masalah bahasa dan kesusastraan berlangsung cukup lama, Tidak kurang dari 17 tahun, sejak ia masih kanak-kanak sampai menjelahg masa remaja, yang dilakukannya secara partisipasif. Ia bergaul langsung dengan suku huzail, satu-satunya suku Arab yang paling fasih dalam berbahasa Arab saat itu. Mereka mendiami daerah Baduy, Arab bagian Selatan. Faktor lain yang membuatnya menjadi seorang penyair adalah kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap perbuatan manusia, terutama dari aspek etika dan estetikanya. la adalah seorang ahli hukum syari'at Islam yang selalu mempersoalkan boleh tidak dan bagus tidaknya seorang melakukan perbuatan tertentu. Latar belakang kehidupannya sebagai seorang ahli hukum syari'at Islam, sangat mewarnai tema-tema syairnya. la sangat tertarik dengan persoalan budi pekerti (al-akhlaq al-karimah), dan pergaulan (di mu asyarah). Sementara tema-tema lain yang cukup mendominasi syair-syairnya ialah tentang pengembaraan (as sayar) dan menuntut ilmu (talabu al-ilmi) , karena ia memang senang sekali mengembara dalam rangka belajar dan mengajar. Mengenai keadaan sosial-politik (as-siyasah wa a1 iltima_iyyah) yang terjadi pada zaman ia hidup, juga banyak dibahas. Hal itu terjadi, karena karya sastra, termasuk syair, memang sering dijadikan vermin kehidupan sehari-hari oleh orang yang melahirkannya, tak terkecuali Imam syafi'i."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S13175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zusiyanah
"Penelitian terhadap dua karya al-Manfaluti dan dua karya Hamka ini bertujuan untuk melihat kesejajaran antara dua karya kedua sastrawan yang berasal dari dua budaya yang berbeda, untuk selanjutnya membuktikan pengaruh karya al-Manfaluti terhadap karya Hamka. Hal ini berdasar pendapat A. Owen Aldridge yang dikemukakan kembali oleh Prower (1973:52) bahwa mempelajari soal pengaruh tidak bisa lepas dari persoalan analogi atau kemiripan, baik berupa gaya, struktur atau ide. Al-Manfaluti, seorang sastrawan Mesir lahir pada tahun 1876. Ia terkenal sebagai sastrawan yang gaya berceritanya sentimentil. Di lain pihak Hamka, seorang sastrawan dan ulara Indonesia lahir pada tahun 1908. Ia mulai mengenal al-Manfaluti dan sastrawan-sastrawan dunia setelah ia menguasai bahasa Arab. Karya kedua sastrawan yang berjudul al-Laqitah dalam dengan Anak dapat dalam kesejajaran baik dari segi struktur, isi, maupun gaya bahasa berdasar kesejajaran tersebut, serta mempertimbangkan riwayat hidup kedua sastrawan, maka penulis berkesimpulan adanya pengaruh karya al-Manfaluti dalam karya Hamka."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S13448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Alamin
"Di dalam khazanah kesusastraan dunia, terutama di Rusia Anton Pavlovich Chekhov dikenal sebagai cerpenis, namun demikian ia lebih dikenal sebagai seorang dramaturg di luar negeri Chekhov telah memberikan warna tersendiri bagi kepengarangan kesusastraan Rusia 19. Kebun Ceri adalah sebuah drama komedi yang merupakan karya terakhir yang pernah ditulis Chekhov; menggambarkan sebuah situasi di mana sedang terjadi suatu perubahan dalam kehidupan sosial yang menyiratkan suatu kebangkitan dari sebuah cita-cita yang telah runtuh.
Skripsi ini bertujuan menganalisis komedi ini melalui unsur tokoh dan penokohan, yang sekaligus menggambarkan sejauh manakah unsur-unsur yang tersirat tentang kondisi sosial yang bersangkutan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ia adalah deskripsi dan analisis. Chekhov secara halus menggambarkan runtunan masalah dari suatu kondisi sosial pada masa berakhirnya zaman semi feodal tuan tanah pemilik perkebunan di Rusia. Adapun karya ini merupakan tonggak batas waktu di mana peralihan sedang terjadi. Chekhov menggambarkan tentang kehidupan yang penuh harapan dan mengucapkan selamat tinggal pada masa yang baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basyuni Imamuddien
"ABSTRAK
Tawfiq al-Hakim dianggap sebagai pembaharu drama Arab karena ia telah memasukkan sesuatu yang baru ke dalam seni drama Arab yang sebelumnya belum pernah ada di Dunia Arab yaitu drama intelektual. Adapun karyanya yang diauggap sebagai prestasi puncak yang dicapainya adalah tragedi razad.yang secara struktural mengikuti pola struktur alur yang umum digunakan oleh para pengarang karya fiksi yang terdiri atas paparan, rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimaks, leraian dan selesaian.
Dari segi alur, tragedi Shahrazad dapat dikatakan ber_hasil. Walaupun di dalamnya terdapat lanturan-lanturan akan tetapi lanturan-lanturan tersebut menunjang unsur-unsur struktural yang lain. Adapun tema yang terkandung di dalam trage_di Shahrazad adalah perlunya keseimbangan dalam pendayagunaan rasa dan rasio. Dengan demikian tema ini universal sifat_nya karena menyangkut masalah yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia dan karena itu pula dilihat dari segi tema, tragedi Shahrazad dapat dikatakan berhasil.

"
1990
S13212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarlan Kusmara
"Dalam tataran sintaksis, suatu kata atau kelompok kata akan menduduki suatu fungsi tertentu. Fungsi suatu kata atau kelompok kata tersebut hanya dapat diketahui dengan cara menghubungkannya dengan unsur-unsur yang lain dalam kalimat. Nomina akusatif dalam bahasa Arab dapat menduduki berbagai macam fungsi dalam kalimat. Untuk mengetahui fungsi-fungsi tersebut diperlukan suatu analisia yang cermat. Cara yang utama untuk analisis ini ialah dengan mengumpulkan data dari buku-buku yang berbahasa Arab klasik dan buku-buku yang berbahasa Arab moderen. Dari hasil, penelitian dapat diketahui bahwa nomina akusatif bahasa Arab dapat berfungsi sebagai gatra inti dan dapat berfungsi sebagai gatra tambahan. Selain itu, nomina akusatif bahasa Arab mempunyai ciri atau tanda-tanda tertentu. Ciri-ciri itu ada yang berupa harakah dan ada yang berupa huruf."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virie A. Rahman
"ABSTRAK. Pertama kali saya berkenalan dengan karya Al-Mazini ketika suatu hari secara tak sengaja saya.membeli buku Kisah-Kisah Mesir karya terjemahan Ali Audah. Di deretan cerita pendek karya sastrawan-sastrawan Mesir itu saya mu_lai membaca karya-karya A1- lazini. Caranya bercerita atau menyampaikan maksudnya amat menarik perhatian. Disusul o_leh pemilihan tema cerita yang hidup dan menyatu dengan kehidupan, bukan hanya imaginasi dan permainan kata-kata yang melambung. Tapi lebih dari itu Al-Mazini banyak mengangkat ke permukaan hal-hal yang aktual, disertai dengan penggunaan bahasa sehari-hari yang baik. Cerpen-cerpen Al-Mzini memberi kesan lucu dan sin_diran yang bercampur aduk. arah cerita seakan-akan ke sa_na ke mari namun tersampaikan suatu pesan dasar yang konsisten. Setelah perkenalan yang pertama itu semakin besar rasa ingin tahu saya untuk membaca cerpen-cerpen Al-Mazi_ni yang lain. Mulailah saya menelusuri jalan-jalan di Bo-gor untuk bertemu dengan Bapak Ali Audah guna meminta ke_terangan lebih lanjut tentang A1-Mazini. Cerpen adalah salah satu bentuk hasil karya Al-Ma_zini namun jauh sebelumnya beliau lama berkecimpung dalam puisi, syair, essay, kritik sastra dan artikel. Di_antara bermacam-macam bentuk sastra itu, di dalam cer_penlah Al-mazini menemukan dirinya sebagai pengarang yang serba jenaka ( Audah, 1977 : 7 )"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Anita Ferial
"ABSTRAK
Jibran Khalil Jibran, atau yang di Barat dikenal se_bagai Kahlil Gibran, adalah sastrawan Arab Libanon yang terkenal, baik di tanah airnya sendiri dan dunia Arab umum_nya maupun di Barat. Di Barat, khususnya di Amerika, ia bah_kan dijuluki sebagai William Blake abad ke 20. (Andrew Dib Sherfan, A Third Treasury Of Kahlil Gibran, 1975: 233). Adalah sesuatu yang tidak begitu lazim pada masa itu, seorang penyair bangsa Arab mendapat sambutan yang besar dari dunia Barat, mengingat banyak pandangan-pandangan dari ahli_ahli ketimuran atau orientalis yang meremehkan bangsa Arab.
Jibran Khalil Jibran tidak saja terkenal sebagai se_orang sastrawan, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang pe_lukis, dan filsuf. Sebagai seorang seniman, rasa keagamaan_nya sangat kuat. Ini tercermin dalam karya-karyanya yang berbentuk tulisan maupun lukisan.
Jibran bersama sastrawan-sastrawan Arab yang menetap di Amerika membentuk suatu kelompok sastra yang bernama Pen Bond atau A1-Rabita al-Qalamiyya atau Ikatan Pena.

"
1985
S13413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>