Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzia Seftyandra
"ABSTRAK
Kerjasama tim sangat penting untuk setiap organisasi melakukan tujuan tertentu. Anggota tim bekerja bersama sebagai kelompok yang menggabungkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk mencapai produktivitas dan kinerja yang lebih tinggi. Tim yang efektif diinginkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Namun, hanya ada beberapa studi efektivitas dalam tim yang dioperasikan berdasarkan proyek. Studi ini secara sistematis meninjau literatur yang ada di dua disiplin ilmu yaitu Manajemen Proyek dan Manajemen Sumber Daya Manusia, kemudian mensintesisnya menjadi serangkaian indikator yang mempengaruhi efektivitas dalam tim berbasis proyek. Hasil tinjauan mengungkapkan 18 indikator utama. Empat studi kasus dilakukan di perusahaan dengan proyek pengelolaan limbah. Wawancara dilakukan dengan dua belas anggota tim berbasis proyek untuk menguatkan gagasan indikator, mengidentifikasi lima indikator utama, dan mendapatkan wawasan ke dalam hubungan antara indikator dan efektivitas tim dalam praktik. Analisis kasus menunjukkan kepemimpinan dan dukungan manajemen adalah indikator penting sebagai prasyarat untuk tim berbasis proyek yang efektif dan berhasil. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi untuk organisasi tim berbasis proyek dengan berfokus pada indikator yang paling penting.

ABSTRACT
Teamwork is essential for any organizations to undertake particular purposes. Team members work together as a group combining their knowledge and skill to attain higher productivity and performance. An effective team is considered desired to achieve optimal performance. However, there are only a few studies of effectiveness in teams which are operated based on projects. This study systematically reviews the extant literature across two disciplines, Project Management and Human Resource Management, and synthesizes them into a set of indicators affecting effectiveness in project based teams. The review result reveals 18 potential indicators. Four case studies are conducted in a waste management project company. Interviews with twelve members of project based teams are done to corroborate the indicators, identify the top five key indicators, and obtain insights into the relationship between indicators and team effectiveness in practice. The case analysis shows leadership and management support are the critical indicators as the prerequisite for effective and successful project based team. In the practical sense, this study can be used to develop the strategy for project based team organizations by focusing on the most important indicators. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwina Alyssa Matindas
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi niat untuk menggunakan dan kepuasan produk perbankan digital, yang pada akhirnya mempengaruhi penggunaan aktualnya. Penelitian ini secara luas bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, untuk mengatasi jutaan orang yang tidak memiliki rekening bank di negara tersebut dan tidak memiliki akses ke produk keuangan. Studi ini diadaptasi dari model penelitian studi oleh Sharma dan Sharma (2019). Model riset ini terdiri dari 11 hipotesis dimana faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan produk perbankan digital dianalisis. Variabel dependen adalah penggunaan aktual produk perbankan digital. Sedangkan variabel independen yang mempengaruhi penggunaan aktual adalah dimensi kualitas dan kepercayaan. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas layanan berpengaruh positif terhadap niat untuk menggunakan, dan niat untuk menggunakan terhadap penggunaan aktual. Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan serta niat untuk menggunakan produk perbankan digital. Kepercayaan memiliki hubungan positif terhadap kepuasan menggunakan produk perbankan digital.

The objective of this research is to analyze variables that affect the intention to use and satisfaction of digital banking products, which in turn affects its actual usage. This research broadly aims for the betterment of financial inclusion in Indonesia, to solve for the millions of unbanked people in the country that do not have access to financial products.This study is adapted from the research model of the study by Sharma and Sharma (2019). This model portrays 11 hypotheses where factors that influence usage of digital banking products are analyzed. The dependent variable is the actual usage of digital banking products. Meanwhile, the independent variables affecting the actual usage are quality dimensions and trust. Based on the results, the Service quality has a positive effect on intention to use, and intention to use to actual usage. System quality has a positive effect on satisfaction as well as intention to use digital banking products. Trust has a positive relationship on the satisfaction of using digital banking products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmat Danang Nur Riyadi
"PT. Hutama Karya Infrastruktur sebagai kontraktor utama yang memiliki tugas untuk menyelesaikan kontrak pekerjaannya yang kompleks akan membagi pekerjaannya kepada subkontraktor-subkontraktor untuk item dominan. Proses pemilihan subkontraktor akan berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan di lapangan, sehingga diperlukan evaluasi kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam proses pemilihan subkontraktor dan strategi yang digunakan untuk memperbaiki proses pemilihan sehingga memperoleh subkontraktor yang berkinerja terbaik. Selanjutnya kriteria-kriteria tersebut akan dianalisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sehingga diperoleh keputusan terbaik dalam menentukan prioritas kriteria-kriteria dalam proses pemilihan subkontraktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria utama yang berpengaruh terhadap kinerja subkontraktor dimulai dari yang terbesar adalah kinerja dan MK3LL (Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lindung Lingkungan), dan diikuti dengan sumber daya, harga, strategi kemitraan, dan administrasi.

PT. Hutama Karya Infrastruktur as the main contractor who has the task of completing complex work contracts outsources the work to subcontractors for dominant items. Subcontractor selection process will have a major effect on the performance results of a construction project. It is necessary to evaluate the criteria that influence the process of subcontractor’s selection process and to determine the strategies used to improve the selection process to obtain subcontractors with the best performance. Those criteria were analyzed using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method to obtain the best decision in determining the priority of the criteria in the subcontractor selection process. The results showed that the top priorities criteria are performance and QHSSE (Quality, Health, Safety, Security, and Environment) followed by resources, prices, partnership strategy, and administration accordingly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Rafli Putra
"ABSTRAK
Perusahaan angkutan udara ditantang untuk mengelola operasi kargo udara secara efisien dengan mengembangkan operasi strategis dan memungkinkan maskapai penerbangan untuk beradaptasi dengan cepat dan efektif sebagai tanggapan terhadap perkembangan pesat industri kargo. Perusahaan angkutan udara yang memiliki penerbangan domestik dan internasional perlu menentukan operasi strategis khusus untuk memenuhi harapan pelanggan karena kedua prosesnya unik. Penelitian ini menganalisis kesenjangan pengetahuan atribut kualitas layanan (SQA) yang disintesis dari tinjauan literatur sistematis dan metode Delphi menggunakan teknik Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk operasi kargo udara domestik dan internasional. Sebagai studi empiris, salah satu maskapai angkutan udara di Indonesia yang melayani pengiriman kargo untuk rute domestik dan internasional dan perusahaan angkutan udara mereka diselidiki. Hasil menunjukkan bahwa atribut kualitas layanan dengan kesenjangan yang lebih tinggi dalam operasi kargo domestik adalah penanganan ketidakteraturan, proses administrasi dan responsif staf. Sedangkan, atribut kualitas layanan dengan kesenjangan yang lebih tinggi di internasional adalah kapasitas gudang, proses administrasi, dan biaya penanganan kargo. Akhirnya, studi ini memberikan titik awal yang sangat berharga bagi operator angkutan udara untuk meningkatkan kualitas layanan kargo untuk menghadapi dinamika industri kargo udara.

ABSTRACT
Air freight carriers are challenged to manage air cargo operations efficiently by developing strategic operations and allowing airlines to adapt quickly and effectively in response to the rapid development of the cargo industry. Air freight carriers which have domestic and international flights need to determine specific strategic operations to meet customer expectations since both processes are unique. This study analyzed the knowledge gap of service quality attribute (SQA) synthesized from a systematic literature review and Delphi method using Fuzzy Analytical Hierarchy Process technique for both domestic and international air cargo operations. As an empirical study, one of air freight carriers in Indonesia serving cargo shipments for domestic and international routes and their air freight forwarders were investigated. The results indicate that service quality attributes with the higher gap in domestic cargo operations are irregularity handling, administration process and staff responsiveness. Whereas, service quality attributes with the higher gap in international are warehouse capacity, administration process, and cargo handling charges. Finally, this study provides air freight carriers with an invaluable starting point for improving cargo service quality to deals with the dynamics of the air cargo industry."
2019
T53439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, R. Evayanthy
"Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia selanjutnya disebut Perum Jamkrindo merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penjaminan kredit. Perum Jamkrindo telah berdiri sejak tahun 1970, namun sampai dengan saat ini Perum Jamkrindo belum memiliki pengukuran kinerja perusahaan yang mengintegrasikan perspektif keuangan dengan perspektif non keuangan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan penjamin terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional, sudah seharusnya Perum Jamkrindo memiliki suatu pengukuran kinerja yang tidak hanya fokus pada perspektif keuangan yang tercermin dalam aspek penilaian KPKU BUMN sebagaimana telah diwajibkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
Tujuan dari penelititan ini adalah untuk memberikan usulan dalam menyusun dan merancang pengukuran kinerja pada Perum Jamkrindo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu melalui wawancara semi berstruktur dengan BUMN yang telah menerapkan KPI berbasis KPKU dan juga melakukan observasi atas pengukuran kinerja yang berlaku pada Perum Jamkrindo. Dalam menyusun pengukuran kinerja dilakukan dengan teknik cascading secara bertahap dimulai dari penyusunan peta strategi perusahaan kemudian penurunan KPI Korporat sampai dengan KPI Unit Kerja.

Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, hereinafter referred to as Perum Jamkrindo, is the only State-Owned Enterprise that is engaged in credit guarantee. Perum Jamkrindo has been established since 1970, but until now Perum Jamkrindo has not had a measurement performance that integrates a financial perspective with a non-financial perspective. As a company that has a vision to become the leader of guarantee company that supports the development of the national economy, it is supposed that Perum Jamkrindo has a performance measurement that does not only focus on the financial perspective as reflected in aspects of the evaluation of Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) as mandatory by the Ministry of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia.
The purpose of this research is to provide suggestions and input in compiling and designing performance measurements for Perum Jamkrindo. The method used in this study is a qualitative method that is through semi-structured interviews with BUMNs that have implemented the KPKU-based KPI and also make observations on the performance measures that apply to Perum Jamkrindo. In compiling performance measurements carried out by cascading techniques gradually starting from the preparation of the companys strategy map and then decreasing Corporates KPI to Divisions KPI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ismail
"Agile project management adalah salah satu metode yang digunakan oleh
perusahaan untuk dapat mengatur proyek software development. Metode ini
memiliki proses untuk dapat beradaptasi secara cepat dan tanggap dalam memenuhi
ekspektasi dari customers. Namun, dalam implementasi metode agile memiki
tantangan tersendiri di setiap proyek software development. Hal ini menjadi penting
untuk dapat mengidentifikasi tantangan agile yang terjadi pada proyek software
development untuk dapat menjaga kesuksesan proyek. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengidentifikasi tantangan dari agile software development (2)
mengidentifikasi tantangan yang paling sering dan dominan mempengaruhi
penerapan (3) mengidentifikasi hubungan tantangan dengan kesuksesan proyek.
Sembilan belas tantangan dan pemetaan kedalam lima kategori teridentifikasi
melalui systematic literature review dan metode Delphi. Hasil survei yang
dilakukan kepada praktisi Agile di Indonesia mengidentifikasi tantangan yang
paling sering terjadi pada penerapan Agile adalah kultur organisasi sedangkan
tantangan yang memiliki dampak paling besar adalah penolakan untuk berubah
melalui Henry Garrett’s ranking dan z-score ranking. Hasil dari metode PLS-SEM
menunjukan tantangan terkait human resources management, coordination, dan
technology mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kesuksesan proyek.
Penelitian ini dapat berfungsi untuk mengantisipasi tantangan yang terjadi pada
penerapan Agile sehingga dapat mencapai kesuksesan proyek.

Agile project management is one of the methodologies used by organizations to
manage software development projects. The method allows processes to adapt
quickly and respond to customer expectations. Nevertheless, agile method
utilization has its challenges in software development projects. It is crucial to
identify the relevant challenges of agile software development to attain project
success. This study aims to (1) identify agile software development (2) identify
most common challenges and most impact challenges (3) identify impact of
challenges related to project success. Nineteen challenges and map the challenges
into five categories are identified using the systematic literature review and Delphi
method. The result of survey was conducted on Agile practitioners in Indonesia
showed the most common challenge in implementing Agile is organizational
culture, meanwhile the challenge that has the greatest impact is resistance to change
using Henry Garret’s ranking and z-score ranking. The results of PLS-SEM method
show that the challenges related to human resources management, coordination, and
technology have a positive and significant impact on project success. This study can
serve to anticipate the challenges that occur in agile implementation to lead into
project success.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Bunga Citra Yohebed
"ABSTRAK
Better Work Indonesia adalah sebuah program yang bertujuan menciptakan sebuah industri di mana pabrik-pabrik garmen dapat memberikan peluang kerja bagi para pencari kerja perempuan dan laki-laki, dan menghormati hak-hak pekerja. Penelitian ini ingin melihat efektivitas dari program Better Work Indonesia dengan berfokus pada perbandingan antara kelompok pekerja yang bekerja di pabrik yang telah mengikuti program Better Work Indonesia dan kelompok pekerja yang bekerja di pabrik yang belum mengikuti program Better Work Indonesia dengan menggunakan variabel empowerment, work-life balance, emotional exhaustion dan turnover intention sebagai perbandingan. Penelitian ini menggunakan SPSS 22.0 untuk melakukan uji beda antara dua kelompok tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada empowerment, work-life balance, emotional exhaustion dan turnover intention antara kelompok pekerja yang bekerja di pabrik yang telah mengikuti program Better Work Indonesia dan kelompok pekerja yang bekerja di pabrik yang belum mengikuti program Better Work Indonesia.

ABSTRACT
Better Work Indonesia is a program aimed at creating an industry where garment factories can provide job opportunities for job seekers, and respect the rights of workers. This study would like to see the effectiveness of the Better Work Indonesia program by focusing on the comparison between groups of workers who work in factories which have joined the Better Work Indonesia program and groups of workers who work in factories that have not participated in Better Work Indonesia program using empowerment, work life balance, emotional exhaustion and turnover intention as a comparison. This study used SPSS 22.0 to perform different test between the two groups. The results of this study indicate that there are significant differences in empowerment, work life balance, emotional exhaustion and turnover intention between groups of workers who work in factories that have joined the Better Work Indonesia program and groups of workers who work in factories that have not joined the Better Work Indonesia program. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Ridwan N.
"Skripsi ini membahas mengenai landside operation dan membahas penerapan strategi Truck Appointment System TAS melalui pendekatan simulasi discrete event pada terminal 3 ocean going di PT Pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem perencanaan operasi di terminal 3 ocean going dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di terminal. Selanjutnya menganalisis proses landside operation serta memberikan solusi skenario alternatif untuk permasalahan kemacetan yang ada. Parameter yang digunakan adalah rata-rata waktu total truk di sistem dan rata-rata jumlah antrian truk di sistem. Pada penelitian ini solusi yang ditawarkan adalah Truck Appointment System TAS dan segmentasi jalur. Solusi Truck Appointment System TAS dengan tingkat penggunaan 100 dapat memberikan manfaat yang terbesar dengan menurunkan rata-rata waktu total sebesar 76 dan menurunkan rata-rata waktu total pada hari sibuk sebesar 88 151,5 menit menjadi 38,4 menit per truk. Penerapan Truck Appointment System TAS juga akan menurunkan panjang antrian truk sebesar 97 dari 162 truk menjadi 5 truk.

This study discusses the landside operation and discusses the application of Truck Appointment System TAS and lane segmentation strategy through discrete event simulation in terminal 3 ocean going PT Pelabuhan Tanjung Priok. This study aims to analyze operation planning system in terminal 3 ocean going and identify problems exist in the terminal. This study also aims to analyze landside operation process and offer altenative scenario to solve congestion problem in the terminal. Alternative scenarios provided are combination of Truck Appointment System TAS and lane segmentation strategy. Truck Appointment Strategy TAS with 100 utilization are proved to reduce average total time in system by 76 and reduce average total time in peak days by 88, 151,5 minutes to 38,4 minutes per truck. Truck Appointment System TAS are also proved to reduce queue length by 97, 162 trucks to 5 trucks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaidar Rapiz Putra
"Munculnya Internet telah memungkinkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan sistem informasi (SI) untuk memfasilitasi kolaborasi kerja, interaksi sosial, serta berbagi pengetahuan di antara karyawan dalam organisasi. Kemajuan semacam itu telah diterapkan pada skala tingkat perusahaan dan menjadi komponen penting dari kegiatan pekerjaan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar tempat kerja. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang penerimaan karyawan dan penggunaan teknologi kolaborasi, khususnya terkait dengan perilaku proaktif mereka dalam meningkatkan kecocokan pekerjaan perorangan dan motivasi kerja, akan membantu organisasi untuk menerapkan sistem tersebut.
Penelitian ini memperluas model teoritis dari teori penerimaan dan penggunaan teknologi terpadu (UTAUT) dengan memperkenalkan moderator baru, memberikan wawasan baru tentang bagaimana job crafting yang didemonstrasikan oleh karyawan dan gaya kepemimpinan atasan langsung mempengaruhi niat perilaku individu pada tahap pasca adopsi dari teknologi. Studi kuantitatif, serta kualitatif, dilakukan di salah satu maskapai penerbangan nasional terbesar di Indonesia, yang telah berhasil menerapkan sistem produktivitas berbasis kolaborasi online. Pendekatan partial least squares digunakan untuk menguji model yang diajukan menggunakan data yang dikumpulkan dari 115 karyawan.
Harapan kinerja ditemukan menjadi satu-satunya prediktor signifikan dari niat perilaku, sementara niat perilaku bersama kondisi yang memfasilitasi adalah signifikan dalam memprediksi penggunaan teknologi yang sebenarnya. Konsisten dengan literatur sebelumnya dalam konteks teknologi pasca adopsi, harapan usaha dan pengaruh sosial ditemukan tidak signifikan untuk memprediksi niat perilaku. Akhirnya, hasil estimasi menunjukkan bahwa perilaku job crafting untuk mencari sumber daya pekerjaan sosial bersama gaya kepemimpinan transaksional atasan langsung adalah signifikan untuk mempengaruhi niat perilaku karyawan untuk menggunakan teknologi dengan memoderasi masing-masing pengaruh pengaruh sosial dan harapan kinerja.

The advent of the Internet has enabled information and communication technologies (ICTs) and information systems (IS) to facilitate work collaboration, social interaction, as well as knowledge sharing among employees within organizations. Such advancement has been implemented at enterprise-level scale and becomes essential components of daily job activities, both in and out of the workplace. Therefore, a better understanding of employees acceptance and usage of collaboration technologies, specifically related to their proactive behavior in improving their person-job fit and work motivation, would help organizations to implement the system.
This research extends the theoretical model of the unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) by introducing new moderators, providing new insights into how employees job crafting and leadership style of direct supervisors affect individual behavioral intention in the post-adoption stage of technologies. The quantitative, as well as qualitative study, is conducted in one of the largest national airlines in Indonesia, which has successfully implemented an online collaboration-based productivity system. Partial least squares approach is employed to test the proposed model using data collected from 115 employees.
Performance expectancy is found to be the only significant predictor of behavioral intention, while behavioral intention alongside facilitating conditions is significant in predicting the actual use of the technology. Consistent with prior literature in the context of technology post-adoption, effort expectancy and social influence are found to be insignificant to predict behavioral intention. Finally, the results show that job crafting behavior for seeking social job resources alongside transactional leadership style of direct supervisors are significant to influence employees behavioral intention to use the technology by moderating the effects of social influence and performance expectancy respectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zudha Aulia Rachman
"ABSTRAK
Perencanaan jadwal penerbangan adalah hal penting dalam operasi maskapai yang biasanya harus dirancang secara efisien dan efektif. Meski begitu, rencana pelaksanaan yang dikenal sebagai kontrol operasi termasuk tindakan pemulihan untuk setiap penyimpangan yang berlaku, memiliki dampak yang cukup besar pada efisiensi maskapai. Pesawat dan kru adalah aset bernilai yang harus digunakan secara efisien untuk menghasilkan sebanyak mungkin penerbangan. Oleh karena itu, evaluasi terkait pemanfaatan pesawat dan kru sangat penting untuk mengevaluasi efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara kuantitatif efisiensi operasional dalam penjadwalan dan proses pemulihan maskapai dengan menggunakan model Data Envelopment Analysis (DEA) yang berorientasi input, Constant Return to Scale (CRS). Parameter untuk perhitungan diperoleh dari studi sebelumnya. Nilai parameter yang dipilih diambil dari internal perusahaan Garuda Indonesia, yang diekstraksi dari beragam basis data dan dimodelkan ke dalam data bulanan dalam rentang 2017 hingga 2018. Dengan menggunakan metode DEA, kami mendemonstrasikan perhitungan untuk mendapatkan skor efisiensi untuk setiap bulan dan membandingkan satu dengan lainnya untuk mengetahui pada periode bulan mana yang efisien dan mana yang tidak efisien dengan kesenjangan yang terukur. Temuan kami adalah Garuda Indonesia mengalami tren penurunan efisiensi operasional dengan volatilitas tinggi dan sebagian besar dipengaruhi oleh efisiensi penjadwalan pesawat. Sementara penjadwalan kru dan efisiensi pada proses pemulihan menunjukkan tren naik dan volatilitas yang tinggi juga. Di akhir, hal tersebut dikonfirmasi oleh manajemen Garuda Indonesia bahwa metode DEA dengan model CRS berorientasi input cukup cocok untuk diterapkan di maskapai penerbangan untuk mengukur skor efisiensi penjadwalan dan proses pemulihan.

ABSTRACT
Airline schedule planning is a crucial issue in airline operation typically designed most efficiently and effectively. Even so, the plan execution as known as operation control including recovery actions to any prevailed irregularities, has a considerable impact on airline efficiency. Aircrafts and crews are valued asset that must be utilize in efficient way to generate as many as possible flights. Therefore, evaluation related to aircraft and crew utilization is crucial in order to evaluate operational efficiency. This study aims to quantitively evaluate the operational efficiency in the airline scheduling and recovery process by using Data Envelopment Analysis (DEA) input-oriented Constant Return to Scale (CRS) model. Parameters for calculation are obtained from prior studies. The values of selected parameters are taken from internal company of Garuda Indonesia, which are extracted from varies databases and modeled into monthly data set in range 2017 to 2018. By using DEA method, we demonstrate calculation to get efficiency score for every month and compare each other to know which months are efficient and which are inefficient with measured gap. Our finding is Garuda Indonesia experience a downward trend in operational efficiency with high volatility and it is influenced mostly by aircraft scheduling efficiency. While crew scheduling and tracking recovery process show upward trend and high volatility as well. Finally, we argue and have been confirmed by the management of Garuda Indonesia that DEA method with input-oriented CRS model is sufficiently suitable to be implemented in airlines to measure efficiency scores of scheduling and recovery process."
2019
T53464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>