Ditemukan 127 dokumen yang sesuai dengan query
Purba, Ernida Permatasari
Abstrak :
Minuman ringan merupakan minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa bahan perasa dan pemanis buatan dll. Penelitian di luar negeri telah banyak dilakukan mengenai dampak konsumsi minuman ringan terhadap kesehatan seperti obesitas, kerusakan gigi, osteoporosis, penyakit jantung dan kanker. Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan tingginya tingkat konsumsi minuman ringan pada usia remaja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja tentang dampak konsumsi minuman ringan terhadap kesehatan. Desain penelitian ini deskriptif kategorik menggunakan sampel remaja sebesar 83 responden yang dipilih dengan teknik Stratified Random Sampling. Hasil penelitian remaja cenderung memiliki tingkat pengetahan sedang dan tinggi.
Soft drinks are carbonated drinks with artificial flavoring and sweeterners. Many research found the impact of soft drinks consumption on health such as obesity, tooth decay, osteoporosis, heart disease and cancer. Several studies in Indonesia indicate high rates of soft drink consumption in adolescence. This study aimed to identify adolescent?s level of knowledge regarding to impact of soft drinks consumption on health. This is a descriptive study with stratified random sampling method. The subjects was 83 adolescent. The result found that hava a high and moderate level of knowledge.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46765
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iin Muthmainah Suhendar
Abstrak :
Perawat ICU khusus cardiothoraxic rentan mengalami stres kerja. Kondisi kritis pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular memicu terjadinya stres kerja di ruangan ICU PJT RSCM. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik total sampling dengan desain deskriptif sederhana. Hasil penelitian diperoleh gambaran 60.7% perawat mengalami stres kerja ringan dan 39.3% mengalami stres kerja sedang. Faktor instrinsik pekerjaan berupa beban kerja yang dipersepsikan berat merupakan faktor penyebab terjadinya stres kerja yang dominan. Sehingga diperlukan adanya penilaian kembali beban kerja secara lebih objektif sesuai dengan kompetensi perawat ICU khusus cardiothoraxic.
......Cardiothoraxic critical care nurses are susceptible to occupational distress. Critical patient with cardiovascular disorders in ICU PJT RSCM can create occupational disstress to their nurse. This study used simple descriptive design with total sampling as their sampling method. The result was described 60.7% nurses had mild occupational distress and 39.3% had moderate occupational distress with the instrinsic job stress factor's as a dominan factor's. So with that result needed workload reappraisal more objectively according to the cardiothoraxic critical care nurses competences.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43774
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Agnesia Dinda Asyla
Abstrak :
ix ABSTRAK Nama : Agnesia Dinda Asyla Program Studi : Profesi Ners Ilmu Keperawatan Judul : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Iskemik dengan Gangguan Menelan Melalui Penerapan Teknik Shaker Exercise Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Menelan. Disfagia adalah gangguan menelan yang merupakan salah satu prognosis yang buruk pada pasien stroke. Insiden terjadinya gangguan menelan sebanyak 34-80% dan dampak yang umum ditemukan setelah terjadinya stroke. Penanganan gangguan menelan yang tertunda akan berpengaruh pada pemunuhan kebutuhan dasar seperti dehidrasi, malnutrisi dan meningkatkan risiko aspirasi. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah menganalisis pemberian intervensi teknik shaker exercise untuk meningkatkan kekuatan otot menelan. Teknik shaker exercise merupakan terapi menelan yang meningkatkan kekuatan otot menelan sehingga meningkatkan fungsi menelan. Pengkajian gangguan menelan dilakukan dengan The Gugging Screening Scale (GUSS). Intervensi yang dilakukan adalah latihan dengan teknik shaker exercise sebanyak 3 kali dalam satu hari. Hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan fungsi menelan yang dinilai dengan Tes GUSS (Gugging Screening Scale). Skor GUSS sebelum intervensi adalah 7 yang menandakan disfagia berat dan skor GUSS setelah intervensi adalah 15 yang menandakan disfagia ringan dan kekuatan otot menelan pasien semakin baik. Berdasarkan hal tersebut terjadi perubahan yang signifikan terhadap kekuatan otot menelan pasien. Oleh karena itu, teknik shaker exercise dapat menjadi salah satu intervensi yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kekuatan otot menelan pada pasien stroke.
......
Dysphagia is a swallowing disorder which is one of the poor prognoses in stroke patients. The incidence of swallowing disorders is 34-80% and the effects are commonly found after a stroke. Delayed treatment of swallowing disorders will affect the fulfillment of basic needs such as dehydration, malnutrition and increase the risk of aspiration. The aim of this scientific work is to analyze the provision of shaker exercise technique intervention to increase swallowing muscle strength. The shaker exercise technique is a swallowing therapy that increases swallowing muscle strength thereby improving swallowing function. Swallowing disorders are assessed using The Gugging Screening Scale (GUSS). The intervention carried out was training using the shaker exercise technique 3 times a day. The evaluation results showed an improvement in swallowing function as assessed by the GUSS Test (Gugging Screening Scale). The GUSS score before the intervention was 7 which indicated severe dysphagia and the GUSS score after the intervention was 15 which indicated slight dysphagia and the patient's swallowing muscle strength was getting better. Based on this, there was a significant change in the patient's swallowing muscle strength. Therefore, the shaker exercise technique can be one of the interventions carried out by nurses to increase swallowing muscle strength in stroke patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zahrah Maulidia Septimar
Abstrak :
[ABSTRAK
Multi Drug Resitance Tuberculosis (MDR TB) merupakan masalah terbesar dalam
pencegahan dan pemberantasan TB dunia. Indonesia berada di peringkat 8 dari 27 negara
dengan MDR TB terbanyak di dunia. WHO Global Report 2013, memperkirakan pasien
MDR TB di Indonesia berjumlah 6.900 pasien. MDR TB adalah penyakit yang
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang resisten minimal terhadap rifampisin
dan isoniazid. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengalaman pasien menjalani
pengobatan Multi Drugs Resistance Tuberculosis dan seperti apa pasien memaknai
pengalamannya tersebut. Desain penelitian kualitatif fenomenologi dipilih untuk
mendapatkan informasi yang sifatnya individual secara mendalam sesuai pengalaman dan
kondisi penyakit yang dialami. Partisipan ditentukan dengan tehnik purposive sampling,
berjumlah tujuh orang. Tehnik wawancara mendalam dilakukan menggunakan alat
perekam dan panduan wawancara semiterstruktur, serta catatan lapangan. Analisa data
menggunakan qualitative content analysis dengan pendekatan Collaizi. Tema yang
ditemukan sebagai hasil penelitian yaitu : Pemahaman penyakit MDR TB;
ketidaknyamanan saat menjalani pengobatan Multi Drugs Resistance Tuberculosis;
hambatan penderita untuk sembuh, menerima dukungan, dan harapan pengobatan.
Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkaji secara mendalam tema yang telah
teridentifikasi pada jumlah partisipan yang lebih banyak dan bervariasi.ABSTRACT Multi Drug Resistant (MDR - TB ) is the biggest problem of TB prevention and
eradication in the world. Indonesia is ranked 8 of 27 countries with MDR-TB in the
world. WHO global reported 2013, estimated MDR-TB patients in Indonesia amounted to
6.900 patient. MDR-TB is caused by Mycobacterium tuberculosis that resistant to at least
rifampicin and isoniazid. This study will focus on how the experience of undergoing
treatment of Multi Drugs Resistance Tuberculosis and patient?s insight of the experience.
Phenomenological qualitative research design was choosen to obtain information that is
significantly individual according to the experience. Participants were determined by
purposive sampling technique to seven people. In-depth interview conducted using a
recorder and semi-structured approach. Themes found as a result of the research : the
understanding of MDR TB; the experience discomfort while undergoing treatment of
Multi Drugs Resistance Tuberculosis; difficulties experienced during treatment; the
support received during treatment; and client expectations. Further study is needed to
profoundly examine the themes that have been identified on more numerous and varied
participants, Multi Drug Resistant (MDR - TB ) is the biggest problem of TB prevention and
eradication in the world. Indonesia is ranked 8 of 27 countries with MDR-TB in the
world. WHO global reported 2013, estimated MDR-TB patients in Indonesia amounted to
6.900 patient. MDR-TB is caused by Mycobacterium tuberculosis that resistant to at least
rifampicin and isoniazid. This study will focus on how the experience of undergoing
treatment of Multi Drugs Resistance Tuberculosis and patient’s insight of the experience.
Phenomenological qualitative research design was choosen to obtain information that is
significantly individual according to the experience. Participants were determined by
purposive sampling technique to seven people. In-depth interview conducted using a
recorder and semi-structured approach. Themes found as a result of the research : the
understanding of MDR TB; the experience discomfort while undergoing treatment of
Multi Drugs Resistance Tuberculosis; difficulties experienced during treatment; the
support received during treatment; and client expectations. Further study is needed to
profoundly examine the themes that have been identified on more numerous and varied
participants]
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43563
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Azizah Resti Permata
Abstrak :
Remaja homoseksual sangat rentan mengalami diskriminasi dari teman sebaya yang berdampak remaja mengalami depresi, harga diri rendah, perilaku kekerasan, dan percobaan bunuh diri. Diskriminasi terjadi karena keyakinan yang negatif terhadap homoseksual yang berawal dari minimnya pengetahuan tentang homoseksual. Penelitian yang menggunakan desain deskriptif sederhana bertujuan menggambarkan tingkat pengetahuan remaja tentang homoseksual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76,8% remaja SMA memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan 23,2% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai tingkat pengetahuan yang dihubungkan dengan sikap remaja terhadap homoseksual untuk pencegahan dini gangguan psikososial pada remaja.
......
Homosexual teens are vulnerable to discrimination from other teens that resulted depression, low self-esteem, violent behavior, and suicide attempts. Discrimination in homosexual teens occurs because of the negative beliefs toward homosexual and this beliefs stems from the lack of knowledge about homosexuality. Descriptive study using simple descriptive design aims to describe the level of knowledge about homosexual teens.
The result showed that as many as 76.8% of teens who had lack the knowledge level and 23.2% who had sufficient level of knowledge. This study gives recommendation for further research regarding the level of knowledge about homosexual teens associated with the attitudes toward homosexuals for early prevention of violent behavior, depression, low self-esteem, and suicide risk in adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47304
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Massie, Juliana G.E.P.
Abstrak :
Penelitian ini membahas tingkat pengetahuan perawat tentang pencegahan luka tekan di ruang rawat inap RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 112 orang perawat dan diperoleh hasil 99,1% perawat masih memiliki pengetahuan yang rendah tentang pencegahan luka tekan. Hasil analisis lanjut menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat tentang pencegahan luka tekan dengan tingkat pendidikan perawat (p = 0,007), pengalaman ikut serta dalam pelatihan luka tekan (p = 0,030) dan intensitas paparan informasi melalui pembelajaran tentang luka tekan (p = 0,010). Perawat disarankan untuk meningkatkan pengetahuannya tentang pencegahan luka tekan sehingga angka kejadian luka tekan dapat dikurangi.
......Pressure ulcers are becoming a major health problem as a result of increasing severity of illness, lack of support systems at home, and shortage of nurses. Pressure ulcer prevention has been known as a fundamental aspect of nursing care. This study was focused on exploring the nurses’ knowledge regarding to pressure ulcer prevention at inpatient wards of Mitra Keluarga Kelapa Gading Hospital Jakarta. This research used a correlationaldescriptive design with cross sectional approach. The subjects were 112 nurses who worked at inpatient wards. We found that 99.1% of respondents have poor knowledge of pressure ulcer prevention. Further analysis showed that there were significant relationships between nurses’ knowledge of pressure ulcer prevention to nursing educational status (p = 0,007), clinical competencies in pressure ulcer (p = 0,030) and exposure time to information sources about pressure ulcer (p = 0,010). Our recommendation for nurses is to improve their knowledge to reduce the incidence of pressure ulcers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52914
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ito Iswati
Abstrak :
Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan pertumbuhan normal. Mastektomi tidak hanya meninggalkan bekas secara fisik, namun juga terhadap psikologis pasien yaitu menurunkan perasaan bangga sebagai wanita. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri pasien post masektomi yang melibatkan 85 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil analisis univariat menjelaskan bahwa mayoritas responden post masektomi memiliki konsep diri yang positif (55,3%). Pasien post masektomi perlu diberikan konseling serta perilaku caring, sehingga pasien dapat menerima perubahan dalam dirinya dengan konsep diri yang positif.
......Cancer in a condition in wich the cells have lost control and normal growth. Mastectomy scars not only impact to physically, but also reduced the patients psychological sense of pride as a women. The purposed of this descriptive study to describe the self-concept of postmastectomy patients involving 85 respondents patients with simple random sampling tecnique. The results of univariate analysis expalins the majority mastectomy patients need to be counseled and caring behavior, so that patients can received the changed in him with a positive self-concept;Cancer in a condition in wich the cells have lost control and normal growth. Mastectomy scars not only impact to physically, but also reduced the patients psychological sense of pride as a women. The purposed of this descriptive study to describe the self-concept of postmastectomy patients involving 85 respondents patients with simple random sampling tecnique. The results of univariate analysis expalins the majority mastectomy patients need to be counseled and caring behavior, so that patients can received the changed in him with a positive self-concept.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45978
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pandan Enggarwati
Abstrak :
Kopi merupakan minuman yang digemari masyarakat Indonesia yang kerap memicu perdebatan mengenai efeknya terhadap tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pola konsumsi kopi terhadap tekanan darah melalui pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan dengan teknik non probability sampling, khususnya purposive sampling dan convinience sampling melalui metode pengukuran tekanan darah dan kuesioner. Hasil penelitian terhadap 103 responden civitas akademika FIK UI dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat melalui uji chi square menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi dengan kenormalan tekanan darah. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi dengan hipertensi dan ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi dengan hipotensi (p=0,045; OR=2,609). Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pola konsumsi kopi terhadap tekanan darah dengan melibatkan faktor gaya hidup yang memengaruhi tekanan darah.
......
Coffee is favourite beverage among Indonesian people which often trigger debates over their effect on blood pressure. This research aimed to determine the effect of coffee consumption patterns on blood pressure through cross sectional approach. The samples size are 108 that taken with purposive sampling and convinience sampling through blood pressure measurement and questionnaire methods (α crombach 0,692). The results of the bivariate analysis through chi square test shown that there is no significant correlation found between coffee consumption patterns to abnormality of the blood pressure. There is also no significant relation between coffee consumption patterns with hypertension, while there are significant relation between coffee consumption patterns with hypotensi. Researcher suggest that it is necessary to do further research on coffee consumption patterns effect on blood pressure which is more respondents involving lifestyle factors that affect blood pressure
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56908
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Darmayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Luka kaki diabetik adalah komplikasi diabetes mellitus DM yang dapatmengakibatkan amputasi ekstremitas bawah. Pengetahuan tentang perawatan lukakaki diabetik berkaitan erat dengan keterampilan perawat dalam melakukanperawatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuanperawat tentang perawatan luka kaki diabetik di Kota Depok. Penelitian inimenggunakan consecutive sampling sebanyak 102 responden dari tiga rumah sakittipe C di Kota Depok. Penelitian menggunakan kuesioner Nurses rsquo; KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM-DFU yang terdiri dari 40 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagianbesar 92,2 perawat memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sisanya memilikitingkat pengetahuan cukup. Hasil penelitian merekomendasikan perawat untuksecara aktif mengikuti pelatihan dan mencari informasi mengenai perawatan lukakaki diabetik. Selain itu, institusi layanan keperawatan dapat menyusun kebijakanberkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan perawat.
ABSTRACT
Diabetic foot wound is a complication of diabetes mellitus DM that can causeamputation of lower extremity. Nurses rsquo knowledge about diabetic foot woundcare is related to nurses rsquo wound care practice. This study aimed to identify thelevel of nurses rsquo knowledge regarding diabetic foot wound care in Depok. A totalsample of 102 nurses from three general hospitals of type C were involved byusing consecutive sampling method. Data was collected using Nurses rsquo KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM DFU questionnaire consisting of 40 question items. The result showed that the majorityof participants 92,2 have low level of knowledge regarding diabetic footwound care. This study recommends nurses to apply for wound care training andactively look up latest information about diabetic wound care. It is alsorecommended that the nursing service institutions consider establishing somepolicies in an effort to optimize nurses rsquo knowledge.
2015
S70105
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syafitri Wulandari
Abstrak :
Pengembangan sumber daya manusia selain dengan pendidikan dan pelatihan dapat juga dilakukan dengan rotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan merupakan perpindahan karyawan untuk meningkatkan keefektifan dan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi. Tujuan rotasi pekerjaan diharapkan membantu karyawan dalam mempelajari keahlian baru, mengurangi kebosanan dan menghilangkan ketidakpuasan. Terlebih lagi persepsi yang berkembang saat ini bahwa rotasi kerja dilakukan pada perawat yang kualitas kerjanya sudah tidak baik atau bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi rotasi pekerjaan dan kepuasan kerja perawat pelaksana. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang menggunakan 59 perawat pelaksana yang telah mengalami rotasi pekerjaan dengan masa kerja minimal 2 tahun yang tersebar di seluruh ruangan, dipilih dengan teknik convenience sampling. Analisis menggunakan uji Chi-square. Terdapat hubungan dari sub variable persepsi rotasi pekerjaan meliputi dasar Prinsip the right man and the righ job (p value 0,005), media kompetensi (p value 0,028), Terkoordinasi (p value 0,004). Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sistem rotasi pekerjaan perawat pelaksana di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.
......Development of human resources in addition to the education and training can also be done with a job rotation. A job rotation is a movement of employees to improve the effectiveness and productivity of employees in an organization. The purpose of job rotation is expected to help employees learn new skills, reduce boredom and eliminate dissatisfaction. In the contrary, currenly, the growing perception nowadays, is that a job rotation would be done by nurses who work no good or have trouble. This study aimed to determine the relationship of perception of job rotation and job satisfaction of nurses. The design of this study was descriptive cross sectional correlative with using 59 nurses who have undergone job rotation period of at least 2 years that scattered throughout the room. Those were selected by a convenience sampling technique. The analysis used Chi-square test. There was a perception of the relationship of the sub variables include basic principle of job rotation the right man and the righ job (p value 0.005), media competence (p value 0.028), Coordinated (p value 0.004). The results of this study are expected to be taken into consideration in the implementation of job rotation system nurses in RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library