Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heriyanti Widyaningsih
Abstrak :
Setiap ibu hamil berisiko mengalami masalah psikososial. Masalah tersebut dapat bersumber pada aspek keluarga, riwayat mengalami kekerasan dan dari kondisi ibu sendiri pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi masalah psikososial pada ibu hamil dengan melibatkan sampel 194 ibu hamil. Analisis menggunakan chi- square dan regresi logistik ganda. Karakteristik responden adalah usia, sosial ekonomi, paritas, pendidikan, kehamilan saat ini, status pernikahan. Variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan masalah psikososial aspek keluarga dan maternal adalah pendidikan. Paritas adalah variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan aspek keluarga (p: 0,000, α: 0,05) dan kekerasan (p: 0,022, α: 0,05). Paritas merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan masalah psikososial aspek maternal (OR: 1,728) dan keluarga (OR: 1,697). Variabel pendidikan merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan masalah psikososial aspek kekerasan (OR: 0,657). Perawat seharusnya melakukan pengkajian psikososial terhadap ibu hamil secara komprehensif. ......Every maternal is risk of developing psychosocial problems. The problems can be sourced from family aspect, history of violence and his own condition. The purpose of the study is to identified factors that influence psychological problems in maternal and using 194 mothers pregnancy. Chi-Square and Multiple Logistic Regression will be used to analysis in this study. The characteristic of respondents such as age, social-economic, parity, education, current pregnancy and marital status will be used to select respondents. A variable that has significance correlation with family aspect and maternal of psychosocial problem was level of education. Parity (p: 0,000, α:0,05). Parity is a variable that has significance correlation with family aspect (p: 0,000, α: 0,05) and violence (p: 0,022, α: 0,05). Parity is dominant factors that influence psychological problems of maternal aspect (OR: 1,728) and family (OR: 1,697). Whereas, a variable that has significance correlation with violence aspect of psychological problem was level of education (OR: 0,657). A nurse should be performing psychosocial assessments to maternal by a comprehensive.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christal Yeremia
Abstrak :
ABSTRAK
Penting bagi perempuan untuk menjaga kebersihan area genital untuk mencegah penyakit di area tersebut. Namun banyak perempuan khususnya remaja, tidak mendapatkan informasi yang tepat tentang perawatan area genital. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana untuk mengidentifikasi karakteristik dan tingkat pengetahuan organ reproduksi wanita serta perawatan area genital pada siswi SMPI Taufiqurrahman. Sampel pada penelitian ini berjumlah 85 orang (total sampling) dengan rentang usia 12-16 tahun. Hasil menunjukkan bahwa responden mengalami menstruasi pertama rata-rata pada umur 11,69 tahun. Pengetahuan siswi tentang organ reproduksi dan perawatan area genital mayoritas rendah (57,6% dan 56,5%). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah penggunaan desain deskriptif korelasi.
ABSTRACT
It's important for woman to keep her genital hygienity to prevent from genital disease. However, many women especially teenagers, gets a precise information about it. This research used simple descriptive design to identify characteristics and knowledge level about woman reproduction organ and genital area care of female students in SMPI Taufiqurrahman. Sample on this research amounted to 85 person (total sampling,) age 12 to 16 years. Results shows the first menstruation occurs mean age of 11,69 years. The majority of female students? knowledge was low (57,6% and 56,5%). Suggestion for the next research is the usage of correlation descriptive design.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42571
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Dwi Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan mengakibatkan tingginya angka kematian adalah kanker serviks. Upaya untuk mencegah terjadinya kematian perempuan akibat kanker serviks diperlukan motivasi perempuan untuk melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perempuan untuk melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan triangulasi dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi adalah faktor pembiayaan. Direkomendasikan untuk meningkatkan motivasi perempuan untuk melakukan skrining kanker serviks dengan membuat program dan strategi yang sesuai kemampuan dan kebutuhan perempuan.
ABSTRACT
A disease that attracts world?s attention and results the high mortality rate is cervical cancer. In order to prevent the occurrence of women?s death caused by cervical cancer, women need a motivation to perform a cervical cancer screening test. The purpose of this research was to determine factors affecting women?s motivation to perform a cervical cancer screening test. This research was conducted using triangulation approach with a combination of quantitative and qualitative methods. The result showed that the most dominant factor affecting motivation was financial factor. It is recommended to increase women?s motivation to perform a cervical cancer screening by developing a program and strategy suitable to women?s capacities and needs.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Fauziah Priani
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pendidikan kesehatan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre and posttest with control group. Sampel terdiri dari 92 calon pengantin perempuan yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipilih secara consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan singkat mengenai kesehatan prakonsepsi yang meliputi kesehatan fisik, nutrisi dan gaya hidup prakonsepsi. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi namun mendapatkan buku saku kesehatan prakonsepsi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi kesehatan fisik (p = 0,001), nutrisi (p = 0,001), and gaya hidup (p = 0,001) prakonsepsi. Disamping itu, terdapat perbedaan sikap yang bermakna antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi persepsi terhadap kerentanan (p = 0,001), persepsi terhadap ancaman (p = 0,001), persepsi tentang manfaat (p = 0,001), persepsi terhadap hambatan (p = 0,001). Simpulan: Penelitian ini merekomendasikan pemberian pendidikan kesehatan singkat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi.
ABSTRACT Objective: This study aims to identify the effectiveness of preconception health brief education toward improvement on knowledge and attitudes of brides about preconception health. Method: This study used a quasi-experimental pre and posttest with control group design. The sample were 92 brides selected by consecutive sampling technique. The respondents divided into intervention group and control group. The intervention group was given a preconception health brief education including preconception physical health, nutrition, and lifestyle, while the control group was not given the intervention but got preconception health booklet. Results: The results showed that there is a significant different of knowledge between the intervention group and the control group after the intervention includes physical health (p = 0,001), nutrition (p = 0,001), and lifestyle (p = 0,001). Besides that, there is a significant different in attitude between intervention group and control group after the intervention includes perceived susceptibility (p = 0.001), perceived severity (p = 0.001), perceived benefits (p = 0.001), perceived barriers (p = 0.001). Conclusion: This study recommended to use preconception health brief education to increase the preconception health knowledge and attitude of brides about preconception health education.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Anggela
Abstrak :
Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat untuk mempersiapkan diri menjadi laki-laki dan perempuan dewasa. Permasalahan yang paling sering terjadi pada masa remaja saat ini adalah masalah kesehatan reproduksi. Metode yang tepat diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada remaja salah satunya dengan menggunakan smartphone. Aplikasi android merupakan salah satu fitur pada smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 42 responden sedangkan kelompok kontrol 59 responden. Sampel pada penelitian ini adalah siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama di kota Depok. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji repeated anova,friedman, independent t test, Man whitney. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi android dibandingkan kelompok kontrol (p<0,001). Edukasi kesehatan menggunakan aplikasi efektif dalam mempertahankan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kesehatan reproduksi (p<0,001).  ......Adolescence is a transition period between childhood and adulthood when physical, cognitive, social and emotional maturity grow rapidly to prepare for being adult men and women. The most common problem for existing adolescence is reproductive health problems. The effective method is needed to convey information about reproductive health to adolescents like using smartphone. Android application is one of the features on a smartphone. This study aims to determine the effectiveness of reproductive health applications on adolescent knowledge and attitudes about reproductive health. This quasi-experimental study uses pre-post with a control group. The intervention group consisted of 42 respondents while the control group 59 respondents. The sample in this study were students from two junior high schools in the city of Depok. The sampling technique used is simple random sampling. Data were analyzed using repeated anova test, Friedman test, independent t test, Man Whitney test. Statistical test results showed that there were significant differences between the knowledge and attitudes of adolescents in the intervention group given android education compared to the control group (p <0.001). Health education uses effective application in maintaining adolescent knowledge after being given health education about reproductive health (p <0.001).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muaningsih
Abstrak :
ABSTRAK Breastfeeding self-efficacy (BSE) merupakan salah satu aspek penting yang mendorong ibu untuk menyusui bayinya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi BSE ibu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai BSE ibu menyusui di Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dengan non RSSIB serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah cross- sectional dengan menggunakan survey analitik deskriptif. 188 ibu yang dipilih secara konsekutif dari RSSIB dan non RSSIB berpartisipasi dalam penelitian ini. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai BSE ibu menyusui di RSSIB (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) dan non RSSIB (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25) dengan nilai p = 000, nilai OR= 13,97. Pengalaman menyusui sebelumnya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap BSE ibu menyusui di RSSIB (OR= 10,74) dan non RSSIB (OR= 14,46). BSE dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi efektifitas program RSSIB terhadap keberhasilan menyusui.
ABSTRACT Breastfeeding self-efficacy (BSE) is one of important aspects encouraging mothers to breastfeed their babies. This study aimed to compare the mothers' BSE in a baby-friendly hospital and non baby-friendly hospital and to identify the influencing factors. A cross-sectional study design was applied using a descriptive analitical survey where 188 participants were consecutively recruited for this study. This study found that there is statistically significant difference (p = 000, OR= 13,97) between the mothers' BSE in the baby-friendly hospital (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) and the non baby-friendly hospital (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25). The mothers' breastfeeding experience was the most influencing factor to the mothers' BSE either in the baby-friendly hospital (OR= 10,74) or in the non baby-friendly hospital (OR= 14,46). This study suggested that the BSE can be a applied to evaluate the effectiveness of the baby-friendly hospital program to the successful of brestfeeding.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Dewi Sunarno
Abstrak :
Tingginya AKI dan AKB di Indonesia disebabkan komplikasi persalinan yang tinggi. Hal ini disebabkan ibu tidak siap fisik dan psikologis menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil. Desain penelitian case control study bersifat retrospektif melibatkan 206 responden ibu hamil. Analisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan antara penghasilan, pekerjaan, keyakinan dan budaya, status kesehatan, dukungan sosial, dan informasi kesehatan terhadap motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil (p value < 0,05). Faktor yang berhubungan signifikan terhadap motivasi ibu hamil untuk tidak melakukan senam hamil adalah keyakinan dan budaya, status kesehatan, dan dukungan sosial (p value < 0,05). Faktor dominan terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil adalah keyakinan dan budaya, sedangkan pada kelompok yang tidak melakukan senam hamil adalah dukungan sosial. Perawat maternitas diharapkan memberikan dukungan sosial kepada ibu hamil untuk meningkatkan motivasi melakukan senam hamil. ......High maternal and infant mortality rate in Indonesia is caused by the high number of labor complications. It is because mothers are not physically and psychologically ready to face labor. This study aimed to identify factors influencing pregnant women's motivation to perform pregnancy exercises. The study design was a retrospective case control study involving 206 pregnant women as the respondents. Data were analyzed using Chi-square test and binary logistic regression. The result showed a significant correlation between income, occupation, belief and culture, health status, social support, and health information and the pregnant women's motivation to perform pregnancy exercises (p value < 0,05). While factors correlated significantly to the pregnant women's motivation not to perform pregnancy exercises were belief and culture, health status, and social support (p value < 0,05). The dominant factor to motivate mothers to accomplish pregnancy exercises were belief and culture, while in the group of mothers who did not perform pregnancy exercises was social support. Maternity nurses are expected to provide social supports to pregnant women to improve their motivation to accomplish pregnancy exercises.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Winarti
Abstrak :
ABSTRAK
Persalinan merupakan peristiwa yang sangat penting bagi seorang ibu, namun tidak sedikit ibu yang mengalami persalinan yang tidak memuaskan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara intensitas nyeri persalinan dengan kepuasan terhadap pengalaman persalinan ibu. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan 260 responden di Hermina Hospital Group. Alat ukur yang digunakan antara lain The Satisfaction with Childbirth Experience SWCBE , Numeric Pain Intensity Scale NPIS dan kuesioner pengetahuan tentang proses persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total rerata kepuasan pengalaman persalinan ibu adalah 119,6 dengan standar deviasi 10,6 total rerata 1 SD = 130,2 Hanya terdapat 38 responden 14,6 yang memiliki skore > 130,2. Rerata skala intensitas nyeri persalinan ibu adalah 7,13. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri persalinan dengan kepuasan ibu terhadap pengalaman persalinannya r= 0,213 , faktor lain yang memengaruhi kepuasan pengalaman persalinan ibu adalah lama kala 1 persalinan r = -0,142 . Jenis persalinan, pengetahuan tentang proses persalinan dan status paritas tidak memengaruhi kepuasan pengalaman persalinan ibu. Nyeri persalinan dan penangananya merupakan faktor yang sangat berperan terhadap kepuasan pengalaman persalinan ibu, untuk itu penanganan nyeri persalinan merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam penilaian kualitas pelayanan dikamar bersalin.
ABSTRACT
Childbirth is a very important event for a mother, but not a few women who experience dissatisfaction during their labor. The aim of this study is to identify the correlation between the intensity of labor pain and the satisfaction with childbirth experience. The cross sectional study applied a consecutive sampling technique to select 260 parturian in Hermina Hospital Group as respondents. The measurement tool consist of The Satisfaction with Childbirth Experience SWCBE , Numeric Pain Intensity Scale NPIS and questionaries of Chilbirth process knowledge. The result show that the average total of satisfaction of childbirth experience is 119,6 with deviation standard of 10,6 average total 1SD 130,2 . Only 38 respondents 14,6 have score 130,2. Average intensity scale of labor pain is 7,13. There is significant correlation between intensity of labor pain and the satisfaction with childbirth experience r 0,213 , Another factor affecting the satisfaction with childbirth experience is length labor r 0,142 . Mode of delivery, knowledge of childbirth process and parity status do not affect the satisfaction with childbirth experience. Labor pain and its management is a very important factor to a childbirth experience, Therefore, pain management is important in evaluating quality maternity care.
2017
T48530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinni Alita
Abstrak :
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu AKI dan komplikasi merupakan permasalahan dimasa perinatal yang disebabkan kondisi ibu hamil maladaptif selama kehamilan. Diperlukan terapi selama trimester III untuk meningkatkan kenyamanan kehamilan. Tujuan riset ini untuk menguji pengaruh self hypnosis terhadap penurunan ketidaknyamanan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan penentuan kelompok intervensi dan kontrol menggunakan randomisasi blok. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, terdiri dari 33 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan self hypnosis selama dua minggu dan 33 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Maternal Physical Discomfort Scale MPDS dan Prenatal Self- Evaluation Questionnaire PSEQ-II . Hasil penelitin menunjukkan penurunan rerata ketidaknyamanan kehamilan setelah self hypnosis pada kelompok intervensi p=0,001; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan instrumen MPDS untuk mengukur ketidaknyamanan kehamilan dan self hypnosis dapat dikombinasikan dengan intervensi lain yang meningkatkan kenyamanan selama kehamilan
Maternal death and complication are problems during perinatal period caused by women rsquo s maladaptive conditions during pregnancy. Treatment is required during third trimester to increase pregnancy comfort. This research aimed to assess self hypnosisto decrease discomfort during third trimester. This randomized control trial applied randomization block for differenting both treatment and control groups. Total sample were 66 respondents, which involved 33 treatment group who received self hypnotherapyin two weeks and 33 respondents as the control group. Instrument utilised were Maternal Physical Discomfort Scale MPDS and Prenatal Self Evaluation Questioner PSEQ II Indonesian Version. There are decrease of pregnancy discomfort after self hypnosis intervention p 0,001 0,05 . This finding recommends utilisation of MPDS Indonesian Version for to assess pregnancy discomfort and propose self hypnosis which combined with other interventions to increase comfort during pregnancy.
Depok: 2018
T49251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Ayu Marcelina
Abstrak :
ABSTRAK
Persalinan menjadi salah satu pemicu munculnya masalah kesehatan mental maternal. Salah satu masalahnya adalah childbirth fear yang terjadi pada seperempat ibu hamil secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi childbirth fear pada ibu primigravida dan faktor- faktor yang memengaruhinya. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 126 ibu primigravida di Kota Bekasi. Instrumen yang digunakan diantaranya Marital Adjustment Test MAT , Perceived Stress Scale PSS , Pregnancy-Related Anxiety Questionnaire PRAQ-R2 dan Wijma Delivery Experience/Expectancy Questionnaire WDEQ-A . Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak ibu primigravida yang mengalami childbirth fear yang rendah. Kepuasan terhadap dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya childbirth fear pada ibu primigravida OR=11.96; 95 CI, 4.3-33.1 . Ibu primigravida yang tidak puas terhadap dukungan suaminya berisiko 11.96 kali lebih besar untuk mengalami childbirth fear dibandingkan dengan ibu yang puas. Petugas kesehatan direkomendasikan untuk memfasilitasi pendampingan suami saat antenatal agar siap berperan dalam persalinan nantinya.Kata kunci :Childbirth fear; primigravida
ABSTRACT
Childbirth becomes the trigger of maternal mental health problems. One of the problem is childbirth fear which affects about one fourth of pregnant women globally. The aim of this research was to identify childbirth fear in primigravida and the influencing factors. This research used analytic descriptive design with cross sectional approach in 126 primigravida in Bekasi City. The instruments used were Marital Adjustment Test MAT , Perceived Stress Scale PSS , Pregnancy Related Anxiety Questionnaire PRAQ R2 and Wijma Delivery Experience Expectancy Questionnaire WDEQ A . Results showed that most of primigravida suffer low of childbirth fear. Satisfaction of husband support is the most influencing factor of childbirth fear in primigravida OR 11.96, 95 CI, 4.3 33.1 . Primigravida who unsatisfied with husband support was 11.96 more risky of suffered childbirth fear than whom satisfied. It is recommended that health workers could facilitate husband during antenatal so that ready to have role in later childbirth. Keyword Childbirth Fear Primigravida
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>