Apple merupakan salah satu merek yang dapat mempertahankan penjualan iPhone dengan price premium yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image Apple terhadap willingness to pay a price premium produk iPhone pada pembeli iPhone di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dengan objek penelitian yaitu produk iPhone dari brand Apple. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan survei sebagai instrumen utama. Survei ditujukan kepada masyarakat Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang sudah pernah membeli produk iPhone. Hasil survei penelitian ini diolah menggunakan instrumen SPSS 23.0 melalui analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image Apple memiliki pengaruh terhadap willingness to pay a price premium produk iPhone pada pembeli iPhone di Wilayah DKI Jakarta sebesar 81,2%.
Apple is one of the brands that can maintain iPhone sales at its premium price. This study aims to analyze the effect of Apple's brand image on willingness to pay a price premium for iPhone products on iPhone buyers in the DKI Jakarta area. This research was conducted in DKI Jakarta with iPhone as the object of this research. The approach used in this study is quantitative with surveys as the main instrument. The survey is aimed at people of the Special Capital Region (DKI) Jakarta who have bought iPhone products. The survey results of this study were processed using the SPSS 23.0 instrument through descriptive statistical analysis and multiple regression analysis. The results of this study indicate that Apple's brand image influences the willingness to pay a price premium for iPhone products to iPhone buyers in DKI Jakarta by 81.2%.
"Munculnya kesadaran akan permasalahan lingkungan memicu dunia industri untuk menghadirkan konsep pemasaran yang mengedepankan isu lingkungan (green marketing). Dalam green marketing terdapat alat-alat yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan konsumen tentang produk ramah lingkungan. Green marketing tools terdiri dari eco-brand, eco-label dan environmental advertisement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green marketing tools terhadap purchase intention pada millennial dalam pembelian produk AQUA Life di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 responden yang berdomisili di Jakarta, termasuk ke dalam generasi millennial (23-38 tahun) pada 2019 dan mengetahui produk AQUA Life. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa green marketing tools berpengaruh terhadap purchase intention. Pada penelitian ini juga terlihat bahwa dimensi dari variable green marketing tools yang memiliki pengaruh terbesar terhadap purchase intention adalah environmental advertisement.
The emergence of environmental problems triggers the industry to bring about the concept of marketing that emphasizes environmental issues (green marketing). In green marketing there are tools that are used to increase consumer knowledge of environmentally friendly products. Green marketing tools consist of eco-brand, eco-label and environmental advertisement. This research aims to analyze the influence of green marketing tools towards purchase intention on millennials in the purchase of AQUA Life products in Jakarta. This research uses quantitative methods and purposive sampling techniques. In this study, samples were taken from 100 respondents who live in Jakarta, millennials (23 to 38 years old in 2019) and know about AQUA Life. The results of this research prove that green marketing tools has an influence on purchase intention. This research also shows that dimensions of green marketing tools variable that have the greatest influence on the purchase intention is a environmental advertisement.
"