Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soimah
"Remaja korban bullying akan mengalami dampak antara lain cemas, penurunan harga diri, penurunan prestasi akademik dan depresi. Dukungan keluarga memainkan peranan penting dalam mengatasi dampak bullying. Bullying yang terjadi pada remaja berhubungan dengan depresi apabila remaja tidak mendapatkan dukungan oleh orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengalaman keluarga dalam memberikan dukungan terhadap remaja korban bullying. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian berjumlah 8 orang. Analisis data dilakukan dengan metode Colaizzi.
Hasil penelitian didapatkan lima tema, yaitu kesedihan dan kemarahan sebagai respon awal terhadap bullying, saran dan motivasi merupakan bentuk dukungan keluarga pada korban bullying, strategi dukungan keluarga sebagai upaya mempercepat proses pemulihan korban bullying, hubungan antar manusia merupakan sumber dukungan dalam mengatasi dampak bullying, ketangguhan mental sebagai dampak dari dukungan keluarga pada korban bullying. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk perawat jiwa sebagai edukator bagi keluarga dalam memberikan dukungan pada remaja korban bullying.

Adolescents of bullying victims will experience impacts such as anxiety, decreased self esteem, decreased academic performance and depression. Family support plays an important role in overcoming the impact of bullying. Bullying that occurs in adolescents is associated with depression when adolescents do not get support by their parents. This study aims to obtain an overview of the family experience in providing support to adolescents bullying victims. Design of qualitative research with phenomenology approach. Participants in the study amounted to 8 people. Data analysis was done by Colaizzi method.
The results of the research are five themes, namely sadness and anger as the initial response to bullying, suggestion and motivation is a form of family support to victims of bullying, family support strategy as an effort to accelerate the process of recovery of victims of bullying, human relationships is a source of support in overcoming the impact of bullying, Mentally as the impact of family support on victims of bullying. The results of this study recommend for nurse soul as educator for family in giving support to adolescents bullying victim.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubalawony, Fransina
"Perilaku kekerasan dalam rumah tangga KDRT selalu yang menjadi korban adalah perempuan yang berperan sebgai ibu rumah tangga. Peluang terjadi KDRT masih sangat banyak di Indonesia karena tradisi adat ketimuran yang masih memandang laki-laki selalu dinomorsatukan dari perempuan terutama di Maluku. Fenomen yang masih banyak terjadi kejadian KDRT sampai saat ini masih belum ada perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah ataupun menangani masalah KDRT, oleh karena masih dianggab persoalan pribadi rumah tangga itu sendiri.
Dampak KDRT yang dirasakan bukan hanya secara fisik namun juga secara psikis, dan hal ini tidak hanya terjadi kepada perempuan sebagai ibu rumah tangga tetapi juga berdaampak terhadap psikologis anak.. Perempuan yang mengalami KDRT hanya menerima kondisi sebagai korban tanpa ada keingian untuk melawan perilaku suami yang melakukan KDRT.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplor lebih dalam tentang pengalaman perempuan yang mengalami KDRT di Maluku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pada partisipan ke delapan data yang didapatkan telah mmenunjukan saturasi.
Hasil penelitian ini didapatkan ada lima tema yaitu, perubahan kondisi suami, Perubahan konsep diri perempuan yang mengalami KDRT, Emosi negatif anak terhadap perilaku KDRT ayah, Kekerasan fisik dan psikis mendominasi bentuk KDRT suami, dan Penguatan potensi diri dalam menghadapi kondisi suami.
Hasil penelitian merekomendasikan untuk perawat jiwa sebagai konselor para perempuan yang mengalami KDRT dalam tahap pemulihan untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Kata kunci: KDRT, Pengalaman perempuan.

Victim's women of Intimate Partner violences IPV is always the victim is a woman of housewife. Opportunities occur domestic violence is still very much in Indonesia, because of the traditional customs of eastern who still look at men always priority of women. especially in Maluku.
The impact of domestic violence that is perceived not only physically but also psychic, And this is not only happening to women as housewives but also have the impact against psychological child. Women who experience domestic violence only accept the conditions as a victim without any desire to fight the behavior of a husband who did domestic violence, let alone to report to the officer berwewennang because Afraid of being held open family disgrace.
The purpose of this study is to explore more deeply about the experience of women who experience domestic violence in Maluku. This research uses qualitative method with phenomenology approach. In the eight participants the data obtained had maturity saturation.
The results of this study found there are five themes namely, changes in the condition of the husband, Changes in self concept of women who experience domestic violence, negative emotions of children against the behavior of domestic violence, physical and psychological violence dominates the form of domestic violence, and strengthening the potential of self in the face of husband 39 s condition.
The results recommend for nurses as counselors of women who experience domestic violence in the recovery phase to improve the mental health of the community. Keywords IPV, women experience,
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barzam Fathan
"Jumlah penderita masalah depresi telah menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Depresi dianggap sebagai suatu kondisi di mana seseorang akan mengalami kecenderungan kehilangan energi dan minat karena perasaan sedih yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman agresi pada klien yang mengalami depresi. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi yang dilaksanakan di wilayah Jakarta dan Depok. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 11 orang. Hasil penelitian menghasilkan empat macam tema yaitu frustasi sebagai penyebab utama agresi, represi dalam upaya mengatasi frustasi, luapan perilaku impulsif akibat represi dan penyelesaian agresi melalui self-efficacy. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perawat perlu meningkatkan kepekaan dan ketrampilannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah depresi.

The number of people with depression problems has shown an increase in recent years. Depression is considered as a condition in which a person will experience a tendency to lose energy and interest due to deep feelings of sadness. This study aims to explore experiences of aggression in clients with depression. The design of this study used a qualitative method with a phenomenological study approach which was carried out in the Jakarta and Depok areas. The number of participants in this study was 11 people. The results of the study resulted in four kinds of themes, namely frustration as the main cause of aggression, repression in an effort to overcome frustration, an overflow of impulsive behavior due to repression and resolving aggression through self-efficacy. The recommendation of this study is that nurses need to increase their sensitivity and skills in providing nursing care to clients with depression problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Alifta Nurul Rezky Chairany
"Stres yang dialami seorang mahasiswa dapat berasal dari stresor eksternal dan internal seperti tuntutan akademik, dan tidak tercapainya salah satu tugas perkembangan dengan baik. Stresor akan bertambah ketitka mahasiswa memutuskan untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi di kampus, karena tanggung jawab dan tuntutan yang diemban oleh mahasiswa bertambah. Bertambahnya tuntutan dan tanggung jawab yang diemban dapat membuat peningkatan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres yang terjadi pada mahasiswa FIK UI yang aktif berorganisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 163 mahasiswa FIK UI yang tergabung dalam organisasi BPM, BEM, dan FPPI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,4% mahasiswa memiliki tingkat keaktifan berorganisasi yang rendah dan 46,6% mahasiswa memiliki tingkat keaktifan berorganisasi yang tinggi. Selain itu ditemukan bahwa sebanyak 9,2% mahasiswa berada pada tingkat stres yang ringan, 83,4% mahasiswa berada pada tingkat stres sedang, dan 7,4% mahasiswa berada pada tingkat stres yang berat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun strategi koping dalam mengelola stres yang dialami oleh mahasiswa yang aktif berorganisasi.

The stress that students receive can come from external and internal stressors such as academic approval, and not achieving one of the development tasks properly. Stressors will increase when students are determined to be approved in organizational activities on campus, because their responsibilities and responsibilities are carried out by students. Increased responsibilities and responsibilities that can increase stress. The study was conducted with the aim to determine the description of stress levels that occur in students of the Faculty of Nursing, University of Indonesia who are active in organizations. The research design used was descriptive with a cross sectional study on 163 students in the Faculty of Nursing, University of Indonesia who are members of the BPM, BEM, and FPPI organizations. The results showed that as many as 53.4% ​​of students had a low level of organizational activity and 46.6% of students had a high level of organizational activity. Besides that it was found that 9.2% of students were at a mild stress level, 83.4% of students were at moderate stress levels, and 7.4% of students were at a severe stress level. The results of this study can be made as a reference in developing coping strategies in managing stress carried out by students who are actively organizing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvionita Handayani
"ABSTRAK
Angka rawat inap pasien anak masih tinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Selama proses perawatan rawat inap, anak harus beradaptasi dengan berbagai stresor seperti kondisi kesehatan, tindakan invasif, lingkungan fisik rumah sakit, sikap petugas kesehatan, dan lingkungan sosial. Setiap anak memiliki tingkat kemampuan koping yang berbeda dalam menghadapi stresor. Anak-anak yang tidak mampu mengatasi stres selama dirawat di rumah sakit cenderung mengalami stres dan akhirnya mengalami trauma. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman anak dalam menerima asuhan atraumatik selama rawat inap menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 11 partisipan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh empat tema yaitu kebutuhan anak akan kehadiran orang tua dalam rawat inap; Manajemen nyeri yang tidak efektif dalam tindakan invasif menyebabkan trauma; Kualitas perawatan pasien menurun karena kesibukan perawat; dan kebutuhan sosialisasi, belajar dan bermain anak-anak selama dirawat di rumah sakit.
ABSTRACT
The hospitalization rate for pediatric patients is still high both in the world and in Indonesia. During the inpatient care process, children must adapt to various stressors such as health conditions, invasive measures, the physical environment of the hospital, the attitude of health workers, and the social environment. Every child has a different level of coping ability in dealing with stressors. Children who are unable to cope with stress while in hospital are more likely to experience stress and eventually experience trauma. This study aims to explore children's experiences in receiving atraumatic care during hospitalization using qualitative research methods with descriptive phenomenological study approach. The number of participants in this study were 11 participants who were selected using purposive sampling technique. The results obtained four themes, namely the child's need for the presence of parents in hospitalization; Ineffective pain management under invasive measures resulting in trauma; The quality of patient care has decreased due to the busyness of the nurses; and the children's social, learning and playing needs during their hospitalization."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imaz Zaniar Majid
"Adaptasi culture shock adalah suatu penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa internasional akibat pengaruh perbedaan budaya asal dengan budaya tuan rumah. Literature review ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi adaptasi culture shock pada mahasiswa internasional. Literature review ini diambil dari tiga layanan publikasi yaitu; scopus, proquest, science direct yang. Penelusuran publikasi dilakukan mulai dari bulan Mei-Juni tahun 2020. Metode yang digunakan dalam studi literature ini adalah (preferred reporting items for systimatik reviews and meta-analysis) PRISMA. Terdapat 12 studi dari literature yang ditemukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagian besar studi dilakukan di Amerika Serikat. Sampel pada penilitian ini minimal 150 dengan analisis yang digunakan sebagian besar menggunakan Struktural Equation Model (SEM). Faktor yang memiliki kontribusi pada adaptasi culture shock terdiri dari dua yaitu internal (self efficacy, motivasi dan komunikasi), dan eksternal (sosial support, budaya dan rekreasi).

Culture shock adaptation is an adjustment made by international students due to the influence of cultural differences of origin with host culture. This literature review aims to identify internal and external factors that influence the adaptation of culture shock to international students. This literature review was taken from three publication services namely; sqopus, proquest, science direct yang. Publication searches are conducted from May to June 2020. The method used in this literature study is PRISMA's preferred reporting items for systematic review and meta-analysis. There are 12 studies from the literature found according to inclusion and exclusion criteria. Most studies are conducted in the United States. Samples in this research are at least 150 with the analysis used mostly using Structural Equation Model (SEM). The factors that contribute to the adaptation of culture shock consistĀ of two factors, namely internal (self efficacy, motivation and communication), and external (social support, culture and recreation).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Maryati
"Penggunaan ponsel pintar berlebihan dapat menyebabkan Phantom Vibration Syndrome sehingga memicu masalah kesehatan jiwa seperti kecemasan dan interaksi sosial pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan Phantom Vibration Syndrome dengan tingkat kecemasan dan interaksi sosial remaja. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi bersifat cross-sectional dengan 64 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2019 yang dipilih melalui teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan online dengan instrumen penelitian Phantom Vibration Syndrome, Hamilton Anxiety Rating Scale, dan interaksi sosial. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan antara Phantom Vibration Syndrome dengan tingkat kecemasan (p=0,015), sedangkan uji Chi-Square juga menunjukkan ada hubungan antara Phantom Vibration Syndrome dengan interaksi sosial (p=0,026). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Phantom Vibration Syndrome berhubungan dengan tingkat kecemasan dan interaksi sosial. Phantom Vibration Syndrome dapat dicegah dengan membatasi penggunaan ponsel dan jika sudah terjadi kecemasan dapat dilakukan teknik relaksasi dan melakukan belajar secara berkelompok untuk meningkatkan interaksi sosial remaja.

The excessive use of smartphones can cause Phantom Vibration Syndrome that triggers mental health problems such as anxiety and social interaction issue. This study was conducted to identify the relationship between Phantom Vibration Syndrome with anxiety levels and social interaction in adolescents. Descriptive correlative with cross-sectional study used with 64 students of the Faculty of Nursing at the University of Indonesia batch 2019 through Simple Random Sampling. The data were collected online by using three instruments, including Phantom Vibration Syndrome, Hamilton Anxiety Rating Scale, and social interaction. This study was found that Phantom Vibration Syndrome associated with anxiety and social interaction. Spearman correlation test showed a relationship between Phantom Vibration Syndrome and anxiety level (p=0.015). Meanwhile, chi-Square test also found a relationship between Phantom Vibration Syndrome and social interaction (p=0.026). Phantom Vibration Syndrome can be prevented by limiting smartphone usage. If anxiety has occurred, relaxation techniques can be used and group study can be useful to improve adolescent social interaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Septirina Rahayu
"Lanjut usia merupakan kelompok yang rentan terhadap penurunan kemampuan fungsional, dalam menghadapi penyesuaian tempat tinggal dan kehilangan orang-orang terdekat,akan dipengaruhi pula oleh pengalaman hidup sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai pengalaman lansia tinggal di panti sosial tresna werdha dalam menjalani kehidupan masa tua.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari enam orang lansia yang tinggal di panti. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam sesuai dengan tujuan penelitian, serta analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Collaizi. Temuan hasil penelitian ini terdapat tiga tema yaitu, kebutuhan kehidupan mandiri dan sistem pendukung sebagai alasan tinggal di panti,respon penyesuaian kehidupan di panti dan dukungan keluarga sebagai faktor pendukung untuk tetap tinggal di panti. Untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yang tinggal di panti, petugas berupaya memberikan pelayanan yang baik dalam merawat lansia

Elderly people are vulnerable to the decline in the functional ability. The need to adjust their current life and change of residence, well as the loss of relatives. This situation is very influenced by their prior life experiences. The aim of this study was to gain an overview of the experience of the elderly living in elderly residental home (Panti Sosial Tresna Werdha/PSTW). The study used qualitative method with descriptive phenomenology approach. Participants in this study consisted of six elderly people who live in the institutions. Data were collected through in deph interviews in accordance with the purpose of research, and analysis of data from interviews using the analysis stage by Collaizi. Three themes emerged from this study namely independent liiving needs and support systems as a reason for staying at PSTW, adaptive response of life in PSTW, and family support as a contributing factor to remain at PSTW. To improve the quality of life of elderly people who live in institutions , officials seek to provide good service in caring for the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Anggraini
"Dampak kekerasan seksual terhadap anak tidak hanya dirasakan oleh anak sebagai korban namun juga dirasakan oleh keluarga. Salah satu konsekuensi negatif yang dihadapi keluarga adalah stres dalam menghadapi anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, pemilihan partisipan dengan metode purpossive sampling, dan dianalisis dengan metode Colaizzi dengan hasil saturasi pada partisipan keenam.
Penelitian menghasilkan lima tema yaitu perubahan perilaku anak pasca kekerasan seksual sebagai sumber stres keluarga, respon stres keluarga terhadap perubahan proses keluarga, pemanfaatan dukungan sosial sebagai sumber kekuatan keluarga bertahan dari stres, pelaksanaan kegiatan keagamaan dan peningkatan spiritualitas sebagai bentuk koping keluarga terhadap stres, dan perubahan pola asuh sebagai bentuk evaluasi dan pembelajaran bagi keluarga.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah pengembangan penanganan keperawatan jiwa yang tepat bagi keluarga dengan anak korban kekerasan seksual, pembentukan UKJS, peningkatan kolaborasi antara pihak terkait dengan tim kesehatan jiwa dalam setiap prosedur yang dilakukan tidak hanya terbatas bagi anak sebagai korban tetapi juga bagi keluarga.

The impact of child sexual abuse is not only felt by children as victims but also felt by the family. One of the negative consequences families face is the stress in dealing with child victims of sexual violence. This study used a qualitative design, selection of participants using purposive sampling method, and analyzed by Colaizzi method with the results of saturation in the sixth participant.
The study resulted in five themes, namely changes in children's behavior after the sexual violence as a source of family stress, the stress response of family to change the family, the utilization of social support as a source of family strength to withstand the stress, the implementation of religious activities and increase spirituality as a form of family coping to stress, and changes parenting as a form of evaluation and learning for families.
Recommendations from this study is the development of nursing handling right life for families with children victims of sexual violence, the establishment of UKJS, increased collaboration between the parties related to the mental health team in any given procedure is not only limited to children as victims but also for the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library