Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifudin
Abstrak :
Skripsi ini menguraikan pengelolaan sumberdaya perikanan oleh komunitas lokaldi Desa Jelemuk Kecamatan Bika Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Pengelolaan sumberdaya didasarkan pada aturan-aturan yang berasal dari luar komunitas, beberapa aturan bisa berhasil diterapkan dan beberapa tidak berhasil diterapkan. Fokus skripsi ini pada penyebab penerapan aturan baru yang berhasil dan tidak berhasil. Keberhasilan penerapan aturan terjadi karena hukuman sosial berupa rasa malu dan keinginan komunitas untuk melindungi sumberdaya dari orang luar desa. Ketidakberhasilan terjadi karena aturan tidak sesuai dengan kondisi sosial di Desa Jelemuk. Rasa kebersamaan yang didasarkan pada kekerabatan dan pertemanan yang terjalin diantara warga desa menyulitkan penerapan aturan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara dan observasi partisipasi.
This thesis describes fisheries resource management done by local community in Desa Jelemuk Kecamatan Bika Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Resource management is based on regulations which come from outside community. This thesis’ focus is the cause of succesful and unseccesful application of the new regulations. The succesful application of new regulations happened due to social punishment in the form of embarashment feeling and community desire for keeping its resources away from outsiders. The unsuccesful application of the regulations occured because the regulations do not suitable with Desa Jelemuk social condition. Togetherness feeling relied on kinship and frienship woven between vilage citizen harden the application of the new regulations. This reseach equips qualitative method using interview and participatory observation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyah Ayu P.
Abstrak :
Skripsi ini menjelaskan hubungan antara simbol dan ritual dalam kebudayaan masyarakat Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Hal tersebut dapat tergambarkan dalam tradisi ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng yang masih dianggap sakral hingga saat ini. Padahal, saat ini masyarakat Pondok Ranggon merupakan masyarakat yang terbuka, dengan akses transportasi yang memudahkan mereka berinteraksi dengan kehidupan kota dan lebih mengedepankan sifat-sifat rasional. Namun, dibalik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, masyarakat Pondok Ranggon masih mempertahankan tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng hingga saat ini. Oleh sebab itu Hajat Bumi Kramat Ganceng merupakan objek penelitian skripsi ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep penafsiran simbol dari Victor Turner yaitu: exegetical meaning, operational meaning, positional meaning. Ketiga konsep tersebut dapat mewakili kembali simbol yang terdapat dalam ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng pada masyarakat Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis bukan hanya mencari informasi, tetapi lebih kepada untuk memahami suatu objek penelitian berdasarkan makna dan nilai masyarakat yang bersangkutan. ...... This undergraduated thesis describes the relation between symbols and ritual of culture Pondok Ranggon village society in East Jakarta Province. That relation can be seen in Hajat Bumi Kramat Ganceng ritual, which still as sacred one until now. Although nowdays the society in Pondok Ranggon society is open minded society, which seen in a transportation acces to the city and trust to rational characteristic. However, behind the needs of an increasingly complex, society of Pondok Ranggon village still retain traditional ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng until now. Therefore, ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng is the object of research this essay. The research was conducted with the use of Interpretation symbols from Victor Turner, consist of: exegetical meaning, operational meaning, and positional meaning. They are a unit that capable of representing the symbols in the ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng and Pondok Ranggon village society in East Jakarta Province. The research method used in this research is Qualitative Method, by using this method, researcher not only looking for information but more to understand the object of research based on meaning and value of pertinent community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Susetyo Ningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Kesenian kerap kali dipandang dan dikaitkan dengan permasalahan global dan perekonomian. Suatu seni akan berubah sesuai dengan pangsa pasar, bukanlah suatu fenomena baru. Sayangnya, keberadaan kesenian kurang dilihat secara mendalam terkait keberadaan dirinya. Thesis ini bertujuan untuk melihat kesenian dari sudut pandang habitus masyarakatnya. Beberapa kelompok seni di Desa Bandyngrejo, Kab. Ngablak, Kec. Magelang, Jawa Tengah ini memiliki strategi untuk melestarikan kesenian. Keberadaan mereka yang dari luar nampak bersaing, nyatanya memiliki cerita berbeda di dalamnya. Rumusan masalah akan dijawab melalui pendekatan kualitatif dan metode etnografi. Data-data yang didapatkan berasal dari wawancara, observasi, dan penelurusan dokumen. Pada metode observasi, saya ikut berpartisipasi akan kegiatan yang dilaksanakan masyarakat Bandungrejo dan juga kelompok seni. Temuan dilapangan menunjukan bahwa kesenian tidak dapat diukur dengan uang. Habitus merupakan alasan yang kuat suatu kelompok agar tetap mempertahankan dirinya. Kesenian tetap hadir bukan karena ada ancaman, namun habitus masyarakat desa sangat mendukung dan berpengaruh pada seni. Ditambah dengan paradigma labeling sebagai lsquo;desa seni rsquo;, perubahan karakter masyrakat dari negatif ke positif, dan juga seni dikatakan sebagai komunitas terbayangkan. Seni, jika dilihat secara holistik lagi akan memiliki makna yang berbeda.
ABSTRACT
Art is often viewed and linked to global issues and the economy. An art will change according to market share is not a new phenomenon. Unfortunately, the existence of art is not seen in depth related to its existence. This thesis aims to see art from the point of view of the community 39 s habitus. Some art groups in Bandungrejo Village, Kab. Ngablak, Kec. Magelang, Central Java have a strategy to preserve the arts. Their existences look like be competitive each other. it is however differ from the reality. Problem formulation will be answered through qualitative approach and ethnography method. The data obtained comes from interviews, observation, and documents research. In the observation method, I participated in the activities undertaken by the Bandungrejo community and the art group as well. Field findings show that art can not be measured by money. Habitus is a strong reason for a group to maintain itself. A threat is not a reason why art remains its existence, due to the habitus of the village community is very supportive and influential on art. Furthermore, the paradigm of labelling as 39 art village 39 , the changing of society 39 s character from negative to positive have an impact that art is said to be the unimaginable community. Again, art will have a different meaning if it is viewed in holistic way.
2018
T50678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuffana Farasabila
Abstrak :
Tesis ini mengargumentasikan bagaimana potensi kegiatan museum-date sebagai bentuk pergeseran persepsi masyarakat terhadap museum dan pariwisata dapat mempengaruhi hubungan masyarakat urban dengan museum. Selama ini, museum dipandang sebagai tempat yang membosankan karena kurangnya inovasi sehingga masyarakat seringkali berkunjung ke museum hanya untuk urusan edukasi. Era disrupsi yang terjadi saat ini menyebabkan terjadi perubahan persepsi masyarakat dalam memaknai museum sebagai ruang sosial masyarakat urban. Perubahan persepsi tersebut kemudian terwujud dalam kegiatan museum-date. Temuan di lapangan memperlihatkan bahwa era disrupsi memengaruhi berbagai aspek dalam dinamika dalam museum dan berpengaruh pada bentuk museum-date yang dilakukan pengunjung. Fenomena museum-date juga terbentuk tidak hanya disebabkan adanya pengaruh disrupsi, namun juga adanya benturan dengan museum konvensional. Untuk mengeksplorasi lebih dalam perubahan-perubahan yang terjadi, tesis ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Argumentasi tesis ini adalah saat ini museum-date merupakan bentuk kemas ulang pariwisata terutama untuk masyarakat urban. Perubahan dinamika museum yang berimplikasi pada kemas ulang pariwisata dapat mencerminkan bagaimana persepsi masyarakat urban dalam memandang setiap perubahan dalam kehidupan sehari-hari. ......This thesis argues how the potential of museum-date activities as a form of shifting people's perceptions of museums and tourism can affect the relationship between urban communities and museums. So far, museums have been seen as boring places due to a lack of innovation, so people often visit museums only for educational purposes. The current era of disruption has caused changes in people's perceptions of interpreting museums as a social space for urban society. The change in perception then manifested in museum-date activities. Findings in the field show that the era of disruption influences various aspects of dynamics in museums and influences the museum-date forms that visitors take. The museum-date phenomenon is also formed not only due to the influence of disruption but also a clash with the conventional museum form. To explore more, this thesis uses ethnographic methods with a qualitative approach. The argument of this thesis is that currently, museum-date is a form of tourism repackaging, especially for urban communities. Changes in museum dynamics that have implications for tourism repackaging can reflect how urban society perceives every change in daily life.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Krisna Alka
Abstrak :
Organisasi MAARIF Institute dan Ahmad Syafii Maarif tak bisa dipisahkan. Satu-menyatu dan sokong menyokong dalam budaya organisasinya. Sosoknya sebagai figur sentral dalam organisasi memiliki pengaruh penting, di dalam maupun di luar organisasi. Gagasan dan pemikirannya tentang keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan menjadi bumi gerakan visi dan misi lembaga ini. Penerusan nilai-nilai utama yang digagas oleh Ahmad Syafii Maarif menjadi fondasi dalam budaya gerakan MAARIF Institute. Dalam tesis ini, saya mengemukakan perjalanan organisasi MAARIF Institute sebagai upaya memberikan pemahaman tentang transformasi budaya organisasi yang berjalin berkelindan dengan figur penting dibalik organisasi ini, saat masih hidup dan setelah wafat. Sehingga penelitian ini memaparkan dinamika budaya organisasi yang ada dalam tutur pengalaman pribadi dan refleksi diri sesuai dengan kaidah-kaidah etnografi. ......The MAARIF Institute and Ahmad Syafii Maarif could not be separated. They are bound together and support each other in their organizational culture. His figure as the key figure in the organisation had an essential presence, both inside and outside the organization. His ideas and thoughts on Islam, Indonesia, and humanity have fuelled the organization's vision and mission. The transmission of the core values initiated by Ahmad Syafii Maarif became the foundation of MAARIF Institute's movement culture. In this thesis, I present the organizational journey of MAARIF Institute in an effort to provide an understanding of the transformation of organizational culture intertwined with the key figure behind the organization, both during his lifetime and after his passing. Thus, this research explores the dynamics ofthe existing organizational culture in terms of personal experience and self-reflection in accordance with the rules of ethnography.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini membahas keragaman perilaku individu yang menggambarkan upaya berbagi dan tidak berbagi pengetahuan dalam interaksi antar individu di komunitas. Seiring berjalannya operasional restoran setiap hari, pegawai kitchen akan terus berbagi dan tidak berbagi pengetahuan saat melaksanakan tugas persiapan penyajian menu. Penelitian ini menemukan dua kategori empirik yang menggambarkan ketika pegawai kitchen tidak berbagi pengetahuan dan ketika pegawai kitchen menerima potongan pengetahuan yang tidak dibagi sebelumnya. Beberapa hal seperti kuantitas bumbu, jenis bahan, langkah pembuatan menu, dan pengalaman pribadi menjadi faktor-faktor yang mendukung terwujudnya keragaman perilaku pegawai kitchen dalam menjalankan tugas operasional restoran. Faktor faktor tersebut yang menggambarkan adanya praktik berbagi dan tidak berbagi pengetahuan yang diterapkan secara mandiri oleh pegawai kitchen. Penelitian ini menemukan bahwa berbagi dan tidak berbagi pengetahuan merupakan bagian dari proses pembentukan pengetahuan sesuai dengan model connectionism. Berbagi dan tidak berbagi pengetahuan dalam komunitas pegawai kitchen terjadi karena pengetahuan terutama yang tidak dibagi dinilai dapat menjadi pemecah masalah yang dihadapi pegawai kitchen pada level individu. Proses berbagi dan tidak berbagi pengetahuan sesungguhnya telah menjadi budaya yang hidup dalam komunitas.
ABSTRACT This study discusses the diversity of individual behavior that illustrates efforts of shared and unshared knowledge in interactions between individuals in the community. As restaurant operations run each day, kitchen employees will continue applying their shared and unshared knowledge while carrying out their preparation tasks for the menu. This study found two empirical categories that describe when kitchen employees unshared knowledge and when kitchen employees receive pieces of knowledge that are unshared beforehand. Some things such as quantity of seasonings, types of ingredients, steps to make menus, and personal experiences are factors that support the realization of the diversity of kitchen employees behavior in carrying out restaurant operational tasks. These factors illustrate the practice of shared and unshared knowledge that is applied independently by kitchen employees. This study found that shared and unshared knowledge is part of the process of forming knowledge according to the connectionism model. Shared and unshared knowledge in the kitchen employees community occurs because knowledge, especially those not shared, is considered to be a problem solver faced by kitchen employees at the individual level. The process of shared and unshared knowledge has actually become a living culture in the community
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Purnamasari
Abstrak :
ABSTRAK Satuan Polisi Pamong Praja atau biasa disingkat dengan Satpol PP adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk menjalankan tujuan sebagai penjaga keamanan dan keyamanan dan ketertiban umum di lingkungan daerah dan juga sebagai penegak Peraturan Daerah. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Satpol PP dalam menjalankan sebuah aturan sebagai pelayanan publik, saat berhadapan dengan keadaan empiris di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang bertempat di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam sebuah organisasi yang dibuat oleh pemerintah sekalipun dapat terjadi diskresi, diskresi dilakukan untuk mejalankan aturan secara cepat.
ABSTRACT satpol PP is an organization formed by the local government to carried out in public security order in the local area Peraturan Daerah. This study discusses how Satpol PP in implementing a rule as a public service, when with empirical conditions. This study uses ethnographic method which is located in Kantor Satpol PP Kota Depok. The results of this study indicate that even in an organization created by the government discretion can occur, discretion is carried out to execute the rules fast.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhammad Bahtiar
Abstrak :
Penelitian ini tentang pengelolaan sumber daya madu hutan yang dilakukan oleh masyarakat di desa Keliling Semulung, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan deskripsi tentang pengelolaan sumber daya madu hutan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka, pengamatan partisipasi dan wawancara. Penelitian saya menunjukkan bahwa terdapat tiga sumber daya madu hutan yaitu repak, lalau dan tikung. Pada ketiga sumber daya madu hutan tersebut terdapat tiga unsur sumber daya yaitu, tanah, pohon dan sarang lebah. Pengelolaan pohon dan tanah dan sarang lebah pada repak, lalau, dan tikung, dilakukan dengan cara berbeda. Adapun hak kepemilikan sarang lebah pada repak, lalau, tikung adalah sama yaitu sebagai pemilik, sedangkan hak kepemilikan pada tanah dan pohon berbeda. Pengelolaan tanah, pohon dan sarang lebah pada ketiga sumber daya madu tersebut dilaksanakan sesuai dengan pranata yang berlaku di masyarakat dan pranata yang berlaku merupakan aturan adat. Pranata ini memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya maduhutan. ...... This research is about the management of forest honey resources in Keliling Semulung. This study used a qualitative approach to get a description of forest honey resource management. The data was collected by the method of literature, participation observations and interviews. My research shows that there are three resources of forest honey that are repak, lalau and tikung. On the third of the forest honey resource, there are three elements of resources, that are land, trees and honeycomb. Management of land and trees and honeycomb on repak, lalau, and tikung, carried in a different way. The ownership rights honeycomb on repak, lalau, tikung are the same being as the owner, while the land and tree tenure is different, Management of the soil, tree and honeycomb on all three honey forest resources is implemented according with the institutions who prevailing in society and institutions which applicable constitute customary rules. This instituions holds an important role in the management of forest honey resources.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saffar Masyhur Abdul Salam Hamid
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini dibuat untuk membahas bagaimana skema pengetahuan pemilik RAE Sport Apparel dalam menentukan strategi internal dan eksternal yang akan dilakukan untuk kegiatan bisnisnya. Bagaimana pengalaman-pengalaman atau situasi yang ada dapat mempengaruhi skema-skema pengetahuan awal pemilik dalam melanjutkan bisnisnya. Pada penelitian ini juga melihat bagaimana proses strategi internal dan eksternal berjalan. Terdapat hubungan sosial yang menciptakan jaringan kepentingan serta ikatan-ikatan sosial yang terjadi ketika pemilik menjalankan strategi bisnisnya, selain itu inovasi batik juga menjadi salah satu strategi bisnis yang dijalankan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan partisipasi observasi.
ABSTRACT
This undergraduate thesis was to know about how the RAE Sport Apparel?s owner schema theory determine the internal dan external strategies in his own business, how the experiences or situations could affect the owner?s foreknowledge schema to continue the business. This study also observe how the internal and external strategies proceed. There are social relations which create the network interests and social ties that occured when the owner implemented his business strategies. Beside that, batik innovation is the one of business strategy he did. This qualitative research using in-depth interviews technique and participant observation.;
2016
S65127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfia Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas bisnis rumah makan padang Putra Minang grup yang memanfaatkan ikatan kekerabatan dan identitas minang bukan hanya sebagai pondasi awal pembentukan, namun juga sebagai media pengembangan bisnis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, pengamatan dan partisipasi observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teori strategi bisnis yang sesuai dengan fenomena yang terjadi guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Secara garis besar, skripsi inimelihat saling keterkaitan dan keterikatan antara bisnis dan kekerabatan yang oleh beberapa ahli seringkali diposisikan sebagai dua hal yang bertolak belakang. Nyatanya bisnis di perkotaan yang memanfaatkan ikatan kekerabatan sebagai media pengembangan bisnis masih relevan diaplikasikan pada kelompok Putra Minang.
ABSTRACT
This undergraduate thesis examines the Padangnese Restaurant group named Putra Minang that using kinship and Minang identity not only as a basis of business, but also as a media to develop the business it self. This qualitative research using in depth interviews interviews technique and participant observation as a method. The data and information which has been collected are analyzed by business strategy theory that fit with the phenomenon in order to give better understanding. Ingeneral, this article focuses on the connection between kinship and business which concidered as contradiction for the some expert. In fact, business in urban area that using kinship as a developing media is still relevant applied in Putra Minang group.
2017
S69027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>