Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dzaqi Faizal Auliroh
"Survei Bank Indonesia tahun 2021 menyatakan bahwa 87,5% UMKM di Indonesia terdampak pandemi COVID-19 dan mengalami dampak negatif dari sisi penjualan. Dampak terbesar dirasakan oleh pemilik bisnis Food and Beverage (FnB). Menurut data dari Organisasi Kopi Dunia, tingkat konsumsi kopi Indonesia tumbuh 44% dalam periode sepuluh tahun kopi yakni dari Oktober 2008 sampai dengan September 2019. Toko Kopi Bersaudara merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang FnB yang memiliki konsep industrial dengan mengedepankan nilai produktivitas dan edukasi. Hasil temuan data dari survei online dan focus group discussion menyatakan bahwa brand awareness Toko Kopi Bersaudara sudah cukup tinggi, namun memiliki permasalahan kurangnya brand loyalty dari konsumen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan permasalahan brand loyalty adalah dengan menggunakan pendekatan humas pemasaran dengan membentuk kepercayaan dari konsumen terhadap Toko Kopi Bersaudara. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan brand loyalty Toko Kopi Bersaudara dengan melakukan beberapa program yang dapat meningkatkan retensi kunjungan konsumen sebesar 20%. Khalayak sasaran program ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 19 sampai dengan 26 tahun, berdomisili di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto. Program ini memiliki enam rancangan yang akan dilaksanakan dari bulan Januari hingga Juni 2023 yaitu Bersaudara Creative Content, Barista Take Over Session, A Day in My Life by Influencer, Customer of the Month, Take a Look at Bersaudara Review Challenge, It’s Payday Bring Your Own Tumbler. Anggaran biaya yang akan dikeluarkan yaitu sebesar Rp23.500.000 untuk 6 bulan pelaksanaan.

Bank Indonesia report on 2021 mentioned that 87,5% Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) in Indonesia were affected by COVID-19 and got negative impact on their sales. Food and Beverage (FnB) industry is affected the most by this pandemic. Research from the World Coffee Organisation mentioned that Indonesia's coffee consumption rate grew 44% in a ten-year period of coffee, from October 2008 to September 2019. Bersaudara coffee shop is one of the SMEs in the FnB industry with an industrial concept and focuses on productivity and education. Data from online surveys and focus group discussion found that Bersaudara coffee shop has quite high brand awareness but lack of brand loyalty from customers. One of the strategies to grow brand loyalty for Bersaudara coffee shop is enhancing trust from customers by using marketing public relations programs. The objectives of this program is to enhance brand loyalty of Bersaudara coffee shop by doing several programs to grow customer visit retention by 20%. Target audiences of this program are male and female in their 19 to 26 years old, stay at City and Regency of Mojokerto. This program will have six plan which will be held from January to June 2023, such as Bersaudara Creative Content, Barista Take Over Session, A Day in My Life by Influencer, Customer of the Month, Take a Look at Bersaudara Review Challenge, It’s Payday Bring Your Own Tumbler. The program will cost Rp23.500.000 for six months.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titut Sutyani
" Inti permasalahan dari penelitian ini adalah tinjauan kodikologis terhadap naskah Palembang. Bidang kodikologi meliputi aspek materi naskah, sehingga secara tidak langsung dapat diketahui gambaran situasi pernaskahan di suatu tempat, dalam hal ini di Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Oleh karena itu penelitian lanjutan yang berupaya menelusuri tempat-tempat penyalinan dan berkaitan dengan situasi pernaskahan di Palembang perlu dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) adanya orang-orang yang terkait dengan naskah, yaitu penyalin, pengarang, pemilik, dan penyewa naskah; (2) adanya tempat-_tempat penyalinan naskah di Palembang; (3) adanya keterkaitan antara jenis naskah dan tujuan penyalinan naskah; (4) adanya penyebutan bahasa di dalam naskah; dan (5) adanya ciri-ciri fisik dari naskah Palembang."
2000
S11074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Dariah
"Latar Belakang: Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapatdilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu salah satunya AngkaKematian Bayi. Penyumbang Angka Kematian bayi di kota Cimahi adalah AngkaKematian neonatal dimana pada tahun 2013 sebesar 83 Kematian bayi terjadipada periode neonatal dan pada tahun 2014 sebesar 76,9. Pada Tahun 2016terjadi kematian neonatal 50 orang dan kematian bayi 66 dan sebagaian besarterjadi pada periode neonatal. Dalam 7 tahun ke belakang Tahun 2009 - 2015 program penurunan kematian bayi khususnya kematian neonatal di Kota Cimahikurang signifikan bahkan cendrung naik pada Tahun 2016 dan belum adanyaanalisis mendalam terhadap penyebab kematian bayi.
Metode: Penelitian bersifat observasional dengan desain kasus kontrol.Kasus adalah bayi meninggal usia 0 sampai dengan 28 hari. Sedangkan kontroladalah bayi lahir hidup. Sampel dalam penelitian sebanyak 86 yang terdiri dari 43kasus dan 43 kontrol. Data penelitian data berupa data sekunder dari hasil laporanotopsi verbal kematian neonatal, buku KIA dan data primer yang diperolehlangsung dari responden melalui wawancara tertulis dan formulir. Analisa datasecara univariate dan bivariate dengan uji chi square.
Hasil Penelitian: Analisi faktor risiko menunjukkan variable pendidikan Nilai P=0,828, sosial ekonomi Nilai P=0,008; OR=4,440, Umur Ibu NilaiP=0,471; OR= 1,5930, paritas Nilai P = 0,375; OR= 1,640, Jarak persalinan nilai P= 0,009; OR= 7,935, Pekerjaan Nilai P= 0,000; OR= 15,333, Status Gizi nilai P = 0,016; OR=7.047, pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan Nilai P=0,015; OR= 4,032, pengetahuan tentang tanda bahaya bayi baru lahir Pvalue= 0,001; OR= 10,982, Jenis Kelamin Nilai P= 0,512, Usia Getasi NilaiP=0,000; OR= 25,895, Asfiksia Nilai P=0,000; OR=2,870, BBLR NilaiP=0,000; OR=12,316, Infeksi Nilai P= 0,018; OR=2,344, faktor persalinan Nilai P= 1,000, Komplikasi P= 0,010; OR=3,496, post natal care nilai P=0,023; OR=5,161, Pemeriksaan ANC nilai P= 0,001 ; OR=5,914, IMD P=0,001; OR=12,500.
Kesimpulan : Faktor ekonomi keluarga, jarak kehamilan, pekerjaan, statusgizi, pengetahuan tentang bahaya kehamilan, pengetahuan tentang bahaya BBL,usia getasi, asfiksia, BBLR, infeksi, komplikasi post natal care, pemeriksaanANC dan intervensi IMD berhubungan dengan kematian neonatal.

Background: Health development conditions in general can be seen from thehealth status and nutrition of the community, one of which is the Infant MortalityRate IMR. The contributor of the Infant Mortality Rate in Cimahi city isneonatal mortality rate. In 2013 the incidenceof infant mortality in neonatal periodis 83 and 76.9 in 2014. In 2016, there are 50 of infant mortality and 60 ofneonatal mortality. In the past 7 years from 2009 to 2015 program todecreaseinfant mortality, especially neonatal mortality in Cimahi City is notsignificant,yet tend to increasein 2016 and there has not any deep analysis to whatcauses the infant mortality.
Methods: The study was observational with case control design. Cases areinfants dying from 0 to 28 days. While the controls arethe infants bornalive.Samples in this study were 86 consisting of 43 cases and 43 controls. The datacollected were secondary data from verbal autopsy report of neonatal death, KIAbook and primary data obtained directly from respondents through writteninterview and forms. Data analysis used univariate and bivariate data with chisquare test.
Results: Risk factor analysis showed educational variables P value 0.828, socioeconomic P value 0.008 OR 4.440, maternal age P value 0.471, OR 1.5930, parity P value 0.375 OR 1,640, Gestational Distance P value 0.009 OR 7,935, Occupation P 0,000 OR 15,333, Nutritional Status P 0.016 OR 7.047, maternal knowledge about pregnancy alert P 0.015 OR 4,032, knowledge of the newborn hazard Pvalue 0.001 OR 10,982, Gender P value 0.512, Age Gestation P 0,000 OR 25,895 Asphyxia P 0,000 OR 2,870, BBLR P 0,000 OR 12,316, Infection P 0.018 OR 2,344, labor factor P 1,000, Complications P 0.010 OR 3,496, post natal care P value 0.023 OR 5,161, ANC examination P value 0.001 OR 5,914, IMD P 0.001 OR 12,500.
Conclusions: Family economic factors, gestational distance, occupation,nutritional status, knowledge of pregnancy hazards, knowledge of BBL dangers,age of gestation, asphyxia, LBW, infections, postnatal care complications, ANCand intervention IMD are associated with neonatal mortality.Keywords Case control Risk Factors Neonatal Mortality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Solihat
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk merupakan peristiwa terjadinya perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah, baik bertambah maupun berkurang. Indonesia merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi.BKKBN menyebutkan bahwa rata-rata Wanita Usia Subur melahirkan 2,6 anak dan laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan jika rata-rata Wanita Usia Suburmelahirkan 2,1 anak. Kelompok usia remaja merupakan komponen yang beradapada usia produktif. Kelompok usia muda adalah paling dominan di antara kelompok usia lainnya. SDKI tahun 2002/2003 menunjukkan penurunan menjadi10,4 remaja yang sudah pernah melahirkan atau sedang mengandung anakpertama, pada tahun 2007, terdapat 8,5 remaja sudah pernah melahirkan dan sedang mengandung anak pertama yaitu sebesar 6,6 remaja sudah pernah melahirkan dan 1,9 remaja sedang mengandung anak pertama BKKBN, 2008 .Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah yang kompleks terkait dengan pendidikan, kemiskinan, norma sosial budaya, dan geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas remaja kawin di Indonesia, analisis lanjut data SDKI tahun 2012 dengan pedoman kuesioner WUS Wanita Usia Subur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi crossectional. Pengolahan data dilakukan pada bulan Februari-Juni 2017 dengan sampel yang diambil berjumlah 2176 responden memenuhi kriteria inklusi. Hasil yang didapat adalah usia kawin pertama, usia pertama melakukan hubungan seksual, dan usia pertama melahirkan memiliki nilai estimasi resiko terbesar dibandingkan dengan variabel lain. Remaja yang berumur2anak dibandingkan dengan remaja yang berumur ge;20 tahun saat kawin pertama. Terdapat beberapa responden yang berusia kurang dari 20 tahun saat kawin pertama, melakukan hubungan seksual pertama kali, dan saat melahirkan pertama kali. Oleh karena itu, penguatan sosialisasi pendewasaan kehamilan, penguatan program PKPR, dan sosialisasi serta penguatan program KB dalam penjarangan kehamilan yang dapat disampaikan melalui KUA kepada para calon pengantin sangat diperlukan untuk menekan permasalahan yang terjadi pada usia remaja.

ABSTRACT
Population growth is the occurrence of changes in the number of people in a region, either increased or decreased. Indonesia is a country that has a high population growth rate. BKKBN mentioned that the average Fertile Women gave birth to 2.6 children and the rate of population growth can be suppressed if the average of Women Aged Fertile gave birth to 2.1 children. The adolescent age group is a component that resides in the productive age. The younger age group is the most dominant among other age groups. IDHS in 2002/2003 showed a decrease to 10.4% of teenagers who had given birth or being pregnant with the first child, in 2007, there were 8.5% of teenagers had given birth and were pregnant with the first child that is 6.6% Childbirth and 1.9% of teenagers being pregnant with the first child (BKKBN, 2008). This can lead to complex problems related to education, poverty,
socio-cultural norms, and geography. This study aims to determine the factors affecting the fertility of adolescents mating in Indonesia, further analysis of data SDKI 2012 with guidelines questionnaire WUS (Female Age Fertile). This research uses a quantitative approach with cross sectional study. Data processing conducted in February-June 2017 with the sample taken amounted to 2176 respondents with inclusion criteria. The results obtained are the first marriage age, the first age of sexual intercourse, and the first age of birth has the greatest risk estimation value compared with other variables. Teenagers <20 years old at first marriage had a 4- fold higher risk of having > 2 children compared with ≥20 years of age at first
marriage.
"
2017
S69754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Nabila
"Permasalahan sampah di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya. Penelitian The World Bank tahun 2019 mengungkapkan bahwa popok sekali pakai menempati urutan kedua sebagai penyumbang sampah terbesar di saluran air Indonesia. Sebagai solusi dari permasalahan popok sekali pakai, Bayi Poka hadir sebagai brand yang menawarkan produk cloth diaper (clodi) yang dapat dicuci kembali dengan daya tahan produk sampai 2 tahun sehingga ramah bagi lingkungan. Selain dibuat dari bahan yang telah tersertifikasi secara internasional sehingga aman dan nyaman bagi bayi, Bayi Poka juga berkomitmen dalam mengampanyekan pentingnya clodi dalam penyelamatan lingkungan. Sayangnya, pengetahuan masyarakat terhadap Bayi Poka masih rendah karena Bayi Poka belum bisa mengomunikasikan keunggulan produknya dengan baik. Kegiatan pemasaran yang dilakukan Bayi Poka juga belum dilakukan secara komprehensif dan terencana sehingga perlu adanya strategi komunikasi yang dibentuk agar bisa dievaluasi demi pengembangan pemasaran produknya. Maka dari itu, dibuatlah program “Clodi: From Mom for Us” yang terbagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu Aktivasi Media Sosial, QnA Session with Influencer, Momfluencer, dan Publikasi Media. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness pada tingkat brand recognition yang awalnya sebesar 23,4% menjadi 40% pada Ibu yang memiliki anak bayi hingga balita pengguna popok yang tinggal di Jabodetabek, Yogyakarta, dan Malang. Program ini dilaksanakan pada Agustus - Desember 2022 dengan anggaran Rp 10.948.000.

The problem of waste in Indonesia is increasing every year. The World Bank's 2019 research revealed that disposable diapers were the second largest contributor to waste in Indonesia's waterways. As a solution to the problem of disposable diapers, Bayi Poka came as a brand that offers cloth diapers (clodi) products that can be rewashed with product durability of up to 2 years so they are environmentally friendly. Besides being made from materials that have been internationally certified so that they are safe and comfortable for babies, Bayi Poka is also committed to campaigning for the importance of clodi in saving the environment. Unfortunately, public knowledge of Bayi Poka is still low because Bayi Poka has not been able to communicate the benefits of its product properly. The marketing activities carried out by Bayi Poka have also not been carried out in a comprehensive and planned manner so a communication strategy is needed to be formed so it can be evaluated for the development of product marketing. Therefore, the “Clodi: From Mom for Us” program was created which is divided into several activities, namely Social Media Activation, QnA Session with Influencers, Momfluencers, and Media Publications. This program aims to increase brand awareness at the brand recognition level from 23.4% to 40% for mothers who have babies to toddlers using diapers who live in Jabodetabek, Yogyakarta, and Malang. This program will be implemented in August - December 2022 with a budget of IDR 10,948,000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herwina Aisya Putri
"Profil Perusahaan: Kopi Tirto merupakan sebuah usaha masyarakat lokal yang dikembangkan oleh Danone-AQUA dan organisasi nirlaba Yayasan Nirudaya pada tahun 2019 yang menjual produk kopi spesialti. Produk Kopi Tirto dibudidayakan dengan kaidah konservasi di berbagai kawasan lahan kritis, yang melibatkan lebih dari 120 petani dampingan yang tersebar di empat wilayah di Indonesia. Kopi Tirto menjual tujuh varian rasa yang dikemas dalam dua tipe kemasan, yaitu gusset dan drip bag.
Analisis Situasi:
1. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, konsumsi minuman kopi masyarakat Indonesia juga tergolong cukup tinggi.
2. Melandanya pandemi menyebabkan penikmat kopi di Indonesia melakukan adaptasi baru, yaitu meningkatnya konsumsi kopi di rumah
3. Kegiatan jual beli online juga masih menjadi pilihan para konsumen dalam berbelanja di masa pandemi ini, tak terkecuali produk kopi sehingga kompetisi pasar kopi cukup ketat
4. Gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) dalam beberapa tahun ini menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat Indonesia, dan menciptakan ketertarikan masyarakat untuk membeli produk-produk yang peduli dengan lingkungan
5. Kopi Tirto merupakan salah satu usaha produk kopi yang menerapkan budidaya konservasi guna menjaga lingkungan namun memiliki brand awareness yang rendah di kalangan masyarakat Indonesia
6. Dibutuhkan upaya meningkatkan brand awareness Kopi Tirto dengan pendekatan pemasaran digital, untuk mengedukasikan khalayak kelebihan dan keunikan yang ditawarkan oleh Kopi Tirto Tujuan Meningkatkan brand awareness dan menjangkau target khalayak yang lebih luas terhadap Kopi Tirto sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan penjualan dalam kurun waktu enam bulan.
Khalayak Sasaran:
a. Demografis
Masyarakat berusia 25 sampai dengan 40 tahun yang termasuk dalam kelas menengah ke atas, serta produktif memiliki penghasilan dari berbagai profesi.
b. Psikografis
Masyarakat yang senang dan penikmat kopi (coffee enthusiast), termasuk mereka yang baru tertarik dan terjun dalam dunia kopi spesialti (early adopter specialty coffee), memiliki prinsip quality over quantity dalam memilih produk atau jasa, serta tertarik atau sudah menjalani sustainable lifestyle.
c. Geografis
Masyarakat perkotaan (urban) di kota-kota besar Indonesia, seperti wilayah Jabodetabek.
d. Perilaku Masyarakat yang mengonsumsi kopi bubuk untuk kebutuhan power booster setiap hari serta mengerti prosedur penyeduhannya, namun tidak terbatas bagi yang belum menguasai. Selain itu, mereka yang senang mencoba hal baru dan bereksperimen dengan kopi.
Program
Kampanye komunikasi pemasaran “Bringing Goodness through a Cup of Coffee” yang disusun berdasarkan model kerangka kerja AISAS
1. Attention and Interest
Melakukan pemasangan iklan di media sosial, mengoptimalisasi media sosial melalui content marketing, dan menerapkan influencer marketing.
2. Search
Aktivasi website, melanjutkan content marketing di media sosial, dan melaksanakan online event.
3. Action
Melaksanakan sales promotion dan memasang iklan di media sosial
4. Share
Mengadakan giveaway dan recipe challenge
Pesan Kunci:
Secangkir Kopi Tirto dapat memberikan kebaikan dan dampaknya bisa dirasakan oleh semua, mulai dari alam, produsen hingga konsumennya.
Jadwal: Juli - Desember 2022
Anggaran:Rp24,205,000 untuk 6 bulan
Evaluasi
Input: Memastikan setiap kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan linimasa
Output: Membuat evaluasi hasil dari pelaksanaan kegiatan
Outcome: Melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
E.M. Thamrin Thaib
"Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dokter dalam membuat resume medik dari rekam medik pasien rawat nginap merupakan faktor-faktor dalam subsistem layanan administrasi medik pada sistem layanan medik rumah sakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dokter ini merupakan masalah perilaku dan sikap Sumber daya manusia yang menyangkut salah satu masalah ketenagaan di Rumah Sakit dan hal ini merupakan salah satu masalah bagi Administrator rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan sikap dokter pada layanan administrasi medik dalam membuat rekam medik, dan kemudian membuat analisa serta saran pemecahan masalahnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan Cara pengamatan dan wawancara serta diskusi. Pengumpulan data objektif dilakukan melalui pengamatan terhadap dokumen,data statistik dan informasi yang tersedia di rumah sakit (RSIJ).
Hasil penelitian nenunjukkan bahwa perlu dilakukan peningkatan tugas dan fungsi UPF (Unit Pelaksana Fungsionil) sebagai pengawasan dan pengendalian layanan medik (Audit medik internal) dalam memonitor kegiatan layanan medik meinbuat rekam medik, serta perlu mendapat dukungan ( political will ) dari Direktur medik dan Majelis Ahli.
Disimpulkan bahwa UPF belum mempunyai prosedur kerja dan uraian tugas serta flow chart ( skema arus kerja ) didalam Prosedur Operasional Baku dan Tata tertib (POB&T) layanan medik di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ). Disarankan untuk mengembangkan dan menyempurnakan SK.BPYRSIJ Rio.08 tahun 1987 dan POB&T layanan medik dengan tugas dan fungsi UPF, uraian tugas UPF dan skema arus kerja UPF, sehingga nantinya UPF dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Cara analisa pemecahan tnasalah yang dipilih yaitu dengan menggunakan model rumus KARR, metode Bryant dan S.W.O.T serta Semi-kwantitatif."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyoadi
"HIV/AIDS merupakan penyakit kronis yang berbeda dengan penyak.it lainnya, karena masalah yang ditimbulkan sangat kompleks sehingga mereka membutuhkan dukungan sosial. Dukungan kelompok (self help group) dapat membantu mengenali dan menggunakan sumber-sumber koping yang lebih adaptif. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pemahamao yang mendalam tentang pengalaman ODHA mendapatkan dukungan sosiaJ. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi deskriptif deogan wawancara mendalam terhadap delapan orang partisipan yang terdiagnosa HIVIAIDS yang tinggal di Malang Raya. Data dianalisa dengan analisis tematik terhadap transkrip basil wawancara dan diperoleh 1-1 tema.
Hasil penelitian didapatkan tiga tema tentang faktor risiko infeksi HIV; risiko sosialekonomi, risiko perilau, dan penyesuaian tumbuh kembang, satu tema tentang respon terdiagnosa yaitu respon psikososial, dua tema tentang makna hidup yaitu perubahan spiritual dan merancang masa depan, satu tema tentang dukungan yang diperoleh yaitu dukungan sosial, dua tema tentang pengaruh dukungan sosiaJ yang diterima yaitu kesehatan terkontrol dan pembiayanan kesehatan, dan tiga tema terkait dukungan yang diharapkan yaitu; pelayanan kesebatan. bentuk dukungan, dan pemberdayaan.
Kesimpulan hasil penelitian ini perlunya peran perawat komunitas mengembangkan kelompok dukungan sosial dalam konteks asuban keperawatan dan pemberdayaan ekonomi pada ODHA.Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat puskesmas perlu membuat program home visil dan memfasilitasi pemberian pinjaman modal usaha (microfinance) pada ODHA.

HIVIAIDS is a chronic disease that is different with other diseases. 1bis desease causes complicated problem in the whole of people life. Because of that reason, social support for the people living with HN/AIDS (PLWHA) is very important. Social support namely self help group can empower PLWHA to find adaptive coping resource and use it effectively. The purpose of this study is to explor PLHA experience getting socia1 support. This study use qualitative descriptive phenomenology method trough depth interview on eight participants diagnosed with HIV/AIDS who live in Malang Raya. Data was analysed with thematic analysis from transcript found 11themes.
Those thame include three themes of HIV infection risk factor such as socioeconomic risk, behaviour risgrowth and development risk, one theme on HIV/AIDS diagnoses that is psycosocial respon, two themes on with wisdom of life spiritual change in future life, one theme getting support from social support, two themes on the influence of given social support such as controlling health and health care, last three themes on needed support namely health care, support pattern, and empowerment.
In conclusion, there is a need to develop social support groups as nurse's role in the context of nursing care and economical empowerment of PLWHA. lbis study recommends that the community helath nurses to develop home visit program and facilitate capital loans (microfinance) to PLWHA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28434
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadirawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang makna perawatan filariasis untuk klien dewasa di kecamatan Margaasih dan bagaimana memaknai pengalaman tersebut. Penelitian ini dilaukan melalui pendekatan kualitatid desain fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah klien dengan filariasis. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan menerapkan teknik Coallaizi.
Penelitian ini mengidentifikasi 10 tema yaitu respon psikologis; respon fisik; kurang mendukung program eliminasi filariasis; mendukung program eliminasi filariasis; aktivitas sehari-hari; dampak yang dialami setelah menderita sakit; peilaku pencarian pelayanan kesehatan; hambatan terhadap upaya pencarian pelayanan kesehatan; dukungan terhadap penderita; keinginan klien filariasis.

The aim of this study is to explore the experience of client living with filariasis ini Margaasih Subdistrict and hw to find the meaning from this experience. This study employe the qualitative descriptive phenomenology design, and the data are collected by in-depth interview. The participants in this research are individuals with filariasis that are collected by purposice sampling. The data gathered are in form of the results from the recording of in-depth interview and field note form transcribed and analyzed by using the Collaizis' method.
This study identifies 10 themes, which are : physchological responses; physical responses; unsupporting the global program to eliminate lympathic filariasis; supporting the global program to elimintte lymphatic filariasis; daily activites; impact of the filariasis; health service seeking behavior; obstacles toward the effort of health seeking behavior, social support for the client with filariasis; the want of client with filariasis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28400
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Bittikaka
"Balita merupakan kelompok risiko yang mudah terkena masalah kesehatan diantaranya masalah gizi. Tujuan penelitian ni mengetahui hubungan karakteristik keluarga, balita dan kepatuhandalam berkunjung ke posyandu dengan status gizi balita di Kelurahan Kota Baru Abepura Jayapura. Desain penelitian yang digunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional.deskripsi Sampel keluarga balita dipilih 105 dengan metode sampel cluster. Analisis chi-squire diperolah: ada hubungan bermakna antara pendidikan, umur, dan pengetahuan keluarga dengan status gizi balita p < 0,05; tidak ada hubungan antara pekerjaan, pendapatan, etnis, jumlah, jenis kelamin, umur, dan riwayat kelahiran anak; dan kepatuhan keluarga dengan status gizi balita p > 0,05. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status gizi balita adalah pengetahuan. Status gizi balita dipengaruhi oleh pengetahuan diikuti dengan umur,dan pendidikan keluarga. Perlu dikembangkan program pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan pngetahuan dan ketrampilan pada ibu-ibu muda.

The purpose of this research was to identify the correlation between family charactiristics, children under five and compliance visiting integrated service station with nutritional status of children under five in Kota Baru Abepura Jayapura. This research was descriptive correlation method with cross sectional approach. Research samples consist of of 105 people. Chi-squire analise were found significant correlation between age, education, and knowledge (p < 0,05). There is no correlation between employment, income, ethnicity, number of children, child age, gender of children, and birth history with nutritional status of children under five ((p> 0,05). The most dominant factor effected the nutrional status of children under five is knowledge. Nutritional status of children under five were influenced by knowledging, followed family age and education. The family need to be invented by increasing knowledge of young mother."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>