Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Tri Hartanto Sukamto
Abstrak :
Pasai 10 BAB IH Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahlm 2002 tentang Perlindungan Anak secam jelas membuka kesempatan pada anak agar mendapat dukungan dan penghargaan terhadap pengembangan dirinya, sesuai dengan dngkat keoerdasan dan usianya. Oleh sebab itu, pemberian rangsangan yang tepat sangatlah panting pada masa lima tahun panama dalam kehidunpan anak yang dikenal dengan istilah "The Golden Age"_Konsep dari kecendasan yang semakin berkembang mengantarkan temuan bam mengenai konsep Mulnple Intelligences yang kemudian diterapkan pada Prasekolah-pmsekolah dengan tujuan untuk mengembangkan segala aspek kecerdasan yang oleh anak didiknya. Pencrapan konsep tersebui seyogyanya didukung oleh kemampuan dari pengajarnya agar penerapan terscbut dapat berjalan secara optimal, sehingga sangatlnh pcnting dalam membuat suatu rancangan modul pelatihan dalam upaya unmk mempersiapkan tenaga pcngajar agar dapat menjalankan fungsinya tersebut dengan baik. Program pelatihan ini dirancang untnk membekali pam pengajar dalam upaya penerapan konsep Multiple Intelligences secara optimal dan juga mengatasi keluhan dan kendala yang diakibatkan kesenjangan kemampuan yang mereka miliki sebelumnya Subjek penelitian adalah para pengajar di prasekolah yang mencrapkan konsep Multiple Intelligences seperti Sekolah Alam Bogor dan Global Islamic LabSchool Depok. Metodc pcngumpulan data dengnn menggunakan metode wawancara serta kuesioner bagi para pcngajar untuk didapatkan informasi yang berguna untuk menyuslm materi dari modul pelatihan yang dirancang berdasarkan basil analisa kebutuhan. Rancangan modul pelatihan dirancang beniasarkan hal-hal yang perlu dikembangkan pada para pengajar yang antara lain adalah pcngetahuan dasar mengenai perkembangan anak usia dini, kemampuan merancang pola pengajaran Multiple Intelligences yang sesuai, pengembangan kreativitas pengajar dalam penerapannya serta keterarnpilan dalam mengkornunikasikan perkembangan siswa kepada orang tuanya.
23 Year 2002 about Protection of Child clearly open opporttmity for child in order to get appreciation and support to development of themselfl as according to iutellegence storey;level and hisfher age. On that account, giving of correct excitement of vital importance at a period of five first year in child life, lt's recognized with term " The Golden Age. Conception of intelligence which progressively expand to send new finding regarding concept of Multiple Intelligences which is 1ater;then applied by preschools as a mean to develop all intellegence aspect had by its protege. Applying of the concept is properly supported by ability of its instructor so that the applying can walk in an optimal fashion, so that of vital importance in making a training module device in the effort to draw up instructor energy, so that can nm its iimction better. this Training program is designed to supply all instructor in the effort applying of concept of Multiple Intelligences in an optimal fashion as well as overcoming resulted by constraint, and sigh ability dilference which they have previously. Research Suhjek are instructors in preschool which is applying concept of Multiple Intelligences like Natural School of Bogor and Global of Islamic Labschool Depok. Method data collecting by using method interview and also quesioner to all instructor in order to got information which good for compiling items of designed training module pursuant to result of requirement analysis. Module training device designed pursuant to things required to developed by all instructors which for example; basic knowlcdges concerning growth of age child early, ability design pattem instruction of appropriate Multiple Intelligences, development of instructor creativity in its applying and also skill in communicating growth of student to its old fellow.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Tri Hartanto Sukamto
Abstrak :
ABSTRAK
Pasal 10 BAB III Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak secara jelas membuka kesempatan pada anak agar mendapat dukungan dan penghargaan terhadap pengembangan dirinya, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya. Oleh sebab itu, pemberian rangsangan yang tepat sangatlah penting pada masa lima tahun pertama dalam kehidunpan anak yang dikenal dengan istilah “The Golden Age Konsep dari kecerdasan yang semakin berkembang mengantarkan temuan baru mengenai konsep Multiple Intelligences yang kemudian diterapkan pada Prasekolah-prasekolah dengan tujuan untuk mengembangkan segala aspek kecerdasan yang dimiliki oleh anak didiknya. Penerapan konsep tersebut seyogyanya didukung oleh kemampuan dari pengajarnya agar penerapan tersebut dapat beijalan secara optimal, sehingga sangatlah penting dalam membuat suatu rancangan modul pelatihan dalam upaya untuk mempersiapkan tenaga pengajar agar dapat menjalankan fungsinya tersebut dengan baik. Program pelatihan ini dirancang untuk membekali para pengajar dalam upaya penerapan konsep Multiple Intelligences secara optimal dan juga mengatasi keluhan dan kendala yang diakibatkan kesenjangan kemampuan yang mereka miliki sebelumnya Subjek penelitian adalah para pengajar di prasekolah yang menerapkan konsep Multiple Intelligences seperti Sekolah Alam Bogor dan Global Islamic LabSchool Depok. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara serta kuesioner bagi para pengajar untuk didapatkan informasi yang berguna untuk menyusun materi dari modul pelatihan yang dirancang berdasarkan hasil analisa kebutuhan. Rancangan modul pelatihan dirancang berdasarkan hal-hal yang perlu dikembangkan pada para pengajar yang antara lain adalah pengetahuan dasar mengenai perkembangan anak usia dini, kemampuan merancang pola pengajaran Multiple Intelligences yang sesuai, pengembangan kreativitas pengajar dalam penerapannya serta keterampilan dalam mengkomunikasikan perkembangan siswa kepada orang tuanya.
ABSTRACT
Section 10 CHAPTER of III [Code/Law] Republic Of Indonesia Number 23 Year 2002 about Protection of Child clearly open opportunity for child in order to get appreciation and support to development of themself, as according to intellegence storey;level and his/her age. On that account, giving of correct excitement of vital importance at a period of five first year in child life, it's recognized with term11 The Golden Age. Conception of intelligence which progressively expand to send new finding regarding concept of Multiple Intelligences which is later,then applied by preschools as a mean to develop all intellegence aspect had by its protege. Applying of the concept is properly supported by ability of its instructor so that the applying can walk in an optimal fashion, so that of vital importance in making a training module device in the effort to draw up instructor energy, so that can run its function better, this Training program is designed to supply all instructor in the effort applying of concept of Midtiple Intelligences in an optimal fashion as well as overcoming resulted by constraint, and sigh ability difference which they have previously. Research Subjek are instructors in preschool which is applying concept of Multiple Intelligences like Natural School of Bogor and Global of Islamic Labschool Depok. Method data collecting by using method interview and also quesioner to all instructor in order to got information which good for compiling items of designed training module pursuant to result of requirement analysis. Module training device designed pursuant to things required to developed by all instructors which for example; basic knowledges concerning growth of age child early, ability design pattern instruction of appropriate Multiple Intelligences, development of instructor creativity in its applying and also skill in communicating growth of student to its old fellow
2007
T37620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Sari Arianna
Abstrak :
Reis & McCoach (2000) menggunakan istilah underachiever pada anak-anak yang memiliki kesenjangan antara kapasitas yang dimiliki dengan basil yang ditunjukan di sekoldengan kata lain anak yang mengalami underachievement tidak belajar dengan optimal. Salah satu penyebab dari munculnya underachievement berasal dari faktor individu yang bersangkutan, yaitu karena kurangnya motivasi belajar dan kebiasaan belajar yang buruk (Sirohi, 2004). Oleh karena itu, diperlukan satu program untuk meningkatkan motivasi belajar dan kedisiplinan belajar anak agar prestasi yang dicapai optimal. Menurut Peter (2000), diperlukan motivasi eksternal untuk mulai menumbuhkan motivasi anak underachiever untuk belajar. Secara umum, program modiftkasi perilaku yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kedisiplinan belajar anak underachiever dilandaskan pada penerapan sistem token ekonomi. Dalam pelaksanaannya, program ini mengarahkan anak underachiever untuk mulai membentuk kedisiplinan diri belajar melalui pelaksanaan kegiatan belajar sehari-hari di rumah dan penerapan token ekonomi merupakan motivator eksternal agar anak mulai termotivasi untuk belajar. Di satu sisi, program ini mampu mengarahkan Z dalam melakukan kegiatan belajar harian di rumah yang belum pemah dilakukan oleh Z sebelumnya. Akan tetapi, pelaksanaan program tampaknya belum dapat dikatak:an efektifuntuk mampu meningkatkan motivasi serta kedisiplinan belajar Z. Program ini masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki dalam penerapan modifikasi perilaku menggunakan pendekatan sistem token ekonomi selanjutnya. Selain itu, dibutuhkan pula waktu, bimbingan, pengawasan, dan pengarahan yang lebih intensif agar Z terbiasa untuk melakukan kegiatan belajar.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T38447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Arta Uli
Abstrak :
Pelaksanaan pendidikan inklusif memberikan manfaat pada siswa berkebutuhan khusus untuk bisa mengembangkan keterampilan sosialnya guna mendukung proses belajarnya. Dukungan emosional guru memiliki peran penting untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, namun kedua hal tersebut akan semakin kuat hubungannya apabila guru memiliki sikap yang positif terhadap pendidikan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat peran sikap guru terhadap pendidikan inklusif memoderasi hubungan dukungan emosional guru dan keterampilan sosial siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif (N = 374). Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Alat tes yang digunakan adalah Multidimensional Attitudes toward Inclusive Education Scale Versi Indonesia (MATIES VI) untuk mengukur sikap guru, kuesioner dukungan emosional guru, dan Social Skills Improvement System (SSIS) form guru untuk keterampilan sosial siswa berkebutuhan khusus. Hasil penelitian menemukan bahwa setiap komponen sikap guru tidak signifikan memoderasi hubungan dukungan emosional guru dan keterampilan sosial siswa berkebutuhan khusus.
The implementation of inclusive education benefits students with special needs to be able to develop their social skills to support their learning process. Teacher emotional support has an important role in developing students social skills, but the two things will be stronger if the teacher has a positive attitude towards inclusive education. This study aims to look at the role of teacher attitudes towards inclusive education moderate the relationship between teacher emotional support and social skills of students with special needs in inclusive primary schools (N = 374). This research was conducted by quantitative methods. The test instrument used is the Multidimensional Attitudes toward the Indonesian Version of Inclusive Education Scale (MATIES VI) to measure teacher attitudes, teacher emotional support questionnaires, and the Social Skills Improvement System (SSIS) teacher form for social skills of students with special needs. The results found that each component of the teachers attitude did not significantly moderate the relationship between the emotional support of the teacher and the social skills of students with special needs.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaniar Gusna Fatimah
Abstrak :
Dalam proses pemilihan karier, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efikasi-diri keputusan karier dapat diprediksi dari gaya berpikir. Namun, efikasi-diri keputusan karier dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin melihat peran gender sebagai moderator pada hubungan gaya berpikir dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA. Jumlah responden penelitian ini adalah 353 siswa SMA. Selanjutnya variabel diukur dengan menggunakan kuesioner penelitianya itu skala Career Decision Self-Efficacy-Short Form dan Thinking Style Inventory-Revised II yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan program macro PROCESS dari Hayes yang terdapat dalam SPSS. Hasil menunjukkan bahwa gender hanya dapat memoderasi hubungan gaya berpikir tipe I dengan efikasi-diri keputusan karier pada siswa SMA (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); sedangkan gender tidak menjadi moderator pada hubungan gaya berpikir tipe II dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA (b3 -0,12, t-1,28, p 0,5). Limitasi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan. ...... In the career selection process of high school students, previous research has shown that career decision self-efficacy can be predicted from thinking styles. However, the self-efficacy of career decisions can differ between men and women. Therefore, the purpose of this study is to look at the role of gender as a moderator in the relationship of thinking styles with the self-efficacy of career decisions of high school students. The number of respondents in this study were 353 high school students. Furthermore the variables were measured using a research questionnaire namely the Career Decision Self-Efficacy-Short Form (CDSE-SF) scale and Thinking Style Inventory-Revised II (TSI-R2) which had been adapted into Indonesian. Data were analyzed using PROCESS macros program from Hayes that contained in SPSS. The results show that gender can only moderate the relationship of type I thinking styles with career decision self-efficacy in senior high school students (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); while gender doesnt become a moderator in the relationship of type II thinking styles with career decision self-efficacy of high school student (b3 -0,12, t -1,28, p 0,5). Limitation and suggestions for further research are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Vrismaya
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi dukungan sosial teman sebaya, enjoyment, dan pride selama belajar di dalam kelas terhadap self-esteem peserta didik Sekolah Menengah Pertama. Partisipan penelitian ini adalah peserta didik SMPN Y Depok (n=334). Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan model pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah CASSS (Children and Adolescent Social Support Scale) untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya, AEQ (Achievement Emotions Questionnaire) untuk mengukur enjoyment dan mengukur pride. Untuk mengukur self-esteem, peneliti menggunakan RSES (Rosenberg Self-Esteem Scale). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya, enjoyment, dan pride selama belajar di kelas secara bersama-sama berkontribusi terhadap self-esteem (R Square =0,15 p< 0,01). Diantara ketiga variabel tersebut, pride merupakan variabel yang memiliki kontribusi paling besar yaitu 12% terhadap self-esteem. Temuan penelitian ini memberikan implikasi bagi perancangan program intervensi untuk meningkatkan self-esteem melalui penanaman pride peserta didik. ...... The purpose of this study was to determine the contributions of peer social support, enjoyment, and pride during class to self-esteem of junior high school students. The participants of this study were students at SMPN Y Depok (n = 334). This research was non-experimental with a quantitative approach model. The instruments used in this study were CASSS (Children and Adolescent Social Support Scale) to measure peer social support, AEQ (Achievement Emotions Questionnaire) to measure enjoyment and pride during class, and RSES (Rosenberg Self-Esteem Scale) to measure self-esteem. The results of this study indicate that peer social support, enjoyment, and pride during class have contributions to self-esteem (R Square =0,15 p<0,01). Pride has the biggest contribution of 12% to self-esteem. These results have an implication for the future study to enhance students' self-esteem through pride.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Sugih Hartini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan intensi keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak di Kabupaten Garut melalui kegiatan pelatihan dengan menggunakan pendekatan participatory training. Alur pelatihan ini didasarkan pada teori three-steps-chane model yang dikemukakan oleh Lewin namun hanya dilaksanakan hingga tahap unfreezing karena keterbatasan waktu. Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini didasarkan pada konstruk keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak yang dikemukakan oleh Lamb dimana menurutnya, keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak memiliki tiga dimensi, yaitu engagement, availability, dan responsibility. Pelatihan Fathering ini sendiri dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2012 dan diikuti oleh 12 peserta. Pengukuran intensi dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pelatihan diberikan sehingga penelitian ini memiliki disain before-and-after study. Hasil penelitian diukur dengan menggunakan analisa t-test yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi perbandingan skor intensi keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak antara sebelum dan sesudah pelatihan adalah 0.006 (p<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat intensi keterlibatan ayah di Kabupaten Garut dalam aktifitas pengasuhan anak antara sebelum dan sesudah pelatihan fathering diberikan.
ABSTRACT
The purpose of this study is to increase the intention of father involvement in Kabupaten Garut through a participatory training program. The steps of this training are based on the three-steps-change model, proposed by Lewin. Due to the time constrains, this training is only held up to the unfreezing stage. The presented material in this training is based on the construct of father involvement proposed by Lamb which has three dimensions: engagement, availability, and responsibility. This training was held on December 24, 2012 and attended by 12 participants. This research using the before and after study research design so that the level of father involvement intention was measured before and after the fathering training so. The result of measurement was compared using t-test analysis and showed that the significant level was 0.006 (p <0.05) which could be interpreted that there is a significant difference on the level of participants’ father involvement intention before and after the training.
2013
T33127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvana Uli Basa Evi Dame Manaloe
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan reading comprehension dan reading self efficacy adalah dengan memberikan pelatihan pemahaman bacaan melalui self expalanation reading training (SERT) sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menjelaskan isi bacaan dengan menggunakan berbagai strategi memahami bacaan yang terdapat di SERT. Selain itu, memberikan pelatihan memahami bacaan dengan SERT dapat membuat siswa mengembangkan kemampuan untuk meregulasi proses memahami bacaannya secara mandiri sehingga siswa merasakan pengalaman keberhasilan dalam memahami bacaan ekspositori. Penelitian ini menggunakan single subject design pada siswa dengan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Setelah dilakukan analisis perbandingan hasil pre-test dan post-test, diketahui bahwa melatih pemahaman bacaan melalui self explanation reading training yang diberikan efektif dalam meningkatkan reading comprehension dan reading self efficacy pada siswa kelas 4 SD.
ABSTRACT
This research using intervention in order to improve reading comprehension and reading self-efficacy by providing training through self explanation reading training (SERT) so that student is expected to improve its ability to explain the content of the reading materials using a variety of reading comprehension strategies contained in SERT. In addition, providing a training activity to understand the reading materials using SERT can make the student develop the ability to regulate the process of reading on their own understanding, so that student experienced success in expository reading comprehension. This research uses a single subject design with the selection of the student sample using purposive sampling. After analyzing the results between pre-test and post-test results, it is understood that the given reading comprehension through self-explanation reading training proved as effective in improving reading comprehension and reading self-efficacy on fourth grade elementary student.
2013
T36741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artiarini Puspita Arwan
Abstrak :
ABSTRAK
Siswa yang terlibat dalam perilaku melanggar status seringkali tidak berhasil menunjukkan performa akademik yang optimal (Charlie, 2002; CBASSE, 2000; Patchin, 2004). Untuk itu, intervensi terhadap atribut personal seperti keterampilan memecahkan masalah sosial, banyak dilakukan. Keterampilan memecahkan masalah sosial berhubungan dengan sejumlah manfaat psikologis dan akademik bagi remaja (D'Zurilla & Nezu, 1999; Fomeris, Danish, & Scott, 2007). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini dapat dilakukan dengan strategi kognitif behavioral. Strategi ini bertujuan membantu siswa pelanggar status merestrukturisasi proses berpikir dan mengajarkan keterampilan kognitif yang diperlukan dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah (Sullivan, 2001) untuk dapat digeneralisasi pada sejumlah situasi kehidupan (Lane & Strain, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas strategi kognitif behavioral dalam meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sosial. Penelitian ini tergolong aetion research menggunakan desain penelitian kasus tunggal (single case study). Peneliti merancang suatu program intervensi untuk AD, siswa kelas X yang menunjukkan perilaku melanggar status. Analisis kualitatif terhadap perubahan hasil yang diperoleh pada saat pengukuran sebelum dan setelah intervensi menunjukkan bahwa intervensi dengan strategi kognitif behavioral efektif dalam meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sosial bagi siswa SMA yang menunjukkan perilaku delinkuen melanggar status.
2010
T38123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tri Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Program yang disusun dalam tulisan ini bertujuan membantu F, seorang siswa kelas 6 SD yang menunjukkan gejala underachiever di sekolah untuk meningkatkan performa akademisnya terutama dalam menghadapi U AS BN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional). Berdasarkan prinsip yang dikemukakan oleh Zimmerman, Bonner & Kovach (1996), program ini menerapkan empat proses dalam Self Regulcited Learning (SRL) , yaitu Evaluasi Diri dan Pengawasan, Perencanaan Target dan Strategi, Penerapan Strategi dan Pengawasan serta Evaluasi Penerapan Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Perencanaan Belajar dan Pengaturan Waktu. Konsep SRL dipilih karena dapat mendorong siswa untuk secara aktif mengatur kognisi, motivasi dan perilaku mereka sendiri untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan dan berprestasi dengan lebih baik (Schunk & Zimmerman, 1998). Dengan demikian, kemampuan SRL merupakan hal yang penting bagi siswa underachiever dalam peningkatan prestasi akademis siswa karena SRL memungkinkan siswa untuk melihat proses belajar sebagai suatu tantangan, berusaha untuk memahami dan mempraktekkan apa yang mereka pelajari serta mampu menampilkan usaha yang lebih baik untuk mencapai prestasi yang optimal (Perry et.al, 2006). Secara umum, program ini berjalan dengan lancar dan membantu F untuk membuat target belajar yang realistis serta menumbuhkan inisiatif belajarnya secara mandiri untuk menghadapi UAS BN. Meskipun demikian, kemampuan pengaturan waktu yang baik belum dapat terbentuk dalam diri F mengingat terbatasnya waktu pelaksanaan program menjelang UAS BN. Saran penting yang diajukan sebagai evaluasi dari pelaksanaan program adalah pemantauan lebih lanjut yang dapat dilakukan orang tua terhadap kebiasaan belajar F di tingkat SMP.
ABSTRACT
An intervention program is designed to help F, a sixth grader who shows underachievement symptomps at school, in order to improve his academic performance in facing final exams given by his shool. This program uses Self Regulated Learning (SRL) process based on the principal of Zimmerman, Bonner & Kovach (1996). SRL consists of four processes namely Self Evaluation and Monitoring, Goal Setting and Strategic Planning, Strategy Implementation and Monitoring and Strategic Outcome Monitoring to Increasing Planning in Learning and Time Management Skill. SRL has been chosen for the intervention because it can motivate students to actively regulate their cognition and behavior to achieve their goals and gain better achievements (Schunk and Zimmerman, 1998). Therefore, students’ ability to regulate themselves is important for underachiever students in increasing academic achievements because SRL help students to look at learning process as a challenge, try to understand and apply what they have studied and to show better effort in gaining fully optimized achievement (Perry et. al, 2006). In general, this program has been successfully implemented and helped F in making realistic study goals and built his initiative to study independently in facing the final examination. On the other hand, F has not master good time management skill because the lack of time in implementing the intervention program. In the future, it is suggested that parents monitor F’s study habits in the secondary school.
2008
T37937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>