Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deasi Andrani
"Penelitian mengenai strategi kesopanan di dalam surat-surat bisnis ini bertujuan untuk memerikan bentuk strategi kesopanan di dalam surat-surat bisnis yang digunakan oleh penutur bukan asli bahasa Inggris. Data diperoleh dari dua macam sumber. Pertama , surat bisnis yang diperoleh dari ujian akhir mata kuliah Korespondensi Inggris II oleh mahasiswa Program Diploma Administrasi Perkantoran dan Sekretari pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Kedua, data yang diperoleh dari penutur asli yang merupakan staf pengajar pada lembaga kursus bahasa Inggris The British Council yang diperoleh dengan cara wawancara. Korpus data dianalisis dengan menggunakan teori Strategi kesopanan (Politeness Strategy) yang terdapat dalam teori Tindak Pengancam Muka (Face Threatening Acts) seperti yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson.
Teori ini berawal dari konsep muka yang bersisi negatif dan positif yang dimiliki oleh setiap orang. Bagi orang rasional, muka perlu dijaga baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, agar jangan sampai terancam dan kehilangan muka. Untuk itu mereka menggunakan bermacam-macam strategi kesopanan untuk meminima1kan ancaman muka. Hasil penalitian ini menunjukkan bahwa penutur bukan asli bahasa Inggris menggunakan lebih banyak strategi kesopanan positif (53,17%) daripada strategi kesopanan negatif (46,13%); sedangkan penuturasli menggunakan strategi kesopanan positif sebanyak 51,51% dan strategi kesopanan negatif sebanyak 48,49%. Di samping itu terdapat perbedaan penggunaan strategi kesopanan di antara penutur bukan asli dan penutur asli.
Penutur bukan asli lebih banyak menggunakan strategi bersifat optimis (19,05%), bersikap tidak langsung (17,46%) dan berkesan sebagai sebuah hutang (12,70%) sebagai strategi-strategi yang paling banyak digunakan. Penutur asli menggunakan strategi bersikap tidak langsung (24,24%), berkesan sebagai hutang (21,21'7.) dan bersikap optimis (18,187.) sebagai strategi-strategi yang paling banyak digunakan.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penutur bukan asli, yakni mahasiswa Program Diploma Administrasi Perkantoran dan Sekretari pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, telah memiliki kepekaan untuk menggunakan strategi kesopanan di dalam surat bisnis yang mereka buat. Hal ini berarti bahwa mereka dengan sadar berusaha melindungi mukanya dan muka lawan bicaranya dari ancaman kehilangan muka di dalam kegiatan korespondensi bisnis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Aprianti
"Tujuan skripsi adalah untuk mendapatkan sua_tu pemerian mengenai perlokusi pengiklan yang berbeda-beda terhadap iklan-iklan korporasi perusahaan penerbangan internasional, dan juga untuk mendapatkan pengertian mengenai efektifitas pesan iklan-iklan korporasi perusahaan penerbangan internasional. Penulis mengambil 5 (lima) buah iklan penerbangan internasional (Asia-Pasifik) dari majalah Time edisi Asia sebagai korpus data. Menurut penulis, kelima iklan tersebut cukup bisa mewakili iklan-iklan penerbangan yang lain.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Dan untuk mendapatkan reaksi pembaca, penulis menggunakan instrumen, yaitu kuesioner. Kemudian semua data dianalisis dengan menggunakan teori pragmatik, teori tindak tutur dan teori psikologi komunikasi. Dari analisis tersebut dibuahkan satu kesimpulan bahwa faktor-faktor psikologis mempengaruhi reaksi pembaca atas suatu pesan iklan, sehingga iklan yang sama dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda, dan adakalanya berlawanan dengan yang diinginkan pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyawati
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah menentukan ujaran-ujaran yang mempunyai daya ilokusioner berjanji yang diungkapkan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit), dan ujaran-ujaran yang mempunyai makna berjanji tetapi tujuan utamanya bukan untuk berjanji. Model analisis yang dipergunakan untuk menganalisis data adalah model analisis tujuan (goal analysis). Menurut model analisis tersebut, ujaran sebagai suatu tindakan mempunyai hirarki tujuan, yaitu tujuan langsung (the direct goal of an utterance), yang membawahi tujuan utama (supergoal), dan tujuan bawahan (sub-goal), yaitu tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan utama.
Data yang dianalisis merupakan kutipan ujaran-ujaran dalam novel Vanity Fair dan Tess of the d Urbervilles. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori yang berhubungan dengan penggunaan Bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak ujar (Austin, 1962), dan implikatur percakapan (Grice, 1975) dan struktur tindak ilokusioner (Searle, 1975).
Dari hasil analisis, kita dapat melihat bahwa penutur yang akan melakukan tindak ujar berjanji harus memenuhi kondisi-kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tindakan berjanji yang berhasil. Kondisi tersebut adalah kondisi persiapan, kondisi ketulusan hati, kondisi isi proposisi, dan kondisi esensial. Tindak ujar berjanji dapat disampaikan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cholidah
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerinei jenis-jenis tanggapan yang dapat diberikan atas suatu pertanyaan serta alasannya mengapa jenis tanggapan tersebut yang dipilih dilihat dari konteks situasi pada saat tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori mengenai jenis-jenis tanggapan yang dapat diberikan atas suatu pertanyaan yang dikemukakan oleh Poggi, Casteifranchi dan Parisi (1981) dalam Answers, Replies dan Reactions. Teori tersebut dipadukan dengan teori implikatur percakapan (conversational implicatures) untuk membahas pelanggaran terhadap maksim prinsip kerja sama (cooperative principle) yang dikemukakan oleh Grice (1975) dalam artikelnya yang berjudul Logic and Conversation. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel yang menghasilkan kesimpulan bahwa dalam menanggapi suatu pertanyaan penjawab umumnya memilih tanggapan yang paling efektif pada situasi tersebut. Tanggapan dapat berupa jawaban (answer) bila penjawab memberikan infonnasi yang dikehendaki penanya, atau sahutan (reply) bila penjawab menanggapi pertanyaan tersebut tanpa memberikan informasi yang dikehendaki. Sahutan dapat dilakukan dengan cara, di antaranya, memberikan alasan mengapa penjawab tidak dapat meberikan informasi yang diinginkan atau pun dengan cara mengalihkan pembicaraan. Tanggapan dapat pula diberikan dalam bentuk reaksi (reaction). Ada reaksi yang sekaligus memberikan jawaban, ada pula reaksi yang tidak memberikan jawaban yang diinginkan oleh penanya. Kadang-kadang tanggapan yang diberikan melanggar maksim prinsip kerjasama. Akan tetapi hat tersebut memang diperlukan pada situasi tersebut untuk membuat tanggapan menjadi lebih efektif atau untuk menjaga hubungan sosial di antara mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
V. Suhani Djaja
"Berdasarkan studi literatur dijumpai bahwa para peneliti bahasa anak berbeda pendapat mengenai sejumlah struktur sintaksis yang belum dikuasai anak usia sekolah dasar. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengulang kembali penyelidikan yang telah dilakukan oleh Carol Chomsky, yang bar-pendapat bahwa anak berbahasa Inggris yang lebih muda usianya dalam kelompok usia 5 - 10 tahun akan menguasai lebih kemudian kalimat yang hubungan grarnatikal di antara kata-kata tertentu di dalamnya tidak dinyatakan secara eksplisit pada struktur lahir, dan bahwa anak pada mulanya menerapkan Prinsip Jarak Minimal (Minimal Distance Principal) pada setiap verbs yang berklausa komplemen.
Metode eksperimental yang ditulis oleh Bennett-Kastor, dan daftar pertanyaan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Carol Chomsky diterapkan untuk memperoleh jawaban dan tanggapan 36 subjek penelitian berbahasa Inggris, di British International School, Jakarta. Hasil pengelompokan data menurut inter_pretasi yang benar dan interpretasi, yang salah disajikan dalam bentuk tabel. Ternyata anak yang lebih muda usianya dalam kelompok 5-10 tahun masih banyak melakukan kesalahan ketika menginterpretasi kalimat Is this doll easy to see or hard to see?, yang hubungan gramatikal di antara kata-kata tertentu di dalamnya tidak dinya_takan secara eksplisit pada struktur lahir, dan gagal ketika menginterpretasikan subjek pelaku verba komplemen pada NP1 promise NP2 to vb inf, Makin meningkat usia anak, makin sedikit kesalahan yang timbul. Secara bertahap anak dapat menguasai dan menerapkan dengan konsisten dan benar kaidah yang berlaku dalam kedua konstruksi kalimat yang diujikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunizar Djoenaid
"Metafor sudah sering dibahas dalam sematik. Akan tetapi perlu diingat bahwa ujaran seperti metafor sangat melibatkan konteks dalam pemahamannya. Oleh karena itu, kiranya tepat jika metafor ditelaah dari segi pragmatik. Data untuk keperluan analisis diambil dari drama As You Like It karya William Shakespeare. Pemilihan data dipertimbangkan dengan memilah ujaran dan mengklasifikasikannya sebagai metafor. Tidak seluruh metafor yang terdapat dalam naskah drama digunakan untuk analis, karena dalam skripsi ini lebih dipentingkan analis kualitatif. Sedikitnya teori pragmatik yang berkaitan dengan metafor, membuat penulis menggabungkan beberapa teori yang berhubungan dengan konteks dan gaya bahasa sebagai alat analisis.
Analisis ditujukan untuk mencari sejauh mana pragmatik mampu berperan dalam proses pemahaman metafor. Hasilnya menunjukkan bahwa ada beberapa cara pemahaman metafor secara pragmatik. Keragaman dalam proses pemahaman terlihat dari berbeda-bedanya jumlah hipotesis yang terbentuk dan analogi yang dipakai untuk menetapkan hipotesis tadi. Pada akhirnya, hipotesis-hipotesis ini menjadi penentu banyaknya asumsi kontekstual yang diperoleh dan kemudian menentukan implikasi kontekstual yang ditimbulkan. Keragaman ini menunjukkan bahwa proses pemahaman metafor selain melibatkan teori-teori pragmatik, juga berkaitan erat dengan cara berfikir kreatif dan kemampuan menganalogikan berbagai hal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Hudayani
"Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana bentuk-bentuk kalimat yang dipilih oleh anggota keluarga pada saat mereka menyatakan ketidaksetujuan. Permasalahan kedua adalah sejauh mana pilihan bentuk-bentuk kalimat tersebut dipengaruhi oleh peran (dalam hal ini sebagai orang tua (ayah-ibu), suami-istri, dan antara saudara kandung), latar pembicaraan (terjadi di hadapan orang banyak atau tidak di hadapan orang banyak) dan topik. pembicaraan. Korpus data untuk skripsi ini diperoleh dari drama Ah, Wilderness, karya Eugene O'Neill.
Penulis berhasil mengumpulkan 64 data yang berisikan pernyataan tidak setuju yang dilontarkan oleh anggota keluarga. Data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan hubungan peran antara penyerta komunikasi, yaitu antara orang tua dengan anak, anak dengan orang tua, suami dengan istri (atau sebaliknya), dan antara kakak dengan adik atau sebaliknya.Untuk menganalisis korpus data penulis menggunakan pembagian kalimat yang dilakukan oleh Quirk, dkk (1985), yaitu kalimat interogatif, deklaratif, imperatif, dan eksklamatif. Kalimat-kalimat tersebut dihubungkan dengan fungsi ujaran, yaitu: pernyataan, pertanyaan, direktif, dan eksklamasi Selain itu, penulis juga membahas konsep kekuasaan power) dan solidaritas solidarity) yang disampaikan oleh Brown dan Gilman (1950). Model analisis yang digunakan adalah model analisis interaksi yang disarankan oleh Reisner (1983). Model ini digunakan untuk menganalisis pernyataan tidak setuju dalam satu peristiwa tutur percakapan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
"Partikel pragmatik bahasa Inggris 'well' menjadi menarik untuk diteliti karena beberapa hal. Pertama, dari sudut pandang struktur gramatikal kata ini tidak berperan dalam pengalihan informasi. Namun demikian, bentuk yang tampaknya tidak berguna dan tidak berrnakna ini ternyata mewarnai bahasa sehari-hari penutur bahasa Inggris. Kedua, fenomena ini sulit dijelaskan baik oleh sintaksis maupun semantik. Pemunculannya dalam struktur sintaksis tidak dapat diduga. Semantik sulit menjelaskan makna 'well' apabila kata ini digunakan di awal ujaran.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerikan penggunaan 'well' dalam beberapa konteks yang berbeda. Serara khusus skripsi ini bertujuan untuk membahas 'well' sebagai salah satu fenomena bahasa untuk menjaga hubungan sosial di antara peserta komunikasi. Dengan melengkapi pendekatan fungsi wacana seperti yang diutarakan Ostman (1981) dengan teori tindak ujar (Austin dan Searle), teori implikatur percakapan (trice), prinsip kesopanan (Lakoff), dan beberapa model penelitian 'well' terdahulu saya berusaha untuk memperlihatkan bahwa dengan menggabungkan teori-teori di atas kita dapat menjelaskan fenomena 'well' dengan lebih komprehensif. Data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini berjumlah 91, buah, dan yang selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan pemunculan _well' dalam sebuah ujaran.
Dari hasil analisis saya sampai pada kesimpulan bahwa 'well' mempunyai sejumlah fungsi percakapan yang hanya dapat dipahami dengan mengaitkannya kepada konteks, faktor kesopanan dan pelindung muka, dan perannya dalam membentuk koherensi wacana. Meskipun ada kecenderungan di antara beberapa linguis untuk meragukan peran prosodi dalam menentukan fungsi 'well', saya melihat bahwa prosodi turut melengkapi pemahaman kita terhadap fenomena 'well'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novan T. Maridal
"Berbagai jenis penyimpangan yang terdapat. dalam tuturan bahasa Inggris para awak kabin telah dilakukan pada perusahaan penerbangan Garuda Indonesia dari bulan April sampai Juni 1994. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk memberikan, dan mengenali penyimpangan-penyimpangan yang terdapat dalam tuturan para awak kabin. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan adanya masukan untuk perusahaan yang bersangkutan. Pangumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara pembagian kuesioner dan wawancara langsung sejumlah awak kabin jalur penerbangan internasional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyimpangan Leksikal berjumlah 22 %, penyirnpangan gramatikal 55 %. dan penyimpangan pragmatis 27 %, Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan ini antara lain karena kurangnya pemakaian bahasa Inggris di antara mereka, singkatnya pelatihan yang diberikan dan lain-lain di jelaskan. Untuk mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut perlu dilakukan usaha-usaha sebagai berikut : (1) Menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa komun.ikasi ant.a.rawak kabin. (2) Adanya penyesuaian jumlah jam pengajaran bahasa Inggris dalam program pelatihan awak kabin internasional sesuai dengan tingkatannya masing-masing. (3) Mempertebal rasa kesadaran dan pentingnya bahasa Inggris antarawak kabin, tidak hanya sebagai media komunikasi dengan penumpang tetapi juga sebagai citra perusahan dan bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang M. Najmuddin
"Menurut teori tindak tutur, jika seorang penutur menyampaikan ujaran yang membuat pendengarnya merasa terhina, dapat dikatakan bahwa penutur tersebut melakukan perlokusi menghina. Tujuan skripsi ini adalah untuk mendapatkan pemerian dan penjelasan mengenai bagaimana dan mengapa perlokusi menghina terjadi dalam 10 data korpus yang dianalisis. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan pemecahan masalah (problem-salving) dan teknik analisis heuristik.
Hasil yang didapatkan memperlihatkan bagaimana keterkaitan aspek-aspek situasi tutur (aspects of speech situation) menurut Leech dalam mempengaruhi penafsiran pendengar atas ujaran penutur sehingga ia menafsirkan ujaran tersebut sebagai tindakan yang menghinanya. Dua faktor diketahui sebagai penyebab ditafsirkannya ujaran penutur oleh pendengar sebagai tindakan yang menghinanya: Faktor eksternal yang berkenaan dengan petunjuk yang ditemukan pendengar dari kaitan antara ujaran penutur dan aspek-aspek situasi tutur. Faktor internal, yang berkenaan dengan pengaruh psikologis yang ada dalam diri pendengar ketika menafsirkan ujaran yang di dengarnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>