Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Yuvita
"Penelitlan ini bertujuan untuk menlngkatkan pengenalan terhadap karakteristik Visual Merchandising yang terdiri dari display, presentasi produk, tata letak (layout), lighting dan penggunaan material signage. Oleh karena itu nilai tambah yang diperoleh melalui Vsual Merchandising diakumulasikan pada masing-masing karakteristik Visual Merchandising untuk mengetahui nilai tambah yang menjadi prioritas konsumen, khususnya target market. Dengan demikian, konsep Visual Merchandising dapat diimptementasikan dengan leblh efektif. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan keberadaan dan peran Visual Merchandising dalam strategi komunikasi pemasaran pada departemen store khususnya Matahahi Department Store."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Anggraeni Sudiono Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh positif visual merchandising terhadap store image dan customers? purchase intention melalui front entrance product display, merchandising display, store layout and organization, merchandising theme, signage/graphic, lighting dan sound usage. Penelitian ini juga melihat pengaruh positif store image itu sendiri terhadap customers? purchase intention. Ikea Indonesia digunakan sebagai objek penelitian karena di dalam toko Ikea, elemen visual merchandising dirancang secara mendetil untuk menciptakan suasana berbelanja yang unik bagi pelanggannya. Sampel yang digunakan berjumlah 250 responden yang diambil melalui teknik non probability sampling yaitu menggunakan convenience sampling dengan kriteria responden pernah berkunjung ke Ikea Indonesia. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan program AMOS versi 18.0. Dari hasil penelitian dikertahui bahwa visual merchandising memiliki pengaruh positif terhadap store image dengan 3 dimensi yang berpengaruh paling besar yaitu lighting, merchandising theme dan merchandising display. Namun visual merchandising tidak menunjukan hasil memiliki pengaruh terhadap purchase intention. Purchase intention diketahui dipengaruhi secara positif oleh store image.

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effect of visual merchandising to store image and customers' purchase intention through the importance of visual merchandising factors such as front entrance product display, merchandising displays, store layout and organization, merchandising theme, signage/graphic, lighting and sound usage. This study also looked at the effects of store image on customers' purchase intention. Ikea Indonesia is used as a research object because in Ikea store, visual merchandising elements are designed in detail to create a unique shopping atmosphere for customers. The sample was 250 respondents drawn through non-probability sampling technique used convenience sampling with criteria of respondents had visited Ikea Indonesia. Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS program version 18.0. The result shown that visual merchandising has positive influence on store image, whereby the greatest influence factors are lighting, merchandising theme and merchandising display. Nevertheless, visual merchandising did not have influence on purchase intention. Purchase intention known to be positively influenced by store image.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mario Prihandaru
"Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan pengaruh dari Packaging, Brand Popularity, Visual Merchandising, Dan Emotional Attachment terhadap pembelian impulsif yang terjadi di warung sebagai salah satu saluran distribusi terbesar di Indonesia khususnya untuk produk fast moving consumer goods (FMCG) sebagai salah satu industri yang terus berkembang. Dalam penelitian ini akan menunjukan pengaruh ke empat faktor pilihan tersebut terhadap pembelian impulsif produk Teh Pucuk Harum yang terjadi di traditional retailers atau warung yang di lihat di area Jakarta Selatan.

This study was conducted to illustrate the effect of Packaging, Brand Popularity, Visual Merchandising, And Emotional Attachment to impulse buying behavior that occurred in the traditional retailers (warung) as one of the largest distribution channel in Indonesia, especially for products of fast moving consumer goods (FMCG) as one of the industry continues to grow , In this study will show the influence of the four factors that selection against impulsive buying behavior on Teh Pucuk Harum that occur in traditional retailers (warung) from the view of sample in the area of South Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Meiyani Zakir
"Sisi lain industrialisasi adalah meningkatnya ekonomisasi masyarakat dan tidak terhindarnya proses komoditisasi (apapun jadi komoditi); yang contohnya tampak pada dunia budaya, dengan banyaknya paket bisnis 'wisata budaya''. Secara sosiologis pun terjadi transformasi makna serupa; dari benda yang tadinya sekedar bermakna "kultural," jadi lain setelah diberi pemaknaan ekonomis. Semula dimaknai "mistik" estetis, menjadi nyata karena bernilai atau 'ada harganya.' Bunga juga mengalami proses transformasi serupa. Dalam studi ini, pertautan dan transformasi komoditi bunga didekati dengan cara memahami dinamika kelompok para pelaku atau yang paling berkepentingan di bisnis bunga potong : konsumen, petani, dan pedagang.
Studi ini sebenarnya berasal dari penelitian terhadap berbagai dinamika dan pertautan kepentingan antar kelompok pedagang bunga potong; yang berkembang seiring dengan berkembangnya pariwisata dan -pada gilirannya- membawa bunga masuk ke dalam wilayah ekonomi yang makin sarat kepentingan dan persaingan. Karenanya, konflik maupun akomodasi di tingkat pedagang, bukan hanya tak terhindarkan; bahkan melekat di dalam dinamika kepentingan para pelaku terkait tersebut.
Studi dilakukan secara berseri (tidak teratur) 3 kali antara 1993 - 1998, di daerah Cipanas, Jawa Barat. Data yang didapat dan diolah, berasal dari wawancara mendalam para pedagang, petani, floris, hotel, perusahaan swasta, dan tokoh masyarakat sekitar daerah produksi. Mulanya, ada empat profit pedagang bunga; semua berasal dari daerah Cipanas. Model dan intensitas interaksi keempat kelompok pedagang tadi mengalami masyarakat sekitar daerah produksi. Mulanya, ada empat profit pedagang bunga; semua berasal dari daerah Cipanas. Model dan intensitas interaksi keempat kelompok pedagang tadi mengalami perubahan yang berarti setelah intervensi YBN ke desa. Yakni, interaksi berbagai pelaku usaha bunga potong, melahirkan tiga kelompok utama pedagang (Kelompok Tua, Bebas-Jual, dan YBN). Masalah yang dirasa pedagang serta -dan terutama- petani makin sama, bahwa ketidaksukaan mereka, lebih karena perilaku YBN (dilihat sebagai kepanjangan kekuasaan) yang tak menganggap masyarakat setempat sebagai unsur penting dalam membuat rencana program, padahal semua langkah YBN berpengaruh langsung ke masyarakat setempat. Dalam kasus ini, masuknya YBN merupakan kasus signifikan tentang sulitnya organisasi modem beradaptasi pada sistem sosial desa yang spesifik.
Tiga kelompok utama pedagang tadi punya posisi unik mengingat 'modal' dan kekuatan mereka masing-masing dalam berhubungan dengan pihak lain. Dari dinamika interaksi para pelaku usaha bunga, penelitian ini menghasilkan temuan, bahwa masing-masing kelompok -terutama dalam upaya membangun dan mempertahankan interest dan kekuatan dominasi yang mereka miliki- punya mekanisme khas saat berinteraksi. Dalam upaya memperkokoh dasar interest masing-masing, tiga kelompok pedagang tadi secara variatif, menekankan pentingnya menguasai kaum tani. Malah penguasaan dan dominasi terhadap petani mereka lakukan sistematis, karena kesadaran demi kelangsungan supply maupun kontinuitas produksi.
Kelompok pedagang Tua misalnya, lebih melakukan penguasaan pada upaya menyerang kognitif petani, dengan mereproduksi model hubungan tradisional-feodalistik; dimana petani menjadi tetap melihat dirinya sebagai sub ordinasi mereka. Pedagang baru menguasai petani justru secara langsung dan mendasar, dengan mendominasi tanah dan waktu kerja petani. YBN juga melakukan hal serupa dengan kekuatan uang, dengan cara memberi kredit bagi aneka kepentingan produksi masyarakat.
Dalam hubungan dinamika dan konflik yang terjadi antar pedagang, konsumen jelas menjadi pihak paling diuntungkan; karena supremasi mereka tak pernah disoal atau digugat. Di lain pihak, petani adalah yang paling dirugikan; karena selalu jadi kelompok yang didominasi dan dikuasai demi kelangsungan berbagai kepentingan pedagang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Rahardiana Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Visual Merchandising Pada Perilaku Impulse Buying: Studi Kasus Pada Gerai Ritel Fashion H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat. Responden dalam penelitian ini adalah para konsumen H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat yang memiliki pengalaman melakukan transaksi pembelian tidak terencana terhadap produk di gerai H&M Grand Indonesia dalam kurun waktu dua bulan terakhir sebanyak 120 responden.
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak SPSS dan Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa window display, in-store form, floor merchandising, dan promotional signage berpengaruh terhadap perilaku impulse buying di gerai ritel fashion H M Grand Indonesia Jakarta Pusat.

This study aims to determine The Influence of Visual Merchandising on Impulse Buying Behavior Case Study on Fashion Retail Store H&M Grand Indonesia Central Jakarta. Respondents in this study are the consumers of H&M Grand Indonesia Central Jakarta who have experienced an impulse buying transaction for a product in H&M Grand Indonesia Central Jakarta in the last two months with 120 respondents.
Design of this research is quantitative. This research data is processed by softwares SPSS and Lisrel. The results showed that window display, in store form, floor merchandising, and promotional signage proved to affect impulse buying behavior in H M Grand Indonesia Central Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Agustina Pratiwi
"MINISO merupakan merek berbasis desain Jepang yang sedang gencar melakukan ekspansi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying pada toko MINISO Mall Artha Gading. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dimensi visual merchandising dimensi store layout, product display, window display, dan store interior design yang paling mempengaruhi impulse buying pada toko MINISO Mall Artha Gading. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan intrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden. Sampel responden yang digunakan dalam penelitian ialah yang pernah mengunjungi dan melakukan pembelian secara impulsif di dalam toko MINISO Mall Artha Gading. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Model penelitian diuji dengan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 24. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa visual merchandising memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying, dengan dimensi store interior design dan dimensi store layout yang memberikan pengaruh signifikan terhadap impulse buying pada MINISO Mall Artha Gading.

MINISO is a Japanese based designer brand which currently expanding in Indonesia. The purpose of this research is to analyze the effect of visual merchandising towards impulse buying at MINISO Mall Artha Gading. Furthermore, this research also aims to determine which are the dimensions of visual merchandising store layout, product display, window display, and store interior design have the most affect towards impulse buying at MINISO Mall Artha Gading. This research applied quantitative approach, with questionnaire as the research instrument distributed to 100 respondents. The sample of respondents used in this research is who had visited and did impulse buying in store MINISO Mall Artha Gading. This research used a purposive sampling as sampling method. The research model was tested by multiple regression analysis using SPSS 24. The result of this research shows that visual merchandising has a significant effect towards impulse buying, with store interior design and store layout as the most affect dimension toward impulse buying at MINISO Mall Artha Gading."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Asih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosenberg, Jerry M.
United States of America: John Wiley & Sons, 1995
R 381.103 Ros d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Eraria Rahmatillah
"ABSTRAK
Strategi merchandising merupakan salah satu sumber pendapatan potensial dalam industri anime di Jepang. Sebagai sebuah hobi yang memiliki pasar spesifik niche market , para penggemar anime di Indonesia menggunakan jasa penjual proksi di Facebook sebagai salah satu cara dalam mendapatkan merchandise anime yang mereka inginkan. Strategi gacha yang diterapkan perusahaan merchandise anime membuat para kolektor di Indonesia memilih untuk membeli secara kolektif. Sistem split box diterapkan penjual proksi dengan berbagai pertimbangan yang dirasa menguntungkan bagi penjual dan para pembeli yang loyal dengan karakter anime favorit mereka. Menggunakan Teori Kegunaan dan Gratifikasi, makalah ini mengkaji interaksi yang terjadi antara pembeli loyal tersebut dengan penjual proksi terkait sistem split box yang diterapkan penjual proksi.

ABSTRACT
Merchandising strategy is one of potential profit sources in Japan rsquo s anime industry. As a hobby with niche market, anime fans in Indonesia use proxy seller connection on Facebook as a way to get their desired anime merchandise. The gacha strategy used by anime merchandising company made the collectors in Indonesia choose to buy their merchandise collectively. The split box system applied by proxy sellers with lot of considerations with themselves as seller and the buyers who are loyal to their favorite anime character in mind. With Uses and Gratification Theory, this paper studies the interaction between the loyal buyers and proxy sellers around the applied split box system."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Lawisan
"Perkembangan model e-dagang baru yakni Subscription-based Online Service (SOS) telah mencapai skala global, dengan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun, tercatat adanya pemasukan 7,5 Trilliun Dolar Amerika secara kolektif, dari 2.000 penyedia jasa SOS di Amerika Serikat saja. Metode berbelanja yang inovatif dan hemat waktu mengindikasikan
evolusi dalam industri mode dan kecantikan. Fashion Subscription-Based Online Services (SOS) sangat mewabah di Barat, namun keberadaaannya tidak sebesar itu di Benua Asia, terutama di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
Purchase Intention pengguna terhadap Fashion Subscription-Based Online Services (SOS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan total responden yang terkumpul sebanyak 852 data yang merupakan pengguna layanan Fashion SOS di Asia Tenggara. Data kemudian dianalisis dengan Partial Least Square Structural Equation Method (PLS-SEM) menggunakan software SmartPLS 3. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa faktor-faktor utilitarianisme, hedonisme, kesadaran akan fashion, keinginan akan produk yang unik, sikap serta subjective norm berdampak pada Intention menggunakan Fashion SOS di Asia Tenggara.
Perusahaan industri Fashion and Beauty dapat menggunakan wawasan ini untuk secara akurat memprediksi pasar sasaran yang tepat dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsumen yang telah menggunakan metode belanja yang baru, mudah, dan nyaman ini

The emerging e-business Subscription-based Online Services (SOS) providing periodic delivery of products customized in a box to consumers has, in aggregate, become a USD 7.5 billion industry with over 2,000 SOS retailers in the US only. Such an innovative and timesaving method of shopping may indicate the evolution in the fashion and beauty industry.
This paper aims to identify factors that affects customer’s intention to use Fashion Subscription-Based Online Services (SOS) in Southeast Asia. These factors are based on Ajzen’s Theory of Planned Behaviour (TPB). The study will use quantitative approach on 852 respondents’ survey on Fashion SOS users across Southeast Asia. The data is then analysed
with Partial Least Square Structural Equation Method (PLS-SEM). The study shows that utilitarian and hedonistic motivations, fashion consciousness, and desire for unique product all lead to positive attitude towards Fashion SOS. Thus, along with subjective norms, the positive attitude ultimately leads to consumer’s intention to use Fashion Subscription-based Online Services (SOS) in Southeast Asia. Fashion and Beauty industry companies can also utilize
these insights to accurately predict the appropriate target market and have better understanding of consumers who have used this new, effortless, and convenient method of shopping
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>