Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thoha Khaled
"Penggunaan laptop di kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa S1 FKM UI memperlihatkan kecenderungan yang meningkat. Hal ini disebabkan tingkat kebutuhan mahasiswa dan harga laptop yang tidak jauh berbeda dengan harga PC. Perkembangan teknologi laptop selain memberikan dampak positif, juga memberikan dampak negatif. Disain keyboard yang menyatu dengan monitor membuat pengguna laptop pasti menggunakan postur janggal dalam aktifitasnya dengan laptop. Keluhan Muskuloskeletal merupakan efek yang paling sering Nampak pada aktifitas akibat penggunaan laptop. Faktor durasi, frekuensi, dan posisi kerja juga mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi tingkat keluhan.
Skripsi ini membahas tentang hubungan antara risiko ergonomi dengan keluhan muskuloskeletal pada upper limb extrimities akibat penggunaan laptop pada mahasiswa S1 FKM UI. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko ergonomi dengan menggunakan metode RULA dan melihat hubungannya dengan keluhan muskuloskeletal. Untuk melihat hubungan antara risiko ergonomi dengan keluhan muskoloskeletal, peneliti menggunakan uji statistik, chi-square. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara risiko ergonomi dengan keluhan muskuloskeletal. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor pengganggu yang terdapat dalam penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar pengguna laptop dapat memilih posisi kerja yang ergonomis ketika menggunakan laptop. Biasakan untuk istirahat sejenak bila menggunakan laptop dalam durasi yang lama, baik dengan melakukan peregangan otot maupun dengan mengalihkan pandangan mata. Pihak fakultas dapat mengadakan health education dan menyediakan tempat yang ergonomis berkaitan dengan cara penggunaan laptop yang aman. Peneliti juga menyarankan untuk memasukkan variabel lain dalam penelitiannya, seperti factor pengganggu dan faktor-faktor risiko lainnya, seperti jenis kelamin, antropometri, kondisi lingkungan, tempat kerja, dan riwayat cedera.

Nowdays, the utilization of notebook in under-graduated Public Health Indonesian University students? communities shows an increasing phenomena. This phenomena has been happened because of the increasing needs of its undergraduated students and the price of notebooks that nowdays is not has significant gap price with the PC. The development of notebook technology is not only gives positive impacts but also its negatives. Keyboard design which is not separated with its monitor makes its user use wrong posture in their activities with their notebook. Muscolosceletal remonstrance is one of the most frequent impacts in several peoples with notebook?s activity. The duration factors, frequencies, and work positions are also have important roles in influencing remonstrance degrees.
This thesis envelopes/analyses about the ergonomical risk and muscolosceletal remonstrance in upper limb extrimities which is caused by notebooks? utilization in under-graduated Public Health Indonesian University students. This observation is a quantitative-descriptives studies to assess the ergonomical risk by using RULA method and to see its relation with muscolosceletal remonstrance. To see the relation between ergonomical risk with muscolosceletal remonstrance, the observer uses a statistical tools ; chi-square test. The result of this observation shows that there is not a relation between ergonomical risk with muscolosceletal remonstrance that it is caused by several error factor in its observation.
According to the result of this observation, the observer suggests to the users of the notebook to choose the ergonomical work position when they are using the notebook. It can be done by taking a little time to rest when using the notebook in along time by stretching the muscle or by mengalihkan pandangan mata. The faculty?s stakeholders can provide several health education program and provide some ergonomic places to make the notebook?s users become secure and health in using it. The observer also suggests to put some variabels into this observations, like confounding factors and other risk factors, like sex, antrophometric, environment condition, work places and injuries history."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jayadi Pide
"Mahasiswa yang menggunakan laptop memiliki risiko terkenan keluhan Musculosceletal Disorders (MSDs). Penelitian ini menggambarkan risiko ergonomi yang dapat menyebabkan MSDs pada Mahasiswa S1 Reguler FKM UI Tahun 2015 akibat penggunaan laptop. Penilaian tingkat risiko dilihat dari posisi menggunakan laptop dengan menggunakan metode REBA. Faktor keluhan dilihat dari postur tubuh, faktor individu, dan faktor aktivitas dan lingkungan. Penelitian ini menilai keluhan MSDs menggunakan kuesioner dengan jumlah responden 100 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan postur janggal yang sering dilakukan mahasiswa yaitu duduk di kursi dengan laptop diletakkan di meja, tingkat risiko tertinggi pada posisi duduk di lantai dengan laptop diletakkan di lantai, jenis keluhan tersering pada leher (96%) dan paling banyak pegal pada punggung bagian bawah (72,83%), 100% mahasiswa menggunakan laptop lebih dari 1 jam perhari dan 98% lebih dari 2 hari perminggu, Tingkat keluhan ringan terbesar 80,77%, sedang 40,63%, parah 2,30%, dan sangat parah 1,28%. Tingkat risiko dapat diturunkan dengan mengatur posisi tubuh, tempat kerja, dan berristirahat sejenak dengan melakukan peregangan otot.

The students who used laptop has the risk of suffering from subjective complaint of Musculosceletal Disorders (MSDs). This study aims to describe the ergonomy risk which can caused MSDs among students of S1 Reguler FKM UI in 2015 as the effect of laptop usage. The scoring of risk level was seen from the position of laptop usage using REBA method. The complaint factor was described from body posture as well as individual, activites, and environmental factors. This study scored MSDs complaint using questionnaire with the total of 100 respondents. This study is descriptive using cross sectional method.
The results obtained showed that inappropriate posture that often happened among students were sitting on the chair with their laptop on the table, the highest risk was the position of student who was sitting on the floor with their laptop also on the floor, type of complaints that often occured was the pain on the neck (96%) and stiff muscle that often occured on the lower part of the back (72,83%), 100% of the students use laptop more than an hour per day and 98% use it more than 2 hours per week. The level of complaint showed that the mild one was 80,77%, moderate 40,63%, bad 2,30%, and severe 1,28%. The level of risk can be reduced by adjusting body position, workplace, and resting for a while by doing muscle stretching.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka Adhitya K.
"Penggunaan laptop dikalangan mahasiswa meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Karakteristik dari laptop yang sangat portabel merupakan salah satu alasan trend meningkatnya penggunaan laptop. Dari survey awal diketahui bahwa kurang lebih 280 mahasiswa (40%) dari seluruh Mahasiswa FKM UI menggunakan laptop. Di sisi lain desain laptop yang layar dan keyboardnya hanya dipisahkan oleh sebuah engsel menyebabkan pengguna laptop berada dalam posisi tidak ergonmis pada saat menggunakan laptop. Posisi janggal yang berlebihan terutama pada bagian tangan akan menyebabkan berbagai macam musculoskeletal disease, dan penyakit yang paling banyak muncul adalah carpal tunnel syndrome.
Berdasarkan beberapa teoni, diketahui bahwa, jenis kelamin, riwayat cedera tangan, repetisi, posisi janggal dan repetisi berhubungan dengan carpal tunnel syndrome. Disain penelitian ini adalah potong lintang, responden adalah 100 Mahasiswa Reguler FKM UI angkatan 2004 - 2007, data dikumpulkan dengan kuesioner, dan penilaian CTS dilakukan dengan phalen test, uji statistik yang digunakan adalah kal kuadrat, data diinterpretasikan dalam analisis univariat dan bivariat.
Dari hasil analisis univatiat diketahui bahwa software yang terbanyak digunakan oleh mahasiswa adalah aplikasi perkantoran, menjelajah internet, dan bermain game, mahasiswa rata-rata sudah menggunakan laptop selama 23 bulan, dengan frekuensi penggunaan 4-5 hari perminggu, dan durasi penggunaan laptop 200 menit pada setiap kali penggunaan laptop. Dari phalen test diketahui mahasiswa yang menga1ami carpal tunnel syndrome sebanyak 41 orang (41 %). Dan dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa posisi dan repetisi ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan carpal tunnel syndrome, sedangkan jenis kelamin dan riwayat cidera tangan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan carpal tunnel syndrome.

Notebook usage among university student are rapidly increase from year to year, characteristic of notebook which portable become one of many reason the increasing trend of notebook usage. From early survey known that more or less 280 student (40%) of entirely regular Student FKM UI use notebook. In the other side, notebook design with keyboard and tne monitor that only separated by a hinge, have made user stay in the non ergonomical position while they using laptop. Excessive posture especially around hand posture will result in many musculoskeletal disease symptoms, and the most occur are CTS.
According to some theories explained that gender,history of hand injury, awkward posture and repetition have related to CTS. This study was carried out in cross-sectional design. The respondents are 100 Regular Student of FKM UI who come from generation of 2004-2007. Data was collected using questionnaire, and for CTS assessment using phalen test. Statistic test used is chi square. Data was conduct univariate and bivariate analyses.
The result of univariate analyses known that most software when using notebook are microsoft office, browsing, and games. The average of notebook usage are 23 months, with frequency 4-5 days per week and duration is 200 minute each time using laptop. From phalen test, student who has CTS are 41 people (41%). And from bivariate analyses resulting that position and repetition are statistically significant related to CTS. However gender and history of hand injury are not statistically significant related to CTS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Puspitasari
"Mahasiswa Fasilkom UI memiliki intensitas frekuensi dan durasi penggunaan laptop yang lebih tinggi dibandingkan fakultas lainnya yang ada di UI, padahal desain laptop tidak sesuai dengan standar ergonomi. Hal ini nantinya dapat memberikan dampak yang buruk bagi mahasiswa seperti menurunnya produktivitas karena gangguan kesehatan akibat menggunakan laptop. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan jumlah responden 116 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan laptop dan keluhan kesehatan akibat penggunaan laptop.
Hasil penelitian ini menunjukkan hanya 47.4% responden yang menggunakan laptop dengan postur baik dan 55.2% mengalami keluhan kesehatan parah. Dari hasil uji Chi Square, tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku penggunaan laptop dengan keluhan kesehatan yang dirasakan akibat penggunaan laptop (p= 1.00, α = 0.05). Informasi mengenai penggunaan laptop yang benar beserta dampak penggunaan laptop pada mahasiswa Fasilkom UI perlu disosialisasikan secara luas agar pengguna laptop terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat penggunaan laptop.

Students of Computer Science Faculty, UI have higher frequency and duration in using laptop than other faculties in UI, whereas laptop design may not appropriate with ergonomic standard. Inappropriate laptop design with ergonomic standard can cause negative effects to students, such as decreasing of productivity due to health problems emerged after using laptop. This research designed using correlative descriptive with 116 respondents. This study purposed to examine the relationship between behavior in the usage of laptop and health problems due to the usage of laptop.
The result showed that only 47.4% students have good posture when using laptop and 55.2% have severe health problems. Based on chi square test, there was no significant relationship between behavior in the usage of laptop and health problems due to the usage of laptop (p= 1.00, α = 0.05). Information about right posture when using laptop and the impacts should be socialized to avoid the risk of health problems due to the usage of laptop.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Yulianandari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko dan besarnya keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) dan pada karyawan total assembly line 5 combi dan line 9 home theathre PT. X Cibitung tahun 2009 dengan metode Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map yang sudah dimodifikasi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 52 karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aktivitas kerja mengangkat dan memindahkan objek baik pada line 5 combi dan line 9 home theathre memiliki tingkat risiko tinggi dengan skor total 72% pada kelompok 4. Sedangkan untuk aktivitas berdiri statis tanpa kegiatan mengangkat dan memindahkan objek pada line 5 combi dan line 9 home theathre memiliki tingkat risiko 60,49% dan tergolong pada kelompok 3. Nilai risiko Leher untuk semua aktivitas kerja di setiap line tergolong very high. Skor tertinggi punggung terdapat pada aktivitas lifting & moving pada setiap line dengan skor 36. Skor tertinggi bahu/lengan terdapat pada aktivitas lifting & moving pada setiap line dengan skor 36. Sedangkan Skor tertinggi tangan dan pergelangan tangan terdapat pada aktivitas lifting & moving pada setiap line dengan skor 36. Hasil kuisoner keluhan musculoskeletal menunjukkan keluhan terbanyak terdapat pada leher.

The Purpose of this research is to know level of risk and musculoskeletal complaint of total assembly employees in line 5 combi dan line 9 home theathre PT. X Cibitung 2009 using Quick Exposure Check (QEC) method dan modification of Nordic Body Map. Total samples on this research is 52 employees. The result of this research indicate that lifting and moving activities in line 5 combi and line 9 home theathre have high risk level with total score 72% in group 4. Static activities without lifting and moving object have a moderate risk level with total score 60.49% in group 3. Level of risk for neck in every activities categoried very high. The highest score of back is in lifting and moving activities for every line, and the score is 36. The score of arm and shoulder for lifting & moving in every line is 36. The score of hand and wrist for lifting & moving in every line is 36. The result of questionnaire indicate that most complaint is in neck."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S5619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pongki Dwi Aryanto
"Penjahit didalam melakukan aktifitas kerjanya, akan menghadapi risiko ergonomi. Di sektor usaha informal penjahit melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk memproses kain menjadi sebuah pakaian jadi. Pekerjaan yang dilakukan oleh penjahit yaitu pekerjaan membuat pola dan pekerjaan menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Oleh karena itu, sebagai dasar upaya pengendalian risiko akan gangguan musculoskeletal akibat pekerjaan menjahit, dilakukanlah penilaian risiko ergonomi berdasarkan postur tubuh yang terbentuk saat penjahit melakukan aktifitas. Penelitian ini dilakukan tanpa melibatkan faktor lingkungan kerja (temperatur, kebisingan, getaran, pencahayaan) dan Faktor individu (antopometri, jenis kelamin, dan lama kerja) sebagai variable yang dinilai didalam risiko ergonomic.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mengetahui risko postur tubuh ketika bekerja, dan wawancara untuk mengetahui keluhan subjektif gangguan musculoskeletal yang dirasakan oleh pekerja setelah bekerja. Penelitian dilakukan pada 40 orang pekerja penjahit di 23 tempat usaha informal. Dari hasil penelitian didapatkan nilai risiko ergonomi untuk postur pekerja ketika melakukan pekerjaan pembuatan pola di lokasi A dan B adalah dua, dapat diartikan sebagai aktifitas dengan risiko rendah, mungkin membutuhkan investigasi lanjutan. Sementara di lokasi C mendapatkan nilai empat, dapat diartikan sebagai aktifitas kerja yang memiliki risiko menengah, penting untuk dilakukan investigasi lanjutan. Untuk aktifitas pekerjaan menjahit dengan menggunakan meja jahit di lokasi A adalah lima dan dilokasi B dan C adalah empat, dapat diartikan sebagai aktifitas kerja yang memiliki risiko menengah, penting untuk dilakukan investigasi lanjutan. Keluhan subjektif dari 40 pekerja di usaha informal penjahitan pakaian paling banyak terdapat pada bagian pinggang. Pada pekerja dengan masa kerja kurang dari 10 tahun sebesar 81,82% pekerja mengeluhkannya. Pada pekerja dengan masa kerja 10-20 tahun sebesar 81,82 % mengeluhkannya dan pada pekerja dengan masa kerja lebih dari 20 tahun sebesar 85,71 % pekerja mengeluhkannya."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Kurniawati
"Sistem kerja di industri tekstil memiliki risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pabrik proses finishing di Departemen PPC PT SCTI Ciracas Jakarta Timur tahun 2009. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 21 orang (10 orang inspeksi kain, 6 orang pembungkusan, dan 5 orang pengepakan). Penilaian tingkat risiko ergonomi digunakan metode REBA, sedangkan gambaran keluhan MSDs digunakan kuesioner nordic body map. Hasilnya adalah tingkat risiko ergonomi tertinggi pada proses pengepakan. Bagian tubuh yang memiliki risiko MSDs terbesar adalah punggung pada proses pengepakan, lengan atas kiri pada proses pemeriksaan kain, serta lengan atas dan punggung pada proses pembungkusan. Seluruh responden (100%) mengalami keluhan gejala MSDs di hampir semua bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, pinggang dan kaki. Untuk meminimalkan risiko MSDs, pekerja harus memperbaiki metode kerja, peralatan dan desain tempat kerja.

Textile industry's work systems has musculoskeletal disorders? risk factors. The objectives of this research are to describe ergonomic risk factors and subjective complaints of MSDs among factory workers at PPC Department PT SCTI, Ciracas, East Jakarta at 2009. This research used cross sectional design study. Total sample in this research is 21 workers consist of 10 workers in material inspection, 6 workers in material covering, and 5 workers in packing . REBA assessment method is used to assess ergonomic risk level and nordic body map questionnaire is used to get description of MSDs? subjective complaints among workers.. Activity which has the highest ergonomic risk level is packing process. The parts of body which have the major MSDs risk are in back area at packing process, left upper arm area at material inspection process, back and upper arm area at material covering process. All respondent (100%) have MSDs subjective complaints in almost all their body. The most parts of body which have MSDs complaints among workers are in back, upper arm, lower arm, wrist and leg area. To reduce MSDs risk, workers should change their work methods, equipment and workstation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rachmat Satria
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran postur yang berisiko penggunaan smartphone pada mahasiswa sarjana reguler di FKM UI tahun 2019. Selain itu, penelitian ini juga melihat gambaran faktor individu dan faktor pemakaian terhadap keluhan subjektif gejala gangguan otot rangka dan gejala gangguan mata kering pada mahasiswa pengguna smartphone. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penilaian postur berisiko dilakukan melalui observasi pada mahasiswa pengguna smartphone (n = 30) yang diukur dengan metode REBA dan dibandingkan dengan literatur yang ada. Gambaran faktor individu, faktor pemakaian, keluhan subjektif gejala gangguan otot rangka, dan gejala gangguan mata kering didapatkan dari pengisian kuesioner oleh mahasiswa pengguna smartphone (n = 204). Hasil penelitian menunjukkan postur yang paling berisiko saat menggunakan smartphone antara lain postur leher (71,4%) dan lengan bawah (59,5%). Kebanyakan responden (82,4%) selalu menghabiskan > 7 kali dalam sehari per kesempatan untuk menggunakan smartphone dan 89,2% responden menggunakan smartphone secara berlebihan selama > 2 jam/hari. Lebih dari sebagian mahasiswa (64,7%) memiliki keluhan subjektif ringan sampai parah pada mata dalam 7 hari terakhir. Keluhan subjektif gejala gangguan otot rangka yang dirasakan mahasiswa dalam 7 hari terakhir pada tiga bagian tubuh terbanyak adalah leher (59,3%), bahu/lengan atas (50,0%) dan punggung atas (44,6%).

The aim of this study is to get an overview of posture at risk while using a smartphone among PH UI regular undergraduate students in 2019. This study also looks an overview of individual factors and usage factors for subjective complaints of musculoskeletal symptoms and dry eye symptoms in smartphone users. The design of this study was cross sectional. Assessment of posture at risk is done through observation on smartphone users (n = 30) as measured by the REBA method and compared with existing theories. The description of individual factors, factors of use, subjective complaints of musculoskeletal symptoms, and dry eye symptoms were obtained from filling out questionnaires by smartphone users (n = 204). The results showed that the most posture at risk while using a smartphone include neck (71,4%) and forearm (59,5%) posture. Most respondents (82.4%) always spend > 7 times a day per chance to use a smartphone and 89.2% of respondents use smartphones excessively for > 2 hours/day. More than half of students (64.7%) had mild to severe subjective complaints in the eyes in the last 7 days. Subjective complaints of musculoskeletal symptoms in the last 7 days were neck (59.3%), shoulder/upper arm (50.0%) and upper back (44.6%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karuniasih
"Keluhan MSDs pada pengemudi kendaraan, pada intinya disebabkan oleh mengendarai mobil dalam waktu yang lama dengan postur yang statis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko dan keluhan subjektif terhadap timbulnya MSDs pada pengemudi, serta menilai gambaran tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan metode REBA. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 90,4% responden, yaitu 45 dari 52 responden, pernah mengalami keluhan MSDs. Berdasarkan faktor risiko MSDs yang diteliti, didapat bahwa keluhan MSDs banyak dirasakan oleh kelompok responden dengan umur 30-50 tahun, masa kerja 1-2 tahun, pengalaman mengemudi 5-10 tahun, tinggi badan 160-170 cm, IMT >25, tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak memiliki kebiasaan olah raga, durasi mengemudi >8 jam, pola kerja 2:1 dan 2:2, dan melakukan aktivitas manual handling dengan beban 1-5 kg. Keluhan MSDs yang banyak dirasakan responden adalah rasa pegal pada bagian punggung bawah dan leher. Hasil tertinggi penilaian REBA yang didapat pada aktivitas mengemudi adalah 4, yang artinya berisiko sedang, yaitu pada aktivitas memutar kemudi dan pada postur dominan mengemudi. Untuk mengurangi keluhan MSDs akibat mengemudi, pengemudi hendaknya memperhatikan postur dalam mengemudi dan melakukan peregangan otot setelah mengemudi.

Driving activity can cause MSDs. It is likely emerged by long hours driving and staying on static posture. The aims of this research are to describe the risk factors and the subjective complaints of MSDs among drivers. This research also assesses level of ergonomic risk by REBA method. This is a quantitative method with a cross sectional research design. The result of this research shows that 90,4% respondents (45 of 52 respondents) have subjective MSDs complaints. Based on risk factors of MSDs in this research, most respondents who have subjective MSDs complaints are respondents in group of: age 30-50, work-period 1-2 years, work-experince 5-10 years, height 160-170 cm, BMI >25, no smoking habits, no exercise habit, driving duration >8 hours, work-shift 2:1 and 2:2, and manual handling activity with 1-5 kilograms load. Most respondents complaints stiffness on their lower back and neck. Driving activities assessment by REBA method in this research shows score 4 as the highest, they are while turning the wheel steering activity and dominan driving posture activity. This score means medium level of risk. To reduce the MSDs complaints, driver should pay attention on their posture driving and do some stretching after driving."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kamaruddin
"This study aim is to oversee the ergonomic idea for laptop usage with subjective of musculoskeletal disorder. Type of research was conducted in a descriptive design study which an observational approaching. The samples of this study were all workers in RST Indonesia office using laptop, number of samples are 74 persons. Based on study result shown that back pain disorder 5%, neck disorder 5%, shoulder blade disorder 1%, waist disorder 2%, arm disorder 2%, shoulder disorder 3%, and knee disorder 2%. It is suggested to conduct hierarchy of control hazard by conducting elimination, substitution, engineering control, administrative control, and wearing personal protective equipment.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran ergonomi pada pekerja pengguna laptop dihubungkan dengan keluhan subjektif pada muskuloskeletal. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan disain penelitian deskriptif yang bersifat observasional. Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja pengguna laptop di kantor RST Indonesia yang berjumlah 74 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5% responden yang mengalami keluhan di bagian punggung, 5% responden mengalami keluhan di bagian leher, 1% responden mengalami keluhan di bagian belikat, 2% responden mengalami keluhan di bagian pinggang, 2% responden mengalami keluhan di bagian tangan, 3% responden mengalami keluhan di bagian bahu, dan 2% responden mengalami keluhan di bagian lutut. Disarankan pekerja pengguna laptop di kantor RST Indonesia melakukan tindakan eliminasi, substitusi, rekayasa (engineering control), pengendalian administratif dan menggunakan alat pelindung diri."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>