Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mita Mariska
"Hotel pada awalnya hanya berupa penginapan bagi para pedagang yang transit, tetapi saat ini hotel telah berkembang hingga beragam macamnya dikarenakan oleh adanya diferensiasi kebutuhan para tamunya. Hotel butik merupakan hotel yang terbilang jarang terdengar oleh umum. Hal tersebut menyebabkan banyak keraguan dan kesalahpahaman akan apa itu Hotel Butik serta wujud Hotel Butik sesungguhnya. Keberagaman hotel dapat dilihat dari perbedaaan sisi arsitekturalnya, sehingga untuk mengetahui apa itu Hotel Butik yang sesungguhnya dapat dilihat dengan membandingkannya dengan hotelhotel lainnya dari segi arsitektural.

Hotel was initially built to accommodate traders in transit while they were on their way. Today, however, there are a variety of hotels designed to meet the different needs and wants of the different guests. Boutique Hotel is one of the types which hardly known by the public. Therefore, there are still some doubts as to what a Boutique Hotel really is. The difference between the hotel types can be distinguished by looking at their architectural designs. Boutique Hotels can also be distinguished from their architectural designs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Akhmad Ibrahim
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh dari servicescape terhadap persepsi image dari pada konsumen yang nantinya akan mempengaruhi revisiting intention dan word of mouth konsumen (dalam hal ini tamu hotel) pada hotel butik berkonsep islami.
Hipotesis yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pengaruh faktor faktor servicescape seperti substantive stage of servicescape dan communicative stage of servicescape yang mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi image, kemudian persepsi image itu mempunyai pengaruh yang positif terhadap revisiting intention dan word of mouth.
Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah konklusif deskriptif dengan metode pengumpulan datanya melalui survey langsung dan penyebaran kuisioner kepada tamu atau pengguna dari hotel ini. Metode sampling yang digunakan adalah non probability sampling (convenience sampling).
Objek penelitian ini adalah tamu hotel butik berkonsep islam yang dalam hal ini unit analisisnya yaitu Hotel Butik Noor Bandung yang pernah menginap minimal sekali di dalam Hotel Butik Noor Bandung.
Hasil penelitian di dalam penelitian ini menunjukan bahwa semua variable yang diuji mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan.

This study discusses the influence of servicescape on the perception of images of consumers who will later influence revisiting intention and consumer word of mouth (in this case hotel guests) in a boutique hotel with an Islamic concept.
The hypothesis analyzed in this study is the influence of servicescape factors such as substantive stage of servicescape and communicative stage of servicescape that have a positive influence on image perception, then the image perception has a positive influence on revisiting intention and word of mouth.
The research design used in this study is conclusively descriptive with the method of collecting data through direct surveys and questionnaires to guests or users of this hotel. The sampling method used is non probability sampling (convenience sampling).
The object of this research is guests of a boutique hotel with the concept of Islam which in this case the unit of analysis is Boutique Hotel Noor Bandung, which once stayed at least once in the Noor Boutique Hotel Bandung.
The results of the research in this study indicate that all tested variables have a positive and significant effect.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Precellina
"eWOM telah menjadi sumber informasi tambahan yang penting bagi pelanggan dalam menentukan pembelian suatu produk atau layanan seperti hotel. Sayangnya, pandemi Covid-19 terjadi pada tahun 2020 dan informasi terkait penerapan protokol kesehatan hotel dirasa perlu untuk dijelaskan seperti pada online travel agent. Penelitian ini ingin mengetahui peran electronic word of mouth mengenai hotel butik dan protokol kesehatan yang diterapkan terhadap niat pemesanan hotel butik pada masa pandemi covid-19 dengan memperhatikan aspek usefulness dan enjoyment konsumen. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 216 responden. Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan PLS-SEM untuk melakukan pengujian measurement model dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada perceived usefulness dari ulasan hotel butik dan penerapan protokol kesehatan hotel dan perceived enjoyment dari ulasan yang berkualitas tinggi terhadap niat pemesanan hotel butik. Hal ini berarti mengindikasikan bahwa ulasan online dan penerapan protokol kesehatan dirasakan sebagai informasi yang bermanfaat dan menyenangkan untuk digunakan yang mendorong niat pemesanan hotel butik pelanggan. Pada masa pandemi ini juga didapatkan hasil bahwa pelanggan lebih mengutamakan pemenuhan nilai utilitarian yaitu pencarian informasi mengenai hotel secara keseluruhan yang dipersepsikan dari nilai kegunaan ulasan online hotel sebagai faktor eksternal manajemen hotel dan penerapan protokol kesehatan hotel sebagai faktor interal manajemen hotel sebelum menginap. Implikasi manajerial penelitian ini mendorong manajemen hotel butik memiliki strategi untuk menciptakan ulasan online hotel butik dengan kualitas yang tinggi agar meningkatkan niat pemesanan hotel butik.

eWOM has become an important source of additional information for customers in determining the purchase of a product or service such as a hotel. Unfortunately, Covid-19 pandemic occurred in 2020 and information regarding the application of hotel health protocols was deemed necessary to be described as in online travel agent. Therefore, this study aims to examine the role of electronic word of mouth of boutique hotels and information on the application of health protocols on the intention to book boutique hotels during the Covid-19 pandemic by paying attention to consumer perceived usefulness and enjoyment aspects. A total of 216 responses to a survey were collected. Structural Equation Model (SEM) was used to analyze data using PLS-SEM to test the measurement models and test the hypotheses. The results of this study indicate that there is a significant influence on perceived usefulness of boutique hotel reviews and the application of hotel health protocols and the perceived enjoyment of high quality reviews on boutique hotel booking intentions. This means that it indicates that online reviews and application of health protocols are perceived as useful and fun information to use that encourages customer boutique hotel booking intentions. During this pandemic, the results also showed that customers prioritized the fulfillment of utilitarian values, namely searching for information about the hotel as a whole as perceived usefulness of hotel online reviews as an external factor in hotel management and the application of hotel health protocols as an internal factor in hotel management before staying. The managerial implication of this research encourages boutique hotel management to have a strategy to create high quality online boutique hotel reviews in order to increase boutique hotel booking intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisha Aisyah Afliansa
"Skripsi ini membahas mengenai perilaku konsumen hotel butik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi brand authenticity, impression in memory, lifestyle-congruence, dan brand lovesaling berhubungan satu sama lain. Penelitian ini juga turut mengidentifikasi peran moderasi dari need for uniqueness dan price fairness dalam konteks hotel butik di Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM), penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara brand authenticity dengan impression in memory, brand love, serta lifestyle-congruence. Penelitian juga membuktikan bahwa pengaruh dari brand authenticitydalam pembentukan brand loveakan lebih signifikan apabila terdapat peran impression in memorydan lifestyle-congruenceyang terlibat. Selain itu, hasil penelitian juga memnbuktikan bahwa need for unqiueness yang dimiliki para tamu hotel butik dapat memoderasi ketiga hubungan milik brand authenticitytersebut, sedangkan price fairnesshanya memoderasi dua dari ketiga hubungan brand authenticity, yaitu pada impression in memory dan brand love.

This study focuses on consumer behavior of Indonesian boutique hotel’s guests. The study analyzes how brand authenticity, impression in memory, lifestyle-congruence, and brand love interrelate with one another. It also examines the moderating effect of the need for uniqueness and price fairness in the boutique hotel setting. The findings indicate that there are positive and significant relationship between brand authenticity with impression in memory, lifestyle-congruence, and brand love. It also indicates that brand authenticity creates more significant result into building brand love through impression in memory and lifestyle-congruence. Furthermore, the findings also indicate that need for uniqueness give significant moderation effect to the brand authenticity’s relationship with impression in memory, lifestyle-congruence, and brand love, while price fairness gives significant moderation effect to the relationship between brand authenticity with impression in memory, and brand authenticity with brand love.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nabilla Jasmine Nathasa
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir berwisata menjadi kebutuhan bagi setiap manusia di seluruh dunia. Jepang menjadi salah satu negara yang paling ingin dikunjungi oleh wisatawan asing. Wisatawan asing yang berwisata ke Jepang tercatat paling sering mengunjungi Tokyo. Selain menjadi pusat untuk mengatur pemerintahan, Tokyo juga memiliki atraksi-atraksi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Pasar Ikan Tsukiji. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal apa saja yang menjadi ciri khas Pasar Ikan Tsukiji sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan asing untuk datang berkunjung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang berasal dari kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunikan Pasar Ikan Tsukiji yang berbeda dari pasar ikan lainnya di negara lain menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing untuk datang ke tempat ini. Keunikan tersebut diantaranya adalah pelelangan ikan tuna, budaya berdagang dan aneka makanan khas Jepang yang dijual dalam pasar ini.

ABSTRACT
In the past few years travel becomes a necessity for every people in the world. Japan become one of the most wanted to be visited country by foreign travelers from around the world. Foreign travelers who came to Japan most commonly visited Tokyo. In addition of being the center of governance, Tokyo also has interesting tourist attractions to visit. One of the many attractions is Tsukiji Fish Market. This study aims to identify what are the characteristics of Tsukiji Fish Market can attract foreign tourists to visit. The method use in the writing of this paper is a descriptive analysis derived from the study of literature. The result showed that the uniqueness of Tsukiji Fish Market is different from other fish market in other countries, and that is become main attraction for foreign tourists to come to this place. The uniqueness is tuna auctions, trade culture and Japanese cuisine are sold in this market."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Jaya Lauson
"Menurut Faulkender, pemicu utama dari utang adalah pertumbuhan. Perusahaan berutang untuk dapat bertumbuh dan menciptakan shareholder value. Pertanyaannya, sejauh mana perusahaan harus berutang sebelum resiko yang ditanggung terlalu besar? Dikatakan oleh Titman dan Wessels bahwa perusahaan dengan resiko operasional yang tinggi tidak akan membahayakan dirinya dengan utang yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari resiko operasional dan pengalaman manajemen terhadap utang, serta interaksi dari kedua resiko tersebut.
Resiko operasional dihitung dari tingkat keunikan produk dengan menggunakan selling expenses to sales sebagai ukuran penilaian sementara pengalaman manajemen dihitung dari pengalaman CEO dengan menghitung lama kerja CEO di perusahaan x selama y tahun, selama CEO tersebut menjabat posisi manajerial. Penemuan dari penelitian ini berhasil menjelaskan hampir 90 dari variabilitas utang serta menemukan bahwa sifat risk averse perusahaan yang disebabkan oleh resiko operasional diperlemah oleh pengalaman CEO.

It is stated by Faulkender that the primary driver of debt is growth corporations borrow in order to grow and create shareholder value. The question is, how far should corporation plunge into debt before they put too much at stake According to Titman and Wessels, corporations with high operational risk will not jeopardize itself by high level of leverage. Therefore, we aim to find the causality between operational risk and managerial risk towards leverage ratio. We measure operational risk with product uniqueness which is defined by selling expenses per sales.
Managerial risk is measured by CEO experience, defined by the length of service of a CEO in x company for y years, as long as the CEO holds managerial role. Our findings explains almost 90 of the variability of leverage and we found out that corporations rsquo risk averseness, which is derived from operational risk, is weakened with experienced CEO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T50727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desriana Juvita
"Keberagaman gender merupakan salah satu mekanisme tata kelola perusahaan yang dapat mengurangi potensi masalah keagenan di perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkat risiko perusahaan. Beberapa penelitian empiris menemukan bahwa direksi wanita dapat memberikan pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan, namun belum ada yang melihat unsur hubungan keluarga pada direksi wanita dan karakteristik perusahaan. Hal ini penting karena kepemilikan keluarga masih mendominasi bisnis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberagaman gender, leverage operasi (DOL) dan keunikan produk yang memberikan pengaruh terhadap risiko perusahaan yang diukur dengan total risiko, risiko sistematis dan risiko idiosinkratik. Penelitian ini mencangkup perusahaan dalam industri non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2017 hingga 2019. Dengan menggunakan model regresi efek acak, terdapat bukti yang signifikan bahwa proporsi wanita berpengaruh negatif terhadap risiko idiosinkratik sementara keberadaan direksi wanita yang memiliki hubungan keluarga berpengaruh negatif terhadap risiko sistematik namun berpengaruh positif terhadap risiko idiosinkratik. Disisi lain, keunikan produk berpengaruh negatif terhadap semua pengukuran risiko sedangkan DOL berpengaruh positif terhadap risiko sistematis. Temuan ini dapat membantu manajemen puncak perusahaan dan regulator mempertimbangkan untuk menunjuk wanita sebagai bagian dari jajaran direksi perusahaan serta lebih memperhatikan karakteristik perusahaannya guna menekan risiko perusahaan. 

Gender diversity is one of the corporate governance mechanisms that can reduce the potential agency problems in companies which can affect the level of firm risk. Several empirical studies have found that female directors give negative influence on firm risk, but no previous research has focused at the element of family relationship in female directors and company characteristics. This is important because family business still dominates in Indonesia. This research aims to analyze the effect of gender diversity, operating leverage (DOL), and product uniqueness give impact to firm risk which measured by total risk, systematic risk and idiosyncratic risk. This research examined non-financial institutions company which listed in Jakarta Stock Exchange for period 2017 to 2019. Using random effect regression model, there are significant evidence that proportion of women can give negative effect to idiosyncratic risk while women directors affiliated with family increase systematic risk but decrease idiosyncratic risk. In addition, product uniqueness gives negative effect to total risk and idiosyncratic risk meanwhile DOL give positive effect to systematic risk. These findings may help companies’ top management and government to consider to appoint female as part of board of directors as well as concern to company’s characteristic to maintain the firm risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niki Charles
"Penelitian ini bertujuan mengungkap keunikan berita video di internet, dengan studi kasus Detik TV. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi lapangan. Sejumlah teori membantu mengkontruksi bentuk ideal berita video di internet, mulai dari teori Mediamorfosis Roger Fidler sampai Konvergensi Jenkins. Hasil penelitian menemukan bahwa keunikan tersebut bisa diungkap dari dua sisi, yaitu karakter utama dan sistem produksi dengan kecepatan sebagi kunci perkembangan karakter dan sistem produksi. Di sisi lain, perkembangan berita video di internet masih terkendala pada teknologi pendukung yang belum matang dan lemahnya infrastruktur dasar komunikasi saat ini yaitu bandwidth.

This study aims to reveal the uniqueness of the news video on the internet, with Detik TV as a case study. The methodology used is descriptive qualitative. Data collected with interviews and field observations. A number of theories help to construct the ideal form of news videos on the Internet, such as Fidler’s Mediamorfosis theory and Convergence theory by Jenkins. The results found that the uniqueness can be expressed with in two sides, those are the main character and the production systems, speed as the a key character of development and production systems. On the other hand, the development of internet news video still constrained the immature of  assitive technologies and unreliable basic infrastructure communication today which is bandwidth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Sari Zikri
"Pertumbuhan sektor pariwisata selama Pelita V dan tahun pertama Pelita VI ini berkembang dengan cepat sekali. Perkembangan luar biasa yang dicapai sektor ini apat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah, khususnya daerah-daerah tujuan wisata (DTW) yang banyak diminati para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik seperti Bali, Sumatra Utara, Jakarta, dan Jawa Barat.
Pada tahun 1994 yang lalu jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4 juta orang dan telah berhasil melampaui Sfisaran tertinggi sebesar 3,95 juta orang dengan meraih devisa sebesar US $ 4,6 miliar. Hingga akhir Pelita VI mendatang (1998) diperkirakan Indonesia akan mampu menjaring 6,5 juta wisatawan dengan jumlah pemasukan sedikitnya US $8,9 miliar.
Pendapatan masyarakat kota besar di Indonesia yang semakin meningkat dan perubahan jumlah hari kerja dari 6 hari menjadi 5 hari juga tutut memiliki andil dalam meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi DTW di Indonesia. Semakin besamya golongan menengah di Indonesia, ditambah dengan kehidupan kota besar yang serba cepat dan melelahkan, menyebabkan kebutuhan akan berlibur semakin dirasa penting oleh masyarakat kota besar.
Melihat gejala ini, maka jelas peluang dalam bisnis perhotelan semakin menarik untuk digarap. Peluang tersebut, tampaknya selama ini telah diantisipasi oleh investor. Dalam dua tahun terakhir ini terlihat investasi dalam sek.1or perhotelan memperlihatkan tendensi yang semakin meningkat. Ditjen Parpostel pada periode bulan Januari hingga Februari 1995 lalu mencatat 28 perusahaan berminat membangun hotel di wilayah Indonesia dengan lokasi terbanyak di Jawa Barat, disusul DKI Jakarta, serta Jawa Timur dan Bali.
Sejalan dengan semakin banyaknya hotel yang dibangun, maka intensitas persaingan dalam industri perhotelan semakin ketat dalam menjaring tamu. Untuk dapat memenangkan persaingan diperlukan konsep yang berbeda (different) dalam membangun sebuah hotel.
Dalam karya akhir ini pentilis mengetengahkan konsep Boutique Hotel yaitu hotel dengan jumlah kamar sedikit (<100) tetapi memiliki keunikan pada disain interior dan mengutamakan pelayanan yang personal untuk para tamunya sehingga mereka merasakan suasana yang lain dari hotel lainnya. Dengan mengacu pada strategi diferensiasi yang merupakan salah satu strategi generik, maka dengan konsep boutique hotel ini hotel X yang akan dibangun di daerah Pelabuhan Ratu, Jawa Barat dapat memiliki keunggulan bersaing dalam industri perhotelan.
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan informasi melalui metode pengisian kuesioner dan tanya jawab dengan pihak manajemen Boutique Hotel yang telah berdiri, guna memperoleh gambaran operasi dari setiap fungsi organisasi. Metode kuesioner juga digunaka terhadap konsumen dari Boutique Hotel itu sendiri untuk mendapatkan persepsi mereka tentang Boutique Hotel dan hasil kuisioner tersebut diolah dengan menggunakan metoda Multi Dimensional Scalling (MDS) dengan software MDPREF.
Studi literatur dan pengumpulan data baik dari media cetak, komputer (CD ROM), maupun sumber data sekunder lainnya dilakukan untuk mengidentiftkasi peluang dan ancaman yang terdapat dalam industri perhotelan ini. Setelah komponen-komponen dalam lingkungan internal maupun ekstemal diidentiftkasi dilakukan pembobotan terhadap komponen-komponen tersebut berdasarkan kepentingannya masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi, dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Metode ini akan menggambarkan posisi Boutique Hotel X didalam diagram SWOT, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan analisis penentuan strategi yang akan dijalankan. Analisis Keuangan juga dilakukan penulis untuk melihat feasibilitas dari proyek tersebut, dengan menggunakan asumsi-asumsi yang biasa digunakan dalam menganalisis feasibilitas sebuah hotel.
Dengan jurnlah kamar 30 buah berbentuk bungalow /vila yang didisain unik dan mewah, pelayanan yang personal dan fasilitas yang baik, Boutique Hotel X diharap dapat menarik konsumen dari golongan menengah ke atas dengan sewa kamar rata-rata US$ 250 pada tahun pertama pengoperasian (1998). Investasi sebesar US$ 6,3 juta dengan struktur pendanaan 30 : 70 dan tingkat bunga 10% pertahun., memiliki payback periode selama 5 tahun dan IRR sebesar 24%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>