Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfan Nurhakim
"Persaingan yang semakin ketat di industri perbankan membuat pelanggan memiliki banyak pilihan dalam menentukan apa yang ingin mereka dapatkan. Perputaran pelanggan yang selalu terjadi membuat pihak manajemen perusahaan merasa perlu mencermati kepuasan para pelanggannya. Agar dapat menumbuhkan loyalitas pelanggan suatu bank, maka mutu pelayanan harus ditingkatkan dan diberikan sebaik mungkin, karena pada umumnya pelanggan akan menjatuhkan pilihan pada pelayanan jasa dengan kualitas tinggi dan cepat.
Sebelum melangkah lebih jauh, Bank Rakyat Indonesia merasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan selama ini. Semakin berkembangnya industri perbankan menjadikan sebuah perusahaan bisa dengan cepat mengubah kebijakannya dalam usaha memperebutkan pelanggan. Untuk itu, dibutuhkan suatu metode yang tepat dalam mengembangkan pelayanan terhadap pelanggan dan dapat mengambil langkah tersebut dengan cepat dan dinamis.
Quality Function Deployment (QFD) adalah metode terstruktur yang digunakan untuk memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan memasukkan faktor fuzzy pada perhitungan QFD, perusahaan dapat melakukan pengambilan keputusan yang dinamis dalam menghadapi persaingan di industri perbankan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan secara cepat dan tepat mengenai prioritas pelayanan yang sebaiknya ditingkatkan untuk memenuhi keinginan pelanggannya.

Competition that is increasingly tight in the banking industry to make customers have many choices in determining what they want to get. Turnover customers that always happening make the company's management need to feel the satisfaction of customers. To be able to foster customer loyalty of a bank, then the quality of services must be improved and given as possible, because most of customers will impose on the choice of service with high quality and fast.
Before step further, Bank Rakyat Indonesia felt it necessary to evaluate the level of quality of services provided to customers during this. The development of the banking industry makes a company can quickly change the policy compete in the business customer. For that, needed an appropriate method in developing services to customers and can take these steps quickly and dynamically.
Quality Function Deployment (QFD) is a structured method used to understand what is customer desired. With the fuzzy factors in the calculation of QFD, the company can make a decision in the face of dynamic competition in the banking industry. With this research are expected to provide input to the company quickly and precisely on the priority services that should be improved to meet the desire of the customers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51916
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renan Lintang Prakoso
"Saat ini perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerja SCM (Supply Chain Management)-nya, karena SC (Supply Chain) adalah salah satu kunci penting dalam memenangkan kompetisi dengan pesaingnya. SC memainkan peranan penting dalam sebuah industry berat, khususnya industry baja, karena perusahaan harus mengelola material, proses produksi dan bahan jadi yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda dan dengan jumlah jutaan ton per tahunnya.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Krakatau Steel Tbk, yang lokasinya di Cilegon, Banten, Indonesia yang akan membandingkan hasil prioritas strategi dari 2 metode yaitu metode Fuzzy QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dan Fuzzy QFD (Quality Function Deployment).
Pengolahan data menggunakan Fuzzy QSPM mempunyai kekuatan bahwa strategi yang dihasilkan adalah pendapat dari para ahli atau experts yang mengarahkan prioritas strategi SC yang tepat buat perusahaan.
Sedangkan pengolahan data menggunakan Fuzzy QFD mempunyai kekuatan bahwa strategi yang dihasilkan adalah berdasarkan apa yang diinginkan pelanggan (Voice of Customer), selain itu pada metode QFD prioritas strategi yang dihasilkan harus memenuhi komposisi dari tingkat prioritas dan biaya implementasi. Metode QFD juga memperhitungkan keterkaitan antar strategi, yang berarti bahwa strategi yang mempunyai keterkaitan dengan strategi lainnya mempunyai skor yang lebih tinggi daripada strategi yang tidak terkait dengan strategi lainnya/independent.
Setelah mempertimbangkan proses pengolahan data yang telah dilakukan dan kebutuhan perusahaan saat ini, maka para ahli memutuskan bahwa perusahaan akan memilih prioritas strategi yang dihasilkan oleh metode QFD, berikut hasil prioritas strategi nya :
Rank  Strategies                                    Crisp Values
1 Inventory Level Control 51.22
2 Increase On Time Delivery Percentage 48.65
3 Increase Production Volume 41.65
4 Arrangement Delivery Transportation & Mode 38.97
5 Human Resource Development 38.56
6 Increase Sales Volume 38.22
7 Arrangement Operation Mode (Energy Eficiency) 27.86
8 Raw Material Fulfillment 25.08
9 Product Diversification 24.95
10 Decrease The Production Cost 24.62
11 Increase Production Quality 12.76
Selain hal tersebut diatas, pada proses perhitungan jarak antara persepsi pelanggan dan persepsi perusahaan terkait kinerja SC, terdapat 2 (dua) kriteria penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena perusahaan mengganggap kriteria tersebut sudah dicapai dengan baik, tetapi pelanggan menganggap kriteria tersebut belum memuaskan pelanggan, dua hal tersebut antara lain Complaint Response Management (selisih persepsi 2,00 angka) dan Reject Rate (selisih persepsi 1,42 angka).

Currently companies are trying hard to improve their SCM (Supply Chain Management) performance, because SC (Supply Chain) is one of the important keys in winning the competition with its competitors. SC plays important role in a heavy industry, especially for the steel industry, companies have to manage materials, production processes and finish goods that has various shape and size with the number of millions tons per year.
This research was conducted at PT. Krakatau Steel Tbk, which is located in Cilegon, Banten, Indonesia. This research will compare the results of two methods of strategic priorities, namely Fuzzy QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) and Fuzzy QFD (Quality Function Deployment).
Data Processing using Fuzzy QSPM has the advantage that the output strategy is the opinion of the experts who directs the SC strategy priorities for the company.
While data processing using a Fuzzy QFD has the advantages that the output strategy is based on what customers need (Voice of Customer), in addition to the QFD has output that the strategic priorities has composition of high the priority levels and implementation cost. QFD method also calculating correlation among the strategies, which means that the strategy is linked with other strategies, they have higher scores than other strategies that are not correlated with other strategies / independent strategy.
After considering the data processing and the company requirements, the experts decided that the company choose the priority strategies generated by the QFD method, and that strategies priorities results, as follows :
Rank  Strategies                                    Crisp Values
1 Inventory Level Control 51.22
2 Increase On Time Delivery Percentage 48.65
3 Increase Production Volume 41.65
4 Arrangement Delivery Transportation & Mode 38.97
5 Human Resource Development 38.56
6 Increase Sales Volume 38.22
7 Arrangement Operation Mode (Energy Eficiency) 27.86
8 Raw Material Fulfillment 25.08
9 Product Diversification 24.95
10 Decrease The Production Cost 24.62
11 Increase Production Quality 12.76
In addition, the process of calculating the distance/GAP between customer’s perceptions and company’s perceptions related company SC performance, there are two (2) important criteria that must be considered by the company, because the company judge these criteria have been good achievement, but the customer judge these criteria have not been satisfying, these two things, as follows Complaint Response Management (perceptual difference is 2.00 points) and the Reject Rate (perceptual difference is 1.42 point).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Tri Yolanda
"Pemilihan pemasok memainkan peran penting dalam membangun rantai pasok yang efektif bagi setiap perusahaan. Penelitian ini mengusulkan pendekatan analisis terpadu yang menggabungkan fuzzy QFD,ANP, dan TOPSIS untuk memilih pemasok. Metode fuzzy QFD dan ANP digunakan untuk membobotkan kriteria dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam memperoleh data untuk mengevaluasi pemasok pada setiap kriteria. Kriteria pemasok diperoleh melalui studi literatur dan dibagi menjadi dua kategori: requirement dan kriteria yang kemudian dipilih dan dinilai oleh delapan orang ahli yang berasal dari departement purchasing beberapa perusahaan kabel di Indonesia. Metode yang diusulkan kemudian akan mengklasifikasikan kriteria menjadi empat kelompok prioritas, kritis, komplementer, dan costly. Kriteria yang berada dalam kelompok kriteria prioritas, kritis, dan pelengkap digunakan untuk memeringkatkan pemasok dengan menggunakan metode TOPSIS.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dengan metode TOPSIS didapat pemasok terbaik yaitu pemasok yang memiliki nilai kedekatan relatif terbesar dibanding pemasok lainnya dimana untuk bahan baku optical fiber pemasok terbaik yaitu pemasok B dan untuk bahan baku XLPE pemasok terbaik adalah pemasok F. Dalam hal implikasi, kriteria yang didapatkan dari metode fuzzy QFD dan ANP dalam penelitian ini, dapat memberikan usulan kepada pengambil keputusan untuk memilih kriteria yang benar-benar penting namun tidak membutuhkan usaha yang cukup besar dalam mengumpulkan datanya.

Supplier selection plays a important role in establishing an effective supply chain for any firm. This paper proposes an integrated multicriteria decision making approach of Fuzzy QFD, ANP and TOPSIS to select suppliers. Fuzzy QFD and ANP methods are used to weight the criteria by considering the difficulty level in obtaining the information to evaluate the suppliers on each criterion. The criteria of suppliers are obtained through literature reviews and divided into two categories requirement and criteria are then selected and assessed by eight experts from departments purchasing some cable companies in Indonesia. The proposed method classifies the criteria into four groups priority, critical, complementary and costly . The criteria within the priority, critical and complementary groups are used to selected the suppliers using TOPSIS.
Based on the results with TOPSIS method, the best supplier is the supplier which has the biggest relative value compared to other suppliers where the best supplier for optical fiber is B supplier and for XLPE is F supplier. In terms of implications, the criteria derived from fuzzy QFD and ANP methods in this study may suggest to decision makers to choose the criteria that are important but not require high effort of data collection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ja`far Amiruddin
"Di era informasi seperti sekarang ini, informasi menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat, dan bahkan menjadi sebuah kebutuhan pokok. Oleh karenanya organisasi yang menyediakan layanan informasi memiliki peran dan kedudukan yang penting dan strategis. Perpustakaan adalah sebuah lembaga yang memiliki peran yang penting dan strategis, karena memberikan layanan informasi kepada masyarakat. Disamping itu, perpustakaan merupakan lembaga penunjang pendidikan.
Kondisi saat ini menuntut adanya peningkatan kualitas layanan perpustakaan kepada pengguna jasanya, dengan memperhatikan kebutuhan mereka. Penelitian yang dilakukan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional RI, dengan menggunakan metode gabungan Servqual, Kano Model dan Quality Function Deployment (QFD). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada 29 atribut pelayanan yang merupakan kebutuhan dan keinginan pengguna jasa Perpustakaan Nasional RI. Dari jumlah tersebut, 28 atribut memiliki performan kualitas yang buruk, sehingga perlu dibenahi dan ditingkatkan. Selain itu juga dapat di klasifikasi kategori atribut-atribut tersebut, 1 atribut kategori A (attractive), 11 atribut kategori 0 (one dimensional), serta 17 atribut kategori M (must-be).
Dengan melihat matrik house of quality level I, maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen Perpustakaan Nasional RI adalah : peningkatan pengadaan pustaka (koleksi), peningkatan kerjasamaa, pengembangan website, pengembangan perpustakaan, serta optimasi information desk. Untuk selanjutnya, dengan melihat matrik house of quality level II, maka hal-hal utama yang harus diperhatikan adalah peningkatan anggaran, peningkatan kualitas tenaga pengolahan, peningkatan kualitas hardware dan software pendukung, peningkatan tuntutan manajemen terhadap kualitas pelayanan, serta peningkatan tuntutan manajemen terhadap pengembangan perpustakaan.
Daftar Bacaan : 46 (1985 - 2003)

In the information era, information is important and is like a basic need. Organization that provides information services has strategic and important roles. Library is an organization that provides information service's. Beside that, it also supports education activities.
Recently, library is demanded to improve of service quality with give more attention at customer requirements. This research attempts to improve service quality at Center for Library Service National Library of Indonesia. This research uses combined method. It is consist of Servqual, Kano Model, and Quality Function Deployment (QFD). Research can identify 29 attributes. These attributes are customer requirements. These attributes also can be classified in to the three categories, i.e.: attractive, one-dimensional, and must-be. 1 attributes is attractive, 17 attributes are must-be, and 11 attributes are one-dimensional.
Considering the house of quality matrix level 1, it can be recommended 5 main activities to improve service quality, i.e.: collection development, cooperation development, website development, library development and optimizing of information desk. Beside that, considering the house of quality matrix level 2, it also can be recommended 5 main processes to improve service quality, i.e. : increasing of library budget, improvement of personal quality to processing information, improvement of hardware and software quality, increasing of management attention at service quality, and increasing of management attention at library development.
References : 46 (1985 - 2003)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Jihan Rihadatul Aisy
"Kesehatan menjadi salah satu sektor terpenting di era pandemi ini. Sebuah survei dari firma riset pasar MarkPlus yang dirilis pada Juni 2020 mengungkapkan bahwa 71,8% responden mengatakan mereka tidak pernah ke rumah sakit atau klinik sejak awal pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan di sebuah klinik kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan klinik Makara UI di Depok sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Integration of Analytical Hierarchy Process (AHP) dan quality function deployment (QFD), AHP digunakan untuk mendapatkan preferensi konsumen terhadap layanan klinis secara matematis, QFD digunakan untuk menentukan tindakan korektif dan target pelayanan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil pembobotan AHP didapatkan 11 kebutuhan pelanggan dan dari studi literatur didapatkan 18 persyaratan teknis yang menjawab kebutuhan pelanggan.

Health is one of the most important sectors in this pandemic era. A survey from market research firm MarkPlus released in June 2020 revealed that 71.8% of respondents said they had never been to a hospital or clinic since the start of the pandemic. This study aims to evaluate and improve services at a health clinic during the Covid-19 pandemic. This study uses the Makara UI clinic in Depok and use Analytical Hierarchy Process (AHP) and quality function deployment (QFD) methods, AHP is used to obtain consumer preferences for clinical services mathematically, QFD is used to determine corrective actions and service targets according to patient needs. Based on the results of the AHP weighting, 11 customer needs were obtained and from the literature study 18 technical requirements were found that answered customer needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnawanti Iswandari
"Dalam usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit QADR Tangerang khususnya unit rawat jalan adalah dengan mendengarkan suara pelanggan yang menggunakan Metode SERVQUAL ? Quality Function Deployment (QFD). Metode SERVQUAL yang terfokus dalam lima dimensi mutu yaitu keandalan, keyakinan, responsif, empati dan berwujud merupakan dasar dalam pembuatan rumah mutu penyebaran fungsi berkualitas/QFD. Selanjutnya desain mutu pelayanan dimasukkan dalam rumah mutu, yang merupakan salah satu alat manajemen mutu yang sudah terbukti dan banyak digunakan di negara maju sebagai alat untuk menterjemahkan suara pelanggan ke dalam bahasa teknis.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain mutu pelayanan di unit rawat jalan rumah sakit QADR dengan berdasarkan suara pelanggan menggunakan metode SERVQUAL?QFD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan responden sebanyak 100 pelanggan eksternal, dan 50 responden dari bagian manajemen dan petugas rawat jalan.
Hasil akhir rumah mutu adalah (1). RS QADR memiliki sistem komunikasi yang baik, (2) Kerjasama dalam memberikan pelayanan yang efektif, (3) Interaksi dan evaluasi rutin antara manajemen, petugas dan pelanggan, (4) Identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, (5) Promosi yang dilakukan RS QADR.

In term to elevate service quality in QADR Hospital particularly its outpatient unit with involving voice of customer is using SERVQUAL ? Quality Function Deployment (QFD) method. SERVQUAL method is focusing into five dimensions of service quality; Realiability, Assurance, Responsiveness, Empathy and Tangibles, which are the based for making House of Quality in Quality Function Deployment (QFD). QFD is a part of quality management that has been used by some developed countries to translate voice of customer both internal and external into technical aspect of services.
This research's purpose is designing a service quality in outpatient unit of QADR Hospital based on voice of customer using SEVQUAL-QFD methode. This research used both quantitative and qualitative approaches, designed toward 100 respondents (external customers) and 50 internal customers (managements and outpatient staffs).
The results of House of Quality produces the following priorities: (1). Improving QADR Hospital organization?s communication, (2). Cooperation, in term to deliver efective services, (3). Interaction and evaluation routinely amongst managemenst, outpatient staffs and customers, (4). Identification of customers need and expectation, (5). Promotion of QADR Hospital.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T21794
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Emmy Ridhawaty
"Mutu pelayanan didefinisikan sebagai perbedaan antara harapan dengankenyataan yang diterima pelanggan. Pelanggan disini terbagi dua yaitu pelangganeksternal dan pelanggan internal. Pelanggan eksternal adalah masyarakat individu ataukelompok atau institusi pengguna jasa pelayanan kesehatan sedangkan pelangganinternal adalah mereka yang bekerja di institusi pelayanan tersebut. Peningkatan mutupelayanan sangat dibutuhkan agar dapat memenuhi harapan pelanggan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui kebutuhan pelanggan eksternal dan internal di unit rawatjalan RSUD Maba berdasarkan lima dimensi SERVQUAL dan juga untuk mengetahuidesain mutu pelayanan dengan menggunakan metode SERQUAL-QFD. Penelitian inimerupakan penelitian cross sectional dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Jumlahsampel pada pelanggan eksternal yaitu 125 sampel dan pelanggan internal 30 sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pelanggan eksternal berdasarkan skorSERVQUAL terbesar terletak pada dimensi keandalan. Kebutuhan pelanggan internalterbesar yang tertuang dalam aspek teknis pelayanan adalah pengganggaran keuanganyang tepat sesuai dengan kebutuhan. Hasil pengembangan desain rumah mutu QFD didapatkan prioritas pertama pada aspek fokus pada kebutuhan pelanggan.Kata Kunci : mutu pelayanan, SERVQUAL, QFD, desain rumah mutu.

Quality of service is defined as the difference between expectation and realityreceived by the customer. Customers here are divided into two external customers andinternal customers. External customers are communities individuals or groups orinstitutions of users of health care services, internal customers are those who work in theservice institution. Improved quality of service is needed to meet customer expectations.This study aims to determine the needs of external and internal customers in the outpatientunit RSUD Maba based on five dimensions of SERVQUAL and also to know the designof service quality using SERQUAL QFD method. This research is a cross sectionalresearch with quantitative and qualitative methods. The number of samples on externalcustomers are 125 samples and internal customers 30 samples. The results show that theexternal customer needs based on the largest SERVQUAL score lies in the dimensions ofreliability. The greatest internal customer requirement as stated in the technical aspectsof service is the appropriate financial budgeting according to need. The result of thedevelopment of QFD quality house design got the first priority on the focus aspect oncustomer requirement.Keyword service quality, SERVQUAL, QFD, house of quality."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debi Damayanti
"Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melakukan analisis kriteria pemilihan vendor perawatan transformator di PT Sumberdaya Sewatama dan melakukan pemilihan vendor terbaik dari 3 (tiga) alternatif vendor perawatan transformator dengan menggunakan pendekatan metode Fuzzy-Quality Function Deployment (QFD). Terdapat 7 (tujuh) kriteria penilaian vendor PT Sumberdaya Sewatama yang digunakan dengan urutan bobot kriteria dari tertinggi sampai terendah yaitu pelaksanaan pekerjaan, manajemen mutu, peralatan, tenaga kerja, data legalitas, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta perbaikan produk/jasa. Pemasok yang dipilih berdasarkan metode Fuzzy-QFD ini adalah vendor 1 sebagai vendor dengan nilai tertinggi untuk melakukan pekerjaan perawatan transformator.

This research is conducted to analyze the criteria of vendor selection for transformer maintenance at PT Sumberdaya Sewatama and to select the best vendor amongs three alternative vendor transformer using Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) approach. There are seven criteria for vendor assessment that PT Sewatama resources used to select vendor, based on the resulting criteria of highest to lowest are the implementation of the work, quality management, equipment, labor, data legality, health and safety ( K3 ), and the development of new product/service. The supplier which is selected based on Fuzzy - QFD method is Vendor 1 by obtaining the highest value to perform transformer maintenance work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peningkatan kondisi sistem usaha minyak nilam merupakan perihal kompleks yang perlu ditinjau dari
berbagai aspek yang menyangkut proses bisnis dan rantai nilai komoditi minyak nilam, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (industri dan instansi pendukung). Strategi peningkatan kondisi sistem usaha tersebut diperlukan, dan agar efektif perlu diidentifikasi persyaratan atau kondisi yang harus dipenuhi dan prioritasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemangku kepentingan yang bersifat fuzzy. Integrasi keinginan
konsumen yang bersifat fuzzy dengan persyaratan perlu dikaji secara komprehensif. Tujuan kajian ini adalah
mengidentifikasi persyaratan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kondisi sistem usaha minyak nilam
berdasarkan relasinya dengan keinginan pemangku kepentingan berdasarkan metodologi penjabaran fungsi
kualitas (Quality Function Deployment=QFD). Hasil analisis menunjukkan bahwa skala prioritas persyaratan yang harus dipenuhi adalah terwujudnya transparansi dalam transaksi bisnis, peniadaan perdagangan spekulatif, good manufacturing practice, terealisasinya pendekatan klaster, terwujudnya perdagangan yang adil, komitmen pemangku kepentingan, dan good agricultural practice. Untuk mengurangi subyektivitas penilaian pakar, hasil
penelitian ini perlu dibandingkan dengan penilaian berdasarkan alat ukur absolut."
630 JTIP 20:1(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asrianti Mira Anggraeni
"Dunia industri yang semakin kompetitif membuat setiap perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produknya dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu langkah yang ditempuh dalam meningkatkan kualitas suatu produk adalah dengan melakukan proses pengembangan produk dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Walaupun QFD memiliki beberapa kelebihan, namun metode tersebut cenderung bersifat subyektif terutama dalam penenluan target karakteristik teknis.
Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy QFD untuk menentukan nilai karakteristik teknis yang optimal bagi produk rowing tractor yang diproduksi oleh PT United Tractors Pandu Engineering dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan kekaburan dalam penentuan tingkat kepentingan, kepuasan, hubungan antara atribut keinginan konsumen dengan karakteristik telmis dan antar karakteristik teknis. Langkah pertama adalah menentukan koefisien parameter antar atribut dengan regresi linear fuzzy. Selanjutnya koefisien tersebut akan menjadi pembatas dalam menentukan nilai karakteristik teknis yang optimal melalui multiobjective decision making beserta pernbatas-pembatas lainnya.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai karakteristik teknis yang optimal untuk produk towing tractor yang berfokus pada peningkatan horse power, tire size, gradeability serta penurunan height, length, width, wheelbase, tread rear, dan service weight.

The increasing competitiveness of today’s industry forced each company to improve the quality of its products by considering customer demand. One way to improve the quality is by doing a product development process using the Quality Function Deployment (QFD). Regardless of all the benehts QFD possessed, this method is subjective by nature, especially in the detemiination of technical characteristics target efforts.
This study uses lirzzy QFD method to point out the optimal technical characteristics value for towing tractor product, produced by PT. United Tractors Pandu Engineering, with special acknowledgement on uncertainties and vagueness in determining importance rating, satisfaction level, the relationship between customer atributes with technical characteristics, and technical correlation- The first step is to decide on a parameter coeficient between atributes using fuzzy linear regression technique- This coefficient will act as a boundary in determining the optimal technical characteristics value with the means of multiobjective decision making, along with other boundaries.
Consequently, technical characteristics values for towing tractor product, with the emphasis on improvement on horse power, tire size, gradeability and on the reducing height, length, width,wheelbase, tread rear, and service weight will be obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>