Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209576 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Markiz Yudiawan
"Kepuasan pelanggan adalah tujuan akhir dari pekerjaan proyek selain tercapainya keuntungan (Profit) dan ketepatan waktu. Kepuasaan pelanggan akan menjadi sarana promosi yang sangat efektif yang akan berpengaruh positif bagi kinerja marketing suatu perusahaan jasa konstruksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan revenue dari perusahaan.
PT. Mega Persada Indonesia sebagai kontraktor mekanikal dan elektrikal menerapkan Standard Operation Procedure (SOP) yang penerapannya mendapatkan akuntabilitas dari direksi perusahaan dan wajib dijalankan oleh seluruh karyawan. Semua proses pekerjaan melalui tahapan gugus kendali mutu sehingga mengurangi pekerjaan bongkar pasang yang dapat berakibat ketidakpuasan pelanggan.
Penulisan Tesis ini menggunakan analisis kualitatif berdasarkan kuisoner dari pengguna jasa konstruksi sehubungan dengan kepuasan pelanggan dikaitkan dengan penerapan Total quality management dan analisis kuantitatif peningkatan jumlah dan besarnya proyek sejak sebelum ditetapkannya SOP dan sesudah diterapkannya SOP.
Pengujian data kuisoiner menggunakan metodologi sistem Balance scorecard dan analisis kuantitatif mengenai data revenue perusahaan dan kinerja financial sebelum penerapan dan setelah penerapan SOPmenggunakan data intern PT. Mega Persada Indonesia.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh antara Kepuasan Pelanggan dan Total Quality Manajemen dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, karena dari 4 perspektif scorecard melampaui target scorecard perusahaan, maka kesimpulannya adalah adanya kesinambungan dari seluruh perspektif tersebut.

Client satisfaction is a goal of the project final completion beside profitability and on time schedule. Client satisfaction become an efective promotion which is improving marketing performance of the company.
PT Mega Persada indonesia is mechanical and electrical contractor which has been implemented their own standard operation procedure (SOP), SOP has an accountability from board of director and it should be done by all of employees. All working process must follow the total quality management procedure to reduce repeating works and to preventing client unsatisfaction.
Metodologys are using qualitative analisys by questionaire from the client due to to clien satisfaction related to implementation of the Total Quality Management and quantitative analysis to analyze increasing. Company’s revenue when SOP has not been implemented and after it has been implemented.
Analysis of questionaire data using balance scorecard method, and analysis of quantitative of the company’s revenue and financial performance by using internal data of PT. Mega Persada Indonesia before SOP has been implemented and after SOP has been implemented.
The result of this research there is affect of client satisfaction and Total Quality Management to increasing the revenue of PT. Mega Persada Indonesia, because of all of 4 perspective scorecard are above the target scorecard. So the conclusion is all perspective are balance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40745
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kusuma Wardhani
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh peta strategi dan rancangan indikator evaluasi kinerja fakultas dengan balance scorecard. Peta strategi digunakan sebagai alat bantu untuk menvisualisasikan, menerjemahkan dan mengkomunikasikan rencana strategis fakultas kepada seluruh karyawan. Pemilihan strategi dengan metode Borda perankingan dan triangulasi validasi metode kualitatif telah menghasilkan 5 strategi fakultas yang terpilih dari Renstra Rencana Strategis Universitas. Metode AHP juga digunakan sebagai usulan untuk memusatkan perhatian pada 5 strategi yang akan diprioritaskan dalam mencapai visi dan misi fakultas serta memberikan laporan kemajuan kinerja antar strategi. Urutan strategi hasil prioritas AHP adalah pemantapan sistem tata kelola dan manajemen terintegrasi dan organisasi yang sehat, penguatan profesionalisme SDM, peningkatan kapasitas, kualitas dan produktifitas riset, pengabdian masyarakat dan inovasi, peningkatan kualitas lulusan berdaya saing global, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana dan pemanfaatannya secara optimal. Setiap strategi memiliki program ndash; program pencapaian strategi yang dikelompokan ke dalam empat persepektif BSC. Setiap program pencapaian strategi memiliki beberapa indikator evaluasi kinerja. Hasil rancangan evaluasi kinerja digunakan untuk menentukan keadaan sistem pendidikan serta memantau setiap perkembangan dan kemajuan kinerja fakultas baik eksternal maupun internal.

This thesis aims to obtain a strategy map and design of faculty performance evaluation indicators with a balanced scorecard. Strategy map is used as a tool to visualize, interpret and communicate the strategic plan of the faculty to all employees. The selection strategy with Borda ranking and triangulation qualitative method validation has produced 5 five strategies faculty that chosen from strategic planning. Analytical Hierarchy Process AHP method is also used to focus on 5 five strategies that will be priorited in achieving the vision and mission of the faculty and provide a performance progress report of performance strategy. The priority of strategis based on AHP method are good university governance and management strengthening human resources professionalism increasing capacity, quality and productivity of research, community service and innovation increasing quality of graduates globally competitive increasing quantity and quality of infrastructure and optimal utilization. Each strategy has several programs to achieve strategy which grouped in 4 four perspectives of Balance Scorecard BSC . Each program has several performance evaluation indicators. The results of strategy map design and performance evaluation indicators are used to determine how the condition of the education system and monitor how progress report of performance faculty, both external and internal."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T48930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Dharma
"Kelangsungan hidup setiap perusahaan dipengaruhi oleh variabel lingkungan internal dan eksternal. Bilamana keadaan lingkungan ekstemal relatif tenang maka kelangsungan hidup perusahaan ditentukan dengan lebih ringan oleh variabel internal (endogenous variables). Karena lingkungan eksternal dianggap sesuatu yang harus dihadapi secara sama oleh semua pelaku dan bersifat given dan uncontrollable.
Namun lingicungan eksternal masa kini dan mendatang bukan lagi sesuatu yang boleh dianggap jinak. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi turut mendorong perubahan sikap pelanggan, dari yang menerima apa yang ditawarkan produsen menjadi lebih menuntut (demanding). Bukan saja karena kemampuan akses informasi yang tak terhingga, juga karena ketersediaan produk/jasa dan produsen manapun di dunia yang Iebih mudah diperoleh. Sekaligus dari pihak produsen, memberi akses jangkauan pasar global dengan bekal keunggulan yang dimiliki. Menunjukkan Iingkungan eksternal yang cenderung makin turbulen, medan persaingan tidak lagi tenang tapi selalu bergejolak dengan batas antar negara yang makin kabur yang menjadikan persaingan makin ketat.
Salah satu unsur yang menunjang kelangsungan hidup perusahaan kini adalah seberapa jauh perusahaan mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Lebih lanjut dianggap bahwa pemenuhan kepuasan pelanggan yang demikian beragam menjadi tolak ukur kualitas produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. Masalahnya kini adalah bagaimana cara menyelaraskan visi, misi dan strategi perusahaan kedalam kegiatan operasional sekaligus sistem yang mampu mengukur dan mendorong (trigger) ke arah perbaikan dan peningkatan kualitas yang berkesinambungan.
Dalam hal ini, perusahaan tidak dapat ¡agi mengandalkan hanya pada Laporan (angka-angka) Keuangan. Disamping bersifat melaporkan perihal masa lalu (past performance), Juga tidak banyak pengaruhnya pada usaha perbaikan hal hal kritikal yang dapat meningkatkan kualitas di masa depan. Salah satu sistem pengukuran yang lebih menyeluruh adalah Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton, menampung baik tolak ukur finansial maupun operasional.
Melalui Balanced Scorecard, perusahaan dapat menyoroti tujuan dan pengukurannya yang dilihat dari empat perspektif. Secara berurutan meliputi perspektif keuangan yang menggambarkan performa perusahaan dan sudut keuangan. Disadari bahwa ada keterkaitan hal keuangan (financial linkage) dengan perspektif lainnya yang sekaligus menunjukkan hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), Maka penelaahan diteruskan pada perspektif pelanggan yang meliputi pangsa pasar, tingkat kepuasan pelanggan dan lainnya. Pada bahasan perspektif proses internal bisnis perusahaan, ingin dikupas aktivitas inovasi yang berkesinambungan, operasi dan layanan puma jual dengan tolok ukumya masing-masing. Sedangkan pada perspektif belajar dan bertumbuh, penekanan perhatian ditujukan pada unsur sumber daya manusia yang makin dirasakan penting peranannya.
Penelaahan kemudian dicoba padukan dengan studi kasus pada PT. RBK, perusahaan yang bergerak pada sektor jasa pemeliharaan. Penerapan Balanced Scorecard dengan segala masalah yang dihadapi. Berbeda dengan barang atau produk maka jasa mempunyai ciri tersendiri. Bahwa jasa tìdak berwujud (intangible) dan sangat bervariasi, merupakan non standardized output sekaligus tidak tahan lama (perishability) serta tidak terpisahkan antara proses penghasilannya (produksi) dan konsumsinya atau inseparability.
Hubungan PT RBK dengan pelanggan yang menggunakan jasa pemeliharaan demikian dekat karena penyerahan output jasa adalah sekaligus saat memakainya oleh pelanggan. Pelanggan akan merasakan dan mengalami kualitas jasa yang "dibelinya" dari waktu ke waktu dan menilainya dengan berjalannya waktu tersebut. Pelanggan tunggal ini yaitu Pertamina Unit Eksplorasi dan Produksi (UEP) II daerah Sumatera Bagian Selatan telah melakukan upaya perampingan usaha. Dalam arti berusaha untuk berada pada kegiatan utama (core business) dan menekan pihak Iuar untuk mengerjakan bidang/kegiatan diluar usaha utama tadi (outsourcing).
Pembahasan lebih mendalam dilakukan dengan mengupas pola hubungan kerjasama dan menggali permasalahan,hambatan yang terjadi. Pada akhirnya mencoba penerapan Balanced Scorecard pada PT. RBK dalam upaya pencapaian kinerja yang lebih sempurna. Baik dalam perspektif keuangan yang merupakan urat nadi kehidupan perusahaan, maupun dari perspektif lainnya yang berkaitan erat dengan keberhasilan perusahaan dari segi keuangan tersebut. Meliputi perspektif pelanggan dengan segala kebutuhan, keinginan dan tuntutan demi pemenuhan kepuasannya sebagai pemilik unit-unit peralatan yang dipelihara oleh perusahaan. Kaitannya dengan proses internal bisnis perusahaan untuk menunjang upaya menghasilkan mutu yang tinggi dan memuaskan sekaligus ditunjang unsur sumber daya manusianya.
Pada akhir pembahasan akan diuraikan kesimpulan dan sekaligus saran khususnya penerapan Balanced Scorecards dengan tolok ukur yang dianggap applicable dan usulan lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T1542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel
"PT. Inixindo Persada Rekaya Komputer merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelatihan TI. Jumlah pelanggan yang mengikuti pelatihan di Inixindo didominasi oleh pelanggan loyal. Dari tahun 2012 hingga 2013 Inixindo mengalami penurunan angka penjualan, maupun jumlah pelanggan loyal. Dengan demikian tim sales tidak mampu mencapai target yang telah direncanakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
Loyalitas pelanggan diharapkan meningkat dengan memperbaiki kualitas pelayanan instruktur dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu penulis menganalisis faktor-faktor kualitas pelayanan instruktur yang memiliki dampak signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk menganalis faktor-faktor tersebut. Aplikasi SEM yang dipilih adalah Lisrel.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan instruktur memiliki dampak yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kemudian kepuasan pelanggan berdampak secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dari 8 faktor pengukur kualitas pelayanan instruktur, ditemukan perbedaan signifikansi yang dapat dijadikan pedoman untuk menyusun prioritas dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan instruktur.

PT. Inixindo Persada Rekayasa Komputer is an organization that provides IT training services. The costumers of Inixindo are dominated by loyal customers. From 2012 until 2013 the total sales of Inixindo‟s training moduls and loyal customers‟ have decreased. As a result the sales could not reach their targets. The main goal of this research is to increase customers‟ loyalty and consequently improve the sales. Service loyalty can be raised by improving the instructors‟ service quality and customers‟ satisfaction. Therefore, the researcher analyzed the factors of instructors‟ service quality, which have significant impact on customers‟ satisfaction and loyalty. Structural Equation Modelling (SEM) with Lisrel is used to analyze these factors.
The results show that factors of instructors‟ service quality have the significant impact on customers‟ satisfaction. Then customers‟ satisfaction significantly impacts customers‟ loyalty. There are different significant levels among the 8 factors measuring instructors‟ service quality. These differences can be used to prioritize improvement on factors of instructors‟ service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Daru Dewi
"Penelitian ini menggambarkan tentang kinerja aset Graha Wisata milik Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta. Graha Wisata adalah aset pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berfungsi untuk memberikan pelayanan akomodasi alternatif khususnya bagi mahasiwa dan pelajar yang berkunjung ke Kota Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah : a. Mengukur kinerja aset Graha Wisata dengan pendekatan Balanced Scorecard. b. Mendeskripsikan masing-masing perspektif kinerja aset Graha Wisata ditinjau dari perspektif keuangan, kepuasan pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. c. Membandingkan karakter pengunjung pada 3 lokasi yang berbeda, yaitu Graha Wisata Kuningan, Ragunan, dan Taman Mini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode descriptif eksplanatoris dengan pendekatan Balanced Scorecard yang pertama kali di perkenalkan oleh (Kaplan dan Norton, 1996). Pengumpulan data dilakukan terhadap 263 pengunjung pada Graha Wisata Kuningan, Ragunan, Taman Mini dan 25 orang pegawai UPT Graha Wisata.
Dari analisis data, wawancara, dan pengamatan di lokasi penelitian, dapat disimpulkan bahwa : 1) Kinerja Aset Graha Wisata milik Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta selaku penyelenggara pelayanan di bidang akomodasi dengan pendekatan Balanced Scorecard mendapat nilai sedang/cukup. 2) Dari keseluruhan perspektif yang diukur diperoleh nilai yang bervariasi, dari cukup baik sampai dengan sangat baik. Kinerja keuangan mendapat nilai sangat baik, kinerja pelanggan mendapat nilai kurang baik, sedang, sampai sangat puas, sedangkan kinerja proses bisnis internal mendapat nilai baik, kinerja pembelajaran dan pertumbuhan mendapat nilai baik. Namun bila dilakukan analisis terhadap Daftar Anggaran Satuan Kerja dan pendapat ahli, ternyata selama ini apa yang terukur masih sekadar pada tolok ukur output atau keluaran, sedangkan pada tolak ukur outcome atau dampak belum sepenuhnya terukur.
Dari hasil perbandingan karakter pengunjung pada 3 lokasi aset, ternyata ada kecenderungan atau hubungan 7 karakter pengunjung pada aset Graha Wisata tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung pada aset Graha Wisata mempertimbangkan jarak atau kedekatan lokasi aset dengan tujuannya berkunjung, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan yang berlangsung di sekitarnya. Penelitian ini memberikan saran kepada pengelola aset Graha Wisata untuk memperbaiki fasilitas, meningkatkan pelayanan yang meliputi pelayanan dalam ruangan maupun di luar ruangan, melakukan inovasi dalam promosi, merealisasikan status UPT Gaha Wisata menjadi Badan Layanan Umum.

This research describes about the Graha Wisata Youth Hostel asset management performance of Department of Tourism, Jakarta Provincial Goverment. Graha Wisata Youth Hostel is an asset government that give the alternative accommodation services especially to young man and student who visits to Jakarta City. The target of this research is : a. To approach of Balanced Scorecard concept. b. To describe of each Youth Hostel Graha Wisata asset performance perpective as finance, customer satisfaction, internal business process, learning and growth process. c. To compare customer characteristic on 3 different locations, that is Kuningan Youth Hostel, Ragunan Youth Hostel, and Taman Mini Youth Hostel.
This research used descriptive explanation method with the Balanced Scorecard concept that introduced by Kaplan and Norton, 1996. The data collected by questionnaire and interview from 263 visitors at Kuningan Youth Hostel, Ragunan Youth Hostel, Taman Mini Youth Hostel, and 25 officers of Technical Officer Youth Hostel Tourism Department Jakarta Provincial Government.
From data analysis, interview, and observation in research location, had been concluded that :1. The asset performance of Graha Wisata Youth Hostel as the service organizer in accommodation get an ?average? score which obtained by the approach of Balance Scorecard concept. 2. From the whole perpectives that measured by the Balance Scorecard concept, it's obtained variety score, with the range of ?poor?, ?average?, to ?very good?. The performance of finance gets a "very good" score, customer performance get the score with the range of "poor", "average" to "very good". The performance of internal business process gets the score of ?good?, as well as the performance of learning and growth.When analysis to Budget list of activity, and expert opinion, the reality what measured still measuring at output only, while measuring of outcome or affect not yet been measured.
From the result of visitor character comparison at 3 asset location, in the reality there are tendency or relation for 7 visitor character at certain asset Graha Wisata. This matter indicate that the visitor at asset Graha Wisata consider the distance of asset location with their visit purpose, the available facility, and activity around this asset As the result of the research, we recommend to Graha Wisata Youth Hostel organizer, to improve their facilities, their services both internal and external room, to do some inovations in promotion, and to change the Technical Executive Unit Gaha Wisata Youth Hostel become to the Public Service Institution."
2008
T307.76 / 2008 (18)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heni Rubianti
"Dalam menghadapi AFT A ( Asean F'ree Trade Area ), perusahaan dalam negeri akan menghadapi persaingan dengan masuknya produk yang dihasilkan perusahaan luar negeri. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan dalam negeri mulai kekurangan daya saingnya. PT. X adalah perusahaan manufaktur yang berada pada tahap bertahan dan bergerak dibidang min yak goreng, mentega, dan shortening perlu mengantisipasi kondisi dan perubahan yang terjadi dengan menerapkan strategi yang tepat agar dapat terus bertahan dalam era persaingan.
Kondisi perekonomian yang tidak mendukung saat ini khususnya perusahaan yang menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit ( CPO ). Naiknya harga kelapa sawit membuat perusahaan kesulitan untuk menetapkan harga jual produknya. Produknya yang selama ini sudah premium bila dinaikkan lagi, akan berdampak berpindahnya pelanggan ke pesaing dalam atau luar negeri.
Kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung bagi PT. X yang selama ini meraih keuntungan besar saat dollar melemah, karena sebagian produknya diekspor ke manca negara. Saat dollar menguat dan ditambah ekspor berkurang, maka PT. X mulai mengalami pengurangan pendapatannya, untuk itu PT. X berusaha untuk menetapkan strategi baru sesuai dengan kondisi saat ini. Selama ini PT. X melakukan pengendalian dengan menggunakan budget. PT. X berusaha untuk menerapkan sistem manajemen yang menjamin konsistensi manajemen yakni dengan ISO 9001-2000. Untuk membantu mengukur kinerja pemsahaan agar tetap konsisten sehingga mendapatkan ISO 9001-2000, maka pihak manajemen memutuskan untuk menerapkan Balanced Scorecard.
Balanced scorecard menterjemahkan misi dan strategi -organisasi ke dalam pengukuran performance yang dilihat dari perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran dan pengembangan. Penerapan balanced scorecard akan memberikan kerangka pengukuran kinerja yang komprehensif dan seimbang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T10765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Putri
"ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa kinerja perusahaan melalui perspektifbalance scorecard yang terdiri dari perpektif finansial, perspektif pelanggan, perspektifproses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hal ini jugamembantu perusahaan untuk lebih mengembangkan KPI key performance indicator tidakhanya dari sekedar sisi keuangan tetapi dari semua faktor yang bisa di manfaatkan secaraefisien.

ABSTRACT
The purpose of this report is to examine the performance of the company by analyzing itwith balance scorecard perspective which consist of financial perspective, customerperspective, internal business process perspective and learning and growth perspective. Itis also helping the company to further develop the KPI key performance indicator morethan just the financial side but all of the supporting factors that can be utilized efficiently."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adjie Sudarmadji
"PT X adalah perusahaan Kontraktor umum yang mempunyai 3 unit bisnis Pekerjaan sipil, tata lingkungan, mekanikal dan elektrikal. Perusahaan menginginkan strategi-strategi yang dapat diimplementsi untuk meningkatkan kinerjanya dan metode yang efektif untuk mengimplentasi sasaran strategi tersebut PT X.Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan .Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan Kerangka Balance Scorecard dalam mengukur keseluruhan kinerja PT X. SWOT analisis (Streght, Weakness, Oportunity, Tthreat) untuk mengetahui keadaan perusahaan. Menyusun sasaran strategi di dalam kerangka Balance Scorecard. Setelah mendapatkan sasaran-sasaran strategi dengan kerangka Balance Scorecard, kemudian melakukan kuosioner terhadap responden karyawan yang berkaitan dengan pengolahan strategi PT X.Melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur.
Inisiatif yang didapat dari peracangan Balance Scorecard adalah usaha mengimplementasikan Six Sigma agar claim pada produksi dredging menurun pada periode berikutnya.Six Sigma direncanakan menggunakan tahapan DMAIC (efine, Measure, Analysis, Improve, Control) yang berawal pada tahap Define menggunakan Diagram SIPOC, Pareto Chart, kemudian pada tahap Measure menggunakan pengukuran Kapabilitas Proses, tingkat Sigma DPMO, diteruskan dengan tahap analisis dengan Cause & Effect Diagram dan FMEA ( Failure Mode Effect Analysis) dan tahap Improve menggunakan rencana tindakan setelah hasil FMEA. Pada tahap control menggunakan control chart dan Poka Yoke (error proffing).

PT X is a General Contractor Company consists of three business division Civil, environment and, mechanical electrical. This Company want strategic which can implementation for improve their Performance and effective method for implementation that strategic.This research was done with two step, first step is company performance measurement with Balance Scorecard Frame for measurement all of company performance. SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) for Company condition and gathering Company Strategies on Balance Scorecard Frame. After got company strategies is design of strategies priority decision questioner, design questioner involving personnel who got author for decision strategic at PT X. This Questioner gathering of personnel response strategic priority with Balance Scorecard frame. Questioner was done of reliable and validation test.
The result of Balance Scorecard design is initiative to implementation Six Sigma for unit out of specification minimizes in process dredging project. This Six Sigma planning using some tools first step is start from define: SIPOC ( Supplier, Input, Process, Customer), Pareto Chart, then Measure with Capability Process, DPMO, Sigma Level. Third phase is Analyze with Cause &Effect Diagram and FMEA, Improve phase using Action planning FMEA and end with Control chart and Poka Yoke( Error Proofing).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purbosani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan ulang nilai bobot masing-
masing kriteria penilaian kinerja Malcolm Baldrige National Quality Award 2009-
2010 sehingga lebih sesuai untuk kultur industri jasa konstruksi. Metode penelitian menggunakan proses hierarki analisis konvensional (AHP) dan Fuzzy
AHP untuk memverifikasi perhitungan sebelumnya. Dari hasil penelitian
didapatkan adanya perbedaan dengan bobot kriteria asli Malcolm Baldrige
khususnya pada kategori fokus pelanggan diperoleh bobot sebesar 360 poin, kategori hasil 225 poin, dan kategori kepemimpinan sebesar 195 poin. Hal ini menunjukkan kuatnya dominasi pelanggan, hasil dan kepemimpinan dalam kultur proyek pada perusahaan kontraktor sehingga lebih merepresentasikan bobot kriteria penilaian MBNQA untuk industri jasa konstruksi.

Abstract
This study aims to obtain redesign the weight of each performance appraisal criteria Malcolm Baldrige National Quality Award 2009-2010 making it more
suitable for construction services industry. Research methods using conventional AHP and re-validated by the method of Fuzzy AHP. From the results obtained the
difference weighting of Malcolm Baldrige genuine criteria in particular on the customer focus category by 360 points, results category by 225 points, and
leadership category for 195 points. This shows the strong dominance of the customer, the project culture and leadership in the contracting firm that represents
suitable MBNQA criteria weight for construction services industry."
2011
T29930
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>