Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ina Aulia Syarief
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Oni Pujianti
"Kondisi persaingan bisnis akhir-akhir ini semakin ketat. Dengan adanya persaingan babas, membuka kesempatan berkembangnya bisnis dan luar negeri; khususnya negara tetangga. Hal ini memicu terjadinya persaingan yang semakin tajam diantara pelaku-pelaku pasar dalam cakupan nasional. Setiap pemasar yang ingin mencapai keberhasilan dalam memasarkan produknya; harus dengan jeli memformuiasikan bentuk kegiatan promosi yang unik dan menarik dari produk yang dipasarkan ke konsumen.
Begitu juga halnya dengan aktifitas promosi yang akan dibahas dalam penulisan tesis ini yaitu kegiatan promosi yang merupakan satu-kesatuan kampanye revitalisasi komunikasi yang terdiri dari aktifitas rebranding, resegmentating, repositioning dari PT Excelcomindo Pratama (XL) yang merupakan salah satu penyedia jasa seluler GSM (Global System for Mobile communications) di Indonesia.
Studi ini akan melihat sikap khalayak, yaitu pelanggan XL, terhadap adanya perubahan identitas merek atau rebranding, perubahan target market (resegmentating), maupun perubahan positioning (repositioning) dari XL. Aktifitas komunikasi dalam rangka rebranding, resegmentating, dan repositioning terhadap target khalayak sudah dimulai saat peluncuran identitas korporat baru (logo baru) dari XL di bulan Juli 2004, yang kemudian diikuti dengan peluncuran produk-produk yang ditujukan kepada khalayak dengan segmentasi berdasarkan status sosial ekonomi dan psikografnya.
Dengan mengetahui sikap khalayak terhadap kampanye komunikasi revitalisasi, diharapkan dapat diperoleh gambaran evaluatif sejauh mana komunikasi tersebut telah berhasil mencapai efek yang diharapkan dan membantu meningkatkan ekuitas merek/produk XL.
Studi ini merupakan studi eksplanatif dengan menggunakan teknik Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap responden terhadap brand XL yang baru, yang terbagi atas product brand Jempol, Babas, dan Xplor. Untuk teknik Skala Likert, sikap responden diukur melalui pemyataan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) yang dapat menggambarkan sikap terhadap atribut yang bersangkutan.
Sikap responden juga akan diukur dari atribut ekuitas merek/produk sebagai akibat dari kegiatan kampanye komunikasi rebranding, resegmentating, repositoning itu sendiri yaitu: brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty.
Selain studi eksplanatif dengan pengumpulan data melalui survai, maka untuk mempertajam data kuantitatif tersebut digunakan pengumpulan data sekunder melalui wawancara mendalam atau in-depth interview dengan narasumber yang relevan dengan topik dari thesis ini. Keberadaan penulis sebagai karyawan XL akan mempermudah penulis dalam akses untuk mendapatkan data sekunder tersebut.
Hasil penelitian terhadap 100 responden yang dijadikan sampel dari studi ini memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan dari revitalisasi komunikasi dengan ekuitas merek melalui aktifitas rebranding dan repositioning (resegmentating temyata tidak signifikan). Kedua variabel independen tersebut bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 46.5% dalam meningkatkan ekuitas mereklproduk XL. Sementara temuan lain melalui penelitian kuantitatif juga menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin dan umur juga memberikan kontribusi yang signifikan mempengaruhi variabel ekuitas mereklproduk.
Sedangkan hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan temuan menarik bahwa faktor harga merupakan faktor kunci dalam memilih kartu seluler, diikuti dengan faktor layanan (kualitas sinyal dan kualitas customer service). Untuk faktor komunikasi melalui iklan setelah dilakukannya revitalisasi komunikasi, hasilnya menunjukkan bahwa merek/produk XL dianggap sebagai merek/produk yang jelas artinya, mudah dipahami, berkualitas tinggi dan mengerti kebutuhan pelanggan, serta diasosiasikan sebagai merek/produk yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Juniarto
"Dengan penduduk sekitar 245.500.000 jiwa manusia, Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar bagi industri sepeda motor. Data penjualan motor Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperlihatkan permintaan pasar akan sepeda motor dari tahun ke tahun cenderung meningkat.Melihat peluang ini, TVS Motor Company mulai menjajaki pasar sepeda motor dengan meluncurkan produk motor 4 tak berkapasitas 110 cc tipe TVS Neo sejak tahun 2007. TVS Neo harus berkompetisi dalam iklim pasar sepeda motor telah dikuasai 99% oleh manufaktur motor Jepang, juga harus berkompetisi dalam pesan komunikasi yang padat, serta kompetisi harga di kelas low-end.
Tugas Karya Akhir ini mengulas rencana Program Komunikasi Terpadu (Integrated Marketing Communication) untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) TVS Neo agar produk ini meraih respon positif dari pasar pengguna sepeda motor di Indonesia. Dari hasil survey ditemukan kenyataan bahwa komunikasi TVS Neo mengesampingkan komunikasi corporate dan menimbulkan kekhawatiran konsumen. Penulis tertarik untuk mengajukan program komunikasi pemasaran terpadu untuk meningkatkan ekuitas merek TVS Neo. Dengan biaya 12 milyar rupiah di tahun 2010, penulis membangun big idea ?Motor dengan segala kelebihan yang diimpikan orang? dan diukung dengan strategi penetrasi pesan dengan pendekatan rasional dan Unique Selling Proposition (USP)

With more than 245,500,000 people, Indonesia becomes a big market for motor bike market. Motorbike sales data from Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) shows the demand for motor bike grow year by year. TVS Motor Company sees this as an opportunity and starts to launch TVS Neo 110 cc 4-stroke since 2007. TVS Neo must competes to motor bike market that dominated 99% by Japan manufactur, and also must competes in the cluttered communication, and in the price competition in low-end class.
This thesis tries to provide a planning of Integrated Marketing Communication to increase TVS Neo brand equity. In the end, hopefully this product will gain positive responses from the market. From survey result, the fact that TVS Neo communication already put away corporate communication and this raise consumer?s doubts. With budget IDR 12 billion in the year 2010, this draft based on the big idea ?A bike that have competitive advantage more than every one dream of and provide a strategy that suggest rational approach and Unique Selling Proposition (USP) approach."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mafrita Maria Elysabeth
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnadi Krisnanda
"Komunikasi pemasaran terpadu akan menghasilkan pesan yang lebih konsisten dan pengamh penjualan yang lebih besar. IMC memberikan tanggung jawab pada seseorang yang sebelumnya tidak ada untuk menyatukan citra merek dan pesan perusahaan yang datang melalui ribuan kegiatan perusahaan. IMC akan memperbaiki kemampuan perusahaan dalam menjangkau pelanggan yang tepat dan pesan yang tepat pada saat yang tepat dan di tempat yang tepat Citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek. Citra tidak selamanya mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atas suatu hal, karena citra semata-mata terbentuk berdasarkan informasi yang tersedia. Dengan demikian, informasi yang benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai im benar-benar penting bagi munculnya citra yang tepat. Variasi informasi mengakibatkan variasi citra walaupun subjek yang terlibat sama. Oleh karena itu diperlukan suatu komunikasi pemasaran terintegrasi untuk meningkatkan citra perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran terintegrasi AJ. Central Asia Raya diimplementasikan dalam pendekatan anallsis SOSTAC untuk meningkatkan citra perusahaan dan untuk mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran terintegrasi PT. A.J. Asia Raya dalam meningkatkan citra perusahaan.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Data diperoleh diperoleh langsung dari sumbernya melalui observasi dan wawancara (interview). Metode penelitian menggunakan analisis SOSTAC (Situation, Objectives, Strategy, Tactics, Action dan Control).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi persaingan perusahaan pada saat ini mempunyai tingkat persaingan yang sangat ketat, hal ini disebabkan oleh adanya 10 perusahaan asuransi jiwa yang terbilang besar yang memiliki teknologi dan informasi yang canggih. Sedangkan pada saat ini selain konsumen individu, perusahaan juga bermain di segmen konsumen kumpulan yang menyebabkan konflik. Namun demikian pemasukan premi perusahaan PT. AJ. Central Asia Raya merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai peluang pangsa pasar yang cukup besar serta kinerja keuangan perusahaan mendapai predikat "sangat baik". Sedangkan berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu strategi produk perusahaan memiliki produk yang beragam dan inovatif, strategi harga perusahaan melakukan diskriminasi harga dengan memberikan diskon yang berbeda antara konsumen individu dengan konsumen kumpnlan (korporasi). Strategi tempat (distribusi) perusahaan memperkerjakan tenaga pemasaran untuk memasarkan produk-produk asuransi jiwa agar konsumen individu lebih mengenal. Sedangkan strategi promosi masih kurang sehingga menyebabkan nama perusahaan kurang dikenal oleh konsumen langsnmg, yang menyebabkan mereka ragu terhadap profesionalitas perusahaan. Oleh karena itu perlu Iebih meningkatkan strategi promosi uniuk meningkatkan cina perusahaan. Dengan demikian strategi pemasaran memang sangat diperlukan oleh perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan.Taktik perusahaan difokuskan pada strategi komunikasi pemasaran dalam upaya peningkatan citra diantaranya adalah menggunakan tenaga pemasaran profesional, differentiation product, kebijakan terhadap harga, melakukan segmentasi terhadap konsumen, meningkatkan saluran distibusi dan meningkatkan strategi promosi. Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi PT. A.J. Central Asia Raya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan citra perusahaan. Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran terintegrasi perusahaan menggunakan push straregy yaitu dengan melakukan personal selling, membuka cabang-cabang, membuka jaringan kerjasama dan membuka jaringan kerja sama dengan rumah sakit dan klinik. Kedua menggunakan pull strategy yaitu dengan word of mouth, advertising yang terdiri dari surat kabar, majalah dan televisi, serta perusahaan juga menggunakan sponsorship untuk acara ulang tahun, olah raga dan Iain-lain. Dengan demikian komunikasi pemasaran yang terintegrasi akan memberikan kemudahan baik bagi perusahaan maupun konsumen untuk mendapatkan informasi yang dapat melahirkan citra positif.
Strategi komunikasi pemasaran yang terintegrasi hasil akhirnya adalah adanya kesesuaian dalam pelaksanaan strategi dan taktik komunikasi pemasaran yang dapat meningkatkan citra perusahaan seperti yang dilakukan perusahaan adalah evaluasi melalui briefing secara bersama-sama dan integrated control yaitu semua aktivitas komunikasi pemasaran harus dipantau dalam rentang waktu tertentu untuk meningkatkan citra perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T17366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Ika Hendrani
"Musik merupakan salah satu jenis hiburan yang sclalu dibuluhkan olch masyarakat apapun Tatar belakang ckonomi dan budayanya. Masyarakat dapat mcnikmali musik secara massal salah satunya berkat adanya perusahaan rekaman yang inencari penyanyi atau artis potensial, merekam dan mempcrbanyak album, ialu mendistribusikan dan rnempromosikan album tersebut. Kcgiatan operasional demikian dilakukan baik oleh perusahaan rekaman besar (nactjor label) maupun perusahaan rekaman independen (ludic label) dalam skala kecil. Industri rekaman merupakan industri yang menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat, mulai dari perubahan sclera masyarakat, masalah penibajakan yang semakin ]nerajalela, perkembangan intemet, digitalisasi musik, banyak dan beragamnya antis-antis pendatang bale, dan lain sebagainya.
Selain itu, industri rekaman juga menghadapi masalah internal seperti talent scouting dan keterbatasan anggaran. Khusus untuk perusahaan rekaman independen juga menghadapi masalah minimnya kapabilitas distribusi dan promosi serta keeilnya pangsa pasar. Dengan pcrn-iasalahan-permasalahan di atas, bagaimana sebuah perusahaan rekaman dapat membangun ekuitas mcrcknya? Untuk itu penulis menggunakan Aksara Records. sebuah perusahaan rekaman independen yang berbasis di Jakarta. sebagai studi kasus. Aksara Records bcrsikap aktif, kreatif, selcktif, dan Fleksibel dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran untuk membangun ekuitas mereknya.
Berkaitan dengan karya akhir ini memlliki dua tjuan, Tujuan pertama adalah rnelihat dan menganalisa strategi komunikasi pemasaran atau Integrated Marketing Communication yang telah dan sedan; dilakukan olch Aksara Records untuk membangun ekuitas merek. Tujuan berikutnya adalah menemukan aitemati f strategi komunikasi pemasaran lain yang dapat membantu meningkatkan ekuitas merek Aksara Records.
Unluk mencapai tujuan tersehul. karva akhir iiri nlcnggunakan meiotic kualitati I yang mcliputi studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kcpustakaan dilakukan dengan nlcmpelajari buku-buku, artikel-artikel jurnalistik, karva-karya ilmiah, dokunlentasi pcrusahaan, dan bahan-bahan bacaan lain yang berhubungan dengan masalall yang diteliti untuk nlenlperolch dasar pcmbahasan masalah. Studi lapangan yang nleliputi proses wawancara dengan manajemen Aksara Records, observasi terhadap aktivitas komunikasi pemasaran Aksara Records, serta wawancara dengan pihak media, nlusisi, dan pemerhati musik.
Untuk menganalisa strategi komunikasi pemasaran yang telah dan sedang dilakukan oleh Aksara Records serta bagaimana ckuitas mereknya, penulis melakukan wawancara dengan manajemen Aksara Records dan pihak media yang diwakili olch majalah Trax, majalah bulanan khusus musik. Untuk mendapatkan fakta-fakta yang obyeklif, penulis juga mengumpulkan dan membaca berbagai artiket di media massa dan inlemet tentang aktivitas komunikasi pemasaran Aksara Records. Selain itu, penulis juga melakukan kunjungan langsung dan pengamalan pada saat Aksara Records melakukan kegiatan komunikasi pemasarannya seperti kegiatan konferensi pcrs, perilisan album. listening session, dan perrunjukan musik. Penulis pun berdiskusi dengan ahli pemasaran dan nlcrck untuk nlengetahui pendapatnya mengenai strategi komunikasi pemasaran yang Mal) dan sebaiknya dilakukan Aksara Records dalam menlbangun ekuitas mereknya.
Di dalam upaya meneinukan altematif strategi komunikasi pemasaran, penulis memperluas lingkup bahan bacaan dengan mencari artikel-artikel yang berkaitan dengan industri musik secara keseluruhan, yang mencakup pengaruh pembajakan terhadap industri musik, pcrkembangan digitalisasi musik, penggunaan internet sebagai media penlasaran, potensi kerja Santa dengan perusahaan non-musik, dan aktivitas komunikasi pemasaran perusahaan rekaman lain. Penulis juga melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku pasar sasaran Aksara Records mclalui kunjungan kc hagian musik toko buku Aksara dan kcgiatan musik yang diselenggarakan Aksara Records. Di sawing itu, penulis juga mcmperluas lopik pertanyaan yang diajukan kepada ruanajemen, media, musisi, pcmcrhati musik dan ahli branding tentang peluang-peluang yang bclum digarap dengan scrius olch perusahaan rekaman di Indonesia pada umumnya.
Hasil penulisan karya akhir ini diharapkan akan memberikan masukan berharga bagi manajemen Aksara Records, memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang industri musik bagi rnasyarakat umum dan akademisi. scrta memberikan pencerahan bail( ihnu dan spiritualitas kepada penulis. Bagi manajemen Aksara Records, karya akhir ini dapat menjadi bahan kajian tcrhadap apa yang telah dan sedang dilakukan dalam aktivitas komunikasi pernasaran serta bahan masukan untuk mengembangkan strategi komunikasi pemasaran guna meningkatkan ekuitas nierek mereka. Bagi masyarakat umum, karya akhir ini diharapkan dapat membuka mata mereka tentang proses di balik pembuatan dan promosi album serta membuat mereka lebih menghargai karya cipta. Bagi akademisi, karya akhir ini dapat menjadi bahan rujukan tentang industri rekaman dan bagaimana suatu pcrusahaan rekaman dapat bertahan dan membangun ekuitas mereknya di tengah lingkungan yang `keras' dan di dalam ketcrbamsan slumber daya. Bagi penulis, karya akhir ini memberikan pengetahuan tentang praktek aktivitas komunikasi pcmasaran dalam membangun ckuitas merek serta memberikan contoh konkret untuk tidak menyerah dalam rncnghadapi persaingan ketat.

Music is one kind entertainment that people always needs. Whatever their economic and cultural background. People can listen to mass-produced music because of the record label's role. The record label searches the new and potential talents. records and manufactures the album, then distributes and promotes it. The operational activities are done by both of major label and independent (Indies) label in smaller scale. The recording industry faces the revolutionary environment changes such as the changing-taste of people, the never-ending music piracy, the increasing usage of intimate, music digitalization, the rising of many new talents and soon.
Beside that, the recording industry also faces some internal problems like talent scouting and limited budget. Independent record label even also has unsolved distribution and promotion problems and stocks in niche market. With the problems above, how could a record label build its brand equity? To answer this, the writer did research on Aksara Records, an independent record label based on Jakarta, as a case study. Aksara Records dots integrated marketing communication strategy actively, creatively, selectively and flexible to build its brand equity.
Related to these problems, this research has two goals. The first goal is to see and to analyze the integrated marketing communication strategy that has been done by Aksara Records for building the brand equity. The next goal is to find the other alternative integrated marketing communication strategy that will be helpful in developing the brand equity.
In order to reach the goals, this research uses qualitative method consists of the library research and the field research. The writer does library research by studying the books, news articles, journals, company's documentation and other literatures that relates to the problems to gel the basic of the problems. The field research is consisting of' interviewing Aksara Records' management, observing their integrated marketing communication activities and interviewing the mass-media people, musician and music lover.
To analyze the integrated marketing communication strategy of Aksara Records and its brand equity, the writer did the interview with Aksara Records' management and Trax music magazine's journalist. In order to get the objective facts, the writer collected and read the mass-media and internet articles about Aksara Records' marketing communication activities. In addition, the writer visited and observed Aksara Records' marketing communication activities such as press conference, album launching, listening session and music events. The writer also discussed with the marketing and branding expert to get his opinions about Aksara Records' integrated marketing communication strategy for building the brand equity.
To find the alternative marketing communication strategy, the writer enlarged the subject of literature by studying the articles about music industry in overall. Such as music piracy effects. music digitalization, internet as the marketing tool, partnership potency with non-music organization and other record labels' marketing communication activities. The writer also did direct observation to the target market behavior of Aksara Records through visiting Aksara's music section and Aksara Records' music events. Besides, the writer expanding the subject of questions asked to the management, journalist, musician, music lover and branding expert about the opportunities that have not been done seriously by Indonesian record labels in general.
The result of this research hopefully will give valuable inputs to Aksara Records' management, give knowledge and understanding about music industry to ordinary people and to academic society, and give enlightenment in knowledge and spirituality to the writer. For Aksara Records Management. The research could be used to review their integrated marketing communication they have done and to get inputs for developing the integrated marketing communication strategy to build their brand equity. For the common people. The research hopefully would open their eyes about the album making and promotion process and would make them appreciating the intellectual property. For academic society, the research could become the academic resource about recording industry and how a recording company could survive and build his brand equity in a tight external environment and limited internal resources. For the writer, the research gives knowledge about the implementation of integrated marketing communication activities to build brand equity and also gives ideal example not to give up fighting in the tight competition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenie Nurfauziah
"Percakapan merupakan salah satu proses komunikasi. Ada berbagai cara mengutarakan ujaran dalam percakapan. Dalam setiap ujaran mengandung makna yang ingin disampaikan penutur, baik secara implisit maupun eksplisit. Makna dugaan dalam sebuah ujaran disebut dengan implikatur. Sedangkan eksplikatur ialah bentuk eksplisit dari sebuah ujaran. Skripsi ini membahas tentang eksplikatur dalam implikatur ujaran pada variety show. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan implikatur ujaran bahasa Jepang melalui eksplikatur berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 12 data yang sudah dianalisis, implikatur dapat dibagi tiga jenis, yaitu implikatur konvensional, implikatur percakapan, dan implikatur konvensional percakapan. Dengan membagi jenis implikatur tersebut, maksud ujaran penutur dapat diketahui berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasionalnya secara eksplisit.

Conversation is one of communication processes. There are ways to communicate a speech in a conversation. Every speech contains meaning in which the speaker intends to convey implicitly and explicitly. Presumed meaning in a speech is referred as an implicature, while explicit form is referred as an explicature. The focus of this study is to explain the explicature in implicature on a variety show. The purpose of this study is to explain the implicature in Japanese speech through explicature based on speech interactions and situational contexts. The research's result shows that based on the 12 datas analyzed, implicatures can be divided into three types conventional implicature, conversational implicature, and conversational conventional implicature. By dividing the three implicatures, the speaker's intended meaning can be recognized based on the speech interaction between explicit speech and situational context.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S66350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Indrarini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai seberapa penting penggunaan Komunikasi
Pemasaran Terpadu yang terdiri dari Iklan, Hubungan Masyarakat, Promosi
Penjualan, Penjualan Personal, Pemasaran Langsung dan Pemasaran Interaktif
terhadap ekuitas merek. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan
responden karyawan wanita perusahaan Femina yang berjumlah 115 orang.
Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan regresi linear
untuk membuktikan hipotesa pada penelitian ini. Objek penelitian adalah Wardah
sebagai salah satu merek kosmetik dalam negeri yang beberapa tahun belakang ini
berhasil meningkatkan market sharenya dan menjadi market leader dalam industri
kosmetik tanah air. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi Komunikasi
Pemasaran Terpadu berpengaruh secara bersama-sama terhadap pembentukan
Ekuitas Merek. Sedangkan secara parsial diketahui hanya variabel Iklan,
Hubungan Masyarakat, dan Pemasaran Langsung yang berpengaruh signifikan
terhadap Ekuitas Merek.

ABSTRACT
This thesis discusses about the importance of Integrated Marketing
Communications, which consists of Advertising, Public Relations, Sales
Promotion, Personal Selling, Direct Marketing, and Interactive Marketing toward
Brand Equity. This research use quantitative explanatory design, respondents are
115 employee of Femina. This thesis use descriptive statistical analysis and linier
regression to prove the hypothesis in this research. The object of this research is
Wardah as one cosmetic brand in Indonesia, that in several years managed to
increase the market share and become a market leader in the local cosmetic
industry. The results showed that variables of Integrated Marketing
Communication have significant influence toward Brand Equity. While partially,
only variables Advertising, Public Relations, and Direct marketing had significant effect on Brand Equity"
2016
T45659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Tri Lestari
"ABSTRACT
Companies that are able to communicate their marketing will have an impact on brand equity improvement. This study aims to examine the influence of Integrated Marketing Communications (IMC) which consists of advertising, personal selling, sales promotion, public relations and publicity, direct marketing, instructional materials and corporate design to the brand equity of Gojek Yogyakarta. The sample of this study amounted 150 respondents who are Go-Ride customers who already know IMC Gojek. The analysis technique used is multiple linear regression. The results showed that IMC influence brand equity, and partially variable of advertising, sales promotion, and corporate design having significant positive effect to brand equity. Based on the results of this study, Gojek Yogyakarta needs to increase the promotion of ideas to change attitudes and consumer behavior, increase the value of the product so as to achieve certain marketing goals, and strengthen the picture of service outlet or corporate identity for the message received by consumers through effective marketing communication channel mix."
Jakarta: Fakultas Ekonomis dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, 2019
650 ESENSI 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Chrismanaria
"Tingkal kompetisi dalam industri selular kian hari kian meningkat. Pertumbuhan industri selular yang sedemikian tinggi dipacu antara lain oleh tingkat mobilitas masyarakat, harga ponsel yang semakin terjangkau, dan tarif kartu perdana dari operator selular yang murah. Saat ini, operator berlomba mempertahankan dan menambah pelanggannya dengan promosi yang memicu permasalahan baru yaitu menurunnya margin. Alternalif solusinya adalah dengan membangun ekuitas merek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program pemasaran yaitu price deals. intensitas iklan dan intensitas distriibusi terhadap ekuites merek dan dimensi-dimensinya dengan menggunakan analisis regresi. Penelitian membuktikan pula bahwa program pemasaran memberikan pengaruh positif terhadap dimensi-dimensi ekuitas merek yang selanjutnya memberikan efek positif terhadap ekuitas merek. Elemen price deals yang diduga berpengaruh negatif terhadap persepsi kualitas dan brand awareness tcmyata justru berpengaruh positif. Intensitas iklan berpengaruh paling dominan diikuti intensitas dislribusi dan price deals. Oleh sebab itu disarankan kepada operator selular untuk berhati-hati dalam memberikan price deals, terutama dengan adanya potensi turunnya tingkal revenue dan profit perusahaan. Proporsi iklan untuk mengkomunikaslkan keunggulan kompetitif, positioning dan image merek perlu ditingkatkan. Hubungan baik dan kerjasama dengan berbagai mitra saluran distribusi seperti outlet ritel operaror dan bank, perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.

Day by day competition level of cellular industry is growing. This growth was accelerated by the mobility of the people, low handset price. and low subscription fee. Nowadays operators are competing in maintain and adding customers by using promotions which gives operators a new problem that is the decrease of profit margin. An alternative solution to this situation is brand equity.
This research objectives was to analyze the effects of marketing activities (consist of : price deals, advertising intensity dan distribution intensity) upon brand equity and its dimensionality by using regression analysis. The research proves that marketing activities correlates positively to dimensionality of brand equity and brand equity itself as well. Although price deals was Hypothezed to correlate negatively to perceived quality and brand awareness, it turns out that the research proves it correlates positively. Advertising intensity has the biggest effects to brand equity, followed by distribution intensity and price deals. Operator should implement price deals carefully, especially by the possibility of revenue and profit decrease. Proportion of advertising to communicate competitive advantage, positioning, and brand image must be elevated. Good relationships and cooperations with channel partners such as banking and outlets must be kept and increased all the time.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>