Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galuh Shinta Wardhani
"ABSTRAK
Melalui perspektif moral dan hakikat manusia, maupun dari kegiatan bisnis konsultasi politik itu sendiri, kita semua kiranya dapat bersepakat bahwa konsultan politik tidak hanya bertanggung jawab dan berkewajiban kepada klien. Sebagai sebuah perusahaan, konsultan politik juga bertanggung jawab kepada publik dan masyarakat, terlebih atas kredibilitas dan integritas kandidat yang mereka dukung. Kerja konsultan politik atas penggunaan perangkat Political Marketing dengan layak dan optimal tak semata-mata hanya berfokus pada kerjasama dengan klien, lebih dari itu konsultan harus mencari dan mendapatkan kandidat yang kompeten dan berintegritas untuk dijadikan klien. Namun mendapatkan klien yang kompeten dan memiliki integritas tidaklah mudah. Pada umumnya kandidat yang berlimpah dengan dana kampanye dan pemenangan adalah mereka yang tak memiliki integritas dan kerap bermasalah dalam hal kompetensi. Sebaliknya mereka para kandidat yang sejatinya layak untuk dijadikan partner kerja oleh konsultan politik kerap kali terbatas dan terhambat oleh dana. Prinsip pemilihan klien yang kompeten dan berintegritas ini merupakan seleksi awal bagi konsultan politik dalam fungsi dan kerjanya secara umum. Maka pasar industri politik yang ramai tersebut, serta merta akan berkurang dan menyusut sebagai konsekwensi atas prinsip atau pola seleksi yang dilakukan oleh konsultan politik. Untuk memahami dan menggali kait mengait konsultan politik dan dinamika kerja konsultasi pemenangan seorang kandidat, Penulis melakukan studi yang berfokus pada:
1. Aktivitas konsultasi PolMark Indonesia pada pemenangan Pemilukada Kota Medan 2010 dan Pemilukada Provinsi Kalimantan Tengah 2010, dimana fenomena dan situasi yang terjadi pada kedua kerja konsultasi tersebut berlatar masifnya black campaign dengan terpaan keruhnya isu sara sebab latar kandidat non-muslim.
2. Penggunaan kajian teori utama pemahaman konsep political marketing (Lees, Jenifer; Marshment., 2009. ?Political marketing: principles and applications?. New York: Routledge). Sementara itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus dalam penelitian ini diterapkan untuk memberikan penekanan pada spesifikasi dari unit atau kasus yang diteliti. Studi Kasus dilakukan untuk melakukan penelitian yang terperinci tentang sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu. (Denzin, Norman K., Yvonna S. Lincoln; 2000. ?Handbook of Qualitative Research?. California: Sage Publication.)

ABSTRACT
From the perspective of either morality and the human?s nature or from the business of political consulting, it is agreed that a political consultant?s responsibility and obligations goes not only to his or her client. As a corporate entity, political consultants uphold public and societal responsibility, particularly when endorsing candidates with certain credibility and integrity. Thus the works of such consultant using political marketing tools appropriately and optimally goes beyond client cooperation. But clients with such criteria are not easy to get, as generally clients with big campaign funds do not necessarily come with strong integrity and competency. On the other hand, those with moral qualifications do not have adequate funding. In this context, clients? selection process represents the initial step that a political consultant should take. This in turn would result into the reduction of size of the otherwise crowded political industry. To comprehend the political consultant?s works and the dynamic in the assistance process of a political candidate, this thesis studies about and focuses on:
1. PolMark Indonesia?s consultation activities during elections in the City of Medan and the Province of Central Kalimantan in 2010, which involved a high level of black campaign and hate speech that touched the fundamentally-sensitive religious issues.
2. The implementation of political marketing concepts (Lees, Jenifer; Marshment., 2009. ?Political marketing: principles and applications?. New York: Routledge). Meanwhile, the use of qualitative research methodology and case-study approach are chosen to focus on specific unit or case in the selected study. Case-study approach is deployed to conduct a specific research on social unit in a particular time (Denzin, Norman K., Yvonna S. Lincoln; 2000. ?Handbook of Qualitative Research?. California: Sage Publication.)"
Lengkap +
2013
T32729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Janfry M.
"Marketing politik adalah ilmu yang mengaplikasikan teori marketing ke dalarn politik. Aplikasi marketing politik makin dibutuhkan oleh partai politik sejak kembalinya sistem multipartai yang meningkatkan iklim kompetisi pemiiu di Indonesia Salah satu aplikasi marketing politik dapat kita lihat dari pengalaman di pemilu tahun 2004. Pendekatan ini sukses dipakai untuk membangun citra presiden dan memenangkan suara mayoritas penduduk Indonesia. Didorong oleh kesuksesan ini, maka sekarang peneiitian mengenai aplikasi marketing politik dibutuhkan untuk mcnambah wawasan dan pengetahuan kita dalam memahami perilaku pemilih Indonesia.
Marketing politik memandang pemilih sebagai subjek politik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mcnguji perilaku pemilih dan mencari tahu berbagai jalur yang dapat dipcngaruhi untuk mencapai voting pemilih. Pexilaku pemilih sendiri dipengaruhi oleh emosionalitas dan rasionalitasnya. Kedua hal ini tidak bisa dibeda-bedakan, hal ini merupakan proses kompleks otak manusia yang melibatkan koduanya Sesuai dengan pengamatan kita terhadap konsumen dalam pembelian barang kchutuhan sehari-hari, kita dapat melihat bahwa setiap knnsumen mempunyai kecenderungau untuk berpikir rasional ketika membuat keputusan atau cenderung untuk berperilaku kamna merasakan emosionalilasnya. Didalam penclitian ini, kjta akan fokus kepada faktor emosional yang mempengaruhi pemilih 'dan bagaimana emosionalitas dapat mempengaruhi keterlibatan, keterikatan dan keyakinan keputusan pemilih menuju voting partai politik.
Ernosionalitas adalah anteseden, keterlibatan, keterikatan, dan keyakinan keputusan akan menjadi mediasi voting pemilih yang merupakan konsekuensinya. Hasil dari scmua hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini terbukti signifikan. Emosionalitas yang tcrdiri dari emosionalitas pribadi dan psngaruh preferensi sosial meningkatkan keterlibatan pemilih dalam pengelolaan infonnasi dan aktifitas partai politik. Emosionalitas pemilih meningkatkan keterikatan kognisi pemilih dan keterikatan emosionalnya. Emosional, keterikatan dan keterlibatan pemilih meningkamkan keyakinan keputusan pemilih. Dan akhirnya keterlibatan, keterikatan dan keyakinan keputusan pemilih meningkamkan voting pemilih.

Political marketing is a science applying marketing theory in political activity. Since Indonesian multhaarty election in 1999 and increasing competitiveness of political party toward the election, the application of political marketing considerd to be important. Ajierward, history told us that political marketing successfully applied in 2004 election. This approach succeed in increasing president image and won the majority of voter. In terms of this success, research about marketing politic is essential to improve our understanding and knowledge about Indonesia voter behavior.
Political marketing view voter as the subject of the politic. Regards to this perspective, our research aimed to know the voter behavior. Voter behavior itself influenced by voter rationality or emotionality. Both of the voter emotionality and rationality can not be distincted but it is a complex process contain both of them. Inline with our observation in the fast moving consumer goods industry, we could conclude that every consumer have a tendency when they are making a decision. Whether they think rationally or to _/eel emotionalbz. Ajterward we will focus the topic of this thesis in voter emotionality, how emotionality increasing involvement, attachment and decision confidence andjinallv increasing voter voting.
Emotionality is the antecedent, involvemene attachment and decision confidence will be the mediator for voting as the consequence. All the hypothesis stated for this thesis positively signyicant. Emotionality increasing voter information involvement and program involvement. Emotionality increasing voter cognitive attachment and emotional attachment. Emotionality, attachment and involvement increasing voter decision confidence. Andfinalbv involvement, attachment and decision confidence increasing voting.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Umam
"Mobile marketing merupakan salah satu media yang efektif untuk memasarkan barang atau jasa dalam mempengaruhi konsumen mengambil keputusan untuk memilih dan membeli produk atau jasa tersebut. Pastinya, hal ini dapat terwujud apabila para marketers memahami dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat atau konsumen dalam penerimaan mobile marketing. Hal ini juga dapat terwujud apabila masyarakat dapat dengan mudah memahami dan menggunakan teknologi mobile phone (mobile device). Dalam penelitian ini akan dijelaskan bagaimana pengaruh risk acceptance dan personal attachment serta aktivitas-aktivitas mobile seperti providing information, sharing content, dan accessing content mempengaruhi dan memiliki hubungan positif dalam mobile marketing acceptance. Penelitian ini didesain untuk menguji dan membuktikan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam penerimaan mobile marketing pada produk politik terhadap kaum muda masyarakat di Jabodetabek. Model ini diuji dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menyatakan bahwa mobile marketing acceptance dipengaruhi oleh faktor faktor antecedent dan juga aktivitas dari kegiatan mobile.

Mobile marketing is one of media tools that are able to effectively promote goods or services in influencing customers decision making to choose and buy the goods or services. It can be certainly happened if the marketers understand factors influencing regarding marketing acceptance. It applies when public easily understand show to use mobile device technology. The research aims to examine the positive effect of risk acceptance and personal attachment as well as mobile activities such ac providing information, sharing content, and accessing content on mobile marketing acceptance. The research is designed to test the effect of those factors in mobile marketing acceptance on political products on youth voters in Jabodetabek. The model of research is tested using structural equation modeling (SEM). The result showed that mobile marketing acceptance is influenced by antecedent factors and mobile activities.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Setiadi
"ABSTRAK
Dibalik tujuan pemasaran politik yang berguna untuk meningkatkan elektabilitas kandidat politik, terdapat kerekatan hubungan emosional dengan pemilih pemula. Informasi politik dari media massa yang berlimpah membuat pemilih pemula mengambil jalan pintas dengan menaruh perhatian pada kesamaan identitas. Dengan menggunakan metode eksperimen terhadap 168 responden pemilih pemula, penelitian ini mengangkat sisi Self-Identity dan Self-Brand Connection dari penggunaan strategi politik Underdog Brand Biography pada salah satu calon presiden Indonesia 2014-2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pemilih pemula mempunyai persepsi yang sama dengan kandidat politik sebagai Underdog maka akan memengaruhi keputusan politiknya untuk memilih kandidat yang menggunakan strategi Underdog Brand Biography.

ABSTRACT
Behind the marketing political purpose of increasing candidate electability , there is an emotional bond with the beginner voters. Political information from numerous mass media makes beginner voters takes it brief by putting their attention to similarities of background. This research tries to impose Self-Identity and Self-Brand Connection side of Underdog Brand Biography usage of one of the 2014-2019 Indonesian President candidate through experimental method to 168 first-voter respondent, using linear regression with mediating and moderating variables.
The result of the research shows positive significance when the beginner voter feels themself as the Underdog therefore it will influence the voter?s decision to vote the president which use the Underdog Brand Biography strategy."
Lengkap +
2014
S54514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Ferry Bastian
Jakarta: Pt Pustaka Obor Indonesia, 2022
658.8 ASE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Yerri Gohi
"Perkembangan marketing politik saat ini menjadi mendapatkan perhatian karena mampu memberikan suatu analisis yang lebih dapat diandalkan untuk mengetahui berbagai dinamika polilik. Brand image yang biasa dikenal dalam produk dan jasa dapat juga diterapkan dalam domain politik. Image partai politik dipandang semakin penting, khususnya jika memperhatikan banyalmya panai politik peserta pemilu. Pemilih tentunya akan mengalami kcsulitan da!am memilih suatu partai politik ketika memasuki ternpat pemungutan suara. Disini partai politik memerlukan pembeda antara sam partai politik dengan partai politik lainnya. Hal ini rnenarik sebagai bahan kajian, tidak hanya dari sisi ilmu politik, tetapi juga dalam ilmu pemasaran, bagaimana sebuah partai politik dapat sukses menjadi pilihan rakyat.
Adanya image yang positif terhadap partai politik akan mempengamhi sikap dan pada akhirnya mendorong pemilih untuk memilih terhadap partai politik tersebut. Melalui penelitian ini juga akan ditinjau pcngaruh image, baik pada partai politik maupzm pernimpin partai politik terhadap sikap positif dan iniensi memilih.
Responden yang terlibat dalam penclitian ini tersebar pada 7 kota yang mewakili karaktedstik pemilih di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Selain analisis deskriptif dan analisis faktor, penelitian ini juga menggunakan sfructural equation modeling (SEM) untuk rnengetahui hubungan antar vaxiabel secara simultan dan Anova untuk rnengetahui perbedaan daiam mengevaluasi perbedaan image partai politik.
Berdasarkan hasil pcnclitian, image positif partai politik yang terbentuk dari image partai politik dan pemimpinnya meningkatkan intensi memilih melalui sikap positif terhadap. partai poiitik. Implikasinya adalah partai politik dituntut untuk meningkatkan image partai politik dan pemimpinnya untuk memperoleh kesuksesan sebagai partai pilihan dalam pemilihan umum
Currently, growth of marketing politics gets attention because it can give an analysis that can be more reliable to find out several of political dynamisms, Brand image that is usually recognized in products and services can also be applied in political domain. Image of political party is considered growing more important, especially if seen by the numbers of political parties of election participants. Voters are of course will End diflticulties in selecting a political party when entering voting booth. This time, political party needs to distinguish between one political party and other political parties. This issue can be a quite interesting subject, not only from politics side, but also in marketing science, how a political party can be successlirl in becoming people's choice.
Existence of image which is positive to political party will influence attitude and finally influence voters to select that political party as referred. Also, this research will evaluate the influence of an image, either in political party or the leader of that toward positive attitude and voting intention.
Respondents whom are involved in this research spread among 7 cities that represent characteristics of voters in Indonesia. Data collecting is conducted by using convenience sampling technique. Besides descriptive analysis and factor analysis, this research also uses structural equation modeling (SEM) to tind out the relation between variables simultaneously and Anova to find out the difference in evaluating the distinction in image of political party.
Based on research result, positive image of political party that fomred from the image of its political party and leader resulted in improving intention to vote by positive attitude to that political party. The implication is, political party is demanded to improve its image and the leader's to achieve a success as the chosen party in public election.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Agustinus
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi political marketing Partai Perindo sebagai partai politik yang relatif baru dengan tujuan partai yang cukup fantastis yaitu memenangkan Pemilu 2019 dan mengajukan ketua umumnya maju sebagai calon presiden, serta bagaimana peran kepemilikan media oleh ketua umum dalam strategi partai tersebut. Penelitian kualitatif ini menggunakan kerangka konsep political marketing Lees‐Marshment (2001), kemudian strategi kampanye partai politik Nursal (2004) serta penerapan 4Ps bauran marketing Firmanzah (2008). Kesimpulan utama dari penelitian adalah Partai Perindo lebih dekat dengan penerapan sales oriented party dan lebih banyak menggunakan pull political marketing dalam menyampaikan pesan-pesan politik partainya. Namun demikian dalam perkembangan politik di Indonesia, Partai Perindo ternyata tidak dominan dan signifikan pull political marketing, karena proses perekrutan dan pesan partainya juga mengedepankan push dan pass political marketing. Sehingga penelitian ini dapat melengkapi strategi political marketing Partai Perindo yang ada saat ini

This study aims to determine political marketing strategy Perindo Party as a political party that is relatively new to the party just fantastic goal that
won the 2019 general election and submitted its chairperson forward as a presidential candidate, as well as the role of media ownership by the general chairman of the party's strategy. This qualitative study using the framework of the concept of political marketing Lees-Marshment (2001), then the political party's campaign strategy Nursal (2004) and the implementation of 4Ps marketing mix Firmanzah (2008). The main conclusion of the study is Perindo Party closer to the implementation of a sales oriented party and more use political pull marketing to convey messages of political parties. However, in the political developments in Indonesia, Perindo Party was not dominant and significant political pull marketing, because the recruitment process and also promote the party's message using pass and push political marketing. So this study can complement the political marketing strategy Perindo Party that exists today.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky M. Doorradi
"Salah satu indikator positif dari perkembangan demokrasi di Indonesia adalah berhasilnya Indonesia mengadakan rangkaian Pemilu yang demokratis, dimana di tahun 2004 lalu pertama kali melakukan pemilihan secara langsung presiden dan diikuti di tahun selanjutnya dengan pemilihan kepala daerah secara langsung pula.
Ada perbedaan cara berkampanye dan cara para kontestan berupaya memikat pendukung dan pemilih dalam pemilihan-pemilihan tersebut. Dimana penggunaan teknik political marketing mulai diadopsi oleh banyak partai. Dilain sisi, fenomena konflik internal dan perseturuan ditubuh partai juga menggejala. Gejala ini melahirkan pertanyaan besar lentang kondisi demokrasi internal didalam partai politik itu sendiri.
Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan kondisi penerapan political marketing serta hubungannya dengan kondisi demokrasi internal partai politik. Penelitian yang dilakukan di 3 provinsi dan melibatkan 15 kantor partai ditingkat provinsi dan 24 kantor partai ditingkat kabupaten ini dilakukan diawal tahun 2006. Penelitian ini mewawancarai pimpinan maupun pengurus senior partai politik guna mengukur dan meneliti hubungan diantara adopsi penerapan political marketing dengan tingkat demokrasi internal partai politik.
Penelitian ini menunjukkan perbedaan tingkat penerapan political marketing diantara kantor partai demikian pula tingkat demokrasi internalnya. Penelitian berhasil rnembuktikan bahwa terdapat hubungan positif namun lemah antara kondisi demokrasi internal sebuah partai dengan tingkat penerapan political marketing yang telah dilakukan partai tersebut.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamila Catheleya Emor
"Saat ini strategi komunikasi pemasaran politik telah berkembang luas. Salah satunya adalah dengan pendekatan political marketing. Penelitian ini ingin melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran politik Partai Aceh. Partai Aceh merupakan Partai Lokal konsekuensi dari hasil kesepakatan MoU Helsinki antara Pemerintah RI dengan GAM. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendapat gambaran jelas strategi partai Aceh dalam memenangkan Pemilu pasca MoU berturut-turut. Informan penelitian adalah aktor politik di Aceh yang terlibat aktif pada pemilu 2014.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Partai Aceh masih menggunakan cara-cara komunikasi pemasaran tradisional. Untuk menjadi partai modern maka Partai Aceh harus mempebahrui dan beradaptasi dengan kondisi situasi masyarakat saat ini.

Nowadays marketing communication strategy on politics has variably developed. One of them is using political marketing and branding perspective. This research aims to find out how Aceh Party planning on their marketing communication strategy in Aceh. This research was conducted on qualitative descriptive method with the informant whom actively participated in 2014 election.
The description will give valuable feedback for Aceh Party in creating communication strategy. The results shows Aceh Party using traditional ways on building its strategy, Aceh Party sucesfully won and dominates the legislative member in Aceh Parliament though."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Reza Prawiranegara
"ABSTRAK
Lanskap perpolitikan di Indonesia semakin berkembang. Jumlah pemilih
muda yang besar dan tingginya angka swing voters untuk mengahadapi Pemilihan
Umum 2014 membawa partai politik concern untuk mengejar suara ke dalam
wilayah pemilih muda. Sistem persaingan sempurna dalam sistem kepartaian yang
dianut oleh Indonesia memaksa setiap partai politik untuk menonjolkan faktor-faktor
yang membuat pemilih muda tertarik untuk menjatuhkan pilihannya. Penelitian ini
mencoba mengungkapkan faktor-faktor pembentuk ketertarikan pemilih muda
melalui ketokohan, hubungan emosional, platform partai, citra partai, dan ideologi
partai, serta bagaimana ketertarikan tersebut berpengaruh pada niat untuk memilih
partai politik.
Fokus penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh faktor-faktor di atas
terhadap pemilih muda di DKI Jakarta dan Yogyakarta. Sampel penelitian
berjumlah 165 responden yang terdiri dari Mahasiswa Universitas Indonesia dan
Universitas Gadjah Mada. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
non-probability sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
dan dianalisis dengan software LISREL 8.7 untuk mengetahui pengaruh masingmasing
variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara
ketokohan dan hubungan emosional dengan sikap terhadap tokoh, platform dan
ideologi partai dengan sikap terhadap partai, serta sikap terhadap tokoh dan sikap
terhadap partai dengan niat untuk memilih partai. Sedangkan citra partai
berpengaruh secara negatif terhadap niat untuk memilih partai politik.

ABSTRACT
Developments in the political landscape of Indonesia has been growth. A
large number of young voters and the high number of swing voters for the 2014
General Election brought political parties concerned to pursue sound into the
realm of young voters. The perfect competition system in the party system adopted
by Indonesian forces any political party to highlight the factors that make young
voters attracted to impose his choice. This study tries to reveal the factors forming
the interest of young voters through the persona, emotional connection, the party
platform, the image of the party, and the party's ideology, as well as how these
interests affect the intention to choose a political party.
The focus of this study was to examine the influence of the factors on
young voters in Jakarta and Yogyakarta. Sample was 165 respondents consisting
of students of the University of Indonesia and Gadjah Mada University. The
sampling method used was non-probability sampling. The research instrument
used was a questionnaire and analyzed with LISREL 8.7 software to determine the
effect of each variable. The results showed a positive effect between persona and
emotional connection with attitude towards the characters, party platforms and
ideology with the attitude towards the party, as well as attitudes toward the
characters and attitudes toward the party with the intention to vote. While the
party's image negatively influence intentions to choose a political party."
Lengkap +
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>