Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Leberty Adi Surya
"Setiap perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) harus sejalan dengan perencanaan stmtegis dari perusahnan. Oleh karenanya, setiap langkah dalam perencanaan SDM seperti seieksi dan penempatan juga hams selalu berdasar kepada strategi suatu perusahaan agar mendapatkan ‘the right man in the right plaoe’. Kesesuaian antara kapasitas pegawai dengan tugasmgasnya juga meliputi sejauh mana pekemjaan itu memberikan beban kexja (workload) yang tepat_ Aninya, beban kenja yang dirasakan oleh pegawai seharusnya tidak terlalu berat (overload) dan tidak pula terlalu nendah (underload) sehingga setiap pegawai dapat menunjukkan perfomanya secara optimal.
Ada beberapa indikasi yang menunjukkan Admin In cassso pada PT. XYZ memiliki beban kcija yang culcup bcrat, diantaranya adalah: pemberlalcukan sistem lembur 4 hari dalam seminggu, tidak adanya waktu senggang selama jam kenja, tugas-tugas yang sedemikian banyak dan membutuhkan ketelitian serta banyaknya keluhan dari para Admin In casso mengcnai pekeljaan mereka. Asumsi awal yang muncul adalah bahwa posisi Admin In casso masih kekurangan SDM yang mcnyebabkan banyak tugas yang harus diselesaikan di luar jam kerja.
Hasil penclitian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata beban kexja pada Admin In casso adalah 3,6 yang aninya cukup bemt. Dengan beban mental yang cukup berat, pegawai akan memsakan mgas-tugas yang mereka keijal-can cukup membebani dan mereka bekcnja tidak nyaman. Penyebab utama adanya beban mental pada Admin In casso bukanlah karcna kekurangan SDM Admin In casso tetapi lebih disebabkan karena adanya suatu proses dari pekeljaan Admin In casso yang menjadi terhambat dikarenakan pckcrjaan dari bagian/tizngsi lain yang merupakan rnitra kemjanya dinilai tidak bckcrja sccara semestinya.

Each Human Resources (HR) planning must be in line with the strategic planning of the company. Therefore, each step in human resources planning such as selection and placement also must be based on a company strategy in order to get 'the right man in the right place'. The balance between job demand and employee’s resources capacity also include appropriate work load. That is, the work load felt by employees should not be too heavy (overload), nor too low (underload) so that each employee can show their performance optimally.
There are some indications showing employees in Admin In cassso position at PT. XYZ have a heavy work condition, which are: system 4 days overtime per week., the absence of leisure time during working hours, tasks that require so much accuracy and the number of complaints from the Admin ln casso about their work. Initial assumption which appears from these facts is the position of Admin In casso still lack human resources, which caused a lot of tasks that must be completed outside working hours.
Result of this research shows that the average score of the mental workload on three Admin In casso employees is 3.6 which means ‘high enough’. With a high mental workload, employees will feel the tasks they do quite a burden, and their work are not comfortable. The high mental workload in Admin In casso employees is not caused by the lack of human resources in Admin In casso position but rather due to the working partner of Admin In casso does not work properly that caused working process in Admin casso being hampered.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Juniarta L.
"Sumber daya manusia di dalam perusahaan menjadi pelaku utama dalam sctiap dcmp langkah perusahaan untuk menjalankan kegiatan yang mewujudkan visi, misi, tujuan dan cita-cita perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh SDM dikoordinasikan oleh perusahaan untuk menghasilkan nilai atau kcgunaan dari suatu barang/ jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Kegiatan SDM yang terkoordinasi ini dikenal dengan kegiatan manajemen sumber daya manusia.
PPM (2001) membagi kegiatan manajemen SDM menjadi 4 bagian yaitu kegiaran pengadaan, kegiatan pengembangan dan penilaian, kegiamn pemeliharaan dan perlindungan, dan kegiatan pembinaan hubungan karyawan. Lcbih lanjut Noe et all (2003) membagi kegialan manajemen menjadi 3 bagian berdasarkan nilai stratcgisnya kegiatan transaksional, kcgiatan tradisional dan kegiatan transformasional. Semua kegiatan ini akan bertujuan untuk mencapai visi dan misi dari perusahaan.
Selain kegiatan MSDM harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan, kegiatan MSDM juga harus dilakukan sccara cilsicn dan ufektif untuk mcncapai tujuannya. Efektivitas dari kegiatan MSDM dapat dilihat dengan cara mengevaluasi setiap kegiatannya. Terdapat 2 pendekatan dalam melakukan cvaluasi yaitu pcndckatan analisis dan audit.
Ada bcbcrapa alternative cara yang dapat dilakukan SDM untuk meningkatkan efektivitas kegiatan manajemen SDM yaitu:
1. outsourcing
2. reengineering
3. penggunaan teknologi (HRIS) Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan manajemen SDM yang dilakukan oleh departemen SDM PT XYZ scrta mempertimbangkan kendala yang dihadapi oleh departemcn SDM dalam melakukan kegiatannya maka solusi tcrbaik yang disarankan adalah departemen SDM ini hams mengumngi kcgiatan Lransaksional agar dan lebih fokus melakukan 2 kegiatan lainnya. Rekomendasi yang, diberikan untuk mengurangi kcgiatan transaksional adalah dengan membangun suatu sistcm infonnasi. Sistem informasi yang dapat menyimpan dan mclaporkan informasi kepada penggunanya secara akurat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T34026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryat Dedie Susena
"Tujuan tesis ini dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis menggunakan EFAS, IFAS serta SWOT. Pendekatan tersebut akan dipergunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis, merumuskan strategi, dan selanjutnya dibuatkan program pengembangan untuk direkomendasikan sebagai perbaikan.
Hasil dari penelitian ini adalah Strategi SO sebesar 3.85, Strategi WO sebesar 3.15, Strategi ST sebesar 2.27, Strategi WT sebesar 1.57. Strategi yang dipilih adalah strategi SO sebesar 3.85, yaitu strategi yang memanfaatkan kekuatan (strength) yang ada untuk menangkap atau mengoptimalkan faktor peluang (opportunity). Alternatif strategi SO terdiri dari pengembangan kapasitas SDM KP baik kualitas maupun kuantitas melalui sinergitas pendidikan, pelatihan dan penyuluhan (diklatluh); Memanfaatkan teknologi tinggi dan informasi dalam pengembangan industrialisasi untuk peluang investasi (pemanfaatan potensi); Meningkatkan jaringan kerja (networking) dengan lembaga terkait.
Dari ketiga komponen alternatif strategi pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan tersebut perlu adanya suatu revitalisasi pengembangan sumber daya manusia KP. Sementara untuk positioning matrik berada pada kuadran 1, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

The aims of this thesis conducted to determine the human resources development strategies Maritime Affairs and Fisheries. This research is a qualitative analysis using EFAS, IFAS and SWOT. The approach will be used to identify the various factors in a systematic, formulate a strategy, and then made a development program for the recommended improvements.
The results of this study were 3.85 for SO Strategies, 3.15 for WO Strategies, 2.27 for ST Strategies, 1.57 for WT Strategies. The strategy chosen was 3.85 for SO strategy, a strategy that harnesses the power (strength) are there to capture or optimize the opportunity factor (opportunity). An alternative strategy consists of capacity building both quality and quantity through the synergy of education, training and extension (diklatluh); Utilizing high technology and information in the development of industrialization for investment opportunities (utilization of); improve networking (networking) with the relevant authorities.
Of the three components of an alternative strategy of human resource development and marine fisheries need for a revitalization of KP human resource development. As for positioning matrix is in quadrant 1, the strategy should be applied in this condition is to support aggressive growth policy (Growth oriented strategy).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Martha M. L.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubugan tingkat kompetensi, pengembangan sumber daya manusia, dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta tahun 2008.
Meningkatnya Harapan masyarakat terhadap Pelayanan Kesehalan yang baic, Sehingga dibutuhkan tingkat Kompetensi tenaga kesehatan yang baik pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcngetahui pengaruh Iangsung dan tidak langsung dad tingkat kompetensi, Pengembangan SDM dan Motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kcsehatan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta tahun 2008 Penelitian ini menggunakan methode analisa jalur ( path anabfsis ).
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat kompetensi dan tingkat pengembangan sumber daya manusia mempengamhi motivai kerja sebesar 66,1 %.
Disarankan untuk lcbih memperhatikan peningkatan pcngembangan suruber daya manusia dan motivasi kerja tenaga keschatan RSIA Budi Kemuliaan. Berdasarkan hal im maka pimpinan RSIA Budi Kemuliaan diharapkan untuk lebih menaruh perhatian yang cukup terhadap masalah ini, agar kinerja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan meningkat sehingga pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan dapat menjadi lebih baik lagi.
Dibuat suatu perencanaan yang baik untuk pengembangan karicr sehingga para tenaga kesehatan yang bekexja di RSIA Budi Kemuliaan dapat merasakan aclanya jenjang karicr yang jclas, selain itu sudah seyogyanya rumah sakit ini membuat sistem renumerasi, sehingga dengan demikian motivasi tenaga kesehatan dapat terangsang yang nantinya diharapkan dapat miningkatkan kinerja dari tenaga kesehatan RSLA Budi Kcrnuliaan.

This research conducted to tmderstand efforts relationship among Competency Level, Human Resources Development, and Work Motivation with performances of medical staff at RSIA Budi Kcmuliaan in the year 2008.
The increasing customer hope towards a better medical services, so it need a medical staff competency level better too.
The purpose of this research are to understand the direct and indirect influences from the competency level, human resources development and working motivation with performances of medical staff at RSIA Budi Kemuliaan year 2008.
This research using Path Analysis methods
From the result of the research, it achivcd that competency level and human resources development level influenced the work motivation as much as 66,1 percent As a suggestion, management need to give more attentions to increase human resourcer development and work motivation at RSIA Budi Kemulian medical staff. Based on that suggestion RSIA Budi Kemuliaan management hoped to give more enough attention towards this problem, in order medical staff performance RSIA Budi Kemuliaan increasing so services that provided to the customers getting better.
RSIA Budi Kemuliaan management need to make a good plan for carrier development so the medical staff who work at RSIA Budi Kemuliaan able to feel a clearly carrier level. Other the hospital management may need make a renumeracy system so the medical staff will excited that will increase the RSIA Budi Kemuliaan performances.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnamasari
"Salah satu elemen dari organisasi yang penting adalah sumber daya
manusia. Sumber daya manusia inilah yang dapat menggerakkan elemen-
elemen organisasi lainnya. Dengan demikian, untuk menghadapi persaingan
yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang selalu herubah, maka harus
selalu dilakukan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan.
Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang
dimilikinya, perusahaan harus memberikan kesernpatan bagi karyawan untuk
melakukan pengembangan karir (career developmen0 yang Salah satu caranya
adalah dengan penjenjangan karir (career path). Penjenjangan karir
memberikan keuntungan baik bagi karyawan maupun perusahaan, yaitu
mengurangi turn over, memotivasi karyawan untuk menampilkan unjuk kerja
yang baik, memungkinkan perencanaan pengembangan keahlian untuk masa
kini dan masa yang akan datang, dan membantu karyawan merencanakan
karimya sendiri
PTSI merupakan Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
didirikan tahun 1991 yang bergerak di bidang pemberian jasa konsultasi yang
berbasis survey dan inspeksi telah melakukan program penjenjangan karir
untuk mengatasi masalah turn over jabatan fungsionalnya. Satu hal penting
yang berhubungan dengan penjenjangan karir adalah dibutuhkannya suatu
standar kritcria untuk dapat memutuskan layak tidaknya scorang karyawan
menduduki suatu tingkatan jenjang karir tertentu.
Sejalan dengan sistem Competency Based Human Resource
Management yang diterapkan di PTSI, maka diperlukan suatu standar kriteria
bagi setiap tingkatan dalam penjenjangan karir yangjuga berbasis kompetensi.
Kompetensi untuk setiap tingkatan dalam penjenjangan karir ini merupakan
motif; sifal, nilai-nilai, sikap, pengelahuan dan keahlian yang dipersyaralkan
oleh masing-rnasing tingkatan dalam penjenjangan karir untuk dapat
menampilkan unjuk kerja yang baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34040
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Andrilina
"Penelitian ini fokus untuk melakukan analisa kebutuhan pelatihan pada CHRD PT.XYZ. Tujuan pelaksanaan analisa kebutuhan pelatihan pada CHRD PT.XYZ adalah mengetahui job specific knowledges and skills karyawan pada keempat bagian yang terdapat pada CHRD PT. XYZ yaitu Corporate Organization Development Departement (CODD), Corporate People Development Departement (CPDD), Corporate Employee Relation (CER) dan Human Resource Administration (HRA), yang menjadi dasar untuk mendapatkan kebutuhan pelatihan untuk karyawan pada keempat bagian tersebut agar permasalahan kinerja dapat teratasi.
Analisa kebutuhan pelatihan yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada teori analisa kebutuhan pelatihan dari Noe (2005), yaitu: (i) Analisa Organisasi, (ii) Analisa Tugas, dan (iii) Analisa Individu. Pengumpulan data untuk Analisa Organisasi dilakukan melalui wawancara. Pengumpulan data untuk Analisa Tugas dilakukan melalui wawancara, observasi, analisa dokumen dan kuesioner terbuka. Pengumpulan data untuk Analisa Individu dilakukan melalui wawancara dan kuesioner terbuka yang diberikan kepada karyawan yang bersangkutan dan dibandingkan dengan penilaian atasannya. Analisa kebutuhan pelatihan ini diujicobakan pada empat karyawan yang masing-masing mewakili CODD, CPDD, CER dan HRA.
Pelaksanaan analisa kebutuhan pelatihan pada CHRD PT. XYZ menghasilkan job specific knowledges and skills dan dan daftar pelatihan spesifik untuk CODD, CPDD, CER dan HRA. Berdasarkan hasil uji coba pada sampel karyawan yang mewakili keempat bagian CHRD tersebut, maka dapat diketahui kebutuhan pelatihan bagi para karyawan tersebut.
This study focus to do Training Need Analysis (TNA) in CHRD of PT.XYZ. TNA is used as a tool to get job specific knowledges and skills for each CODD (Corporate Organization Development Departement), CPDD (Corporate People Development Departement), CER (Corporate Employee Relation) and HRA (Human Resource Administration). The job specific knowledges and skills is used as a base to determine List of Specific Training for the four department in CHRD.
Training Need Analysis in this study is based on TNA theory from Noe (2005), which consist of three analysis: (i) Organizational Analysis, (ii) Task Analysis, and Person Analysis. Interview is used for collecting organizational analysis data. Task analysis data is collected from interview, observation, documentation and open questionnaire. Person analysis data is collected form interview and open questionnaire which is given for the employee and his supervisor. This TNA is tried out to four employees which each employee represent CODD, CPDD, CER and HRA.
The output of this TNA in CHRD of PT.XYZ are Job Specific Knowledges and Skills and List of Specific Training for CODD, CPDD, CER and HRA. Based on try out result, training need for the four employees is ascertainable."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasinta Estherina Puspitasari
"ABSTRAK
Tantangan organisasi saat ini adalah bagaimana menghadapi globalisasi, perubahan
ekstemal, modal intellcctual,semuanya tergantung dari organisasi memhangun
kompetensi intinya seperli bagaimana menanggapi perubahan, agility, kapasitas learning
dan kompetensi dad sumber daya manusianya. Mcngembangkan kemampuan ini adalah
tanggung jawab dari Human Resources Management (HRM).
Tulisan ini dibuat dengan penelitian kualitatif dan analisa diskriptif yang
membahas mengcnai bagaimana meningkatkan motivasi karyawan dan kemampuan
nyamelalui organizational learning dan kebijakan HRM.
Empat posisi karyawan saat ini dibagi dalam 4 level yaitu level Fl. F2. F3 dan F4_
Fl menunjukkan kondisi karyawan dengan motivasi rcndah dan kemampuan rendah,
posisi F2 karyawan dengan motivasi tiriggi dan kemampuan rcndah, posisi F3
menggambarkan katyawan dengan kemampuan tinggi dan motivasi rendah. Sedangkan
posisi F4 adalah kondisi ideal karyawan yang diharapkan oleh organisasi, di mana
karyawan mempunyai motivasi tinggi dan kemarnpuan yang tinggi.
Dalam penulisan TA ini penulis membahas bagaimana membawa karyawan di
F2 menuju kc posisi F4. Batasan ini diambil mengingat adanya keterbatasan waktu
penulisan dan penulis memberikan skala ptioritas dalam pemecahan masalah. Prioritas
diberikan pada F2 mengingat sebagian besar karyawan di F2 adalah karyawan dengan
masa kerja kurang, dari lima tahun sehingga diharapkan dapat mudah untuk diintervcnsi.
Disamping itu jumlah pemimpin terbesar terletak di F2.
Dengan lalar belakang tersebut penulis mencoba memberikan rekomcndasi
melalui alternatif solusi dan intervensi penerapan learning organisation Dengan
intervensi tcrsebut PT. XYZ. dapat memodiiikasi karyawannya dan meningkatkan
motivasi dan kemarnpuannya yang nantinya menjadi modal utama bagi keunggulan daya
saing perusahaan. Rekomendasi diberikan untuk membangun learning organization
dengan meletakkan landasan yang kuat pada budaya berbagi dan budaya belajar yang
ditopang dengan intervensi pada skill sumberdaya manusia dan fasilitas yang diberikan
untuk mendukung proses tersebut. Namun yang lebih penting adalah komitmen
organisasi dan CEO puncak untuk menjalankan rekomendasi tersebut tanpa adanya kunci
sukses tersebut semua rekomendasi tidak akan ada artinya.

ABSTRACT
Today's business challenges require that organizations response to the ever-growing
globalization, and the dynamic external change. The intellectual capital relies heavily on
the organizations capabilities to build strong core competence, which covers the
responsiveness, agility, leaming capacity and employee competence. Developing these
capabilities is the role of Human Resources Management.
Written using qualitative and descriptive analysis, this thesis discusses the
methodology implemented in PT. XYZ in its effort to develop motivation and ability of
the human resources through ?Organimtional Leaming? and Human Resources
Management Decision.
There are four positions made to represents the human resources conditions in PT.
XYZ namely the Fl, F2, F3 and F4. In a consecutive manner, the F1 represents the
employees with low motivation and low ability, the F2 represents employees with high
motivation and low ability, the F3 represents employees with low motivation and high
ability, whereas the F4 represents the best position of human resources in the
organization: employees with high motivation and high ability.
This thesis focuses the discussions in the method to develop the employees in
position F2 to move to the F4 and become highly motivated and highly skilled and
trained. Limitation of the scope of work is made during this research due to the limited
time frame available for the writer. It is also found that the employees in position F2 have
stronger commitment to the organizations due to the newly working period, thus
considered more susceptible to treatment during the research.
Finally, from the indicated result of the research, the author recommends that
organizations apply the ?learning organization? in order to improve their performance.
Employee in level F2 could improve their ability through ?Organizational Learning? . It
is expected that this intervention and recommendation is capable of developing
employees to be company intellectual asset.
Building the ?leaming organization? requires the organizations to firstly become
?teaching organization? and establish a strong foundation of corporate culture, which is
supported by highly skilled employees and adequate company facilities.

"
2007
T34092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuleini Chaida
"Kebijakan pemerintah yang membebaskan bea masuk atas impor gula putih dan raw sugar, merupakan salah satu penyebab dari menurunnya kondisi laba PT. RNI. Tahun 2001 merupakan puncak krisis, hutang perusahaan menjadi semakin membesar dan kesulitan modal kerja. PT.RNl melakukan perubahan untuk bisa tetap bertahan, dimulai dari peralihan bisnis inti, sampai dengan perencanaan kebijakan dalam MSDM, dengan mencari basic competency, pemetaan karyawan sampai dengan pengembangan karyawan. Menyadari penguasaan kompetensi yang masih jauh dari standar dan menyadari karyawan adalah "asset", usaha pengembangan berupa pelatihan dan pendidikan karyawan menjadi konsentrasi utama dalam strategi SDM.
Untuk itu PT. RNI rnengalokasikan dana pengembangan yang besar. Namun dalam evaluasi RJP periode 1999-2003, diketahui bahwa, ada permasalahan dalam efisiensi biaya kerja, sehingga target laba sebelum pajak tidak dapat tercapai Dari segi SDM, jumlah karyawan yang menguasai kompetensi masih belum cukup. Padahal perusahaan sudah mengeluarkan dana pengembangan yang besar PT.RNI memerlukan adanya "tool" yang dapat membantu manajemen SDM untuk bisa menyalurkan dana pengembangan secara efektif dan efisien, sehingga tujuan meningkatkan kompetensi karyawan dapat maximal dengan dana yang minimal. (tidak ada dana yang keluar dengan sia-sia).
Penulis mengajukan sudut pandang yang berbeda dalam melihat karyawan sebagai "asset" yang harus dikembangkan. Biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan dan latihan tidak hanya dilihat sebagai "cost" perusahaan, tetapi sebagai "investasi" yang harus diperhitungkan seberapa besar investasi tersebut bisa menghasilkan kontribusi terhadap perusahaan. Dalam hal ini berupa peningkatan kompetensi karyawan. Sistim HR.ROl yang penulis kutip dari hasil pemikiran Masaki Asano dan Kazuki Ohara (Nomura Research Institute, Ltd), menyajikan sistim perhitungan dengan memperbandingkan antara kontribusi yang bisa didapatkan dari karyawan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Perhitungan mereka memang agak berbeda dengan pemikiran dalam investasi yang murni dimana mengharuskan input lebih besar dari output, tetapi disini biaya yang dikeluarkan untuk karyawan harus sebanding dengan kontribusi yang diberikan karyawan, bila kontribusi nilainya 100, maka biaya yang dikeluarkan nilainya harus 100. (sistim keadilan bagi karyawan, bila perusahaan tidak ingin kehilangan karyawan yang kompeten) Sedangkan bila biaya yang dikeluarkan 100 dan kontribusi hanya 20, maka perusahaan sudah mengalami kerugian karena adanya pengeluaran yang sia-sia. Untuk PT.RNI, karena pengembangan difokuskan kepada mereka yang tergolong "key person", dan informasi yang didapatkan bahwa, Sebagian besar tidak mempunyai motivasi dan potensi yang cukup untuk belajar hal baru, serta sebagian besar berusia diatas 45 tahun, sudah mendekati usia pensiun.
Maka dalam perhitungan, penulis memasukkan unsur "personality" dan "usia", selain penguasaan kompetensi dasar (Perfomance Evaluation) kedalam "rumus" HR.ROL Dengan dasar pemikiran, berubahnya arah perusahaan menyebabkan dibutuhkan karyawan dengan kepribadian tertentu untuk bisa mengakomodasi misi dan visi baru dari perusahaan. Dan faktor usia memperhitungkan, berapa lama lagi seorang karyawan masih bisa diharapkan kontribusinya untuk perusahaan. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi perhitungan dalam menentukan berapa besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk karyawan tertentu. Sistim ini memungkinkan perusahaan memperlakukan karyawan sebagai lndividu yang berbeda. Dengan demikian diharapkan dalam penyaluran dana pendidikan yang bernilai besar, PT.RNI bisa mencapai tujuan dengan mengembangkan (memberikan pendidikan dan pelatihan) untuk individu yang tepat dengan pelatihan dan biaya yang juga sesuai (dalam bentuk: jumlah pengembangan, jenis pengembangan, lama pengembangan)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ali Isa Nugroho Budi Santoso
"ABSTRAIT
ll y a le temp quand wte organization devient grande. Dans cet moment-la, il
y a beacoup des gens en fonctions differents, faisent beaucoup des choses dans cette
organization. Parfois, les structures des positions, les responsabilites de chaque
position, les remunerations dans cette organization devient pas tres claire. Les
responsabilites de chaque position et les differenciation entre chaque position et les
autres devient tres varies et complexes.
Pour connaitre le condition de structure des positions d 'organization, et pour
construire un meillure structure des positions et de remuneration dans cette
organization, une organisation doit faire une evaluation des positions.
II y a quelques methods d'evaluation des positions. John M. Ivancevich, dans
son livre Human Resource Management (Gestion de Resource Humaines), montre
quatre methods d'evaluation:
1. The Rating method
2. Classification method
3. Tite Point system
4. The Factor method
PT. Schneider Indonesia and PT. Schneider Ometraco, membre du Groupe
Schneider, ont decide de faire wte projet d'evaluation de position pour toutes les
positions dans les organisations. Cette projet-la a commence a octobre jusqu'a Ia fm
de decembre. lls ont invite le consultant du management International qui s'appelle
William M. Mercer Indonesia (il ete connu le Corporate Resource Group/CRG) pour
faire d'evaluation des positions sur Schneider.
William M Mercer offre son method d'evaluation des position, qu'il
s'appele International Position Evaluation (IPE). William M. Mercer International est
ie proprietaire de cette method d' evaluation des positions.
Je m'interesse de montre dans cette mernoire qu-est que ce le method
International Position Evaluation (IPE). Je montre le definition de IPE, les fonctions,
et les demarches d' evaluation des positions sw1out l' evaluation des positions qui a eu
a Schneider. Je montre de comparaison entre le method de IPE avec les autres
methods d'evaluation des positions mentione avant A Ia fin de cette memoire, je
montre les avantages et les inconvenients de chaque method d'evaluation.
ABSTRACT
When an organization was created, perhaps it will consist of only several
positions doing several different functions. The creation of the tittles or positions and
the definition of duties and responsibilities (job description) perhaps was in the hand
of one person or several people tmder the Human Resource function. When the
organization was not complicated, it wouldn't be too complicated to construct the job
description and to create the positions grading within the organization. When the
organization evolves, the needs for the positions doing more and more functions
develop along the development of the organization. At this point, the definition of job
description, the def"mition of the roles and responsibilities, and the differentiation of
the salary structure become very complicated. There will be time when the
organization needs to know its effectiveness and condition.
To check the integrity of the organization and to create a better organization
structure, the organization needs to do the evaluation on jobs or positions which exist
in the organization. There are some methods on the job evaluation. Four of them are
mentioned by John M Ivancevich, in his book "Human Resource Management". The
methods mentioned are:
1. The Rating method
2. The Classification method
3. The Point System
4. The Factor method
PT. Schneider Indonesia and PT. Schneider Ometraco, as one of a
multinational company operating in Indonesia, feels the urge to do Job/position
evaluation within the organization. They have decided to invite an International
Manageruent consultant, William M Mercer Indonesia, to be involved in doing the
position evaluation. William M Mercer offers its own method of job/position
evaluation known as International Position Evaluation to be applied on the job
evaluation in Schneider. In doing the evaluation, they will be able to know:
1. Whether its structure is good. The organization may be able to construct
better organization structure. The structure will be based on the worth of
each position for the organization.
2. The salary structure will be improved by having the salary structure which
is based on the position worth for the organization.
3. The roles, responsibilities and the duties of the positions will be clarified.
Then the relation between fimctions will be clear.
4. The Schneider has found out that the position tittles in the OIBaniz.ation
can be simplified. Therefore it will simplify the works of the Human
Resource Management.
5. The career planning will be based on the more good-structured position
rankings.
By comparing the International Position Evaluation (IPE) method with the
other job evaluation methods mentioned above, the IPE method offers more factors
to be considered. So it is obvious that the IPE method is the most sophisticated than
the other evaluation methods.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursalman Ahadi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T25094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>