Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122330 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Kemala
"Penelitian ini merupakan studi terhadap penggunaan tanda dalam sepuluh poster kampanye Die Grünen pada pemilihan parlemen Eropa 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tanda pada poster-poster tersebut ditinjau dari aspek semiotis, semantis, dan pragmatis. Data dianalisis dengan menggunakan teori retorik tekstual Leech, teori jenis makna Blanke dan teori jenis tanda Pierce. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.
Hasil analisis menunjukan bahwa tidak semua prinsip retorik tekstual diwujudkan dalam poster kampanye Die Grünen. Sementara hasil analisis dari aspek semiotis menunjukkan bahwa ikon merupakan jenis tanda yang paling sering digunakan. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan peranan tanda verbal dan nonverbal yang digunakan terhadap prosesibilitas poster.

This undergraduate thesis is a study about the use of signs in ten of Die Grünen campaign posters for European parliament election 2009. The purpose of this study is to ascertain the use of signs in Die Grünen posters. The data were analyzed by using Leech’s textual rhetoric theory, Pierce’s types of signs theory, and Blanke’s types of meaning. Method that being used in this research is qualitative descriptive.
The outcome of this research shows that not all of textual rhetoric principles used in the campaign posters. Observed from semiotics, icon is the most used signs. The outcome also shows which influence do verbal and nonverbal signs have to the text’s processibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Nur Rahmasari
"Penelitian ini membahas poster partai SPD, Die Gr nen, dan Die Linke dalam kampanye pemilihan Bundestag 2013 yang dianalisis dari segi sintaksis, semantis, dan semiotis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tanda verbal maupun nonverbal yang terdapat pada poster. Tanda verbal berupa slogan pada poster dianalisis menggunakan teori struktur kalimat dan teori jenis makna. Tanda nonverbal pada poster dianalisis menggunakan teori semiotik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Bentuk kalimat slogan kampanye yang ditemukan pada poster memiliki struktur kalimat tidak lengkap. Jenis makna yang dapat ditemukan pada poster adalah makna afektif, asosiatif, referensial, dan makna situatif. Sementara itu, tanda nonverbal yang ditemukan pada poster adalah gambar, gestik, ekspresi fasial, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanda nonverbal dapat mendukung penyampaian pesan verbal berupa slogan.

This research examines analysis of SPD, Die Gr nen, and Die Linke posters in Bundestag election campaign 2013. Posters are observed from the perspectives of syntax, semantics, and semiotic studies. This research aims to ascertain the use of verbal as well as nonverbal signs within posters. Verbal sign which is in the form of slogan were analyzed by using the theory of sentence structure and meaning type. Nonverbal sign were analyzed by using the theory of semiotic.
This research used descriptive analysis method. The slogan sentences seen on the posters are incomplete sentence. The meaning type that can be found are affective, associative, referential, and situative. Nonverbal sign consist of picture, gesture, facial expression, and colour. This research shows that the use of noverbal sign can support the delivery of verbal message in the form of slogan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Wiratma
"Die Gruenen merupakan partai yang menonjol pada Bundestagswahl 2021 (Pemilihan Umum Jerman 2021). Hal ini terlihat dari peningkatan perolehan suara Die Gruenen yang tertinggi di antara partai-partai lain dibandingkan dengan Bundestagswahl sebelumnya di tahun 2017. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan tersebut adalah poster kampanye yang berperan besar dalam proses politik di Jerman. Analisis semiotika dengan mempertimbangkan perspektif mitos oleh Barthes (1972) dan representasi oleh Hall (1997) dilakukan terhadap 16 poster kampanye Die Gruenen untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana poster kampanye Die Gruenen pada Bundestagswahl 2021 menyampaikan pesan partai dan ideologi apa yang terungkap dari cara penyampaian tersebut?”. Hasilnya, ditemukan bahwa Die Gruenen menggunakan karakteristik personalisasi, penjenamaan yang menonjol dengan adanya colour overlay, dan simplifikasi bahasa agenda partai. Semua unsur ini berbicara secara solid sebagai bahasa visual poster kampanye Die Gruenen kepada publik sehingga mencerminkan partai ini sebagai partai yang mengedepankan visi misi serta kepentingan publik.

In the 2021 Bundestagswahl (German General Election), the Green Party (Die Gruenen) stood out. This is proven by their highest votes gain among any other party compared to the 2017 election. A big part of their success was due to their campaign posters, which play a great role in German politics. To understand how these posters worked, a semiotic analysis was done to 16 of the Green Party’s posters using frameworks of Myth from Barthes (1972) and representation from Hall (1997). This study aims to shed some light on the question “How do the Green Party’s share their message through political campaign posters and what kind of ideas are they conveying?”. The study found that the Green Party's posters were effective because they used the characteristics of personalisation, their brand, especially bold colour overlay, and language simplification which made their political agendas more digestible. These strategies made the posters a powerful way to communicate with the public. They showed that the Green Party is deeply committed to its vision, mission, and the interests of the general public in Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faizul Azhaari Tri Raharjo
"Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi kekalahan
Renaissance dalam pemilihan anggota Parlemen Eropa pada 2019. Pembentukan Union
Européenne (UE) merupakan upaya untuk menjamin terciptanya perdamaian di antara
negara-negara di Eropa khususnya pasca-Perang Dunia II. Pendirian UE berhasil
mengikat seluruh anggotanya untuk tunduk dan patuh terhadap kebijakan yang sudah
diputuskan bersama. Terdapat tiga lembaga utama UE yang saling bekerja sama dalam
pembuatan kebijakan, yakni Komisi Eropa, Dewan UE, dan Parlemen Eropa. Parlemen
Eropa beranggotakan perwakilan dari setiap negara anggota. Struktur Parlemen Eropa
terdiri dari seorang Presiden, Wakil Presiden dan 750 anggota. Anggota Parlemen Eropa
dipilih langsung oleh masyarakat Eropa setiap lima tahun sekali dengan sistem
proporsional. Pada pemilihan anggota Parlemen Eropa 2019, partai yang didirikan oleh
Emmanuel Macron, La République En Marche ! berkoalisi dengan tiga partai lain yang
memiliki orientasi politik yang sama. Koalisi tersebut diberi nama Renaissance. Pada
dasarnya, penurunan tingkat popularitas Emmanuel Macron merupakan alasan
mendasar terbentuknya koalisi tersebut. Renaissance memiliki program yang berfokus
pada lingkungan hidup, pertahanan, dan pertumbuhan ekonomi UE. Namun,
Renaissance mengalami kekalahan pada pemilihan anggota Parlemen Eropa 2019 di
Prancis. Kekalahan tersebut dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian program Renaissance
dengan kondisi ekonomi dan sosial Prancis saat ini. Penelitian ini menggunakan metode
sejarah dengan pendekatan politikologis.

This article aims to explain the factors behind the defeat of Renaissance in the European
Parliament Election in 2019. The European Union was created as an effort to ensure
peace between European Countries, especially after World War II. Its establishment has
succeeded in binding all its members to obey and comply with policies that have been
jointly made. There are three main EU institutions that are working together in creating
policies; they are the European Commission, the EU Council and the European
Parliament. The European Parliament consists of representatives from each European
member country. The structure of the European Parliament consists of a President, Vice
President and 750 members. Members of the European Parliament are elected directly
by the European community every five years. In the European Parliament election in
2019, the party founded by Emmanuel Macron, La République en marche! was in
coalition with three other parties that had the same political orientation as them. This
coalition was known as "Renaissance". The declining of Emmanuel Macron's popularity
was the fundamental reason as to why this coalition happened in the first place.
Renaissance offered programs that focus on environment, national defense, and
economic growth of the EU. However despite all of that, the Renaissance suffered
defeat in the 2019 European Parliament Election. The cause of their loss was influenced
by the incompatibility of their programs with the actual economic and social conditions
of France. This research uses historical methods with a politicological approach
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Ningrum
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan persepsi wisatawan asal Jerman yang tercermin
dalam blog mereka tentang pariwisata Sumatera Utara sesuai dengan pengalaman
perjalanan wisata, khususnya di kota Medan, Danau Toba dan Bukit Lawang.
Pilihan kata pada tulisan di blog merupakan gambaran sikap penulis sebagai
wisatawan mancanegara yang memiliki latar belakang budaya berbeda dalam
memandang perjumpaan antarbudaya Jerman dan Indonesia, khususnya yang
terkait dengan unsur alam dan lingkungan, unsur akomodasi, transportasi dan
prasarana pariwisata, serta unsur sosial budaya (termasuk di dalamnya kuliner,
bahasa, seni, agama, adat istiadat dan nilai-nilai yang berlaku dan interaksi sosial
dengan masyarakat setempat). Foto dan video dalam blog juga berperan
mendukung unsur verbal dan merupakan kesatuan untuk menyampaikan pesan
secara utuh.

ABSTRACT
This study describes the perspective of German tourists as depicted in the blogs
about North Sumatra Tourism as experienced during their visits, especially in
Medan, Lake Toba, and Bukit Lawang. The word choice the Authors’ attitude as
foreign tourists who have different cultural backgrounds in viewing the
intercultural encounter between German and Indonesian, specifically in relation to
the elements of nature and environment, accomodations, transportation and
infrastructure,as well as the socio-cultural elements such as culinary, art, religion,
tradition and local values and the social interaction with the local community.
Photos and videos in the blogs support verbal elements to deliver the messages"
2014
S53193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcellino, Reinhard
"Kampanye – kampanye perubahan sosial lewat Public Service Announcement (PSA) saat ini diharapkan untuk tidak hanya mampu menarik perhatian orang namun juga mampu membawa perubahan yang nyata dalam masyarakat sesuai dengan pesan yang disampaikan. Industri periklanan dituntut untuk menciptakan hasil karya yang berbeda dari pada yang lain, punya daya tarik dan memiliki media publikasi yang baik pula. Hal ini bertujuan agar pesan-pesan persuasif dari iklan tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Untuk itu, dengan menggunakan contoh kampanye sosial Dumb Ways To Die yang dibuat oleh Metro, tulisan ini berusaha untuk melihat bagaimana bentuk persuasi kampanye Dumb Ways To Die sehingga kampanye ini sukses diterima oleh publik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Kampanye Dumb Ways To Die dapat sukses diterima oleh publik karena konten yang dikemas dengan baik, saluran komunikasi yang variatif dan mudah tersebar serta mengutamakan nilai-nilai hiburan.

Social campaigns using Public Service Announcement (PSA) are expected not only to draw the attention but also to bring a real social change towards the public according to the message that was delivered. Advertising agencies today are expected to create something different, appealing and using the right publication tools. The reason is because the persuasive messages are expected to be delivered well to the public. For that purpose, using Dumb Ways To Die by Metro as an example, this paper manage to observe the persuasion campaign of Dumb Ways To Die and what makes the campaign successfully delivered to the public. The result shows that Dumb Ways To Die are easily delivered to the public because of the well-packed content, varied and easily-spread communication channels and also because of the entertainment aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Puteri Widiyaningsih
"Kata dan gambar memiliki peran penting bagi suatu iklan. Beberapa komponen iklan, seperti tajuk iklan dan elemen gambar, menjadi alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dapat memunculkan citra terhadap merek. Dalam skripsi ini, penulis meneliti lima iklan mobil Ford yang menjadi bagian umbrella branding merek Ford bertajuk 'Typisch Deutschland. Typisch Ford.' dengan memfokuskan penelitian pada penggunaan makna referensial, asosiatif, afektif, dan stilistis pada tajuk iklan dan hubungan tajuk iklan dan elemen gambar pada iklan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tajuk iklan berelasi dengan elemen gambar memunculkan citra terhadap merek Ford.

Words and pictures have an important role for advertisements. Some of advertisement's component, such as headline and picture elements, are used for delivering messages and can emerge images of a brand. This undergraduate thesis focuses on semantic analysis, which is the use of referential, associative, affective, aesthetic meaning and relations between headline and picture elements on five car advertisements of Ford that are part of Ford umbrella branding 'Typisch Deutschland. Typisch Ford.'. The result of this research shows that meanings as depicted on headline relate with element of picture to bring images of Ford brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Yullyani
"Pada masa penjajahan di Indonesia, poster merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk melakukan propaganda. Dalam penelitian ini, penulis mengambil korpus data berupa empat buah poster Belanda yang muncul pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1944-1945. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan deskriptif-analitis. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan makna dari komponen gambar dan kalimat yang terdapat dalam poster dan menjelaskan pesan yang terkandung di dalamnya.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa di dalam poster-poster ini terdapat ikon, simbol, dan indeks yang menunjukan bahwa Jepang sebagai penjajah atau penguasa, Hindia Belanda sebagai kaum terjajah serta Belanda sebagai kaum yang membela Hindia Belanda. Di dalam poster-poster tersebut terdapat beberapa teknik propaganda yang memperlihatkan kecerdikan bangsa Belanda guna merebut kembali hati masyarakat Hindia Belanda dengan menunjukan rasa simpati dan peduli melalui kata serta gambar dalam poster.

During the colonial period in Indonesia, the poster is one of medium that was widely used for propaganda. In this study, the author takes data corpus in the form of four Dutch poster that appeared during the occupation of Japan in 1944-1945. The method of this research is studying the literature and descriptive analyzing. Through this study, the author would like to explain the meaning of the images component and words component which are contained in the posters and to explain the message contained therein.
The results of the analysis conclude that in these posters, there are icons, symbols, and the indexes which show that the Japanese as occupiers or ruler, Dutch East Indies as the colonized as well as the Dutch as a defender for Dutch East Indies. In the posters mentioned, there are some propaganda techniques that show the ingenuity of the Dutch to regain the hearts of the Dutch East Indies people by showing sympathy and care through words and images in the poster.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Irene Desi Evelina
"Tesis ini menganalisa penerapan CEDAW sebagai salah satu landasan hukum Uni Eropa dalam representasi politik perempuan sebagai anggota Parlemen Eropa.Jumlah anggota perempuan yang diwakili dari masing ndash; masing negara anggota UE belum menunjukkan jumlah yang seimbang dengan jumlah anggota laki-laki.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan data yang diperoleh melalui literature review dengan beberapa pihak yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang kepentingan masing-masing negara UE berbeda sehingga jumlah representatif dari masing-masing negara berbeda.

This thesis analyses the implementation of CEDAW as one of the regulations in women political representation as members in European Parliament. The amount of the women from each European country has shown that the man and women in the European Parliament have not balanced. This research was conducted using a case study method and the data was collected through literature review related to the matters. The result of the research has shown that there are different interests so that the amount of the representatives are different.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya
"ABSTRAK
Manusia sebagai mahkluk sosial tidak pernah lepas dari masalah sosial. Salah satu masalah sosial yang menarik adalah tingkat kecelakaan yang tinggi di sekitar lintasan kereta api di Australia. Dumb Ways to Die merupakan kampanye pemasaran sosial yang dirancang untuk mengatasi masalah sosial tersebut. Kampanye Dumb Ways to Die menggunakan strategi yang memusatkan pada video sebagai konten utamanya, dan dengan didukung oleh media-media seperti permainan, lagu, aktivasi, dan sales promotion, kampanye tersebut berhasil mendapatkan khalayak yang besar dan dapat mencapai tujuan utamanya dengan baik. Kampanye ini dikaji menggunakan studi literatur mengenai pemasaran sosial, dengan produk, biaya, lokasi, dan promosi yang menjadi fokusnya.

ABSTRACT
Human as social creature cannot escape from social problems. One of the interesting social problems is high accident rate around Australian railroad. Dumb Ways to Die is a social marketing campaign designed to solve that social problem. Dumb Ways to Die rsquo s campaign was using a strategy that focuses on video as its main content, and supported by media such as games, songs, activation, and sales promotion, the campaign managed to get a large audience and can reacehd its main objectives well. This campaign assessed using literature on social marketing, and focused on product, price, place, and promotion."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>