Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Remigius Saptono
"ABSTRAK
Perkembangan dunia bisnis yang penuh dengan persaingan yang kompleks
merupakan satu tantangan tersendiri PT GYI untuk senantiasa melakukan inovasi
produk dan proses secara menyeluruh. Terlebih lagi pada industri yang digeluti oleh PT
GYI, yakni sebagai produsen ban, banyak bertumbuh pesaing baru yang memiliki
banyak kesempatan untuk meraih simpati pasar mengakibatkan menurunnya permintaan
produk PT GYI.
Melalui penerapan strategi Human Resources Management yang berlandaskan
pada konsep Knowledge Management (KM) PT GYI dapat melihat kemungkinan
penambahan kompetensi kepada manajer di bidang produksi, khususnya kompetensi
teamwork sehingga perusahaan dapat memaksimalkan pencapaian tujuan dengan cara
yang lebih efektif dan efisien.
Dalam tahapan pembentukan knowledge, yakni dengan menggunakan SECI
Model, Organizational Knowledge Création, Leaming Organization dan
Organizational Learning, diharapkan terjadi perubahan dalam penerapan KM
khususnya yang dapat membantu meningkatnya komptensi teamwork bagi manajer di
bidang produksi dan pada akhirnya merujuk pada kineija perusahaan secara
menyeluruh.
Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut, diharapkan pencapaian target pada
bagian produksi dapat dimaksimalkan untuk memenuhi keinginan pasar. Kendala yang
dihadapi oleh perusahaan telah dipetakan sedemikian rupa, sehingga perusahaan dapat
memilih alternatif pemecahan masalah yang dapat diaplikasikan di dalam perusahaan
sesuai dengan ketentuan dan kemampuan perusahaan."
2010
T38125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Hembang
"Program pelatihan tidak saja membuktikan komitmen perusahaan terhadap pengembangan kompetensi para karyawannya, yang kemudian mendapat imbalan yang memadai, melainkan juga memastikan bahwa pekerjaan yang dijalankan secara efektif/profesional oleh karyawan-karyawan yang berkualifikasi tinggi yang telah dilatih secara khusus mencapai sasaran perusahaan.
Untuk menjadikan program pelatihan sebagai elemen penting dalam manajemen strategis, peran knowledge management diperlukan agar mendorong karyawan dari berbagai bagian yang berbeda mulai saling berbicara, berdiskusi dan berbagi pengetahuan.
Hasil pengamatan dan diperkuat oieh data dan hasiI wawancara dengan manajemen puncak yang terkait, menunjukan bahwa program pelatihan di PT.XYZ tampaknya belum sepenuhnya menerapkan program pelatihan secara optimal untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi
Induk perusahaan menciptakan satu sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi untuk semua fungsi kerja yang terkait dengan proses bisnis perusahaan. Untuk itu PT.XYZ sebagai penyelenggara pelatihan bagi peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sering menghadapi berbagai masalah internal bahwa pelatihan sudah pernah diadakan. namun kurang memiliki hasil yang signifikan bagi kemajuan perusahaan. Sebab seringkali orang dikirim pelatihan kurang didasarkan pada needs analysis yang akurat.
Untuk meningkatkan keefektifan program pelatihan terhadap dasar penilaian dan pengembangan karyawan sebagai paradigma Baru, penulis mengusulkan program pelatihan berorientasi pada peran Inisiatif Knowledge Management dan Learning Organization yang di dalam pelaksanaannya akan melibatkan karyawan dalam mengikuti program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang lebih kompetitif serta mengacu pada visi, misi dan sasaran perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Widiawati
"PT. Imam Agung Seiya (IAS) rnerupakan perusahaan padat karya yang bergerak di bidang Building Service, dimana sebagian besar lcaryawannya adalah para cleaning sen/ice, Oillce Boy, Gardener, Security, Operator kantin dimana pada tahun 2006 telah mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup signifikan dan telah pula terjadi perubahan kepemilikan sahamnya yaitu 60% adalah milik karyawan dan 40% adalah masih pemegang saham lama. Bila dianalisis dengan seksama, permasalahan yang terjadi adalah kompetensi SDM yang ada sebagian besar masih rendah dan memang belum ada depanemcn HR yang linkage dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Di PT.IAS baru ada fungsi SDM saja yang sifat dan alur kerjanya bersifat situasional sesuai pcrkcmbangan lcegiatan perusahaan saat itu saja_ Belum adanya departemen I-IR yang memililci fokus model atau fokus sistem berdampak kepada tidak terarahnya kegialan dan proses pembelajaran yang tidak maksimal dan tidak terfokus. Intervensi yang dilakukan pada tingkat organisasi adalah segera melakukan revisiting Corporate Strategy, penetapan visi, misl dan goals pemsahaan, restrulclurisasi organisasi dan pembentukan departemen HR yng memilih fokus model CBHLRM / Competency Based Human Resources Management. Pada tahapan awal dari action yang dilakukan deparremen HR adalah pada bagian Training and Development. Pada tinglcat kelornpok adalah difokuskan pada tim perubahan (change agenU, Sedangkan pada tingkat individu dilalcukan intervensi untuk meningkatkan motivasi belajar, bekerja, berkarya dan berprestasi serta motivasi untuk berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kompctensi dan kinerja. Ditinjau dari strategy map, intervensi psikologi ini berada pada persfelctif learning and Growth. Tujuan intervensi ini adalah untuk mengubah keadaan dari SDM yang kompetensinya masih rendah ke kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan, dari bclum adanya departemen I-IR yang resmi menjadi adanya departemen IIR yang memiliki fokus model atau fokus sistem CBI-IRM dengan penekanan awal dan utama yaitu fokus pada kegiatan Learning and Development dengan melakukan pembahan pada tingkat organisasi, kelompok dan individu. Sehingga diharapkan akan tetjadi peningkatan lcompetensi dan peningkatan peran HR Departemen sebagai katalisator penggerak dan pemeroepat proses pembelajaran yang berdampak pada perbaikan operation management pada internal proses perspective serta customer perspective yang semakin bagus. Dan memberikan dampak pada peningkatan share holder value organisasi.

PT. Imam Agung Setya is an outsourcing company for janitors, office boys. gardeners, security and canteen operators. This company has significant inprovement and progressive changes, especially in shareholders ownership which is 60% owned by all employees and 40% owned by previous owners. The major problems of this company are related to human resources management impacted to all problems especially the unexisting HRD Department which have roles and responsibles in improving staff competencies in general. This unexisting HRD Department should be developed so PT. Imam Agung Serya has better system and model on howto improve the staff competencies. To improve the major problems, some _intervensions should be made in all levels. In organizational levels PT. IAS should revisit corporate strategy, vision, mission and company goals and organimtional restructuring and building HRD development. The intervention in group level especially in supervisory level should pass the fit and proper test. In the individual level the intervention should be made by improving motivation, knowledge sharing and competencies. All intervensions mentioned above are inthe learning and growth position based on Strategy Maps by Kaplan. The objectives of all intervensions are to improve the low competencies to the better one. All recommendation on this writing focused on learning and development for organizational, gonrp and individual levels."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Kristianto
"Tesis ini membahas tentang pengaruh keterikatan karyawan terhadap knowledge transfer sebagai faktor identifikasi dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif dengan mengembangkan prinsip-prinsip knowledge management dalam penyusunan program pengembangan intervensi di PT. GYI.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara variabel penelitian dengan hasil kategorisasi responden dari kowledge transfer berada pada kategori sedang dan hasil uji konstruk yang dihasilkan menunjukan knowledge codification dengan nilai rata-rata terendah.
Bentuk rekomendasi yang diusulkan adalah perubahan struktur organisasi guna memfasilitasi komunikasi horizontal yang dibantu dengan KM-Tools PDCA (Plan Do Check Action) dalam meningkatkan knowledge transfer dan knowledge codification di divisi manufaktur PT. GYI guna meningkatkan kinerjanya dengan berfokus pada intervensi Human Resources Management Practice.

This thesis focused on the influence of employee engagement on knowledge transfer as the identification factor of this research. Quantitative and qualitative study used to develop intervension program at PT. GYI with knowledge management principles.
Result of this research showed a positive relationship between variables with the categorization of the respondents on knowledge transfer in medium rate and constructs analysis shown knowledge codification in the lowest mean.
Proposed recommendations is change in organization structure to facilitate horizontal communication and using KM-Tools PDCA (Plan Do Check Action) method to improve knowledge transfer and knowledge codification in manufacturing division PT. GYI to improve it's performance by focusing on interventions in Human Resources Management Practice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Widiawati
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Tridiasrini
"Dalam era globalisasi ini, PT. P dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Salah satu cara agar PT. P dapat berkompetisi adalah dengan mempekerjakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sehingga mampu menanggapi perubahan yang sedang terjadi. Kendala yang sedang dihadapi PT. P adalah banyaknya Sumber Daya Manusia yang kurang berkualitas, terutama pada level manajerial. Hal ini menyebabkan pihak direksi PT. P ingin mengganti manajer-manajer yang kurang produktif Perusahaan sudah berulang kali mengadakan pelatihan bagi mereka namun pihak Human Resource Development merasa pelatihan yang dilakukan hanya berpengaruh saat di ruang pelatihan saja. Perilaku yang berulang tersebut membuat dewan direksi merasa bahwa pelatihan hanya membuang waktu, tenaga dan dana saja.
Keluhan pihak direksi tersebut disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pengangkatan jabatan ke level manajerial dilakukan berdasarkan lama kerja karyawan bukan berdasar pada hasil pemeriksaan psikologis dan prestasinya. Kedua adalah proses seleksi yang dilakukan oleh pihak Human Resources Development seharusnya mempertimbangkan hasil pemeriksaan psikologis. Namun terkadang pada pelaksanaannya, pemeriksaan psikologi tersebut dilakukan pada tahap akhir dari proses seleksi. Ketiga adalah banyaknya penyimpangan prosedur seleksi yang dilaksanakan oleh user bagian pemasaran. Ketiga faktor tersebut terjadi karena tidak ada kriteria yang telah ditetapkan dalam memberikan penilaian terhadap kandidat. Akibatnya proses seleksi yang dilakukan kurang bisa meramalkan perilaku kandidat dalam melakukan pekerjaan pada jabatan yang akan ditempatinya.
Keadaan ini dapat berakibat pada rendahnya kinerja atau produktivitas manajer dan tingginya tingkat keluar masuk. Selain itu, pada bagian pemasaran juga terjadi diskriminasi dalam penyeleksian kandidatnya. Ketiga keadaan ini dapat diminimalisasi oleh proses seleksi berdasarkan kompetensi (Spencer&Spencer, 1993). Proses seleksi berdasarkan kompetensi merupakan proses seleksi yang berdasarkan aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja yang superior.
Berdasarkan kondisi perusahaan tersebut maka penulisan tugas akhir akan diajukan rancangan pelaksanaan seleksi berdasarkan kompetensi untuk manajer bagian supporting di PT. P. Seleksi berdasarkan kompetensi dan tradisional memiliki hubungan yang saling melengkapi sehingga dapat menghasilkan kandidat yang memiliki intelegensi dan kepribadian yang sesuai dengan pekerjaan yang akan ditempati juga bisa menggambarkan perilakunya dalam bekerja, terutama pada posisi yang akan dijabat. Hal ini menyebabkan rancangan pelaksanaan dibuat menggunakan wawancara BEI (Behavioral Event Interview) dan tes psikologi. Pada proses ini akan melibatkan pihak HRD, user, dewan direksi dan konsultan luar."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Dwi Prajoko
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang paling lemah pada Asisten Redaktur PT. XYZ dan menentukan intervensi yang paling tepat dalam mengatasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan Direktur dan seluruh Kepala Derpartemen di PT. XYZ, pendekatan kuantitatif menggunakan alat ukur kompetensi yang telah dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, yang dikembangkan berdasarkan pada teori kompetensi Palan (2008).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kompetensi koordinasi adalah yang paling lemah, sehingga perlu untuk diintervensi. Hal ini sesuai dengan analisa hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisa terhadap data penelitian dan wawancara lanjutan dengan Pemimpin Redaksi, maka untuk meningkatkan kompetensi tersebut direkomendasikan intervensi melalui pelatihan berbasis Knowledge Management menggunakan teori Knowledge Engine (Handerson & Baird, 2001) dan Value Creation (Sveiby, 2001)

The purpose of this study was to reveal the weakest competence of Editor?s Assistant at PT XYZ and to determine the best intervention to manage it. This study used qualitative approach through interview with the Directors and Head of Departments in PT XYZ, also quantitative approach by using competency measuring instrument from the company which was developed based on Pallan's Theory of Competence.
The result of this study shows that Coordination Competence is the weakest competence, which needs an intervention. This result is also consistent with the interview result. Based on data analysis and additional interview with Chief Editor, to enhance Coordination Competence, it is recommended to give intervention through Knowledge Management competency-based training by using Knowledge Engine Theory (Handerson & Baird, 2001) and Value Creation (Sveiby, 2001)
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30664
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Azmi
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh team effectiveness terhadap kesiapan karyawan untuk berubah di PT. X. Tipe penelitian action research dengan responden sebanyak 73 karyawan. Alat ukur adalah adaptasi The Readiness for Change Scale (Hanpacern, 1997) dan Team Effectiveness Lencioni, 2005). Hasil perhitungan uji regresi linear menunjukan nilai R2 = 0,359 (p<0.05) yang berarti teamwork mempengaruhi kesiapan karyawan untuk berubah sebesar 35,9%. Intervensi berupa pelatihan teamwork dirancang untuk meningkatkan teamwork dan kesiapan karyawan untuk berubah.
Hasil perhitungan efek intervensi menunjukan signifikansi perbedaan sebelum dan sesudah intervensi pada teamwork dan kesiapan karyawan untuk berubah dengan Uji T atau T-Test; diperoleh nilai T untuk team effectiveness sebesar -0,968 (p>0,05) dan untuk kesiapan untuk berubah sebesar -1,911 (p>0.05). Hal ini berarti tidak terdapat peningkatan skor secara signifikan pada team effectiveness dan kesiapan untuk berubah setelah diberikan intervensi berupa pelatihan teamwork. Dengan demikian, pelatihan teamwork belum mampu meningkatkan team effectiveness dan kesiapan karyawan untuk berubah pada peserta pelatihan.

This research aims to determine the effect of team efeectiveness to the employeee readiness for change. The design of this study is action research study by number of study participants as many as 73 employees. Measuring instruments used is a measure of adaptation The Readiness for Change Scale (Hanpachern, 1997) and Team Effectivenss (Lencioni, 2005). The result of calculations using linear regression showed R2=0,359 (p<0.05), which means team effectiveness affects individual readiness for change at 35,9%. Therefore, the intervention made in the study was design to increase team effectiveness training and individual readiness for change. The intervention team work training. Intervention effects was measured by comparing the pre-test and post-test measurements.
The result of test of significance differences in the calculation of pre-test and post-test team effectiveness and employee readiness for change using a T-Test. The T value obtained for team effectiveness is -0,968 (p>0,05) and the value of employee readiness for change is -1,911 (p>0,05). This means there is no significantly scores increased in team effectiveness and employee readiness for change after the intervention. The result of this analysis indicate that a given intervention teamwork training can not improve team effectiveness and employee readiness for change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Lukman Hakim
"Di era industri terdahulu, organisasi dan perusahaan khususnya cenderung lebih menekankan pengembangan pada nilai efisiensi, efektif, ataupun secara umum lebih memperhatikan kepada aset tangible saja seperti man, machine, money, yang ada dalam suatu perusahaan. Namun memasuki era knowledge sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan perubahan besar-besaran tidak hanya melihat pada aset tangible saja, tetapi lebih melihat aset yang lebih bersifat intangible. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang packaging, dan sebahagian besar produksinya menggunakan sistem 706 order, sehingga produksi yang dikerjakan bergantung atas order yang diterima yang senatiasa mengalami perubahan setiap waktu. Keluarnya karyawan berpengalaman dari perusahaan merupakan kerugian dari perusahaan tanpa sempat knowledge yang dimilikinya dikodifikasikan. Untuk itu perlu suatu sistem yang dapat mengelola setiap informasi dan knowledge yang ada khususnya di departemen produksi. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem knowledge management untuk mengelola aset knowledge ini dengan menggunakan sepuluh langkah pemetaan knowledge dengan metode Amrit Tiwana, namun dibatasi pada tahap perancangan yang terdiri dari empat langkah, yaitu analisis infrastruktur pendukung knowledge management, pengintegrasian strategi perusahaan dengan strategi knowledge management, perancangan infrastruktur knowledge management dan audit dan aset knowledge management. Perancangan sistem knowledge management dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemetaan aset knowledge, pengembangan knowledge, teknologi informasi yang akan digunakan, pemetaan dokumen, dan prosedur-prosedur yang akan digunakan dalam sistem manajemen pengetahuan. Pada bagian akhir dirancang suatu aplikasi dalam kerangka teknologi knowledge management yang terdiri dari dua bagian yang pertama document management system untuk permasalahan yang berkaitan dengan pengaturan database dokumen, dan content management system untuk aplikasi yang berkaitan pengaturan dan pengaturan content knowledge.

In previous era of indusrialization, organization; company especially intent to focus on development value of efficiency and effectivity. Company just focus only on tangible asset like man, machine, and money that exist in company. Nowadays, we are entering the knowledge era many, the time when many companies make radical changes not only focus on tangible asset but also more focus intangible asset. PT X is a packaging company, which used job order system in its process. The manufacturing process conducted depend on acceptance order and always changes everyday. Beside that, the employee resign is a brain drain without could codified his experience. Therefore, its urgently needed a knowledge management system to manage knowledge asset that existing in production department. In this research was designed knowledge management system to manage all knowledge asset with ten roadmap Amrit Tiwana's method, but limited on the design phase consist of four steps, analyze existing infrastructure, align knowledge management and business strategy, design knowledge management infrastructure, and audit existing knowledge asset and system. Knowledge management design conducted to audit knowledge asset, knowledge development, technology information that used, document mapping, and procedures used for knowledge management system. And the end at this paper will designed application in technology framework of knowledge management that involve two part, firstly document management system which solve manage and control document, and secondly content management system for database application that manage, store, and distribution information and knowledge at production department."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Mustikarini Ambarwati
"Pengelolaan sistem manajemen kinerja (Performance Management System) merupakan salah satu sistem yang diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mengarahkan sumber daya yang dimiliki agar fokus pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui penerapan Sistem Manajemen Kinerja ini di harapkan PT SSX dapat mengambil beberapa manfaat antara lain meningkatkan daya saing kinerja organisasi secara komprehensif, memahami bersama tujuan organisasi sehingga dapat lebih fokus untuk mengerahkan sumberdaya yang ada demi pencapaian tujuan tersebut, membentuk suasana kerja yang lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kinerja karyawan serta perusahaan, mengarahkan kapasitas dan kompetensi organisasi atau karyawan pada upaya pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan disepakati.
Dalam implementasinya dengan menggunakan Tahap Perencanaan Kinerja, Coaching, dan Penilaian Kinerja. Dengan menggunakan proses SECI diharapkan perubahan sistem yang terjadi saat penerapan manajemen kinerja di PT SSX dapat terminimalisasi. Sehingga karyawan dapat menerima sistem yang akan diberlakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut, diharapkan hasil akhir Penilaian Kinerja masing-masing karyawan lebih obyektif. Kendala-kendala yang dihadapi karyawan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dapat teratasi sehingga masing-masing karyawan mampu menunjukan hasil kerja yang optimal guna meningkatkan performance perusahaan secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>