Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Karinadewi
"Perkembangan pesat pasar mode mewah dalam beberapa tahun terakhir diikuti oleh semakin beragamnya target konsumen pasar tersebut. Salah satu aspek produk mode mewah yang berperan penting dalam menarik berbagai tipe konsumen adalah tampilan merek. Tampilan merek tidak hanya berfungsi estetis tetapi juga sosial yaitu sebagai simbol identitas, nilai, dan status. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan nilai-nilai dasar manusia pada empat tipe preferensi tampilan merek. Terdapat 182 partisipan perempuan berusia dewasa muda yang mengisi Portrait Values Questionnaire R-3 (Schwartz, Cieciuch, Vecchione, Davidov, Fischer, Beierlein, Ramos, Verkasalo, Lönnqvist, Demirutku, Dirilen-Gumus, & Konty, 2012), dan alat ukur preferensi tampilan merek (Han, Nunes, & Drèze, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dimensi nilai conservation yang signifikan antara keempat tipe preferensi tampilan merek. Tipe parvenu dan proletariat adalah tipe yang paling memprioritaskan dimensi nilai ini.

The rapid growth of the luxury fashion market in the last few years has been followed by wider diversity of its target market. In attracting wide variety of consumers, one of the most important aspects of luxury fashion products is brand prominence. Brand prominence has not only aesthetic functions but also a social one in which it is used as a symbol of identity, values, and status. The main objective of this research was to see the difference in basic human values between four types of preference for brand prominence. There were 182 young adult female participants who filled out Portrait Values Questionnaire R-3 (Schwartz, Cieciuch, Vecchione, Davidov, Fischer, Beierlein, Ramos, Verkasalo, Lönnqvist, Demirutku, Dirilen-Gumus, & Konty, 2012), and brand prominence scale (Han, Nunes, & Drèze, 2010). Results showed a significant difference between the four types of preference for brand prominence in the conservation dimension. Parvenu and proletariat are the two groups who put this value dimension in topmost priority.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shauma Lannakita
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pasien dan dampaknya terhadap minat berprilaku pasien. Di dalam penelitian ini, pennulsi menyebarkan kuesioner kepada 155 orang responden yang pernah menjadi pasien rawat jalan di rumah sakit swasta di Jakarta. Untuk menganalisis data menggunakan metode Structural Equation Model dengan bantuan software LISREL 8.51.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan mempengaruhi kepuasan pasien yang dapat menggerakkan behavioral intention. Hail lain dari penelitian ini adalah bahwa baik kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan pelanggan tidak berpengaruh secara langsung terhadap behavioral intention.

The objective of this study is to examine the influence off perceived service quality and perceived value toward patient satisfaction and its impact on behavioral intention.. In conducting the survey, the author distributed the questionnaire to 155 respodents who has been gone to private hospitals in Jakarta. This research use Structural Equation Modeling (SEM) as an analytical tool by LISREL 8.51.
Findings indicate that both perceived service quality and perceived value have influence satisfaction that drives behavioral intention. Interestingly, both perceived service quality and perceived value have no direct impact on behavioral intention while value assessment was influenced by perceived service quality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Danisya Kartohadiprodjo
"Penelitian kali ini bertujuan untuk melihat perbedaan keeratan hubungan antara konsep diri ideal dan konsep diri aktual dengan citra majalah yang menjadi preferensi wanita dewasa muda. Citra majalah diperoleh dari citra pembaca majalah. Terdapat lima majalah wanita yang dilihat di dalam penelitian ini. Jumlah partisipan adalah 68 orang yang keseluruhannya adalah wanita karir berusia 21 sampai 40 tahun. Para responden diminta untuk mengisi skala semantic differential untuk memperoleh konsep diri ideal dan aktual responden. Skala semantic differential juga digunakan untuk memperoleh citra pembaca majalah yang dipersepsikan partisipan. Kemudian, para responden diminta untuk memberikan peringkat majalah yang dipreferensinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara konsep diri ideal dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda. Terdapat juga hubungan yang erat antara konsep diri aktual dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda. Namun, hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada keeratan hubungan konsep diri ideal dan aktual dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda.

The current study was conducted to explore the magnitude difference of the relationship of ideal and actual self concept with the magazine image of young adult female?s preference. The magazine image was derived from the image of the magazine readers. There were five different magazines selected for the study. Subjects consisted of 68 working women, with the age of 21 to 40 years old. Participants were asked to fill out a questionnaire, consisted of semantic differential scales to measure their ideal and actual self concept, and also their perception towards the magazine reader?s image. In addition, participants were asked to rank their preference of the five magazines. Findings of this study suggest that there were a significant relationship between both ideal and actual self concept with the magazine reader image of young adult female?s preference. However, the results did not show any significant difference between the degree of the relationship of ideal self concept and the magazine image of young adult female?s preference and the relationship between actual self concept and the magazine image of young adult female?s preference.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Akbar Al Rofiq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara outness dan subjective well-being pada laki-laki homoseksual dewasa muda di wilayah JABODETABEK. Penelitian ini diikuti oleh responden yang berjumlah 100 orang yang terdiri dari laki-laki homoseksual dewasa muda yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan meminta kesediaan responden untuk malegisi kuesioner outness dan subjective well-being. Variabel dalam penelitian diukur dengan menggunakan alat ukur Outness Inventory yang dikembangkan oleh Mohr & Fassinger (2000) dan The Satisfaction With Life Scale karya Diener et al. (1985). Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel yaitu sebesar r = 0.223, yang artinya semakin tinggi skor outness laki-laki homoseksual dewasa muda maka semakin tinggi pula subjective well-being mereka.

This research was conducted to examine the correlation between outness and subjective well-being among homosexual young adult male in JABODETABEK. The number of participants in this study were 100 homosexual young adult male, aged 20-40, who reside in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. This research was carried out quantitatively using a questionnaire to assess the outness and subjective well-being of the participants. The variables in this research were measured using the Outness Inventory by Mohr & Fassinger (2000) and the Satisfaction With Life Scale by Diener et al. (1985). Analysis of the results proved that there is a significant positive correlation between the two variables with a Pearson?s coefficient of r = 0.540, which means that the higher the outness, the higher the subjective well-being of the homosexual young adult male.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Wullur
"Beberapa penelitian di dalam maupun luar Indonesia sudah menemukan adanya perbedaan perilaku berkendara antara masa sebelum pandemi dan saat pandemi. Namun, studi yang membandingkan perilaku berkendara masa pandemi dan masa setelah pandemi masih minim dan baru dilakukan di luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan persepsi terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara, serta perilaku berkendara berisiko pengendara lain antara masa saat dan setelah pandemi pada pengendara sepeda motor usia dewasa muda. Partisipan pada penelitian (n=111) berdomisili di jabodetabek dan setiap variabel diukur dengan kuesioner self-report. Hasil paired samples t-test menunjukkan bahwa persepsi risiko dan perilaku berkendara berisiko pengendara lain mengalami peningkatan setelah pandemi, sementara persepsi terhadap kondisi lalu lintas menjadi lebih negatif. Namun, tidak ditemukan perubahan perilaku berkendara berisiko pengendara setelah pandemi. Implikasinya, adaptasi pengelolaan lalu lintas setelah pandemi sebaiknya difokuskan pada peningkatan kualitas jalan ketimbang pada penindakkan terhadap perilaku berisiko di jalan.

Several studies conducted within and outside of Indonesia have found differences in driving behavior between the pre-pandemic and during pandemic periods. However, studies comparing driving behavior during and after the pandemic are still lacking and have only been conducted abroad. This study aims to compare perceptions of traffic conditions, risk perception, risky driving behavior of riders, and risky driving behavior of other drivers between the time of and after the pandemic in young adult motorcyclists. Participants in the study (n = 111) were domiciled in Jabodetabek and each variable was measured using a self-report questionnaire. The results of the paired samples t-test show that other drivers' perceptions of risk and risky driving behavior have increased after the pandemic, while perceptions of traffic conditions have become more negative. However, no change in risky driving behavior was found after the pandemic. The implication is that post-pandemic traffic management adaptations should be focused on improving road quality rather than on taking action against risky behavior on the road."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Latri Mahargasari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dimensi nilai-nilai dasar manusia yang paling signifikan mempengaruhi intensitas mencari kerja pada pencari kerja Generasi Y. Penelitian ini menggunakan alat ukur Portrait Values Questionaire (PVQ-RR) (Schwartz dkk, 2012) dan alat ukur Job Search Behavior Scale (Blau, 1994) yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Responden berjumlah 254 orang yang merupakan pencari kerja Generasi Y (berumur 17-36 tahun) dan sedang mencari pekerjaan dalam empat bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi self-enhancement dan openness to change pada nilai-nilai dasar manusia memiliki pengaruh positif terhadap intensitas mencari kerja pada pencari kerja Generasi Y.

This research was conducted to find out which dimension of basic human values have the most significant influence on the job search intensity among job seekers on Generation Y. This research used an Indonesian adaptation of the Portrait Values Questionaire (PVQ-RR) (Schwartz et al., 2012) and Job Search Behavior Scale (Blau, 1994). The participants of this research are 254 Generation Y job seekers (aged 17-36) that have been looking for a job in the past 4 months. The results show that self- enhancement and openness to change are the basic human values dimension that has the most significant influence on the job search intensity among job seekers on Y Generation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Larasati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan preferensi pemilihan pasangan hidup pada wanita dewasa muda yang bekerja dan tidak bekerja. Preferensi pemilihan pasangan hidup adalah kriteria yang umumnya dipertimbangkan, diinginkan, dan diprioritaskan individu dalam memilih pasangan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan evolusioner yang menjelaskan bahwa pria cenderung memilih pasangan berdasarkan bentuk fisik, sedangkan wanita cenderung memilih pasangan berdasarkan status sosial ekonomi yang dimiliki (Buss, 1989; Townsend, 1989). Preferensi pemilihan pasangan hidup merupakan hal yang penting sebagai acuan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 264 orang dengan rincian: 123 orang adalah wanita dewasa muda yang bekerja dan 141 orang adalah wanita dewasa muda yang tidak bekerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Nine Mate-Selection Question adaptasi dari penelitian Townsend (1993). Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Independent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan preferensi pemilihan pasangan hidup pada wanita bekerja memiliki mean skor yang lebih tinggi dibandingkan wanita tidak bekerja. Artinya, wanita bekerja memiliki preferensi pemilihan pasangan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tidak bekerja.

The aim of this study is to investigate the differences of mate selection preferences of working and non-working young adult woman. Mate selection preference criteria are generally considered, desirable, and prioritized the individual in choosing a spouse. This study uses an evolutionary approach to explain that men tend to choose mates based on physical shape, while women tend to choose mates based on socioeconomic status-owned (Buss, 1989; Townsend, 1989). Mate selection preferences is important as a reference to continue the marriage.
Participants of this study are 264 young adulthood: 123 respondents are working young adult woman and 141 respondents are non-working young adult woman. This study is a quantitative research method using Nine Mate-Selection Question from Townsend (1993). Data gathered in this study were calculated using Independent sample T-test. This study found that the selection of mate preference in working women has a mean score higher than non-working women. That is, the mate selection preference of working women higher than mate selection preference of non-working women.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Bacan Hacantya Yudanagara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perilaku kekerasan antara remaja laki-laki yang memiliki orang tua dengan gaya pengasuhan otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved. Penelitian ini menggunakan penggolongan gaya pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind dan terdiri dari dua dimensi, yaitu control dan warmth. Sedangkan daftar perilaku kekerasan dibuat berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang kekerasan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, partisipan penelitian sebanyak 163 orang yang terdiri dari narapidana dan siswa SMP dan SMA dengan rentang usia 12 sampai 19 tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara skor perilaku kekerasan dengan gaya gaya pengasuhan orang tua otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved.

The purpose of this research is to indicate that there is a difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent. This research uses classification of parenting style from Baumrind, which consist of two dimension, control and warmth. The list of violence behavior is made from previously research about youth violence. This research uses quantitative method. The participants of this research consist of 163 participant from jail, junior high school, and senior high school, whose age 12-19 years old. This research indicate that there is difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle
"Penelitian ini membahas bagaimana hubungan motivasi wanita dewasa muda di Jabodetabek mengikuti fitness influencer di media sosial dengan niat berolahraga. Niat olahraga diprediksi memiliki hubungan dengan media sosial dan sosok fitness influencer. Motivasi digali menggunakan teori uses and gratifications, dengan enam variabel motivasi. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 304 partisipan melalui kuesioner daring. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman. Ditemukan motivasi pencarian informasi memiliki hubungan terkuat dengan perilaku mengikuti fitness influencer. Ditemukan juga hubungan yang signifikan terkuat muncul dalam hubungan antara perilaku mengikuti fitness influencer dengan niat berolahraga, dan hubungan kedua terkuat yaitu antara pencarian informasi dengan niat berolahraga
This thesis investigates the correlation of motivations of young adult women in Jabodetabek area for following fitness influencer in social media with their exercise intentions. Exercise intention is predicted to have correlation with media social and fitness influencer. Motivations are investigated through the use of uses and gratifications theory, with six motivation variables. Online questionnaire is distributed to 304 respondents, and the data is analyzed with spearman correlation test. Information searching has significant correlation with following fitness influencer and exercise intention. Meanwhile, following fitness influencer has the strongest correlation with exercise intention compared with all tested relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunisa Putri Syahriani
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan kualitas hubungan romantis berdasarkan tipe-tipe adult attachment pada dewasa muda yang berpacaran. Pengukuran adult attachment dilakukan menggunakan alat ukur The Experiences in Close Relationships-Short form (Wei et. al., 2007) dengan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha sebesar 0.710. Pengukuran kualitas hubungan romantis dilakukan menggunakan alat ukur Partner Behaviours as Social Context dan Self Behaviours as Social Context (Ducat, 2009) dengan masing-masing koefisien reliabilitas Cronbach Alpha sebesar 0.904 dan 0.734. Responden penelitian ini berjumlah 205 orang, terdiri atas 86 laki-laki dan 119 perempuan. Responden adalah dewasa muda berusia 20-40 tahun dan sedang berpacaran.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan kualitas hubungan romantis berdasarkan tipe secure attachment (p = .730), preoccupied attachment (p = .892), fearful attachment (p = .260), dan dismissing attachment (p = .627). Hasil tersebut menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kualitas hubungan romantisnya tidak dibedakan dan tidak dipengaruhi oleh tipe-tipe adult attachment, yaitu secure, preoccupied, fearful, dan dismissing. Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa kualitas hubungan romantis memiliki hubungan yang signifikan negatif dengan tipe secure attachment (r = -.382, p < 0.01), namun tidak memiliki hubungan yang dengan tipe preoccupied, fearful, dan dismissing attachment.

This study aimed to find differences in romantic relationship quality based on adult attachment styles among young adults in dating relationships. Level of adult attachment was measured by using Experiences in Close Relationships Scale-Short Form Inventory (Wei et. al., 2007) and romantic relationship quality was measured by using Partner Behaviours as Social Context and Self Behaviours as Social Context (Ducat, 2009). Number of subjects in this research was 205 respondents with 86 males and 119 females. Respondents are young adults aged 20-40 years old and in an dating relationship.
The result of this study showed that there was no differences in romantic relationship quality compared to secure attachment style (p = .730), preoccupied attachment style(p = .892), fearful attachment style (p = .260), and dismissing attachment style (p = .627). This result shows that romantic relationship quality isn’t determined by adult attachment styles. The additional anaylisis shows that romantic relationship quality has a negative significant correlation with secure attachment style (r = -.382, p < 0.01), but has no correlation with preoccupied, fearful, and dismissing attachment style.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>