Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayatunnismah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pobabilitas overeducation dan undereducation serta sejauh mana overeducation dan undereducation tersebut berpengaruh terhadap penghasilan. Data yang digunakan adalah data Sakernas 2013. Status ORU (overeducation, requirededucation dan undereducation) diukur menggunakan rata-rata dan standar deviasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa lama bersekolah, umur, jenis kelamin dan daerah tempat tinggal memiliki pengaruh signifikan terhadap probabilitas overeducation dan undereducation. Overeducation memiliki hubungan negatif dengan penghasilan, sedangkan undereducation memiliki hubungan positif. Hasil yang sama ditemukan setelah dibuat model terpisah menurut jenis kelamin dan jenis pekerjaan kecuali pada pekerja white collar, di mana undereducation tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penghasilan.

ABSTRACT
The objective of this research is to identify the determinants of overeducation and undereducation and how these determinants influence earnings using the 2013 Sakernas data. The ORU (overeducation, requirededucation and undereducation) status is measured by using the values of mean and standard deviation. The results show that years of schooling, age, sex, and region have significant effect on probabilities to have overeducation and undereducation status. Overeducation and undereducation have negative and positive impacts on earnings, respectively. Separate models by gender and by occupation show the same results, except for white collar employees where undereducation has no significant impact on earnings."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatunnismah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pobabilitas overeducation dan undereducation serta sejauh mana overeducation dan undereducation tersebut berpengaruh terhadap penghasilan. Data yang digunakan adalah data Sakernas 2013. Status ORU (overeducation, requirededucation dan undereducation) diukur menggunakan rata-rata dan standar deviasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa lama bersekolah, umur, jenis kelamin dan daerah tempat tinggal memiliki pengaruh signifikan terhadap probabilitas overeducation dan undereducation. Overeducation memiliki hubungan negatif dengan penghasilan, sedangkan undereducation memiliki hubungan positif. Hasil yang sama ditemukan setelah dibuat model terpisah menurut jenis kelamin dan jenis pekerjaan kecuali pada pekerja white collar, di mana undereducation tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penghasilan.

ABSTRACT
The objective of this research is to identify the determinants of overeducation and undereducation and how these determinants influence earnings using the 2013 Sakernas data. The ORU (overeducation, requirededucation and undereducation) status is measured by using the values of mean and standard deviation. The results show that years of schooling, age, sex, and region have significant effect on probabilities to have overeducation and undereducation status. Overeducation and undereducation have negative and positive impacts on earnings, respectively. Separate models by gender and by occupation show the same results, except for white collar employees where undereducation has no significant impact on earnings.
"
Depok: Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Pratama
"

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat urgensi overeducation dan undereducation pada pekerja sektor agrikultur yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan dharruriyat. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan menggunakan data Sakernas 2019 dari BPS untuk mengetahui pengaruh overeducation dan undereducation pada pendapatan pekerja pada sektor agrikultur di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi fenomena overeducation dan undereducation pada sektor agrikultur yang menyebabkan wage penalty dan wage premium pada para pekerja. Karena itu, perlu adanya evaluasi pada sektor agrikultur baik dari pekerja atau lapangan pekerjaannya.

 


The purpose of this study was to see the urgency of overeducation and undereducation in agricultural sector workers that could hinder the fulfillment of dharruriyat needs. This study uses a Ordinary Least Square regression method using Sakernas 2019 data from BPS to determine the effect of overeducation and undereducation on the income of workers in the agricultural sector in Indonesia. The results of this study are the phenomenon of overeducation and undereducation in the agricultural sector which causes a wage penalty and a wage premium for workers. Therefore, it is necessary to evaluate the agricultural sector, both from workers and their fields of work.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Asriyati
"Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik demografi dan kecenderungannya dalam terjadinya perputaran tenaga kerja (labor turnover) berdasarkan data Sakernas Agustus 2013. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa individu dengan karakteristik berumur 15-19 tahun, laki-laki, berpendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, berstatus belum kawin, bukan kepala keluarga, bekerja di lapangan usaha industri informal atau pertanian formal kecenderungannya lebih tinggi untuk melakukan turnover jadi menganggur dan pindah pekerjaan. Individu dengan karakteristik berumur 55 tahun ke atas, perempuan, berpendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, berstatus kawin dan kepala keluarga kecenderungannya lebih tinggi untuk melakukan turnover jadi bekerja.

This research aims to study the demographic characteristics and trends in the labor turnover based on Sakernas August 2013 data. The results of inferential analysis showed that individuals with the characteristics of the age of 15-19 years, male, highly educated, urban residence, unmarried status, not the head of the family, working in the field industrial business of informal or formal agricultural higher propensity to do the turnovers become unemployed and moved jobs. Individuals with characteristics above 55 years old, female, highly educated, urban residence, marital status and family head, higher propensity to do be worked turnovers."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Maiyanti
"Penelitian ini bertujuan menguraikan kesenjangan penghasilan sektor formal dan informal di Indonesia dengan menggunakan data Sakernas 2013. Menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca 1973 yang dikembangkan oleh Jann 2008 , ditemukan kesenjangan penghasilan antara pekerja formal dan informal yang signifikan. Kesenjangan tersebut dijelaskan oleh dua faktor utama, yaitu faktor explained yang dikaitkan dengan faktor endowment pekerja dan faktor unexplained terkait dengan tingkat pengembalian terhadap karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kontribusi faktor endowment adalah yang paling besar terhadap kesenjangan penghasilan. Secara umum, pekerja sektor formal lebih banyak terkonsentrasi pada jabatan dan upah yang lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas karakteristik secara keseluruhan.Kata kunci: Kesenjangan Penghasilan, Dekomposisi Blinder-Oaxaca, Faktor explained endowment , faktor unexplained return , pekerja formal, pekerja informalPenelitian ini bertujuan menguraikan kesenjangan penghasilan sektor formal dan informal di Indonesia dengan menggunakan data Sakernas 2013. Menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca 1973 yang dikembangkan oleh Jann 2008 , ditemukan kesenjangan penghasilan antara pekerja formal dan informal yang signifikan. Kesenjangan tersebut dijelaskan oleh dua faktor utama, yaitu faktor explained yang dikaitkan dengan faktor endowment pekerja dan faktor unexplained terkait dengan tingkat pengembalian terhadap karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kontribusi faktor endowment adalah yang paling besar terhadap kesenjangan penghasilan. Secara umum, pekerja sektor formal lebih banyak terkonsentrasi pada jabatan dan upah yang lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas karakteristik secara keseluruhan."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sri Palupi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh jenis pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan kerja, jenis pekerjaan dan karakteristik sosio demografi terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja di Indonesia dengan menggunakan data SAKERNAS 2013. Unit analisisnya adalah angkatan kerja yang berusia 15-64 tahun yang bekerja 1 (satu) tahun yang lalu. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan Model Regresi Cox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pendidikan, pengalaman kerja, jenis pekerjaan, umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepala rumah tangga berpengaruh terhadap lama mencari kerja, sedangkan pelatihan kerja dan wilayah tempat tinggal tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi lamanya mencari kerja.

The objective of this study is to learn how the education type, work experience, training, occupation type and other socio demographic characteristics determines job search duration. The unit analysis for this study is population aged 15-64 years old who found work in the one last year, using the National Labor Force Survey 2013 data. The analysis was conducted using Cox Regression. Result of the analysis indicates that type of education, work experience, occupation type, age, gender, marrital status and household's head status significantly determines job search duration. Other factors such as training and residential area does not significantly influence job search duration."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Susila
"[ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah minimum terhadap stabilitas
kerja. Penelitian ini menggunakan model Regresi Logistik Biner, untuk
melakukan estimasi pengaruh upah minimum terhadap stabilitas kerja.
Variabel dependen merupakan katagori yang menyatakan stabilitas, dan variabel
independen adalah upah minimum kabupaten/kota, karakteristik individu seperti
umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pelatihan, dan faktor lain
seperti jenis pekerjaan dan sektor lapangan pekerjaan. Hasil studi ini
menunjukkan adanya pengaruh upah minimum secara negatif dan signifikan
secara statistik terhadap stabilitas kerja. Dari analisa Inferensial diperoleh hasil
bahwa untuk setiap kenaikan upah minimum sebesar 1 persen akan menyebabkan
kecenderungan stabilitas kerja lebih rendah sebesar 0.687 kali.

ABSTRACT
This thesis aims to know the impact of minimum wage towards job stability.
Regression Logistic Biner is a model used in the thesis to perform the estimation
impact of minimum wage towards job stability.
Dependent variable is a category which performs stability and independent
variable performs regency/city minimum wage, individual characteristic such age,
sex, marriage status, education, training, and other factors like type of work and
job vacancy sector. Result of the study presence several negative impacts of
minimum wage and statisticaly significant towards job stability. From an
inferential analysis state that for each 1% increasing of minimum wage cause
trends of low job stability about 0.687 times, This thesis aims to know the impact of minimum wage towards job stability.
Regression Logistic Biner is a model used in the thesis to perform the estimation
impact of minimum wage towards job stability.
Dependent variable is a category which performs stability and independent
variable performs regency/city minimum wage, individual characteristic such age,
sex, marriage status, education, training, and other factors like type of work and
job vacancy sector. Result of the study presence several negative impacts of
minimum wage and statisticaly significant towards job stability. From an
inferential analysis state that for each 1% increasing of minimum wage cause
trends of low job stability about 0.687 times]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yasir
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan tenaga kerja
bekerja sesuai keterampilannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian
jenis pekerjaan dan keterampilan yng dimiliki. Unit analisisnya adalah angkatan
kerja yang berusia 18 tahun keatas yang bekerja. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan Model
Regresi Linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin, kelompok
umur, daerah tempat tinggal, pendidikan, status kerja dan lapangan usaha
berpengaruh terhadap kesesuaian jenis pekerjaan dan keterampilan tenaga kerja.

ABSTRACT
The objective of this study is to learn how the tendencies of labor work according
to their skills and the factors that affect the suitability of the type of work and the
skills possessed. The unit analysis for this study is population aged 18 and over
who work. The analytical method used is descriptive analysis and inferential
analysis using the Linear Regression Model. The results showed that gender, age
group, area of residence, education, employment status and field of work affect
the suitability of the type of employment and labor skills., The objective of this study is to learn how the tendencies of labor work according
to their skills and the factors that affect the suitability of the type of work and the
skills possessed. The unit analysis for this study is population aged 18 and over
who work. The analytical method used is descriptive analysis and inferential
analysis using the Linear Regression Model. The results showed that gender, age
group, area of residence, education, employment status and field of work affect
the suitability of the type of employment and labor skills.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Sarif Hasyim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan jenis transportasi pelaku mobilitas ulang-alik yang digunakan ketempat kerja di kawasan metropolitan. Di Indonesia telah terbentuk delapan kawasan metropolitan, yaitu Mebidang, Jabodetabek, Bandungraya, Kedungsepur, Joglosemar, Gerbangkertosusila, Sargabita dan Mamminasata. Hasil regresi binomial logit menggunakan data Sakernas 2013 menunjukkan bahwa di metropolitan secara keseluruhan ditemukan bahwa jenis transportasi umum cenderung dilakukan oleh pekerja yang tinggal di perkotaan dan dengan waktu tempuh lebih lama. Terdapat pola yang berbeda pada tiap kawasan metropolitan, secara umum pekerja pelaku mobilitas ulang-alik lebih memilih transportasi pribadi kecuali perempuan di kawasan metropolitan Mebidang.

This study aims to analyze several factors related to choice of transport modeof commuter worker to and from working place in the whole metropolitan area and each of 8 metropolitan area, namely Mebidang, Jabodetabek, Bandungraya, Kedungsepur, Joglosemar, Gerbangkertosusilo, Sargabita and Mamminasata. Using data of National Labor Force Survey-SAKERNAS 2013, the result of binomial logit regression shows that in the whole metropolitan area, commuter worker who live in urban area and has longer travelling time tend to use public transport than private transport. Furthermore, there is a different pattern in each metropolitan area. Generally, in 8 metropolitan areas, commuter worker prefers private transport than public transport. However, only women in Mebidang favor public transport more than private transport."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Agustiyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penganggur atau pekerja yang lebih sejahtera dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan karakteristik pekerja yang berpengaruh terhadap status kemiskinannya. Hasil analisis deskriptif menggunakan variabel tingkat pendidikan, status kesehatan, fasilitas rumah yang berasal dari data Susenas 2008 ditemukan bahwa penganggur lebih sejahtera dibanding pekerja. Dalam menganalisis status kemiskinan pekerja digunakan dengan kriteria miskin yaitu di bawah GK, UMP atau 60 persen median earning. Data yang digunakan adalah Sakernas 2008. Dari hasil analisis inferensial menggunakan regresi logistik ditemukan bahwa baik dengan kriteria miskin GK, UMP maupun 60 persen median earning, variabel yang berpengaruh terhadap status kemiskinan pekerja adalah jenis kelamin, umur, pendidikan, daerah tempat tinggal, status perkawinan, lapangan pekerjaan, status pekerjaan, jumlah jam kerja seminggu, lama bekerja di pekerjaan saat ini dan pengalaman mengikuti kursus. Pekerja berpeluang lebih tinggi mengalami kemiskinan jika perempuan, umur di atas 60 tahun, tinggal di desa, cerai, pendidikan 5 SD, sektor pertanian, berusaha sendinl/pekexja bebas, jam kerja kurang dari 35 jam/minggu, belum lama kerja dan tidak pernah kursus.

The objective of this study is to find out whether workers or unemployed persons are wealthier and to find out which characteristics of the workers can affect the poverty status ofthe workers. Descriptive analysis on the 2008 Susenas data regarding variables such as education attainment, health status, housing facilities indicates that the unemployed is wealthier than worker. To analyse the poverty status of fo workers, three poverty criteria are used, which are below GK (poverty line), below UMP (provincial minimum wage) and below 60 percent of the value of median earning. The logistic regression results with the 2008 Sakemas data show that in each poverty criterion the variables that affect the poverty status of workers are sex, age, education, living area, marital status, industry, working status, working hour for a week, length working in the current job and attended a course. Workers have higher probability to become poor when they are female, over 60 years old, living in rural area, divorced or widowed, having SD education or below, working in agricultural sector, being self employed/a casual employee, working for less than 35 hours per week, working in a shorter period of time and never attended a course."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33451
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>