Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karyanto Wijaya
"Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di BPK diharapkan dapat meningkatkan hubungan yang sinergi antara BPK dengan pihak eksternal dan antara pihak pihak internal BPK sehingga optimalisasi pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara dapat segera tercapai Sistem Informasi Aplikasi Persuratan SIAP merupakan aplikasi yang dikembangkan tahun 2012 untuk mendukung tugas pokok dan fungsi dalam bidang administratif penyebaran informasi melalui surat menyurat antar sesama internal BPK maupun ke eksternal BPK Berdasarkan data log statistik SIAP pada bulan April 2014 diketahui bahwa unit kerja yang aktif menggunakan SIAP untuk administrasi persuratan hanya 23 dari keseluruhan unit kerja yang sudah implementasi SIAP Salah satu sebabnya karena penerimaan acceptance pegawai terhadap sistem ini masih sangat rendah Hal ini yang membuat peneliti ingin mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pegawai BPK RI terhadap Sistem Informasi Aplikasi Persuratan Model penelitian yang dikembangkan merupakan hasil modifikasi teori Technology Acceptance Model TAM dengan penambahan variabel eksternal Social Influence Facilitating Condition Self Efficacy dan User Training Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner sedangkan pengolahan dan penarikan kesimpulan adalah dengan menggunakan Structural Equation Modeling SEM sebagai alat analisisnya Dari perhitungan tersebut dapat diketahui faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap Sistem Informasi Aplikasi Persuratan Faktor faktor tersebut adalah Social Influence User Training Self Efficacy memiliki korelasi positif terhadap Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use yang pada akhirnya akan mempengaruhi keinginan pegawai untuk menggunakan Intention to Use SIAP untuk administrasi persuratan di lingkungan BPK RI

Audit Board of the Republic of Indonesia BPK RI is a state agency that is free and independent in examining the management and financial responsibility of the state Utilization of information and communication technology is expected to increase synergies relationship between BPK with external parties and among the internal unit of BPK so as optimalization of the management and financial responsibility of the State can be achieved Electronic Document Information Systems SIAP is an application that was developed in 2012 to support the basic tasks and functions of information dissemination through correspondence among internal unit of BPK and also to external parties of BPK Based on the statistics log of data SIAP in April 2014 it is known that the unit who actively uses SIAP for correspondence administration only 23 of the total work units that has been implementing SIAP One of the reason is because user acceptance of Electronic Document Information Systems is still very low This makes the researchers want to determine the factors that influence BPK employees in using SIAP Research model is developed from a modified theory of the Technology Acceptance Model TAM with the addition of external variables Social Influence Facilitating Condition Self Efficacy and User Training Data collection methods is using a questionnaire while processing and conclusion is using Structural Equation Modeling SEM as the tool of analysis From these calculation can be estimate factors affecting user acceptance of SIAP These factors are Social Influence User Training Self efficacy which has a positive correlation to the Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use which will affect the Intention to Use SIAP for correspondence administration in the BPK
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Paramita Budi Dharma
"E-government merupakan penggunaan teknologi yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan akses dan penyampaian layanan yang bermanfaat kepada masyarakat, rekan bisnis dan pegawainya. E-Audit adalah salah satu bentuk e- government yang digunakan BPK RI untuk membantu dalam pelaksanaan pemeriksaan keuangan negara. Dalam pelaksanaannya, pemeriksa BPK RI belum seluruhnya menggunakan sistem e-Audit tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksa BPK dalam menggunakan Sistem Informasi e-Audit. Model dalam penelitian ini menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang dikombinasikan dengan Innovation Diffusion Theory (IDT), Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone & McLean, dimensi individu dari Technology Readiness Index (TRI) serta variabel dukungan manajemen. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 231 pegawai pemeriksa Kementerian dan Lembaga BPK RI, dan diperoleh sampel sebanyak 185 responden. Data yang terkumpul tersebut diolah dengan menggunakan teknik Partial Least Squares pada Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dua variabel pada teori TAM yaitu manfaat dan kemudahan penggunaan yang dirasakan memberikan pengaruh positif terhadap minat pemeriksa dalam menggunakan e-Audit. Selain itu terdapat faktor lain yang berpengaruh adalah faktor kualitas sistem e-Audit, faktor kesesuaian e-Audit dalam proses pemeriksaan dan faktor individu ketidaknyamanan pemeriksa terhadap teknologi baru. Faktor-faktor tersebut yang perlu diperhatikan oleh pimpinan BPK RI dan tim pengembang agar e-Audit dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemeriksa BPK RI.

E-government is the use of technology by the government to improve access and delivery of useful services to the people, business partners and employees. E- Audit is one example of e-government that is used in BPK to assist auditors in doing state financial examination. In practice, the BPK auditors have not fully use the e-Audit.
This study was conducted to determine the factors that affect the BPK auditors in using e-Audit Information System. The model used in the study were Technology Acceptance Model (TAM) combined with Innovation Diffusion Theory (IDT) model, the success model of information system by DeLone & McLean (DeLone&McLean), individual dimensions from Technology Readiness Index (TRI) and variabel management support. The data were collected by distributing questionnaires to 231 BPK ministries and agencies auditors, hence the valid sample obtained were 185 respondents. The collected data was processed using the Partial Least Squares technique in Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
The result of this study proved that the two variables in TAM theory which were the perceived usefulness and perceived ease of use, gave a positive effect on increasing the intention of BPK auditor to use e-Audit. In addition, there were other influencing factors which were the quality system of e-Audit, the compatibility of e-Audit in audit process, and the discomfort of auditors to new technology. These factors need to be notice by the BPK leaders and the development team in order that e-Audit could be used by all BPK Auditor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Affandi Faiza
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian ramah lingkungan pada Konsumen di Jakarta dan Kota sekitarnya serta mengamati apakah terdapat hubungan antara perilaku pembelian ramah lingkungan dengan profil demografis konsumen. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen dari berbagai kelompok umur, tingkat pendidikan, Ras atau Suku, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan Domisili secara Geografis.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa prediktor terbaik untuk perilaku pembelian hijau adalah lingkungan social, kemudian secara berurutan adalah sikap terhadap lingkungan, urgensi atau keseriusan masalah lingkungan yang dirasakan, efektivitas akan perilaku berorientasi lingkungan yang dirasakan, tanggung jawab terhadap lingkungan yang dirasakan, dan kepedulian terhadap citra-diri pada perlindungan lingkungan.
Hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menyusun strategi pemasaran mereka pendekatan yang menyebabkan perilaku pembelian sementara menganalisis karakteristik demografis akan memberi perusahaan pengetahuan yang lebih baik terhadap Segmentasi atau menargetkan kelompok-kelompok konsumen.

The purpose of this study is to examine the factors that influence green purchasing behaviors of Jakarta and surrounding city consumers and observes if the green purchasing behavior related by demographic profile. Respondents in this study were consumers from various age groups, education level, ethnic group, type of occupation, income level and Geographic Domiciles.
The results shows that the best predictor for green purchasing behavior is social influence, then the sequence is environmental attitude, perceived seriousness of environmental problem, perceived effectiveness of environmental behavior, perceived environmental responsibility, and concern for self-image in environmental protection.
The result of the research can serve as a guideline for firms to strategize their marketing approaches that caused buying behavior while analyzing the demographic characteristics would give firms better knowledge towards Segmenting or targeting these groups of consumer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almadinna Jasmine
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari effort expectancy, perceived usefulness, information quality, perceived risk, social influence, dan trust dalam UTAUT terhadap repurchase intention pada konteks aplikasi pemesanan makanan online ShopeeFood. Sampel yang diteliti adalah pengguna ShopeeFood yang berdomisili di Indonesia dan berusia 17-45 tahun. Kuesioner penelitian disebarkan secara online. Jumlah responden yang berhasil dikumpulkan pada penelitian ini adalah 200 responden. Data yang sudah berhasil dikumpulkan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dan software PLS-SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness dan trust memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention. Selain itu, hubungan antara effort expectancy, information quality, perceived risk dan social influence tidak berpengaruh signifikan. Saran manajerial dan penelitian selanjutnya dibahas dalam penelitian ini.

This study aims to determine the effect of effort expectancy, perceived usefulness, information quality, perceived risk, social influence, and trust in UTAUT on repurchase intention in the context of the ShopeeFood online food ordering application. The sample studied were ShopeeFood users who are domiciled in Indonesia and aged 17-45 years. Research questionnaires were distributed online. The number of respondents who were collected in this study was 200 respondents. The data that has been collected is processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method and PLS-SEM software. The results of this study indicate that perceived usefulness and trust have a positive influence on repurchase intention. In addition, the relationship between effort expectancy, information quality, perceived risk and social influence has no significant effect. Managerial suggestions and further research are discussed in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bestari Nurfitriana
"Partisipasi konsumen merupakan bagian yang penting dalam proses pemasaran. Di era teknologi ini, internet yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam kehidupan manusia modern memberi warna baru dalam perilaku konsumen di dunia maya sehingga topik tersebut semakin penting untuk dipelari. Komunitas virtual pun bermunculan, salah satunya dalam jenis social media seperti Twitter. Di Indonesia, Twitter digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan banyak orang. Perusahaan menggunakan Twitter sebagai media dalam melakukan promosi dan komunikasi kepada pelanggan. Namun masih banyak akun Twitter perusahaan yang pengelolaannya kurang efektif dalam menarik partisipasi konsumen mereka karena kurangnya pemahaman terhadap perilaku konsumen di komunitas virtual.
Penelitian ini di desain untuk meneliti value perception terhadap social influence variable yang mengarah pada pengambilan keputusan dan partisipasi konsumen. Penelitian berdasarkan survei ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dan offline kepada pengguna Twitter yang merupakan follower dari akun produk di Indonesia.
Hasil yang didapatkan mendukung model penelitian, dimana salah satunya adalah value perception berpengaruh besar terhadap group norms di dalam komunitas sehingga pengguna merasa lebih bersatu di dalamnya. Peneliti juga menyimpulkan temuan riset ini dalam implikasi manajerial dan saran penelitian ke depannya.

Consumer participation is an important part of marketing process. In this technology era, internet is inseparable nowadays in modern human life that gives new meaning on consumer behavior in virtual world, consequently that topic became more important to be studied. Virtual communities then mushroomed, one of them, in social media type, is Twitter. In Indonesia, people use Twitter for communicating and sharing information with other users. Companies use it as the medium in promotion and communication with their consumers. However, many companies do not manage their Twitter account effectively to attract consumer participation (in this case, Twitter user who followed the company account)astheir lack of understanding of consumer behavior in virtual community.
This study was designed to examine the influence of value perception to social influence variable that lead to create decision making and participation of consumers. This surveybased study used online and offline questionnaires to Twitter users who are followers of companies account in Indonesia.
The results are supporting the study model, one of them is that value perception plays great role to form group norms in virtual community. Researcher also conclude with a consideration of study and managerial implications.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Albetdron
"SLAWE merupakan aplikasi yang awalnya dikembangkan untuk meminimalisir jumlah interaksi tatap muka antara petugas dan masyarakat serta memudahkan masyarakat dalam mengajukan layanan administrasi dan pencatatan sipil. Namun semenjak diterapkan kebanyakan masyarakat Kota Bengkulu lebih memilih untuk mengajukan layanan secara langsung dibandingkan melalui SLAWE dan menolak ketika diarahkan oleh petugas untuk menggunakan aplikasi SLAWE. Dalam melakukan analisis penerimaan SLAWE, penelitian ini menggabungkan analisis kualitatif untuk membangun model penelitian dengan melakukan wawancara terhadap 10 pengguna SLAWE sehingga menghasilkan model yaitu kombinasi variabel dari model UTAUT, ISSM DeLone & McLean serta kepercayaan terhadap teknologi yang kemudian digunakan untuk model analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan PLS-SEM dan Importance-Performance Analysis dengan total responden sebanyak 209 untuk memperoleh faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan SLAWE berdasarkan keterkaitan antar variabel serta menghasilkan rekomendasi perbaikan layanan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa niat penggunaan layanan SLAWE dipengaruhi oleh trust in e-government dan user satisfaction, trust in e-government dipengaruhi oleh perceived security, system quality, effort expectancy, dan performance expectancy sedangkan user satisfaction dipengaruhi oleh information quality, service quality, system quality, dan performance expectancy. Dengan berdasarkan kepada persepsi harapan dan kinerja layanan SLAWE yang telah divalidasi, prioritas perbaikan layanan SLAWE adalah mempercepat waktu proses pengerjaan layanan dan waktu tanggapan layanan messenger aplikasi SLAWE, mengubah waktu akses aplikasi SLAWE menjadi 24 jam, menambahkan fitur informasi berkas persyaratan dan notifikasi, melakukan pemetaan kebutuhan sistem secara lebih sistematis, dan meningkatkan kelengkapan dokumentasi sistem. Adapun rekomendasi perbaikan layanan SLAWE dengan prioritas rendah adalah dengan meningkatkan promosi dan sosialisasi layanan SLAWE kepada masyarakat Kota Bengkulu dan menambahkan fitur bantuan petunjuk penggunaan layanan SLAWE.

SLAWE is an application that developed to minimize interactions between officers and society and to facilitate in applying for civil registration and administration services. However, since its implementation, most people in Bengkulu City prefer to apply for offline services rather than through SLAWE and refuse when directed by officers to use the SLAWE application. In analyzing SLAWE acceptance, this research combines qualitative analysis to build a research model by conducting interviews with 10 SLAWE users which combines variable from the UTAUT, ISSM DeLone & McLean and trust which is then used for quantitative analysis using PLS-SEM and Importance-Performance Analysis with a total of 209 respondents to obtain factors that influence SLAWE acceptance based on the relationship between variables and produce recommendations for service improvement. The results of this study found that the intention to use SLAWE services is influenced by trust in e-government and user satisfaction, trust in e-government is influenced by perceived security, system quality, effort expectancy, and performance expectancy while user satisfaction is influenced by information quality, service quality, system quality, and performance expectancy. Based on the perceived expectations and performance of the SLAWE service, the priority of SLAWE service improvement is to speed up the service processing time and response time of the SLAWE application messenger service, change the SLAWE application access time to 24 hours, and adding notification features and file requirement, mapping system needs more systematically, and improving the completeness of system documentation. The recommendations for improving SLAWE services with low priority are to increase promotion and socialization of SLAWE services to Bengkulu City society and add usage instructions feature."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Naya Parahita
"Di era berkembangnya informasi saat ini, teknologi dan informasi sudah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari. Pandemi virus COVID-19 menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan kejuruan khusus bahasa dan skill yang mempersiapkan SDM untuk peluang kerja ke luar negeri. LPK adalah suatu instansi yang sudah mendapat perizinan dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan suatu kegiatan pelatihan kerja. Salah satu LPK kejuruan khusus Bahasa jepang tentu merasakan dampaknya dan memerlukan penyesuaian atas kondisi pelatihan saat ini yang dituntut untuk pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, penggunaan platform pembelajaran secara daring untuk LPK kejuruan bahasa Jepang ini setidaknya mampu untuk mengukur dan membangun terkait kompetensi dalam Lembaga pelatihan. Dalam hal ini dilakukan penelitian dengan mengambil studi kasus di salah satu LPK kejuruan Bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna dalam implementasi pembelajaran bahasa Jepang secara daring dengan menggunakan metode UTAUT dengan variabel konstruksi tambahan yang dikombinasikan dengan metode TAM yang telah disesuaikan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada peserta pelatihan dan dilakukan pengolahan data untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi penerimaan dengan metode PLS-SEM. Hasil yang didapatkan adalah bahwa faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna dalam implementasi pembelajaran bahasa Jepang secara daring adalah facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, dan self-efficacy. Faktor facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, dan self- efficacy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention atau niat pengguna dalam menerima pembelajaran bahasa Jepang secara daring.

In the development of information era, technology and information have changed the way we live our daily lives. The COVID-19 virus pandemic is an opportunity as well as a threat for Technical and Vocational Education and Training (TVET) with special vocational in languages and skills that prepare human resources for job opportunities abroad. TVET is an agency that has received a permit and meets the requirements to carry out a job training activity. One of the vocational institution specializing in Japanese learning, certainly felt the impact and needed adjustments to the current training conditions required for distance learning. Therefore, the use of online learning platforms for Japanese vocational institution is at least able to measure and build related competencies in training institutions. In this case, a research was conducted by taking a case study in one of the Japanese language vocational institution. This study aims to determine the factors that influence user acceptance in the implementation of online Japanese learning using the UTAUT method with additional construction variables combined with the TAM method which has been adapted to this research. Data was collected by distributing questionnaires to students and processed the data to determine the factors that influence acceptance using the PLS-SEM method. The results obtained are that the factors that influence user acceptance in the implementation of online Japanese learning are facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, and self-efficacy. These factors which are Facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, and self- efficacy have a significant influence on behavioral intention or user intention in accepting Japanese language learning online."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Patmawati
"Kepuasan pengguna layanan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi salah satu indikator keberhasilan kinerja sebuah organisasi teknologi informasi dan komunikasi, baik di sektor swasta maupun instansi pemerintah, termasuk Kementerian Luar Negeri Kemlu . Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian dan Perwakilan Pustekinfokom KP sebagai organisasi pengelola teknologi informasi dan komunikasi di Kemlu menjadikan kepuasan pengguna layanan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerjanya. Namun, Pustekinfokom KP tidak pernah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna internal pegawai Kemlu terhadap layanan teknologi informasi dan komunikasi.
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna layanan teknologi informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Model SEM sehingga didapatkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna layanan teknologi informasi dan komunikasi di Kemlu. Dari hasil analisis data tersebut diperoleh bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna layanan teknologi informasi dan komunikasi di Kemlu adalah produk teknologi informasi. Produk teknologi informasi juga memiliki hubungan positif dengan faktor lainnya, yaitu dukungan teknologi informasi dan kehandalan teknologi informasi.

User satisfaction of information and communication technology services has become one of key performance indicators of an information and communication technology organization, both in private and government sectors, including in the Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia. Center for Information and Communication Technology Ministry and Representative Pustekinfokom KP as the organization of information and communication technology management in the Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia, makes user satisfaction of information and communication technology services as one of its key performance indicators. However, Pustekinfokom KP never know the factors that affect the internal user satisfaction employees satisfaction of information and communications services.
Therefore, the purpose of this study is to analyze the factors that affect user satisfaction of information and communications technology services. The research method used is a mixed method by conducting interviews and distributing questionnaires. Data analysis was done by using Structural Equation Model SEM to obtain the factors that influence user satisfaction of information and communication technology service in the Ministry of Foreign Affairs. The results obtained are factors that affect user satisfaction of information and communication technology services in the Ministry of Foreign Affairs is information technology IT product. IT product has positive relationship with other factors, namely information technology IT support and information technology IT reliability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahromi Avitriadi
"Krisis energi adalah salah satu masalah besar yang terjadi di Indonesia. Krisis ini dapat diatasi salah satunya dengan mengarahkan perilaku spesifik yang tepat, seperti memilih lampu hemat energi dibandingkan lampu biasa. Untuk mengarahkan perilaku individu, perlu pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi individu, seperti social influence (Cialdini & Trost, 1998). Pengaruh otoritas dan norma sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku hemat energi individu. Penelitian ini hadir dengan tujuan memperbandingkan pengaruh dua jenis social influence tersebut dalam bentuk label hemat energi pada produk terhadap intensi membeli lampu dengan menggunakan alat ukur Juster Scale. Hasil penelitian menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada hadirnya label berisi social influence dibandingkan dengan tidak hadirnya label, dengan F (2, 90) = 7,250; p < 0,01; ω = 0.118, namun tidak menemukan perbedaan kekuatan yang lebih tinggi pada social influence berbentuk norma deskriptif.

Energy crisis is one of the major problem in Indonesia. This crisis could be averted by directing the right and specific behavior, such as choosing the right energy-efficient lamp. To properly direct individual behavior, we need to understand what factors that primarily affect behavior, such as social influence. Authority compliance and social norm have been found to directly affect energy-saving behavior. This research stand to understand the impact by comparing the effect of authority compliance and descriptive norm in terms of purchasing intention, using Juster Scale. The result showed significant differences between social influences and control group, with F (2, 90) = 7,250; p < 0,01; ω = 0.118, but no stronger influence in descriptive norm were found.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Setiawan Mangku Negara
"Sistem informasi dan Teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat dan berdampak signifikan terhadap segala bidang. Pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya pada pemanfaatan sektor bisnis, tetapi juga sektor publik yang salah satunya adalah lembaga perguruan tinggi. Efisiensi dan efektifitas proses informasi dengan menggunakan sistem informasi hanya akan terjadi apabila teknologi tersebut diterima oleh individu dalam organisasi.
Tesis ini merupakan hasil riset yang akan membahas mengetahui faktor - faktor apa yang sajakah yang mempengaruhi penerimaan dosen, mahasiswa dan staf akademik dalam menggunakan Sistem Informasi Akademik STIKes Harapan Bangsa. Sejumlah 200 responden ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Adapun model adopsi teknologi yang digunakan adalah model Technolgy Acceptance Model. Selain menguji variabel, penelitian ini juga menguji apakah teori TAM dapat digunakan untuk mengetahui penerimaan pengguna SIAK-SHB di Stikes Harapan Bangsa. Analisis data dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling.
Berdasarkan hasil dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa Actual System Use dipengaruhi oleh Behavioral Intention to Use, Behavioral Intention to Use dipengaruhi oleh Perceived Usefulness dan Perceived Usefulness dipengaruhi oleh Perceived Easy of Use.

Information systems and technology develops very rapidly and have significant impact on all areas. The information technology not only to use in the business sector, but also the public sector, one of which is an higher education institutions. The efficiency and effectiveness of process information using information systems will only occur if the technology is received by individuals in the organization.
This Study is a research which discusses factors that affecting lecturers, students, and stafts acceptance of academic information systems. 200 respondens was participated in this study. Technolgy Acceptance Model was used as adoption model. In addition to testing the variables, this study also examined whether TAM theory can be used to determine user acceptance SIAK-SHB in STIKes Harapan Bangsa. Data analysis was performed with the approach of Structural Equation Modeling.
Based on the results we concluded that the Actual System Use is influenced by behavioral intention to use. Behavioral Intention to Use is influenced by Perceived Usefulness and Perceived Usefulness is influenced by Perceived Easy of Use.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>