Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142594 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Results predisposing factors such as knowledge, attitudes, and behaviour of the mother, where the majority of women still do not understand the benefit of exclusive breastfeeding. Employment, education, and number of children under five years old as well as a predisposing factor in exclusive breastfeeding. Enabling factors such as early initiation of breastfeeding, the place of delivery, and the availability of lactation rooms. Status of maternal health, family support and delivery helper as a factor reinforcing the exclusive breastfeeding."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Azizah
"Pendahuluan: Pemberian ASI Eksklusif pada bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan tanpa menambahkan dann/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral) dapat mengurangi tingkat kematian pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyakit yang dapat disembuhkan oleh pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan pemberian ASI dapat mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik quota sampling yang dilakukan secra daring. Jumlah responden sebanyak 109 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di wilayah Jakarta Selatan. Hasil: penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu, sikap ibu dengan perilaku ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan (p<0.05). Rekomendasi: Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi dasar mengembangkan program dalam perilaku pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

Introduction: Exclusive breastfeeding for newborns until the first six months of life without adding/or replacing with other foods or drinks (except drugs, vitamins and minerals) can reduce the mortality rate in newborns caused by diseases that can be cured by giving Exclusive Breastfeeding. Mother’s knowledge and attitude in breastfeeding can prevent unwanted things from happening to the baby. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with mother’s behavior towards exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months. Methods: The Research design used descriptive correlation with quota sampling technique which was conducted online. The number of respondents was 109 mothers who had babies aged 0-6 months in the South Jakarta area. Results: This study showed that there was a significant relationship between mother’s knowledge, mother’s attitude and mother’s behavior towards exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months (p<0.05). Recommendation: The result of this study are expected to be the basis for developing programs in exclusive breastfeeding behavior for infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Restu Sari
"Cakupan ASI Ekslusif di Indonesia sangat rendah yaitu 32% (SDKI 2007), masih jauh dari target Depkes RI sebesar 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan persentase pemberian ASI Ekslusif lebih tinggi diwilayah pedesaan dibanding perkotaan. Di Propinsi Sumatera Barat pencapaian ASI Ekslusif pada tahun 2008 adalah 56,61%, di Kabupaten Solok 69,87% dan di Puskesmas Talang 44,06% (tahun 2010). Berbagai studi menunjukkan beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Ekslusif antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap ibu, jumlah anak serta dukungan keluarga, pengetahuan ayah dan sikap ayah selama menyusui.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Talang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, pengetahuan, sikap dan dukungan ayah terhadap pemberian ASI Esklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dan sampelnya adalah pasangan suami istri yang mempunyai bayi berusia 6-11 bulan. Sampel didapatkan dengan teknik Proportional Random Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI Ekslusif sebesar 39%. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan ayah dengan pemberian ASI Ekslusif. Variabel karakteristik ayah seperti umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan paritas tidak berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI Esklusif serta beberapa faktor ayah yang mempengaruhinya memerlukan upaya-upaya untuk mengatasinya. Peningkatan pengetahuan ayah melalui penyuluhan kesehatan dan melibatkan ayah dalam kelas Ibu Hamil diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI Ekslusif.

The Coverage of Exclusive Breastfeeding in Indonesia is 32%, which is much less than what is targetted by Ministry of Health 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) in year 2010 indicated the percentage of Exclusive Breastfeeding is higher in the rural area than those in the urban. Whereas Exclusive Breastfeeding in West Sumatera in year 2008 reach up to 56,61%, in Solok Regency is 69,87% and in Puskesmas Talang itself is 44,06% (year 2010). Some study indicated factors associated with Exclusive Breastfeeding, they are age, education, occupation, knowledge and attitude or mother, the number of children, family support and the father's knowledge and attitude.
This research is done in the Puskesmas Talang working area which aims to determine the relevancy of father's character, knowledge, attitude, and support towards exclusive breastfeeding. The research design being used is cross sectional. The population and samples are couples who have babies aged 6-11 months. Samples are obtained by using Proportional Random Sampling techniques. Data were collected by interview using a questionnaire and analyzed with univariate and bivariate analysis. Results showed that there are 39% mothers who gave exclusive breastfeeding.
The result of bivariate analysis showed there was significant correlation between knowledge, attitude and support of fathers with exclusive breastfeeding. Age, education, occupation, income, and parity as the variables from father (father's characteristic) is not related to exclusive breastfeeding. It requires efforts to overcome the low coverage of exclusive breastfeeding and any factors influencing it. Increasing knowledge of the father through health education and involving fathers in the class of pregnant women are expected to increase exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Lisbeth A.
"Pemberian ASI eksklusif merupakan modal dasar bagi pembentukan manusia berkualitas. Pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan ibu-ibu memberikan ASI kepada bayinya perlu digali untuk mensukseskan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pengetahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian ASI eksklusif terhadap motivasi ibu menyusui. Desain penelitian pendekatan korelasi dengan sampel sebanyak 43 orang di RW 05 Kelurahan Bidaracina Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Alat pengumpul data berupa kuesioner berisi pertanyaan sebanyak 30 soal. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapat nilai x2 hitung sebesar 9,86 dan apabila dibandingkan dengan x2 0.05 d.b. I tabel didapat nilainya sebesar 3.841 sehingga dengan demikian 12 hitung > X3 tabel yang berati Ho ditolak atau ada hubungan antara tingkat pengetahuan rerhadap tingkat motivasi menyusui pada ibu yang mempunyai balita. Dan korelasi Spearman menunjukkan hasil p = 0,272 yang berarti hubungan kedua variabel lemah. Saran bagi penelitian selanjulnya adalah memperluas area penelitian, menguji instrumen 531% melanjutkan penelitian tentang hal-hal yang lebih berpengaruh terhadap motivasi menyusui."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5339
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Airyunda Pertiwi
"Salah satu kendala dalam pemberian ASI pada ibu bekerja adalah singkatnya masa
cuti melahirkan yang mengharuskan ibu kembali bekerja sebelum waktu
pemberian ASI eksklusif terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik individu, tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan tempat
kerja dalam pemberian ASI pada ibu yang berprofesi perawat. Desain penelitian
menggunakan deskriptif cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan
teknik total sampling yang berjumlah 60 orang di salah satu rumah sakit di Jakarta
Selatan. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi yang
dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan
63,3% responden dapat memberikan ASI eksklusif; 66,7% responden mempunyai
tingkat pengetahuan baik; 50% responden memiliki sikap yang mendukung
pemberian ASI; dan tempat kerja tidak mendukung pemberian ASI di tempatkerja.
Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan penelitian lanjutan yang
menganalisa hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada ibu
yang berprofesi perawat. Disarankan kepada manajer tempat kerja agar
meningkatkan dukungan terhadap pemberian ASI dalam bentuk fasilitas maupun
kebijakan.

One of the obstacles in breastfeeding of the working mother is the short duration
of maternity leave that requires mothers to return to work before the period of
exclusive breastfeeding is met. This study aims to describe the characteristics of
the individual, the level knowledge, attitudes, and workplace support for
breastfeeding mothers who have nurse profession. The study design used a
descriptive cross-sectional study. The taking of sample used total samples
technique of 60 people in a hospital in South Jakarta. The instruments used were
questionnaires and observation sheets that were analyzed by using univariate
analysis. The results showed that 63,3% of respondents managed to give exclusive
breastfeeding; 66,7% of respondents have a good knowledge level; 50% of
respondents have attitudes to support breastfeeding; and no workplace support for
breastfeeding in the workplace. The study recommends that further research is
needed to analyze the relationship of any factors that influence breastfeeding
mothers who have nurse profession. It is suggested that managers in the
workplace support for breastfeeding in the form of facilities and policies."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiawati Oktafiani
"ASI merupakan makanan alamiah yang kaya zat yang diperlukan tubuh bayi, karena komposisinya bersifat sangat spesitik dan berubah sesuai kebutuhan tubuh bayi. Perubahan peran wanita untuk berkarir di Iuar rumah telah membexi kontribusi terhadap perubahan pola pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mmtuk mcngdentiiikasi sejauh mana tingkat perbedaan frekuensi pemberian ASI dan makanan tambahan pada ibu rumah tangga dan ibu bekerja yang mempunyai bayi berusia kurang dari empat bulan. Penelitian ini mengguuakan desfiin deskriptjf perbandingan. Populasi yang digunakan adalah ibu-ibu yang memiliki bayi, baik ibu mmah tangga maupun ibu bekerjayang memenuhi kriteria penelitian. Sampel ditentukan berdasar teknik consecutive sampling. Jumlah sampel sebanyak 25 orang.
Data dianalisa menggunakan rumus statistik Uji Pasti Fisher. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai probabiiitas = 0,02756. Kesimpulan penelitian adalah tidak terdapat perbedaan yang berarti antara ibu rumah tangga dan ibu bekenja dalam memberikan ASI dan makanan tambahan kepada bayi yang berusia kurang dari empat bulan."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5106
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Wulandari
"ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena ASI mengandung lebih dari 200 unsur unsur pokok yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat kekebalan,dll. Pemberian ASI eksklusif selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi, juga dapat menekan AKB yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut WHO (2008) han ya 36% kelahiran bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif di tahun 2004. Hasil dari SUSENAS (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2% (2007) menjadi 56,2% (2008). Kota Karawang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian ASI eksklusif masih rendah yaitu 9,5% pada tahun 2011. Rengas Dengklok merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Karawang yang mempunyai cakupan ASI eksklusif yang relatif rendah yaitu sebesar 4,27% di tahun 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rengas Dengklok Kota Karawang tahun 2012.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah 120 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Analisa statistik mengunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (16,7%) ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari 6 variabel yang diteliti (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan dan sikap) diperoleh hanya faktor umur yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Diharapkan pada pemerintah Kota Karawang membuat kebijakan untuk mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, dapat memberikan pelatihan kepada para bidan sebagai konselor ASI untuk memberikan perubahan perilaku masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif. Diharapkan pada penelitian selanjutnya secara kualitatif agar dapat menggali lebih dalam faktor faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Breast milk is the most suitable food for babies because breast milk contains more than 200 elements of the basic elements needed for growth and development of infants, such as albumen, fat, carbohydrates, vitamins, minerals, immune substances, etc.. Exclusive breastfeeding can increase endurance in addition to the baby's body, also can reduce the infant mortality rate is one indicator of health status. According to WHO (2008) only 36% of infants in the world to receive exclusive breastfeeding in 2004. According to results of SUSENAS (2007-2008), Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia showed a decrease of 62.2% (2007) to 56.2% (2008). Karawang City is one of the exclusive breastfeeding rates remain low achievement, namely 9.5% in 2011. Rengas Dengklok is one of the districts in the Karawang City that has a range of exclusive breastfeeding is relatively low, amounting to 4.27% in 2011. The purpose of this study is to determine the characteristics of the mother's relationship with the behavior of exclusive breastfeeding in the working area of the City Health Center Rengas Dengklok Karawang in 2012.
This research is descriptive method with Cross Sectional design. The research sample was 120 respondents. Techniques of data collection is done by using a questionnaire. Statistical analysis using univariate analysis and bivariate analysis. Statistical tests used were Chi Square test.
The result of this study showed only a small portion (16,7%) mothers who exclusively breasfed their infants. From 6 variables studied (age, education, occupation, parity, knowledge, and attitudes) obtained only age which related factor to the behavior of exclusive breastfeeding.
Karawang City government is expected to create policies to support mothers in exclusive breastfeeding, to provide training to midwives as a breastfeeding counselor to change community attitudes about the importance of exclusive breastfeeding. Expected in the future studies is qualitatively in order to deepen into the factors that most influence on the behaviour of exlusive breastfeeders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
"Skripsi ini membahas faktor ibu bayi yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, terkait bahwa berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 terjadi penurunan persentase pemberian ASI eksklusif (32%) dibandingkan dengan SDKI tahun 2002-2003 (40%). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan agar banyak pihak bekerja sama dalam upaya meningkatan pemberian ASI eksklusif, yaitu dengan cara membina dan melatih petugas kesehatan dalam memberi penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif kepada ibu, terutama yang berpendidikan rendah dan ibu berusia kurang dari 35 tahun, dimana produksi ASI lebih banyak dibandingkan ibu yang berusia lebih dari 35 tahun."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian ASI eksklusif pada bayi memperlihatkan penurunan dari 36 % menjadi 30 %
itupun rata-rata memberikan Asi 1,7 bulan, bahkan lebih memprihatinkan Iagi dibawah 2
bulan sudah diberikan susu formula, ini terjadi pada tahun 2000. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI secara eksklusif bayi hanya diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan
tampa diberi makanan tambahan (Roesli, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam pemberian
ASI eksklusif pada bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana
dan pengambilan sampel dengan menggunakan confinisien sampling. Sampel sebanyak
57 responden diambil pada minggu kc-2 dan minggu ke-4 bulan Desember 2005 di
Puskesmas Kccamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Analisa data yang digunakan
adalah distribusi frekeunsi dan persentasi yang menggambarkan karakteristik ibu dan
faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksldusif pada bayi. Hasil
ini menggambarkan dari 57 responden yang memberikan ASI eksklusif yang terbanyak
pada kelompok : umur kurang dari 30 tahun (50,9 %), tingkat pendidikan tinggi lebih
(66.7 %), responden tidak bekerja (86 % ), paritas ibu 1-2 anak (68,4 %), pengetahuan
tentang ASI eksklusif sebesar 78,9 %, sikap positif ibu dalam pemberian ASI cksklusif
sebesar 93 %, dukungan kelualga dalam pemberian ASI eksklusif sebesar 86 % dan
dukungan petugas sebesar 70, 2%. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pemberian ASI
eksklusif hingga usia bayi 6 bulan sudah diterapkan di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Pulih. Untuk lebih meningkatkan pembelian ASI eksklusif sesuai dengan program
Pemerintah petugas-petugas kesehatan (Dokter, Bidan dan perawat) perlu
menerapkannya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5492
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Ibrahim
"Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pemberian ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai umur 4-6 bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah yaitu sebesar 23.9% (SDKJ, 1997) bahkan di kabupaten Tangerang tidak ada bayi mendapat ASI eksklusif sampai umur 4 bulan (Husaini, 2000). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian ASI eksklusif dan faktor determinan yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di kabupaten Tangerang. Disain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dan sebagai responden adalah ibu yang mempunyai bayi umur 4-6 bulan. .Iumlah sampel sebanyak 2.95, yang diambil secara kluster dua tahap. Data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara tersruktur oleh enumerator terlatih. Hasil penelitian mendapatkan 18% responden memberikan ASI eksklusif selama 4 bulan. Secara statistik diperoleh hubungan yang bermalcna antara pepgetahuan responden dengan pemberian ASI eksklusifdengan p=0.029, dan OR 1_9 (95%CI;1.069: 3556). Sedangkan hubungan antara faktor-faktor umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, keterpaparan terhadap informasi ASI eksklusii; perau dukungan keluarga, peran nakes dengan pemberian ASI eksklusif tidak bermakna secara statistik. Perlu dilakukan penyuluhan yang intensif dan penyediaan sarana yang sesuai dalam upaya meningkatkan program pemberian ASI eksklusii Sasaran penyuluhan adalah petugas kesehatan, kader kesehatan dan masyarakat. Khusus bagi nakes perlu dilakukan pelalihan manajemen laktasi serta pengawasan yang lebih ketat kepada fasilitas kesehatan dalam pelaksanaan rawat gabung yang efektif.

Exclusive breast feeding to infant in the first 4-6 months of life is on effort to improve human resources. Base on the Demographic and Health Survey 1997, the coverage of exclusive breast feeding was low, 23.9%. Even in Tangerang distric, there was no infant which breast feed exclusively up to 4 months (Husaini, 2000). The objective of this study was to obtain the detemtinant factors on exclusive breast feeding. The study design was cross sectional and the total sample was 295 respondents who has infant aged 4-6 months old. sampling was done through two stages, using PPS method. This study showed only 18% respondents were exclusively breast feeding. There was a statistically significant between exclusive breast feeding and mother?s knowledge (OR=l,9; 95% Cl: l.069-3.556). While with others Factors: age; education, employment, parity, the access of exclusive giving breast feeding information, the role of family support, the role of health worker giving exclusively breast feeding were not showing statistically significant. It was suggested to improve the knowledge of health provider and community on exclusive breast feeding, through training on management of lactation to the health worker, promotion of exclusive breast feeding to the community and closed supervision on ?rooming in? in health facilities."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T3213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>